Anda di halaman 1dari 3

Kebutuhan Ca dan P

Tabel 1. Kebutuhan kalsium dan fosfor ayam petelur

fase nutrisi

Kalsium (%) Fosfor (%)

Starter (0-4 minggu) 1.05-1.1 0.48

Grower I (>4-10 minggu) 0.9-1.1 0.42

Grower II (>10-16 minggu) 0.9-1.0 0.36

Pre Layer (>16 minggu – 2.0-2.1 0.42

produksi telur 2%)

Layer I (Produksi telur 2%

- umur 28 minggu)

Konsumsi 105/g/ekor/hari 3.9-4.1 0.45

Konsumsi 110/g/ekor/hari 3.8-4.0 0.43

Konsumsi 115/g/ekor/hari 3.6-3.8 0.41

Konsumsi 120/g/ekor/hari 3.4-3.6 0.39

Konsumsi 125/g/ekor/hari 3.3-3.5 0.37

Layer II (>28-50 minggu)

Konsumsi 105/g/ekor/hari 3.9-4.1 0.40

Konsumsi 110/g/ekor/hari 3.7-3.9 0.38

Konsumsi 115/g/ekor/hari 3.6-3.8 0.37

Konsumsi 120/g/ekor/hari 3.4-3.6 0.35

Konsumsi 125/g/ekor/hari 3.3-3.5 0.34

Layer III

Konsumsi 105/g/ekor/hari 4.1-4.3 0.36

Konsumsi 110/g/ekor/hari 3.9-4.1 0.34

Konsumsi 115/g/ekor/hari 3.8-4.0 0.33


Konsumsi 120/g/ekor/hari 3.6-3.8 0.32

Konsumsi 125/g/ekor/hari 3.5-3.7 0.30

Mineral Ca dan P berperan dalam tubuh ayam petelur sebagai penyusun kerangka tubuh (tulang)

dan kerabang telur. Pola kebutuhan Ca di fase starter dan layer lebih tinggi disbanding

kebutuhannya di fase grower. Sedangkan untuk P, kebutuhannya paling tinggi terjadi di fase

starter dan menurun seiring bertambahnya umur ayam.

Ca dan P pada dasarnya bekerja sama dalam menyusun tulang dan kerabang telur. Hanya saja

dalam pembentukan kerabang, mineral Ca lebih banyak kebutuhannya dibanding P, karena

sekitar 40-60% kerabang telur tersusun atas Ca. Ca dan P juga bekerja sama dengan vitamin D

agar proses penyerapan keduanya bisa berjalan optimal. Jika asupan D kurang, maka Ca dan P

tidak seluruhnya mampu diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh ayam.

Penting untuk diperhatikan juga dalam pemberian Ca dan P ialah mengenai imbangan

kebutuhannya dalam tubuh. Untuk ayam fase starter hingga grower, perbandingan Ca : P sebesar

2-2.5 : 1. Untuk fase pre layer 5 : 1, dan untuk fase layer 9-12 : 1. Apabila kandungan Ca di

dalam tubuh kurang atau tidak melebihi kebutuhan standarnya, maka akan mempengaruhi

penyerapan mineral lain seperti Mg, Mn dan Zn tidak optimal.

Saat fase starter dan grower, Ca dan P yang terkandung dalam pakan akan diabsorpsi oleh
saluran pencernaan dan dideposisikan ke dalam tulang/kerangka. Oleh karena itu, jika asupan Ca

dan P tidak memenuhi kebutuhan ayam, maka dampak yang biasanya terjadi ialah pertumbuhan

kerangka lambat dan berkorelasi terhadap pertumbuhan berat badan yang rendah.

Lain halnya ketika fase layer, dimana untuk membentuk kerabang telur, Ca dan P diambil

langsung dari dalam darah yang berasal dari penyerapan Ca dan P yang terjadi di usus. Pada

kondisi tertentu, misalnya ketika jumlah Ca dalam darah sedikit, maka tubuh akan mengambil

cadangan Ca dari kerangka. Setelah selesai diambil, kerangka tersebut akan di reformulasi
(dibentuk kembali) dengan suplai Ca dan P dari pakan berikutnya. Dengan demikian, jika ayam
mengalami kekurangan Ca dan P dari asupan pakan, maka kerabang telur yang terbentuk akan

lebih tipis. Dan apabila kondisi kekurangan mineral ini terjadi terus menerus, maka dampak

lainnya yang akan muncul ialah terjadi kelumpuhan pada ayam, atau di lapangan biasa disebut

dengan kasus lelah kandang (cage layer fatigue)

Anda mungkin juga menyukai