PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Area Masalah
“Tingkat Pengtahuan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Metode 3M Plus
pada Keluarga Binaan Kampung Kebon Jamblang RT/RW 009/003, Desa Pangkalan,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.”.
2. Akar Penyebab Masalah
a. Pengetahuan tentang 3M PLUS dan DBD
Hasil data yang ada menunjukkan bahwa responden memiliki
pengetahuan atau informasi dasar tentang 3M PLUS yang buruk
dengan jumlah 10 responden (59%) dan sebanyak 2 responden
yang memiliki hasil yang baik serta terdapat 7 responden dengan
hasil yang cukup.
b. Tingkat Pendidikan Responden
Data yang ada menunjukkan bahwa terdapat 8 responden (42%) dengan tingkat
pendidikan SMA / SMK / sederajat, 6 responden (31.5%) dengan tingkat
pendidikan SD / sederajat, 2 responden dengan tingkat pendidikan SMP / sederajat,
2 responden yang tidak pernah sekolah / tidak menyelesaikan pendidikan apapun
dan 1 responden yang menyelesaikan perguruan tinggi.
c. Pengalaman Responden terhadap 3M PLUS
Hasil data tentang Pengalaman Responden terhadap Kegiatan
PSN dengan Metode 3M PLUS menunjukkan terdapat terdapat 12
responden dengan hasil yang buruk (63%) dan 7 responden
dengan hasil yang cukup.
d. Lingkungan Responden tentang kegiatan PSN dan Penyuluhan 3M PLUS
Dari hasil data yang didapatkan menunjukkan bahwa terdapat 12
responden (63%) berpendapat bahwa Sarana Pelayanan di
Lingkungan Responden buruk, dan 7 responden menilai cukup.
e. Sosial Responden
Hasil data yang didapatkan mengenai Sosial Responden terhadap
Kegiatan PSN dengan Metode 3M PLUS menunjukkan terdapat 14
104
responden dengan hasil yang buruk (74%) dan 5 responden
berpendapat buruk.
3. Hasil Fishbone
a. Rendahnya kualitas pengetahuan responden disebabkan oleh karena faktor
pendidikan, pengalaman, informasi, sosial dan kondisi lingkungan yang buruk.
b. Pengalaman tentang kegiatan PSN / 3M PLUS dari responden
masih kurang maksimal disebabkan karena kurangnya tokoh yang
dapat dicontoh dan jarangnya penyuluhan tentang PSN dengan
metode 3M PLUS sehingga responden tidak memiliki pengetahuan
dan panutan untuk melakukan 3M Plus yang baik dan benar.
c. Kurangnya informasi yang didapatkan responden disebabkan oleh paparan dan pengaruh
media tentang 3M Plus dari petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan yang masih kurang
di masyarakat.
d. Rendahnya tingkat pendidikan responden disebabkan oleh karena rendahnya
kesadaran responden akan pentingnya pendidikan.
e. Kondisi lingkungan responden masih dinilai buruk dikarenakan kurangnya
sosialisasi 3M Plus dan pengetahuan tentang lingkungan yang berpengaruh terhadap
demam berdarah dengue
f. Kondisi sosial responden masih dikategorikan buruk dikarenakan kurangnya
sosialisasi dan pengetahuan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan upaya 3M Plus di
sekitar keluarga responden.
5.2 Saran
Pembina atau Kader Desa
1. Memberikan penyuluhan tentang Demam Berdarah, cara mencegah nyamuk demam
berdarah dengan 3 M plus, cara menggunakan anti nyamuk yang efektif dan aman
dengan frekuensi yang lebih sering.
105
2. Memberikan saran kepada pemilik warung untuk menjual obat anti nyamuk yang
efektif, aman, murah dan mudah digunakan.
3. Melakukan pemantauan jentik nyamuk melalui kader Juru Pemantau Jentik
(Jumantik) secara berkala.
106
c. Meningkatkan pembinaan kader agar lebih optimal dalam hal kegiatan penyuluhan
mengenai perilaku pencegahan nyamuk demam berdarah dan melakukan pemantauan
program kader juru pemantau jentik secara rutin.
107