Makalah Budaya PDF
Makalah Budaya PDF
KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Kania Ramadhani (16 / 7D)
2. Rasty sarla nur fadilah (26 / 7D)
3. Maulida Ananda sari (20 / 7D)
4. Herlan virnando (15 / 7D)
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu serta dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas sekolah
dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan judul “Ragam Budaya Daerah Nusa
Tenggara Barat”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
Ilmu Pengetahuan Sosial dan kakak kami yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini.
Penulis,
Kelompok 4
pg. 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG ................................................................................... 3
B. MAKSUD ...................................................................................................... 3
C. TUJUAN ........................................................................................................ 3
BAB 2 ISI .................................................................................................................. 4
A. PENGERTIAN BUDAYA ............................................................................ 4
B. RAGAM BUDAYA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT ................... 4
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................... 14
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 14
B. SARAN ........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15
pg. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Budaya merupakan suatu hal yang bisa dijadikan sebagai identitas unik dan khas
bagi suatu daerah. Bahkan anda mungkin sudah pernah mendengar penjelasan tentang
pengertian budaya dari guru atau melalui media lainnya. Penting memang mengetahui
tentang pengertian budaya, karena hal ini dapat memberikan hal yang positif.
Budaya merupakan salah satu media yang mempersatukan bangsa Indonesia dan
merupakan salah satu cerminan dari Bhineka Tunggal Ika. Maka sudah selayaknya
sebagai bangsa Indonesia kita mengetahui apa saja ragam budaya Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang kaya akan budaya dan
daerah pariwisata yang tersebar dari sabang hingga merauke. Hal tersebut didukung oleh
suasana dan kondisi alam serta masyarakat penghuninya yang memilki budaya dengan
karakteristik yang unik dan beraneka ragam antara pulau yang satu dengan yang lainnya.
Masing-masing pulau yang terdiri dari beberapa wilayah tentu memiliki kebudayaan
tersendiri sesuai dengan lingkungan dan kondisi alam yang mereka tinggali.
B. MAKSUD
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah menjelaskan pengertian buadaya serta
memberikan informasi mengenai ragam budaya di Indonesia, khususnya daerah Nusa
Tenggara Barat.
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Memenuhi tugas sekolah
2. Mengetahui apa itu budaya
3. Mengetahui ragam budaya di Daerah Nusa Tenggara Barat
pg. 3
BAB II ISI
A. PENGERTIAN BUDAYA
Kata budaya sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu budhayah yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi dengan arti budi atau akal. Sedangkan dalam bahasa Inggris
budaya dikenal dengan kata culture yang berasal dari bahasa latin yaitu colore yang
berarti mengolah atau mengerjakan.
Istilah culture sendiri juga digunakan dalam bahasa Indonesia dengan kata serapan
"kultur". Budaya dikaitkan dengan bagian dari budi dan akal manusia. Budaya
merupakan pola atau cara hidup yang terus berkembang oleh sekelompok orang dan
diturunkan pada generasi berikutnya.
Beberapa ahli telah mendefinisikan arti budaya menurut pemahaman dan ilmu
mereka masing-masing. Pengertian budaya menurut para ahli ini dijadikan acuan bagi
banyak orang yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai kebudayaan. Pengertian
budaya menurut para ahli dapat mempermudah kita memahami arti budaya dan dapat
mendefinisikannya sesuai dengan pemahaman kita sendiri. Berikut merupakan definisi
budaya menurut beberapa ahli :
1. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara mendefinisikan kebudayaan sebagai buah budi manusia yang
merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan
alam. Hal itu merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
2. Koentjaraningrat
Antopolog Indonesia Koentjaraningrat memberi pengertian budaya sebagai sebuah
sistem gagasan dan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia
yang di dalam kehidupannya yang bermasyarakat. Selain itu Koentjaraningrat juga
mendefinisikan budaya lewat asal kata budaya dalam bahasa Inggris yaitu "colere"
yang kemudian menjadi "culture" dan didefinisikan sebagai segala daya dan
kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
pg. 4
Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai bermacam-macam kebudayaan, baik
itu dalam hal seni tari , kerajinan tangan , pakaian adat, rumah adat, lagu daerah, alat
music daerah, upacara adat, makanan khas daerah sampai obyek wisata.
1. Rumah Adat
2. Pakaian Adat
Secara tradisional pakaian tradisional yang dikenakan penduduk daerah Nusa
Tenggara Barat dibedakan atas dua macam, yaitu yang dikenakan oleh kaum pria
dan oleh kaum wanita.
Pakaian adat pria Lombok berupa tutup kepala dengan baju berlengan
panjang, kain sarung sebatas dengkul dan kain sarung yang ditenun. Sedangakan
wanitanya memakai kebaya panjang dengan kain songket. Perhiasannya yang
dipakai adalah hiasan bunga dikepala, anting anting, kalung bersusun, pending, dan
gelang.
Pakaian adat pria Sumbawa berupa tutup kepala,baju jas tutup, kain songket
dan kain tenun yang melingkar dipinggang. Wanitanya memakai model baju bodo,
dan kain songket. Perhiasan yang dipakai berupa hiasan bunga dikepala, kalung
bersusun, pending, dan gelang tangan.
pg. 5
Gambar 2.2 Pakaian Adat Lombok Nusa Tenggara Barat
pg. 6
Gambar 2.3 Tari Batu Nganga dan Tari Mpaa Lenggago
pg. 7
g) Hadrah Rebana
Hadrah Rebana merupakan jenis atraksi yang telah mendapat pengaruh ajaran
islam. Syair lagu yang dinyanikan adalah lagu-lagu dalam bahasa Arab dan
biasanya mengandung pesan-pesan rohani. Dengan berbekal 3 buah Rebana dan
6 sampai 12 penari, mereka mendendangkan lagu-lagu seperti Marhaban dan
lain-lain.
4. Senjata Tradisional
5. Suku
Suku dan marga yang terdapat di daerah Nusa Tenggara Barat adalah : Sasak,
Bali, Sumbawa, dan Bima.
a) Suku Sasak
Suku Sasak adalah penduduk asli dan suku mayoritas di Lombok, Nusa Tenggara
Barat, Indonesia. Sebagai penduduk asli, suku Sasak telah mempunyai sistem
budaya sebagaimana terekam dalam kitab Nagara Kartha Gama karangan Empu
Nala dari Majapahit. Dalam kitab tersebut, suku Sasak disebut “Lomboq Mirah
Sak-Sak Adhi.” Jika saat kitab tersebut dikarang suku Sasak telah mempunyai
sistem budaya yang mapan.
Adat istiadat suku sasak dapat anda saksikan pada saat resepsi perkawinan,
dimana perempuan apabila mereka mau dinikahkan oleh seorang lelaki maka
yang perempuan harus dilarikan dulu kerumah keluarganya dari pihak laki laki,
ini yang dikenal dengan sebutan merarik atau selarian. Sehari setelah dilarikan
maka akan diutus salah seorang untuk memberitahukan kepada pihak keluarga
perempuan bahwa anaknya akan dinikahkan oleh seseorang, ini yang disebut
dengan mesejati atau semacam pemberitahuan kepada keluarga perempuan.
pg. 8
Setalah selesai makan akan diadakan yang disebut dengan nyelabar atau
kesepakatan mengenai biaya resepsi.
b) Suku Bima
Suku Bima tinggal di daerah dataran rendah, wilayah kabupaten Bima, Donggo
dan Sangiang, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Suku Bima telah ada sejak zaman
Kerajaan Majapahit. Lingkungan alam suku Bima berbeda-beda karena di daerah
utara Lombok tanahnya sangat subur sedangkan sebelah selatan tanahnya gundul
dan tidak subur.Kebanyakan dari mereka bermukim sekitar 5 km atau lebih dari
pesisirpantai. Mereka juga disebut suku "Oma" (artinya "berpindah-
pindah")karena sering hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat
yanglain. Suku Bima memiliki hubungan dengan suku Sasak yang
tinggalberdekatan di Propinsi Nusa Tenggara Barat.
c) Suku Sumbawa
Suku Sumbawa adalah suku bangsa yang mendiami pulau Sumbawa dan
menggunakan bahasa Sumawa. Suku yg berpopulasi 1,3 juta ini sebagian besar
beragama Islam.
Populasi Suku Sumbawa yang terus berkembang saat ini merupakan campuran
antara keturunan etnik-etnik pendatang. Para pendatang ini terdiri atas etnik
Jawa, Madura, Bali, Sasak, Bima, Sulawesi (Bugis, Makassar, Mandar),
Sumatera (Padang dan Palembang), Kalimantan (Banjarmasin),dan Cina (Tolkin
dan Tartar), serta Arab yang rata-rata mendiami dataran rendah dan pesisir pantai
pulau ini, sedangkan sebagian penduduk yang mengklaim diri sebagai pribumi
atau tau Samawa asli menempati wilayah pegunungan seperti Tepal, Dodo, dan
Labangkar akibat daerah-daerah pesisir dan dataran rendah yang dulunya
menjadi daerah pemukiman mereka tidak dapat ditempati lagi pasca bencana
alam Tamborayang menewaskan hampir dua pertiga penduduk Sumbawa kala
itu.
6. Bahasa Daerah
Terdapatnya ragam suku dan etnis pada daerah Nusa Tenggara Barat
menjadikan adanya bahasa yang juga beragam. Ragam Bahasa daerah yang ada
diantaranya adalah bahasa sasak, bima, sumbawa, bugis, bajo, bali, jawa, madura,
makasar.
7. Lagu Daerah
Lagu daerah provinsi Nusa Tenggara Barat antara lain Pai Mura Rame,
Desaku, Tutu Koda, Helele U Ala de Teang, Potong bebek, Anak Kambing Saya, O
Nina Noi, Lereng Wutun, Bole Lebo, O Re Re dan Tebe Ona Na.
pg. 9
8. Alat Musik Daerah
Provinsi ini mempunyai alat musik khas daerah seperti provinsi yang lainnya.
Alat musik tersebut diantaranya :
a) Gendang Beleq
Gendang Beleq merupakan alat musik NTB yang diyakini berasal dari suku
Sasak, Nusa Tenggara Barat. Dulu, gendang beleq digunakan sebagai musik
penyemangat prajurit yang pergi berperang atau sepulangnya untuk memacu
adrenalin dan menghibur orang. Seiring berjalannya waktu, alat musik ini
dijadikan mulai digunakan sebagai musik pengiring upacara adat, nikahan,
khitanan, aqiqah & lainnya.
pg. 10
Gambar 2.7 Alat Musik Gula Gending
d) Palompong atau Cungklik
Alat musik tradisional NTB ini berbahan dasar kayu dan logam. Cungklik, nama
lainnya, juga termasuk jenis alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul
menggunakan alat pemukul.
pg. 11
Gambar 2.10 Alat Musik Sarone
g) Satong Srek
Alat musik NTB ini terbuat dari bambu & seng. Pada salah satu bagian banbu
diberikan penampang berupa lempengan seng yang tajam dan kasar
permukaannya. Seng ini, ketika dipukul atau digesek akan menghasilkan suara.
Satong srek dimainkan sebagai alat musik pelengkap pada suatu kesenian
tradisional, atau dimainkan secara individu untuk melatih kemampuan meskipun
suara yang dihasilkan belum tentu dapat menghibur diri.
9. Kerajinan Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai beragam kerajinan tangan.
Diantaranya adalah Gerabah Banyumulek dan Kain Tenun khas Nusa Tenggara
Barat. Kerajinan tangan khas Busa Tenggara Barat ini telah dilakukan secara turun
menurun sejak dahulu kala. Gerabah Banyumulek adalah kerajinan tangan khas
Nusa Tenggara Barat yang dibuat dengan alat berupa lempengan bulat yang dapat
diputar dengan tangan. Gerabah Banyumulek terbuat dari bahan tanah liat dan tanah
liat tersebut dibentuk dengan alat pemutar , setelah jadi tanah liat yang tadi sudah
dibentuk dijemur dan dibakar. Jadilah kerajinan tangan khas Nusa Tenggara Barat
yang bernama Gerabah Banyumulek.
pg. 12
Kain tenun atau dikenal dengan kain songket adalah ciri khas dari Pulau
Lombok. Kain songket merupakan kain tenunan yang dibuat dengan teknik
menambah benang pakan, hiasan dibuat dengan menyisipkan benang perak, emas
atau benang warna di atas benang lungsi. Terkadang juga ada yang dihiasi dengan
manik-manik, kerang atau uang logam.
pg. 13
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa daerah Nusa Tenggara
Barat memiliki beraneka ragam kebudayaan. Ragam kebudayaan yang ada meliputi
Rumah Adat, Pakaian Adat, Ragam Kesenian (Tari Daerah), Senjata Tradisional, Suku,
Bahasa, Lagu, Alat Musik, dan Kerajian Daerah.
B. SARAN
Ragam budaya yang ada menunjukkan bagaimana cara masyarakat dengan suku dan
agama berbeda bisa berbaur bersama dan menjadikan ciri khas suatu daerah, maka
ragam budaya yang ada perlu dilestarikan.
pg. 14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3868276/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-
jangan-keliru-memaknainya
https://dtechnoindo.blogspot.com/2017/08/kebudayaan-provinsi-nusa-tenggara-barat.html
pg. 15