PENDAHULUAN
Osteomielitis kronis telah menjadi masalah yang sulit bagi pasien dan
infeksi jangka panjang menyebabkan kesakitan bagi pasien baik secara mental
gejala lebih dari 1 bulan (Dormans & Drummond, 1994). Osteomielitis kronis
dapat juga didefinisikan sebagai tulang mati yang terinfeksi didalam jaringan
lunak yang tidak sehat (Cierny & Madder, 2003). Angka kekambuhan pasien
Akibat dari infeksi ini bisa terjadi draining tract, terjadi fraktur patologis pada
daerah yang infeksi, ada juga kemungkinan tranformasi ke arah ganas yaitu
1
2
setelah periode waktu yang lama dari infeksi kronik, rata-rata 35 tahun
paling sering terjadi osteomielitis kronis post trauma dan infected nonunion
penanganan luka (soft tissue coverage), dan terapi antibiotik yang spesifik
dan semua jaringan mati harus di kuret dari medula. Bila sequestrum terdapat
di dalam involucrum atau kanal medulla, buat jendela pada korteks tulang
dengan bor dan osteotome (Spiegel & Penny, 2005). Jaringan yang hidup
harus terdapat pada batas reseksi. Tulang yang hidup ditandai dengan titik-
High speed burr ini sangat bagus digunakan karena dapat menjangkau
tulang yang berada disudut sempit. Dengan high speed burr kita dapat
jaringan yang mati dengan lebih baik (Patrick & Spencer, 2005). High speed
(Augustin, 2012).
3
aureus ditemukan sebanyak 89 % dari semua infeksi (Song & Sloboda, 2001).
bahan yang diambil dari lesi tulang, darah atau cairan sendi (Lazzarini dkk,
2004).
Dari uraian diatas high speed burr dapat dimanfaatkan dalam tindakan
dapat membuang semua jaringan nekrotik lebih baik daripada kuretase. Hasil
efek high speed burr pada proses debridemen pasien dengan osteomielitis
dengan kuretase?
kuretase.
high speed burr untuk debridemen osteomielitis kronik tulang tibia kelinci.
5
kronis.