Lampiran RONA AWAL
Lampiran RONA AWAL
Jumlah kunjungan kapal barang dan peti kemas di pelabuhan Batu Ampar
berdasarkan data pada tahun 2012-2016 dapat dilihat pada Tabel 2.10.
Tabel 3 Data jumlah kunjungan kapal barang dan peti kemas di Pelabuhan
Batu Ampar tahun 2012-2016
Bendera Indonesia Bendera Asing Total
Tahun
call call Call
2012 3.958 3.129 7.087
2013 4.176 3.240 7.416
2014 5.020 3.181 8.201
2015 6.341 2.339 8.680
2016 7.488 2.227 9.715
Sumber : Laporan Tahunan Pelabuhan Batam Tahun 2012-2014 dan Kantor Pelabuhan
Laut BP Batam 2015-2016
Gambar 1 Tampilan AIS Untuk Pelayaran di Sekitar Lokasi Kegiatan
Tabel 4 Data volume bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar
tahun 2012-2016
Perdagangan Dalam Negeri Perdagangan Dalam Negeri
Total
Tahun Bongkar Muat Impor Ekspor
(TEUs) (TEUs) (TEUs) (TEUs) (TEUs)
2012 38.156 35.098 66.208 65.097 204.559
2013 49.666 51.186 67.253 65.502 233.607
2014 59.459 58.747 65.714 62.552 246.472
2015 49.741 69.162 68.692 68.249 255.844
2016 63.545 122.351 86.107 85.458 357.461
Sumber : Laporan Tahunan Pelabuhan Batam Tahun 2012-2014 dan Kantor Pelabuhan
Laut BP Batam 2015-2016
Tabel 5 Lalu Lintas Kapal, Barang dan Penumpang pada Pelabuhan Laut,
2003-2014
Barang / Goods (000 Penumpang (orang)
Jumlah Kapal
Ton) /Passenger (Person)
Berangkat/Datang
Tahun Bongkar
(Number of Ship Muat / Berangkat Datang /
/
Arrival/Departure) Loaded / Arrival Departure
Unloaded
2003 103,65 1,65 3,49 3.393.691 3.545.209
2004 97,75 1,29 3,58 4.282.163 4.384.229
2005 97,05 1,54 3,79 4.176.241 3.987.323
2006 94,24 1,92 3,78 3.093.571 3.078.562
2007 90,27 2,09 3,65 2.761.238 2.653.254
2008 102,71 2,14 4,57 3.265.670 3.263.371
2009 99,77 3,21 5,04 2.791.255 2.833.530
2010 93,68 2,92 5,47 3.264.161 3.163.409
2011 97,37 3,75 6,30 3.672.549 3.529.956
2012 105,53 3,39 6,94 3.898.587 3.809.425
2013 111,94 4,34 7,75 4.144.905 4.084.939
2014 104,08 4,24 8,46 4.085.884 4.139.406
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam Tahun 2015
B. Komponen Lingkungan Fisik-Kimia
Secara umum Kota Batam merupakan daerah yang beriklim tropika basah (tipe
iklim A menurut klasifikasi Koppen) yang pada musim kemarau masih terjadi
hujan dengan jumlah curah hujan rata-rata > 55 mm (dengan tanpa jumlah
bulan kering). Wilayah kajian umumnya beriklim tropis mirip dengan iklim
yang ada di pulau Galang Baru. Komponen iklim yang dibahas dalam kajian ini
selengkapnya disajikan pada sub bab berikut ini.
a. Temperatur dan kelembaban
Temperatur udara merupakan unsur iklim yang sangat penting. Suhu
rata-rata bulanan dari tahun 2013 - 2017 menunjukkan bahwa kondisi
suhu rata-rata maksimum terjadi pada Bulan Mei yaitu sebesar 33,7oC,
sedangkan suhu rata-rata minimum terjadi pada Bulan Februari sebesar
22,2oC. Suhu udara maksimum dan minimum di daerah studi,
selengkapnya disajikan pada Tabel berikut ini.
400 25
18.8
18.6
18.4
20
15.6
17
17
15.2
Curah Hujan (mm)
300
hari Hujan (hari)
13.6
10.8
15
286.5
278.1
200
8.2
213.6
10
180.9
180.9
178.9
156.7
100
145.1
135.8
133.6
5
114.5
Februari 85.2
0 0
Juli
November
Desember
Mei
September
Juni
Agustus
Januari
Maret
April
Oktober
Gambar 2 Rata-rata curah hujan dan hari hujan berdasarkan bulan pada
tahun 2013-2017
c. Tekanan udara
Tekanan udara menunjukkan nilai kemampatan udara dapat terjadi. Oleh
sebab itu maka berat udara atau tekanan udara berkurang dengan
ketinggian. Tekanan udara di wilayah studi menggambarkan kondisi yang
serupa dengan konsepsi tersebut. Keadaan tekanan udara rata-rata
untuk tahun 2017, berkisar antara 1010 mb – 1013 mb. Tekanan udara
tertinggi di Kota Batam terjadi pada Oktober sedangkan nilai terendah
terjadi pada bulan April. Tekanan Udara Tahunan di Wilayah Batam
(dalam Hpa) disajikan pada Tabel berikut ini.
Wind Rose Musim Barat Wind Class Freq. Distr. Musim Barat
Wind Rose Musim Timur Wind Class Freq. Distr. Musim Timur
Gambar 3 Wind rose dan wind class frequency distribution angin wilayah
studi
Pasang surut campuran condong harian ganda (mixed tide, prevailing semi
diurnal) merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
dalam sehari tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut
dengan memiliki tinggi dan waktu yang berbeda. Ilustrasi pola gerak pasut
campuran condong harian ganda selengkapnya disajikan pada Gambar
berikut ini.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tinggi muka air laut rerata
(MSL) adalah 147,983 cm. Kisaran (range) pasut yang besar terjadi pada
waktu pasut purnama, sedangkan range pasut terkecil terjadi pada saat
pasut perbani. Pasut purnama adalah pasang tertinggi (dan surut
terendah) yang dialami oleh suatu perairan, terjadi pada waktu bulan
purnama ataupun bulan mati. Kebalikan dari pasut purnama adalah
pasut perbani, dimana kisaran pasang surutnya paling rendah, yang
terjadi pada waktu bulan sabit (perempat pertama maupun perempat
ketiga).
Arus
Pola umum arus permukan di perairan Batam dan sekitarnya dipengaruhi
oleh pasang surut (pasut). Pola pergerakan arus mengikuti pola pasang
susurt yang terjadi, pada saaat menuju pasang dan pasang tertinggi, arus
laut bergerak menuju daratan. Sedangkan pada saat menuju surut dan
surut terendah, arus laut bergerak menuju laut. Arah pergerakan arus
mengikuti pola pasang surut yang terjadi. Kecepatan arus maksimum
pada Musim Barat mencapai 0,45 m/s, dengan kondisi terjadi pada saat
pasang menuju surut. Sedangkan kecepatan arus maksimum pada
Musim Timur mencapai 0,4 m/s, dengan kondisi terjadi pada saat pasang
menuju surut. Saat kondisi surut terendah dan pasang tertinggi
kecepatan arus relatif kecil. Pola umum arus permukan di perairan Batam
dan sekitarnya dipengaruhi oleh pasang surut (pasut). Pola pergerakan
arus mengikuti pola pasang susurt yang terjadi, pada saaat menuju
pasang dan pasang tertinggi, arus laut bergerak menuju daratan.
Sedangkan pada saat menuju surut dan surut terendah, arus laut
bergerak menuju laut.
Arah pergerakan arus mengikuti pola pasang surut yang terjadi.
Kecepatan dan arah arus laut dianalisis pada 3 lokasi rencana kegiatan
yaitu Shore Base, WLJ Blok 1, dan WLJ Blok2. Berdasarkan hasil simulasi
model hidrodinamika arus laut, diketahui bahawa pola arus laut pada
WLJ Blok 1 dan WLJ Blok 2 hampir sama, sedangkan pada lokasi Shore
Base kecapatan arus laut relatif kecil. Profil kecepatan dan arah arus laut
terhadap fluktuasi muka air laut di wilayah studi disajikan pada Gambar
berikut.
Gambar 8 Profil kecepatan dan arah arus terhadap fluktuasi muka air laut
Sedangkan mawar arus laut (current rose) di sekitar wilayah studi pada
musim barat dan musim timur disajikan pada Gambar berikut ini.
Sekitar Shore Base
WLJ – Blok 1.
WLJ – Blok 2.
Tinggi dan
Periode
Gelombang
Musim
Timur
D. Komponen Biologi
Kodisi biologi khususnya untuk wilayah perairan didalam kajian menggunakan
dua parameter, yaitu tingkat kesuburan perairan serta analisis kasar ekosistem
yang ada dilokasi kegiatan. Setelah dokumen ini di sahkan maka angkat
dilakukan pengambilan sampel langsung dilapangan terkait dengan kedua
aspek tersebut. Analisis awal kesuburan serta ekosistem diuraikan sebagai
berikut :
a. Kesuburan perairan
Analisis kesuburan perairan menggunakan beberapa parameter yaitu
Konsentrasi Klorofil-a, Salinitas dan TSS (Total Suspended Solid).
Penginderaan klorofil-a didasarkan pada kenyataan bahwa semua
fitoplankton mengandung klorofil, pigmen berwarna hijau yangada pada
setiap tumbuhan. Klorofil-a cenderungmenyerap warna biru dan merah,
dan memantulkan warna hijau. Spektrum cahaya yang dipantulkan oleh
klorofil-a ini dapat diindera oleh sensor satelit. Hasil penginderaan dapat
menunjukkan sebaran biomassa fitoplankton yang dijabarkan dalam
satuan klorofil (mg/m3). Konsentrasi klorofil-a dalam suatu perairan dapat
dijadikan suatu indikator untuk menentukan tingkat kesuburan perairan
(Purwadhi,2001).
Konsentrasi klorofil-a sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan kondisi
spasial. Di wilayah pesisir dan perairan pantai, konsentrasi klorofil-a lebih
tinggi. Sedangkan di wilayah laut lepas konsentrasi menjadi rendah.
Disamping itu, kondisi perairan laut yang terdapat di daerah tropis
umumnya memiliki konsentrasi yang rendah. Faktor lain yang
mempengaruhi konsentrasi klorofil-a yaitu kualitas dan kondisi perairan
(Salinitas, dan Total Suspended Solid). Proses Pemetaan Klorofil-a Perairan
Menggunakan Citra Landsat-8 yaitu sebagai berikut.
1. Konversi Radiometri Digital Number ke TOA Reflectance
Data yang digunakan adalah citra Landsat-8 yang level-1 berupa data
mentah dalam format Digital Number (DN). Dikarenakan pada
algoritma ini digunakan nilai reflektansi, maka data citra harus
diekstrak terlebih dahulu dikoreksi radiometri dari nilai DN (digital
number) ke nilai radiansi. Kemudian dari nilai radiansi ke nilai
Reflektansi. Formula yang digunakan untuk mengkonversi DN menjadi
nilai reflektansi menggunakan formula khusus dari penyedia data
(USGS), yakni :
ρλ`={(ρmax-ρmin)/(Qcalmax-Qcalmin)} * (Qcal-Qcalmax)
Keterangan
ρλ = Spectral reflectance (tanpa koreksi solar angle)
ρMAXR = Max Detected Reflectance Level
ρMINR = Min Detected Reflectance Level
QCALMAX = Max Pixel Value
QCALMIN = Min Pixel Value
QCAL = Digital Number
𝐵4
𝐶𝐻𝐿𝑎 = (2,41 ∗ ) + 0,187
𝐵3
𝑆𝐿𝑁 = 29,983 + 165,047 ∗ (𝐵2) − 260,227 ∗ (𝐵3) + 2,609 ∗ (𝐵4)
𝑇𝑆𝑆 = (8.1429 ∗ 𝐸𝑥𝑝(23.704 ∗ 𝐵4))
Notes:
CHLa = Chlorophyll-a Concentration (mg/m)
SLN = Salinity (ppt)
TSS = Total Suspended Solid (mg/L)
B(n) = Landsat 8 OLI canal reflectance value on n order band
Nelayan yang terkena dampak pengoperasian dan pengelolaan area labuh dan alih
muatan/ ship to ship adalah nelayan Kelurahan Batu Merah di kecamatan Batu
Ampar. Menurut data Kartu Nelayan yang terdaftar di Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Dirjen Perikanan Tangkap, terdapat 11 keanggotaan nelayan
yang terdaftar untuk nelayan di Kelurahan Batu Merah, Kecamatan Batu
Ampar dengan spesifikasi nelayan yang memiliki kapal sendiri berjumlah 7
nelayan dengan ukuran kapal < 10 GT dengan alat tangkap berupa alat
pancing. Sebanyak 4 nelayan tidak memiliki perahu akan tetapi memliki alat
penagkap ikan. Pada umumnya nelayan yang tidak memiliki perahu hanya
sebagai ABK atau berprofesi sebagai nakhoda (Error! Reference source not
found.).
Contoh Kartu Nelayan Tanpa Perahu Contoh Kartu Nelayan Dengan Perahu
Sampel Kartu Nelayan Wilayah Batu Ampar, Kelurahan Batu Merah