SKENARIO 1
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
STEP 1
STEP 2
STEP 3
1. - Ovulasi
-Implantasi
-Muncul Hcb
2
2. Fase Morula
Fase Blastula
Fase Gastrula
3. Metode HPHT
Fase Menstruasi
Teknik TFU
STEP 4
1. Ovulasi : Proses keluarnya sel telur dari ovarium dipengaruhi hormon FSH, sel telur
keluar dari ovarium berpindah ke tuba falopi dan hanya bertahan 24 jam jika tidak ada
sperma yang masuk dalam waktu 24 jam maka kehamilan tidak akan terjadi.
Ovulasi akan menuju Tuba Falopi jika dibuahi
1. Penembusan Corona Radiata
2. Penembusan Zona Pelusida
3. Penyatuan Koloid dan membrane plasma.
1. Sperma bergerak dengan ekornya dibantu dinding rahim dan tuba falopi
untuk membuahi sel telur
2. Penyatuan koloid dan membrane plasma terjadi setelah akrosom
dikeluarkan menuju zona pelusida.
2. Morula : Bentuk sel yang seperti bola dihasilkan dari pembelahan sel terus
menerus.
MIND MAP
SEL PERKEMBANGAN
FERTILISASI EMBRIO
1. ZYGOT
1. DEFINISI 2. MORULA
2. STRUKTUR DAN 3. BLASTULA
FUNGSI 4. GASTRULA
3. SIKLUS 5. ORGANOGENESIS
4. PEMBELAHAN
5. SIKLUS
6. KOMUNIKASI PROSES FERTILISASI
FERTILISASI
ANTAR SEL
1. DEFINISI
2. BENTUK DAN STRUKTUR
SEL OVUM DAN SPERMA
3. FUNGSI SEL OVUM DAN
SPERMA
4. PROSES
4
STEP 5
STEP 6
BELAJAR MANDIRI
STEP 7
1 Pengertian Sel
Sel kata latin cella. Berarti ruangan kecil, yang ditemukan oleh Robert Hooke,
pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruangan-ruangan kecil yang menyusun
gabus tsb).1
a. Sel merupakan suatu ruangan kecil yang bibatasi oleh membran, yang
didalamnya terdapat cairan (protoplasma).
b. Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nukleus). Di
dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma.
c. Sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan
kehidupan (tidak dapat dibagi-bagi lagi). Merupakan unit terkecil penyusun
makhluk hidup (dilihat secara struktural).
Secara fungsional, sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan
(menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi). Kemudian
membentuk organisme. Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (secara
mitosis).
Selain itu sel juga mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat- sifat
makhluk hidup maka sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya.1
5
a. Dinding sel
1) struktur: tersusun atas:
a) polisakarida
b) lemak
c) protein.
2) fungsi:
a) sebagai pelindung
b) pemberi bentuk tetap
c) terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
b. Membran plasma
1) Struktur : tersusun atas molekul lemak dan protein.
2) Fungsi : sebagai pelindung molekuler sel thdp lingkungan sekitar;
mengatur lalu intas molekul dan ion2 dari dan kedalam tubuh.
c. Sitoplasma:
1) Struktur: tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim2.
2) fungsi: - Enzim2, digunkan untuk mencerna makanan ekstraseluler dan
melakukan metabolisme sel.
d. Mesosom
1) Struktur: terdapat pada membran plasma yang melekuk ke dalam
membentuk organel sel mesosom
2) fungsi:
a) Sebagai penghasil energi;
b) Terdapat enzim2 pernafasan yang berperan dalam reaksi2 oksidasi
untuk menghasilkan energi.
e. Ribosom: Tempat berlangsungnya sintesis protein.
f. DNA (Asam deoksiribonukleat) deoxyribonucleic acid.
1) strukur: merupakan persenyawaan atas gula deoksiribosa, fosfat dan basa-
basa Nitrogen.
2) fungsi: - sebagai pembawa informasi genetik merupakan sifat2 yang akan
diwariskan pada keturunannya.
g. RNA (Asam ribonukleat) ribonucleic acid.
Struktur: merupakan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA.
fungsi: Membawa kode2 genetik sesuai dengan pesanan DNA.1
c) Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel (bagian sel yang
berfungsi sebagai reseptor adalah glikoprotein); rangsang kimia, mis.
hormon, racun, listrik, mekanik.
b. Sitoplasma
Plasma sel Merupakan: cairan yang berada dalam sel selain nukleoplasma
(plasma inti). Cairannya disebut sitosol, padatannya berupa organel2. Sitosol
tersusun atas: air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, &
ion2. (* Sitosol punya nama lain: matriks sitoplasma).
Padatan sitoplasma terdiri dari organel2: yaitu: ribosom, mitokondria, dan
kompleks Golgi.Dan mempunyai sifat fisik berubah-ubah karena mengandung
protein. Dapat berupa fase sol (cair) & fase gel (gelatin, padat) tergantung kondisi
sel.
1) Fungsi Sitoplasma: Tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yg penting
bagi metabolisme sel (enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein)
Terjadi pembongkaran dan penyusunan zat-zat melalui reaksi kimia.
Contoh: Pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein,
dan nukleotida. Sitoplasma selalu “mengalir” agar metabolisme berjalan
dengan baik.
c. Nukleus
Organel terbesar yang berada di dalam sel Terletak di tengah sel &
berbentuk bulat/oval. Kromosom tersusun atas protein & DNA (berfungsi untuk
menyampaikan informasi genetik dan sintesis protein). RNA berfungsi untuk
sintesis protein saja.
Nukleus terdiri atas:
a) Membran Nukleus, membran luar & dalam Membran luar langsung
berhubungan dengan RE, dan akhirnya ke membran sel.
b) Nukleoplasma,
Disebut juga matriks nukleus (tersusun atas air, protein, ion, enzim, &
asam inti) bersifat gel. Di dalamnya terdapat benang2 kromatin
(benang penyerap warna), pada saat proses mitosis maka benang
kromatin itu tampak memendek dan disebut kromosom (tersusun atas
protein dan DNA). Lalu DNA akan mentranskripsi diri (mengkopi diri)
menjadi RNA dikeluarkan ke sitoplasma.
c) Nukleous.
8
Disebut juga anak inti, terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi
(sintesis RNA) di dalam nukleus. Jadi, nukleolus adalah bukan organel
tetap, melainkan suatu tanda bahwa sel sedang melakukan transkripsi
(karena bila proses transkripsi berhenti, maka nukleolus akan
mengecil/menghilang).
Fungsi Nukleus:
a) pengendali seluruh kegiatan sel;
b) pengatur pembelahan sel;
d. Sentriol
Dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan; pada fase tertentu
dalam hidupnya sentriol memiliki silia/flagela dan hanya ditemui pada sel
hewan.
Cara pembelahan sel: sentriol terletak tegak lurus antarsesamanya,
dekat nukleus; pada pemb. motosis sentriol terbagi menjadi 2, tiap-tiap
bagian menunjukkan kutub sel; maka terbentuklah benang-benang spindel
yang menghubungkan kedua kutub & berfungsi “menarik” kromosm
menuju kutub masing-masing.
e. Retikulum Endoplasma:
1) Letaknya: memusat pada bagian dalam sitoplasma
(endoplasma); maka disebut Retikulum Endoplasma (RE); hanya
pada sel eukariotik.
2) Macam-macam Retikulum Endoplasma:
a) Retikulum Endoplasma kasar; berhadapan
dengan sitoplasma dan ditempeli ribosom
(maka tampak berbintil-bintil);
b) Retikulum endoplasma halus; tidak mengandung ribosom;
9
SIKLUS SEL
2. Mitosis
Yaitu proses pembelahan satu sel untuk menghasilkan dua sel anak
yang secara genetik identik dengan sel induk. Setiap sel anak menerima
komplemen lengkap 46 kromosom. proses mitosis berlangsung satu kali dalam
empat fase, yaitu :
a. Profase
Hilangnya nukleus (inti dan nukleous (anak inti).
benang-benang kromatin berubah menjadi kromosom dan
selanjutnya setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan
1 sentromer.
Pasangan sentriol yang berada dalam sentrosom berpisah dan
bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.
Benang-benang stindel atau disebut juga dengan serat-serat
gelondong, terbentuk diantara dua kutub pembelahan.2
b. Metafase
Setiap kromosom terdiri atas satu panjang kromatid menuju ketengah
sel dan berkumpul pada bidang ekuator, dan kemudian menggantung pada
benang spindle melalui sentromer.2
c. Anafase
Sentromer dari setiap kromosom membelah sehingga menjadi dua
bagian dengan masing-masing kromatida. Setiap kromatida berpisah dengan
pasangannya dan bergerak menuju ke kutub berlawanan dan pada akhir
anafase semua kromatid sampai pada kutub-kutub maisng-masing.2
d. Telofase
Kromatida yang berbeda pada kutub berubah kembali menjadi
benag-benang kromatin.
Dinding inti kembali dan nukleus membentuk dinding baru.
Benang-benang spindle menghilang.
Terjadi sitokine (pembelahan setoplasma) menjadi dua bagian
dan terbentuk membran inti sel pemisah ditenagh bidang
ekuator. Hasilnya terbentuklah dua sel anak yang memiliki
kromosom yang sama dengan kromosom induknya.2
11
PEMBELAHAN SEL
Pembelahan sel adalah suatu proses pembelahan dari sel induk menjadi dua
atau lebih sel anak. Sel induk adalah sel yang membelah, sedangkan hasil dari
pembelahan sel induk disebut dengan sel anak. Pembelahan sel bertujuan untuk
pertumbuhan dan perkembangan, mengganti sel-sel yang telah rusak atau mati,
berkembang biak, variasi individu dan lain-lain.2
1. Mitosis
Yaitu proses pembelahan satu sel untuk menghasilkan dua sel anak yang
secara genetik identik dengan sel induk. Setiap sel anak menerima komplemen
lengkap 46 kromosom.2
2. Meiosis
Yaitu proses pembelahan sel dimana setiap sel kromosomnya dibagi menjadi
dua. Pembelahan sel ini terjadi pada sel kelamin. Tujuan dari pembelahan sel ini
adalah mereduksi kromosom, membentuk gametogenesis dan membentuk hasil
zigot dari pertemuan sel gonad yang selalu sama dengan individu yang ada atau
sebelumnya.2
Tahap-tahap meiosis I :
12
1) Profase I
Tahap ini di bagi menjadi beberapa tahap diantaranya :
a. Leotonema adalah benang kromatid menebal menjadi kromosom.
b. Zigonemna adalah tiap kromosom homolog bergandengan dan tiap
pasang kromosom homolog disebut bivalen.
c. Pakinema adalah tiap bagian kromosom homolog mengganda,
tetapi masih dalam ikaytan 1 sentromer sehingga membentyk
tetrad.
d. Diplonema adalah kromatid dan tiap belahan kromosom yang
memendek dan membesar.2
2) Diakinesis adalah kromatid saling menjauhi dan kiasmata mulai bergerak
kearah ujung-ujung kromosom, kemudian sentrosom membentuk sentriol 2
yang masing-masing membentuk benang spindle. Satu sentriol bergerak ke
arah kutub yang berlawanan, sedangkan yang satunya lagi tetap di posisi
semula. Nukleoplasma dan nucleolus menghilang.2
3) Metafase I
Setiap tetrad berada pada bidang metafase atau dataran metafase.2
4) Anafase I
Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudiaan
bergerak kearah kutub yang berlawanan. Sentromer belum membelah. 2
5) Telofase I
Tiap-tiap tetrad mendekati kutub,membrane inti dan nukleoplasma
muncul kembali,terbentuknya bidang pmbelahan pada bagian tengah sel,
kromatid meregang dan membentuk benang-benang kromatin, serta
terbentuknya dua sel anak yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah
kromosom induknya.2
2) Metafase II
a. Kromosom berada pada bidang equator.
b. Kromatid bergandengan(berkelompok) dua-dua.
c. Sentromer belum membelah.2
3) Anafase II
Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya,kemudian bergerak
kearah kutub yang berlawanan.2
4) Telofase II
a. Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan,kmudian berubah menjadi
kromatin.
b. Nukleoplasma dan nucleus terbentuk lagi.
c. Pada akhir pembelahan meiosis II, terbentuk empat sel yang masing-
masing sel mengandung separuh dari kromosom induknya 2.2
Gambar 2
proses pembelahan meiosis I dan meiosis II
Mitosis Meiosis
Jumlah sel
yang di 2 sel diploid (2n) 4 sel haploid (n)
hasilkan
Membuat Semua sel kecuali sel seksual Sel seksual (sperma dan ovum)
sel (sperma dan ovum)
(Meiosis I)
Profase I
Metafase I
Profase Anafase I
Metafase Telofase I
Fase Anafase (Meiosis II)
Telofase Profase II
Metafase II
Anafase II
Telofase II
KOMUNIKASI SEL
1 Pengertian
Komunikasi sel adalah proses penyampaian informasi sel dari sel pesinyal
menuju ke sel target untuk mengatur pengembangan dan pengorganisasiannya menjadi
jaringan, mengawasi pertumbuhan dan pembelahannya serta mengkoordinasikan
aktivitasnya.
2 Tipe penyampaian molekul sel dalam komunikasi sel
a. Endokrin adalah sel target jauh dengan media hormon yang dibawa oleh
pembuluh darah.
b. Parakrin adalah sel penyekresi bekerja pada sel-sel target yang berdekatan
dengan melepas molekul regulator lokal (misalnya faktor pertumbuhan ) kedalam
cairan luar sel.
c. Autokrin, adalah sel responsif terhadap substansi yang dihasilkan oleh sel itu
sendiri atau dengan kata lain sel penghasil mediator berperan juga sebagai sel
sasaran.
d. Sinaptik adalah tipe pensinyalan jarak jauh melalui sistem persarafan. Sel saraf
melepaskan molekul neurotransmiter kedalam sinapsis sehingga merangsang sel
target.
15
Pada tahapan ini sel target mendeteksi molekul sinyal yang berasal dari luar
sel. Sinyal kimiawi terdeteksi ketika molekul sinyal berikatan dengan protein
reseptor yang terletak dipermukaan atau didalam sel.
b. Tahap pengikatan molekul (transduction)
Pada tahap ini molekul sinyal memiliki bentuk yang komplamenter dengan
situs reseptor yang melekat disitu seperti anak kunci dalam gembok atau substrat
dalam situs katalitik suatu enzim. Molekul sinyal berprilaku seperti ligan, istilah
molekul yang berikatan secara spesifik dengan molekul lain, seringkali yang
berukurakan besar. Pengikatan ligan menyebabkan protein reseptor mengalami
perubahan bentuk. Umumnya efek pengikatan ligan menjadi agregasi kedua atau
lebih mengaktivasi reseptor lain berinteraksi dengan molekul lainnya.
c. Tahap responsif (response)
Pada tahapan ini sinyal yang ditrandusikan menyebabkan aktivitas selular
seperti glikogen fospolirase, penyusunan ulang sitoskeleton ataupun aktivasi gen-
gen spesifik dalam nukleus.
2 Jenis-jenis reseptor dan pengaruhnya terhadap aktivitas sitoplasma
a. Reseptor dalam membran sel
Sebagian besar molekul sinyal larut-air berikatan pada protein reseptor
dalam membran sel. Reseptor ini mentransmisikan informasi dari lingkungan
ekstraseluler ke bagian dalam sel dengan cara mengubah bentuk saat berikatan
dengan ligan.
3 Second Messenger
Second messenger merupakan jalur pensinyalan yang melibatkan molekul atau
ion kecil nonprotein yang terlarut dalam air, sedangkan molekul sinyal ekstraseluler
22
yang mengikat reseptor membran merupakan jalur first messenger. Second messenger
lebih kecil dan terlarut dalam air, sehingga dapat segera menyebar keseluruh sel
dengan berdifusi . Second messenger berperan serta dalam jalur yang diinisiasi
reseptor terkait protein-G maupun reseptor tirosin-kinase. Dua contoh second
messenger yang paling banyak digunakan ialah:
a. AMP siklik
Second messenger ini yang membawa sinyal yang diinisiasi epinefrin dari
membrane plasma sel hati atau otot ke bagian dalam sel, dimana sinyal itu
menyebabkan pemecahan glikogen. Pengikatan epinefrin pada membrane plasma
sel hati akan meningkatkan senyawa adenosine monofosfatsiklik, yang disingkat
AMP siklik atau cAMP. Camp ini diaktifkan oleh adenilat siklase yang
mengkatalisa perombakan ATP. cAMP atau aliran ion tadi dapat membuat
perubahan pada perilaku sel, dan mereka disebut messenger sekunder atau
mediator intraseluler yang mana akan merangsang metabolisme sel lewat
aktivitas protein kinase.
b. Ion kalsium
Banyak molekul sinyal pada hewan, termasuk neurotransmitter, faktor
pertumbuhan dan sejumlah hormon menginduksi respon pada sel targetnya
melalui jalur transduksi sinyal yang meningkatkan konsentrasi ion kalsium
sitosolik. Peningkatan konsentrasi ion kalsium sitosolik menyebabkan banyak
respon pada sel hewan. Sel menggunakan ion kalsium sebagai second messenger
dalam jalur protein-G dan jalur reseptor tirosin kinase. Dalam merespon sinyal
yang direlai oleh jalur transduksi sinyal, kadar kalsium sitosolik mungkin
meningkat, biasanya oleh suatu mekanisme yang melepas ion kalsium dari RE
biasanya jauh lebih tinggi daripada konsentrasi dalam sitisol. Karena kadar
kalsium sitosol terendah, perubahan kecil pada jumlah absolute ion akan
menggambarkan persentase perubahan yang relative tinggi pada konsentrasi
kalsium.3
23
2. Definisi fertilisasi
Adalah proses penyatuan gamet pria dan wanita yang akan terjadi didaerah ampula
tuba uterina.4
1. Fungsi sel adalah Sebagai peran utama dalam penentukan zigot karena melalui
proses fertilisasi yaitu pelemburan inti sel sperma higga membentuk zigot.
2. Bantuk dan struktur
Spermatozoa dibentuk dalam tubuliseminiferi yang berada didalam
testes. tubulus ini berisi rangkaian sel yang kompleks, yaitu
perkembangan atau pembelahan sel dari sel germinal sampai dengan
terbentuknya spermatozoa yang sempurna adalah sel yang memanjang
yang terdiri dari kepala yang didalamnya terdapat inti dan ekor yang
mengandung
pergerakan sel.
24
Fungsi struktur :
1) Akrosom : untuk menembus materi ovum.
2) Nucleus : mengandung materi gen haploid.
3) Leher : mengandung mitokondria yang menghasilkan energi
untuk pergerakan.
4) Ekor : alat gerak
Fungsi struktur :
1) Membrane vitelline : untuk melindungi ovum dan mengatur
pertukaran zat antara sel dengan lingkungan luar sel.
2) Zona pellucida : sebuah perusal glikoprotein dikelilingi telur
yang mempermudah dan mempertahankan pengikat sperma dan
menginduksi reaksi akrosom.
3) Korona radiata : mengubah ovum yang telah dibuahi agar tak
dapat dimasuki sperma lain.5
PROSES FERTILISASI
Untuk membuahi sebuah ovum, sebuah sperma mula-mula harus melewati korona
radiata dan zona pelusida yang mengelilingi sel telur. Sperma menembus korona radiata
dengan memakai enzim-enzim terikat membran di membran permukaan yang berada
mengelilingi kepala sperma.
Langkah 1, Sperma dapat menembus zona pelusida hanya setelah berikatan dengan
reseptor spesifik di permukaan lapisan ini. Mitra pengikatan antara sperma dan ovum baru-
baru ini ditemukan. Fertilin, suatu protein yang terdapat di membran plasma sperma,
berikatan dengan glikoprotein yang dikenal dengan ZP3 pada lapisan luar zona pelusida.
Hanya sperma dari spesies yang sama yang dapat terikat pada reseptor zona pelusida ini dan
menembusnya. Pengikatan sperma memacu reaksi akrosom yang bergantung Ca2+ tempat
membran akrosom terganggu dan enzim akrosom dilepaskan.
Langkah 3, Sperma pertama yang mencapai ovum itu sendiri berfusi dengan
membran plasma ovum (sebenarnya oosit sekunder), dan kepalanya (yang membawa DNA)
memasuki sitoplasma ovum
Langkah 4, Ekor sperma biasanya hilang dalam proses ini, tetapi kepalanya
membawa informasi genetik yang sangat penting. Penggabungan sperma dan sel telur
memacu suatu perubahan kimiawi di membran yang mengelilingi ovum sehingga lapisan luar
ini tidak dapat lagi ditembus oleh sperma lain. Bagian terluar, atau regio kortikal ovum,
mengandung granula kortikal yang dipenuhi oleh enzim. Pelepasan kalsium intrasel, yang
26
diinduksi oleh fertilisasi, ke dalam sitosol ovum memicu eksitosis granula kortikal ini ke
dalam ruang antara membran sel telur dan zona pelusida
Pada saat ini, mudigah disebut blastokista. Sel-sel massa sel dalam, yang sekarang
disebut embrioblas, berada di satu kutub, dan sel-sel massa sel luar, atau trofoblas,
memipih dan membentuk dinding epitel blastokista. Zona pelusida telah menghilang,
memungkinkan dimulainya implantasi. Pada manusia, sel-sel trofoblastik di atas
kutub embrioblas mulai menembus di antara sel-sel epitel mukosa uterus sekitar hari
keenam (Gambar 3.10 C). Studi terbaru menunjukkan bahwa L-selektin pada sel-sel
trofoblas dan reseptor karbohidratnya di epitel uterus memerantarai perlekatan awal
blastokista pada uterus. Selektin adalah protein pengikat karbohidrat yang terlibat di
dalam interaksi antara leukosit dan sel-sel endotel yang memungkinkan leukosit
"tertangkap" dalam aliran darah. Mekanisme serupa diduga terjadi untuk
"penangkapan" blastokista dari rongga uterus oleh epitel uterus. Sesudah
29
b. Lapisan sel-sel silindris tinggi di samping rongga amnion, yang dikenal sebagai
lapisan epiblas (Gambar 4.1 dan 4.2).6
Bersama-sama, lapisan-lapisan tersebut membentuk suatu cakram (diskus)
gepeng. Pada saat yang sama, rongga kecil muncul di dalam epiblas. Rongga ini
membesar menjadi rongga amnion. Sel-sel epiblas yang berdekatan dengan
sitotrofoblas disebut amnioblas; bersama-sama dengan epiblas lainnya, sel-sel ini
melapisi rongga amnion (Gambar 4.1 dan 4.3). Stroma endometrium di dekat tempat
implantasi tampak edema dan sangat vaskular. Kelenjar-kelenjar yang besar dan
melengkung-lengkung menyekresikan banyak glikogen
dan mukus.
Pada hari ke-9 perkembangan, blastokista tertanam lebih dalam di dalam
endometrium, dan defek penetrasi di epitel permukaan ditutup oleh bekuan fibrin
Trofoblas menunjukkan kemajuan pesat dalam perkembangannya, khususnya di kutub
embrional, tempat vakuola muncul di dalam sinsitium. Ketika vakuola-vakuola ini
menyatu, vakuola-vakuola ini membentuk lakuna besar, sehingga fase perkembangan
trofoblas ini dikenal sebagai stadium lacunar. Sementara itu, di kutub abembrional,
sel-sel gepeng yang kemungkinan berasal dari hipoblas membentuk membran tipis,
membran eksoselom (Heuser) yang melapisi permukaan bagian dalam sitotrofoblas.
Membran ini, bersama dengan hipoblas, membentuk lapisan rongga eksoselom, atau
yolk sac primitif. Pada hari ke-11 dan ke-12 perkembangan, blastokista telah
sepenuhnya tertanam di dalam stroma endometrium, dan epitel permukaan hamper
seluruhnya menutupi defek awal di dinding uterus (Gambar 4.4 dan 4.5).
32
sebagian besar rongga eksoselom terlepas. Bagian ini ditunjukkan oleh kista
eksoselom, yang sering ditemukan di dalam selom ekstraembrional atau rongga
korion. Sementara itu, selom ekstraembrional meluas dan membentuk suatu rongga
besar, rongga korion. Mesoderm ekstraembrional yang melapisi bagian dalam
sitotrofoblas kemudian dikenal sebagai lempeng korion. Satu-satunya tempat
mesoderm ekstraembrional melintasi rongga korion adalah di dalam tangkai
penghubung. Dengan terbentuknya pembuluh darah, tangkai menjadi korda
umbilikalis (tali pusat).6
Pada minggu ke-3, proses paling khas selama minggu ini adalah gastrulasi,
yang dimulai dengan terbentuknya garis primitif, yang memiliki nodus primitif di
ujung sefaliknya. Di regio nodus dan garis, sel-sel epiblas bergerak masuk
(invaginasi) untuk membentuk lapisan sel baru, endoderm dan mesoderm. Sel-sel
yang tidak bermigrasi melalui garis namun tetap berada di epiblas membentuk
ektoderm. Oleh sebab itu, epiblas membentuk ketiga lapisan germinativum pada
mudigah, ektoderm, mesoderm, dan endoderm, dan lapisan-lapisan ini membentuk
seluruh jaringan dan organ (Gambar 5.2 dan 5.3).6
36
endoderm, dan terbentuk korda padat, notokorda. Notokorda ini membentuk sumbu di
garis tengah yang bertindak sebagai dasar tulang rangka aksial. Ujung sefalik dan
kaudal mudigah dibentuk sebelum garis primitive terbentuk. Oleh karenanya, sel-sel
di dalam hipoblas (endoderm) di tepi sefalik diskus membentuk AVE, yang
mengekspresikan gen-gen pembentuk kepala, termasuk OTX2, LIM1, dan HESXI dan
faktor yang disekresi cerberus. Nodal, anggota famili gen TGF-β, kemudian
diaktifkan untuk memulai dan mempertahankan integritas nodus dan garis. Dengan
adanya FGF, BMP4 melakukan ventralisasi mesoderm selama gastrulasi sehingga
membentuk mesoderm intermediet dan mesoderm lempeng lateral. Chordin, noggin,
dan follistatin mengantagonisasi aktivitas BMP4 dan melakukan dorsalisasi
mesoderm untuk membentuk notokorda dan somitomer di regio kepala. Pembentukan
struktur-struktur ini di regio lebih kaudal diatur oleh gen Brachyury (T) (Gambar
5.4A).6
Lateralitas (asimetri kiri-kanan) diatur oleh serangkaian molekul dan gen pembentuk
sinyal. FGF8, yang disekresikan oleh sel-sel di dalam nodus dan garis, memicu
ekspresi Nodal dan LEFTY-2 di sisi kiri dan gen-gen ini meningkatkan ekspresi
PITX2, suatu faktor transkripsi dan gen master untuk sisi kiri6 (Gambar 5.6).
38
Pada akhir minggu ketiga, ketiga lapisan germinativum dasar, yang terdiri dari
ektoderm, mesoderm, dan endoderm, dibentuk di daerah kepala, dan proses berlanjut
untuk membentuk ketiga lapisan germinativum ini ke bagian lebih kaudal mudigah
sampai akhir minggu keempat. Diferensiasi jaringan dan organ telah dimulai dan
terjadi dalam arah sefalokaudal seiring dengan berlanjutnya gastrulasi. Sementara itu,
trofoblas berkembang pesat. Vilus primer memperoleh inti mesenkim tempat
terbentuknya kapiler halus (Gambar 5.12).
40
Ketika kapiler vilus ini membuat kontak dengan kapiler di lempeng korion dan
tangkai penghubung, sistem vilus telah siap untuk berkembang menjadi korda
umbilikalis (tali pusat), yang menghubungkan plasenta dan mudigah.
Periode mudigah, yang berlangsung dari minggu ketiga hingga minggu kedelapan
perkembangan, adalah periode ketika setiap lapisan germinativum, ektoderm,
mesoderm dan endoderm membentuk jaringan dan sistem organnya masing-masing.
Sebagai hasil dari pembentukan organ, gambaran mayor bentuk tubuh mulai terlihat. 6
41
Sebagai hasil dari pembentukan sistem organ dan pertumbuhan sistem saraf
pusat yang cepat, diskus embrional yang mula-mula gepeng mulai memanjang dan
membentuk regio (lipatan) kepala dan ekor yang menyebabkan mudigah melengkung
membentuk posisi janin. Mudigah juga membentuk dua lipatan dinding tubuh lateral
yang tumbuh ke ventral dan menutup dinding tubuh ventral. Akibat dari pertumbuhan
dan pelipatan ini, amnion tertarik ke ventral dan mudigah terletak di dalam rongga
amnion (Gambar 6.17). 6
garis tengah, rongga tubuh tertutup, kecuali di regio tangkai penghubung (Gambar 7.1
dan 7.2).
46
segmen ini, nervus frenikus juga berasal dari korda spinalis segmen ini (C3, 4, dan 5
mempertahankan diafragma tetap hidup). Hernia diafragmatika kongenital yang
melibatkan defek membrana pleuroperitonealis disisi kiri sering dijumpai. Rongga
toraks terbagi menjadi rongga perikardium dan dua rongga pleura untuk paru oleh
membrana pleuroperikardialis (Gambar 7.6).
Periode janin berlangsung dari minggu kesembilan kehamilan hingga lahir dan
ditandai dengan pertumbuhan badan yang cepat dan pematangan sistem-sistem organ.
Pertumbuhan panjang paling pesat berlangsung selama bulan ketiga, keempat dan
kelima (sekitar 5 cm per bulan), sedangkan penambahan berat paling pesat selama 2
bulan terakhir kehamilan (sekitar 700 g per bulan) (Tabel 8.1, hal. 96).
Kebanyakan bayi memiliki berat badan 2.700 hingga 4.000 g (6 hingga 9 pon)
saat lahir. Bayi-bayi dengan berat <2.500 g (5 pon 8 oz) dianggap memiliki berat
badan lahir rendah; bayi-bayi dengan berat badan <1.500 g (3 pon 5 oz) dianggap
sebagai berat badan lahir sangat rendah. PJT adalah suatu istilah untuk bayi yang
tidak mencapai ukuran potensialnya yang telah ditentukan secara genetik dan
49
berukuran kecil secara patologis. Kelompok ini berbeda dari bayi yang sehat tetapi
memiliki berat badan di bawah persentil ke-10 untuk usia kehamilannya dan dianggap
sebagai KMK. Perubahan yang mencolok adalah pertumbuhan kepala yang relatif
melambat. Pada bulan ketiga, kepala berukuran setengah dari PPB. Pada bulan
kelima, kepala berukuran sepertiga dari PPT, dan pada saat lahir, ukurannya sekitar
seperempat PPT (Gambar 8.2).
Selama bulan kelima, gerakan janin dapat dengan jelas dirasakan oleh ibu, dan
janin ditutupi oleh rambut halus pendek. Janin yang dilahirkan pada bulan keenam
atau di awal bulan ketujuh, sulit untuk bertahan hidup terutama karena sistem
pernapasan dan sistem saraf pusat belum berdiferensiasi sempurna. Pada umumnya,
lamanya kehamilan untuk janin genap bulan (aterm) dianggap 280 hari, atau 40
minggu sesudah onset hari pertama haid terakhir, atau yang lebih akurat, 26 hari atau
3n minggu sesudah fertilisasi.
Plasenta terdiri dari dua komponen:
a. Bagian janin, berasal dari korion frondosum atau korion vilus, dan
b. Bagian ibu, berasal dari desidua basalis.
Ruang di antara lempeng korion dan desidua terisi dengan danau antarvilus
darah ibu. Percabangan vilus (jaringan janin) tumbuh ke dalam danau darah ibu dan
terendam di dalamnya. Sirkulasi janin selalu terpisah dari sirkulasi ibu oleh membran
sinsitium (turunan korion) dan sel-sel endotel dari kapiler janin. Oleh karenanya,
plasenta manusia adalah tipe hemokorialis. Danau antarvilus pada plasenta yang telah
50
tumbuh sempurna mengandung sekitar 150 ml darah ibu, yang diganti tiga atau empat
kali per menit. Area vilus bervariasi dari 4 hingga 14 m2, yang memfasilitasi
pertukaran di antara ibu dan anak. Fungsi utama plasenta adalah:
1. Pertukaran gas;
2. Pertukaran nutrien dan elektrolit;
3. Transmisi antibodi ibu, yang memberikan imunitas pasif pada janin; (4)
4. Produksi hormon, seperti progesteron, estradiol, dan estrogen (selain itu, juga
memproduksi hcg dan somatomamotropin); dan
5. Detoksifikasi beberapa obat.6
Amnion adalah kantong besar yang berisi cairan amnion, tempat janin
tergantung oleh tali pusatnya. Fungsi cairannya untuk meredam guncangan,
memungkinkan janin bergerak, dan mencegah perlekatan mudigah pada jaringan di
sekitarnya.6
Janin menelan cairan amnion, yang diserap melalui ususnya dan dikeluarkan melalui
plasenta. Janin menambahkan urin ke dalam cairan amnion, yang sebagian besar dari
urin ini adalah air. Jumlah cairan amnion yang berlebihan (hidramnion) dikaitkan
dengan anensefalus dan atresia esofagus, sedangkan jumlah yang kurang
(oligohidramnion) dikaitkan dengan agenesis ginjal.
Tali pusat, dikelilingi oleh amnion, mengandung dua arteri umbilikalis, satu
vena
umbilikalis, dan Wharton's jelly, yang berperan sebagai bantalan pelindung bagi
pembuluh darah. Selaput janin pada janin kembar bervariasi bergantung pada asal
dan waktu pembentukannya.
Dua pertiga dari kembar bersifat dizigot, atau fraternal; kembar ini memiliki dua
amnion, dua
korion, dan dua plasenta, yang kadang menyatu. Kembar monozigot biasanya
memiliki dua
amnion, satu korion, dan satu plasenta. Pada kasus kembar dempet, yaitu janin tidak
sepenuhnya terpisah satu sama lain, terdapat satu amnion, satu korion, dan satu
plasenta.
Sinyal-sinyal yang memulai persalinan (partus) tidak diketahui dengan jelas, tetapi
persiapan untuk persalinan biasanya dimulai antara 34 hingga 38 minggu. Persalinan
itu sendiri terdiri dari tiga kala:
1. Pendataran dan dilatasi serviks,
51
Usia kehamilan dapat diketahui dengan berbagai cara, diantaranya dengan USG, TFU
dan HPHT perempuan.8
1. Berdasarkan HPHT
Hari pertama haid terakhir (HPHT) merupakan salah satu cara menghitung usia
kehamilan secara manual yang bisa dilakukan sendiri oleh ibu hamil. HPHT adalah
hari pertama pada siklus menstruasi yang terjadi terakhir kali sebelum penghitungan
dilakukan. Menurut American Pregnancy Association, cara ini dilakukan karena
waktu terjadinya conception atau pembuahan hampir tidak bisa dipastikan.
Pada wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, pembuahan biasanya terjadi
sekitar 11-21 hari setelah hari pertama haid terakhir. Sementara itu, jika siklus
menstruasi tidak teratur, akan lebih sulit untuk menentukan waktu terjadinya ovulasi
dan pembuahan. Masalah yang sering terjadi adalah ibu lupa mencatat tanggal HPHT.
Akibatnya, ibu hanya dapat memperkirakan waktu tersebut.7
Rumus menghitung :
(tanggal HPHT+7), (Bulan pada saat haid terakhir-3), (Tahun pada saat haid
terakhir+1)
Contoh: Hari terakhir menstruasi pada 18 November 2017.
Maka, perhitungannya adalah:
(18+7), (11–3), (2017+1) = 25, 8, 2018. Maka, HPL (Hari Perkiraan Lahir) adalah 25
Agustus 2018.
Dari HPL ini dapat dihitung usia kehamilan per tanggal 25. Misalnya, pada 25
Desember 2017 usia kehamilan adalah 6 minggu atau 1 bulan, dan seterusnya.
Namun jika HPHT terjadi di bulan yang tidak bisa dikurangi 3 (Januari–Maret), maka
bulan cukup ditambah 9 sedangkan tahunnya tetap.
Contoh: Terakhir kali menstruasi pada 6 Februari 2018.
Maka, perhitungannya adalah:
(6+7), (2+9), (2018) = 13, 11, 2018. Maka, HPL adalah 13 November 2018.7
52
Cara menghitung usia kehamilan dengan metode ini bisa menggunakan jari atau alat
ukur khusus, seperti pita ukur.8
Hasil perhitungan pada pita ukur biasanya meunjukkan berapa usia kehamilan saat itu.
Misalkan setelah dilakukan pemeriksaan, pita ukur meunjukkan panjangnya berkisar
28 cm. Maka, dapat ketahui bahwa usia kehamilannya adalah 28 minggu.7
DAFTAR PUSTAKA