Anda di halaman 1dari 4

8.

4 Pelaksanaan Pra-Audit
Setelah segala persiapan untuk melaksanakan audit internal, maka langkah selanjutnya
adalah menyampaikan informasi terkait dengan pelaksanaan audit dimaksud kepada auditee
yang meliputi informasi tentang kapan, siapa dan kenapa akan dilaksanakan audit internal.
Informasi ini disampaikan kepada auditee dengan menggunakan sebuah dokumen, yaitu
engagement letter.
Engagement letter berisi antara lain:
 Alamat tujuan surat, yaitu dapat ditujukan kepada manajer, atau pihak yang bertanggung
jawab terhadap suatu unit tertentu
 Tujuan dan ruang lingkup audit
 Jangka waktu pelaksanaan audit, kapan akan dimulai dan diakhiri
 Auditor yang bertanggung jawab untuk melaksanakan audit
 Kebutuhan auditor yang perlu disiapkan oleh auditee
 Kopi dari engagement letter
 Laporan operasi lainnya yang berkaitan dengan auditee.
Setelah proses ini dilakukan, auditoe telah bertemu dengan pihak yang berwenang dari
auditee, maka selanjutnya akan dilakukan fieldwork audit. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengumpulkan informasi yang mendasari proses audit selanjutnya, termasuk sebagai
background dalam penyusunan kebijakan dan perbaikan prosedur. Kegiatan ini juga
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemahaman anggota tim terhadap area yang
sedang diaudit, serta untuk menetapkan dokumentasi terhadap prosedur yang sedang diaudit.
a) Internal Audit Field Survey
Survey ini dilakukan untuk menetapkan arah pelaksanaan audit, ruang lingkup secara
mendetail, dan perpanjangan proses audit. Dengan melakukan survey ini, auditor dapat
lebih mengenali dan memahami proses bisnis yang dilaksanakan oleh auditee serta
mengevaluasi struktur pengendalian dan level dari risiko pengendalian dalam beragam
proses dan sistem yang termasuk dalam lingkup audit. Beberapa informasi yang diperoleh
dan digunakan dalam tahapan ini adalah informasi tentang struktur organisasi,
manual/prosedur operasi, laporan-laporan terkait operasi auditee, hasil observasi secara
personal, dan hasil diskusi dengan key personel.
b) Documenting the Internal Audit Survey
Informasi yang diperoleh dalam tahapan ini harus didokumentasikan dalam kertas kerja
audit, yang nantinya dapat digunakan untuk memperbaiki atau mengubah teknik audit
yang akan digunakan agar lebih sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c) Field Survey Auditor Conclusions
Seringkali perencaaan audit yang disusun sebelum melaksanakan audit tidak sesuai
dengan kondisi auditee yang sebenarnya karena masih menggunakan asumsi-asumsi
auditor. Oleh karena itu, setelah memperoleh informasi dari tahapan ini, perencanaan
audit tersebut harus segera dievaluasi dan diperbaiki.

8.5 Pengembangan dan Persiapan Program Audit


Program audit adalah prosedur yang menggambarkan langkah-langkah dan pengujian yang
akan dilaksanakan oleh auditor dalam menjalankan proses audit. Program audit sebaiknya
diselesaikan segera setelah auditor melaksanakan survey pendahuluan dan sebelum
melaksanakan aktivitas audit yang sebenarnya.
Dua faktor penting dalam penyusunan program audit adalah:
1) Bahwa program audit telah mengidentifikasi seluruh aspek dari area yang akan diuji, dan
tingkat sensitivitas dari area tersebut terhadap pendekatan audit yang akan dilaksanakan.
2) Bahwa program audit adalah sebagai alat panduan dalam melaksanakan aktivitas audit.
Sedangkan format program audit sendiri dapat berbentuk antara lain:
 Sebagai satu set prosedur yang bersifat umum
 Sebagai prosedur audit dengan instruksi yang mendetail

 Sebagai checklist pengujian kepatuhan.


Sebagaimana diatur dalam standar IIA bahwa auditor internal sebaknya menguji dan
mengevaluasi setiap informasi yang berkaitan dengan tujuan audit yang telah direncanakan.
Setiap informasi dimaksud adalah bukti audit, yang melingkupi seluruh kegiatan reviu dan
observasi yang dilakukan oleh auditor. Dasar evaluasi terhadap informasi yang kemudian
dapat dijadikan sebagai bukti audit adalah harus memenuhi kriteria sufficient, competent,
relevant, and useful. Program audit sebaiknya dapat menuntun auditor dalam memperoleh
informasi yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bukti audit. Penggunaan beberapa
macam/tipe bukti audit sekaligus tentu akan sangat berguna dalam menyusun simpulan hasil
audit. Berikut ini adalah beberapa macam tipe audit berdasarkan tingkat objektivitasnya yang
dapat digunakan dalam menyusun simpulan audit oleh auditor:

Tahapan audit yang disusun dalam program audit juga akan bergantung pada karakteristik
dari organisasi yang diaudit. Walaupun demikian, secara umum, audit internal harus
dilaksanakan dan disupervisi berdasarkan standar yang ada. Hal dimaksud akan menjamin
bahwa audit telah dilakukan secara memadai dan terkendali.

Anda mungkin juga menyukai