Anda di halaman 1dari 7

JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA

VOLUME 01 No. 02 Juni  2012 Halaman 62 - 68


Siti Suryati, dkk.: Benarkah Rumahsakit Pemerintah Menggunakan Manajemen
Artikel Penelitian

BENARKAH RUMAHSAKIT PEMERINTAH MENGGUNAKAN MANAJEMEN


KELUHAN PASIEN UNTUK MELINDUNGI PEMBAYAR PAJAK? STUDI
REFORMASI BIROKRASI DI RUMAHSAKIT BANTUL DIY
DOES GOVERNMENT-OWNED HOSPITALS REALLY MAKE USE OF COMPLAINT MANAGEMENT
TO PROTECT TAX PAYERS? A CASE STUDY OF BANTUL DISTRICT HOSPITAL

Siti Suryati1, Mubasysyir Hasanbasri2, Retna Siwi Padmawati2


1
Rumah Sakit Panembahan, Bantul
2
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta

ABSTRACT untuk mengenali apa yang dipersyaratkan oleh pelanggan dan


Background: Hospitals are generally moving towards a sys- ditujukkan dalam perilaku pemberi layanan yang mencerminkan
tem of management based on business concepts that lead to tata nilai yang berlaku dalam organisasi. Indikator pelayanan
market mechanisms and principles of efficiency. The concern (BOR) di RSUD Panembahan Senopati Bantul 89,28%, hal ini
for customers shown by the existence of mechanisms to rec- menunjukkan bahwa pemanfaatan tempat tidur sudah melebihi
ognize what is required by customers and by service provid- standar yang ada. Kondisi demikian ini apabila tidak disertai
ers reflects the values ??prevailing in the organization. Indica- dengan pelayanan yang bermutu baik dari sisi sarana dan
tors of service (BOR) in Panembahan Senopati Bantul District prasarana termasuk pengelolaan manajemennya, bukan tidak
Hospital reached 89.28%; this suggested that the utilization of mungkin akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Tujuan
beds had already exceeded the standard. This could lead to penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penanganan
undesirable conditions when good quality services in terms of keluhan pelanggan dan bagaimana keluhan pelanggan dikelola
facilities and infrastructure including the management were dalam rangka pelaksanaan sistem manajemen mutu di RSUD
not appropriately done. Panembahan Senopati Bantul
Objective: To determine the strategy of complaints manage- Metode Penelitian: Penelitian studi kasus dengan subyek
ment in the implementation of quality management systems at penelitian pelanggan rawat jalan dan rawat inap dipilih secara
Panembahan Senopati District Hospital, Bantul. purposive sampling dan wawancara terhadap manajemen meli-
Method: This was a case-study research and the subjects puti direktur, kepala bagian pengembangan, humas, serta mela-
were patients in outpatient and inpatient units selected by kukan observasi. Analisa data dilakukan secara deskriptif dan
purposive sampling. The instruments were interviews to di- kualitatif.
rector, head of development section, and public relations, and Hasil: Pemerintah Kabupaten dan direksi telah mengimplemen-
observations. The data analysis was done descriptively and tasikan Total Quality Management, walaupun belum dilaksana-
qualitatively. kan secara optimal. Prosedur tetap dan tim khusus yang mena-
Results: Bantul District Government and hospital board of ngani keluhan belum semuanya ada. Berbagai macam fasilitas
directors had implemented TQM, although it had not yet imple- untuk menyampaikan keluhan telah tersedia antara lain melalui
mented optimally. Standard operating procedures (SOPs)and kotak saran, SMS center, telephone, web, email, dialog melalui
special teams that managed complaints were not fully pro- radio maupun televisi, dan media cetak. Pelanggan eksternal
vided. Various facilities to deliver complaints had been avail- lebih menyukai penyampaian langsung apabila ada keluhan,
able such as suggestion boxes, SMS center, telephone, web, namun kenyataannya pelanggan eksternal lebih banyak me-
email, and dialogues through radio and television as well as nyampaikan keluhan melalui SMS center. Cara penanganan
printed media. External customers preferred direct complaint keluhan yang sudah ditetapkan oleh direktur belum dilaksana-
delivery but in fact more external customers used SMS center kan secara totalitas terutama dalam hal tindak lanjut.
to convey their complaints. Complaint management that had Kesimpulan: Agar pengelolaan keluhan pelanggan dapat dilak-
been set by the director had not been implemented totaly, es- sanakan secara optimal maka perlu ada tim khusus atau unit
pecially in terms of follow-up. yang menangani keluhan dilengkapi dengan prosedur tetap
Conclusion: In order to fully implement complaint manage- dan pelaksanaan prosedur tetap tersebut di semua lini.
ment, there should be special teams or units that handle com-
plaints equipped with SOPs in all lines. Kata Kunci: Keluhan Pelanggan, Pengelolaan Keluhan
Pelanggan, Rumah Sakit
Keywords: Customer Complaints, Complaint Management,
Hospital PENGANTAR
Berdasarkan Undang-Undang No. 44/2009 ten-
ABSTRAK
Latar Belakang: Rumah sakit pada umumnya bergerak kearah
tang rumah sakit menyebutkan bahwa rumah sakit
sistem manajemen berdasarkan konsep usaha yang mengarah sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
pada mekanisme pasar dan prinsip efisiensi. Kepedulian terha- merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang
dap para pelanggan ditunjukkan dengan adanya mekanisme sangat diperlukan dalam mendukung penyelengga-

62  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 01, No. 2 Juni 2012


Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

raan kesehatan1. Penyelenggaraan pelayanan kese- rana prasarana maupun penambahan dan kualitas
hatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan sumber daya manusia pada akhirnya akan menim-
organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis bulkan permasalahan. Untuk meningkatkan mutu pe-
tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya layanan secara rutin dilakukan audit internal untuk
masing-masing berinteraksi satu sama lain. Suatu kasus-kasus tertentu, audit/reveuw maternal perina-
pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan terse- tal, penerapan standar pelayanan minimal, akreditasi
but dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harap- rumah sakit.
an pelanggan. Apabila pelanggan merasa tidak puas Untuk mendengarkan keluhan pelanggan, dise-
terhadap pelayanan yang diberikan, maka akan diakan beberapa media yaitu kotak saran, SMS cen-
berdampak pada pasien2. ter, website, email, dan langsung. Banyak tatacara
Sebetulnya beberapa usaha sudah dilakukan pengukuran kepuasan pelanggan untuk mendengar-
oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pela- kan suara pelanggan, diantaranya yaitu sistem ke-
yanan terhadap masyarakat, namun sampai seka- luhan dan saran, survai kepuasan pelanggan, belanja
rang masih banyak masyarakat yang merasa pela- siluman dan analisis pelanggan yang hilang7.
yanan yang diberikan belum memuaskan1. Hal ter- Survai kepuasan pelanggan tahun 2009 diper-
sebut dapat dilihat dari banyaknya keluhan yang di- oleh hasil 2% menyatakan rumah sakit kotor dan
sampaikan oleh masyarakat secara langsung atau bau, 7,5% menyatakan pelayanan lama dan berbelit-
melalui media cetak maupun elektronik. Pelayanan belit, 1,7% petugas tidak ramah dan 5% menyatakan
diharapkan membuat pasien merasa puas yaitu de- tidak puas dilayani. Disamping permasalahan terse-
ngan memberikan kepada pelanggan apa yang betul- but, pada tahun 2010 ada 489 SMS yang disampai-
betul mereka butuhkan dan inginkan, bukan mem- kan langsung ke rumah sakit6.
berikan apa yang kita pikirkan dibutuhkan mereka3. Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk
Ada enam alasan mengapa perusahaan kehilangan mengetahui strategi penanganan keluhan pelanggan
pelanggan, yaitu 1% pelanggan meninggal, 3% pe- dan bagaimana keluhan pelanggan dikelola dalam
langgan pindah tempat, 5% dipengaruhi orang lain, rangka pelaksanaan sistem manajemen mutu di
9% terpikat oleh pesaing karena harga atau yang RSUD Panembahan Senopati Bantul.
lain, 15% dikecewakan oleh kualitas produk atau
jasa, dan 68% merasa ditolak oleh sikap tidak peduli BAHAN DAN CARA PENELITIAN
para karyawan4. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
Perkembangan pelayanan publik semakin men- eksploratif. Penelitian ini merupakan studi kasus
dapat tekanan dari berbagai pihak. Tuntutan masya- dimana menyelidiki fenomena dan konteks kehidupan
rakat semakin tinggi, keadaan ini merupakan tan- nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan
tangan sekaligus merupakan beban yang tidak ri- konteks tak tampak dengan tegas dan multi sumber
ngan bagi pemerintah saat ini. Tanpa perkembangan bukti dimanfaatkan8. Rancangan yang digunakan
yang bertumpu pada mutu, sebuah rumah sakit akan adalah studi kasus tunggal holistik yaitu mengkaji sifat
terus menerus menurun kinerjanya dan akhirnya umum program yang diteliti dan menggunakan unit
terpuruk5. analisis tunggal untuk mendiskripsikan pendapat dan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panem- menghimpun fakta dari para responden.
bahan Senopati Kabupaten Bantul termasuk kelas Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum
B non pendidikan sejak tahun 2007. Berdasarkan Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul. Unit
Surat Keputusan Bupati Bantul No 195/2009 tentang analisis dirawat inap, rawat jalan dan jajaran mana-
Penetapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan La- jemen yaitu Direktur, Kepala Bagian Pengembangan,
yanan Umum Daerah pada tanggal 21 Juli 2009 dan Humas. Subyek penelitian khususnya pasien
RSUD menjadi Badan Layanan Umum Daerah dipilih secara purposive sampling. Data primer diper-
(BLUD). Pada tahun 2010 telah lulus akreditasi pe- oleh melalui wawancara dengan menggunakan kue-
nuh tingkat lanjut untuk 12 pelayanan. Jumlah tenaga sioner, data sekunder diperoleh dengan melihat
yang ada pada tahun 2009 sejumlah 547 orang dan dokumentasi yang ada.
terdapat 200 tempat tidur. Pengguna rawat jalan
terbanyak adalah pasien dengan jaminan askes so- HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sial dan untuk rawat inap terbanyak adalah pasien Karakteristik Responden Eksternal dan Media
dengan jaminan kesehatan masyarakat6. Untuk Menyampaikan Keluhan.
Tingkat penggunaan pelayanan kesehatan cen- Karakteristik responden eksternal meliputi jenis
derung meningkat setiap tahun. Peningkatan kun- kelamin, status, usia, pendidikan, dan pekerjaan.
jungan apabila tidak diikuti dengan penambahan sa- Jumlah responden eksternal 20 orang.

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 01, No. 2 Juni 2012  63


Siti Suryati, dkk.: Benarkah Rumahsakit Pemerintah Menggunakan Manajemen

Strategi Pengelolaan Keluhan


Beberapa media yang disediakan oleh rumah
sakit untuk menyampaikan keluhan antara lain ada-
nya kotak saran, SMS center, telephone, website,
email, dialog melalui radio/televisi, dan langsung ke
petugas.
Observasi terhadap kotak saran dan wawancara
kepala ruang menemukan bahwa hanya satu ruang
yang tidak tersedia kotak saran, dua ruang tersedia
kotak saran permanen dan lima ruang tersedia kotak
saran non permanen. Prosedur Tetap (Protap) untuk
kotak saran belum ada sehingga pengelolaannya ber-
Gambar 1 Distribusi Responden berdasarkan Jenis variasi untuk masing-masing ruang. Pengisian kue-
Kelamin, Status, Umur, Pendidikan dan Pekerjaan sioner untuk pelanggan rawat inap pada saat pulang
secara rutin setiap bulan dilaporkan ke manajemen.
Karaktersistik responden berdasarkan jenis Hasil observasi SMS center Direktur mendoku-
pembayaran yang paling banyak pasien umum 40% mentasikan keluhan yang disampaikan berkaitan
dan paling sedikit pasien Jamkesos (10%), seleng- dengan dokter dan petugas yang lain sebesar 11%,
kapnya adalah sebagai berikut: dengan sarana prasarana 17%, pelayanan 22%,
harapan pasien 22%, komunikasi 10%, waktu tunggu
5% dan salah sasaran 14%.
Media penyampaian keluhan yang lain yaitu sa-
rana komunikasi (telephone) tidak terdokumentasi,
website untuk mengupload berita (tahun 2010 ada
75 berita), email yang masuk tentang pertanyaan
lowongan pekerjaan dan penawaran barang, melalui
surat pos dan media cetak tidak ditemukan masuk-
an/keluhan dari pelanggan.
Dialog interaktip melalui radio dilaksanakan satu
bulan sekali dan siaran melalui televisi dilaksanakan
satu tahun sekali dimanfaatkan masyarakat untuk
menyampaikan keluhan dan ditanggapi langsung
Gambar 2 Distribusi Responden berdasarkan Jenis oleh nara sumber dari rumah sakit.
Pembayaran
Pada dasarnya semua keluhan diterima dan di-
tindaklanjuti tanpa melihat dari mana keluhan terse-
Responden yang pernah mengeluh 3 orang,
but berasal. Pihak manajemen telah berupaya se-
langsung ditanggapi petugas 2 orang, yang datang
maksimal mungkin untuk menyelesaikan secara
ke rumah sakit lebih dari 5 kali 50% dan media yang
tuntas setiap keluhan yang ada, minimal menjawab
digunakan untuk menyampaikan keluhan paling ba-
pertanyaan/keluhan yang masuk.
nyak langsung ke petugas 8 orang, selengkapnya
Langkah-langkah dalam penanganan keluhan
sebagai berikut:
melalui SMS adalah diprint, dicermati, dikirim ke
Series1 bidang/bagian yang terkait, dalam waktu 2x24 jam
17
jawaban diserahkan ke operator untuk diteruskan
ke pengirim SMS. Email belum rutin dibuka setiap
10
8 hari, prosedurnya sama dengan SMS. Pertanyaan
5
6
dalam email diberikan kepada bidang/bagian yang
3 3
2
1 1 1
2 2 2
1 terkait, dalam waktu 2x24 jam jawaban diserahkan
ke penanggung jawab email untuk diteruskan ke pe-
keluhan

tidak keluhan

Tindak lanjut keluhan


langsung

tidak tahu

Telp

Kotak saran

Langsung
HP
Alat tulis
Media yang disukai

Internet
datang 1x

datang 2x

datang 3x

datang 4x

datang >5x

ngirim email. Belum semua unit ada kotak saran


dan belum ada alur yang jelas serta Standart
Operasional Prosedur (SOP) penanganan keluhan
kecuali hanya untuk SMS center. Berdasarkan studi
Gambar 3 Hasil wawancara tentang media dokumentasi diperoleh adanya beberapa peraturan
penyampaian keluhan

64  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 01, No. 2 Juni 2012


Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

dan keputusan dari Bupati Bantul dan Direktur RSUD masyarakat. Langkah pertama dan mendasar yang
yang berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan harus dilakukan untuk dapat dipercaya oleh pelang-
antara lain tentang Standar Pelayanan Minimal RS, gan adalah dengan memberikan layanan konsumen
Tim Mutu, Tim Keselamatan Pasien RS, Tim sebaik mungkin4. Jika ingin memuaskan pelanggan
Akreditasi, Tim Pencegahan dan Pengendalian khususnya pelanggan eksternal, maka yang harus
Infeksi dan Prosedur SMS Center Direktur. dipuaskan lebih dulu adalah pelanggan internalnya.
Prinsip-prinsip dalam penanganan keluhan, se- Apabila pelaku pelayanan kesehatan (provider) lebih
suai arahan dari direktur ada tujuh M yaitu merasa- berpikir bahwa konsumen yang butuh mereka, ter-
kan, menemukan, mengakui, memperbaiki, mengin- kadang mereka menjadi kurang ramah dalam mema-
formasikan, mempertahankan dan merasa puas. hami pasien, yang paling benar adalah provider harus
Prinsipnya adalah secepat mungkin ditangani. menyadari bahwa usaha mereka tergantung pada
Semua penanganan pengelolaan keluhan ini di- minat atau kehadiran pasien, jadi sebenarnya provi-
dokumentasikan dibagian pengembangan, sedang- der membutuhkan pasien, karena pasien membantu
kan untuk evaluasinya tidak ada jadwal yang khusus kita untuk tetap survive3.
untuk membahas keluhan, biasanya dibahas di Keluhan yang masuk melalui SMS center seba-
dalam pertemuan yang sifatnya rutin yaitu hari senin nyak 22% pelanggan mengeluh terhadap pelayanan
pada pertemuan manajemen, hari selasa minggu yang ada dan 22% berkaitan dengan harapan pasien
kedua dan keempat pertemuan dengan kepala dan keterlambatan tenaga medis dalam memberikan
ruang, dan hari rabu pertemuan komite medis. pelayanan banyak dikeluhkan. Adanya keterlambat-
Kasus-kasus tertentu yang sifatnya dianggap penting an dalam memberikan pelayanan tersebut dikarena-
dibahas tersendiri. Kepala daerah dan jajarannya kan adanya kegiatan lain yang harus dilaksanakan
mempunyai komitmen bahwa di dalam rangka lebih dulu misalnya adanya operasi yang sifatnya
memberikan pelayanan kepada publik harus selalu mendesak, harus melakukan visite lebih dulu dan
memperhatikan kepentingan rakyat. Apabila ada masih ditemukan adanya tenaga medis yang datang-
petugas yang tidak komitmen terhadap kepentingan nya tidak tepat waktu.
rakyat maka pemerintah daerah tidak segan-segan Kotler9 menyebutkan perlunya internal market-
untuk mengambil tindakan sesuai dengan peraturan ing dalam organisasi (rumah sakit), dimana harus
yang berlaku. melakukan kegiatan-kegiatan untuk melatih, memo-
Penelitian ini mempelajari reformasi rumahsakit tivasi dan memberikan imbalan kepada pegawainya.
pemerintah yang terjadi karena desentralisasi. Internal marketing mendasarkan pada pemahaman
Kepala daerah dan perangkat pemerintah daerah bahwa kepuasan karyawan dan kepuasan customer
merupakan stakeholder kunci dalam melakukan berkaitan erat.
reformasi birokrasi. Salah satu ukuran yang penting Pada hakekatnya kepuasan pelanggan merupa-
dalam reformasi birokrasi adalah responsiveness. kan strategi jangka panjang, karena butuh waktu cu-
Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kejadian kup lama sebelum bisa membangun dan menda-
yang terkait dengan responsiveness, bukti-bukti yang patkan reputasi atas layanan prima, dan kerap kali
ada merupakan indikasi yang kuat yang menun- juga dituntut investasi besar pada serangkaian akti-
jukkan sikap dan komitmen pemerintah daerah vitas yang ditujukan untuk membahagiakan pelang-
dalam layanan kesehatan publik dan reformasi gan saat ini dan masa depan. Program kepuasan
birokrasi. pelanggan relative mahal dan tidak mendatangkan
laba dalam jangka pendek, tetapi hasilnya bisa dituai
PEMBAHASAN dalam jangka panjang dan manfaat tersebut dapat
Keluhan bertahan dalam waktu lama10.
Keluhan atau masukan pada hakekatnya adalah Dalam pasar global yang sangat kompetitip ini
merupakan sesuatu yang positip yang harus diper- tidak ada satu bisnispun yang dapat bertahan tanpa
hatikan. Adanya keluhan dari pelanggan internal adanya pelanggan yang puas7. Perusahaan yang ga-
maupun eksternal menandakan bahwa ada sesuatu gal memuaskan pelanggan akan menghadapi ma-
yang berhubungan dengan adanya ketidak sesuaian salah yang kompleks karena pengaruh bad word of
yang didapatkan dengan yang diharapkan. Keluhan mouth7. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan sangat
disamping sebagai adanya sesuatu yang negatip penting dan harus dijamin dengan menghasilkan pro-
terhadap kualitas pelayanan yang diterima, juga duk berkualitas. Kepuasan berimplikasi pada perbaik-
dapat dipandang sebagai alat untuk mengetahui an terus menerus sehingga kualitas harus diperbarui
kekurangan-kekurangan yang ada di dalam melayani setiap saat agar pelanggan tetap puas dan loyal.

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 01, No. 2 Juni 2012  65


Siti Suryati, dkk.: Benarkah Rumahsakit Pemerintah Menggunakan Manajemen

Salah satu bentuk promosi yang paling efektif adalah nyampaikan langsung (55%) apabila ada keluhan
word of mouth atau marketing lewat mulut, jika pe- dan lebih menyukai menyampaikan langsung sebe-
langgan senang akan memberitahukan kepada or- sar 40%. Hal tersebut mungkin disebabkan karena
ang lain4. kalau menyampaikan masalah secara langsung ten-
Keluhan yang disampaikan pelanggan rumah tunya akan langsung mendapatkan jawaban/ditang-
sakit melalui SMS center, kotak saran, dan penyam- gapi atau ditindaklanjuti sehingga responden akan
paian langsung, menunjukkan masih banyak adanya merasa bahwa permasalahannya sudah bisa terse-
pelayanan kesehatan yang belum bisa memenuhi lesaikan. Responden yang menyukai menggunakan
harapan pelanggan. Keluhan paling banyak melalui handphone untuk menyampaikan keluhan hanya se-
SMS center dalam satu tahun sejumlah 489 keluhan, besar 10%, hal ini tidak mendukung hasil penelitian
hasil wawancara dengan responden eksternal yang karena kenyataan di lapangan ternyata responden
pernah melakukan komplain hanya 15%, berbagai eksternal paling banyak menyampaikan keluhan
riset ketidakpuasan pelanggan menemukan bahwa lewat SMS center (489 kali). Kondisi tersebut mung-
hanya sekitar 5% pelanggan yang tidak puas yang kin disebabkan pengambilan sampel untuk respoden
bersedia menyampaikan komplain, sementara 95% eksternal kurang sesuai atau kondisinya tidak
lainnya berhenti membeli produk, tidak merasa ada memungkinkan untuk diwawancarai.
manfaat dari komplain, tidak tahu bagaimana atau Berbeda dengan penelitian yang dilakukan pada
kepada siapa harus menyampaikan komplain, atau Family Health Care, Singapore menunjukkan hasil
bahkan menceritakan dan memperingatkan kerabat dimana 64% keluhan disampaikan secara langsung
dan kenalan tentang pengalaman buruknya10. dan 36% dilakukan secara tertulis11. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil survai yang dilakukan bersa- di Flinder Medical Center, Australia, memberikan ha-
ma antara rumah sakit dengan BPKP Perwakilan sil bahwa responden menyampaikan keluhan mela-
Provinsi DIY pada tahun 2010 diperoleh hasil bahwa lui telephone 59%, secara tertulis 25% dan menyam-
customer retention untuk rawat jalan sebesar 93% paikan langsung 16%12.
dan customer retention untuk rawat inap sebesar Menurut penelitian yang dilakukan oleh Case
70%6. Western Reserve University, keluhan dapat disam-
paikan sebagai reaksi dengan tiga kategori yaitu me-
Strategi Pengelolaan Keluhan Pelanggan ngeluh langsung 37%, 21% pelanggan mengeluh ke-
Suatu organisasi, dalam hal ini rumah sakit yang pada orang lain yang tidak terikat dengan organisasi,
cepat tanggap dan mampu berkembang adalah orga- 28% pelanggan mengeluh kepada pihak ketiga dan
nisasi yang mampu membuat inovasi-inovasi sesuai 14% pelanggan tidak mengeluh tetapi tidak bersedia
perkembangan jaman dan dapat bersaing dalam me- lagi untuk menggunakan jasa pelayanan yang
menuhi tuntutan pelanggan. Rumah sakit harus dikeluhkan13.
memfasilitasi dan menyediakan kemudahan bagi se- Kesigapan merespons komplain konsumen bisa
mua pelanggannya untuk menyampaikan komplain. bermanfaat untuk meluruskan fakta, terutama apabila
Pelanggan yang puas kemungkinan kecil akan mela- kompalin bersangkutan ternyata hasil rekayasa pihak
kukan komplain, sebaliknya jika pelanggan tidak tertentu yang tidak bertanggung jawab. Alangkah me-
puas tentu akan melakukan komplain. Pilihan kom- rugikannya jika rumah sakit mendiamkan saja kom-
plain bisa bermacam-macam diantaranya menyam- palin yang ternyata isinya tidak benar namun dam-
paikan langsung, menulis di media massa, menulis paknya merugikan citra rumah sakit karena terlanjur
diblog atau mailing list, menyampaikan kepada kera- dipercayai kebenarannya oleh masyarakat luas. As-
bat atau teman, menyampaikan keluhan ke lembaga pek lain yang tak kalah pentingnya adalah paradox
konsumen, menuntut perusahaan dan lain-lain10. pemulihan kegagalan layanan, dimana riset menun-
Ada beberapa sarana yang disediakan oleh ru- jukkan bahwa sekitar 70% konsumen yang menyam-
mah sakit untuk menyampaikan masukan secara paikan keluhannya akan melakukan bisnis lagi de-
langsung atau melalui media cetak maupun elektro- ngan perusahaan yang sama apabila ia puas dengan
nik, namun di RSUD Panembahan Senopati Bantul cara penanganan keluhannya10.
belum terlihat adanya alur dan SOP untuk menyam- Bentuk-bentuk ungkapan komplain bisa diklasifi-
paikan keluhan. kasikan ke dalam beberapa ekspresi seperti kece-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85% res- wa, merasa dirugikan, terkejut, mohon penjelasan,
ponden eksternal memiliki handphone, 50% memiliki tertipu, kaget, bertanya-tanya dan tidak puas. Bentuk
telephone dan 15% dapat mengakses internet, na- respon dari perusahaan meliputi tiga macam yaitu:
mun responden menggunakan sarana untuk me- 1) perusahaan meminta maaf, menjelaskan kronolo-

66  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 01, No. 2 Juni 2012


Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

gis permasalahan dan penyebab kesalahan kepada tur, dibahas, ditanggapi/rekomendasi dan tindak lan-
publik, menginformasikan bahwa masalah telah dise- jut, namun kenyataannya langkah-langkah yang su-
lesaikan dengan baik, memenuhi permintaan peng- dah ditetapkan belum berjalan sebagaimana mesti-
komplain dan atau memberikan kompensasi, 2) peru- nya. Tujuh langkah pengelolaan keluhan berdasarkan
sahaan berusaha menjelaskan bahwa masalah yang Deming Cycle menyebutkan dokumentasikan keluh-
terjadi bukan kesalahan mereka dan ketiga perma- an pelanggan, dengan adanya dokumentasi ini maka
salahan masih menggantung dan belum terselesai- setiap keluhan dapat diketahui dan dapat dengan
kan. Sekitar 72% respon perusahaan tergolong tipe cepat dianalisa15.
pertama, 10% tipe kedua dan 18% tipe ketiga10. Ditingkat bawah/unit-unit/bagian mengadakan
Hasil pengamatan terhadap keluhan yang masuk screening terhadap keluhan yang masuk, apabila
menunjukkan bahwa rumah sakit dalam merespon bisa diselesaikan ditingkat bawah tidak perlu diang-
pelanggan yang menyampaikan keluhan 75,8% kat/dibahas dalam rapat bersama manajemen, ke-
termasuk tipe pertama, 17,2% termasuk tipe kedua mudian baru lapor ke direktur, untuk permasalahan
dan tipe ketiga sebesar 7%. yang sifatnya serius langsung dibahas ditingkat di-
Penanganan keluhan yang buruk bisa berakibat reksi bersama yang terkait dan segera ditindaklanjuti.
fatal bagi rumah sakit, bahkan bisa merusak citra Bahkan apabila diperlukan jajaran direksi (termasuk
rumah sakit. Padahal keluhan secara sederhana bisa direktur) berkenan untuk mengklarifikasikan perma-
diselesaikan dengan memberi penjelasan dan per- salahan langsung ke rumah pelanggan yang me-
mintaan maaf yang ditujukan kepada pelanggan. Se- nyampaikan keluhan, demikian juga pemerintah
besar 75% keluhan dapat diselesaikan dengan mem- kabupaten/Bupati dan jajarannya sangat peduli
berikan penjelasan dan 22% dengan permintaan terhadap masyarakat. Hal ini tentunya mendapatkan
maaf12. respon positip dari masyarakat yang dikunjungi. Stra-
Strategi yang digunakan dalam mengelola ke- tegi ini justru lebih efektif dibandingkan dengan stra-
luhan pelanggan adalah suatu strategi yang memberi tegi yang dahulu semua SMS masuk ke direktur
solusi konkrit kepada pelanggan dan bukan sekedar kemudian baru didistribusikan ke unit/bagian yang
meminimalisasi keluhan pelanggan, melepaskan diri terkait.
dari tuntutan hukum serta menghentikan pemberitaan Pada dasarnya pelanggan suka apabila keluh-
keluhan pelanggan dimedia massa. Belum semua annya didengar dan dipertimbangkan sehingga mere-
pengelolaan keluhan ada prosedur tetap yang dike- ka merasa dihormati dan dipentingkan15. Perhatian
luarkan oleh direktur, sehingga di dalam pelaksana- kepada pelanggan dapat memberikan kontribusi
an pengelolaan keluhan pelanggan untuk masing- membuat pelayanan menjadi lebih efektif dan biaya-
masing unit bervariasi. Termasuk penyediaan sarana/ nya menjadi lebih efisien16.
fasilitas kotak saran juga bervariasi tergantung ada- Dari pengamatan diperoleh bahwa penanganan
nya inovasi dari unit-unit yang ada. Apabila SOP pada keluhan belum optimal, walaupun strategi yang ada
masing-masing service provider belum disusun, sudah dilaksanakan. Hal ini terlihat terutama dalam
akibatnya pihak penyedia layanan dapat bertindak tindak lanjut/penyelesaian masalah. Penanganan ke-
semaunya tanpa merasa bersalah14. luhan yang masuk masih bersifat sesaat dan tidak
Ketegasan dari unsur pemerintah dalam hal ini menyelesaikan masalah secara menyeluruh, seolah-
pemerintah kabupaten dalam mengimplementasikan olah hanya meredam keluhan pada saat itu. Sistem
penegakkan aturan terhadap sumber daya manusia yang ada belum berkonsentrasi penuh kepada pen-
terlihat adanya pemberian sanksi terhadap tenaga cegahan keluhan dan kepentingan pasien. Keluhan
medis yang melanggar aturan yang ada dalam mela- yang masuk belum diidentifikasi secara detail dan
yani masyarakat. Adanya kasus tersebut akan didokumentasikan secara professional. Rumah sakit
menginspirasi kapada petugas kesehatan yang lain belum mempunyai tim yang mengelola keluhan se-
untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai de- cara khusus, keluhan yang masuk dianggap sesuatu
ngan peraturan yang ada agar tidak dimutasi, kare- yang wajar sehingga masalah yang dianggap biasa
na pada dasarnya bahwa pasien/pelanggan adalah kurang mendapat perhatian atau dengan kata lain
harus diperhatikan dan dilayani dengan baik, dengan pengelolaan keluhan belum konkrit karena tidak
adanya pasien akan membuat petugas tetap sur- memberikan solusi terhadap keluhan yang disam-
vive3. paikan. Keluhan yang sifatnya serius atau yang
Pengelolaan keluhan di Rumah Sakit Umum dianggap dapat berakibat tuntutan hukum ditangani
Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul sudah secara intensif/serius.
menggunakan langkah-langkah yang sudah ditetap- Pembahasan atau rapat untuk melakukan evalu-
kan oleh direktur yaitu dokumentasikan, lapor direk- asi secara khusus belum dilaksanakan, rapat dilak-

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 01, No. 2 Juni 2012  67


Siti Suryati, dkk.: Benarkah Rumahsakit Pemerintah Menggunakan Manajemen

sanakan hanya membahas masalah yang dianggap Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah
serius dan berdampak pada tuntutan hukum. Reko- Mada, Yogyakarta, 2008.
mendasi yang dihasilkan tidak akan bermanfaat bila 3. Sari ID. Manajemen Pemasaran Usaha Kese-
tidak ditindaklanjuti atau diimplementasikan untuk hatan, Penerbit Mitra Cendekia Press,
memberikan solusi pelanggan. Yogyakarta, 2009.
Dari hasil penelitian tindaklanjut dari rekomen- 4. Majid AS. Customer Service dalam Bisnis Jasa
dasi tidak selalu ada, rekomendasi yang dibuat ha- Tranportasi, Penerbit PT Raja Grafindo, 2009.
nya pada permasalahan yang serius, sementara per- 5. Trisnantoro L. Memahami Penggunaan Ilmu
masalahan yang sering terjadi diunit-unit pelayanan Ekonomi dalam Manajemen Rumah Sakit,
belum mendapatkan penanganan yang optimal. Perlu Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,
diperbarui cara menganalisis dampak kegagalan15. 2005.
6. RSUD Panembahan Senopati, Laporan Tahun
KESIMPULAN DAN SARAN 2009 RSUD Panembahan Senopati Bantul,
Strategi pengelolaan keluhan belum dilaksana- Bantul, 2010.
kan secara utuh, sehingga manajemen mutu yang 7. Tjiptono F. Service, Quality & Satisfaction, Edisi
diterapkan di rumah sakit belum dilaksanakan secara 2, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2007.
totalitas. Sarana penyampaian keluhan yang paling 8. Yin RK. Studi Kasus. Design & Metode, Divisi
diminati adalah melalui SMS center, penanganan Buku Perguruan Tinggi, PT Raja Grafindo
keluhan belum ditindaklanjuti secara optimal karena Persada, Jakarta, 2006.
belum dievaluasi, belum ada alur dan belum adanya 9. Kotler P, Keller LK. Manajemen Pemasaran,
Standart Operating Procedure (SOP). Keluhan yang Edisi 12, jlid 1, INDEKS, PT Macanan Jaya
sifatnya serius dan dianggap akan berdampak ter- Cemerlang, Jakarta, 2007.
hadap hukum ditangani secara intensif. Pemerintah 10. Tim Marknesis, Customer Satisfaction and Be-
daerah mengimplementasikan peraturan terhadap yond, Jelajah Nusa, Yogyakarta, 2009.
sumber daya manusia yang dalam melaksanakan 11. Lim HC, Tan CB, Goh LG, Ling SL. Why do
tugas melanggar peraturan. Komitmen dari peme- patients complain? A primary Health care study,
rintah dan jajarannya termasuk direksi rumah sakit The Singapore Medical Journal, 1998:39. Issue
dalam merespon keluhan yang disampaikan pelang- 9. Pp.390-395.
gan telah dilaksanakan secara nyata. 12. Anderson K, Allan D, Finucane P. A 30 mounth
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Seno- Study of Patient Complaints at a Major Austra-
pati Bantul hendaknya segera membentuk tim khu- lian Hospital, Journal Quality Clin Practice,
sus atau unit yang menangani keluhan pelanggan, 2001:21. Issue 4. Pp 109-111
sehingga adanya keluhan bisa ditangani secara 13. Alsop, Mulcahy. Maintening Profesional Iden-
tuntas dan agar melengkapi atau dibuat prosedur tity: Doctors responses to complaint. Sociol-
tetap Standart Operating Procedure (SOP) pena- ogy of Health and Illness. 1998:20 issue 6, pp
nganan keluhan pelanggan dan prosedur tetap terse- 802-824.
but dilaksanakan di semua lini. 14. Osborne D, Ted Gaebler. Mewirausahakan
Birokrasi, terjemahan Abdul Rasyid, Penerbit
REFERENSI Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1996.
1. Undang-Undang Rumah Sakit. Undang-Undang 15. Bosch BG. TQM and QFD. Exploiting a Cus-
Republik Indonesia No. 44/2009 beserta penje- tomer Complaint Management System,
lasannya, Nuha Medika, Yogyakarta, 2009. Proquest Telecomunication. 2005: 30.
2. Setiawan AH. Analisis Kepuasan Pelanggan In- 16. Seelos, Adamson C. Redefining NHS Complaint
ternal dan Eksternal dalam Upaya Pengem- Handling – The Real Challenge, International
bangan Mutu Pelayanan di Rawat Inap RSUD Journal of Health Care Quality Assurance,
Dr Adnaan W D Kota Payakumbuh, Tesis, 1994:7(6); 6-31.

68  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 01, No. 2 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai