pada Balita di Wilayah Binaan Puskesmas Getasan Penulis Dary, Treesia Sujana, Josevina Naomi Pajara Nama Jurnal Jurnal KesMaDaSka - Juli 2018 Screening Populasi : Balita Intervensi: Strategi menutunkan angka kejadian ISPA Control : - Outcome : Hasil uji coba ini akan membantu menurunkan angka kejadian ISPA Validity (Keabsahan) Hasil dari penelitian ini menyimpulkan Apakah ada pernyataan penelitian yang bahwa angka kejadian ISPA pada balita jelas ? jelaskan di wilayah binaan Puskesmas Getasan tergolong tinggi, penanganan balita ISPA menggunakan pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBSM) serta dalam menjalankan perannya tenaga kesehatan melakukan berbagai strategi baik secara teknis maupuan inisiatif seperti pemantauan kesehatan balita, penyuluhan dan pemeberian pengobatan tradisional, dan kerjasama lintas sector, sebagai upaya menurunkan angka kejadian ISPA pada balita di wilayah binaan Puskesmas Getasan. Berdasaarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa angka kejadian ISPA pada balita di daerah Getasan sudah mengalami penurunan. Apa Tujuan Penelitian ini ? Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menurunkan angka kejadian ISPA Jelaskan tinjauan pustaka yang Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) mendasari content/ isi dari penelitian adalahradang akut pada saluran tersebut ! pernapasan yang disebabkan oleh agen infeksius sepertin virus, jamur dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang saluran pernafasan mulai dari hidung (saluran pernafasan atas) hingga alveoli (saluran pernafasan bawah) yang penyebarannya melalui udara.Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorok, pilek, sesak napas, mengi, atau kesulitan bernapas. ISPA biasanya berlangsung lebih dari 14 hari. Selain cuaca yang dingin, terjadinya ISPA kepada balita juga disebabkan karena asap rokok, dimana menurut beberapa narasumber yang mengatakan bahwa banyak bapak-bapak yang merokok disembarangan tempat, dan juga banyak anak muda yang sudah merokok, dimana asap rokok yang dihirup oleh balita, berpotensi menimbulkan ISPA. Untuk penangan ISPA sendiri menggunakan MTBS sebagai pedoman penanganan ISPA, serta adanya kerja sama antara kader dan tenaga kesehatan, dimana kader diajarkan untuk menggunakan MTBSM dalam menangani pasien ISPA selain itu juga diajarkan untuk memberikan penyuluhan yang meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Model Family Centered Nursing juga merupakan salah satu strategi yang efektif dalam mencegah ISPA pada Balita Erlinda. Model ini menggunakan pendekatan proses keperawatan berupa pendidikan kesehatan, coaching dan peereducation. Dikatakan efektif karena pendekatan ini mampu membantu keluarga untuk mengenal masalah ISPA, mengambil keputusan tindakan, pedoman perawatan bagi pendamping dalam merawat anggota keluarga yang sakit serta panduan memodifikasi lingkungan yang ada agar bebas dari ISPA. Jenis penelitian apa yang digunakan Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik dalam penelitian ini ? pengumpulan data wawancara mendalam Clinical Importance ? Penelitian ini penting dilakukan karena dengan adanya teori-teori baru tentang strategi untuk pencegahan ISPA ini semakin di ketahui ilmunya atau semakin di perjelaas sumber, manfaat, dampak dan pengaruhnya maka akan baik pula untuk di implementasikan ke masyarakat Menurut anda, apa manfaat hasil Memberikan pengerahuan strategi apa peneliti tersebut ? yang digunakan untuk mecegah terjadinya ISPA atau mencegah terjadinya ISPA Apa kesimpulan anda terhadap Serangkaian strategi telah dilakukan penelitian tersebut ? oleh tenaga kesehatan dan kader dalam menurunkan angka kejadian ISPA pada balita