02MAKALAH KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAlllll
02MAKALAH KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAlllll
Disusun oleh :
Disusun Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam.
Atas segala karunia nikmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Makalah yang berjudul “Komunikasi Verbal dan Komunikasin Non Verbal”
disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas akhir mata kuliah Komunikasi Organisasi
yang diampu oleh Bapak Handini, S.I.Kom., M.I.Kom.
Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Besar harapan kami makalah ini dapat memperluas ilmu komunikasi verbal dan
komunikasi non verbal dalam organisasi kepada para pembaca.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat
dari karya ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN................................................................ 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi
kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang
dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak
dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan
manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap
komunikasi.
Setiap orang selalu berupaya memahami setiap peristiwa yang dialaminya.
Orang memberikan makna terhadap apa yang terjadi di dalam dirinya sendiri atau
lingkungan sekitarnya. Terkadang makna yang diberikan itu sangat jelas dan mudah
dipahami orang lain, namun terkadang makna itu buram, tidak dapat dipahami dan
bahkan bertentangan dengan makna sebelumnya. Dengan memahami komunikasi
maka orang dapat menafsirkan peristiwa secara lebih fleksibel dan bermanfaat.
Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi
yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written)
atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar.Karena kenyataannya,
ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal
ketimbang non verbal.Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maupun
pembaca) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
Contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan
menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon.
Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak
langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi
dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan
lain-lain.
Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion) menempati porsi
penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya
tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan.
Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai
suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci,
cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.
Kaitannya dengan komunikasi organisasi, komunikasi verbal bisa membantu
komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus
memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.Bentuk komunikasi non verbal
sendiri di antaranya adalah penyampaian pesan dalam bentuk lisan atau tulisan.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi organisasi verbal?
2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi non verbal?
3. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui yang dimaksud dengan lomunikasi organisasi verbal
2. Mengetahui yang dimaksud dengan komunikasi non verbal
BAB II
PEMBAHASAN
1.2 Fungsi
Rakhmat (1994) mengelompokkan pesan-pesan nonverbal sebagai berikut:
a. Pesan kinesik. Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang
berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan
pesan postural.
b. Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling
sedikit sepuluh kelompok makna: kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan,
kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan
tekad.
Leathers (1976) menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah sebagai
berikut: a. Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan
tak senang, yang menunjukkan apakah komunikator memandang objek
penelitiannya baik atau buruk; b. Wajah mengkomunikasikan berminat atau
tak berminat pada orang lain atau lingkungan; c. Wajah mengkomunikasikan
intensitas keterlibatan dalam situasi situasi; d. Wajah mengkomunikasikan
tingkat pengendalian individu terhadap pernyataan sendiri; dan wajah
barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.
c. Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti
mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna.
d. Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan, makna yang
dapat disampaikan adalah:
Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan terhadap
individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang diajak bicara
menunjukkan kesukaan dan penilaian positif;
Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator.
Anda dapat membayangkan postur orang yang tinggi hati di depan
anda, dan postur orang yang merendah;
Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional pada
lingkungan secara positif dan negatif. Bila postur anda tidak
berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.
e. Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang.
Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita
dengan orang lain.
f. Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan
kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku
dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang
tubuhnya (body image). Erat kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita
membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik.
Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan dengan
cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat
menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan secara berbeda. Pesan ini oleh
Dedy Mulyana (2005) disebutnya sebagai parabahasa, Pesan sentuhan dan bau-
bauan
1.3 Tipe
Berikut beberapa tipe komunikasi nonverbal, diantaranya yaitu:
1) Komunikasi objek
Komunikasi objek yang paling umum yaitu penggunaan
pakaian.Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya,
walaupun termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering
lebih menyukai orang lain dengan cara berpakaiannya yang menarik.
Contoh lain penggunaan komunikasi objek yaitu seragam
2) Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai
komunikasi nonverbal.Sentuhan dapat berupa bersalaman,
menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-
elus, pukulan dan lain sebagainya.Setiap bentuk komunikasi ini
menyampaikan pesan mengenai tujuan atau perasaan dari
penyentuh.Sentuhan juga bisa menyebabkan suatu perasaan pada
penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
3) Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam
komunikasi nonverbal.Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal
meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya
aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu
serta ketepatan waktu.
4) Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi
kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh.Gerakan tubuh
biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya
mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau
menjelaskan sesuatu; memukul meja untuk menunjukkan kemarahan;
untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk
melepaskan ketegangan.
5) Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang adalah jarak yang digunakan saat
berkomunikasi dengan orang lain, termasuk tempat atau lokasi posisi
kita berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa
dekat tingkat keakraban kita dengan orang lain, menunjukkan seberapa
besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian kita terhadap
orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial.
Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal,
diantaranya yaitu:
Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan hingga jarak satu setengah
kaki.Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi dan
menyenangkan.
Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan setiap pihak yang berkomunikasi
dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini
berkisar antara satu setengah kaki hingga empat kaki.
Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara sangat menyadari kehadiran orang lain,
karena itu pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan
orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat
kaki hingga dua belas kaki.
Jarak public
Jarak publik yaitu berkisar antara dua belas kaki hingga tak
terhingga.
6) Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan,
yakni cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut
paralinguistik.Contohnya seperti nada bicara, nada suara, keras atau
lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi dan lain
sebagainya.
7) Lingkungan
Lingkungan bisa digunakan untuk menyampaikan pesan
tertentu.Diantaranya penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan
dan warna
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
https://iyansetione.wordpress.com/2013/10/24/komunikasi-organisasi/