Anda di halaman 1dari 56

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan, Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang ASN,
dijelaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil Adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai
ASN secara tetap oleh penjabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan. Diperlukan PNS yang professional
sehingga mampu dalam menjalankan tugasnya secara efektif dan
efisien. Agar terbentuknya PNS yang professional tersebut, maka
diperlukannya Pendidikan dan Pelatihan Dasar bagi CPNS.
Undang-undang No.5 Tahun 2014 mengamanatkan Instansi
Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan yang
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu)
tahun masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai
dan pembangunankarakter dalam mencetak PNS.
Mengacu kepada PerkaLAN No.25 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III,
diadakannya pola baru yang diharapkan dapat membentuk kader ASN
yang berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang
meliputi : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA). Dengan demikian peserta Pendidikan dan
Pelatihan Dasar dapat menjadi ASN yang profesional dan perekat dan
pemersatu bangsa.
Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kabupaten
Subang yang dilaksanakan di di Pusat Pendidikan Administrasi
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKMIN LEMDIKLAT)
POLRI Bandung mengikuti pola pelatihan yang baru. Kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS adalah tahap On Campus
yang dilaksanakan mulai tanggal 1 April 2019 s/d 16 April 2019 yang
2

bertujuan untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dalam


diri calon PNS dan mengetahui peran serta kedudukan ASN. Tahap
kedua adalah tahap Off Campus yang bertujuan untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA dan peran serta kedudukan
ASN didalamnya yang telah ditanamkan selama tahap pertama
pelatihan dasar. Tahap aktualisasi ini termasuk tahap yang penting
sehingga didalamnya perlu dilakukan perencanaan untuk
merumuskan kegiatan dan nilai-nilai apa yang akan diaktualisasikan.
Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan perlu didukung
dengan adanya sumber daya manusia di bidang kesehatan yang
profesional, untuk itu Kementrian Kesehatan RI telah menetapkan
jabatan fungsional kesehatan yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak penuh untuk melakukan tugas dan fungsinya
sesuai dengan profesinya masing-masing. Jabatan fungsional adalah
jabatan karir yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah
berstatus sebagai pegawai negeri sipil.
Derajat kesehatan masyarakat di pengaruhi oleh empat faktor
utama yaitu faktor lingkungan, perilaku manusia, pelayanan
kesehatan, dan keturunan. Keempat faktor tersebut saling terkait
dengan beberapa faktor yang lain yaitu sumber daya alam,
keseimbangan ekologi, kesehatan mental, sistem budaya, dan
populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan mempunyai pengaruh
yang paling besar terhadap derajatkesehatan masyarakat. Faktor
lingkungan ini meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologi, dan
lingkungan sosiokultural.
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan
masyarakat. Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh
lingkungan, dan banyak penyakit dapat di mulai, di dukung, di topang
atau di rangsang oleh faktor-faktor lingkungan. Upaya kesehatan
lingkungan dan upaya pemberantasan penyakit berbasis lingkungan
semakin relevan dengan diterapkannya paradigma sehat untuk upaya-
3

upaya kesehatan dimasa mendatang, dengan paradigma ini maka


pembangunan kesehatan lebih ditekankan pada upaya promotif dan
preventif dibanding upaya kuratif dan rehabilitative.
Dinas Kesehatan mempunyai Tugas Pokok membantu Bupati
melaksanakan urusan Pemerintahan dibidang kesehatan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan
kepada Pemerintah Kabupaten.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan
fungsional dibawah Dinas Kesehatan yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas Kalijati Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang adalah
sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.
Adapun isu yang saya angkat adalah optimalisasi pelayanan
kesehatan secara promotif dan preventif yaitu pelayanan
kesehatan lingkungan di Puskesmas. Sampai saat ini diketahui bahwa
permasalahan penyakit terbanyak yang terdapat di wilayah kerja
Puskesmas Kalijati dari pengamatan penulis di dominasi oleh
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan antara lain: diare dan ISPA. Hal ini disebabkan oleh
kondisi lingkungan yang buruk, sanitasi dasar belum mencangkupi
semua wilayah serta perilaku masyarakat yang tidak mengikuti
perilaku hidup bersih dan sehat serta tidak optimalnya pelayanan
kesehatan lingkungan di Puskesmas.
Berangkat dari permasalahan sanitasi, kebersihan lingkungan
terkait erat dengan perilaku masyarakat sehingga peran petugas
sanitarian Puskesmas Kalijati sebagai pelaksana pengamatan
kesehatan lingkungan, pengawas kesehatan lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas
4

kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan


meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan beberapa hal yang telah diuraikan diatas, untuk
menjawab permasalahan diatas maka penulis menjabarkan tugas
pokok dan fungsi pada Puskesmas Kalijati serta mencoba mencari ide
ide kreatif yang bisa memberikan kontribusi positif pada organisasi
melalui “Laporan Akhir Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi ASN di Puskesmas Kalijati Kabupaten Subang ”.

B. TUJUAN AKTUALISASI
1. Mengoptimalisasikan pelayanan kesehatan lingkungan di
Puskesmas Kalijati Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang dengan
menerapkan nilai ANEKA.
2. Memperbaiki kinerja pegawai menjadi lebih profesional dan
akuntabel.
3. Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan lingkungan di Puskesmas Kalijati Kecamatan Kalijati
Kabupaten Subang.

C. MANFAAT AKTUALISASI
1. Manfaat Internal
a. Terciptanya pelayanan kesehatan lingkungan yang optimal
dalam melayani masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas
Kalijati Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang.
b. Meningkatkan kinerja personil Puskesmas Kalijati Kecamatan
Kalijati Kabupaten Subang menjadi semakin profesional,
disiplin, efektif dan efisien.
2. Manfaat Eksternal
a. Adanya kepuasan masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas
Kalijati Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang.
5

b. Memberikan kemudahan kepada masyarakat mendapatkan


pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas Kalijati
Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang.
6

BAB II
PROFIL ORGANISASI

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


1. KABUPATEN SUBANG
Subang Jawara yaitu jaya, istimewa, dan sejahtera adalah
sebuah gelora semangat untuk menjadikan Kabupaten Subang
bangkit hingga bisa menjadi daerah termaju di Jawa Barat pada
tahun 2023. Subang Jawara adalah Jaya daerahnya, Istimewa
pelayanan pemerintahannya, dan Sejahtera masyarakatnya.
Subang Jawara bukan hanya sebuah mimpi, tetapi akan menjadi
sebuah realita.
Kabupaten Subang memiliki visi “Kabupaten Subang yang
Bersih, Maju, Sejahtera, dan Berkarakter” dengan penjelasan
sebagai berikut:
a. Bersih adalah pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi,
dan nepotisme, profesional dan proporsional dengan
mengedepankan pelayanan kepada masyarakat, serta
pemerintahan dan masyarakat yang religius.
b. Maju adalah masyarakat Subang meningkat dalam segi kualitas
hidup, menikmati standard hidup layak, melalui pembangunan
yang adil dan merata.
c. Sejahtera adalah masyarakat Subang memiliki rata-rata tingkat
pendapatan yang memadai, tingkat pendidikan yang cukup,
derajat kesehatan yang baik, kehidupan yang aman dan
nyaman sehingga dapat hidup layak baik secara fisik maupun
non fisik.
d. Berkarakter adalah masyarakat Subang yang memiliki ciri khas
budaya dan kearifan lokal dalam setiap sendi kehidupan,
ditunjang dengan keteguhan iman dan ketaqwaan kepada Allah
SWT.
7

Sedangkan misi dari Kabupaten Subang adalah sebagai berikut:


a. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan
nepotisme, terbuka, serta pelayan masyarakat.
b. Meningkatkan pembangunan infrastruktur, penataan ruang
berkarakter kebudayaan lokal, dan pemerataan pembangunan
pedesaan.
c. Meningkatkan kualitas pendidikan untuk menciptakan sumber
daya manusia yang handal dan berdaya saing serta perluasan
lapangan kerja.
d. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan
bidang pertanian, ekonomi kerakyatan, industri kreatif,
perikanan dan kelautan, perdagangan serta penggalian potensi
kepariwisataan berbasis budaya dan kearifan lokal.
e. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat dan
lingkungan hidup.
8

2. PUSKESMAS KALIJATI

a. Geografis

Gambar 2.1 Peta Wilayah Puskesmas Kalijati

Kec. Pabuaran U

Ds. Caracas ↑
KecPurwadadi
Kec .Cikaum

Ds.Ciruluk
Ds. Marengmang

Ds. Kaliangsana

Kec. Cipeundeuy
Ds. Kalbar
Ds. Kaltim

Ds.Tangbar

Ds. Jalupang

Kec. Dawuan

Ds.Tangtim
Ds.BanggalaMulya

Kec. Sgl. Herang

Wilayah kerja Puskesmas Kalijati seluas 8.823.292 Ha


yang 75 % nya merupakan dataran rendah dan 25 %nya adalah
dataran tinggi.
9

Tabel 2.1
Situasi Geografis Wilayah Puskesmas Kalijati Tahun 2018
JARAK
KONDISI KETERJANGKAUAN
JUM LAH TEM PUH KE
NO. DESA LUAS (KM ²)
RT/RW FASILITAS JALAN
RODA 2 RODA 4
KESEHATAN KAKI
1 Kaliangsana 576,000 4 20 100% 100% 100%
2 Kalijati Timur 293,345 9 5 100% 100% 100%
3 Kalijati Barat 590,109 10 10 100% 100% 100%
4 M arengmang 1,463,990 6 15 100% 100% 100%
5 Tanggulun Timur 700,695 6 15 100% 100% 100%
6 Tanggulun Barat 762,637 6 20 100% 100% 100%
7 Jalupang 1,889,490 6 30 100% 100% 100%
8 Banggalamulya 1,467,506 6 50 100% 100% 100%
9 Caracas 571,220 7 35 100% 100% 100%
10 Ciruluk 508,300 5 15 100% 100% 100%
Sumber :ProfilDesa Tahun 2017

b. Komposisi Penduduk

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur

JUMLAH PENDUDUK
NO. DESA JUML JUMLAH KK POSYANDU JML SEKOLAH
L P
KK JM RT JM RW PYD KADER JML SD SMP SMA
1 Kaliangsana 4162 1943 2239 1412 20 4 4 20 24 3 0 2
2 Kalijati Timur 10119 5050 5069 2225 30 9 10 50 60 6 2 3
3 Kalijati Barat 13487 6532 6955 3416 43 10 10 50 60 6 1 2
4 Marengmang 7024 3312 3712 2096 23 6 7 35 42 5 2 1
5 Tanggulun Timur 7023 3424 3599 2448 26 6 7 35 42 3 1 0
6 Tanggulun Barat 7171 3559 3612 2356 25 6 8 40 48 4 1 1
7 Jalupang 4909 2367 2191 1428 19 7 6 30 36 4 1 0
8 Banggalamulya 3347 1692 1655 1247 12 6 6 30 36 3 0 0
9 Caracas 3646 1738 1908 1203 22 10 7 35 42 3 1 1
10 Cirulus 4271 1988 2283 1596 20 8 5 25 30 3 1 0
JUMLAH 64828 31605 33223 19427 240 72 70 350 420 40 10 10
Sumber : Profil Desa Tahun 2018
Dilihat dari tabel diatas, Desa Kalijati Barat merupakan Desa
dengan jumlah penduduk yang banyak dan kepadatan penduduk
yang tinggi. Sebagian besar penduduk wilayah Puskesmas Kalijati
10

merupakan penduduk dengan kelo mpok usia produktif dengan


lingkungan perkotaan dan lahan pekerjaan yang kurang
memungkinkan banyaknya pengangguran. Yang berdampak
kepada laju perekonomian dan daya beli masyarakat
rendah,sehingga menimbulkan banyaknya masyarakat miskin
dengan lingkungan yang kurang sehat.

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Kelompok Rentan


Puskesmas Kalijati Tahun 2018

NO. DESA BUMIL BULIN NEONATUS BAYI BALITA


1 Kaliangsana 84 79 81 81 189
2 Kalijati Timur 171 163 151 151 518
3 Kalijati Barat 252 225 221 221 537
4 Marengmang 133 129 121 121 452
5 Tanggulun Timur 133 136 121 121 410
6 Tanggulun Barat 151 146 136 136 418
7 Jalupang 84 86 84 84 319
8 Banggalamulya 79 76 71 71 247
9 Caracas 74 73 66 66 229
10 Ciruluk 69 69 66 66 184
JUMLAH 1230 1182 1118 1118 3503
Sumber :Laporan Rekapitulasi R1 KS Tahun 2017

Dilhat dari tabel diatas,jumlah penduduk kelompok rentan


yang paling banyak terdapat di Desa Kalijati Barat sesuai dengan
jumlah penduduk yang banyak,lingkungan yang sebagian padat
dan banyaknya pendatang.Hal tersebut angat berpengaruh pada
status kesehatan masyarakat dan semua upaya program
kesehatan. Sehingga memerlukan dukungan dari semua sektor
untuk keberhasilan program kesehatan yang dilaksanakan.
11

Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Miskin Puskesmas Kalijati Tahun 2018
JUMLAH PESERTA GAKIN NON QUOTA
NO. DESA JUMLAH %
PENDUDUK JAMKESMAS JAMKESMAS
1 Kaliangsana 4162 789 566 1355 32.56
2 Kalijati Timur 10119 1940 1024 2964 29.29
3 Kalijati Barat 13487 1557 1051 2608 19.34
4 Marengmang 7024 1280 889 2169 30.88
5 Tanggulun Timur 7023 1399 919 2318 33.01
6 Tanggulun Barat 7171 1449 1023 2472 34.47
7 Jalupang 4909 930 690 1620 33.00
8 Banggalamulya 3347 722 540 1262 37.71
9 Caracas 3646 739 437 1176 32.25
10 Ciruluk 4271 935 594 1529 35.80
JUMLAH 64828 11740 7733 19473 30.04
Sumber :laporan Rekapitulasi data gakin Puskesmas Kalijati tahun 2018

Dari tabel diatas Desa Kalijati Timur merupakan Desa


dengan penduduk miskin terbanyak,hal ini ditunjang dengan
banyaknya pendatang. Data tersebut diperoleh dengan pendataan
oleh tim desa. Agar pelayanan bidang kesehatan dapat berjalan
dengan baik dan dapat memuaskan semua pihak terutama
pelayanan terhadap masyarakat miskin diperlukan data yang
akurat dan dapat dijadikan sebagai panduan atau data base yang
sesuai kriteria sehingga diperoleh data yang dapat
dipertanggungjawabkan.
12

Tabel 2.5 Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Puskesmas


Kalijati Tahun 2018

KADER KEL. DANA


NO. DESA BATRA POLINDES POSYANDU POSBINDU UKK TOGA
AKTIF SEHAT

1 Kaliangsana 3 20 1 4 1
2 Kalijati Timur 6 48 1 10 1
3 Kalijati Barat 7 50 1 10 1
4 Marengmang 9 28 1 7 1
5 Tanggulun Timur 5 35 1 7 1
6 Tanggulun Barat 3 35 1 8 1
7 Jalupang 6 24 1 6 1
8 Banggalamulya 0 20 1 6 1
9 Caracas 2 26 1 7 1
10 Ciruluk 4 23 1 5 1
JUMLAH 45 309 10 0 70 10 0 0
Sumber Laporan Data Base UKBM Puskesmas Kalijati 2018
c. Analisa Lingkungan
 Lingkungan Fisik,kimia dan Biologi
 Jangkauan Air bersih : 90 %
 Rumah Sehat Layak Huni : 90 % -
 Jaga : 90 %
 Spal : 90 %

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalijati tahun 2018


13

d. Upaya Kesehatan

Tabel 2.7
Keadaan Tenaga Puskesmas Kalijati Tahun 2018
STATUS KEPEGAWAIAN
JENIS TENAGA PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN
PNS PTT SUKWAN
Dokter Umum S1 2 1 1
Dokter Gigi S1 0
Tata Usaha S1 1 1
Perawat S1 - Ners 3 2 1
Perawat D3 8 7 1
Perawat Gigi D4 / D3 2 1 1
Sanitarian D3 1 1
Pel. Gizi (TPG) D1 0 0
Jurim D3 1 1
Laboratorium D3 2 1 1
Bidan D3 17 11 5 5
Apotek D3 3 2 1
Staff ADM 4 2 2
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalijati tahun 2018
Karyawan Puskesmas Kalijati 92 % merupakan tenaga
Profesi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup, hal ini
akan menunjang keberhasilan Pelaksanaan Program Puskesmas.
Adapun tenaga non Profesi sebagai penunjang terselenggaranya
management dan operasional Puskesmas sebanyak 8 %.
14

Tabel 2.8
Keadaan Sarana Dan Prasarana Kesehatan Puskesmas Kalijati Tahun
2018
KONDISI
NO. JENIS SARANA/ PRASARANA JUMLAH RUSAK RUSAK
BAIK
SEDANG BERAT
I SARANA KESEHATAN
1. Puskesmas Pembantu 2 1 1
2. Polindes / Poskesdes 10 10
3. Rumah Dinas Dokter 1 1
4. Rumah Dinas Perawat 0
5. Rumah Dinas Bidan 0

II PERALATAN KANTOR
1. Komputer 3 2 1
2. Printer 3 3
3. Telepon 1 1
4. Mesin Tik 1 1

III PRASARANA
1. Genset 0
2. Air Bersih 1
3. Listrik 1

IV SARANA PENDUKUNG
1. Kendaraan Roda 4 1 0 1
2. Sepeda Motor 10 8 2

V PENDUKUNG MANAJEMEN
1. KIA KIT 1 1
2. PROMKES SET 1 1
3. LAB KIT 1 1
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalijati tahun 2016
15

Tabel 2.9 Analisa Sarana Kesehatan Penunjang

NO. JENIS SARANA JUMLAH

1 Rumah Sakit AURI 1

2 Dokter Praktek Swasta 3

3 Bidan Praktek Swasta 7

4 Dukun Bayi 7
5 Apotek dan Toko Obat 3

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kalijati tahun 2018


Dalam upaya pencapaian cakupan pelayanan program

Kesehatan Puskesmas Kalijati didukung dengan sarana fasilitas

kesehatan lain yang berada di wilayah kerja puskesmas yaitu RS

Lanud Suryadarma dan BPS murni serta apotek dan toko obat

sebagai sarana pemasaran obat bagi masyarakat yang

membutuhkan.

B. 10 Besar Penyakit
Tabel 2.10
10 Besar Penyakit Puskesmas Kalijati Tahun 2018

No. Penyakit Jumlah Penderita


1 Inspeksi Saluran Pernafasan Akut tidak Spesifik (ISPA) 1299
2 Dispepsia (Gangguan pada pencernaan) 430
3 Myalgia 373
4 Diare dan gastroenteritis non spesifik 209
5 Febris tanpa sebab yang jelas 188
6 Dermatitis kontak alergika, unspecified cause 176
7 cephalgia/headache 154
8 Hipertensi esensial 148
9 Gastritis, tidak spesifik 124
10 Faringitis Akut 93
16

C. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kalijati

HENI ISMAYATI, AMKL


EUIS NURHAYATI, SE
SUSILAWATI, AMK
17

D. VISI DAN MISI ORGANISASI


1. Dinas Kesehatan
Visi :
“Masyarakat Subang mandiri gotong royong untuk hidup sehat“
Misi :
a. Meningkatkan aksesbilitas dan mutu upaya kesehatan.
b. Memantapkan management kesehatan yang dinamis dan
akuntabel.
c. Memberdayakan masyarakat.

2. Puskesmas Kalijati
Visi :
“Terwujudnya Puskesmas Kalijati Bangkit, bersih lingkungan,
akurat dalam data, nyaman dalam pelayanan, giat dan gairah
dalam berkerja, kompak dalam program, indah dalam penampilan,
terjangkau oleh masyarakat.”
Misi :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas.
b. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk mampu
menolong dirinya sendiri dan terciptanya Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat.
c. Menggalang Kemitraan dengan berbagai sektor dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Kalijati.

E. TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 52
Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata kerja, Dinas
Kesehatan mempunyai Tugas Pokok membantu Bupati
melaksanakan urusan Pemerintahan dibidang kesehatan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
18

diberikan kepada Pemerintah Kabupaten. Dalam melaksanakan


tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
di bidang kesehatan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh Bupati;
3. Pembinaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan;
4. Pengelolaan administrasi umum meliputi perencanaan, evaluasi
dan pelaporan, urusan umum dan kepegawaian serta urusan
keuangan dan barang daerah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi;
1. UKM essensial terdiri dari pelayanan promosi kesehatan,
pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu,
anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi dan pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit.
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan, merupakan
kegiatan yang sifatnya inovatif dan atau bersifat ekstensifikasi
dan intensifikasi pelayanan disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi
sumber daya yang tersedia di puskesmas.

F. TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA


Tugas pemegang program adalah sebagai pelaksana
pengamatan kesehatan lingkungan, pengawasan kesehatan
lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan
kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi
dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
Uraian tugas pemegang program kesehatan lingkungan
berdasarkan struktur organisasi adalah sebagai berikut:
19

1. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan


a. Menyusun TOR rencana lima tahunan tingkat
kabupaten/kota.
b. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana lima
tahunan tingkat propinsi.
c. Mengolah data secara sederhana dalam rangka menyusun
rencana lima tahunan tingkat propinsi.
d. Mengolah data lanjut dalam rangka menyusun rencana 5
tahunan tingkat kabupaten/ kota.
e. Menganalisis data secara sederhana dalam rangka
menyusun rencana lima tahunan tingkat kabupaten/kota.
f. Menyusun rancangan rencana lima tahunan tingkat
kabupaten/kota.
g. Menyempurnakan rancangan dalam rangka menyusun
rencana lima tahunan tingkat kabupaten/kota.
h. Mengolah data secara sederhana tingkat kabupaten/ kota
untuk menyusun rencana tahunan.
i. Menganalisis data secara sederhana dalam rangka
menyusun rencana tahunan tingkat kecamatan/puskesmas.
j. Menyajikan rancangan rencana tahunan tingkat
kecamatan/puskesmas.
k. Menyusun rencana 3 (tiga) bulanan tingkat
kecamatan/puskesmas.
l. Menyusun rencana bulanan tingkat kecamatan/puskesmas.
m. Menyusun rencana operasional tingkat
kecamatan/puskesmas.
n. Menyusun data/literature untuk menyiapkan penyusunan
petunjuk teknis/petunjuk pelaksana.
o. Menyusun data/literature dalam rangka menyusun
pedoman.
20

2. Melakukan pengamatan kesehatan lingkungan


a. Melakukan pengumpulan data sekunder untuk pengamatan
kesehatan lingkungan.
b. Melakukan pengolahan data secara manual untuk
pengamatan kesehatan lingkungan.
3. Melakukan pengawasan kesehatan lingkungan
a. Melakukan pemeriksaan secara sederhana pada obyek.
b. Mengambil sample secara sederhana pada obyek.
c. Menentukan diagnosa dan treatment intervensi obyek awal
secara konvensional.
d. Menentukan diagnosa dan treatment intervensi objek awal
secara sederhana.
e. Melakukan konsultasi kesling obyek awal lokal.
4. Memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan
a. Membuat instrumen sederhana untuk identifikasi perilaku
dalam rangka persiapan kegiatan.
b. Membuat instrumen lanjut untuk identifikasi perilaku dalam
rangka persiapan kegiatan.
c. Mengumpulkan data primer untuk identifikasi perilaku
dalam rangka persiapan kegiatan.
d. Mengumpulkan data sekunder untuk identifikasi perilaku.
e. Melakukan tabulasi dan pengumpulan data sederhana
untuk menganalisis perilaku.
f. Menganalisis secara sederhana tentang perilaku.
g. Membuat perencanaan sederhana untuk pemberdayaan
masyarakat.
h. Mengembangkan materi sederhana untuk pemberdayaan
masyarakat.
i. Mempersiapkan dan memelihara alat peraga.
j. Melakukan pemberdayaan individu secara umum.
21

k. Membuat laporan hasil pemberdayaan.


l. Melakukan pengumpulan data tentang masalah kesehatan
dalam rangka menggerakkan dan mengerahkan kelompok
masyarakat potensial.
m. Melakukan pertemuan lintas program.
n. Mendapatkan calon kader untuk penggerakan masyarakat.
5. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang kesehatan
lingkungan
a. Membuat karya ilmiah hasil penelitian bidang kesehatan
yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan
dan diedarkan secara nasional.
b. Membuat karya ilmiah hasil penelitian bidang kesehatan
yang dipublikasikan dalam bentuk majalah ilmiah yang
diakui instansi yang berwenang (LIPI).
c. Membuat karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
dengan gagasan sendiri dalam bidang kesehatan yang
tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan pada
perpustakaan dalam bentuk buku dan atau makalah.
d. Membuat karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
dengan gagasan sendiri dalam bidang kesehatan yang
dipublikasikan dalam bentuk buku dan atau makalah.
e. Membuat karya tulis ilmiah popular di bidang kesehatan
lingkungan yang disebarluaskan melalui media massa.
6. Menterjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya di bidang
kesehatan lingkungan
a. Menterjemahkan/menyadur buku di bidang kesehatan
lingkungan yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang
diterbitkan atau diedarkan secara nasional.
b. Menterjemahkan/menyadur buku di bidang kesehatan
lingkungan yang dipublikasikan dalam bentuk majalah
ilmiah yang diakui oleh instansi yang berwenang (LIPI).
22

c. Menterjemahkan/menyadur buku di bidang kesehatan


lingkungan yang tidak dipublikasikan dalam bentuk buku
dan atau makalah.
d. Membuat abstrak tulisan ilmiah yang dimuat dalam
penerbitan.
7. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
di bidang kesehatan lingkungan.
8. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang kesehatan
lingkungan.
9. Mengajar/melatih yang berkaitan dengan bidang kesehatan
lingkungan.
Ada (5) upaya dasar yang dilakukan di bidang kesling:
1. Penyehatan sumber air bersih (SAB)
Kegiatan upaya penyehatan air meliputi ; surveilans
kualitas air, inspeksi sanitasi SAB, pemeriksaan kualitas air,
pembinaan kelompok pemakai air.
2. Penyehatan lingkungan pemukiman (Pemeriksaan Rumah)
Sarana sanitasi dasar yang dipantau meliputi jamban
keluarga (jaga), saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan
tempat pengelolaan sampah (TPS).
3. Penyehatan tempat-tempat umum (TTU)
Penyehatan tempat-tempat umum meliputi hotel dan
tempat penginapan lain, pasar, kolam renang dan
pemandian umum lain, sarana ibadah, salon dan pangkas
rambut, dilakukan upaya pembinaan institusi rumah sakit dan
sarana kesehatan lain, sarana pendidikan dan perkantoran
4. Penyehatan tempat pengelola makanan (TPM).
Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk
melakukan pembinaan teknis dan pengawasan terhadap
tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiap-siagaan
23

dan penanggulangan KLB, keracunan, kewaspadaan dini


serta penyakit bawaan makanan.
5. Pemantauan Jentik nyamuk dan PSN (pemberantasan
Sarang Nyamuk)
Petugas sanitasi puskesmas melakukan pemeriksaan
terhadap tempat yang mungkin menjadi perindukan nyamuk.
6. Konsultasi kesling klinik sanitasi
Pemberian konsultasi gratis kepada masyarakat/pasien
yang menderita penyakit yang berhubungan dengan
lingkungan seperti; diare, kecacingan, penyakit kulit, TB
Paru, dan lainnya.
24

BAB III
KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. LANDASAN TEORI
Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki nilai dasar profesi,
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi. Maka perlu diketahui indikator-indikator dari kelima nilai
dasar tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akutabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk mememnuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nila-nilai publik.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan
negara.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi atas standard/ norma yang
menentukan baik/buruk, benar/ salah terhadap setiap tindakan atau
keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publk dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayan publik.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan dan memberikan layanan yang baik.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk menberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
25

melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan


pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengandaan dan gratifikasi.

B. KEGIATAN AKTUALISASI
Dalam membentuk Aparatur Sipil Negara yang profesional
diperlukan adanya karakter yang terbangun dan terbentuk
berdasarkan nilai-nilai dasar profesi ASN yang memiliki Akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA).
Nilai-nilai tersebut harus menjadi bagian dari ASN untuk dilakukan
dalam kegiatan sehari-hari berdasarkan tugas pokok dan fungsi
tenaga kesehatan lingkungan. Kegiatan pokok yang telah dilakukan
dalam melaksanakan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas
Kalijati, antara lain :
1. Melakukan penyehatan pemukiman (IKL rumah)
2. Melakukan penyehatan tempat-tempat umum (TTU)
3. Melakukan penyehatan tempat pengolahan makanan (TPM)
4. Melakukan penyuluhan kesehatan lingkungan
5. Melakukan konseling sanitasi (Klinik Terpadu)
Adapun kegiatan tambahan yang dilakukan, sebagai berikut :
1. Mengambil sampel air bersih di Puskesmas
2. Mengambil sampel air bersih di RS AU
3. Mengambil sampel air bersih di Komplek Suryadarma
4. Menginput data IKL rumah desa marengmang
5. Mengikuti kegiatan di BKPSDM
6. Mengikuti kegiatan di Dinas Kesehatan
7. Menghadiri sosialisasi BJB
8. Menghadiri sosialisasi BPJS
26

9. Mengikuti orientasi di Puskesmas Kalijati


10. Mengikuti bimbingan dengan mentor
27

BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI HABITUASI

A. KEGIATAN
1. Penyehatan Pemukiman
a. Tahap Kegiatan
1) Melakukan kegiatan pendataan rumah ada di wilayah
kerja;
2) Menyiapkan form inspeksi rumah sehat;
3) Melakukan perizinan kepada ketua RW/RT;
4) Melakukan inspeksi sanitasi rumah dan lingkungan
sekitar;
5) Mencatat hasil kegiatan inspeksi pada form inspeksi;
6) Menyampaikan hasil inspeksi kepada pemilik rumah
(pembinaan/penyuluhan);
7) Mencatat hasil kegiatan kedalam buku register dan
melaporkan hasil;
b. Hasil Kegiatan
Pelaksanaan sanitasi rumah sehat dengan menginspeksi
rumah warga apakah telah sesuai dengan standar yang
telah dipersyaratkan atau belum. Rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan
penyakit berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya
semakin meningkat akhir-akhir ini.
c. Nilai-nilai Dasar ANEKA
1) Akuntabilitas
Merupakan sebuah tanggungjawab sanitarian untuk
mengurangi faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab
terjadinya penyakit berbasis lingkungan salah satunya
dengan melakukan inspeksi rumah sehat agar masyarakat
dapat tinggal dalam lingkungan yang sehat.
28

2) Etika Publik
Saling menghormati serta beretika baik, memberikan
seyum sapa salam saat mengunjungi rumah masyarakat
yang akan dikunjungi. Tidak meminta izin dengan cara
memaksa untuk melakukan inspeksi rumah sehat.
3) Komitmen Mutu
Sanitarian melakukan pekerjaan sesuai dengan SOP
Inspeksi Rumah Sehat yang berlaku.
4) Nasionalisme
Menginspeksi rumah warga secara adil tanpa
membeda-bedan status atau kedudukan pemilik rumah
yang di inspeksi.
d. Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan ini dapat berkonstribusi
dengan visi misi Puskesmas Kalijati, yaitu meningkatkan
pemberdayaan masyarakat untuk mampu menolong dirinya
sendiri dan terciptanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
e. Penguatan Nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini dilakukan dengan komunikasi yang baik,
tepat waktu dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Selalu mengedepankan perilaku sopan satun dan ramah
dalam melakukan pelayanan. Hal ini menjadi dasar untuk
memberikan pelayanan yang profesional, akuntabel, efektif
dan efisien.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
1) Manajemen ASN
Menuntut kepada pegawai untuk senantiasa disiplin,
bertanggungjawab dan kompeten dalam menjalankan
tugas.
29

2) Whole Of Government
Menjaga hubungan dan keharmonisan baik dengan
sesama pegawai maupun dengan instansi lain yang
berkerja sama dalam melakukan pekerjaan bersama.
3) Pelayanan Publik
Kegiatan ini mencerminkan prinsip pelayanan publik
akuntabel, efektif dan efisien, responsif.
2. Penyehatan Tempat-Tempat Umum
a. Tahap Kegiatan
1) Melakukan kegiatan pendataan tempat-tempat umum
yang ada di wilayah kerja;
2) Menyiapkan form inspeksi tempat-tempat umum;
3) Melakukan perizinan kepada pemilik tempat;
4) Melakukan inspeksi sanitasi tempat-tempat umum dan
lingkungan sekitar;
5) Mencatat hasil kegiatan inspeksi pada form inspeksi;
6) Menyampaikan hasil inspeksi kepada penggelola tempat-
tempat umum (pembinaan/penyuluhan);
7) Mencatat hasil kegiatan kedalam buku register dan
melaporkan hasil.
b. Hasil Kegiatan
Penyehatan tempat-tempat umum dilakukan untuk
pemeriksaan dan pembinaan terhadap masyarakat dan
pengelola tempat-tempat umum sehingga tercipta kondisi
tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan,
bebas dari faktor resiko penyakit dan kecelakaan terhadap
masyarakat didalam tempat-tempat umum maupun terhadap
masyarakat di sekitar/dii luar tempat-tempat tersebut.
30

c. Nilai-nilai Dasar ANEKA


1) Akuntabilitas
Merupakan sebuah tanggungjawab sanitarian untuk
mengurangi faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab
terjadinya penyakit berbasis lingkungan salah satunya
dengan melakukan inspeksi tempat-tempat umum agar
terbebas dari faktor resiko penyakit.
2) Etika Publik
Saling menghormati serta beretika baik, memberikan
seyum sapa salam saat mengunjungi tempat-tempat
umum yang akan dikunjungi. Tidak meminta izin dengan
cara memaksa untuk melakukan inspeksi tempat-tempat
umum.
3) Komitmen Mutu
Melakukan Inspeksi Sanitasi Tempat-Tempat Umum
sesuai dengan SOP Inspeksi Sanitasi Tempat-Tempat
Umum.
4) Nasionalisme
Menginspeksi tempat-tempat umum secara adil tanpa
membeda-bedan status atau kedudukan pemilik tempat-
tempat umum yang di inspeksi.
5) Anti Korupsi
Menjelaskan dan memberikan hasil observasi dengan
sesuai apa yang ada dilapangan, tidak merubah data hasil
inspeksi untuk kepentingan peribadi atau golongan.
d. Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi
Tempat-tempat umum merupakan tempat yang menjadi
fakto resiko penularan penyakit dengan dilakukan inspeksi
tempat-tempat umum diharapkan dapat berkerjasama untuk
dilakukan pengarahan untuk memperkecil faktor resiko
penyebaran penyakit serta dapat menciptakan lingkungan
31

yang sehat dan nyaman. Dengan melakukan kegiatan ini


dapat berkonstribusi dengan visi misi Puskesmas Kalijati,
yaitu meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk
mampu menolong dirinya sendiri dan terciptanya Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini dilakukan dengan komunikasi yang baik,
tepat waktu dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Selalu mengedepankan perilaku sopan satun dan ramah
dalam melakukan pelayanan. Hal ini menjadi dasar untuk
memberikan pelayanan yang profesional, akuntabel, efektif
dan efisien.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
1) Manajemen ASN
Menuntut kepada pegawai untuk senantiasa disiplin,
bertanggungjawab dan kompeten dalam menjalankan
tugas.
2) Whole Of Government
Menjaga hubungan dan keharmonisan baik dengan
sesama pegawai maupun dengan instansi lain yang
berkerja sama dalam melakukan pekerjaan bersama.
3) Pelayanan Publik
Kegiatan ini mencerminkan prinsip pelayanan publik
akuntabel, efektif dan efisien, responsif.
3. Penyehatan Tempat Pengelolaan Makanan
a. Tahap Kegiatan
1) Melakukan kegiatan pendataan tempat pengelolaan
makanan yang ada di wilayah kerja;
2) Menyiapkan form inspeksi tempat pengelolaan makanan;
3) Melakukan perizinan kepada pengelola tempat
pengolahan makanan;
32

4) Melakukan inspeksi sanitasi tempat pengolahan makanan


;
5) Mencatat hasil kegiatan inspeksi pada form inspeksi;
6) Menyampaikan hasil inspeksi kepada tempat pengolahan
makanan (pembinaan/penyuluhan);
7) Mencatat hasil kegiatan kedalam buku register dan
melaporkan hasil.
b. Hasil Kegiatan
Penyehatan tempat pengolahan makanan dilakukan
untuk pemeriksaan dan pembinaan terhadap masyarakat
dan pengelola tempat pengolahan makanan sehingga
tercipta kondisi tempat pengolahan makanan yang
memenuhi syarat kesehatan dan tidak menjadi tempat
penularan penyakit.
c. Nilai-nilai Dasar ANEKA
1) Akuntabilitas
Merupakan sebuah tanggungjawab sanitarian untuk
mengurangi faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab
terjadinya penyakit berbasis lingkungan salah satunya
dengan melakukan inspeksi tempat pengolahan makanan
agar terbebas dari faktor resiko penyakit.
2) Etika Publik
Saling menghormati serta beretika baik, memberikan
seyum sapa salam saat mengunjungi tempat pengolahan
makanan yang akan dikunjungi. Tidak meminta izin
dengan cara memaksa untuk melakukan inspeksi tempat
pengolahan makanan.
3) Komitmen Mutu
Melakukan Inspeksi Sanitasi Tempat Pengolahan
Makanan sesuai dengan SOP Inspeksi Sanitasi Tempat
Pengolahan Makanan.
33

4) Nasionalisme
Menginspeksi tempat pengolahan makanan secara
adil tanpa membeda-bedan status atau kedudukan pemilik
tempat pengolahan makanan yang di inspeksi.
5) Anti Korupsi
Menjelaskan dan memberikan hasil observasi dengan
sesuai apa yang ada dilapangan, tidak merubah data hasil
inspeksi untuk kepentingan peribadi atau golongan.
d. Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi
Tempat pengolahan makanan merupakan tempat yang
menjadi fakto resiko penularan penyakit dengan dilakukan
inspeksi tempat pengolahan makanan diharapkan dapat
berkerjasama untuk dilakukan pengarahan untuk
memperkecil faktor resiko penyebaran penyakit serta dapat
menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Dengan
melakukan kegiatan ini dapat berkonstribusi dengan visi misi
Puskesmas Kalijati, yaitu meningkatkan pemberdayaan
masyarakat untuk mampu menolong dirinya sendiri dan
terciptanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini dilakukan dengan komunikasi yang baik,
tepat waktu dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Selalu mengedepankan perilaku sopan satun dan ramah
dalam melakukan pelayanan. Hal ini menjadi dasar untuk
memberikan pelayanan yang profesional, akuntabel, efektif
dan efisien.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
1) Manajemen ASN
Menuntut kepada pegawai untuk senantiasa disiplin,
bertanggungjawab dan kompeten dalam menjalankan
tugas.
34

2) Whole Of Government
Menjaga hubungan dan keharmonisan baik dengan
sesama pegawai maupun dengan instansi lain yang
berkerja sama dalam melakukan pekerjaan bersama.
3) Pelayanan Publik
Kegiatan ini mencerminkan prinsip pelayanan publik
akuntabel, efektif dan efisien, responsif.
4. Penyuluhan Permasalahan Kesehatan Lingkungan
a. Tahap Kegiatan
1) Membuat jadwal penyuluhan;
2) Menyiapkan materi penyuluhan;
3) Menentukan metode penyuluhan;
4) Menyiapkan media atau alat bantu penyuluhan;
5) Memperkenalkan diri kepada perserta penyuluhan;
6) Menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan;
7) Menyampaikan materi penyuluhan sesuai dengan
kebutuhan;
8) Memberikan kesempatan kepada peserta penyuluhan
untuk bertanya;
9) Menjawab pertanyaan perserta penyuluhan;
b. Hasil Kegiatan
Diharapkan adanya perubahan perilaku individu,
keluarga, masyarakat dalam membina dan memelihara
perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat serta berperan
aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
c. Nilai-nilai Dasar ANEKA
1) Akuntabilitas
Merupakan sebuah tanggungjawab sanitarian untuk
mengurangi faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab
35

terjadinya penyakit berbasis lingkungan salah satunya


dengan melakukan penyuluhan mengenai kesehatan
lingkungan agar masyarakat dapat merubah perilaku dan
menjaga lingkungan dari faktor resiko penyakit.
2) Etika Publik
Saling menghormati serta beretika baik, memberikan
seyum sapa salam saat melakukan penyuluhan dan dapat
berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat yang
mengikuti penyuluhan.
3) Komitmen Mutu
Melakukan penyuluhan kesehatan sesuai dengan
SOP Penyuluhan Kesehatan Lingkungan.
d. Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi
Penyuluhan mengenai kesehatan lingkungan dilakukan
agar masyarakat memiliki pengetahuan mengenai
penyehatan lingkungan dan memiliki kesadaran untuk hidup
sehat. Dengan melakukan kegiatan ini dapat berkonstribusi
dengan visi misi Puskesmas Kalijati, yaitu meningkatkan
pemberdayaan masyarakat untuk mampu menolong dirinya
sendiri dan terciptanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini dilakukan dengan komunikasi yang baik,
tepat waktu dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Selalu mengedepankan perilaku sopan satun dan ramah
dalam melakukan pelayanan. Hal ini menjadi dasar untuk
memberikan pelayanan yang profesional, akuntabel, efektif
dan efisien.
36

f. Keterkaitan dengan Mata Diklat


1) Manajemen ASN
Menuntut kepada pegawai untuk senantiasa disiplin,
bertanggungjawab dan kompeten dalam menjalankan
tugas.
2) Whole Of Government
Menjaga hubungan dan keharmonisan baik dengan
sesama pegawai maupun dengan instansi lain yang
berkerja sama dalam melakukan pekerjaan bersama.
3) Pelayanan Publik
Kegiatan ini mencerminkan prinsip pelayanan publik
akuntabel, efektif dan efisien, responsif.
5. Konsultasi Kesehatan Lingkungan ( Klinik Terpadu)
a. Tahap Kegiatan
1) Menerima rujukan dari poli umum, poli anak, poli TB dan
yang memiliki masalah dengan sanitasi;
2) Mempelajari kartu/rujukan tentang diagnosis oleh
petugas poli klinik;
3) Menyalin dan mencatat nama penderita atau
keluarganya, karakteristik penderita meliputi umur, jenis
kelamin, pekerjaan, alamat serta diagnosis penyakit
kedalam buku register;
4) Melakukan konseling dengan penderita/keluarga tentang
kejadian penyakit, keadaan lingkungan dan perilaku
yang diduga berkaitan dengan kejadian penyakit yang
mengacu pada buku pedoman teknis klinis bagi
puskesmas dan panduan konseling bagi petugas klinik
sanitasi di puskesmas;
5) Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan
atau perilaku yang berkaitan dengan penyakit yang
diderita;
37

6) Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan;


7) Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita
atau keluarga tentang jadwal kunjungan.
b. Hasil Kegiatan
Menemukan masalah lingkungan dan perilaku yang
berkaitan dengan penyakit berbasis lingkungan yang pasien
derita, kemudian memberikan saran dan tindak lanjut
perbaikan lingkungan dan perilaku yang tepat sesuai dengan
masalah agar tidak menulari keluarga dan masyarakat
sekitar rumah pasien.
c. Nilai-nilai Dasar ANEKA
1) Akuntabilitas
Merupakan sebuah tanggungjawab sanitarian untuk
mengurangi faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab
terjadinya penyakit berbasis lingkungan salah satunya
dengan melakukan konseling sanitasi.
2) Etika Publik
Saling menghormati serta beretika baik, memberikan
seyum sapa salam melayani pasien.
3) Komitmen Mutu
Melakukan inspeksi sanitasi tempat-tempat umum
sesuai dengan SOP yang berlaku.
4) Nasionalisme
Melayani pasien dengan baik dan ramah, tidak
menbeda-bedakan pasien berdasarkan
status/kedudukannya.
d. Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi
Klinik sanitasi dilakukan untuk menentukan masalah
lingkungan dan prilaku pasien yang dapat menjadi salah
satu faktor penyebab penularan penyakit berbasis
lingkungan agar pasien dapat merubah prilaku dan
38

lingkungan rumahnya menjadi lebih sehat. Dengan


melakukan kegiatan ini dapat berkonstribusi dengan visi misi
Puskesmas Kalijati, yaitu meningkatkan pemberdayaan
masyarakat untuk mampu menolong dirinya sendiri dan
terciptanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini dilakukan dengan komunikasi yang baik,
tepat waktu dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Selalu mengedepankan perilaku sopan satun dan ramah
dalam melakukan pelayanan. Hal ini menjadi dasar untuk
memberikan pelayanan yang profesional, akuntabel, efektif
dan efisien.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
1) Manajemen ASN
Menuntut kepada pegawai untuk senantiasa disiplin,
bertanggungjawab dan kompeten dalam menjalankan
tugas.
2) Whole Of Government
Menjaga hubungan dan keharmonisan baik dengan
sesama pegawai maupun dengan instansi lain yang
berkerja sama dalam melakukan pekerjaan bersama.
3) Pelayanan Publik
Kegiatan ini mencerminkan prinsip pelayanan publik
akuntabel, efektif dan efisien, responsif.
39

B. Capaian Kegiatan
1. Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Minggu Ke 1
Tabel 4.1 Kegiatan Mingguan
No. Hari/Tgl Kegiatan Output Keterangan
1. Senin, Pembagian SK CPNS Pemkab Apel pagi di halaman Wakil Bupati
22 April Subang di Kantor Bupati Kantor Bupati dan Subang
2019 Subang memperoleh SK 08.00-10.00
CPNS WIB
Pengarahan CPNS di Dinas Persyaratan Bagian
Kesehatan Kabupaten Subang mengenai berkas- Kepegawaian
berkas yang harus Dinas
dilengkapi dan waktu Kesehatan
orientasi 10.30-12.00
WIB
2. Selasa, Upacara apel pagi di halaman Memperoleh arahan-
23 April kantor Dinas Kesehatan Kab. arahan mengenai
2019 Subang kegiatan dan 07.30-08.00
tanggungjawab WIB
sebagai ASN
Pengarahan mengenai Bidang Mengetahui mengenai
Pelayanan Kesehatan Dinas kegiatan, pelayanan
Kesehatan Kab.Subang khusus dan kegiatan 08.00-09.00
tambahan di Bidang WIB
Pelayanan Kesehatan
Pengarahan mengenai Memahami mengenai
Kebijakan Strategi Program regulasi-regulasi yang
Kesehatan di Jawa Barat berlaku terkait 10.00-11.00
program-program WIB
kesehatan
Pengarahan mengenai program Memahami mengenai
Bidang Kesehatan Masyarakat gambaran gizi dan 11.00-12.00
stunting di Kab. WIB
Subang
3. Rabu, Upacara apel pagi di halaman Membahas tata tertib
24 April kantor Dinas Kesehatan Kab. dan disiplin pegawai
2019 Subang di Dinas Kesehatan 07.30-08.00
Kab. Subang WIB
Sosialisasi dari BKPSDM dan Sosialisasi mengenai
sosialisasi produk dan jasa bank hak-hak sebagai ASN 09.00-12.00
BJB WIB
4. Kamis, Upacara apel pagi di halaman Meningkatnya disiplin
25 April kantor Dinas Kesehatan Kab. dan Profesionalisme 07.30-08.00
2019 Subang WIB
Pengarahan mengenai P2P Memahami gambaran
penyakit menular 09.00-09.30
yang ada di Kab. WIB
Subang
Pengarahan mengenai Memahami tentang
40

Kebijakan dan Strategi gambaran imunisasi


Imunisasi Dasar pada Bayi dan dan screening TT
Screening TT pada Ibu Hamil di yang telah dilakukan 09.45-11.00
Kab. Subang di Kab. Subang WIB
Pengarahan mengenai
Pengamatan/ Surveilans
Epidemologi Penyakit
Pengarahan mengenai UPTD Mengetahui Bagian UPTD
Farmasi Kab. Subang gambaran kegiatan Farmasi
yang dilakukan oleh 11.30-12.00
UPTD Farmasi WIB
5. Jumat, Pengenalan di UPTD Persyaratan
26 April Puskesmas Kalijati mengenai berkas
2019 yang harus dlengkapi
dan perkenalan 07.30-15.00
gambaran kegiatan WIB
yang dilakukan oleh
Puskesmas
6. Sabtu, Menginput Pendataan IKL Mendapatkan data
27 April Rumah Desa Marengmang mengenai kondisi
2019 Tahun 2019 rumah, sarana air
bersih, jamban 07.30-15.00
keluarga, WIB
pembuangan air
limbah, pembuangan
sampah di desa
Marengmang Kec.
Kalijati

Tabel 4.2 Analisa Capaian Pelaksanaan Kegiatan Minggu ke-1

No. Kegiatan Minggu ke-1


Keterangan %
22 23 24 25 26 27
1. IKL Rumah - - - - - - - 0
2. Penyehatan TTU - - - - - - - 0
3. Penyehatan TPM - - - - - - - 0
4. Penyuluhan Kesling - - - - - - - 0
5. Konseling Sanitasi - - - - - - - 0
41

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi pada minggu pertama


tidak tercapai (0%), dikarenakan adanya orientasi awal yang
bertempat di Dinas Kesehatan dan juga di Puskesmas Kalijati,
sehingga peserta CPNS belum dapat menjalankan setiap kegiatan
pokok seperti yang telah direncanakan sebelumnya.
Namun berdasarkan tabel di atas, para peserta CPNS telah
mengikuti beberapa kegiatan tambahan yang ada di lingkungan
Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kalijati, sehingga dalam minggu
pertama tersebut peserta CPNS tetap dapat menerapkan nilai-nilai
dasar ASN.

2. Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Minggu Ke 2


Tabel 4.3 Kegiatan Mingguan
No. Hari/Tgl Kegiatan Output Keterangan
1. Senin, Menginput data IKL rumah Desa Mendapatkan data
29 April Marengmang Tahun 2019 mengenai kondisi
2019 rumah, sarana air
bersih, jamban 07.30-15.00
keluarga, WIB
pembuangan air
limbah, pembuangan
sampah di desa
Marengmang Kec.
Kalijati
2. Selasa, Bimbingan dengan mentor Memperoleh arahan-
30 April bapak Herman Nurdin , S.Kep, arahan mengenai
2019 Ners kegiatan dan laporan 08.00-10.00
WIB
Pemberkasan untuk BKPSDM Melengkapi dokumen
dan Dinas Kesehatan yang dibutuhkan oleh
BKPSDM dan Dinas 10.00-15.00
Kesehatan WIB
3. Rabu, Libur - -
1 Mei 2019
4. Kamis, Inspeksi sanitasi sekolah di SD Mendapatkan data
2 Mei 2019 Angkasa II mengenai kondisi 07.30-08.00
sanitasi di sekolah WIB
5. Jumat, Pengambilan sampel air bersih Untuk mengetahui
3 Mei 2019 di RS AU Hoerdano, Komplek kualitas air bersih
Sunardama dan Puskesmas yang ada di tempat-
Kalijati tempat umum (RS, 07.30-15.00
Perumahan dan WIB
42

Puskesmas)
6. Sabtu, Inspeksi sanitasi sekolah dan Mendapatkan data
4 Mei 2019 tempat pengolahan makanan di mengenai kondisi
kantin SD sanitasi sekolah dan 07.30-15.00
cara pengolahan WIB
makanan di kantin
sekolah

Tabel 4.4 Analisa Capaian Pelaksanaan Kegiatan Minggu ke-2

No. Kegiatan Minggu ke-2


Keterangan %
29 30 1 2 3 4
1. IKL Rumah - - - - - - - -
2. Penyehatan TTU SD Angkasa 100
- - - 1 - 1 II dan SD
Boreas
3. Penyehatan TPM Kantin SD 100
- - - - - 1
Boreas
4. Penyuluhan Kesling - - - - - - - 0
5. Konseling Sanitasi - - - - - - - 0

Berdasarkan tabel diatas, kegiatan pada minggu kedua yang


berupa penyehatan tempat-tempat umum telah terlaksana sebesar
100% dan peyehatan tempat pengolahan makanan telah terlaksana
sebesar 100%. Inspeksi tempat pengolahan makanan di kantin SD
dilaksanakan pada SD Boreas bersama dengan program
pemberian obat cacing dari bidan desa , cangkupan kegiatan
penyehatan tempat pengolahan makanan (kantin sekolah) untuk
tahun 2019 adalah 24 kantin sekolah dan kegiatan telah
dilaksanakan pada bulan Januari dan Febuari sebanyak 5 kantin
sekolah. Sedangkan untuk penyehatan tempat-tempat umum
(sekolah) dilaksanakan kegiatan pada dua sekolah yaitu SD
Angkasa II dan SD Boreas, kegiatan dilaksanakan bersama dengan
program pemberian obat cacing oleh bidan desa. Cangkupan
kegiatan penyehatan tempat-tempat umum untuk sekolah dasar
43

pada tahun 2019 adalah 40 sekolah dan kegiatan tersebut pada


tahun 2019 belum dilaksanakan.
Kendala yang dialami adalah peserta CPNS masih harus
melakukan pengumpulan beberapa berkas persyaratan
administrasi ke Dinas Kesehatan pada saat jam kerja, sehingga
menyebabkan kegiatan pokok aktualisasi tidak dapat terlaksana
selama satu hari. Sehingga solusi yang dapat dilakukan adalah
mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pokok di hari-hari
berikutnya. Selain itu kendala lainnya adalah kegiatan lapangan
harus dilaksanakan bersama dengan program lainnya sehingga
kegiatan tidak dapat dilakukan jika tidak dapat dilaksanakan apabila
diluar jadwal kegiatan lapangan yang telah ditentukan oleh
puskesmas. Kegiatan pokok lainnya yang tidak dapat dilaksanakan
bersama program lainnya, telah ditentukan jadwal kegiatannya oleh
petugas sanitarian, sehingga harus mengikuti jadwal yang telah
ada. Klinik sanitasi belum dapat dilaksanakan karena keterbatasan
ruangan dan belum berjalannya program klinik sanitasi di
puskesmas.
Kegiatan lainnya yang dilakukan saat kegiatan pokok tidak
dilaksanakan untuk minggu ke dua adalah menginput data inspeksi
kesehatan lingkungan rumah desa marengmang, bimbingan
dengan mentor, pemberkasan di Dinas Kesehatan dan
pengambilan sampel air bersih di RS AU, Puskesmas dan Komplek
Surnadama.
44

3. Kegiatan Aktualisasi Habituasi Minggu Ke 3


Tabel 4.5 Kegiatan Mingguan
No. Hari/Tgl Kegiatan Output Keterangan
1. Senin, Menginput Pendataan IKL Mendapatkan data
6 Mei 2019 Rumah Desa Marengmang mengenai kondisi
Tahun 2019 rumah, sarana air
bersih, jamban 08.00-14.00
keluarga, WIB
pembuangan air
limbah, pembuangan
sampah di desa
Marengmang Kec.
Kalijati
2. Selasa, Koordinasi dengan bagian Berkoordinasi dengan
7 Mei 2019 Badan Pelayanan untuk dokter agar pasien
menjalakan konseling sanitasi yang menderita
penyakit berbasis
lingkungan untuk di
rujuk konseling
sanitasi
Mengumpulkan peraturan- Mengetahui 08.00-14.00
peraturan yang diperlukan oleh gambaran peraturan- WIB
Puskesmas peraturan yang
digunakan oleh
puskesmas kalijati
dalam melaksanakan
kegiatannya
3. Rabu, Sosialisasi BPJS Subang Sosialisasi mengenai 08.00-14.00
8 Mei 2019 pembuatan BPJS WIB
serta cara pemakaian
BPJS
4. Kamis, Persiapan pengadaan konseling Menyiapkan materi
9 Mei 2019 sanitasi yang digunkan untuk 08.00-14.00
konseling sanitasi, WIB
daftar pertanyaan
untuk konseling dan
rencana tindak lanjut
5. Jumat, Orientasi dari Bidang Kesehatan Mengetahui mengenai
10 Mei Lingkungan Dinas Kesehatan gambaran kegiatan
2019 Subang yang dilakukan oleh
bidang Kesehatan 08.00-14.00
Lingkungan Dinas WIB
Kesehatan Subang
6. Sabtu, Konseling Sanitasi (Klinik Mendapatkan data
11 Mei Terpadu) mengenai penyebab
2019 penyakit yang pasien
derita berdasarkan 08.00-14.00
prilaku dan keadaan WIB
kesehatan
45

lingkungannya serta
memberikan
saran/rekomendasi

Tabel 4.6 Analisa Capaian Pelaksanaan Kegiatan Minggu ke-3

No. Kegiatan Minggu ke-3


Keterangan %
29 30 1 2 3 4
1. IKL Rumah - - - - - - - -
2. Penyehatan TTU - - - - - - - -
3. Penyehatan TPM - - - - - - - -
4. Penyuluhan Kesling - - - - - - - -
5. Konseling Sanitasi Persiapan 100
konseing
- 1 - 1 - 1 sanitasi dan
konseling 3
pasien

Berdasarkan tabel diatas, kegiatan pada minggu ketiga yang


berupa konseling sanitasi (Klinik terpadu) telah terlaksana
sebanyak 100%. Kegiatan klinik sanitasi baru dapat dilaksanakan
karena tidak dilaksanakan program konseling sanitasi sebelumnya
di puskesmas sehingga dibutuhkannya perencanaan untuk
menjalankan kegiatan klinik sanitasi dan koordinasi dengan pihak
badan pelayanan untuk merujuk pasien penderita penyakit
berbasisi lingkungan untuk melakukan konseling sanitasi. Konseling
sanitasi dijadwalkan untuk dilakukan setiap satu kali seminggu.
Kendala yang dialami adalah peserta CPNS masih harus
melakukan pengumpulan beberapa berkas persyaratan
administrasi ke Dinas Kesehatan pada saat jam kerja, sehingga
menyebabkan kegiatan pokok aktualisasi tidak dapat terlaksana
selama satu hari. Sehingga solusi yang dapat dilakukan adalah
mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pokok di hari-hari
46

berikutnya. Selain itu kendala lainnya adalah kegiatan lapangan


harus dilaksanakan bersama dengan program lainnya sehingga
kegiatan tidak dapat dilakukan jika tidak dapat dilaksanakan apabila
diluar jadwal kegiatan lapangan yang telah ditentukan oleh
puskesmas. kegiatan lapangan yang telah ditentukan oleh
puskesmas. Kegiatan pokok lainnya yang tidak dapat dilaksanakan
bersama program lainnya, telah ditentukan jadwal kegiatannya oleh
petugas sanitarian, sehingga harus mengikuti jadwal yang telah
ada.
Kegiatan lainnya yang dilakukan saat kegiatan pokok tidak
dilaksanakan untuk minggu ke dua adalah menginput data inspeksi
kesehatan lingkungan rumah desa marengmang, pengumpulan
peraturan yang di butuhkan puskesmas, sosialisasi BPJS dan
orientasi bagian kesehatan lingkungan di Dinkes Subang.

4. Kegiatan Aktualisasi Habituasi Minggu Ke 4


Tabel 4.7 Kegiatan Mingguan
No. Hari/Tgl Kegiatan Output Keterangan
1. Senin, Inspeksi Kesehatan Lingkungan Mendapatkan data
13 Mei Rumah mengenai kondisi
2019 rumah, sarana air
bersih, jamban 08.00-14.00
keluarga, WIB
pembuangan air
limbah, pembuangan
sampah
2. Selasa, Penyuluhan Kesehatan Menyampaikan
14 Mei Lingkunagn informasi yang
2019 berkaitan dengan
kesehatan lingkungan
kepada masyarakat
Membuat materi untuk Menyiapkan materi
08.00-14.00
penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan
WIB
lingkungan lingkungan yang akan
disampaikan pada
penyuluhan
selanjutnya
3. Rabu, Uji Kompetensi Teknis Bidang di Melaksanakan ujian 08.00-14.00
15 Mei BKPSDM Subang bidang kesehatan WIB
47

2019 lingkungan
4. Kamis, Konseling Sanitasi (Klinik Mendapatkan data
16 Mei Terpadu) mengenai penyebab 08.00-14.00
2019 penyakit yang pasien WIB
derita berdasarkan
prilaku dan keadaan
kesehatan
lingkungannya serta
memberikan
saran/rekomendasi
5. Jumat, Bimbingan dengan mentor Memperoleh arahan-
17 Mei arahan mengenai
2019 kegiatan dan laporan
08.00-14.00
WIB
6. Sabtu, Penyuluhan Kesehatan Menyampaikan
18 Mei Lingkungan informasi yang
2019 berkaitan dengan
kesehatan lingkungan
kepada masyarakat
Menginput data IKL rumah Desa Mendapatkan data
Marengmang Tahun 2019 mengenai kondisi
rumah, sarana air
08.00-14.00
bersih, jamban
WIB
keluarga,
pembuangan air
limbah, pembuangan
sampah di desa
Marengmang Kec.
Kalijati

Tabel 4.8 Analisa Capaian Pelaksanaan Kegiatan Minggu ke-4

No. Kegiatan Minggu ke-4


Keterangan %
29 30 1 2 3 4
1. IKL Rumah 1 - - - - - 10 rumah 50
2. Penyehatan TTU - - - - - - 0 0
3. Penyehatan TPM - - - - - - 0 0
4. Penyuluhan Kesling Kecacingan 67
dan
- 1 - - - 1
kesehatan
lingkungan
5. Konseling Sanitasi - - - 1 - - 3 pasien 33
48

Berdasarkan tabel diatas, kegiatan pada minggu keempat


yang berupa penyehatan pemukiman telah terlaksana sebesar
50%, klinik sanitasi telah terlaksana sebesar 33% dan penyuluhan
lingkungan telah terlaksana sebesar 67%. Inspeksi kesehatan
lingkngan rumah dilakukan di Desa Marengmang RT04 dengan
jumlah rumah yang diinspeksi sebanyak 10 rumah. Kegiatan
inspeksi rumah dilakukan bersama dengan program posyandu.
Konseling sanitasi dilakukan dalam gedung dengan menkonseling
pasien penderita penyakit kesehatan lingkungan. Konseling sanitasi
dlakukan setiap satu minggu sekali, untuk minggu jumlah pasien
yang melakukan konseling sebanyak 3 orang pasien. Penyuluhan
dilakukan dalam gedung dilakukan pada hari selasa dengan materi
kecancingan dan pada hari sabtu dengan materi kesehatan
lingkungan (kebersihan).
Kendala yang dialami adalah peserta CPNS masih harus
melakukan krgiatan seperti ujian kompetensi ke BKPSDM Subang
saat jam kerja, sehingga menyebabkan kegiatan pokok aktualisasi
tidak dapat terlaksana selama satu hari. Sehingga solusi yang
dapat dilakukan adalah mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan
pokok di hari-hari berikutnya. Sehingga solusi yang dapat dilakukan
adalah mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pokok di hari-hari
berikutnya. Selain itu kendala lainnya adalah kegiatan lapangan
harus dilaksanakan bersama dengan program lainnya sehingga
kegiatan tidak dapat dilakukan jika tidak dapat dilaksanakan apabila
diluar jadwal kegiatan lapangan yang telah ditentukan oleh
puskesmas.dipuskesmas. kegiatan lapangan yang telah ditentukan
oleh puskesmas. Kegiatan pokok lainnya yang tidak dapat
dilaksanakan bersama program lainnya, telah ditentukan jadwal
kegiatannya oleh petugas sanitarian, sehingga harus mengikuti
jadwal yang telah ada.
49

Kegiatan lainnya yang dilakukan saat kegiatan pokok tidak


dilaksanakan untuk minggu ke empat adalah menginput data
inspeksi kesehatan lingkungan rumah desa marengmang,
bimbingan dengan mentor dan uji kompetensi teknis bidang di
BKPSDM.
50

C. Jadwal Pelaksanaan Ranacangan Kegiatan Aktualisasi


Tabel 4.9 Jadwal Pelaksanaan Rancangan Kegiatan Aktualisasi April-Mei 2019
Waktu
No Kegiatan April Mei
22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1. Penyehatan lingkungan pemukiman
(Inspeksi Rumah)
2. Penyehatan tempat-tempat umum
3. Penyehatan tempat pengolahan makana
4. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
5. Konsultasi sanitasi
6. Orientasi Dinas Kesehatan
7. Orientasi Puskesmas
8. Menginput data IKL rumah Ds.
Maremang
9. Pemberkasan BKPSDM/Dinkes
10. Pengambilan sampel air bersih
11. Bimbingan dengan mentor
12. Uji Kompetensi

Keterangan : Penyehatan lingkungan pemukiman (Inspeksi Rumah) Orentasi Puskesmas

Penyehatan tempat-tempat umum Menginput data IKL rumah Ds. Marengmang

Penyehatan tempat pengolahan makanan Pemberkasan BKPSDM/Dinkes

Penyuluhan kesehatan lingkungan Pengambilan sampel air

Konsultasi sanitasi Bimbingan dengan mentor

Orientasi Dinas Kesehatan Uji Kompetensi


51

D. Analisa Dampak
Tabel 4.10 Analisis Dampak

Dampak Apabila Dilaksanakan Dampak Apabila Tidak


No. Kegiatan
Dilaksanakan
1. Penyehatan Kegiatan inspeksi rumah Apabila kegiatan inspeksi
Pemukiman dilakukan untuk mendapatkan data rumah tidak dilakukan maka
rumah sehat dan rumah tidak petugas tidak dapat mendata
sehat pada wilayah puskesmas. rumah sehat dan tidak sehat.
Data tersebut menjadi dasar untuk Pengendalian penyakit
pembinaan rumah tidak sehat. berbasis lingkungan melalui
Kondisi lingkungan rumah dapat tindakan pencegahan melalui
menjadi salah satu faktor kondisi lingkungan yang
penyebab terjadinya penyakit sehat tidak terlaksana
berbasis lingkungan oleh karena akibatnya penyakit berbasis
itu dilakukan pembinaan kepada lingkungan meningkat dan
rumah tidak sehat sehingga dapat derajat kesehatan menurun.
menjadi rumah sehat yang
diharapkan dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
wilayah kerja puskesmas.
2. Penyehatan Penyehatan tempat-tempat umum Apabila kegiatan penyehatan
TTU dilakukan untuk mencegah tempat-tempat umum tidak
penularan penyakit umum dilaksanakan maka, tempat-
sehingga tercipta kondisi tempat- tempat umum dapat menjadi
tempat umum yang memenuhi tempat terjadinya tempat
syarat kesehatan, bebas dari penularan penyakit berbasis
faktor resiko penyakit dan lingkungan dan apabila faktor
kecelakaan terhadap masyarakat risiko kecelakaan tidak
didalam tempat-tempat umum dilakukan pengawasan maka
maupun terhadap masyarakat di angka kecelakaan menjadi
52

sekitar/diluar tempat-tempat tinggi.


tersebut.
3. Penyehatan Penyehatan tempat pengolahan Apabila penyehatan tempat
Tempat makanan dilakukan karena tempat pengolahan makanan tidak
Pengolahan pengolahan makanan dapat dilakukan maka peluang
Makanan menjadi faktor penular penyakit masyarakat untuk tertular
berbasis lingkungan mulai dari penyakit berbasis lingkungan
bahan mentah, cara pengolahan, akan meningkat dan
penyimpanan makanan jadi, makanan yang dikonsumsi
penyajian makanan bahkan akan menjadi sumber
penjamah makanan itu sendiri penyakit, yang
sehingga dibutuhkan pengawasan mengakibatkan angka
terhadap tempat pengolahan penyakit berbasis lingkungan
makanan. Dengan diadakan menjadi tinggi.
penyehatan tempat pengolahan
makanan diharapkan faktor
penularan penyakit dapat
diminimalisir sehingga angka
kejadian penyakit berbasis
lingkungan dapat menurun.
4. Penyuluhan Penyuluhan mengenai kesehatan Apabila penyuluhan tidak
mengenai lingkungan diharapkan masyarakat dilakukan maka pengetahuan
Kesehatan akan bertambah pengetahuannya masyarakat mengenai
Lingkungan mengenai hal-hal yang berkaitan kesehatan lingkungan tidak
dengan penyehatan lingkungan bertambah dan upaya untuk
dan masyarakat akan mulai merubah pola pikir atau
menerapkan perilaku yang dapat perilaku masyarakat untuk
mencegah terjadinya penyakit. mencegah terjadinya
penyakit tidak akan
terlaksana.
53

5. Klinik Klinik sanitasi dilakukan untuk Apabila klinik sanitasi tidak


Sanitasi mencari tahu penyebab terjadinya dilakukan maka peluang
penyakit berbasis lingkungan yang bertambah tingginya
pasien derita dari keadaan penularan penyakit berbasis
kesehatan lingkungan rumah dan lingkungan semakin tinggi.
perilaku pasien. Sehingga dapat Hal ini dapat disebabkan
berikan rekomendasi agar pengobatan pasien tanpa
penularan penyakit berbasis perubahan perilaku dan
lingkungan dapat diminimalisir. kondisi lingkungan rumah
memungkinkan pasien
menularkan penyakitnya
kepada keluarga dan orang-
orang sekitarnya.
54

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi penulis
mengankat isu tentang optimalisasi pelayanan kesehatan lingkungan
secara preventif dan promotif di Puskesmas Kalijati Kabupaten
Subang. Selama ini pelayanan sudah berjalan dengan baik namun
masih terdapat kekurangan, salah satunya belum berjalannya
kegiatan klinik sanitasi. Pelayanan kesehatan lingkungan di
Pukesmas mengutamakan konseling, inspeksi kesehatan lingkungan
dan interpensi lingkungan.
Oleh karena itu, penulis mengupayakan untuk mengadakan
kegiatan konseling sanitasi. Kegiatan konseling dilakukan dengan
menberikan konseling mengenai sanitasi dan kesehatan lingkungan
kepada pasien penderita penyakit berbasis lingkungan. Hal ini
bertujuan sebagai salah satu tindakan preventif (pencegahan) agar
pasien penderita penyakit berbasis lingkungan dapat mencegah
penularan penyakit yang dideritanya.
Terdapat lima jenis kegiatan pokok yang telah dilakukan
dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi, yaitu 1) Penyehatan
pemukiman, 2) Penyehatan tempat-tempat umum, 3) Penyehatan
tempat pengolahan makanan, 4) Penyuluhan kesehatan lingkungan
dan 5) Konseling sanitasi (Klinik Terpadu).
Adapun kegiatan tambahan yang telah dilakukan dalam
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi, yaitu 1) Mengambil sampel
air bersih di Puskesmas, 2) Mengambil sampel air bersih di RS AU,
3) Mengambil sampel air bersih di Komplek Suryadarma, 4)
Menginput data IKL rumah Desa marengmang, 5) Mengikuti kegiatan
di BKPSDM, 6) Mengikuti kegiatan di Dinas Kesehatan, 7)
Menghadiri sosialisasi BJB, 8) Menghadiri sosialisasi BPJS, 9)
55

Mengikuti orientasi di Puskesmas Kalijati dan 10) Mengikuti


bimbingan dengan mentor.
Seluruh kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai
dasar profesi ASN seperti akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) guna mencapai
pelayanan yang optimal serta meningkatkan kesehatan yang lebih
berkualitas di wilayah kerja Puskesmas Kalijati.
B. SARAN
1. Pelaksanaan konseling sanitasi diharapkan tetap dilanjutkan oleh
tenaga kesehatan lingkungan di Puskesmas Kalijati untuk
pelayanan kesehatan lingkungan yang lebih optimal.
2. Penerapan nilai-nilai ANEKA diharapkan tidak hanya dilakukan
pada saat diklatsar, tetapi juga berkelanjutan agar dapat
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
3. Penerapan nilai ANEKA diharapkan dapat dilaksanakan oleh
seluruh pegawai Puskesmas Kalijati Kabupaten Subang.
56

Anda mungkin juga menyukai