Anda di halaman 1dari 10

NAMA : LUSY FEBRIANTI

NIM : 16065038
GRUP : 3E4
JUDUL : FREQUENCY SHIFT KEYING (FSK)

A. PETUNJUK UMUM :
1. Kompetensi Dasar
Mahasiswa memahami modulasi digital
2. Indikator Pencapaian
Mahasiswa dapat membuat simulasi dan menganalisis performance modulasi FSK dengan benar

B. TEORI SINGKAT
Frequency Shift Keying merupakan skema modulasi frekuensi dengan informasi digital
dikirimkan melalui frekuensi tertentu yang berubah-ubah dari gelombang pembawa. FSK
yang paling sederhana adalah binary FSK (BFSK). BFSK menggunakan pasangan frekuensi
tertentu untuk mengirimkan informasi biner (0 dan 1). Dengan skema ini, “1” adalah
frekuensi yang ditandai dan “0” adalah frekuensi spasi.
Pada sistem BFSK, simbol 0 dan 1 dibedakan satu dengan lainnya dengan mengirimkan satu
dari dua gelombang sinusoidal yang berbeda dalam frekuensi dengan jumlah tertentu.

lainnya
Dengan i=1,2 dan Eb=daya yang dipancarkan/bit

Frekuensi pemancar , dan n=konstanta, Tb=interval bit.

Simbol 1 diwakili oleh S1(t)


Simbol 0 diwakili oleh S0(t)

Pemancar FSK
Urutan input biner diwakili oleh bentuk On-Off, dengan simbol 1 diwakili oleh amplitudo
tetap dari dan simbol 0 diwakili oleh tegangan 0 volt. Dengan menggunakan inverter
pada kanal lebih rendah, untuk memastikan bahwa simbol 1 pada input. Dua frekuensi f1 dan
f2 dipilih untuk menjadi integer pengali yang sama dengan rata bit . Dengan menjumlahkan

keluaran kanal atas dan bawah, didapatkan sinyal BFSK.

Penerima FSK

Penerima berisikan dua penghubung dengan input yang sama yaitu disediakan oleh sinyal
referensi koheren yang dibangkitkan sendiri dan . Keluaran penghubung dikurangi
satu dengan lainnya, menghasilkan x yang dibandingkan dengan ambang tegangan nol volt.
Jika x>0, penerima akan menentukan sinyal sebagai simbol 1 dan jika x<0, sinyal akan
ditentukan sebagai simbol 0.

C. ALAT DAN BAHAN


Komputer dengan program matlab

D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Bukalah program matlab dengan melakukan double klik pada icon matlab
2. kemudian clik kiri di file -> new -> m.file.

3. Ketik source code berikut :

clc;
clea
r;
clos
e
all;
%membangkitkan sinyal carrier
f1=input('Frekuensi sinyal carrier
1='); f2=input('Frekuensi sinyal
carrier 2='); Tb=1; fc1=f1;fc2=f2;
t=0:(Tb/100):Tb;
c1=sqrt(2/Tb)*sin(2*pi*fc1*t);
c2=sqrt(2/Tb)*sin(2*pi*fc2*t);
%membangkitkan sinyal pesan
N=input('Frekuensi sinyal
pesan='); m=rand(1,N);%pengacakan
nilai 1 hingga N t1=0;t2=Tb;
for i=1:N
t=t1:(Tb/100):t2;
if m(i)>0.5
m(i)=1;
m_s=ones(1,length(t));
invm_s=zeros(1,length(t));
e
l m(i)=0;
s m_s=zeros(1,length(t));
e invm_s=ones(1,length(t));

e
n
d
pesan(i,:)=m_s;
%Penjumlahan sinyal
fsk_sig1(i,:)=c1.*m_s;
fsk_sig2(i,:)=c2.*invm_s;
fsk=fsk_sig1+fsk_sig2;
%Menggambarkan grafik sinyal pesan dan sinyal
dimodulasi subplot(3,2,2);axis([0 N -2
2]);plot(t,pesan(i,:),'r');
title('sinyal pesan');xlabel('t---->');ylabel('m(t)');grid
on;hold on; subplot(3,2,5);plot(t,fsk(i,:));
title('sinyal FSK');xlabel('t---->');ylabel('s(t)');grid
e on;hold on; t1=t1+(Tb+.01); t2=t2+(Tb+.01);
n
d
hold off
%Menggambarkan bit data biner dan sinyal
carrier subplot(3,2,1);stem(m);
title('data biner');xlabel('n---->');
ylabel('b(n)');grid on;
subplot(3,2,3);plot(t,c1);
title('sinyal carrier-1');xlabel('t---->');ylabel('c1(t)');grid on;
subplot(3,2,4);plot(t,c2);
title(sinyal carrier-2');xlabel('t---->');ylabel('c2(t)');grid on;
4. Simpan m.file yang telah dibuat, dan jalankan dengan menekan tombol run yang terdapat
pada toolbar jendela m.file.

5. Ganti nilai frekuensi carrier 1 dan frekuensi carrier 2 sesuai dengan tabel dan catat hasil
percobaan.
6. Tambahkan kode berikut setelah kode yang diketik untuk demodulasi fsk:

t1=0;
t2=Tb;
for i=1:N
t=[t1:(Tb/100):t2];
%Pengurangan sinyal
x1=sum(c1.*fsk_sig1(i,:));
x2=sum(c2.*fsk_sig2(i
,:)); x=x1-x2;
%Penentuan
sinyal if
x>0
demod(i)=1;
e
l demod(i)=0;
s
e

e
n
d
t1=t1+(Tb+.01);
t2=t2+(Tb+.01);
e
n
d
%Menggambarkan bit data
demodulasi
subplot(3,2,6);stem(demod);
title('data demodulasi');
xlabel('n >');
ylabel('b(n)
'); grid on;

E. HASIL PRAKTIKUM

Hasil percobaan
Carrier 1 Carrier 2 Pesan
Modulasi FSK Demodulasi FSK

2 4 6

3 6 8

4 8 6
5 10 8

6 12 10

6 12 8
7 7 6

8 8 8

6 6 6

20 30 10
F. ANALISIS
Apabila suatu perambatan gelombang sinusnya merambat secara merenggang
maka hal tersebut mengalami persinyalan dengan sinyal digital bernilai 0 dan pada saat
bernilai 1 maka hal tersebut mengalami suatu perapatan sinyal analog yang telah
dihasilkan dari suatu perubahan modulasi sinyal digital , maka dengan hal tersebut
dinamakan persinyalan metoda berupa FSK. Ada bermaksud hal yang lain dengan FSK
ini terdapat pada komunikasi digital sinyal informasi yang akan ditransmisikan berupa
data-data biner yang mengubah frekuensi carriernya, jadi output modulator FSK
merupakan fungsi step didalam daerah frekuensi. Masukan data biner berubah dari 0 ke 1
atau sebaliknya, akibatnya frekuensi output modulator FSK bergeser diantara dua
keadaan frekuensi, yaitu frekuensi mark pada saat kondisi input logic 1 (high) dan
frekuensi space pada saat kondisi logic input berlogic 0 (low). Dalam FSK perubahan
rate input dan output modulator adalah sama, oleh karena itu bit rate dan band rate adalah
sama

G. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan bahwa dalam modulasi digital, suatu sinyal
analog di-modulasi berdasarkan aliran data digital. Perubahan sinyal pembawa dipilih
dari jumlah terbatas simbol alternatif. Teknik yang umum dipakai adalah :
- Frekuensi Shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan
frekuensi.
Teknik Modulasi digital yang dipakai adalah :
- Frequency-shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan
frekuensi. Hal tersebut merupakan bentuk modulasi frekuensi dimana sinyal
modulasinya mengubah frekuensi output di antara nilai sebelum ditentukan.
Biasanya, frekuensi instan diubah di antara dua nilai diskret yang dibatasi frekuensi
tanda dan frekuensi ruang. Bentuk fase FSK yang kontinus yang ada merupakan tidak
ada kelanjutan fase pada sinyal dimodulasi.
Dalam melakukan praktikum modulasi digital ini memiliki suatu karakteristik yang
berbeda-beda dalam metodanya dan hasil percobaan ini semua metoda modulasi digital
mengalami suatu penguatan lebih besar sinyal output yang termodulasi oleh beberapa
metoda modulasi digital daripada sinyal input dari sinyal informasi carrier

Anda mungkin juga menyukai