Anda di halaman 1dari 136

HUBUNGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

DENGAN PELAYANAN ADMINISTRASI TATA USAHA


DI SDIT ASY-SYIFA QOLBU BOGOR
Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Manajemen Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Ira Nurfadilah

1112018200069

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017
ABSTRAK

Ira Nurfadilah, 2017. Hubungan Pemanfaatan TI dalam Pelayanan


Administrasi Tata Usaha di SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor. Jurusan Manajemen
Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan


teknologi informasi dengan pelayanan administrasi tata usaha. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 80 wali murid SDIT Asy-Syifa
Qolbu Bogor yang merasakan dan menerima pelayanan administrasi tata usaha.
Berdasarkan hasil analisis korelasi antara variabel pemanfaatan teknologi
informasi dengan variabel pelayanan administrasi tata usaha, didapatkan harga
rhitung sebesar 0,575. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai sebesar thitung (6,3) ≥ ttab
(1,99), maka H0 ditolak H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan pemanfaatan teknologi informasi dengan pelayanan
administrasi tata usaha.
Melalui penelitian ini penulis menyarankan agar staf tata usaha tetap
meningkatkan kinerjanya. Sekolah harus tetap mempertahankan hal-hal lainnya
yang membuat kinerja staf tata usaha terus meningkat agar motivasi bagi staf tata
usaha dalam menjalankan tugas mulia di sekolah tersebut.

Kata kunci: Teknologi Informasi, Pelayanan, Administrasi

i
ABSTRACT

Ira Nurfadilah, 2017. Relation of using technology information on services


administration in SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor. Education Management
Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Syarif Hidayatullah
State Islamic University of Jakarta.

This study attempts to look for any relationship with the information
technology administrative services administration. The method used in this
research is quantitative. The population in this study were 80 parents SDIT Ash-
Shifa Qolbu Bogor feel and receiving administrative services administration.
Based on the results of the analysis of the correlation between variables with the
variable use of information technology administrative services administration,
obtained rhitung price of 0.575. From the calculations, the value of thitung (6.3) ≥
ttab (1.99), then H0 rejected H1 accepted. It can be concluded that there is a
relationship with the utilization of information technology administrative services
administration.
Trough this study the authors that the staff tata usaha still improve its
performance. The schools must keep the other things that make the performance
of staff tata usaha increased in order to be a motivation for teacher in the noble
task in the school.

Keywords: Technology Information, Service, Administration

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang senantiasa selalu penulis
ucapkan sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan
anugrah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Sebuah
karya yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan
umumnya bagi seluruh pembaca karya ini.
Shalawat dan salam semoga Allah selalu limpahkan kepada junjungan
Muhammad saw yang telah membimbing umatnya untuk menuju kebahagaian
dunia dan akhirat.
Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak pihak
yang telah memberikan bimbingan serta bantuan baik rmateril dan moral kepada
penulis. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syaruf Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan, yang
telah memberikan arahan, bimbingan dalam penulisan skripsi.
3. Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom. Dosen Pembimbing I dalam penulisan
skripsi, beliau telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya
dalam membantu, membimbing dan mendukung penulis sehingga
terselesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Dra. Nurdelima Waruwu. M.Pd. Dosen Pembimbing II dalam penulisan
skripsi, beliau juga telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan
pikirannya dalam membantu, membimbing dan mendukung penulis
sehingga terselesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Drs. Muarif Syam, M.Pd. Selaku Dosen METLIT. Yang sudah dengan
sabar membimbing pembuatan skripsi dari yang tidak tahu menjadi tahu.
6. Dr. Ali Nurdin, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Akademik. Yang
sudah dengan sabar memberikan motivasi berupa masukan-masukan
untuk pengembangan diri agar menjadi mahasiswa yang teladan.

iii
7. Kepala SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya Bogor, dewan guru
SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya Bogor yang telah memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut,
sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
8. Murid dan Wali murid SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya Bogor
yang sudah bersedia meluangkan waktu membantu mengisi angket untuk
pendukung data di skripsi ini.
9. Kedua orang tua tercinta, Bapak Ikar dan Ibu Erni Suherni tersayang,
yang selalu dengan ikhlas mendoakan, dan membimbing anaknya ini.
berkat doa beliau, penulis dapat bertahan sampai saat ini, serta berkat
dukungannya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10. Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
11. Kaka Choerurroziqin yang berjiwa besar selalu senantiasa meluangkan
waktu dan kesabarannya memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-Teman Tersayang Hotchili : Nurjannah, Siti Aisyah, Tien
Meylanissholihat, Umdahtul Faizah, Ainatul Maghfiroh, Ismi Farhana,
Vidi Septiani, Siti Alawiyah, dan Essa Ahwar Faraz. Kalian adalah cerita
terbesar semasa kuliah yang tak akan terlupakan dan selalu dirindukan.
13. Crew pendukung skripsi (wahidin, edwin, ghodil, hamdan, harsya,
andi)yang selalu memberi dukungan yang tak henti-hentinya dalam
penyelesain skripsi ini.
14. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012
(Power Ranger) yang selalu memberikan cerita-cerita baru dan informasi
terkini dalam perkuliahan.

Akhirnya penulis berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan mereka yang


turut membantu study penulis dan kelancaran penelitian skripsi ini, baik yang
disebut maupun yang tidak disebut namanya dalam kata pengantar ini, semoga
Allah membalasnya dan diberikan keberkahan dalam kehidupanya. Penyusunan
skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan, saran yang baik sangat penulis

iv
harapkan. Dengan segala kekurangannya, mudah-mudahan karya ini dapat
bermanfaat pula bagi penulis maupun pembaca sekalian. Amiiinn

Ciputat, 22 Februari 2017


Hormat saya,

Ira Nurfadilah
Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
UJI REFERENSI
ABSTRAK ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 9
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 9
D. Perumusan Masalah .............................................................................................. 9
E. Tujuan .................................................................................................................. 10
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 10
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Pelayanan Administrasi Tata Usaha ................................................................... 11
1. Pengertian Pelayanan .................................................................................... 11
2. Administrasi Pendidikan ............................................................................... 16
a. Pengertian Administrasi .......................................................................... 16
b. Pengertian Administrasi Pendidikan ...................................................... 19
3. Tata Usaha..................................................................................................... 20
4. Pentingnya Pelayanan Admnistrasi ............................................................... 21
5. Tujuan dan Fungsi Pelayanan Administrasi .................................................. 22
6. Prinsip-prinsip Pelayanan.............................................................................. 25
7. Srategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi .............................. 28
B. Pemanfaatan Teknologi Informasi ...................................................................... 29

vi
1. Pengertian Pemanfaatan TI ........................................................................... 22
2. Fungsi TI ....................................................................................................... 31
3. Manfaat dan Tujuan TI dalam Administrasi ................................................. 31
4. Bentuk-bentuk Pariwista ............................................................................... 29
5. Klasifikasi TI................................................................................................. 32
6. Macam-macam TI Administrasi Tata Usaha ................................................ 37
7. Dampak Pemanfaatan TI ............................................................................... 50
C. Penelitian Relevan ............................................................................................... 52
D. Kerangka Berfikir................................................................................................ 53
E. Hipotesis Penelitian ............................................................................................. 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 56
B. Metode Penelitian................................................................................................ 57
C. Populasi dan Sampling ........................................................................................ 57
1. Populasi ........................................................................................................ 57
2. Sampel .......................................................................................................... 57
D. Variabel Penelitian .............................................................................................. 57
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 57
F. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 58
G. Analisis Instrumen ............................................................................................. 42
H. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 49
1. Deskripsi Data ............................................................................................... 64
2. Uji Persyaratan Analisis ................................................................................ 65
I. Hipotesis ................................................................................................................ 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Wilayah Objek Penelitian ...................................................... 69
1. Sejarah Singkat SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor ............................................ 69
2. Profil SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor ............................................................ 70
3. Visi dan Misi SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor ................................................ 71
4. Tujuan Pencapaian SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor ....................................... 71
5. Struktur Organisasi SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor ...................................... 71

vii
6. Tenaga Pendidik dan Kependidikan SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor ............ 72
7. Keadaan Siswa SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor ............................................. 73
8. Sarana Prasarana SDIT Asy-Syifa Qolbu ..................................................... 74
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian .......................................................................... 75
1. Pemanfaatan TI (X) ....................................................................................... 75
2. Pelayanan Administrasi TU (Y) .................................................................... 77
E. Uji Persyaratan Analisis ....................................................................................... 80
F. Pengujian Hipotesis ............................................................................................. 82
F. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................... 83
G. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 86
B. Saran ................................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Rencana Jadwal Penyusunan Skripsi


Tabel 3.2 : Kisi-kisi Instrumen Pemanfaatan Teknologi Informasi
Tabel 3.3 : Nilai Reliabilitas Pemanfaatan Teknologi Informasi
Tabel 3.4 : Kisi-kisi Instrumen Pelayanan Administrasi Tata Usaha
Tabel 3.5 : Nilai reliabilitas Pemanfaatan Teknologi Informasi
Tabel 3.6 : Nilai Reliabilitas Pelayanan Administrasi Tata Usaha
Tabel 3.7 : Interpretasi Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
Tabel 4.2 : Analisa Deskriptif Pemanfaatan TI
Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Skor Pemanfaatan Teknologi Informasi
Tabel 4.4 : Analisa Deskriptif Pelayanan Administrasi TU
Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Skor Pemanfaatan TI
Tabel 4.6 : hasil Uji Linieritas
Tabel 4.7 : Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.8 : Uji Korelasi Product Moment

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Proses Pengolahan Data Teknologi Informasi


Gambar 2.2 : Jaringan Komputer Berdasarkan Area
Gambar 2.3 : Skema Kerangka Berfikir
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi
Gambar 4.8 : Salah satu contoh struk pembayaran SPP
Gambar 4.9 : Diagram Batang Efektifitas Pelayanan Administrasi TU
Gambar 4.10 : Jaringan Internet

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Kepegawaian SDIT Asy-Syifa Qolbu


Lampiran 2 : Daftar Ceklis Ruang Tata Usaha
Lampiran 3 : Hasil Wawancara
Lampiran 4 : Angket Penelitian
Lampiran 5 : Uji coba Variabel Pemanfaatan TI
Lampiran 6 : Uji Coba Variabel Pelayanan Administrasi TU
Lampiran 7 : Nilai Variabel X dan Y
Lampiran 8 : Hasil Uji Normalitas
Lampiran 9 : Tabel Distribusi t
Lampiran 10 : Tabel Distribusi F
Lampiran 11 : Tabel rtabel
Lampiran12 : Keadaan dan Fasilitas TI diruangan TU

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menjadi hal penting dalam membentuk karakter seseorang,
dari sejak dini sebaiknya para orang tua telah memberikan pendidikan yang layak
dan proporsi bagi anaknya. Dalam dunia pendidikan, kini telah banyak wadah
yang tersedia untuk dapat diberikan kepada sang anak yakni dari usia bayi sampai
dewasa. Ruang lingkup Pendidikan Anak Usia Dini adalah 0-1 tahun (Infant); 2-3
tahun (Toddler); 3-6 tahun (Preschoolkindergarten children); 6-8 tahun (Early
Primary school/ SD kelas awal);1 SMP/MTS; SMA/SMK/MA sampai dengan
mengemban kuliah di universitas yang diinginkan. Sekolah merupakan sebagai
wadah yang pas bagi anak-anak dalam mendapatkan pendidikan formal yang
didalamnya terdapat berbagai ilmu pengetahuan untuk dipelajari oleh sang anak.
Selain itu, sekolah juga merupakan sebagai lembaga pendidikan yang memiliki
banyak kegiatan atau aktifitas terkait dengan penyelenggaraan pendidikan.
Berbagai aktifitas yang terdapat di sekolah baik berupa KBM di kelas
sampai dengan yang bersifat administratif merupakan hal-hal terkait dengan
penyelenggaraan pendidikan. Didalam penyelenggaraan pendidikan ini, terdapat
bagian-bagian yang saling berkesinambungan dalam menjalankan perannya di
sekolah seperti Kepala Sekolah, tenaga pendidik/guru, tenaga kependidikan/staff
TU dan para pegawai lainnya yang ikut andil dalam setiap kegiatan sekolah.
Seluruh pihak yang terkait didalam pembangunan sekolah yang berkualitas tinggi
secara bersama-sama mewujudkan visi-misi yang telah dirancang dengan sebaik-
baiknya. Semua kegiatan yang terdapat di sekolah memiliki tugas yang berbeda
namun memiliki tujuan yang sama dalam membangun sekolah, tetapi dari semua
kegiatan yang ada terdapat kegiatan yang sangat membantu dalam mensukseskan
penyelenggaraan pendidikan yakni bagian administrasi tata usaha sekolah.

1
Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jogjakarta:DIVA Press, 2011), Cet. V,
h. 17.

1
2

Kegiatan ketatausahaan menjadi tempat penting dalam berbagai proses


pengelolaan data mengenai seluruh hal yang menyangkut dengan sekolah. Adapun
pengelolaan administratif banyak sekali macam dan bagian-bagiannya seperti
bagian administrasi kesiswaan, administrasi keuangan, administrasi tenaga
pendidik, administrasi sarana-prasarana dan sebagainya.
Dengan kata lain, ketika sekolah menginginkan visi-misi berjalan dengan
baik maka bagian administrasi tata usaha merupakan salah satu yang membantu
dalam mencapai keberhasilan tersebut. Administrasi tata usaha inilah yang
mampu mengelola dan mengolah lembaga pendidikan serta menunjang sekolah
yang berakreditasi terbaik diantara sekolah-sekolah lainnya. Perwujudan hal
tersebut dapat dilakukan dengan adanya kerjasama antara kepala sekolah, guru
dan staff-staff TU dalam mendedikasikan diri untuk sekolah. Dari seluruh
kegiatan yang berada di sekolah, kegiatan administrasi ketatausahaan ini yang
lebih sering dirasakan oleh personil (kepala sekolah, guru, murid, dan wali murid)
yang menginginkan data ataupun terkait dengan pengurusan keadministrasian
sekolah.
Administrasi tata usaha memungkinkan setiap personil sekolah
mendapatkan apa saja yang diperlukannya terkait dengan pengelolaan
administratif. Kegiatan ketatausahaan ini pun terkadang dikaitkan dengan para
wali murid, murid, guru dan kepala sekolah yang banyak membutuhkan layanan
terkait dengan keadministrasian sekolah. Layanan sendiri sering dikaitkan dengan
pelayanan dan pelayanan yang terkait dengan tata usaha sering dikaitkan dengan
administrasi sekolah. “Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan,
bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan manusia”.2 Pelayanan yang dapat di nikmati bersama dan dapat
di rasakan secara bersama-sama yang dijadikan sebagai tujuan dari sebuah
pelayanan yang berkualitas.
Dalam rangka untuk memberikan pelayanan suatu lembaga pendidikan
secara kontinyu harus mengadakan pembinaan kelembagaan, langkah ini penting

2
Lijan Poltak Sinambela dkk., Reformasi Pelayanan Publik (Teori, Kebijakan, dan
Implementasi), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet. IV, h. 3.
3

untuk memperbaiki kualitas pelayanan administrasi dari waktu ke waktu. Dalam


upaya meningkatkan layanan diperlukan upaya yang sungguh-sungguh agar apa
yang di harapkan dapat tercapai sebab, sebuah sistem pelayanan merupakan
kegiatan atau urutan kegiatan pada usaha yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok orang maupun suatu instansi/lembaga tertentu untuk memberikan
bantuan dan kemudahan pada masyarakat yang mempunyai kepentingan dalam
organisasi itu dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan aturan pokok dan tata
cara yang telah ditetapkan.
Pemerintah telah menyusun standar sarana dan prasarana pendidikan yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
pada Bab VII Pasal 42 berbunyi:
(1)Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
(2)Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang
tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel
kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.3
Beragam layanan yang di sediakan oleh lembaga pendidikan tentunya
dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Layanan-layanan yang tersedia harus
dapat berfungsi secara optimal sehingga semua kebutuhan yang diperlukan oleh
masyarakat dalam hal keadministrasian itu dapat berjalan secara efektif. Fungsi
teknis dari administrasi yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pendapat,
keputusan, dan keterampilan perkantoran yang memadai, seperti bisa
menggunakan beberapa program aplikasi komputer, fungsi ini biasanya dilakukan
oleh staff administrasi yang tergabung dalam departemen teknologi informasi.
Ketika tenaga kependidikan tidak dapat memberikan pelayanan yang memuaskan

3
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan, Pasal 42 ayat 1-2 h. 21.
4

dan tidak menguasai teknologi maka dapat dikatakan bahwa pelayanan yang
diberikan belum teraplikasikan dengan baik.
Di dalam fungsi, tujuan, dan manfaat dari pelayanan tata usaha intinya
ialah memberikan sebuah pelayanan yang efektif bagi masyarakat. Setelah kita
mengetahui fungsi, tujuan, dan manfaat dari pelayanan administrasi ini, alangkah
baiknya para tenaga kependidikan berbenah diri untuk mempersiapkan diri
menjadi yang lebih baik lagi untuk melakukan tugasnya secara professional,
karena apabila masyarakat merasa kurang nyaman atas layanan dan pelayanan
yang diberikan oleh sekolah maka mereka pasti dapat menilai dengan mudah
bahwa sekolah tersebut tidak dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan yang
optimal.
Dunia telah banyak mengalami perubahan, realitas sekarang ini kita hidup
dalam era informasi/global. Dalam era informasi, pelayanan kini telah menjadi
salah satu kegiatan yang sangat diperhatikan dalam suatu lembaga pendidikan dan
instansi perusahaan lainnya. Tentunya dengan perkembangan zaman yang serba
cepat dengan didampingi kebutuhan yang banyak, lembaga pendidikan harus
dapat memberikan pelayanan dengan layanan-layanan yang menunjang seperti
kecanggihan teknologi informas telah memungkinkan terjadinya pertukaran
informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu. Berbeda
dengan era agraris dan industri, kemajuan suatu bangsa dalam era informasi
sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam memanfaatkan
pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas.
Realitas yang sering ditemukan dalam dunia pendidikan ialah kurangnya
tenaga ahli untuk mengolah dan menggunakan teknologi informasi yang tersedia.
Gunawan (2008) mengatakan “Dalam penerapan teknologi informasi
banyak organisasi yang tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang
memperngaruhi keberadaan teknologi informasi dalam sebuah organisasi.
Secara umum faktor penting yang mempengaruhi implementasi teknologi
informasi secara opptimal adalah: infrastruktur dan sumber daya
manusia”.4

4
Akadun, Teknologi Informasi Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.127.
5

Dalam pelaksanaannya administrasi pendidikan sangat dipengaruhi oleh


keberadaan teknologi informasi, terlebih dengan perkembangan teknologi
informasi saat ini dimana hampir semua aspek kehidupan terhubung dengan
teknologi ini. Administrasi pendidikan sebagai proses yang bertujuan untuk
menunjang pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan efisien mencakup
kegiatan-kegiatan yang luas. Yang meliputi antara lain kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan yang menyangkut bidang materil,
personil, dan spiritual dalam bidang pendidikan. Teknologi informasi kini telah
menjadi salah satu sarana-prasarana yang sangat dibutuhkan oleh sekolah dalam
memproses semua data yang menyangkut dengan berbagai masalah yang ada
didalamnya.

Teknologi informasi dibutuhkan dalam menjalankan aktifitas yang


bersangkutan dengan segala kegiatan administrasi ketatausahaan seperti untuk
mencatat segala transaksi yang terjadi dalam kegiatan perkantoran tersebut, selain
itu juga untuk mengolah data-data transaksi tersebut sehingga menjadi informasi
yang lebih berguna berbentuk laporan. Dari waktu ke waktu informasi mengalami
perkembangan yang sangat cepat seiring dengan perkembangan ilmu teknologi
informasi, dengan berkembangnya teknologi informasi maka para pengguna
informasi semakin mudah memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan,
namun perkembangan tersebut harus di imbangi dengan perkembangan sumber
daya manusia dan didukung dengan media atau sarana informasi yang memadai.
Dikutip dalam buku Akadun “Teknologi (hardware maupun software)
dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan sehingga kualitas
pelayanan menjadi tinggi”5, sekolah yang masih sulit tersentuh dengan teknologi
canggih tentunya menjadi halangan tersendiri dalam memberikan layanan yang
efektif sebab, berbagai informasi akan sulit diterima oleh sekolah. Kurangnya
pemanfaatan TI ini menjadikan terhambatnya kerja tenaga kependidikan dalam
memproses data-data sekolah dengan berbagai bentuk antara lain dalam bentuk
media dan format (image, suara, text), terjadinya kesulitan dalam menyimpan

5
Ibid., h.2.
6

data-data penting terkait dengan sekolah sedangkan jika sekolah dapat


memanfaatkan TI dengan sebaik-baiknya semua data penting dapat diperoleh
dengan cepat dan dapat disimpan dalam waktu yang lama dan tidak banyak
kekhawatiran dalam penyimpanan data. Kurangnya dana pun menjadi halangan
utama bagi sekolah untuk berkembang, karena pelayanan administrasi ini sangat
membutuhkan dana yang cukup besar agar hasilnya pun memuaskan. Kepala
sekolah pun sebaiknya dapat mengatasi masalah ini dengan tepat dan cepat demi
terciptanya layanan administrasi yang lebih efektif dari sebelumnya.
Pemberian pelatihan kepada para tenaga kependidikan sangatlah
dibutuhkan untuk menunjang kinerja yang dihasilkannya. Hal tersebut akan
berdampak langsung kepada tingkat kesuksesan pelayanan administrasi sekolah,
pelatihan-pelatihan mengenai pelayanan dan keadministrasian perlu diberikan
secara rutin sampai dengan hasil yang memuaskan, karena banyaknya kebutuhan
dan keinginan dari masyarakat maka sebagai tenaga kependidikan seharusnya
dapat mengatasi setiap masalah yang datang dengan sikap ulet dan bijaksana.
Dalam era global, SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) sebagai lembaga
pendidikan berbasis ke-Islaman kini telah menjadi alternatif yang memiliki
peranan penting dalam pembentukan keimanan dan taqwa (IMTAQ). SDIT Asy-
Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya ini memiliki program unggulan yakni Tahfidzul
Qur’an, Shalat Dhuha, shalat berjama’ah, dan muraja’ah. Selain itu, terdapat
berbagai macam kegiatan ekstrakulikuler yaitu Pramuka, Karate, LTUB,
Muhadharah, Melukis, Drumband, Volly, dan Futsal.
Selain dari program pendidikan dan eksrakulikuler, untuk mewujudkan
misinya yang unggul dalam IMTAQ, sekolah menambah Muatan Agama untuk
kurikulum sekolah di samping penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Untuk menunjang hal tersebut sekolah menyediakan fasilitas berupa
Lapangan, UKS, Ruang Serba Guna, Kantin, Lapangan Parkir, dan Sport Hall.
Kepala sekolah SDIT Asy-Syifa Qolbu memiliki loyalitas yang baik yang
dapat memberikan sebuah contoh kepada elemen-elemen di lingkungan sekolah,
dengan sikap kekeluargaan yang ditanamkan pada lingkungan sekolah menjadikan
seluruh guru dan para staff dapat berkomunikasi dengan baik. Peraturan yang
7

diterapkan mengenai sikap disiplin waktu ini tidak hanya diperuntukan untuk para
peserta didik tetapi hal tersebut diterapkan baik guru, staff dan jajaannya maupun
dengan kepala sekolahnya.
Tenaga pendidik/guru dengan lulusan yang berwawasan tinggi pada
bidang ajaran yang diajarkannya, berpengalaman, inovatif, kreatif, disiplin, dan
berakhlakul karimah. Tenaga pendidik yang berada di dalam kelas pun disediakan
dua orang, hal ini dimaksudkan untuk mengefektifkan pembelajaran di kelas
sehingga murid dapat fokus dalam mengikuti pelajaran dengan baik.
Dengan demikian SDIT Asy-Syifa dapat mencetak peserta didik yang
berakhlakul karimah dan berkualitas baik sesuai dengan visi-misi yang telah
diterapkannya. Hal ini dapat dibuktikan dari para peserta didik yang memiliki
akhlak yang baik dan hapalan ayat-ayat Al-Qur’an yang banyak dengan memiliki
guru-guru mempuni dalam bidangnya. Kedekatan antara guru dengan peserta
didik pun sangat baik terlihat dari penanaman kebiasaan sikap Senyum-Sapa-
Salam-Sopan-Santun (5S) yang berdampak pada kebiasaan peserta didik di luar
sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, dibalik banyaknya keunggulan yang dimiliki sekolah ternyata
masih terdapat beberapa kekurangan. Hal ini terlihat dari bagian TU yang
menangani berbagai keperluan administratif sekolah, staff yang berada di ruang
TU hanya terdapat dua orang yakni bagian keuangan yang menangani masalah
mengenai pembayaran SPP, buku tabungan, PPDB, dan daftar ulang sedangkan
bagian operator yang menangani profil sekolah, kerusakan software diruang TU,
mutasi murid, dan penginputan data sertifikasi guru serta staff sekolah.
Didalam ruang TU terdapat dua buah laptop, satu printer dan jaringan
WiFi sebagai fasilitas yang diberikan kepada staff dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari di sekolah. Namun, penulis mengamati teknologi informasi yang
tersedia tidak terealisasikan dengan semestinya seperti laptop yang sudah
mengalami kerusakan sehingga tidak memiliki banyak fungsi. Terdapat juga
finger print sebagai alat absensi guru beserta para staff sekolah yang sering
mengalami kerusakan dan penanganannya ketika finger print error adalah dengan
tersedianya absensi manual.
8

Di samping itu, dalam memberikan informasi seputar kegiatan yang ada di


sekolah tidak ditunjang dengan teknologi website sehingga pihak luar/wali murid
tidak dapat mengakses informasi yang ada di sekolah. Sekolah hanya
mengandalkan papan informasi untuk memberikan pengumuman terkait dengan
pemberitahuan kegiatan sekolah dibantu juga dengan sistem penyampaian
informasi dari mulut ke mulut. Dengan penggunaan sistem penyampaian yang
tradisional seperti itu juga digunakan untuk promosi sekolah yang berjalan kurang
efektif dibandingkan dengan menggunakan brosur dan banner.
Untuk sistem penyimpanan database sekolah masih manual yaitu
menggunakan lemari arsip sebagai penyimpanan yang dianggap lebih aman
dibandingkan dengan menggunakan aplikasi seperti dropbox, clouds, dan google
drive. Pengetahuan teknologi informasi yang dimiliki staff TU juga sangat minim
yang menjadikan sistem penginputan data masih mengandalkan sistem manual,
sehingga memberikan dampak yang kurang baik dalam penyelesaian tugas. Jadi,
sekolah mengalami kesulitan ketika membutuhkan berkas-berkas penting terkait
sekolah hal ini dikarenakan tidak adanya sistem pengarsipan secara sistematis.
Sistem aplikasi pembayaran SPP sudah menggunakan sistem transfer,
namun disini juga tidak sepenuhnya berjalan efektif karena wali murid harus tetap
mendatangi kantor TU untuk memberikan bukti pembayaran/resinya. Ditambah
lagi hanya terdapat satu petugas yang menangani sistem pembayaran tersebut
yang beresiko terhadap penumpukkan tugas keadministrasian. Sistem pembayaran
ini masih melibatkan guru untuk menangani sistem pembayaran SPP dan belum
pula terdapat sistem yang mengatur bagaimana proses pembayaran itu
berlangsung.
Masalah-masalah tersebut timbul karena pihak sekolah baru menerapkan
teknologi penunjang administrasi TU tahun lalu dengan melakukan pengadaan
seperangkat laptop, finger print, WiFi dan printer. Namun, tidak dibarengi dengan
workshop untuk melatih staff TU dan penambahan staff. Hal ini berdampak pada
kinerja yang dihasilkan oleh staff TU dalam memberikan pelayanan yang
maksimal.
9

Berdasarkan permasalahan tersebut maka terdapat banyak kendala dalam


memanfaatkan teknologi informasi guna menunjang administrasi sekolah. Oleh
karena itu, penulis ingin meneliti mengenai “Hubungan Pemanfaatan Teknologi
Informasi dengan Pelayanan Administrasi Tata Usaha di SDIT Asy-Syifa Qolbu
Bogor”.

B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dan judul penelitian, maka
penulis menemukan beberapa masalah yaitu:
a. Kurangnya jumlah staff TU yang menangani keadministrasian sekolah.
b. Kurangnya tenaga ahli yang dapat mengoprasikan TI administrasi tata
usaha.
c. Kurangnya komputer sebagai fasilitas yang dapat menunjang administrasi
sekolah.
d. Sekolah belum menggunakan program aplikasi khusus untuk menyimpan
database sekolah.
e. Belum adanya sistem baku/penggunaan SOP yang mengatur pelayanan
administrasi sekolah.
f. Pihak sekolah belum berupaya untuk memberi penanganan yang maksimal
terhadap teknologi yang digunakan TU.

C. Pembatasan Masalah
Secara garis besar terdapat banyak permasalahan yang berkaitan
dengan teknologi informasi di sekolah dan administrasi tata usaha dalam
memberikan pelayanan, maka penulis membatasi masalah pada
1. Penggunaan teknologi informasi di SDIT Asy-Syifa Qolbu.
2. Pelayanan administrasi TU di SDIT Asy-Syifa Qolbu.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada identifikasi dan pembatasan masalah yang telah
dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan masalah adalah:
1. Bagaimana pelayanan administrasi tata usaha di SDIT Asy-Syifa
Qolbu Griya Bukit Jaya?
10

2. Bagaimana pemanfaatan teknologi informasi di SDIT Asy-Syifa Qolbu


Griya Bukit Jaya?
3. Bagaimanakah hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi
dengan pelayanan administrasi tata usaha di SDIT Asy-Syifa Qolbu
Griya Bukit Jaya?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakannya penelitian ini untuk:
1. Mendeskripsikan pemanfaatan teknologi informasi di tata usaha SDIT
Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya.
2. Mengetahui seberapa efektifnya pemanfaatan teknologi informasi di
tata usaha SDIT Asy-Syifa Qolbu.
3. Mengetahui hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi dengan
pelayanan administrasi tata usaha di SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya
Bukit Jaya.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Kepala Sekolah : Memberikan pemahaman akan pentingnya
teknologi informasi dalam mengefektifitaskan pelayanan administrasi
tata usaha sekolah.
2. Bagi Peneliti lain : Menambah referensi, wawasan dan
pengalaman serta penguatan pengetahuan mengenai taknologi
informasi pelayanan administrasi tata usaha.
3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
yang positif pada sekolah itu sendiri dalam rangka meningkatkan
kualitas administrasi tata usaha sekolah.
4. Bagi wali murid, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
perubahan positif yang berguna dalam pelayanan administrasi tata
usaha yang lebih baik.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN

A. Pelayanan Administrasi Tata Usaha


1. Pengertian Pelayanan
Pelayanan sangat penting untuk sebuah keberhasilan dalam memperoleh
hasil yang optimal. Sangatlah penting pelayanan yang bisa memberikan kesan
bagi pengguna maupun bagi pemanfaat pelayanan tersebut.
Dalam buku Atep Adya Barata, pelayanan tidak akan efektif dan berhasil
memuaskan pelanggan secara optimal bila kita sedang tidak mempunyai kemauan
untuk melayani. Bila memaksakan diri melakukan pelayanan dalam keadaan
demikian, yang akan muncul hanyalah kinerja layanan yang buruk, atau bahkan
mungkin akan menimbulkan konflik antara kita dengan pelanggan, yang akhirnya
akan menurunkan reputasi diri dan organisasi.1
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan diartikan sebagai
kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.2
Sampara berpendapat pada buku Lijan Poltak Sinambela bahwa pelayanan
adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung
antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
kepuasan pelanggan.3
Sebagai kejelasan mengenai pelayanan dalam kehidupan sehari-hari yang
telah dijelaskan pada buku Moenir, dapat di artikan seperti contoh berikut: “A
memerlukan surat keterangan tentang hati diri sebagai pegawai di perusahaan X.
B dalam hal ini sebagai petugas yang berwenang di perusahaan X tersebut
membuatkan (memproses) surat yang dimaksud oleh A. Lalau, apa yang
dilakukan oleh B inilah yang disebut dengan pelayanan.4

1
Atep Adya Barata, Dasar-dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2003). h. 49.
2
Kbbi.web.id/pelayanan, diunduh pada tanggal 20 februari 2017, jam 13:20.
3
Lijan Poltak Sinambela dkk., Reformasi Pelayanan Publik (Teori, Kebijakan, dan
Implementasi), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet. IV, h. 5.
4
Moenir. “Manajemen Pelayanan Umum Indonesia”, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010),
h. 17.

11
12

Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pelayanan


merupakan pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
aktivitas dalam pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat
yang mempunyai kepentingan pada orang lain untuk memecahkan permasalahan
konsumen/pelanggan.
a. Bentuk Layanan
Layanan umum yang dilakukan oleh siapapun, bentuknya tidak terlepas dari 3
macam yaitu:

a) Layanan dengan lisan


Layanan dengan lisan dilakukan oleh petugas-petugas dibidang humas,
bidang layanan informasi dan bidang-bidang lain yang tugasnya memberikan
penjelasan atau kereangan kepada siapapun yang memerlukan.
b) Layanan melalui tulisan
Layanan melalui tulisan merupakan bentuk layanan yang paling menonjol
dalam pelaksanaan tugas. Pada dasarnya layanan melalui tulisan cukup
efisien terutama bagi layanan jarak jauh karena faktor biaya. Agar layanan
dalam bentuk tulisan dapat memuaskan pihak yang dilayani, satu hal yang
harus diperhatikan ialah faktor kecepatan, baik dalam pengolahan masalah
maupun dalam proses penyelesaiannya (pengetikan, penandatanganan dan
pengiriman kepada yang bersangkutan).
c) Layanan berbentuk perbuatan
Pada umumnya layanan dalam bentuk perbuatan 70-80% dilakukan oleh
petugas-petugas tingkat menengah dan bawah. Karena itu faktor keahlian dan
keterampilan petugas tersebut sangat menentukan terhadap hasil perbuatan
atau pekerjaan. Dalam kenyataan sehari-hari jenis layanan ini memang tidak
terheindar dari layanan lisan, jadi antara layanan perbuatan dan layanan lisan
sering bergabung. Hanya titik berat terletak pada perbuatan itu sendiri yang
ditunggu oleh yang berkepentingan, jadi tujuan utama orang yang
13

berkepentingan ialah mendapatkan pelayanan dalam bentuk perbuatan, bukan


sekedar penjelasan dan kesanggupan secara lisan.5
b. Fasilitas Pelayanan
Beberapa fasilitas pelayanan yang dimaksud di sini antara lain:
1) Fasilitas ruangan, yang terdiri dari ruang-ruang
a) Ruang pelayanan yang cukup aman dan tertib, seperti meja layanan dan
loket yang cukup untuk penerimaan surat/berkas permohonan.
b) Ruang informasi, dilengkapi dengan bahan-bahan yang penting yang
secara umum ingin diketahui oeh orang-orangyang berkepentingan.
c) Ruang tunggu dilengkapi dengan penerangan yang cukup untuk dapat
membaca, tempat duduk, mejakecil seperlunya, asbak dan bak sampah.
d) Ruang ibadah, terutama bagi meka yang bergama islam , agar sambil
menunggu selesainya urusan, mereka dapat melaksanakan kewajiban
ibadah.
e) Ruang kamar kecil, dilengkapi dengn sistem pengairan yang baik, agar
tidak menimbulkan bau tidak sedap dan teraga kebersihannya.
f) Ruang kantin selain untuk keperluan pegawai juga melayani orang-orang
yang sedang menunggu.
2) Telepon umum, fasilitas telepon umum di kota-kota besar sudah menjadi
perlengkapan fasilitas umum, dan sangat membantu orang-orang yang sedang
dalan keperluan mendesak.
3) Alat panggil, untuk ruangan tunggu yang luas banyak loket sangat perlu
fasilitas alat panggil yang mudah didengar atau dibaca oleh orang-orang yang
sedang menunggu.6
c. Kualitas Pelayanan
Dikutip Tjiptono dalam buku Danang Sunyoto, kualitas pelayanan adalah
suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku di tempat produk

5
Ibid., h. 190-195
6
Ibid., h. 121.
14

tersebut diadakan dan penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diinginkan


dan diharapkan oleh konsumen.7
Engkoswara dan Aan Komariah mengemukakan jasa yang
bermutu/berkualitas adalah pelayanan yang diberikan seseorang atau organisasi
yang sangat memuaskan, tidak ada keluhan dan bahkan orang tidak segan-segan
untuk memuji dan memberikan acungan jempol.8
Dikutip oleh Ratnawati dalam buku Fransisca Rahayuningsih,
mengungkapkan bahwa kualitas jasa merupakan hasil perbandingan dari apa yang
pelanggan seharusnya ditawarkan oleh penyedia jasa (pengharap) dengan
performance sesungguhnya penyedia jasa.9
Dalam buku Danang Sunyoto yang mengutip dari Tjiptono
mengemukakan 10 kualitas pelayanan, yaitu:
a) Reliability, yaitu konsisten kerja dan kemampuan untuk dipercaya.
b) Responsibility, yaitu kesiapan memberikan pelayanan.
c) Competence, yaitu memiliki keterampilan dan pengetahuan pelayanan.
d) Access, yaitu kemudahan untuk dihubungi dan ditemui.
e) Courtesy, yaitu memiliki sikap yang terpuji dalam memberikan pelayanan.
f) Comunication, yaitu jelas dalam memberikan informasi dan menjadi
pendengar yang baik bagi pengguna jasa.
g) Credibility, yaitu memiliki sifat jujur dan dapat dipercaya untuk citra lembaga
pendidikan/perusahaan yang baik.
h) Security, yaitu keamanan secara finansial dan dapat menjaga rahasia pengguna
jasa.
i) Understanding, yaitu memahami kebutuhan pengguna jasa.
j) Tangibles, yaitu memeberikan fasilitas pelayanan yang jelas adanya.10

7
Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen,
(Yogyakarta: CAPS, 2014), h. 240.
8
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung : CV. Alfabeta,
2012). h. 304.
9
Fransisca Rahayuningsih, Mengukur Kepuasan Pemustaka; Menggunakan Metode
LibQUAL+TM, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015). h. 2.
10
Danang Sunyoto. Op. cit., h. 241.
15

Menurut Sinambela, secara teoritis tujuan pelayanan publik pada dasarnya


adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas
pelayanan prima yang tercermin dari:
a) Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat
diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai
serta mudah dimengerti.
b) Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c) Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan
pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip
efisiensi dan efektifitas.
d) Partisiftif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat
dalam penyelenggraan pelayanan publik dengan memperhatikan spiras,
kebutuhan, dan harapan masyarakat.
e) Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dari aspek
apa pun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain.
f) Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan
aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.11
Menurut Christopher Lovelock dkk kualitas pelayanan ialah:
a) Tangibles, yaitu melihat dari penampilan unsur fisik
b) Reliability, yaitu dilihat dari kinerja yang dapat diandalkan dan akurat
c) Responsiveness, yaitu sebuah kecepatan dan kegunaan
d) Assurance, yaitu melihat dari kredibnilitas, keamanan, kompetensi, dan
kesopanan
e) Empathy, yaitu akses mudah, komunikasi yang baik, dan pemahaman
pelanggan.12
Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan
merupakan hasil dari sebuah proses penyajian jasa yang hanya bisa dinilai dan
dirasakan oleh pengguna jasa yang bersangkutan.
11
Sinambela, op. cit., h. 6.
12
Christopher Lovelock dkk, Pemasaran Jasa; Manusia, Teknologi, Strategi, (Jakarta:
Erlangga, 2001), h. 154.
16

2. Administrasi Pendidikan
a. Pengertian Administrasi
Engkoswara mengemukakan bahwa administrasi berasal dari kata Latin,
ad berarti intensif, dan ministrare yang berarti to serve yaitu melayani, membantu
atau mengarahkan.13
Dalam buku Faried Ali, secara terminologis apa yang disebut
“Administrasi” adalah mengurus, mengatur, mengelola.14
Menurut asal kata (etimologis), menurut Mulyono kata “administrasi”
berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata ada
mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa Inggris, yang berarti “ke”
atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to condust
yang berarti melayani, membantu, atau mengarahkan. Jadi, pengertian
administrasi adalah melayani secara intensif.15
Pada buku Akadun, secara sempit administrasi diartikan sebagai
pekerjaan-pekerjaan klerikal atau ketatausahaan. Secara luas administrasi adalah
proses kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
keorganisasian.16
Administrasi yang dikemukakan oleh Hendi Haryadi dalam arti sempit
adalah kegiatan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis
dengan tujuan menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya
kembali secara keseluruhan dan dalam satu hubungan satu sama lain.
Administrasi dalam arti luas adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan
sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam
struktur dengan mendayagunakan sumber daya untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efesien.17

13
Engkoswara dan Aan Komariah, op. cit., h. 52.
14
Faried Ali, Teori dan Konsep Administrasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011).
h.19.
15
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2008). h.41
16
Akadun, Teknologi Informasi Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.18.
17
Hendi haryadi, Administrasi Perkantoran untuk Manajer dan Staff, (Jakarta Selatan:
Transmedia Pustaka, 2009). h. 1
17

Dalam arti luas menurut Moenir, administrasi merupakan proses


penyelenggaraan kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan menggunkan sumberdaya manusia (human) dan bukan manusia (non
human).18
Administrasi dalam buku Syaiful Sagala merupakan rangkaian kegiatan
bersama sekelompok manusia secara sistematis untuk menjalankan roda suatu
usaha atau misi organisasi agar dapat terlaksana, suatu usaha dengan suatu tujuan
tertentu yang telah ditetapkan.19
Pada buku M. Daryono, administrasi ini merupakan upaya mencapai
tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu
pola kerjasama.20
Harbani Pasolong mengemukakan administrasi memiliki arti pekerjaan
terencana yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam bekerjasama untuk
mencapai tujuan atas dasar efektif dan rasional.21
Dalam bahasa Arab menurut buku Inu Kencana, administrasi disebut juga
sebagai yudabbiru. Sedangkan dalam bahasa Prancis disebut dengan perkataan
administer. Dari kata ini terbentuk kata benda yaitu administratio dan kata sifat
administrativus yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai administration.
Jadi, administrasi secara arti sempit adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
sekelompok orang secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.22
Luther Gulick (POSDCRB) berpendapat dalam buku Engkoswara, bahwa
administrasi adalah sistem pengetahuan yang memungkinkan manusia memahami
hubungan-hubungan, meramalkan akibat-akibat, dan mempengaruhi hasil-hasil
pada suatu keadaan di mana orang-orang secara teratur bekerjasama untuk suatu
tujuan bersama. Adapun fungsi administrasi adalah perencanaan,

18
Moenir, op. Cit., h. 78
19
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer. (Bandung: Alfabeta, 2012), h.
26.
20
M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), h. 2.
21
Harbani Pasolong, Metode Penelitian Administrasi Publik, (Bandung: Alfabeta, 2013),
h. 51.
22
Inu Kencana Syafiie, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesi (SANRI), (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2006), h.6.
18

pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pemberian bimbingan,


23
pengkoordinasian, pelaporan, dan penganggaran.
Dalam buku Wirman Syafri, John M. Pfiffner dan Robert V. Presthus
(1960) mengemukakan administrasi adalah suatu proses umum yang menandai
(merupakan karakteristik) semua usaha bersama.24
Sondang P. Siagian dalam buku Wirman Syafri berpendapat, administrasi
didefinisikan sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia
atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.25
Pada buku Wirman Syafri, E. N. Gladden mengatakan administrasi
sebagai organisasi dan pengarahan sumber daya manusia dan sumber-sumber
materi lain untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.26
Brooks Adams (1913) dalam buku Wirman Syafri, mengemukakan
administrasi adalah kemampuan mengkoordinasikan berbagai kekuatan sosial
yang sering kali bertentangan satu dengan yang lain di dalam satu organisme
sedmikian padunya sehingga kekuatan-kekuatan tersebut dapat bergerak sebagai
satu kesatuan.27
Pada buku Harbani Pasolong, Herbert A. Simon (1999:3), mendefinisikan
administrasi sebagai kegiatan-kegiatan kelompok-kelompok kerjasama untuk
mencpai tujuan-tujuan bersama.28
Dwight Waldo (1971), mengemukakan pengertian administrasi dalam
buku Harbani Pasolong adalah suatu daya upaya yang kooperatif, yang
mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi.29
Dimock & Dimock (1992:20) dalam buku Harbani Pasolong, mengatakan
bahwa administrasi merupakan suatu ilmu yang memperlajari apa yang
dikehendaki rakyat melalui pemerintah, dan cara mereka memperolehnya.30

23
Engkoswara, op. cit., h. 52.
24
Wirman Syafri, Studi tentang Administrai Publik, (Jatinangor: Erlangga, 2012), h. 7.
25
Ibid.
26
Ibid.
27
Ibid.
28
Harbani Pasolong, op. cit.,h. 50.
29
Ibid.
19

Pada buku Harbani Pasolong, Sigian (2004:2) berpendapat bahwa


administrasi sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau
lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.31
Dari pengertian-pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
administrasi adalah rangkaian kegiatan bersama/kelompok guna untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai dengan memberikan pelayanan baik seperti mencatat,
merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan pemberian perintah yang
dikerjakan secara efektif dan efisien.
b. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan dalam buku Ary H. Gunawan merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan / diusshakan secara senganja
dan bersungguh-sungguh (Belanda: met opzet en serieus) disertai pembinaan
secara kontinyu untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, dengan
memanfaatkan dan mendayagunakan segala sumber materi, non material secara
efektif dan efisien dalam PBM khusus dalam proses pendidikan pada umumnya.32
M. Daryanto berpendapat bahwa administrasi pendidikan memiliki
pengertian suatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah, agar
tercapai tujuan pendidikan di sekolah itu.33
Adapaun pengertian lain yang dikemukakan oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan RI dalam buku M. Daryanto bahwa administrasi pendidikan
merupakan suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan, pembiayaan, dan pelaporan dengan menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, material, maupun spiritual
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.34

30
Ibid., h. 50.
31
Ibid., h. 50.
32
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta:
PT.Rineka Cipta, 1996. h.3
33
M.Daryanto, op. cit., h. 10.
34
M.Daryanto, op.cit., h. 8.
20

Fayol (Hoy and Miskel, 2001 : 10) berpendapat pada buku Engkoswara,
mengemukakan administrasi pendidikan adalah segala usaha bersama untuk
mendayagunakan semua sumber (personil maupun material) secara efektif dan
efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Administrasi merupakan
fungsi organisasi yang terdiri atas unsur-unsur perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pemberian perintah (commanding),
pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controling).35
Pada buku Badri M. Sukoco, Institute of Administrative Management
(Anonymous, 2002) pada pertengahan tahun 1990-an mendefinisikan
manajemen/administrasi perkantoran sebagai salah satu cabang ilmu manajemen
yang memfokuskan pada layanan untuk mendapatkan, mencatat, dan menganalisis
informasi, baik itu merencanakan maupun mengkomunikasikannya guna
mengamankan aset organisasi serta mempromosikan layanan administrasi itu
sendiri untuk mencapai tujuan organisasi.36
Penulis dapat menyimpulkan bahwa administrasi pendidikan merupakan
kegiatan ketatausahaan yang dilakukan secara bersama-sama/kelompok dan
sistematis untuk mencapai tujuan yang diharapkan sekolah.
3. Tata Usaha
Ditinjau dari asal katanya, tata usaha terdiri dari dua kata, yaitu tata dan
usaha. Tata adalah suatu peraturan yang harus ditaati, usaha adalah suatu usaha
dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu tujuan. Jadi,
menurut arti katanya, tata usaha adalah suatu aturan atau peraturan yang terdapat
dalam suatu proses penyelenggaraan kerja.37
Dalam kamus besar Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
istilah tata usaha adalah penyelenggaraan tulis menulis (keuangan dan lainnya) di
perusahaan atau negara.38

35
Engkoswara. Loc. cit.
36
Badri M. Sukoco, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, (Surabaya: Erlangga,
2007). h. 3.
37
Hendi Haryadi, op. cit., h. 99.
38
Hendi Haryadi. loc. cit.
21

The Liang Gie dalam bukunya yang berjudul administrasi Perkantoran


Modern, memberikan pengertian bahwa tata usaha adalah segenap rangkaian
aktivitas menghimpun, mencatat, mengelola, mengadakan, mengirim, dan
menyimpang keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerja.39
Tata usaha merupakan kegiatan pencatatan, pengolahan, pengumpulan,
pemberian nomor/kode surat, pengetikan, penggandaan, penyimpanan
(pengarsipan), pengiriman, berbagai informasi yang diterima atau yang
dikeluarkan oleh suatu organisasi/institusi dalam upaya kerja sama mencapai
tujuan tertentu.40
Menurut PERMENDIKNAS 24/2008, tata usaha adalah bagian dari unit
pelaksana teknis penyelenggara sistem administrasi dan informasi pendidikan di
sekolah/madrasah.
Penulis dapat menyimpulkan bahwa tata usaha adalah segala rangkaian
kegiatan mencatat, mengelola, mengadakan penyelenggaraan sistem administrasi
di lembaga pendidikan ataupun perusahaan.
4. Pentingnya Pelayanan Administrasi
Berdasarkan uraian-uraian di atas jelaslah bahwa Administrasi Pendidikan
atau Admnistrasi Sekolah tidak hanya menyangkut soal-soal tata-usaha sekolah,
melainkan menyangkut semua kegiatan sekolah, baik yang mengenai materi,
personalia, perencanaan, kerjasama, kepemimpinan, kurikulum dan sebagainya,
yang harus diatur sedemikian rupa sehingga menciptakan suasana yang
memungkinkan terselenggaranya kondisi-kondisi belajar mengajar yang baik
sehingga mencapai tujuan pendidikan.
Untuk melaksanakan pekerjaan yang sedemikian kompleks dan banyak
seginya itu, diperlukan orang-orang yang cakap dan memiliki pengertian yang
luas tentang pelaksanaan dan tujuan sekolah itu, dan hubungan antara segi-segi
yang satu dengan segi yang lain. Untuk itu pula maka diperlukan adanya
pimpinan sekolah yang memiliki syarat-syarat yang dituntut dalam melaksanakan

39
Hendi Haryadi. loc. cit.
40
Syafri, op. cit., h. 13.
22

kepemimpinan sekolah. Syarat-syarat yang dimaksud, tercakup di dalam


administrasi pendidikan atau administrasi sekolah.41
Tanpa administrasi dan kepemimpinan yang baik, sulit kiranya bagi
sekolah untuk berjalan lancar maupun ke arah tujuan pendidikan dan pengajaran
yang seharusnya dicapai sekolah itu. Rencana atau program dan policy sekolah
hendaknya selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat
dan pembaharuan pendidikan. Untuk melaksanakan suatu rencana atau program
sehingga mencapai hasil yang baik, diperlukan adanya organisasi dan koordinasi
yang baik dan teratur, adanya komunikasi yang jelas dan lancar, pengawasan atau
supervisi yang kontinyu dan konsekwen, dan adanya evaluasi yang dilakukan
dengan teratur dan tepat. Untuk itu setiap akhir tahun perlu diadakan evaluasi
untuk menilai rencana mana yang telah berhasil dan dapat berjalan lancar, dan
mana yang mengalami kesukaran dan perlu diperbaiki. Perencanaan, organisasi,
koordinasi, komunikasi, supervisi dan evaluasi, kesemuanya adalah fungsi-fungsi
administrasi pendidikan yang pokok dan sangat penting. Semua kegiatan sekolah
akan dapat berjalan lancar dan berhasil baik jika pelaksanaannya melalui proses-
proses yang menuruti garis dari pada fungsi-fungsi administrasi pendidikan
tersebut.42
Uraian di atas penulis dapat menjelaskan bahwa pelayanan administrasi
perlu adanya bantuan dari seorang pemimpin dalam mengkoordinir seluruh
kegiatan yang terkait didalamnya, hal ini akan berdampak pada keberhasilan
sekolah dalam memberikan pelayanan dan menyajikan fasilitas unggulan bagi
para konsumen sekolah.
5. Tujuan dan Fungsi Pelayanan Administrasi
Menurut Quible (2001), ada lima jenis fungsi pendukung dalam
perkantoran:
a. Fungsi rutin, fungsi rutin yaitu fungsi administrasi perkantoran yang
membutuhkan pemikiran minimal mencakup pengarsipan dan penggadaan,

41
M. Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto, Administrasi Pendidikan,( 1984). h.
24.
42
Ibid.
23

biasanya, fungsi ini dilaksanakan oleh staf administrasi yang bertanggung


jawab atas kegiatan administrasi sehari-hari.
b. Fungsi teknis, fungsi teknis yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan
pendapat, keputusan, dan keterampilan perkantoran yang memadai, seperti
bisa menggunakan beberapa program aplikasi komputer.
c. Fungsi analisis, fungsi analisis yaitu fungsi yang membutuhkan pemikiran
yang kritis dan kreatif, disertai kemampuan untuk mengambil keputusan,
seperti membuat dan menganalisis laporan dan membuat keputusan
pembelian.
d. Fungsi interpersonal, fungsi interpersonal yaitu fungsi yang membutuhkan
penilaian dan analisis sebagai dasar pengambilan keputusan, serta
keterampilan yang berhubungan dengan orang lain, seperti
mengoordinasikan tim proyek. Biasanya dilakukan oleh staf administrasi
sebagai jenjang karier sebelum naik menjadi manajer pada suatu organisasi.
e. Fungsi manajerial, fungsi manajerial yaitu fungsi yang membutuhkan
perencanaan, pengorganisasian pengukuran, dan pemotivasian, seperti
pembuatan anggaran dan pengevaluasian karyawan.43
Dapat ditegaskan bahwa proses pengelolaan itu pada prinsipnya dimulai
dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan
penilaian atau evaluasi terhadap semua program kerja yang memerlukan
pengaturan yang baik oleh para profesional untuk mengeliminasi pemborosan
(efisiensi) dan memaksimalkan tingkat pencapaian (keefektifan) potensi sumber
daya yang tersedia. Fungsi-fungsi di atas akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Fungsi perencanaan, menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana
mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak
biayanya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
Bughart dan Trull (1973) mengemukakan: “Educational planning is first of
all a rational procces”. Pendapat ini menunjukkan bahwa perencanaan
pendidikan adalah awal dari proses-proses rasional, dan mengandung sifat
43
Hendi Haryadi, op. cit., h. 3.
24

optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi


berbagai macam permasalahan.
b. Fungsi pengorganisasian, membagi tugas-tugas pada orang yang terlibat
dalam kerja sama pendidikan. Kegiatan pengorganisasian adalah untuk
menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip
pengorganisasian. Menurut Sergiovanni (1987:315): “four kompeting
requirements for organizing that should be considered are legetimacy,
officiency, effectiveness, and axelence”. Pendapat ini menggambarkan
bahwa ada empat syarat yagn harus dipertimbangkan dalam
pengorganisasian yaitu legistimasi, efisiensi, keefektifian, dan keunggulan.
c. Fungsi penggerakkan, berarti merangsang anggota-anggota kelompok
melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik.
Menngerakkan adalah tugas pemimpin, dan kepemimpinan. Menggerakkan
menurut Keith Davis (1972) ialah kemampuan pemimpin membujuk orang-
orang mencapau tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh
semangat. Jadi, pemimpin menggerakkan dengan penuh semangat, dan
pengikut juga bekerja dengan penuh semangat.
d. Fungsi pengkoordinasian, penerapan sistem formal untuk mencapai
koordinasi lebih besar dari pimpinan teras sebagai pengaman.
Pengkoordinasian dalam satuan pendidikan adalah “mempersatukan
rangkaian aktivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran dengan
menghubungkan, menyatu padukan dan menyelaraskan orang-orang dan
pekerjaannya sehingga semua berlangsung secara tertib ke arah tercapainya
maksud yang telah ditetapkan.
e. Fungsi pengarahan, dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersam tetap
melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat
menimbulkan terjadinya pemborosan. Kegiatan directing antara lain adalah:
(1) memberikan dan menjelaskan perintah, (2) memberikan petunjuk
melaksanakan suatu kegitan, (3) memberikan kesempatan meningkatkan
pengetahuan, keterampilan / kecakapan dan keahlian agar lebih efektif
dalam melaksanakan berbagai kegiatan organisasi, dll.
25

f. Fungsi pengawasan, upaya untuk mengendalikan, membina dan pelurusan


sebagai upaya pengendalian mutu dalam arti luas. Pengawasan ialah fungsi
administrasi yang mana setiap administrator memastikan bahwa apa yang
dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki.44
6. Prinsip-Prinsip Pelayanan
Sesuai dengan Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum yang ditetapkan
dengan Kepmenpan Nomor: 81 Tahun 1993, maka sendi-sendi atau prinsip-
prinsip tersebut dapat dipahami dengan penjelasan sebagai berikut:45
a. Kesederhanaan
Prinsip kesederhanaan ini mengandung arti bahwa prosedur/tatacara
pelayanan diselenggarkan secara mudah dilaksanakan oleh masyarakat yang
meminta pelayanan. Hal yang perlu mendapat perhatian dan relefan dalam
mendukung ciri pinsio kesederhanan pelayanan ialah:
1) Mekanisme kerja atau tata urutan pelayanan, artinya jumlah simpul/meja
yang dilewati dalam proses prosedur peayanan harus sederhana.
2) Spesifikasi persyaratan pelayanan, artinya dalam menyusun prosedur
pelayanan perlu memperhatikan bagaimana kerumitan mengurus
persyaratan yang diperlukan.
3) Tertib dalam sistem penaatan dan penyimpanan dokumen/arsip, antara lain
dalam penyelenggaraan pelayanan perlu didukung dengan pengelolaan
dokumen/arsip yang berkaitan dengan kegiatan pemberian pelayanan, yang
tertata secara sistematis, rapi, tertib, aman.
4) Kapasistas loket dan petugas pelayanan yang cukup, artinya dalam
penyelenggaraan pelayanan perlu memperhatikan apakah jumlah loket
telah memadai dengan beban/volume permintaan pelayanan agar tidak ada
tumpukan berkas permohonan.
5) Koordinasi antara unit kerja yang terkaot dengan pelayanan, dalam
penyelenggaraan pelayanan perlu memperhatikn sejauhmana dilakukan
koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja lain yang terkait, maupun
44
Syaiful Sagala, op. cit., h. 46.
45
Bambang Istianto HP, Manajemen Pemerintahan (Dalam Perspektif Pelayanan
Publik), (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), h. 111.
26

koordinasi antara komponej kerja di dalam kantor yang bersangkutan,


sehingga menunjang kelancaran mengurus persyaratan maupun proses
penyelesaian pelayanan.46
b. Kejelasan dan Kepastian
Prinsip ini mengandung arti adanya kejelasan dan kepastian mengenai:
1) Prosedur tata cara pelayanan.
2) Persyaratan pelayanan, baik persyaratan teknis maupun persyaratan
administratif.
3) Unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam
memberikan pelayanan.
4) Rincian biaya/tarif pelayanan dan tata cara pembayaran.
5) Jadual waktu penyelesaian pelayanan.47
c. Keamanan
Dalam prinsip ini, memberikan petunjuk bahwa dalam proses pelaksanaan
pemberian pelayanan agar diciptakan kondisi dan mutu dengan
memperhatikan faktor-faktor:
1) Keamananan, mutu produk pelaksanaan pelayanan umum dapat meliputi:
a) Produk pelayanan administrasi, (Dokumen, surat, kartu, gambar, tiket,
dan lain-lain), hendaknya diperhatikan agar dapat menjamin kepastian
atai keabsahannya secara hhukum tanpa kesalahan cetak serta tidak
menimbulkan keraguan ataupun kejhawatiran bagi masyarakat.
b) Produk pelayanan barang, (Air bersih, tegangan listrik, tindakan
perawatan/pengobatan RS, dan sebagainya).
c) Produk pelayanan jasa (perhubungan darat, laut, dan udara), perlu
diperhatikan standar mutu keaanan dan keselamatan.48
2) Nyaman, dalam arti bahwa dan kondisi dan mutu dalam proses
pelaksanaan pelayanan hendaknya diciptakan:
a) Kondisi tempat/ruang pelayanan yang dapat memberikan rasa nyaman.
b) Terpenuhi secara lancar bagi kepentingan urusan pelayanan, serta;
46
Ibid., h. 112.
47
Ibid., h. 113.
48
Ibid., h. 114
27

c) Mutu produk pelayanan yang diberikan pada masyarakat tersebut dapat


memenuhi ukuran yang standar, sehingga dapat memenuhi rasa nyaman
bagi masyarakat.49
d. Keterbukaan
Prinsip keterbukaan ini mengandung arti bahwa prosedur, persyaratan,
satuan kerja penanggung jawab pemberi pelayanan, waktu penyelesaian,
rincian biaya.tarif serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan
wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh
masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta.50
e. Efisien
Prinsip efisien ini mengandung arti:
1) Persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan
langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap
memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan prosuk pelayanan
yang diberikan.
2) Dicegah adanya pengulangan pemenuhan persyaratan, dalam hal proses
pelayanan masyarakat yang bersangkutan memasyarakatkan adanya
kelengkapan persyaratan dan satuan kerja/instansu pemerintah lain yang
terkait.51
f. Ekonomis
Prinsip ini mengandung arti pengenaan biaya dakan penyelenggaraan
pelayanan harus ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan:
1) Nilai barang dan atau jasa pelayanan masyarakat dan tidak menuntut biaya
yang terlalu tinggi diluar kewajiban.
2) Kondisi dan kemampuan masyarakat untuk membayar.
3) Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.52
g. Keadilan yang merata

49
Ibid.
50
Ibid., h. 115.
51
Ibid.
52
Ibid., h. 116.
28

Prinsip ini mengandung arti cakupan pelayanan harus diusahakan seluas


mungkin dengan distribusi yang merata dan diberlakukan secara adil bagi
seluruh lapisan masyarakat.53
h. Ketepatan waktu
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Dalam penyelenggaraan pelayanan perlu menjaga konsistensi pelaksanaan
jadual waktu pemberian pelayanan. Dihitung beban/volume kerja rata-rata
dan masing-masing meja/petugas dan perkiraan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pelayanan kemudian disesuaikan tata urutan
kerjanya.
2) Mengefektifkan pelaksaan pengawasan dan pengendalian oleh pimpinan
langsung.54
7. Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi
Terdapat enam prinsip yang bermanfaat dalam membentuk dan
mempertahankan lingkungan yang tepat untuk melaksanakan penyempurnaan
kualitas secara berkesinambungan dengan didukung oleh pemasok, karyawan, dan
pelanggan. Enam prinsip tersebut meliputi:
a. Kepemimpinan, strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan
komitmen dari manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin
perusahaan untuk meningkatkan kinerja kualitasnya. Tanpa adanya
kepemimpinan dari manajemen puncak, maka usaha untuk meningkatkan
kualitas hanya berdampak kecil terhadap perusahaan.
b. Pendidikan, semua personil perusahaan dari manajer puncak sampai
karyawan operasional harus memperoleh pendidikan mengenai kualitas.
Aspek-aspek yang perlu mendapatkan penekanan dalam pendidikan tersebut
meliputi konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat dan teknik implementasi
strategi kualitas, dan peranan eksekusi dalam implementasi strategi kualitas.

53
Ibid.
54
Ibid.
29

c. Perencanaan, proses perencanaan strategik harus mencakup pengukuran dan


tujuan kualitas yang dipergunakan dalam mengarahkan untuk mencapai
visnya.
d. Review, proses ini merupakan satu-satunya yang paling efektif bagi
manajemen untuk adanya perhatian yang konstan dan terus-menurus untuk
mencapai tujuan kualitas.
e. Komunikasi, implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi
oleh proses komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan
dengan karyawan, pelanggan, dan stakeholder perusahaan lainnya, seperti
pemasok, pemegang saham, pemerintahan, masyarakat umum dan lain-lain.
f. Penghargaan, hal ini dapat meningkatkan motivasi dan memberikan
konstribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang dilayani.55
Dikutip oleh Tjiptono dalam buku Danang Sunyoto, strategi pelayanan
yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Mengidentifikasikan determinasi utama kualiatas jasa dengan mengadakan
riset untuk mengidentifikasikan determinasi jasa dan memperkirakan
penilaian yang diberikan pasar sasaran terhadap organisasi dan pesaing
berdasarkan determinasi tersebut.
b. Mengelola harapan pelanggan dengan tidak menjanjikan apa yang tidak bisa
diberikan, tetapi berikan lebih dari apa yang dijanjikan.
c. Mengelola bukti kualitas jasa hal ini bertujuan untuk memperkuat persepsi
pengguna jasa selama dan susah jasa diberikan.
d. Harapan pelanggan yang meliputi kebutuhan pribadi, pengalaman masa
lampau, rekomendasi dari mulut ke mulut, dan iklan.56
B. Pemanfaatan Teknologi Informasi
1. Pengertian Pemanfaatan Teknologi Informasi
a. Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan sarana dan prasarana (hardware,
software, userware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan

55
Ibid., h.118.
56
Danang Sunyoto, op.cit., h. 242.
30

mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data


secara bermakna. Oleh karena itu, teknologi informasi menyediakan begitu
banyak kemudahan dalam mengelola informasi dalam arti menyimpan, mengambi
kembali, pemutahiran informasi.57
Pengertian teknologi informasi yang dikemukakan oleh akadun ialah hasil
rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengiriman
ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas
sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.58
Paparan mengenai pengertian teknologi informasi dalam buku Hamzah B.
Uno dan Nina Lamatenggo adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data.59
Dapat disimpulkan dari masing-masing arti pertama teknologi memiliki
arti alat atau mesin canggih dan kedua informasi yang berarti sebuah kabar/berita
atau pengetahuan yang mengandung pesan di dalamnya. Jadi, teknologi informasi
ialah suatu alat yang dapat menyampaikan, mengolah, menyimpan, mengirim,
meng-input data dengan mudah dan cepat.
b. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pengertian pemanfaatan adalah kata imbuhan yang berasal dari kata dasar
“manfaat” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari harfiah manfaat
adalah guna, faedah, sedangkan pemanfaatan adalah proses, cara, atau perbuatan
manusia.60 Sedangkan teknologi informasi itu sendiri memiliki arti sarana dan
prasarana (hardware, software, userware) sistem dan metode untuk memperoleh,
mengirimkan mengoah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan dan
menggunakan data secara bermakna. Oleh karena itu, teknologi informasi

57
Bambang Warsita, TeknologiPembelajaran:Landasan dan Aplikasinya. (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2008), cet 1, h.135.
58
Akadun, op. cit., h.114.
59
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h. 57.
60
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007), cet. 4, h. 710-711.
31

menyediakan begitu banyak kemudahan dalam mengelola informasi dalam arti


menyimpan, mengambi kembali, pemutahiran informasi.61
Dengan demikian pemanfaatan teknologi informasi yang telah di paparkan
di atas merupakan sarana prasarana yang berguna dalam mengolah, memproses,
menyimpan data-data secara praktis. Adanya teknologi informasi ini telah banyak
membantu para pegawai untuk mengerjakan pekerjaannya lebih cepat dan lebih
mudah, hal ini kini telah dirasakan oleh para pegawai yang bekerja di suatu
perusahaan ataupun lembaga pendidikan yang tiap harinya berkutat dengan data-
data dan teknologi.
2. Fungsi Teknologi Informasi
a. Capture, proses penyusunan rekord aktivitas yang terperinci
b. Processing, proses mengubah, menganalisis, menghitung dan mengumpulkan
semua bentuk data atau informasi
c. Generation, proses yang mengorganisir informasi ke dalam bentuk yang
bermanfaat
d. Storage dan Retrival
 Storage, proses penyimpanan data atau informasi
 Retrival, proses penempatan salinan data untuk pengolahan lebih lanjut
atau untuk ditransmisikan ke pangguna lain
e. Transmission, proses komputer mendistribusikan informasi melalui jaringan
komunikasi62
3. Manfaat dan Tujuan Teknologi Informasi dalam Administrasi
Terdapat tujuan teknologi informasi yang di paparkan oleh Murhada dan
Yo Ceng Giap dalam bukunya Pengantar Teknologi Informasi, dikatakan bahwa
teknologi informasi ada untuk memecahkan masalah, untuk membuka kreatifitas,
dan untuk membuat orang menjadi lebih efektif daripada jika mereka tidak
menggunakan teknologi informasi dalam pekerjaannya.63

61
Bambang Warsita. loc. cit.
62
Murhada dan Yo Ceng Giap, Pengantar Teknologi Informasi, (Tangerang: Mitra
Wacana Media, 2011), h. 2.
63
Murhada dan Yo Ceng Giap, op. cit., h. 19.
32

Dalam buku Akadun, manfaat teknologi informasi dalam kegiatan


administrasi diantaranya:
a. Penggunaan TI dalam pelayanan dapat mengurangi waktu pemberian
pelayanan, biaya pelayanan, jumlah tenaga kerja, dan strategi pelayanan
b. Dengan pemanfaatan TI proses ouput dan input dapat dilakukan dengan lebih
cepat, efektif dan efisien.
c. Pembutan keputusan yang lebih cepat
d. Dengan kemajuan TI dapat mengubah kinerja organisasi
4. Klasifikasi Teknologi Informasi
Komputer yang ada saat ini oleh beberapa pakar bisa diklasifikasikan
berdasarkan beberapa sudut pandang, yaitu berdasarkan fungsinya, berdasarkan
data yang diolahnya, berdasarkan ukurannya, dan berdasarkan generasinya.
Berdasarkan fungsinya komputer dibagi menjadi dua kategori, komputer dengan
tujuan khusus (special purpose computer) dan komputer dengan tujuan umum
(general purpose computer). Berdasarkan data atau sinyal masukan yang diolah,
komputer dapat dibedakan menjadi komputer analog, komputer digital, dan
komputer hybrid. Output yang dihasilkan oleh komputer analog, digital, dan
hybrid ini dapat berupa data analog, digital, atau keduanya, yaitu analog
sekaligus digital. Saat ini ukuran fisik sebuah komputer tidak dapat dijadikan
cerminan kapasitas dan kemampuannya. Ukuran komputer mikro bahkan
notebook saat ini melebihi kemampuan dan kecepatan komputer mini yang ada
pada tahun 70-an. Perbandingan dapat saja dilakukan tetapi sesuai pada masa dan
generasi yang sama.64
Teknologi informasi dapat diklasifikasikan menjadi 6 teknologi yaitu:
teknologi komunikasi, teknologi masukan, teknologi keluaran, teknologi
perangkat lunak, teknologi penyimpan, dan teknologi mesin pemproses. Dari
keenam teknologi tersebut keseluruhannya terdapat dalam sebuah sistem
komputer kecuali teknologi komunikasi. Teknologi masukan adalah teknologi
yang berkaitan dengan peralatan untuk memasukkan data ke dalam sistem

64
Murhada dan Yo Ceng Giap, op. cit., h. 4.
33

komputer, misalnya keyboard dan mouse.65 Mesin pemproses lebih dikenal


dengan istilah CPU (Central Processing Unit), mikroprosesor atau prosesor
misalnya: Pentium, Power PC, Amd. CPU ini merupakan bagian dalam sistem
komputer yang menjadi pusat pengolah data dengan cara menjalankan program
yang mengatur pengolahan tersebut. Teknologi penyimpan dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu memori internal dan penyimpan eksternal. Memori internal
(main memory atau memori utama) berfungsi sebagai pengingat sementara baik
bagi data, program maupun informasi ketika proses pengolahannya dilaksanakan
oleh CPU. Dua contoh memori internal adalah ROM dan RAM. ROM singkatan
dari Read-Only Memory adalah memori yang hanya bisa dibaca, sedangkan RAM
singkatan dari Random Access Memory adalah memori yang isinya bisa
diperbaharui. Penyimpanan eksternal (Eksternal Storage) dikenal sebagai
penyimpanan data sekunder. Penyimpanan eksternal adalah segala printil yang
berfungsi untuk menyimpan data secara permanen, misalnya hard disk, disket,
CD, flashdisk.66
Berbagai macam klasifikasi teknologi di atas akan dipaparkan lebih
jelasnya sebagai berikut:
a. Motherboard, motherboard ini merupakan perangkat utama yang berfungsi
sebagai tempat memasang komponen internal sebuah komputer. Motherboard
menghubungkan dan mengaktifkan semua komponen komputer sehingga
dapat bekerja secara optimal.67
b. Prosesor, prosesor sering juga disebut dengan central processing unit (CPU).68
ini dapat dikatakan sebagai otak komputer karena proesor berfungsi untuk
mengatur seluruh pekerjaan yang dilakukan oleh sebuah komputer. Prosesor
ini berkaitan dengan kecepatan kerja sebuah komputer dan perkembangan
teknologi kmputer yang dikeluarkan oleh para vendor selalu menawarkan
prosesor terbaru yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan prosesor

65
Akadun, op. cit., h.118.
66
Akadun. loc. cit.
67
Sutono, Perangkat Keras Komputer dan Tools Pendukungnya, (Bandung: Modula,
2010), h. 3.
68
Ibid, h. 6.
34

pendahulunya. Kecepatan sebuah prosesor dipengaruhi oleh 3 faktor utama,


sebagai berikut:
1) Kecepatan Internal (Internal Bus), kecepatan ini dikenal dengan CPU
speed. Kecepatan 1 GHZ, 2 GHZ dan sebagainya merujuk kepada kecepatan
internal. Semakin tinggi kecepatan internalnya, maka semakin cepat proses
pengolahan data yang dapat dilakukan oleh sebuah komputer.
2) Kecepatan Eksternal (Eksternal Bus), kecepatan eksternal CPU harus
didukung oleh kecepatan motherboard yang dikenal sebagai front side bus
(FSB). Misalnya kecepatan eksternal sebuah CPU adalah 400 MHZ, maka
motherboard harus memiliki kecepatan bus yang sama. Keserasian antara
kecepatan prosesor dan kecepatan motherboard merupakan faktor utama
yang dibutuhkan untuk mendapatkan kecepatan komputer yang optimal.
3) Kapasitas Memori Cache (Cache Memory), semakin besar kapasitas
memori cache yang dimiliki sebuah komputer, maka kemampuan CPU
secara keseluruhan akan meningkat. Fungsi utama memori cache adalah
untuk menyimpan olahan data yang telah diproses oleh CPU dan berfungsi
juga sebagai buffer antara CPU dengan memori utama, karena kecepatan
momeri cache lebih besar.
c. Memori, merupakan media penyimpanan data yang terdapat pada sebuah
komputer.69 Memori utama terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
1) ROM (Ready Only Memory), ROM merupakan memori yang data
programnya hanya bisa dibaca.70 Pada kmputer, ROM biasanya disebut
dengan basic input output system (BIOS). BIOS ini terdapat pada
motherboard dan berfungsi untuk mengontrol hardware yang ada pada
komputer.
2) RAM (Random Access Memory), merupakan memori yang dapat
digunakan pada saat komputer dalam keadaan hidup.71
d. Harddisk, merupakan media penyimpanan data dengan kapasitas memori yang
besar.72
69
Ibid, h. 9.
70
Ibid.
71
Ibid.
35

Harddisk juga merupakan perangkat untuk menyimpan data dikomputer.73


Harddisk digunakan untuk menyimpan sistem operasi dan kecepatannya
ditentukan oleh kecepatan putaran piringan penyimpanan data pada harddisk,
yang biasayanya disebut dengan rpm (relation per minute). Semakin besar
rpm sebuah harddisk maka semakin cepat harddisk bisa melakukan
penyimpanan dan pembacaan data.
e. Modem, modem merupakan alat komunikasi dua arah.74 Perangkat komunikasi
jarak jauh dua arah umunya menggunakan ini, seperti VSAT atau microwave
radio. Namun, umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai perangkat keras
yang sering digunakan sebagai port komunikasi pada komputer. Modem pun
bervariasi, mulai dari yang onboard hingga yang eksternal dan modem inipun
dapat digunakan untuk menjelajah internet menggunakan kabel telpon Telkom
Speedy atau layanan dari ISP broadband lainnya.75 Modem pun berfungsi
untuk menghubungkan komputer dengan jaringan telepon.
f. Casing, merupakan alat yang berguna untuk melindungi komponen-komponen
hardware dalam CPU agar aman dari gangguan luar yang dapat merusak
komponen-komponen tersebut, seperti debu dan air.76 Casing juga sering
didefinisikan dengan wadah tempat meletakkan mayoritas komponen-
komponen komputer.77 Hnya komponen tertentu yang tidak dimasukkan ke
dalam casing, seperti monitor, keyboard, dan mouse.
g. Keyboard, merupakan hardware yang digunakan untuk mengetik atau
memasukan huruf, angka atau simbol tertentu ke software atau sistem operasi
yang dijalankan oleh komputer.78
h. Mouse, mouse seperti keyboard yaitu merupakan hardware termasuk dalam
unit input.79 Berfungsi untuk memasukkan data ke dalam komputer dan

72
Ibid, h. 12.
73
Seno Wibowo, dkk., Pengenalan, Permasalahan, dan Penanganan Hardware
Komputer, (Yogyakarta: ANDI, 2014), h.40.
74
Sutono, op. cit., h. 18.
75
Seno Wibowo, op. cit., h.48.
76
Ibid, h. 21.
77
Seno Wibowo, op. cit., h.2.
78
Sutono, op. cit., h. 22.
79
Sutono. loc. cit.
36

berbentuk seperti seekor tikus. Mouse bekerja dengan manangkap gerakan


menggunakan bola yang menyentuh permukaan keras dan rara. Mouse yang
lebih modern sudah tidak menggunakan bola lagi, tetapi menggunakan sinar
optik untuk mendeteksi gerakannya. Selain itu, ada pula yang sudah
menggunakan teknologi nirkabel, baik yang berbasis radio, sinar infra merah
maupun bluetooth.
i. Webcam (web camera), merupakan sebuah kamera video digital kecil yang
dihubungkan ke komputer melalui port USB.80
j. Monitor, merupakan piranti komputer yang digunakan sebagai tampilan yang
menunjukkan hasil kerja sebuah komputer.81 Monitor dapat juga didefinisikan
dengan komponen yang langsung memiliki antarmuka ke pengguna.82 Monitor
juga diartikan dengan sebuah layar yang memiliki ukuran seperti televisi, yang
diukur berdasarkan panjang diagonal layarnya.
k. Speaker, merupakan perangkat eksternal yang digunakan untuk mendengarkan
output suara yang dihasilkan oleh sebuah komputer atau perangkat
multimedia.83 Pengertian yang lebih mudah kita ketahui tentang speaker
adalah komponen untuk mengeluarkan suara.84
l. Printer, printer merupakan alat berfungsi untuk mencetak data pada
komputer, baik berupa teks maupun gambar/grafik pada sebuah kertas.85
m. Scanner, merupakan perangkat yang digunakan untuk memindah suatu bentuk
atau sifat benda.86 Contohnya seperti dokumen, foto dan lain-lain, pada
umumnya hasil dari scanning akan ditransformasikan ke dalam komputer
sebagai data digital.

80
Sutono, op. cit., h. 23.
81
Sutono, op. cit., h. 25.
82
Seno Wibowo, op. cit., h. 38.
83
Sutono, op. cit., h. 27.
84
Seno Wibowo, op. cit., h. 54.
85
Sutono. loc. cit
86
Sutono, op. cit., h. 29.
37

5. Macam-Macam Teknologi Informasi Administrasi Tata Usaha


a. Teknologi Komputer
Dalam buku Bambang Hariyanto, komputer adalah mesin yang melakukan
kalkulasi dan mengolah informasi. Komputer bekerja di bawah kendali program
komputer. Program komputer adalah sekuen (berturutan) instruksi yang
memberitahu komputer mengenai apa yang perlu dilakukan.87
Dalam buku Sutono, Komputer juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan
rangkaian elektronik yang berfungsi menerima input, mengolahnya dan
menghasilkan suatu output.88 Inputnya dapat berasal dari keyboard, mouse dan
perangkat lainnya, pengolah input berupa CPU yang terdiri dari prosesor,
motherboard, memori dan harddisk drive. Output yang dihasilkan berupa gambar
visual yang ditampilkan dilayar monitor, printer, speaker dan media lainnya.
Proses komunikasi melalui komputer tidak hanya menuntut kemampuan
membaca, tapi juga kemampuan mengetik. Hal tersebut menunjukkan bahwa
proses komunikasi dengan mellui media komputer menuntut keterampilan
menggunakan media komunikasi komputer dari individu, baik yang bertindak
sebagai pengirim, maupun penerima pesan. Informasi yang dipersiapkan dalam
jumlah banyak untuk keperluan komunikasi yang dinamis mudah dilakukan
melalui penyimpanan data dalam bentuk basis data atau database dalam
komputer.89
Pada buku Akadun, teknologi komputer adalah teknologi yang
berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan
90
dengan komputer seperti printer, pembaca sidik jari, dan bahkan CD-ROM.
Komputer adalah mesin serbaguna yang dapat dikontrrol oleh program, digunakan
untuk mengolah data menjadi informasi. Program adalah deretan intruksi yang
digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan
tindakan-tindakan sesuai kehendak pembuatnya. Data adalah bahan mentah bagi

87
Bambang Hariyanto, Dasar Informatika & Ilmu Komputer Disertai Aksi-aksi Praktis,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.3.
88
Sutono, op.cit., h. 1.
89
Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2011),
h. 24
90
Akadun, op. cit., h.116.
38

komputer yang dapat berupa angka maupun gambar atau film, sedangkan
informasi adalah bentuk data yang telah diolah sehingga menjadi bahan yang
berguna untuk pengambilan keputusan. Proses kerja teknologi komputer dalam
mengolah data menjadi informasi digambarkan oleh Kadir dan Triwahyuni
(2003:3) sebagai berikut:

Data Komputer sebagai Informal


Pemprosesan

Program
Gambar 2.1
Proses Pengolahan Data Teknologi Informasi
b. Jaringan komputer
Komputer teleh membuat kemajuan yang mengagumkan dalam waktu
singkat. Selama dua dasawarsa pertama, sistem komputer masih terpusat, di satu
ruang. Sistem “pusat komputer” sebagai ruang dengan komputer dimana pemakai
membawa pekerjaan ke ruang itu menjadi usang. Model seperti itu memiliki dua
kelemahan, yaitu: (1) konsep satu komputer besar mengerjakan semua pekerjaan,
dan (2) gagasan pemakai membawa pekerjaan ke komputer bukan membawa
komputer ke pemakai. Model lama yaitu satu komputer melayani seluruh
keperluan komputasi organisasi secara cepat diganti banyak komputer tersebar
tapi terhubung melakukan pekerjaan. Sistem ini disebut jaringan komputer yang
artinya adalah sekumpulan komputer otonom terhubung. Jaringan komputer
(Computer networks) ini juga merupakan kumpulan beberapa komputer (dan
perangkat laun seperti router, switch, dan sebagainya) yang saling terhubung satu
sama lain melalui media perantara (berupa media kabel ataupun media tanpa
kabel/nirkabel).91
Jaringan komputer menurut buku Sutono merupakan gabungan antara
teknologi komputer dan teknologi komunikasi.92 Gabungan teknologi ini
melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian

91
Iwan Sofana, Membangun Jaringan Komputer, (Bandung: Informatika, 2013), h.3.
92
Sutono, op.cit., h. 93.
39

database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, untuk


membantu proses otomatisasi dan peningkatan ke arah efisiensi kerja.
Dalam buku Eko Priyo Utomo, jaringan komputer merupakan sistem yang
terdiri atas dua atau lebih komputer serta perangkat-perangkat lainnya yang saling
terhubung.93 Media penghubung tersebut berupa kabel atau nirkabel sehingga
memungkinkan para pengguna jaringan komputer melakukan pertukaran
informasi, seperti berbagi file, dokumen, data serta menggunakan perangkat keras
atau perangkat lunak yang terhubung ke jaringan.
Adapun pengertian lain dari jaringan komputer ini, jaringan komputer
ialah sebuah sistem yang menghubungkan dua node (komputer/device/virtual
machine) atau lebih menggunakan media komunikasi berupa kabel (wire) atau
tanpa kabel (wireless) sebagai perantara, serta membutuhkan protokol-protokol
komunikasi untuk bisa saling berbagi sumber daya, seperti software atau data
maupun perangkat keras, seperti printer dan media penyimpanan.94
Jaringan komputer pun dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian dua atau
lebih komputer, komputer-komputer ini akan dihubungkan satu sama lain dengan
sebuah sistem komunikasi dengan jaringan komputer ini dimungkinkan bagi
setiap komputer yang terjaring di dalamnya dapat saling tukar-menukar data,
program, dan sumber daya komputer lainnya seperti media penyimpanan, printer,
dan lain-lain.95
Tujuan jaringan komputer adalah membuat semua program, data, dan
peralatan tersedia bagi siapapun yang ada dijaringan tanpa peduli lokasi fisik
sumber dan pemakai.96

1) Jenis-jenis jaringan komputer


Berdasarkan area kerja dan letak geografis, jaringan komputer dibedakan
menjadi:

93
Eko Priyo Utomo, Wireless Networking-Panduan Lengkap Membangun Jaringan,
(Yogyakarta: C.V Andi, 2012), h.1.
94
Suryadi Syamsu, Jaringan Komputer, (Yogyakarta: Andi, 2013), h.1.
95
Murhada dan Yo Ceng Giap, op. cit., h. 119.
96
Bambang Hariyanto, op. cit., h.211
40

a) LAN (Local Area Network)


LAN umumnya membawa data berkecepatan tinggi, dihubungkan media
komunikasi seperti kabel koaks, fibre optic disatu gedung atau kampus. Tidak
terdapaaat routing karena media menghubungkan semua komputer dijaringan
secara langsung. Latency sangat rendah kecuali bila jaringan sangat tinggi.
Transmission error rate juga sangat rendah. Pada LAN, tiap komputer
mempunyai NIC (Network Interface Card) yang menghubungkan simpul-simpul
ke media jatingan (yaitu twisted pair atau koaksikal). Sering jaringan bersifat
pasif, bergantung NIC yang menghasilkan dan menerima sinyal dimedia
penghubung.97
LAN dalam buku Iwan Sofana, merupakan jaringan lokal yang dibuat
pada area terbatas, misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan.98 LAN
biasa digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan reaource secara
bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media
penyimpanan secar bersama, dan sebagainya.
Adapun LAN pada buku Suryadi Syamsu merupakan jaringan privat
sebuah perusahaan yang terbatas hanya dalam area perusahaan/organisasi tersebut
saja.99 Misalnya jaringan yang ada dalam suatu ruangan atau dalam satu
gedung/kampus/kantor.
Pada buku Sutono, LAN ini digunakan untuk menghubungkan simpul
yang berada di daerah yang tidak terlalu jauh seperti dalam suatu bangunan
dengan radius maksimum 10 km.100
Sedangkan Eko Priyo Utomo menjelaskan bahwa LAN merupakan
jaringan komputer yang dibangun di ruang lingkup kecil seperti sebuah
perkantoran, sekolah, rumah, atau institusi tertentu.101

97
Bambang Hariyanto. loc. cit.
98
Iwan Sofana, op. cit., h.4.
99
Suryadi Syamsu, op. cit., h. 9.
100
Sutono, op.cit., h. 94.
101
Eko Priyo Utomo, op. cit., h.2.
41

b) MAN (Metropolitan Area Network)


MAN pada dasarnya adalah gabungan dari beberapa jaringan LAN dan
ruang lingkupnya berada dalam satu lokasi/kota.102 Misalnya jaringan yang
menghubungkan kantor dengan kantor atau gedung yang satu dengan gedung lain,
yang letaknya berjauhan tetapi masih berada dalam satu lokasi/kota yang areanya
bisa mencapai 50km.
Pada buku Iwan Sofana, Metropolitan Area Network (MAN) ini
menggunakan metode yang sama dengan LAN namuun daerah cakupannya lebih
luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam
komplek yang sama, satu/beberapa desa, satu/beberapa kota. Dengan kata lain,
dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN.103
MAN pada buku Sutono merupakan pilihan untuk membangun jaringan
komputer antar kantor dalam suatu kota.104 Untuk membentuk jaringan MAN
dapat memanfaatkan fasilitas dari perusahaan telekomunikasi umum atau
menggunakan paker radio.
Sedangkan MAN yang dipaparkan dalam buku Eko Priyo Utomo ialah
jaringan komputer yang dibangun untuk kebutuhan ruang lingkup besar yang
dapat mencakup satu kota.105
c) WAN (Wide Area Network)
WAN membawa data berkecepatan rendah (dibanding LAN) diantara
komputer-komputer yang dipisahkan jarak yang jauh. Umumnya WAN
berkecepatan lebih rendah dibanding LAN dan mempunyai waktu tunda lebih
besar. Kecepatan WAN berkisar 56 Kbps sampai 155 Gbps. LAN dapat
beroperasi dengan kecepatan 10 Mbps sampai 2 Gbps. Kinerja WAN akan
berubah secara drmatis dengan B-ISDN (Broadband Integrated Services Digital
Network) yang menyediakan infrastruktur transmisi voice, video dan data, teknik
switcing ATM (Anynchronous Transfer Mode). Jaringan ATM menggunakan
metode cell-relay yang dirancang berecepatan tinggi dan kehandalan saluran fibre

102
Suryadi Syamsu, op. cit., h. 11.
103
Iwan Sofana, op. cit., h. 5.
104
Sutono, op.cit., h. 95.
105
Eko Priyo Utomo, op. cit., h.3.
42

optic dan satelit. ATM dapat memberi transfer rate sebesar 600 Mbps dengan
latency sangat kecil dibanding jaringan packet-switchhing saat ini.106
WAN menurut Suryadi Syamsu merupakan jaringan komputer yang
mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara, antar
negara bahkan antar benua.107 Gambaran dari WAN berbeda dengna internet,
meskipun wilayah cakupan sama-sama luas tetapi komunikasi WAN masih
bersifat privat terbatas pada suatu organisasi/perusahaan, sedangkan internet
bersifat publik dan bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Iwan Sofana berpendapat bahwa WAN memiliki cakupan yang cukup luas
meliputi kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan, satu dunia. Metode yang
digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan umumnya WAN dihubungkan
dengan jaringan telepon digital tetapi media transmisi lain pun dapat
digunakan.108
Sedangkan menurut Sutono, WAN juga memiliki jaringan yang dapat
mencakup radius kerja antarbenua, melewati batasan geografis negara dan bersifat
milik umum, misalnya SKDP (Sistem Komunikasi Data Paket) dan PDN (Public
Dara Network).109
2) Manfaat jaringan komputer
Manfaat yang dapat dirasakan dengan adanya jaringan komputer antar lain
bisa dikategorikan ke dalam sebuah perusahaan/organisasi dan masyarakat umum.
Kategori tersabut diantaranya:
a) Perusahaan/organisasi
 Berbagi sumber daya
Dengan adanya jaringan komputer, sumber daya seperti data pada
komputer server atau perangkat keras seperti printer dan scanner bisa
disharing untuk digunakan secara bersama-sama. Manfaat seperti ini
sangat terasa apabila di sebuah perusahaan tempat kita bekerja memiliki
beberapa ruangan/lantai cabang perusahaan dan letaknya berjauhan. Dapat

106
Bambang Hariyanto. loc. cit.
107
Suryadi Syamsu, op. cit., h. 12.
108
Iwan sofana, op. cit., h. 5.
109
Sutono, op.cit., h. 96.
43

dibayangkan ketika kita masih menggunakan cara konvensional seperti


mendatangi satu cabang tersebut hanya untuk mengambil data, pasti akan
memakan waktu yang lama.
 Arus informasi menjadi cepat
Jaringan komputer membuat arus informasi dalam sebuah perusahaan atau
oranisasi menjadi cepat dan tidak dibatasi oleh ruang dan tempat.
Informasi antara divisi atau cabang mengalir melalui jaringan komputer
tersebut tanpa perlu sikaryawan/staff berpidah dari tempat yang lain hanya
untuk mendapatkan sebuah informasi.
 Media komunikasi
Jaringan komputer menjadi media komunikasi antara karyawan atau staff
yang ada dalam perusahaan/organisasi tersebut. Media komunikasi dalam
jaringan komputer bisa berupa e-mail, chat, video conference dan VoIP
yang memungkinkan kita berbicara layaknya telpon umum atau seluler.
 Keamanan data
Dari sisi keamanan data, jaringan komputer bisa menjamin hak akses
setiap pengguna dalam perusahaan atau organisasi tersebut. Sebagai
contoh misalnya pimpinan bisa mengakses data yang menjadi haknya
untuk diakses dan tidak bisa diakses oleh orang lain seperti karyawan,
security dan sebagainya.
 Integrasi data
Data yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan bisa saling
terintegrasi satu sama lain seperti data penjualan, data pembelian, data stok
gudang, data keuangan dan data lainnya. Dengan menggunakan jaringan
komputer, data tersebut akan saling terhubung satu sama lain meskipun
berasal dari divisi yang berbeda-beda.
 Efisiensi dan penghematan
Dengan adanya jaringan komputer, perusahaan atau organisasi bisa
menghemat anggaran seperti transport dan anggaran yang sifatnya bisa
digantikan oleh jaringan momputer. Hasil yang didapatkan oleh
44

perusahaan menjadi maksimal karena adanya efisiensi waktu dan sumber


daya.110
b) Masyarakat umum
Manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat umum adalah adanya
jaringan komputer yang memiliki skala besar atau bisa dikenal dengan istilah
internet. Bagi pendidikan, internet biasa dimanfaatkan untuk mencari sumber
referensi seperti jurnal, makalah dan referensi dari blog melalui website.
Fasilitas yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat di internet seperti:
 Email, adalah fasilitas di internet yang digunakan untuk mengirim dan
menerima surat elektronik. Setiap orang harus memiliki alamat e-mail
untuk dapat mengirim dan menerima e-mail ke orang lain.
 Social media, merupakan komunikasi yang akhir-akhir ini sedang tren di
dunia maya. Contoh social media yang sering digunakan adalah Facebook,
Twitter, Linked in dan lain-lain.
 Miling list/forum diskusi, sering digunakan untuk berdiskusi melalui e-
mail dan melalui web forum.
 Chat rooms, fasilitas yang memungkinkan seseorang di internet bisa
becakap-cakap dalam bentuk pesan teks dan bisa membentuk sebuah
group untuk bercakap-cakap dengan banyak orang sekaligus.
 Video conference, dengan fasilitas ini memungkinkn kita bisa saling
bertatap muka dan berinteraksi secara real time dengan rekan yang
berjauhan serta bisa melakukan meeting dengan beberapa tempat.
 VoIP, teknologi ini bisa mentransfer suara lewat internet atau dengan kata
lain VoIP sebagai solusi untuk menelpon seseorang dengan hanya
menggunakan internet dan tidak perlu membayar pulsa seperti telepon
seluler dan telepon umum.111
c. Internet (Interconnected Networking)
Internet pada dasarnya memadukan penggunaan teknologi pengolahan
informasi dengan teknologi telekomunikasi. Menurut Kadir dan Triwahyuni

110
Suryadi Syamsu, op. cit., h. 6.
111
Suryadi Syamsu, op. cit., h. 8.
45

(2005: 444) dalam buku Akadun, internet sebenarnya merupakan contoh


sebuah jaringan komputer.112 Jaringan ini menghubungkan jutaan komputer
yang tersebar diseluruh dunia dengan siapapun dapat terhubung ke dalam
jaringan ini.
Iwan Sofana mengemukakan pendapat mengenai sebuah internet yang
memiliki pengertian interkoneksi jaringan komputer skala besar (mirip
WAN), yang dihubungkan menggunakan protokol khusus. Cakupan internet
adalah satu dunia bahkan tidak menutup kemungkinan antarplanet.113
Dalam buku Sutono, internet juga dapat didefinisikan dengan sebuah
jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil
yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia.114
Menurut Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, internet merupakan
hubungan antara berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda
sistem operasi maupun aplikasinya.115
Internet juga merupakan satu kesatuan dari seluruh jaringan komputer
yang saling terhubung menggunakan standar protokol TCP/IP untuk melayani
kebutuhan pengguna diseluruh dunia.116
Internet dalam kehidupan dapat memberikan dampak positif, diantaranya:
 Pertama, kemudahan memperoleh informasi. Internet memungkinkan
siapapun mengakses berita-berita terkini melalui koran-koran
elektronis seperti Kompas Cuber, Media Republika dan lain-lain. Hasil
riset dalam bentuk abstraksi atau makalah lengkap, katalog, majalah,
buku dapat diperoleh secara online. Bahkkan beberapa orang dapat
bertukar pikiran atau informasi melalui web blog.
 Kedua, internet mendukung transaksi dan operasi bisnis atau dikenal
dengan sebutan e-Business. Melalui internet dimungkinkan untuk
melakukan pembelian barang secara online. Pemanfaatan internet

112
Akadun, op. cit., h.121.
113
Iwan sofana. loc. cit.
114
Sutono. loc. cit.
115
Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan,
(Yogyakarta: Kanisius, 2008), h. 120.
116
Suryadi Syamsu. loc. cit.
46

ternyata tidak hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga memiliki


berbagai manfaat lainnya yang mungkin belum banyak orang yang
mengetahuinya. Rata-rata kebanyakan orang di Indonesia
menggunakan internet hanya untuk sekedar mencari informasi dan
berkomunikasi dengan email atau chatting.
 Ketiga, internet mendukung tugas-tugas pelayanan atau oenggadaan
barang dan jasa oleh pemerintah. Tugas-tugas pelayanan oleh
pemerintah dikenal dengan e-goverment. Melalui e-goverment
pemerintah bisa melakukan berbagai kegiatan mulai dari pemberian
informasi tentang seluruh kondisi pemerintah, pelayanan perizinan,
informasi dokter jaga, tiket kereta api, pesawat terbang, alamat rumah
sakit, alamat hotel dan restaurant. E-procurement, penggunaan internet
ketika pemerintah melakukan oenggadaan barang dan jasa.
 Keempat, berbagai aktivitas lain dapat ditangani melalui internet,
misalnya: sistem pembelajaran jarak jauh yang memungkinkan kuliah
secara online atau melakukan diskusi dalam kelas jarak jauh; sistem
telepon dengan biaya murah; pencarian lowongan pekerjaan, dan
transfer uang.
Di samping dampak positif di atas, penggunaan internet juga
memberikan akibat negatif seperti: kemudahan orang lain untuk menjiplak
karya orang lain, kejahatan kartu kredit, perusakan sistem komputer
melalui virus, penayangn pornografi, dan kemudahan dalam melakukan
agitasi (Kadir dan Triwahyuni, 2005:444).117

117
Akadun. loc. cit.
47

Jarak/cakupan Contoh Jenis


(meter)
10 s.d. 100 Ruangan LAN
100 s.d. 1000 Gedung LAN
1000 sd. 10.000 Kampus LAN
10.000 s.d. 100.000 Kota MAN
100.000 s.d. 1.000.000 Negara WAN
1.000.000 s.d. 10.000.000 Benua WAN
>10.000.000 Planet Internet
Gambar 2.2
Jaringan Komputer Berdasarkan Area118
d. Surat elektronik/E-mail
Dalam buku Murhada dan Yo Ceng Giap, E-mail adalah aplikasi yang
memungkinkan seseorang mengirimkan surat elektronik ke orang lain yang
berada di lokasi yang berjauhan dengannya, dengan syarat keduanya memiliki
koneksi internet.119 Agar seseorang bisa memiliki alamat surat internet (e-
mail) maka dia harus mendaftarkan diri pada satu penyedia layanan, baik
secara offline maupun secara online.
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo mengemukakan Elektronic mail
atau E-mail adalah satu sarana komunikasi yang cukup andal,
perbandingannya dengan mail adalah waktu pengirimannya yang sangat
cepat. 120
Jadi, suatu elekronik banyak digunakan karena alasan mudah dalam
pengiriman dan cepat dalam penyampaian. Surat elektronis tidak memerlukan
kertas ataupun perangko. Pemakai cukup mengetik melalui keyboard dan
dalam hitungan detik setelah dikirimkan, surat akan sampai ketujuan
meskipun jaraj antara pengirim dan penerima mencapai ribuan kilometer.
Untuk mengirimkan atau menerima surat elektronis, pemakai perlu
menggunakan perangkat lunak e-mail semacam Eudora, Outlook Express,

118
Iwan sofana. loc. cit.
119
Murhada dan Yo Ceng Giap, op. cit., h. 198.
120
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, op. cit., h. 66.
48

atau Kmail. Alternatif yang lain yaitu dengan menggunakan e-mail berbasis
Web seperti Yahoo dan Lycos. Layanan seperti ini dapat diperoleh secara
gratis. Supaya seseorang dapat mengirim dan menerima surat elektronis, ia
perlu memiliki alamat e-mail. Alamat e-mail, seperti: triana@pelitanusa.ac.id
tanda @ memisahkan antara nama pemakai dan nama domain. E-mail lain
dapat dilihat melalui yahoo.mail
e. WEB
Salah satu teknologi internet yang cepat berkembang adalah World Wide
Web (WWW) yang disingkat menjadi Web. Web ini menggunakan protokol
yang disebut HTTP (Hyper Text Tranfer Protocol) yang bekerja di atas
protokol TCP/IP. HTTP mengatur komunikasi antara Web-server dengan
client (komputer pemakai) dengan cara mengirim file home-page/web-page
yang diakses oleh user melalui web-browser dari server ke client, kemudian
menampilkan isi file tersebut dimonitor user.121
Saat ini Web telah menjadi antarmuka pemakai untuk aplikasi. Web telah
menjadi sistem informasi tersebar berbasis hypertext. Web menjadi penting
sebagai front-end aplikasi karena beberapa alasan:
1) Web browser telah menyediakan front-end universal terhadap informasi
dunia yang diberikan back-end yang berlokasi dimanapun di dunia.
2) Web browser berjalan disistem komputer manapun. Pemakai tidak perlu
download perangkat lunak khsus untuk mengakses informasi. Saat ini
hampir setiap orang dapat mengakses informasi melalui web.
Tidak hanya penggunaan dan fungsi slusi berbasis web perusahaan yang
meluas tapi juga aplikasi web menjadi semakin kompleks, memberi interaktif
pemakai akhir, integrasi aplikasi lain, dan mengakses basis data dan sumber
data. Website perusahaan memerlukan fungsionalitas yang semakin canggih
seperti pelacakan, pembaruan, dan agregasi basisdata; meminta tanggapan;
keamanan dan manajemen isi. Kebutuhan bisnis dan pemakai yang bervolusi
memberi tekanan pada peningkatan infrastruktur aplikasi web serta secara

121
Murhada dan Yo Ceng Giap, op. cit., h. 201
49

cepat mengembangkan dan menghasilkan produk, fitur, dan fungsionalitas


baru.122
f. Wi-Fi
Wi-Fi menurut Tri Kuntoro Priyambodo dan Dodi Heriadi merupakan
jaringan internet yang menghubungkan komputer atau laptop dengan koneksi
internet sebagai cara yang lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan
modem.123
Iwan Sofana berpendapat bahwa Wi-Fi merupakan singkatan dari
Wireless Fidelity dan merupkan nama lain untuk produk-produk spesifikasi
802.11 yang dibuat oleh Wi-Fi Allience.124
1) Keamanan jaringan Wi-Fi
Pancaran sinyal yang ditransmisikan pada jaringan Wi-Fi
menggunakan frekuensi secara bebas sehingga dapat ditangkap oleh komputer
lain sesama user Wi-Fi. Untuk mencegah user yang tidak berhak masuk de
dalam jaringan, ditambahkan sistem pengamanan, misalnya WEP (Wired
Equivalent Privacy). Jadi, user tertentu yang telah memiliki otoritas saja yamg
dapat menggunakan sumber daya jaringan Wi-Fi. Keamanan jaringan Wi-Fi
secara umum terdiri dari NonSecure dan Share Key (Secure).
 Non Secure/Open; komputer yang memiliki Wi-Fi dapat menangkap
transmisi pancaran dari sebuah Wi-Fi dan langsung dapat masuk ke dalam
jaringan tersebut.
 Share Key; untuk dapat masuk ke jaringan Wi-Fi diperlukan kunci atau
password, contohnya sebuah network yang menggunakan WEP.125
Selain pengamanan yang telah dituliskan di atas, masih terdapat cara
lain agar jaringan Wi-Fi dapat berjalan dengan baik dan aman, antara lain:
 Membeli access point dengan fasilitas password bagi administratornya
sehingga user dapat dengan mudah mengacak-acak jaringan.

122
Bambang Hariyanto, op. cit., h.229.
123
Tri Kuntoro Priyambodo dan Dodi Heriadi, Jaringan Wi-Fi, Teori & Implementasi,
(Yogyakarta: CV Andi Offset, 2005), h.4.
124
Iwan sofana, op. cit., h. 334.
125
Ibid., h. 4.
50

 Selain menggunakan WEP, dapat ditambahkan WPA (Wi-Fi Protected


Access).
 Membatasi akses dengan mendaftarkan MAC Address dari komputer klien
yang berhak mengakses jaringan.126
2) Keunggulan jaringan Wi-Fi
 Biaya pemeliharaan murah
 Infrastruktur berdimensi kecil
 Pembangunannya cepat
 Mudah dan murah untuk direlokasi
 Mendukung protabilitas127
3) Kelemahan jaringan Wi-Fi
 Biaya peralatan mahal
 Delay yang sangat besar
 Kesulitan karena masalah propagasi radio
 Mudah dan terinterferensi
 Kapasitas jaringan kecil karena keterbatan spektrum (pita frekuensi yang
tidak dapat diperlebar)
 Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin128
6. Dampak Pemanfaatan Teknologi Informasi
Selain memberikan manfaat dan pengaruh positif, teknologi informasi juga
memiliki pengaruh negatif, menurut Akadun diantaranya:
a. Menimbulkan kejenuhan, kebosanan, dan keletihan sehingga dapat berujung
pada kecelakaan kerja.
b. Mempercepat proses kerusakan lingkungan hidup
c. Mempercepat terkurasnya sumber daya alam
d. Menjadi saingan manusia dalam mengisi lowongan pekerjaan
e. Menimbulkan ketidakamanan pekerjaan dan kecemasan terhadap para pekerja

126
Ibid.
127
Ibid.
128
Ibid.
51

f. Daya tahan budaya bangsa lebih rentan, maksudnya ialah memudahkan


budaya asing masuk ke dalam negera Indonesia yang memberikan hal-hal
negatif bagi masyarakat
g. Budaya malas
h. Budaya instan (ingin segala sesuatunya cepat) dan rendah derajat kesehatan
manusia129
Menurut Daft (1995) dalam buku Akadun, ada dampak penggunaan
teknologi informasi bagi organisasi. Bagi organisasi penggunaan teknologi
informasi akan berdampak pada desain organisasi yaitu:
a. Struktur organisasi menjadi lebih datar. Hal ini disebabkan hubungan antar
level vertikal dalam organisasi dapat dilakukan secara langsung.
b. Sentralisasi atau desentralisasi menjadi lebih besar. Teknologi informasi akan
mempermudah penggunanya untuk mengumpulkan data.
c. Koordinasi semakin baik. Teknologi informasi memungkinkan para manajer
untuk berkomunikasi dengan lebih baik. Hal ini diakibatkan hambatan-
hambatan waktu dan ruang dapat terataasi. Teknologi akan mendorong para
pemimpin menjadi satu tim kerja. Situasi ini akan mengurangi hambatan
melakukan koordinasi.
d. Tugas admininistratif semakin berkurang. Teknologi mengurangi penggunaan
kertas, deskripsi kerja dan berkurangnya kebijakan-kebijakan tertulis. Banyak
kegiatan-kegiatan administratif (ketatausahaan) yang hilang karena teknologi
informasi telah mampu menggantikan tenaga manusia untuk memproses
kegiatan-kegiatan administratif.
e. Rasio staff profesional bertambah. Penggunaan teknologi informasi
mengakibatkan hanya tenaga-tenaga terdidik dan terlatih saja yang mampu
mengoperasikan organisasi. Pemimpin semakin sedikit yang memerlukan
bantuan sekretaris, jadwal kegiatan dan komunikasi dengan relasi dapat
digantikan dengan teknologi informasi.130

129
Akadun, op. cit., h. 7.
130
Akadun, op. cit., h.5.
52

Menurut Murhada dan Yo Ceng Giap, dampak pemanfaatan TI yang


kurang tepat sebagai berikut:
a. Rasa takut
b. Keterasingan
c. Golongan miskin informasi dan minoritas
d. Pentingnya individu
e. Tingkat kompleksitas serta kecepatan yang sudah tidak dapat ditangani
f. Makin rentannya organisasi
g. Dilarangnya privasi
h. Pengangguran dan pemindahan kerja
i. Kurangnya tanggung jawab profesi
j. Kaburnya citra manusia131
C. PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Lantip Diat Prasojo dengan judul
jurnal “Pengembangan Tata Usaha Berbasis Teknologi Informasi”. Adapun
kesimpulan dari hasil penelitian jurnal tersebut dapat diketahui bahwa
pengembangan tata usaha perlu ditingkatkan dan disesuaikan dengan
perkembangan teknologi informasi, hal ini terlihat dalam pemanfaatan dengan
menggunakan LAN, WAN, dan program Database.
2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Zul Fahlefi dkk, dengan judul jurnal
“Penerapan Teknologi Informasi bagi Pelaksanaan Pelayanan Publik pada
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda”. Hasil yang
dapat disimpulkan dalam jurnal ini diketahui bahwa penerapan teknologi
informasi dalam pelaksanaan pelayanan publik pada BPPTSP Kota Samarinda
telah terlaksana dengan baik melalui program dan aplikasi yang sesuai dengan
struktur dan pelayanan perijinan secara internal, namun terkendala oleh
masalah anggaran dan kemampuan pegawai dalam mengoperasikan teknologi
informasi.
3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Arum Prabandari dengan judul
Skripsi “Kualitas Pelayanan Berbasis Teknologi Informasi (Studi kasus

131
Murhada dan Yo Ceng Giap, op. cit., h. 247.
53

Pelayanan Izin Gangguan (HO) di Kantor Pelayanan Perizinan Kabupaten


Sleman”. Variabel yang digunakan yaitu Kualitas Pelayanan dengan teknologi
informasi. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian Skripsi tersebut dapat
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berbasis teknologi informasi untuk izin
HO belum baik. Faktor yang mendukung adanya pelayanan yang baik dalam
penelitian tersebut diantara adanya sarana prasarana yang memadai,
sedangkan faktor penghambatnya belum adanya komitmen yang kuat dari
Pemerintah Kabupaten Sleman dalam memanfaatkan teknologi informasi
secara penuh untuk melaksanakan pelayanan perizinan.
Penelitian yang pertama memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu
mengkaji tentang pelayanan yang berbasis teknologi informasi. Namun, terdapat
perbedaan yaitu objek yang dikaji hanya untuk perizinan HO yang diukur dari 3
indikator yaitu transparansi, partisipasi, dan efisiensi.
Sedangkan penelitian kedua dan ketiga sudah memiliki kesamaan yaitu
dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti komputer, internet, email dan
aplikasi-aplikasi lain sebagainya. Penelitian yang kedua dan ketiga memiliki
kesamaan dengan penelitian ini yaitu memanfaatkan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan kepada pengguna namun, terdapat perbedaan pada objek
yang dikaji.
D. KERANGKA BERFIKIR
Keunggulan sebuah lembaga pendidikan tidak lepas dari kualitas
pelayanan yang baik. Kualitas pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa
akan menentukan baik atau buruknya citra sebuah lembaga pendidikan tersebut.
Kualitas yang baik dapat dijadikan sebagai daya tarik tersendiri bagi para
pengguna jasa. Misi dari tata usaha salah satunya ialah memberikan pelayanan
yang baik dan memuaskan. Namun, terkadang sekolah kurang memfasilitasi
kebutuhan tata usaha agar memberikan pelayanan yang maksimal. Sehingga
banyak terjadinya permasalahan seperti lambannya pelayanan sampai dengan
penumpukan tugas, hal ini menjadi faktor penghambat dalam proses pelayanan
administrasi tata usaha.
54

Faktor pendukung untuk meningkatkan pelayanan tata usaha ini berupa


sarana dan prasarana pendidikan. Untuk itu, pemanfaatan teknologi informasi
menjadi hal penting dalam mendukung efektifitas pelayanan. Penggunaan
teknologi informasi dalam pelayanan administrasi tata usaha ini tentunya harus
disesuaikan dengan tugasnya, aplikasi-aplikasi yang tepat adalah kunci
keberhasilan pemberian pelayanan yang baik. Dengan adanya bantuan teknologi
informasi, tugas yang dikerjakan oleh pegawai tata usaha seperti input data
keuangan, pengecekan administrasi kesiswaan, input data tunjangan kepegawaian
dan lain sebagainya menjadi lebih efektif dan efisien.
Untuk lebih jelasnya kerangka konseptual diperlihatkan pada bagan di
bawah ini: TATA USAHA

PELAYANAN

Teknologi informasi Administrasi

Klasifikasi ti : SPP
- Fungsinya
- Penyimpanan
nya Data kesiswaan
- Mesin
pemprosesan
Data tenaga pendidik &
Website kependidikan, dll

Aplikasi-aplikasi
madrasah :
- WA
- FB
- Brajamusti

Gambar 2.3 Skema Kerangka Berfikir


55

E. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan deskriptif teoritik dan kerangka berpikir yang telah
dipaparkan, maka dalam penelitian ini dapat diajukan hipotesis penelitian bahwa:
“Pemanfaatan teknologi informasi berhubungan positif terhadap pelayanan
administrasi tata usaha”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Asy-syifa Qolbu yang berlokasi di
Griya Bukit Jaya Blok T Rt.001 Rw.001 Dusun Cigorowong Desa Tlajung Udik
Kecamatan Gunungputri Kode pos 16962. Peneliti memilih lembaga
pendidikan/sekolah SDIT Asy-Syifa Qolbu karena, SDIT Asy-Syifa Qolbu
merupakan salah satu lembaga pendidikan dengan menerapkan sistem sekolah
islam terpadu. Penelitian ini dimulai dengan menyerahkan revisi proposal
penelitian kepada jurusan pada bulan Oktober. Setelah diumumkan desen
pembimbing, maka proses bimbingan pun dimulai dan dilanjutkan dengan studi
ke lapangan. Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian lapangan di
SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya ialah pada bulan Juli 2016. Adapun
jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.1
Rencana Jadwal Penyusunan Skripsi
TAHUN 2016-2017

KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1
0 1

1. Membuat Surat Izin


Penelitan
2. Melakukan Penelitian:
a. Obsevasi awal
b. Wawancara
c. Pengambilan
data/dokumen
d. Penyebaran instrumen
3. Pengolahan Data
4. Pelaporan Hasil Penelitian
5. Munaqosah

56
57

B. Metode Penelitian
Dilihat dari tujuan penelitian dan sifat masalah yang ada, fokus penelitian
ini adalah korelasi dengan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui hubungan dua
variabel. Penggunaan metode ini diarahkan pada usaha menggambarkan atau
menuliskan serta menjelaskan besar kecilnya korelasi pemanfaatan TI (variabel X)
dengan pelayanan administrasi TU (variabel Y).
C. Populasi dan Sampling
a. Populasi
Populasi target yang terdapat di dalam penelitian ini adalah wali murid
SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya. Jumlah populasi dalam penelitian ini
sebanyak sebanyak 385 wali murid.
b. Sampel
Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel acak statistik (random)
yaitu sampel diambil dengan cara mengurutkan angkandan mengelompokkannya
menjadi beberapa kelompok, kelompok tersebut kemudian diambil secara acak.
Dari hasil pengundian tersebut, sampel dalam penelitian ini adalah beberapa wali
murid dari kelas 1-6 yang berjumlah 80 wali murid.
D. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini, yakni:
a. Variabel X yang biasa dikenal dengan istilah variabel terikat (Dependen
Variabel) yakni “Pemanfaatan Teknologi Informasi”.
b. Variabel Y yang biasa dikenal dengan istilah variabel bebas (Independen
Variabel) yaitu “Pelayanan Administrasi TU”.
E. Teknik Pengumpulan Data
1) Dokumentasi
Dokumen yang sangat penting sebagai sumber data atau informasi yang
sangat diperlukan dalam penelitian. Adapun dokumen yang diteliti dalam
penelitian ini antara lain menyangkut:
a. Transkip pembayaran SPP
b. Data kepegawaian
58

c. Data fasilitas dan kualitas teknologi informasi di tata usaha


2) Angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan
data secara tidak langsung yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang
harus direspon oleh responden.1
Angket dilakukan untuk memperoleh data tambahan dari para murid dan
wali murid mengenai pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan
administrasi tata usaha di SDIT Asy-Syifa Qolbu Gunungputri Bogor. Dengan
adanya angket ini, diharapkan wali murid dapat mengisi dengan jujur dan sebaik
mungkin karena hasil dari angket ini akan sangat berarti untuk mengetahui sejauh
mana pegawai/staff tata usaha mampu memberikan pelayanan sehingga hasilnya
akan bermanfaat untuk yang bersangkutan.
3) Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh data/informasi terkait bentuk-
bentuk kegiatan pelayanan pada tata usaha, pemanfaatan teknologi informasi tata
usaha, fasilitas pelayanan, kinerja tenaga kependidikan dalam memberikan
pelayanan kepada anggota sekolah SDIT Asy-Syifa Qolbu. Metode yang
dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan
dengan Kepala Sekolah SDIT Asy-Syifa Qolbu, Tenaga Pendidik, Tenaga
Kependidikan, murid dan wali murid.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa angket yang berisi pernyataan tertulis
mengenai pemanfaatan teknologi informasi (variabel X) dengan pelayanan
administrasi taat usaha (variabel Y). Perumusan indikator ke dua variabel tersebut
diambil dari kajian teori yang telah dipaparkan di atas, kemudian dirumuskan
dalam bentuk kisi-kisi instrumen seperti tabel berikut:
1. Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X)
a. Definisi Konseptual Pemanfaatan Teknologi Informasi

1
Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2012),
cet. 8, h. 219
59

Sarana prasarana yang berguna dalam mengolah, memproses, dan


menyimpan data-data secara praktis.
b. Definisi Operasional Pemanfaatan Teknologi Informasi
Secara operasional pemanfaatan teknologi informasi ialah ketepatan dan
kecepat pegawai untuk menciptakan pelayanan yang efektif berpacu pada tujuan
yang telah ditetapkan dengan aspek kunci utama seperti perangkat TI,
pemanfaatan TI, dan aplikasi penunjang pelayanan. Dengan demikian
pemanfaatan teknologi informasi dapat dilihat melalui skor total hasil pengukuran
yang diperoleh dari wali murid setelah menjawab 25 butir soal atau pernyataan
yang mengukur variabel pelayanan administrasi TU.
c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Pemanfaatan Teknologi Informasi
Jumlah
Butir
Variabel Dimensi Indikator Butir
Soal
Soal
1. Perangkat 1,2,3,4,5,
Pemanfaat
teknologi 6
an
Teknologi informasi
Teknologi 11
Informasi 2. Teknologi
Informasi
informasi tata 7,8,9,10,
(X)
usaha 11
1. Teknologi 12,13,14,
informasi 15, 16,
Tujuan berdasarkan 17, 18
Pemanfaatan fungsinya
14
Teknologi 2. Manfaat 19, 20,
Informasi teknologi 21, 22,
informasi 23, 24,
25
Jumlah 25

Berdasarkan hasil coba instrumen dengan jumlah 40 responden pada


tanggal 30 September, diketahui bahwa dari 25 butir soal terdapat 2 butir soal
tidak valid yaitu pada nomor 1 dan 17. Artinya, bahwa butir soal yang valid dapat
digunakan untuk menjaring data yang diperlukan.
d. Skala Pemanfaatan Teknologi Informasi (X)
60

Dalam penelitian ini, skala pemanfaatan TI mempunyai empat alternatif


jawaban dan masing-masing diberi skor sebagai berikut:
Sangat Baik (SB) :4
Baik (B) :3
Kurang Baik (KB) :2
Tidak Baik (TB) :1

2. Variabel Pelayanan Administrasi TU (Y)


a. Definisi Konseptual Pelayanan Administrasi TU
Suatu urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi antar pengguna jasa
dengan pegawai tata usaha atau mesin secara fisik untuk menyediakan data yang
dibutuhkan sehingga memberikan kepuasan bagi penggunanya.
b. Definisi Operasional Pelayanan Administrasi TU
Secara operasional pelayanan administrasi tata usaha ialah hasil dari
pemanfaatan TI berpacu pada tujuan yang telah ditetapkan dengan aspek kunci
utama seperti kegiatan pelayanan tata usaha, kinerja staff dalam pelayanan,
peningkatan mutu kepegawaian, dan fasilitas teknologi informasi. Dengan
demikian pelayanan administrasi TU dapat dilihat melalui skor total hasil
pengukuran yang diperoleh dari wali murid setelah menjawab 25 butir soal atau
pernyataan yang mengukur variabel pelayanan administrasi TU.
c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Pelayanan Administrasi Tata Usaha
Jumlah
Variabel Dimensi Indikator Butir Soal Butir
Soal
1. Kegiatan 1,2,3,4,5,6
pelayanan
Pelayanan Pelayanan tata usaha
13
Tata Usaha tata usaha 2. Kinerja 7,8,9,10, 11,
staff dalam 12, 13
pelayanan.
1. Peningkata 14,15,16,17,
n mutu 18
Fasilitas
kepegawaia 12
pelayanan
n
2. Fasilitas 19,20,21,
61

teknologi 22, 23,


informasi 24,25
tata usaha

Jumlah 25

Berdasarkan hasil coba instrumen dengan jumlah 40 responden pada


tanggal 30 September, diketahui bahwa dari 25 butir soal yang diujikan terdapat 4
butir soal yang tidak valid yaitu pada nomor 21, 23, dan 25. Artinya, bahwa butir
soal yang valid dapat digunakan untuk menjaring data yang diperlukan sedangkan
butir soal drop tidak dapat dipergunakan.

d. Skala Pelayanan Administrasi TU (Y)


Dalam penelitian ini, skala pelayanan administrasi tata usaha wali murid
mempunyai empat alternatif jawaban dan masing-masing diberi skor sebagai
berikut:
Sangat Baik (SB) :4
Baik (B) :3
Kurang Baik (KB) :2
Tidak Baik (TB) :1

G. Analisis Instrumen
Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan
penelitian. Instrumen yang digunakan harus diuji coba terlebih dahulu.
Pemeriksaan keabsahan data penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan dua
teknik yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Penjelasan mengenai kedua teknik
tersebut ialah sebagai berikut:
1. Uji validitas dan reliabilitas variabel X
a. Uji Validitas
Uji validitas dapat dilakukan dengan perhitungan manual maupun dengan
aplikasi SPSS 22. Dalam penelitian ini hasil pengujian validitas butir instrumen
dengan menggunakan program SPSS 22. Untuk mengetahui nilai validitas setiap
butir soal instrumen dapat dilakukan dengan membandingkan hasil rhitung dengan
62

rtabel. Uji validitas instrumen butir soal dengan menggunakan SPSS dapat
diketahui melalui analisis output SPSS 22. Untuk mengetahui nilai rhitung uji
validitas instrumen pada SPSS 22 dapat dilihat output pada skor total, nilai skor
total tersebut bila dibandingkan hasilnya ≥ dari nilai rtabel. Untuk melihat apakah
instrumen tersebut valid atau tidak maka rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel
dengan menggunakan kaidah pengambilan keputusan.
Jika rhitung > rtabel maka butir soal atau variabel Valid
Jika rhitung < rtabel maka butir soal atau variabel Tidak Valid
Untuk nilai rtabel dapat dilihat pada nilai rtabel (terlampir) dengan kaidah
degree of freedom (df) = n – 2. dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada
penelitian ini, jumlah sampel (n) = 80 sehingga df = 80-2=78, dengan signifikan
5% maka nilai rtabel adalah 0,220. Dalam output SPSS 22 uji validitas yang
dilakukan terhadap 80 responden (n = 80) pernyataan dikatakan valid jika
perolehan nilai rhitung lebih besar dari rtabel yakni sebesar 0,220. Setelah
dibandingkan jumlah instrumen yang valid sebanyak 23 butir soal 2 butir soal
tidak valid yaitu nomor 1 dan 17 (lihat lampiran ??).
b. Uji Reliabilitas
Setelah menentukan validitas instrumen angket, peneliti akan menguji
reliabilitas data secara konkrit dari instrumen angket yang sudah disediakan dan
disebarkan kepada para responden/partisipan yang telah ditentukan mengenai
pemanfaatan teknologi informasi di SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya.
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha (ả). Suatu konstruk atau variabel diaktakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60.
Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS terhadap variabel
pemanfaatan teknologi informasi (X) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Nilai Reliabilitas Pemanfaatan Teknologi Informasi (X)
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,858 25
63

Berdasarkan tabel di atas, nilai hitung reliabilitas untuk pemanfaatan


teknologi informasi adalah sebesar 0,858. Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai cronbach alpha> 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi sudah reliabel.

2. Uji validitas dan reliabilitas variabel Y


a. Uji Validitas
Uji validitas dapat dilakukan dengan perhitungan manual maupun dengan
aplikasi SPSS 22. Dalam penelitian ini hasil pengujian validitas butir instrumen
dengan menggunakan program SPSS 22. Untuk mengetahui nilai validitas setiap
butir soal instrumen dapat dilakukan dengan membandingkan hasil rhitung dengan
rtabel. Uji validitas instrumen butir soal dengan menggunakan SPSS dapat
diketahui melalui analisis output SPSS 22. Untuk mengetahui nilai rhitung uji
validitas instrumen pada SPSS 22 dapat dilihat output pada skor total, nilai skor
total tersebut bila dibandingkan hasilnya ≥ dari nilai rtabel. Untuk melihat apakah
instrumen tersebut valid atau tidak maka rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel
dengan menggunakan kaidah pengambilan keputusan.
Jika rhitung > rtabel maka butir soal atau variabel Valid
Jika rhitung < rtabel maka butir soal atau variabel Tidak Valid
Untuk nilai rtabel dapat dilihat pada nilai rtabel (terlampir) dengan kaidah
degree of freedom (df) = n – 2. dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada
penelitian ini, jumlah sampel (n) = 80 sehingga df = 80-2=78, dengan signifikan
5% maka nilai rtabel adalah 0,220. Dalam output SPSS 22 uji validitas yang
dilakukan terhadap 80 responden (n = 80) pernyataan dikatakan valid jika
perolehan nilai rhitung lebih besar dari rtabel yakni sebesar 0,220. Setelah
dibandingkan jumlah instrumen yang valid sebanyak 22 butir soal 3 butir soal
tidak valid yaitu nomor 21, 23, dan 25 (lihat lampiran ??.
b. Uji Reliabilitas
Setelah menentukan validitas instrumen angket, peneliti akan menguji
reliabilitas data secara konkrit dari instrumen angket yang sudah disediakan dan
64

disebarkan kepada para responden/partisipan yang telah ditentukan mengenai


pelayanan administrasi tata usaha di SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya.
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha (ả). Suatu konstruk atau variabel diaktakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60.
Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS terhadap variabel
pelayanan administrasi tata usaha (Y) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Nilai Reliabilitas Pelayanan Administrasi Tata Usaha (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,861 25

Berdasarkan tabel di atas, nilai hitung reliabilitas untuk pelayanan


Administrasi Tata Usaha adalah sebesar 0,861. Suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai cronbach alpha> 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa
pelayanan administrasi tata usaha sudah reliabel.
H. Teknis Analisis Data
Teknik analisis dataStatistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganilisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Data yang telah berhasil eneliti
kumpulkan diringkas dan dihubungkan kaitannya dengan variabel penelitian yang
bersangkutan. Tahapan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Data
Deskripsi data meliputi nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai
angka yang sering muncul (modus), dan simpangan baku (standar deviasi). Untuk
mengetahui derajat pencapaian pada setiap variabel digunakan rumus sebagai
berikut.
65

Keterangan :
DP = Derajat Pencapaian
∑X = Total skor hasil pengukuran
N = Jumlah sampel/ responden
∑Item = Jumlah butir instrumen
Selanjutnya derajat pencapaian nilai responden atas masing-masing
variabel, menggunakan kriteria kategori sebagai berikut:
90 – 100% = Sangat baik
80 – 89% = Baik
65 – 79% = Cukup
55 – 64% = Kurang
0 – 54% = Tidak baik
2. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Linieritas
Uji linearitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan yang bersifat linear antara variabel bebas (X) dengan variabel
terikat (Y). Selain itu, uji linearitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah model
pengolaan data yang digunakan cocok dengan model penelitian. Dalam penelitian
ini pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22.
Hipotesis untuk persyaratan uji linearitas ini adalah sebagai berikut:
H1 = Sebaran data variabel bebas (X) membentuk garis linear terhadap
varabel terikat (Y).
H0 = Sebaran data varibel bebas (X) tidak membentuk garis linear
terhadap varabel terikat (Y).
Untuk dasar pengambilan sebuah keputusan sebagai berikut:
Terima H1, jika signifikansi (deviaton from linearity) ≥ Alpha 0,05.

Terima H0, jika signifikansi (deviaton from linearity) < Alpha 0,05.
66

Hipotesis statistik :
H0 : Y = ᾳ + ßX (regresi linear)

H1 : Y ‡ ᾳ + ßX (regresi tidak linear)


b. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diakukan dengan
menggunakan uji Kolmogrov Smirnov (K-S) program SPSS 22 dimana distribusi
data dapat dikatakan normal atau tidak dengan pedoman pengambilan keputusan
sebagai berikut:
o Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, Distribusi
adalah tidak normal (simetris).
o Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0,05, Distribusi
adalah normal (simetris).2
Hipotesis yang diajukan untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

H0 = Data berdistribusi normal


H1 = Data berdistribusi tidak normal
Dasar pengambilan keputusan:
Terima H0, jika nilai siginfikasi probabilitas > ᾳ 0,05.
Tolak H0, jika nilai signifikansi probabilitas ≤ ᾳ 0,05.3
c. Uji korelasi
Untuk mengetahui besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan
terikat, bisa diketauhi dengan rumus product moment, yaitu sebagai berikut:

2
Singgih Santoso, Spss 22 From Essential To Expert Skills, (Jakarta: Pt Elex Media
Komputindo, 2014), H. 191
3
Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), h. 157
67

Keterangan:
R : Angka indeks korelasi “r” product moment
n : Jumlah responden
∑xy : Hasil perkalian variabel x dan y
X : Variabel bebas
Y : Variabel terikat
Setelah data dioleh dan diperoleh nilai “r”, untuk menginterpretasikan nilai
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Interpretasi Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment4
Besarnya “r” Product
Interpretasi
Moment
0,80 – 1,000 Sangat kuat
0,60 – 0,7999 kuat
0,40 – 0,5999 Sedang
0,20 – 0,3999 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat rendah

I. Hipotesis
Dalam uji hipotesis penelitian menggunakan uji-t, dimana uji-t digunakan
untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Rumusnya sebagai berikut5:


thitung =

4
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 231
5
Ibid., h. 230
68

Keterangan: thitung = Nilai t


r = Nilai Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Distribusi (ttabel) untuk Alpha = 0,05 dan derajat kebebasan (df
= N-2), kemudian dasar pengambilan keputusan adalah jika
thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Jika thitung < ttabel, maka H0
diterima.
Rumusan hipotesis:
H0= Tidak terdapat hubungan positif antara pemanfaatan TI terhadap pelayanan
administrasi TU di SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor.
H1= Terdapat hubungan positif antara pemanfaatan TI terhadap administrasi TU
di SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor.6

6
Ibid., h. 229
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah Objek Penelitian


1. Sejarah Singkat SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya
SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya didirikan pada 08 Juli 2002 di
atas tanah seluas 4150 m2 yang terletak di Griya Bukit Jaya Blok T Rt.01 Rw.01
Dusun Cigorowong Desa Tlajung Udik Kecamatan Gunungputri Kabupaten
Bogor Provinsi Jawa Barat. Sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan
Diva Cendekia ini mendapatkan izin operasional dari Kantor Departemen
Pendidikan Jawa Barat dengan SK: 27122005 No. C12.1.2.627 dan mulai
menyelenggarakan kegiatan pendidikannya pada 27 Desember 2005 berdasarkan
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Tata usaha merupakan bagian terpenting dalam membangun sekolah yang


berkualitas tinggi. Di dalam tata usaha terdapat berbagai kegiatan mengenai
keadministrasian sekolah, seperti: administrasi keuangan, administrasi peserta
didik, administrasi tenaga pendidik dan kependidikan dan lain sebagainya. Hal
tersebut tidak terlepas dari pemberian pelayanan yang berkaitan langsung dengan
staff tata usaha sekolah. Tugas yang dilakukan oleh staff tata usaha meliputi:
meng-input data pembayaran SPP, data tabungan murid kelas 1-6 SD, data
kepegawaian, dan masih banyak lagi. Hal ini tentunya memerlukan bantuan
teknologi informasi dalam menyelesaikan semua tugas yang berkaitan dengan
pekerjaan administrasi tata usaha sekolah, dengan adanya penggunaan teknologi
informasi lah semua tugas dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien
dibandingkan dengan menggunakan cara manual.

Sejak dibangunnya SDIT Asy-Syifa Qolbu, tata usaha yang tersedia dapat
dikatakan kurang memenuhi kualitas sarana prasarana yang menunjang
keberhasilan administrasi tata usaha itu sendiri. Hal tersebut di sebabkan oleh
banyak faktor diantaranya, kurangnya dana, kurangnya staff/tenaga kependidikan,
kurangnya tenaga ahli dalam mengoperasikan teknologi informasi, kurang
tersedianya teknologi informasi yang dibutuhkan tata usaha, dan lain sebagainya.
69
70

Hal ini berdampak pada pelayanan administrasi tata usaha yang kurang berjalan
dengan baik karena kurangnya pemanfaatan teknologi informasi bagi
ketatausahaan sekolah.

Namun seiring berjalannya waktu, pada tahun 2016 pelayanan tata usaha
dapat berjalan dengan efektif dan efisien berkat upaya yang dilakukan sekolah
dengan adanya bantuan penggunaan teknologi informasi. Jumlah staff pun
semakin bertambah dengan ditentukannya standar kriteria dapat menguasai
aplikasi Ms.Word dan Ms.Excell yang akan membantu tugas ketatausahaan
sekolah. Sarana prasarana yang dibutuhkan seperti: komputer, printer, mesin
fotocopy, finger print, jaringan internet, scanner, aplikasi khusus untuk menginput
data-data keuangan sekolah, data kesiswaan, data kepegawaian, kearsipan, dan
lain sebagainya yang menyangkut dalam pelayanan administrasi tata usaha
sekolah juga telah dapat dikuasai dengan baik oleh staff/pegawai tata usaha.

2. Profil Sekolah
Nama Sekola : SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor
SK Pendirian : 08/08/2002
Alamat : Griya Bukit Jaya Blok T, Gunungputri,
Bogor,
16962
Telepon : 021-92588653
Email : ganome.1011@gmail.com
Website : www.SDITAsy-syifaqolbu.sch.id
71

3. Visi-Misi dan Tujuan


a. Visi
“Terwujudnya lembaga yang unggul dengan insan berprestasi dan berakhlak
mulia”
b. Misi :
1) Menyelenggarakan pembelajaran membaca, menulis dan
menghafal Al-Qur’an
2) Menerapkan nilai-nilai dasar keislaman pada civitas
akademik
3) Menyelenggarakan program unggulan akademik dan non
akademik
4) Mengikuti dan menyelenggarakan berbagai komtis baik
akademik maupun non akademik
5) Menerapkan suasana lingkungan islami
6) Membiasakan berakhlak mulia
c. Tujuan Pencapaian Sekolah
Dunia sekarang ini khususnya SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit
Jaya, memiliki tujuan untuk pendidikan bagi anak didik yakni:
1) Memiliki akhlak, sikap dan kepribadian yang sejalan dengan tuntunan Islam
2) Memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dasar, sebagai bekal
untuk menempuh jenjang selanjutnya
3) Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid
4) Mampu menghapal minimal satu setengah juz Al-Qur’an
5) Mengerti dan memahami nilai-nilai Islam dan berupaya menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari

4. Struktur Organisasi
Dalam rangka menciptakan iklim kerja yang terstruktur, kondusif, dan
sesuai kaidah manajemen maka, SDIT Asy-Syifa Qolbu membuat struktur
organisasi. Di dalamnya terdapat gambaran yang terdiri dari individu dalam suatu
jabatan tertentu, wewenang, garis perintah dan koordinasi. Adapun bentuk dari
struktur organisasi sebagai berikut.
72

KETUA YAYASAN
Hj. Teti Sunarti, S.Pd

BENDAHARA YAYASAN

Ngadiman

JAJARAN MANAJEMEN/
TATA USAHA

HRD SARPRAS BENDAHARA KETUA LITBANG


Yayat Andi Nurhadi UMUM Yayat
Supriyatna, Jamal Dian Lestari, Supriyatna, S.Pd
S.Pd S.Pd

KEPALA SEKOLAH
Rachman Nugeraha, S.H

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

5. Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Kegiatan pengajaran murid-murid SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit
Jaya Kec. Gunungputri Kab. Bogor di asuh dan di bimbing oleh para professional
yang berlatar pendidikan S1 yang sudah berpengalaman dibidangnya. Tenaga
pengajar dan karyawan yang berada di lingkungan SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor
tahun ajaran 2015-2016 berjumlah 28 orang terdiri dari:
a. Kepala Sekolah : Rachman Nugeraha, S.H
b. Guru : 1) Bintariyah, A.Ma.Pd.SD
2) Makmun, S.Pd.I
73

3) Netizar
4) Titin Wahyunintiyas, S.Kom
5) Anis Sulistiowati
6) R.Muhammad Hasan, S.Pd
7) Yani Siti Rohmah, S.Pd
8) Muhammad Anwar
9) Hj.Neni Junaeni, S.Pd.I
10) Ma’mun Al-Furqon, S.Pd.I
11) Lia Yulianti, S.Pd.I
12) Syarifah Amna, S.H
13) Lia Nurlia, S.Pd
14) Mochammad Rival Fauzi
15) Lusiana
16) Wafi Khoeriah
17) Sulastri, S.Pd
18) Mashunah, S.Sos
19) Yusuf Ansyori
20) Asep Wahyu, S.Pd
21) Yayat Supriyatna, S.Pd
c. Tenaga TU : 1) Ita Rukinta, S.Pd
2) Andi Nurhadi Jamal
3) Dian Lestari, S.Pd
d. Penjaga/Satpam : Muhammad Yunus

6. Keadaan Siswa SDIT Asy-Syifa Qolbu


Pada tahun ajaran 2016/2017 SDIT Asy-Syifa Qolbu memiliki peserta
didik sebanyak 385 murid yang terdiri dari 206 murid laki-laki dan 174 murid
perempuan. Jumlah tersebut tersebar ke dalam 15 rombongan belajar (rombel)
yang terdiri dari 2 atau 3 rombel dan pembagiannya yaitu: kelas 1 (3 kelas); kelas
2 (2 kelas); kelas 3 (3 kelas); kelas 4 (3 kelas); kelas 5 (2 kelas) dan kelas 6 (2
74

kelas). Setiap rombel diisi oleh peserta didik dengan jumlah yang berbeda-beda
yaitu berkisar antara 18 sampai 34 murid.

Secara akademik peserta didik SDIT Asy-Syifa Qolbu memiliki kualitas


yang cukup baik. Hal tersebut salah satunya dilihat dari perolehan nilai Ujian
Nasional (UN). Tercatat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir peserta didik SDIT
Asy-Syifa Qolbu selalu lulus 100 persen.

Sedangkan dari sisi non akademik SDIT Asyifa Qolbu Griya Bukit Jaya
memiliki beberapa kegiatan yang menjadi wadah pengembangan bakat dan minat
bagi peserta didiknya di antaranya ekstrakurikuler, Latihan Dasar Kepemimpinan
Siswa (LDKS), melukis, sampai dengan hapalan surat-surat Al-Qur’an. Kegiatan-
kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang bagi murid dalam mengembangkan dan
menyalurkan kemampuan dan keterampilan yang dapat menunjang prestasi
akademik murid secara transparan.

7. Sarana dan Prasarana

Sarana maupun prasarna dalam instansi atau lembaga pendidikan


merupakan faktor penunjang kelancaran proses belajar dan mengajar. Karena itu,
penulis melihat langsung keadaan sarana dan prasarana yang ada di SDIT Asy-
Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya yaitu:
a. Tanah seluas 4150 m2
b. Gedung yang dibangun terdiri atas:
1) Ruang Belajar
2) Ruang Kepala Yayasan 1 unit
3) Ruang Kepala Sekolah 1 unit
4) Ruang Guru 1 unit
5) Ruang Tata Usaha 1 unit
6) Ruang pertemuan sekaligus musholla
7) Lapangan olahraga 1 unit
8) Parkir Kendaraan 2 unit
9) Toilet Guru & Staff Tata Usaha 4 unit
75

10) Tempat Wudhu 1 unit


11) Toilet Murid
Sarana prasarana mengenai ruang tata usaha yang berada di sekolah, ada
pada lampiran 2.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian


1. Pemanfaatan Teknologi Informasi (X)
Pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan menggunakan angket
yang disebarkan kepada responden sebanyak 80 wali murid kelas 1-6. Angket
yang telah diisi oleh responden kemudian diberi skor, diolah lalu dianalisis.
Jumlah skor tertinggi didapat oleh responden no. 6 dengan skor 90, sedangkan
skor terendah didapat oleh responden no. 29 dan 69 dengan skor 56. Berikut
adalah tabel yang memuat hasil penelitian data statistik deskriptif pemanfaatan
teknologi informasi:
Tabel 4.2
Analisa Deskriptif Pemanfaatan TI
Statistics

Pemanfaatan TI pelayanan TU

N Valid 80 80

Missing 0 0
Mean 78,13 75,03
Median 78,00 75,00
Mode 78 75
Std. Deviation 7,763 7,803
Variance 60,263 60,885
Range 36 28
Minimum 62 62
Maximum 98 90
Sum 6250 6002
Dari tabel di atas, diketahui bahwa distribusi skor jawaban menyebar dari
skor terendah (minimum) 62 yang artinya nilai tersebut yang paling rendah dalam
memanfaatkan teknologi informasi untuk keperluan pelayanan administrasi tata
usaha. Dan skor tertinggi (maximum) 98 yang artinya nilai tersebut digunakan
paling tinggi untuk keperluan teknologi informasi, dan jumlah (sum) dari skor
tersebut adalah 6250. Berdasarkan distribusi skor tersebut diperoleh rata-rata
76

(mean) sebesar 78,13, skor tengah (median) 78,00, data yang sering muncul
(mode) 78, dan memiliki variance 60,263, range 36. Untuk memperoleh
gambaran yang jelas tentang distribusi skor dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Skor Pemanfaatan Teknologi Informasi

Percent Cumulative
Frequency (%) Percent (Σ%)

Valid 62 2 2,5 2,5

66 2 2,5 5,0

67 4 5,0 10,0

68 2 2,5 12,5

69 4 5,0 17,5

71 2 2,5 20,0

72 4 5,0 25,0

73 2 2,5 27,5

74 4 5,0 32,5

75 2 2,5 35,0

76 4 5,0 40,0

77 2 2,5 42,5

78 8 10,0 52,5

79 6 7,5 60,0

80 4 5,0 65,0

81 6 7,5 72,5

82 2 2,5 75,0

83 2 2,5 77,5

84 2 2,5 80,0

85 2 2,5 82,5

87 4 5,0 87,5

89 4 5,0 92,5

90 2 2,5 95,0

91 2 2,5 97,5

98 2 2,5 100,0
Total 80 100,0
77

Kemudian derajat pencapaian responden secara keseluruhan dapat kita


peroleh pada variabel pemanfatan teknologi informasi dapat dilihat dari hasil
pengukuran berikut:

= x 100%

= x 100%

= 0,84918 x 100%
= 84,91% (Kategori Baik)
Dari perhitungan di atas didapat hasil pengukuran sebesar 84,91%, maka
derajat pencapaian variabel pemanfaatan teknologi informasi SDIT Asy-Syifa
Qolbu Bogor tahun 2015 termasuk kategori baik (lihat pada drajat pencapaian
halaman 65).

2. Pelayanan Administrasi TU (Y)


Pelayanan administrasi tata usaha diukur dengan menggunakan angket
yang disebarkan kepada responden sebanyak 80 wali murid kelas 1-6. Angket
yang telah diisi oleh responden kemudian diberi skor, diolah lalu dianalisis.
Jumlah skor tertinggi didapat oleh responden no. 35 dan 75 dengan skor 90,
sedangkan skor terendah didapat oleh responden no. 29 dan 69 dengan skor 62.
Berikut adalah tabel yang memuat hasil penelitian data statistik deskriptif
pelayanan administrasi TU:
78

Tabel 4.4
Analisa Deskriptif Pelayanan Administrasi TU
Statistics

Pemanfaatan TI pelayanan TU

N Valid 80 80

Missing 0 0
Mean 78,13 75,03
Median 78,00 75,00
Mode 78 75
Std. Deviation 7,763 7,803
Variance 60,263 60,885
Range 36 28
Minimum 62 62
Maximum 98 90
Sum 6250 6002

Dari tabel di atas, diketahui bahwa distribusi skor jawaban menyebar dari
skor terendah (minimum) 62 yang artinya nilai tersebut yang paling rendah dalam
mengefektifitaskan pelayanan administrasi TU dengan pemanfaatan teknologi
informasi . Dan skor tertinggi (maximum) 90 yang artinya nilai tersebut digunakan
paling tinggi untuk keperluan pelayanan, dan jumlah (sum) dari skor tersebut
adalah 6002. Berdasarkan distribusi skor tersebut diperoleh rata-rata (mean)
sebesar 75,03, skor tengah (median) 75,00, data yang sering muncul (mode) 75,
dan memiliki variance 60,885, range 28. Untuk memperoleh gambaran yang jelas
tentang distribusi skor dapat dilihat pada tabel berikut:
79

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Skor Pemanfaatan Teknologi Informasi

Cumulative
Frequency Percent Percent

Valid 62 2 2,5 2,5

63 2 2,5 5,0

64 4 5,0 10,0

65 2 2,5 12,5

66 6 7,5 20,0

68 2 2,5 22,5

69 4 5,0 27,5

70 6 7,5 35,0

71 2 2,5 37,5

72 2 2,5 40,0

73 2 2,5 42,5

74 2 2,5 45,0

75 8 10,0 55,0

76 2 2,5 57,5

77 4 5,0 62,5

78 6 7,5 70,0

79 2 2,5 72,5
80 2 2,5 75,0

82 4 5,0 80,0

83 4 5,0 85,0

85 2 2,5 87,5

87 4 5,0 92,5

88 2 2,5 95,0

89 2 2,5 97,5

90 2 2,5 100,0
Total 80 100,0
Kemudian derajat pencapaian responden secara keseluruhan dapat kita
peroleh pada variabel pemanfatan teknologi informasi dapat dilihat dari hasil
pengukuran berikut:
80

= x 100%

= x 100%

= 0,85255 x 100%
= 85,25% (Kategori Baik)
Dari perhitungan di atas didapat hasil pengukuran sebesar 85,25%, maka
derajat pencapaian variabel pelayanan administrasi tata usaha SDIT Asy-Syifa
Qolbu Bogor tahun 2015 termasuk kategori baik (lihat pada drajat pencapaian
halaman 65).

C. Uji Persyaratan Analisis


1. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel X


dengan Y memiliki hubungan yang linier secara signifikan atau tidak. Data yang
baik seharusnya memiliki hubungan yang linier antara variabel pemanfaatan
teknologi informasi dengan pelayanan administrasi TU. Terdapat hipotesis untuk
persyaratan uji linieritas ini, sebagai berikut:
H1 = Sebaran data variabel bebas (X) membentuk garis linear terhadap
variabel terikat (Y).
H0 = Sebaran data variabel bebas (X) tidak membentuk garis linear
terhadap variabel terikat (Y).
Untuk dasar pengambilan sebuah keputusan sebagai berikut:
Tolak H0, jika signifikansi (deviation from linearity) ≤ Alpha 0,05
Terima H0, jika signifikansi (deviation from linearity) ≥ Alpha 0,05
Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel berikut:
81

Tabel 4.6
Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

TU * TI Between (Combined) 3726,521 27 138,019 1,075 ,401


Groups Linearity 26,779 1 26,779 ,209 ,650

Deviation from
3699,742 26 142,298 1,109 ,367
Linearity

Within Groups 6674,967 52 128,365

Total 10401,488 79

Dari nilai tabel di atas signifikansi yang diperoleh sebesar 0,367.


Sedangkan signifikansi Alpha yang dianut sebesar 0,05. Ini artinya nilai
signifikansi 0,367 < 0,05 maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa sebaran data pada variabel pemanfaatan teknologi informasi memiliki
hubungan yang linear atau memiliki garis linear dengan pelayanan administrasi
TU di SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuj menyelidiki apakah data yang dikumpulkan
mengikuti dugaan distribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas
dapat dengan memakai uji Kolmogorov-Smirnov dan menggunakan taraf
signifikansi α = 0,05.

Tabel 4.7
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


*
pelayanan TU ,089 80 ,200 ,965 80 ,253

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction
82

Berdasarkan tabel one sample Kolmogorov-Smirnov di atas, terlihat pada


kolom Kolmogorov-Smirnov bahwa Sig.= 0,200 > α = 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data penelitian bersifat NORMAL.

3. Uji Korelasi
Pengajuan hipotesis ini dilakukan menggunakan SPSS 22 dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Uji Korelasi Product Moment
Correlations

TI PelayananTU
**
TI Pearson Correlation 1 ,575

Sig. (2-tailed) ,000

N 80 80
**
PelayananTU Pearson Correlation ,575 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Dapat dilihat pada hasil perhitungan di atas bahwa harga korelasi (rhitung)
sebesar 0,575 pada skor pemanfaatan teknologi informasi dan pelayanan
administrasi tata usaha. interpretasi koefisien korelasi dalam penelitian ini pada
kategori sedang (lihat tabel 3.7 halaman 64).
D. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis diperlukan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya


suatu hipotesis, maka dilakukan uji signifikansi (uji t) yang membandingkan nilai
t hitung dengan t tabel. Adapun rumusnya sebagai berikut:

thitung = =

= 6,3
83

Dari hasil perhitungan thitung diperoleh nilai sebesar 6,3. Setelah thitung
didapat maka langkah selanjutnya adalah mencari ttabel. Untuk mencari ttabel
dengan Alpha 0,05 dan derajat kebebasan (df=N-2). Maka, diperoleh ttabel sebesar
1,99 (lihat pada ttabel lampiran 8.
Dari hasil tersebut barulah kita dapat membandingkannya antara thitung
dengan ttabel, dasar pengambilan keputusan bahwa thit (6,3) > ttab (1,99) maka H0
ditolak H1 diterima. Dengan demikian dalam penelitian ini terbukti bahwa
terdapat hubungan positif antara pemanfaatan TI dengan pelayanan administrasi
TU di SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Pemanfaatan teknologi informasi menjadi bagian penting dalam
pencapaian pelayanan administrasi tata usaha. Pencapaian pelayanan administrasi
tata usaha tidak akan tercapai apabila salah satu kualitas penunjang pelayanannya
tidak dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Product
Moment antara pemanfaatan teknologi informasi dengan pelayanan administrasi
tata usaha di SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya Bogor, menyatakan bahwa
hipotesa penelitian (Ha) yang telah diajukan dapat diterima, dengan nilai yang
diperoleh 0,575. Nilai 0,575 kemudian dikonsultasikan pada tabel interpretasi
korelasi Product Moment dengan hasil interpretasi sedang karena 0,575 berada
diantara 0,40 – 0,599. Sehingga dikatakan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara pemanfaatan TI dengan pelayanan administrasi TU di SDIT
Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya Bogor.
Kemudian berdasarkan perhitungan uji t, didapat hasil t hitung = 6,3 dan
dari hasil perhitungan degrees of freedom 80 – 2 = 78 pada taraf signifikan 5%
sebesar 1,99, maka t hitung 6,3 > t tabel 1,99. Sehingga dapat dikatakan terdapat
hubungan antara pemanfaatan TI dengan pelayanan administrasi TU di SDIT Asy-
Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya Bogor.
Dalam proses pemberian pelayanan administrasi di tata usaha SDIT Asy-
Syifa Qolbu ini sudah mengupayakan meminimalisir penumpukan tugas dengan
dibantunya teknologi informasi, hal ini sesuai dengan wawancara yang telah
dilakukan oleh Bu Diyan selaku pegawai tata usaha yang menangani bagian
84

keuangan sekolah, beliau mengatakan bahwa “alhamdulillah sekarang saya


merasa sangat terbantu dengan adanya teknologi informasi, 2016 adalah awal dari
pengaplikasian teknologi informasi yang cukup baik dari tahun-tahun
sebelumnya. Dengan adanya teknologi informasi yang tersedia di tata usaha
pekerjaan saya meng input segala macam data seperti SPP, tabungan, tunjangan
fungsional untuk para guru dan yang lainnya sangat mengefisienkan waktu”.1

Gambar 4.8 Salah satu contoh struk pembayaran SPP


EFEKTIFITAS PELAYANAN

Gambar 4.9 Diagram Batang Efektifitas Pelayanan Administrasi TU


Adapun wawancara yang dilakukan dengan Pak Yayat selaku kepala HRD
sekolah, beliau mengatakan “Teknologi informasi telah banyak membantu
pekerjaan para pegawai dan guru di sekolah menjadi lebih efektif dan efisien.
Pengerjaan tugas pun tidak ada penumpukan karena ketika terjadinya proses di
bagian tata usaha data-data langsung diinput hal ini berdampak pada pelayanan
menjadi terbantu dan TI ini telah meningkatkan kualitas kerja kami”.2

1
Hasil wawancara dengan Bu Diyan, pada tanggal 01 Januari 2016.
2
Hasil wawancara dengan Pak Yayat, pada tanggal 16 Januari 2016
85

Berdasarkan wawancara yang telah saya lakukan di SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor
terlihat adanya pemanfaatan teknologi informasi yang cukup baik dalam
membantu kegiatana pelayanan administrasi tata usaha.
Hal tersebut didukung dengan jaringan internet yang memadai diruangan
tata usaha, lebih jelasnya peneliti telah mengambil foto yang berada di dalam
ruangan tata usaha sekolah.

Gambar 4.10 jaringan Internet


Dengan demikian hasil perhitungan data yang diperoleh dari lapangan,
terlihat ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan TI dengan pelayanan
administrasi TU di di SDIT Asy-Syifa Qolbu Griya Bukit Jaya Bogor.

F. Keterbatasan Penelitian
1. Jarak, antara tempat tinggal peneliti dengan universitas dan jarak tempat
penelitian cukup jauh sehingga peneliti merasa kesulitan dalam mengakses
ketempat tujuan penelitian sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.
2. Waktu, pembagian waktu yang kurang terorganisir antara penelitian dan tugas
kampus menjadi hal yang tidak efektif dan tidak efisien dalam melaksanakan
penelitian, sehingga penelitian tidak berjalan optimal.
3. Biaya, dengan jarak yang cukup jauh peneliti memerlukan biaya tambahan
untuk dapat mengakses tempat tujuan penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa adanya hubungan pemanfaatan teknologi informasi dengan pelayanan
administrasi tata usaha dengan harga korelasi 0,575 yang selanjutnya dengan
dilakukannya uji t hasil perhitungan tersebut ialah thitung (6,3) > ttabel (1,99) maka
H0 ditolak H1 diterima. Dengan demikian dalam penelitian ini terbukti bahwa
terdapat hubungan signifika antara pemanfaatan teknologi informasi dengan
pelayanana administrasi tata usaha di SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Disarankan pada Kepala Sekolah perlu meningkatkan kemampuan dan
keterampilan para staff tata usaha melalui pelatihan atau workshop agar
pelayanan adminsitrasi lebih memuaskan. Selain itu, Kepala Sekolah
perlu mendukung penyediaan fasilitas yang dibutuhkan dalam menunjang
kegiatan tata usaha sehingga pelayanan lebih efektif dan efisien.
2. Disarankan pada peneliti selanjutnya agar mampu untuk mengembangkan
konsep tentang pemanfaatan teknologi informasi terhadap pelayanan
administrasi tata usaha.
3. Bagi sekolah, staf atau pegawai tata usaha senantiasa meningkatkan
kompetensi yang dimilikinya baik dalam mengoperasikan teknologi
informasi maupun pada pelayanan yang berkaitan dengan anggota
sekolah.
4. Disarankan pada anggota sekolah khususnya murid dan wali murid
sebaiknya dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan dengan sebaik
mungkin, sehingga pemanfaatan teknologi informasi dapat dirasakan dan
diterima tidak akan terasa sia-sia.

86
87

DAFTAR PUSTAKA

Akadun. Teknologi Informasi Administrasi. Bandung: Alfabeta, 2009.


Ali, Faried. Teori dan Konsep Administrasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2011.
Barata, Atep Adya. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2003.

Darmawan, Deni. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2011.
Daryanto, M. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.
Engkoswara dan Aan Komariah. Administrasi Pendidikan. Bandung : CV
Alfabeta, 2012.

Gunawan, Ary H. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta:


PT Rineka Cipta, 1996.
Hariyanto, Bambang. Dasar Informatika & Ilmu Komputer Disertai Aksi-aksi
Praktis. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
Haryadi, Hendi. Administrasi Perkantoran untuk Manajer dan Staff. Jakarta
Selatan: Transmedia Pustaka, 2009.
Istianto HP, Bambang. Manajemen Pemerintahan (Dalam Perspektif Pelayanan
Publik). Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.
Lovelock, Christopher dkk. Pemasaran Jasa; Manusia, Teknologi, Strategi.
Jakarta: Erlangga, 2001.
Mulyono. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2008.
Murhada dan Yo Ceng Giap. Pengantar Teknologi Informasi. Tangerang: Mitra
Wacana Media, 2011.
Pasolong, Harbani. Metode Penelitian Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta,
2013.

Priyambodo, Tri Kuntoro dan Dodi Heriadi. Jaringan Wi-Fi, Teori &
Implementasi. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2005.
Rahayuningsih, Fransisca. Mengukur Kepuasan Pemustaka; Menggunakan
Metode LibQUAL+TM. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015.
Sagala, Syaiful. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta, 2012.
88

Sinambela, Lijan Poltak dkk. Reformasi Pelayanan Publik (Teori, Kebijakan, dan
Implementasi). Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.

Sukoco, Badri M. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya:


Erlangga, 2007.
Sunyoto, Danang. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: CAPS, 2014.

Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. Teknologi Informasi Perpustakaan.


Yogyakarta: Kanisius, 2008.

Sutono. Perangkat Keras Komputer dan Tools Pendukungnya. Bandung: Modula,


2010.

Sofana, Iwan. Membangun Jaringan Komputer. Bandung: Informatika, 2013.


Syafiie, Inu Kencana. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesi (SANRI).
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.
Syafri, Wirman. Studi tentang Administrai Publik. Jatinangor: Erlangga, 2012.
Syamsu, Suryadi. Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi, 2013.

Uno, Hamzah B dan Nina Lamatenggo. Teknologi Komunikasi dan Informasi


Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.

Utomo, Eko Priyo. Wireless Networking-Panduan Lengkap Membangun


Jaringan. Yogyakarta: CV Andi, 2012.

Wibowo, Seno dkk. Pengenalan, Permasalahan, dan Penanganan Hardware


Komputer. Yogyakarta: CV Andi, 2014.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

Data Kepegawaian SDIT Asy-Syifa Qolbu


No. Nama Jenis Kelamin Jabatan
1 Rachman Nugeraha, S.H Laki-laki Kepala Sekolah
2 Bintariyah, A. Ma.Pd.SD Perempuan Guru
3 Makmun, S.Pd.I Laki-laki Guru
4 Netizar Perempuan Wali kelas
5 Titin Wahyunintias, S.Kom Perempuan Wali kelas
6 Anis Sulistiowati Perempuan Wali kelas
7 R.Muhammad Hasan, S.Pd Laki-laki Wali kelas
8 Yani Siti Rohmah, S.Pd Perempuan Wali kelas
9 Muhammad Anwar Laki-laki Wali kelas
10 Hj.Neni Junaeni, S.Pd.I Perempuan Wali kelas
11 Ma’mun Al-Furqon, S.Pd.I Laki-laki Wali kelas
12 Lia Yulianti, S.Pd.I Perempuan Wali kelas
13 Syarifah Amna, S.H Perempuan Wali kelas
14 Lia Nurlia, S.Pd Perempuan Wali kelas
15 Mochammad Rival Fauzi Laki-laki Guru
16 Lusiana Perempuan Wali kelas
17 Wafi Khoeriah Perempuan Wali kelas
18 Sulastri, S.Pd Perempuan Wali kelas
19 Mashunah, S.Sos Perempuan Wali kelas
20 Yusuf Ansyori Laki-laki Guru
21 Asep Wahyu, S.Pd Laki-laki Guru
22 Yayat Supriyatna, S.Pd Laki-laki Guru
23 Ita Rukinta Perempuan Staf TU
24 Andi Nurhadi Laki-laki Staf TU
25 Dian Lestari, S.Pd Perempuan Staf TU
Lampiran 2

Daftar Ceklis Ruang Tata Usaha


ADA/ TIDAK
NO DOKUMEN
JUMLAH ADA
1. Dokumen profil sekolah √
2. Data staff tata usaha √
3. Data terkait bagian Humas tata usaha SDIT Asy-
Syifa Qolbu
a. WEB sekolah √
b. Alamat E-mail sekolah √
4. Dokumen penggunaan aplikasi administrasi tata
usaha, seperti:
a. Administrasi keuangan √
b. Administrasi siswa √
c. Administrasi tenaga pendidik √
5. Dokumen pelatihan tenaga kependidikan √
mengenai pengoprasian Teknologi Informasi
6. Dokumen hasil pekerjaan/tugas-tugas kegiatan di
tata usaha
a. Data absensi √
b. Laporan nilai siswa kelas 1-6 √
c. Data keuangan √
d. Data guru/pendidik
- Manual
- Teknologi √
e. Data Tunjangan Kinerja tenaga pendidik √
(Tukin)

7. Data sarana pendidikan Tata Usaha


a. Komputer 6pcs
b. Printer 3pcs
c. Finger Print 1pcs
d. Scanner 3pcs
e. Mesin fotocopy 1pcs
f. Papan struktur organisasi sekolah √
g. Bel sekolah √
h. Proyektor LCD √
i. Jaringan Internet (Wi-Fi) √
8. Data prasarana
a. Laboratorium
- Bahasa √
- IPA √
b. Ruang pertemuan/aula √
c. Ruang multimedia √
d. Ruang perpustakaan √
e. Ruang Kantor √
f. Ruang Kepala Sekolah √
9. Aplikasi-aplikasi yang mendukung pekerjaan di
ruang tata usaha
a. Ms. Word √
b. Ms. Excel √
c. Ms. Power point √
10. Dokumen bentuk kegiatan tata usaha
a. Kegiatan seminar (Teknologi Informasi) √
b. Kegiatan pelatihan (Teknologi Informasi √
c. Rapat rutin √
d. Pencatatan ke buku besar √
e. Program kerja tata usaha √
Lampiran 3
Hasil Wawancara

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor

Nama : Rachman Nugeraha, S.H


Waktu/Tgl : Senin, 11 Agustus 2016
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Isi
Pewawancara : Bagaimana kinerja tenaga kependidikan dalam memberikan
pelayanan administrasi tata usaha?

Narasumber : Dari hasil pantauan saya selama ini pegawai tata usaha sudah
mengerjakan tugasnya dengan baik dan penuh rasa tanggung
jawab, maksudnya adalah pegawai tata usaha melakukan
pelayanan kepada para penggunanya (wali murid, guru, dan
siswa) dengan efektif terlebih setelah adanya bantuan TI.

Pewawancara : Apakah pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh


terhadap kinerja pegawai tata usaha, Jelaskan!

Narasumber : Ya sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai karena segala


kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan, kini lebih banyak
memerlukan bantuan TI dan memang dengan adanya TI ini para
pegawai lebih bersemangat dalam bekerja juga lebih berkualitas.

Pewawancara : Adakah strategi khusus yang diterapkan untuk pegawai tata


usaha dalam memberikan pelayanan?

Narasumber : Jadi, karena kami ingin memberikan pelayanan yang baik maka
kami harus membenahi diri kami terlebih dahulu maksudnya
adalah saya memberikan waktu kepada pegawai tata usaha untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan jika memang diperlukan agar lebih
berkualitas lagi kedepannya.
Hasil Wawancara dengan ketua staf tata usaha SDIT Asy-Syifa Qolbu Bogor

Nama : Yayat Supriatna, S.Pd


Waktu/Tgl : 01 Desember 2016
Tempat : Ruang tata usaha
Isi
Pewawancara : Kegiatan pelayanan apa saja yang dilakukan tata usaha dengan
menggunakan bantuan teknologi informasi?
Narasumber : Oh kalo itu hampir sebagian dari pemberian pelayanan untuk
seluruh anggota sekolah menggunakan TI, contohnya itu
penginputan data SPP, tabungan, tunjangan guru, rekap data
kesiswaan dan lain sebagainya deh. Soalnya kan kalo pake
manual kaya dulu itu banyak penumpukan buku-buku yang
penyimpanannya itu kurang rapih jadi suka susah kalo lagi
dibutuhinnya.
Pewawancara : Apakah seluruh pegawai tata usaha sudah dapat menguasai
penggunaan teknologi informasi yang berkaitan dengan pelayanan
administrasi tata usaha, jelaskan!
Narasumber : Ya sudah, tergantung dengan bagian tugas masing-masing
karena ada aplikasi-aplikasi khusus yang dibutuhkan untuk
membantu mereka bekerja.
Pewawancara : Adakah kriteria khusus bagi pegawai tata usaha di SDIT Asy-
Syifa Qolbu?
Narasumber : kalo disini paling standar itu pegawai harus bisa menguasai
Ms.Word, Ms.Excell dan Ms.Power Point. Selebihnya jika ada
aplikasi-aplikasi lain yang diperlukan, maka sekolah biasanya
mengikutsertakan pada pelatihan atau seminar terlebih untuk
bagian operator karena tugas tersebut sangat diperlukan untuk
mengontrol kegiatan tata usaha agar ketika terjadi kerusakan atau
ada aplikasi baru untuk sekolah, mereka dapat menghandle tugas
tersebut.
Lampiran 4

ANGKET PENELITIAN
(Variabel Pemanfaatan TI)

Jenis Kelamin :
(beri tanda ceklis ( √ )
Laki-laki

Perempuan

Petunjuk pengisian :
1. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom alternatif jawaban yang tersedia sesuai
dengan penilaian anda.
2. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar-salah, jawaban sesuai dengan
keadaan anda yang sebenarnya.
3. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
4. Terimakasih atas partisipasi anda.
Keterangan alternatif jawaban:
TB : Tidak Baik B : Baik
CB : Cukup Baik SB : Sangat Baik
No Pernyataan TB CB B SB
1 Dengan teknologi finger print di sekolah staff tata
usaha dan para tenaga pendidik lebih rajin dalam
bekerja
2 Dengan adanya komputer pekerjaan pegawai tata
usaha lebih cepat
3 Adanya CCTV membuat rasa aman karena segala
kegiatan dapat terkontrol dengan baik di lingkungan
sekolah
4 Jaringan internet yang tersedia di sekolah dapat
digunakan
5 Penggunaan telepon atau fax membantu pelayanan
tata usaha sekolah
6 Kecepatan pelayanan di tata usaha sekolah
7 Penggunaan teknologi informasi mempermudah
dalam pembayaran SPP di sekolah
8 Perkembangan tata usaha sekolah lebih baik setalah
menggunakan teknologi informasi
9 Staff tata usaha menguasai cara penggunaan teknologi
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
ketatausahaan di sekolah
10 Hubungan antara sekolah dengan wali murid terjalin
dengan baik dengan adanya teknologi informasi
(jaringan grup WhatsApp)
11 Ketepatan dan kecepatan staff tata usaha untuk
mendapatkan data bagi wali murid
12 Staff tata usaha melaksanakan tugasnya dengan rapi
dan professional
13 Staff tata usaha dapat menghandle tugas yang diminta
oleh wali murid secara cepat dan tepat di sekolah
14 Penggunaan perangkat TI pada pelayanan tata usaha
secara tepat sesuai kebutuhan
15 Staff tata usaha menggunakan teknologi informasi
(internet) sesuai tugas
16 Fasilitas komputer tata usaha sekolahdapat digunakan
dengan cepat
17 Informasi di website sekolah dapat diakses dengan
mudah
18 Konten website berguna untuk mendapatkan
informasi sekolah
19 Penggunaan teknologi informasi meningkatkan
kualitas kerja tata usaha sekolah
20 Adanya teknologi informasi memperlihatkan
semangat kerja pegawai tata usaha sekolah
21 Teknologi informasi mempercepat proses pembayaran
daftar ulang
22 Kompeten tata usaha sekolah meningkat dengan
adanya teknologi informasi
23 Pegawai tata usaha lebih terampil dengan penggunaan
teknologi informasi
24 Transparansi kerja tata usaha memberikan kepuasan
25 Informasi beasiswa sekolah dapat di peroleh dengan
cepat dengan adanya teknologi informasi
ANGKET PENELITIAN
(Variabel Pelayanan Administrasi TU)

Jenis Kelamin :
(beri tanda ceklis ( √ )
Laki-laki

Perempuan

Petunjuk pengisian :
1. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom alternatif jawaban yang tersedia sesuai
dengan penilaian anda.
2. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar-salah, jawaban sesuai dengan
keadaan anda yang sebenarnya.
3. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
4. Terimakasih atas partisipasi anda.
Keterangan alternatif jawaban:
TB : Tidak Baik B : Baik
CB : Cukup Baik SB : Sangat Baik
No Pernyataan TB CB B SB
1 Memberikan penjelasan terhadap kegiatan administrasi
sekolah
2 Melakukan administrasi secara teratur dan rapi di sekolah
3 Kegiatan pelayanan tata usaha di sekolah memberikan
kenyamanan
4 Pelayanan yang efisien pada kegiatan daftar ulang murid
baru di sekolah
5 Pelayanan yang efisien pada kegiatan pembayaran SPP di
sekolah
6 Pelayanan yang diberikan tata usaha sekolah memuaskan
7 Staf pelayanan tata usaha masuk kerja tepat waktu ke
sekolah
8 Staf tata usaha terbuka terhadap kritik dan saran
9 Staf tata usaha tidak membeda-bedakan dalam memberikan
pelayanan
10 Kerjasama tim yang terdapat di ruang tata usaha sekolah
menjadikan pelayanan lebih efektif
11 Staf tata usaha cepat tanggap dalam memberikan pelayanan
penerimaan siswa baru di sekolah
12 Staf tata usaha sekolah bersikap tenang ketika bekerja
13 Kurangnya pegawai tata usaha yang bertugas dalam
menangani anggota sekolah menjadikan pelayanan kurang
efektif
14 Peningkatan pelayanan tata usaha di sekolah dari waktu ke
waktu
15 Staf memberikan informasi mengenai administrasi dengan
jelas
16 Staf tata usaha memberikan arahan terhadap pelaksanaan
penerimaan siswa baru
17 Tata usaha sekolah melaksanakan program peningkatan
mutu pelayanan administrasi
18 Tata usaha sekolah melaksanakan evaluasi dan mengecek
keadaan pelayanan di lingkungan sekolah
19 Fasilitas yang disediakan oleh tata usaha sekolah memadai
20 Tata usaha sekolah menerima saran untuk menyediakan
fasilitas ruang tunggu yang nyaman
21 Staf tata usaha menerima saran tentang fasilitas sekolah
yang menunjang administrasi sekolah
22 Tata usaha sekolah menyediakan fasilitas internet untuk
rapat bersama wali murid
23 Tata usaha sekolah melakukan pemeliharaan fasilitas untuk
perangkat TI
24 Tata usaha sekolah memiliki fasilitas komputer yang
memadai
25 Tata usaha sekolah memiliki fasilitas printer yang memadai
untuk membantu kegiatan keadministrasian
Lampiran 5

Uji coba variabel Pemanfaatan TI (X)


RESP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4
3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
8 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3
9 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
10 4 3 4 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3
11 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3
12 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
13 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
14 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
16 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
18 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3
19 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
20 4 3 4 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3
21 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3
22 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
23 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
24 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
25 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
26 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
27 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3
28 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4
29 3 3 2 2 2 3 4 4 4 2 3 3 3
30 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
31 4 3 2 3 3 1 3 3 3 3 4 3 4
32 4 3 2 3 3 1 3 3 3 3 4 3 4
33 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3
34 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3
35 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3
37 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
38 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 76
3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 80
2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 68
4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 2 2 85
3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 90
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98
3 4 4 3 2 2 3 2 2 1 1 1 78
3 3 3 4 3 3 4 2 2 1 1 1 73
3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 81
3 4 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 67
2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 71
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 83
3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 82
3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 79
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 74
3 4 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 74
3 4 4 3 3 2 2 2 2 1 1 1 78
3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 78
3 4 3 4 3 3 4 2 2 1 1 1 76
3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 72
2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 72
3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 80
3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 81
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 89
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 89
3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 81
2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 2 79
3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 1 1 62
4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 91
3 2 3 4 1 3 3 3 2 2 2 2 69
3 2 3 4 1 3 3 3 2 2 2 2 69
3 2 3 4 2 3 3 2 2 1 1 1 66
3 2 3 4 2 3 3 2 2 1 1 1 67
4 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 87
4 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 2 77
4 4 4 4 2 4 3 3 2 2 2 2 78
4 3 3 3 2 4 3 3 2 2 2 2 79
4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 1 1 87
3 3 3 3 2 4 4 2 1 1 1 1 75
3125
Lampiran 6

Uji Coba Variabel Pelayanan Administrasi TU (Y)


NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 2
3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 3 4
4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
5 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3
6 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3
7 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3
8 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3
9 2 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3
10 2 2 3 3 4 4 4 1 2 3 3 3 3
11 2 2 2 2 4 4 4 2 3 3 4 4 3
12 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4
13 2 2 2 2 4 4 4 2 3 3 4 4 3
14 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3
15 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2
16 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
17 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3
18 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
19 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3
20 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 3 4
21 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
22 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2
23 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
24 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3
25 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
26 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
27 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
28 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
29 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3
30 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2
31 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
32 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
33 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
34 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3
35 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
36 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
37 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
38 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3
39 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2
40 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total
3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 87
2 3 2 3 2 4 4 3 3 3 4 3 79
2 3 2 2 1 4 1 2 3 2 3 2 72
2 3 2 2 2 3 4 4 3 4 2 3 78
2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 78
2 3 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 69
2 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 63
2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 66
2 3 2 2 1 3 1 3 4 3 3 4 71
3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 69
3 2 3 2 2 1 3 3 3 2 2 3 68
4 4 4 3 1 4 2 3 4 3 3 3 80
3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 70
2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 64
2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 65
3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 74
4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 85
3 4 3 1 1 2 3 3 4 3 3 4 83
2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 66
2 3 2 2 1 4 1 3 3 3 3 3 75
2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 2 3 75
4 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 70
3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 75
4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 82
2 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 88
2 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 82
2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 77
2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 4 3 77
2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 62
2 2 2 3 2 3 3 4 3 4 2 3 66
3 3 2 2 3 3 3 3 4 1 3 3 73
2 3 2 2 2 3 4 3 4 1 3 3 76
3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 87
3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 83
3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 90
2 3 2 2 2 3 4 4 3 2 4 3 78
3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 89
2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 3 64
2 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 70
3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 75
3001
Lampiran 7

Nilai Variabel X Dan Y

No
Resp x y xy x2 y2
1 70 87 6090 4900 7569
2 73 79 5767 5329 6241
3 62 72 4464 3844 5184
4 78 78 6084 6084 6084
5 82 78 6396 6724 6084
6 90 69 6210 8100 4761
7 71 63 4473 5041 3969
8 66 66 4356 4356 4356
9 74 71 5254 5476 5041
10 60 69 4140 3600 4761
11 64 68 4352 4096 4624
12 76 80 6080 5776 6400
13 75 70 5250 5625 4900
14 72 64 4608 5184 4096
15 68 65 4420 4624 4225
16 67 74 4958 4489 5476
17 71 85 6035 5041 7225
18 71 83 5893 5041 6889
19 69 66 4554 4761 4356
20 65 75 4875 4225 5625
21 65 75 4875 4225 5625
22 74 70 5180 5476 4900
23 74 75 5550 5476 5625
24 77 82 6314 5929 6724
25 81 88 7128 6561 7744
26 82 82 6724 6724 6724
27 74 77 5698 5476 5929
28 72 77 5544 5184 5929
29 56 62 3472 3136 3844
30 84 66 5544 7056 4356
31 61 73 4453 3721 5329
32 61 76 4636 3721 5776
33 59 87 5133 3481 7569
34 59 83 4897 3481 6889
35 79 90 7110 6241 8100
36 70 78 5460 4900 6084
37 71 89 6319 5041 7921
38 73 64 4672 5329 4096
39 79 70 5530 6241 4900
40 68 75 5100 4624 5625
41 70 87 6090 4900 7569
42 73 79 5767 5329 6241
43 62 72 4464 3844 5184
44 78 78 6084 6084 6084
45 82 78 6396 6724 6084
46 90 69 6210 8100 4761
47 71 63 4473 5041 3969
48 66 66 4356 4356 4356
49 74 71 5254 5476 5041
50 60 69 4140 3600 4761
51 64 68 4352 4096 4624
52 76 80 6080 5776 6400
53 75 70 5250 5625 4900
54 72 64 4608 5184 4096
55 68 65 4420 4624 4225
56 67 74 4958 4489 5476
57 71 85 6035 5041 7225
58 71 83 5893 5041 6889
59 69 66 4554 4761 4356
60 65 75 4875 4225 5625
61 65 75 4875 4225 5625
62 74 70 5180 5476 4900
63 74 75 5550 5476 5625
64 77 82 6314 5929 6724
65 81 88 7128 6561 7744
66 82 82 6724 6724 6724
67 74 77 5698 5476 5929
68 72 77 5544 5184 5929
69 56 62 3472 3136 3844
70 84 66 5544 7056 4356
71 61 73 4453 3721 5329
72 61 76 4636 3721 5776
73 59 87 5133 3481 7569
74 59 83 4897 3481 6889
75 79 90 7110 6241 8100
76 70 78 5460 4900 6084
77 71 89 6319 5041 7921
78 73 64 4672 5329 4096
79 79 70 5530 6241 4900
80 68 75 5100 4624 5625
Jumlah 5686 6002 427196 408678 455110
Lampiran 8

Hasil Uji Normalitas


Lampiran 7

Tabel distribusi t
d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI
dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1%
satu
10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%
sisi
1 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619
2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599
3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924
4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610
5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869
6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959
7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408
8 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041
9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781
10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587
11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437
12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318
13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221
14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140
15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073
16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015
17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965
18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922
19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883
20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850
21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819
22 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792
23 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,485 3,768
24 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745
25 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,450 3,725
26 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707
27 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,690
28 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,408 3,674
29 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,396 3,659
30 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,385 3,646
31 1,309 1,696 2,040 2,453 2,744 3,375 3,633
32 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,365 3,622
33 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 3,356 3,611
34 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,348 3,601
35 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 3,340 3,591
36 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 3,333 3,582
37 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 3,326 3,574
38 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 3,319 3,566
39 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,313 3,558
40 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,307 3,551
41 1,303 1,683 2,020 2,421 2,701 3,301 3,544
42 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,296 3,538
43 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 3,291 3,532
44 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 3,286 3,526
45 1,301 1,679 2,014 2,412 2,690 3,281 3,520
46 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 3,277 3,515
47 1,300 1,678 2,012 2,408 2,685 3,273 3,510
48 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 3,269 3,505
49 1,299 1,677 2,010 2,405 2,680 3,265 3,500
50 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,261 3,496
51 1,298 1,675 2,008 2,402 2,676 3,258 3,492
52 1,298 1,675 2,007 2,400 2,674 3,255 3,488
53 1,298 1,674 2,006 2,399 2,672 3,251 3,484
54 1,297 1,674 2,005 2,397 2,670 3,248 3,480
55 1,297 1,673 2,004 2,396 2,668 3,245 3,476
56 1,297 1,673 2,003 2,395 2,667 3,242 3,473
57 1,297 1,672 2,002 2,394 2,665 3,239 3,470
58 1,296 1,672 2,002 2,392 2,663 3,237 3,466
59 1,296 1,671 2,001 2,391 2,662 3,234 3,463
60 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 3,232 3,460
61 1,296 1,670 2,000 2,389 2,659 3,229 3,457
62 1,295 1,670 1,999 2,388 2,657 3,227 3,454
63 1,295 1,669 1,998 2,387 2,656 3,225 3,452
64 1,295 1,669 1,998 2,386 2,655 3,223 3,449
65 1,295 1,669 1,997 2,385 2,654 3,220 3,447
66 1,295 1,668 1,997 2,384 2,652 3,218 3,444
67 1,294 1,668 1,996 2,383 2,651 3,216 3,442
68 1,294 1,668 1,995 2,382 2,650 3,214 3,439
69 1,294 1,667 1,995 2,382 2,649 3,213 3,437
70 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648 3,211 3,435
71 1,294 1,667 1,994 2,380 2,647 3,209 3,433
72 1,293 1,666 1,993 2,379 2,646 3,207 3,431
73 1,293 1,666 1,993 2,379 2,645 3,206 3,429
74 1,293 1,666 1,993 2,378 2,644 3,204 3,427
75 1,293 1,665 1,992 2,377 2,643 3,202 3,425
76 1,293 1,665 1,992 2,376 2,642 3,201 3,423
77 1,293 1,665 1,991 2,376 2,641 3,199 3,421
78 1,292 1,665 1,991 2,375 2,640 3,198 3,420
79 1,292 1,664 1,990 2,374 2,640 3,197 3,418
80 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 3,195 3,416
81 1,292 1,664 1,990 2,373 2,638 3,194 3,415
82 1,292 1,664 1,989 2,373 2,637 3,193 3,413
83 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,191 3,412
84 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,190 3,410
85 1,292 1,663 1,988 2,371 2,635 3,189 3,409
86 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,188 3,407
87 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,187 3,406
88 1,291 1,662 1,987 2,369 2,633 3,185 3,405
89 1,291 1,662 1,987 2,369 2,632 3,184 3,403
90 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 3,183 3,402
91 1,291 1,662 1,986 2,368 2,631 3,182 3,401
92 1,291 1,662 1,986 2,368 2,630 3,181 3,399
93 1,291 1,661 1,986 2,367 2,630 3,180 3,398
94 1,291 1,661 1,986 2,367 2,629 3,179 3,397
95 1,291 1,661 1,985 2,366 2,629 3,178 3,396
96 1,290 1,661 1,985 2,366 2,628 3,177 3,395
97 1,290 1,661 1,985 2,365 2,627 3,176 3,394
98 1,290 1,661 1,984 2,365 2,627 3,175 3,393
99 1,290 1,660 1,984 2,365 2,626 3,175 3,392
100 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 3,174 3,390
Lampiran 8

Tabel distribusi F
DISTRIBUTION TABEL NILAI F0,05
DEGREES OF FREEDOM FOR NOMINATOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15 20 24 30 40 60 120 ∞
1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 244 246 248 249 250 251 252 253 254
2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3 19,3 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5
3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 8,74 8,70 8,66 8,64 8,62 8,59 8,57 8,55 8,53
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,91 5,86 5,80 5,77 5,75 5,72 5,69 5,66 5,63
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 4,68 4,62 4,56 4,53 4,50 4,46 4,43 4,40 4,37
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,00 3,94 3,87 3,84 3,81 3,77 3,74 3,70 3,67
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 3,57 3,51 3,44 3,41 3,38 3,34 3,30 3,27 3,23
8 5,32 4,46 4,07 3,84 4,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 3,28 3,22 3,15 3,12 3,08 3,04 3,01 2,97 2,93
9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,07 3,01 2,94 2,90 2,86 2,83 2,79 2,75 2,71
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 2,91 2,85 2,77 2,74 2,70 2,66 2,62 2,58 2,54
D e g r e e s o f f r e e d o m Fo r D e n o m i n a t o r

11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,79 2,72 2,65 2,61 2,57 2,53 2,49 2,45 2,40
12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,69 2,62 2,54 2,51 2,47 2,43 2,38 2,34 2,30
13 4,67 3,81 3,41 3,13 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,60 2,53 2,46 2,42 2,38 2,34 2,30 2,25 2,21
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,53 2,46 2,39 2,35 2,31 2,27 2,22 2,18 2,13
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 6,59 2,54 2,48 2,40 2,33 2,29 2,25 2,20 2,16 2,11 2,07
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,42 2,35 2,28 2,24 2,19 2,15 2,11 2,06 2,01
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,38 2,31 2,23 2,19 2,15 2,10 2,06 2,01 1,96
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,34 2,27 2,19 2,15 2,11 2,06 2,02 1,97 1,92
19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,31 2,23 2,16 2,11 2,07 2,03 1,98 1,93 1,88
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,28 2,20 2,12 2,08 2,04 1,99 1,95 1,90 1,84
21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,25 2,18 2,10 2,05 2,01 1,96 1,92 1,87 1,81
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,23 2,15 2,07 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,78
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,20 2,13 2,05 2,01 1,96 1,91 1,86 1,81 1,76
24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,18 2,11 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,79 1,73
25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,16 2,09 2,01 1,96 1,92 1,87 1,82 1,77 1,71
30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,09 2,01 1,93 1,89 1,84 1,79 1,74 1,68 1,62
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,00 1,92 1,84 1,79 1,74 1,69 1,64 1,58 1,51
50 4,08 3,18 2,79 2,56 2,40 2,29 2,20 2,13 2,07 2,02 1,95 1,87 1,78 1,74 1,69 1.63 1,56 1,50 1,41
60 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,92 1,84 1,75 1,70 1,65 1,59 1,53 1,47 1,39
100 3,94 3,09 2,70 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,92 1,85 1,80 1,68 1,63 1,57 1,51 1,46 1,40 1,28
120 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,83 1,75 1,66 1,61 1,55 1,50 1,43 1,35 1,22
∞ 3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 2,10 2,01 1,94 1,88 1,83 1,75 1,67 1,57 1,52 1,46 1,39 1,32 1,22 1,00
Lampiran 9

Tabel rtabel

DISTRIBUSI NILAI rtabelSIGNIFIKANSI 5% dan 1%


N The Level of Significance N The Level of Significance

5% 1% 5% 1%

3 0.997 0.999 38 0.320 0.413

4 0.950 0.990 39 0.316 0.408

5 0.878 0.959 40 0.312 0.403

6 0.811 0.917 41 0.308 0.398

7 0.754 0.874 42 0.304 0.393

8 0.707 0.834 43 0.301 0.389

9 0.666 0.798 44 0.297 0.384

10 0.632 0.765 45 0.294 0.380

11 0.602 0.735 46 0.291 0.376

12 0.576 0.708 47 0.288 0.372

13 0.553 0.684 48 0.284 0.368

14 0.532 0.661 49 0.281 0.364

15 0.514 0.641 50 0.279 0.361

16 0.497 0.623 55 0.266 0.345

17 0.482 0.606 60 0.254 0.330

18 0.468 0.590 65 0.244 0.317

19 0.456 0.575 70 0.235 0.306

20 0.444 0.561 75 0.227 0.296


21 0.433 0.549 80 0.220 0.286

22 0.432 0.537 85 0.213 0.278

23 0.413 0.526 90 0.207 0.267

24 0.404 0.515 95 0.202 0.263

25 0.396 0.505 100 0.195 0.256

26 0.388 0.496 125 0.176 0.230

27 0.381 0.487 150 0.159 0.210

28 0.374 0.478 175 0.148 0.194

29 0.367 0.470 200 0.138 0.181

30 0.361 0.463 300 0.113 0.148

31 0.355 0.456 400 0.098 0.128

32 0.349 0.449 500 0.088 0.115

33 0.344 0.442 600 0.080 0.105

34 0.339 0.436 700 0.074 0.097

35 0.334 0.430 800 0.070 0.091

36 0.329 0.424 900 0.065 0.086

37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081


Lampiran 10

Keadaan dan fasilitas teknologi informasi diruang tata usaha

Anda mungkin juga menyukai