Anda di halaman 1dari 7

RSUD

Dr. RM. DJOELHAM PENATALAKSANAAN PEMASANGAN IUD PASCA


BINJAI PLASENTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
....................... ............................
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. RM. Djoelham Binjai
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
.......................... dr. Sugianto, Sp.OG
Pembina Tingkat I
NIP. 19660607 199903 1 003
PENGERTIAN Tindakan pemasangan IMPLAN dalam 10 menit setelah plasenta
lahir (dalam 48 jam pasca persalinan)
TUJUAN 1. Untuk meningkatkan kapasitas pelayanan KB pasca salin.
2. Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan jarak
kehamilan yang dekat setelah melahirkan.
KEBIJAKAN Tentang pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
PROSEDUR I. Penapisan Pra-Insersi dan Penilaian Medis(dilakukan
sebelum persalinan)
1. Lakukan pengkajian rekam medik ibu untuk
memastikan apakah ibu tersebut merupakan klien
yang tepat untuk AKDR
2. Pastikan bahwa ibu telah dikonseling untuk
menggunakan AKDRPP
3. Pastikan bahwa klien sudah menandatangani
lembar persetujuan medis
PENATALAKSANAAN PEMASANGAN IUD PASCA
PLACENTA
4. Konfirmasikan bahwa tidak ada penyulit persalinan
yang dapat menghalangi insersi AKDR saat ini
seperti:
 Pecahnya ketuban lebih dari 18 jam 12
jam di pretest
 Korioamnionitis
 Perdarahan pascapersalinan yang belum
teratasi
5. Pastikan bahwa instrument, perlengkapan, dan
sumber cahaya yang diperlukan telah tersedia di
ruang persalinan untuk insersi AKDR pasca
palsenta
6. Pastikan bahwa AKDR telah tersedia di ruang
persalinan
7. Lakukan komunikasi, secara berimbang dan saling
menghormati, memastikan klien ingin
menggunakan AKDR, menjelaskan proses insersi
dan menjawab pertanyaan klien bila klien
mengajuka
RSUD
Dr. RM. DJOELHAM PENATALAKSANAAN PEMASANGAN IUD PASCA
BINJAI PLASENTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

....................... ............................
II. PERSIAPAN Pra - Insersi

1. Cuci tangan secara standar, keringkan dengan handuk


bersih dan kering dan mengenakan sepasangnsarung
steril atau DTT
2. Pastikan bahwa placenta telah lahir secara lengkap dan
kala IV berlangsung dengan baik
3. Susun instrument insersi AKDR dan perlengkapannya
pada baki steril
4. Jaga AKDR tetap dalam kemasan steril dan ditempatkan
pada tempat yang sesuai
5. Periksa laserasi perineum, labia, dan dinding vagina
(jika laserasi tidak menimbulkan perdarahan aktif,
penjahitan laserasi dapat dilakukan setelah insersi
AKDR)
III. Insersi AKDR
1. Pasang speculum bagian bawah dan atas (visualisasikan
servik) untuk menampilkan portio
2. Bersihkan servik dan vagina sebanyak dua kali dengan
menggunakan kassa yang sudah dicelupkan dalam
larutan antiseptic dan menunggu selama 2 menit
3. Pegang bibir anterior servik dengan menggunakan klem
ovum secara halus dan kemudian mengeluarkan
speculum bagian atas
PROSEDUR 4. Buka kemasan steril AKDR dengan menarik lidah
penutup plastic bawah sekitar 1/3 ke arah atas
5. Pegang kemasan AKDR untuk menstabilkan AKDR
dalam kemasan dan mengeluarkan pendorong dan
tabung inserter dari kemasan
6. Pagang AKDR dengan menggunakan klem ovum atau
klem placenta Kelly dalam kemasan dengan
menggunakan Teknik tanpa sentuh
7. Gunakan klem ovum untuk mengangkat dan melakukan
tarikan lembut pada bibir anterior serviks untuk
menampilkan serviks
8. Insersikan klem plasenta yang memegang AKDR melalui
introitus (tidak menyentuh dinding vagina) dan ostium
serviks atau portio hingga masuk ke daerah Segmen
Bawah Rahim (SBR);
 Keluarkan speculum bagian bawah
 Lepaskan klem penjepit bibir atas serviks
 Letakkan pada meja instrument
9. Letakkan satu tangan pada dinding abdomen untuk
menekan korpus uteri (telapak tangan pada
pertengahan korpus dan jari -jari tangan mengarah ke
fundus)
 Dorong perlahan uterus kearah dorsal untuk
mengurangi sudut dan lekukan antara uterus dan
SBR
RSUD
Dr. RM. DJOELHAM PENATALAKSANAAN PEMASANGAN IUD PASCA
BINJAI PLASENTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

....................... ............................
10. Geser perlahan klem pemegang AKDR kea rah fundus
uteri
11. Masukkan ujung klem AKDR hingga mencapai fundus
uteri (pastikan bahwa ujung klem sudah mencapai fundus
uteri)
12. Miringkan gagang klem AKDR sehingga lengan AKDR
terasa menyentuh dinding uterus, kemudian buka jepitan
klem untuk menempatkan AKDR di fundus uteri
13. Geser klem ovum atau klem Kelly kea rah dinding lateral
uterus
14. Tarik klem mengikuti alur samping uterus kearah luar
vakum secara perlahan-lahan dan jaga klem agar sedikit
terbuka. Memastikan atau benag AKDR tidak terbawa ketika
klem dikeluarkan.
15. Keluarkan klem dengan perlahan sambal menjaga
uterus tetap stabil dan meletakkan klem ovum atau klem
Kelly pada meja instrument
16. Pasang ulang speculum kemudian memeriksa serviks
untuk melihat ada bagian dari AKDR atau benang keluar
dari serviks
 Jika AKDR atau benang Nampak keluar dari serviks,
keluarkan AKDR dan ambil kemasan baru kemudian
insersikan kembali
 Pastikan tidak ada perdarahan dari serviks
Prosedur 17. Lakukan proses pencegahan infeksi seperti :
 Mengeluarkan instrument yang telah digunakan
 Merendam instrument kedalam klorin 0,5% dalam
posisi terbuka dalam waktu 10 menit
 Pastikan bahwa seluruh instrument terendam di
dalam klorin 0,5%
IV. Prosedur Pasca – Insersi
1. Berikan waktu istirahat bagi ibu selama 10 menit dan
mendukung inisiasi asuhan pasca persalinan rutin,
termasuk menyusui dini
2. Buang limbah dengan benar:
 Membuang air ketuban, darah ke lubang W
 Membuang kain kasa ke dalam tempat sampah
infeksius atau sampah medis
 Membuang pendorong dan tabung inserter serta
pembungkus AKDR ke sampah non medis
3. Celup kedua tangan yang masih menggunakan sarung
tangan kedalam larutan klorin 0,5% dan melepas
sarung tangan secara terbalik dan membuang kedalam
tempat sampah medis
4. Cuci tangan secara standar dan mengeringkan tangan
menggunakan handuk pribadi atau tissue
5. Sampaikan kepada klien bahwa AKDR sudah terpasang
dengan baik dan petugas melakukan tanya jawab
dengan klien mengenai hal-hal berikut:
RSUD
Dr. RM. DJOELHAM PENATALAKSANAAN PEMASANGAN IUD PASCA
BINJAI PLASENTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

....................... ............................
 Tinjau efek samping AKDR dan gejala pasca
persalinan normal
 Tanggal kunjungan ulang untuk cek up
AKDR/asuhan pasca natal/asuhan neonatal
 Tekankan bahwa ibu harus kembali kapan saja ia
memiliki kekhawatiran atau mengalami keluhan-
keluhan
 Informasikan keluhan pasca pemasangan
 Jelaskan bagaimana cara mengetahui terjadinya
ekspulsi dan apa yang harus dilakukan jika hal itu
Posedur terjadi
 Memastikan ibu memahami instruksi pasca -insersi
 Memberikan instruksi pasca insersi, jika
memungkinkan
 Memberikan kartu yang menunjukkan tipe AKDR
dan tanggal insersi
6. Catat informasi pada catatan atau rekam medik klien
dan menambahkan kartu peserta KB dan rekam medis
klien
7. Catat laporan insersi dan kondisi klien pada buku
register di ruang prosedur
RUANG Rawat Inap Mawar, Ruang Rawat Inap Melati, VK IGD,
UNIT TERKAIT
RSUD
Dr. RM. DJOELHAM PENATALAKSANAAN PEMASANGAN IMPLAN PASCA
BINJAI PERSALINAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
....................... ............................
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. RM. Djoelham Binjai
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
.......................... dr. Sugianto, Sp.OG
Pembina Tingkat I
NIP. 19660607 199903 1 003
PENGERTIAN Tindakan pemaangan IMPLAN dalam 10 menit setelah plasenta
lahir (dalam 48 jam pasca persalinan)
TUJUAN 1. Untuk meningkatkan kapasitas pelayanan KB pasca salin
2. Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan jarak
kehamilanyang dekat setelah melahirkan
KEBIJAKAN SK Direktur
Tentang pelayanan keluarga berencana pasca persalinan.
Referensi 1. Standar Asuhan Kebidanan Bagi Bidan di RS. Dep Kes RI.
2. Teknologi Kontrasepsi terkini. Kem. Kes 2011
Prosedur I. Persiapan Pemasangan Implan- 2 Plus
1. Petugas menanyakan dengan seksama apakah klien telah
mendapatkan konseling tentang prosedur pemasangan implant
– (implant 2 plus)
2. Petugas memeriksa kembali rekam medis dan melakukan
penilaian lanjutan bila ada indikasi
3. Petugas menanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap
obat anastesi
4. Petugas memeriksa kembali untuk menyakinkan bahwa klien
telah mencuci lengannya sebersih mungkin dengan sabun dan
air dan membilasnya sehingga tidak ada sisa sabun
5. Petugas membantu atau mempersilahkan klien naik keatas
meja periksa
6. Petugas meletakkan kain yang bersih dan kering dibawah
lengan klien dan atur posisi lengan dengan benar
7. Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas,
dengan mengukur 8 cm diatas lipatan siku
8. Petugas memberi tanda pada tempat pemasangan dengan pola
kaki segitiga terbalik untuk memasang dua kapsul implant – 2
plus (40mm)
9. Petugas memastikan bahwa peralatan yang steril atau telah
disinfeksi tingkat tinggi (DTT) sudah tersedia
10. Buka bisturi/Scalpel dan gagangnya
11. Petugas membuka kemasan impla-2 plus da mejatuhkan ke
dalam wadah steril (memastikan trocar dan kapsul implat
berada dalam selubung plastic dan pendorongnya dalam
keadaan baik
RSUD
Dr. RM. DJOELHAM PENATALAKSANAAN PEMASANGAN IMPLAN PASCA
BINJAI PERSALINAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
....................... ............................
Prosedur II. Tindakan Pra – Pemasangan Implan – 2 Plus
1. Petugas memncuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir kemudian keringkan tangan dengan kain bersih dan
kering
2. Petugas memakai sarung tangan steril/DTT;bila sarung tangan
diberi bedak, hapus bedak bedah dengan menggunakan kasa
yang telah dicelupkan kedalam air steril atau DTT
3. Petugas menghitung jumlah kapsul untuk memastikan lengkap
2 buah
4. Petugas mengusap tempat pemasangan dengan larutan
antiseptic, menggerakkan kearah luar secara melingkar dengan
diameter 10-15 dan biarkan kering
5. Petugas memasang kain penutup (doek) steril atau DTT
disekeliling lengan klien
III. Pemasangan Kapsul Implan-2 Plus
1. Petugas menyuntikkan anastesi local 0.3 cc pada kulit
(intradermal) pada tempat insisi yang telah ditentukan, sampai
kulit sedikit menggelembung
2. Petugas meneruskan penusukan jarum ke lapisan dibawah kulit
(subdermal) sepanjang 4 cm, dan suntikkan 1 cc lidokain 1 %
pada jalur pemasangan kapsul implant nomor 1 dan 2
3. Petugas menguji efek anestesinya sebelum melakukan insisi
pada kulit
4. Petugas membuat insisi dangkal selebnar 2mm dengan ujung
bisturi hingga mencapai lapisan subdermal
5. Petugas membuka selubung palstik trocar dan memastikan
kedua kapsul implant – 2 plus dalam posisi baik dan berurutan
didalam trocar serta kenali pangkal trocar yang ada tanda
panahnya
6. Petugas memasukkan ujung trocar (dengan tanda panah ada
diposisi atas) hingga mencapai lapisan subdermal, kemudian
luruskan trocar sejajar dengan permukaan kulit
7. Petugas mengungkit kulit dan mendorong trocar dan
pendorongnya sampai batas tanda 1 (dekat pangkal trocar
tepat berada pada tepi luka insisi
8. Petugas memasukkan ujung pendorong ke lobang trocar
(perhatikan tanda panah pada pendorong berada pada posisi
sebelah atas atau sama dengan trocar) pada lubang di pangkal
trocar hingga terasa tahanan
9. Petugas memutar pendorong (searah jarum jam) hingga sudut
1800 hingga terbebas dari tahanan dan ujungnya memasuki
jalur tempat kapsul dan tahan pada posisi tersebut
10. Petugas menarik trocar kearah pendorong hingga terasa
tahanan untuk menempatkan kapsul pertama di lapisan
subdermal (pangkal trocar tidak bertemu dengan pangkal
pendorong karena hanya mencapai setengah dari Panjang
pendorong
11. Dengan konsisi tersebut petugas menahan ujung kapsul di
bawah kulit, menarik trocar dan pendorongnya secara
Bersama-sama sampai batas tanda 2 (pada ujung trocar)
terlihat pada luka insisi
RSUD
Dr. RM. DJOELHAM PENATALAKSANAAN PEMASANGAN IMPLAN PASCA
BINJAI PERSALINAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
....................... ............................
12. Kemudian petugas membelokkan arah trocar ke samping
kapsul pertama dan diarahkan ke sisi lain dari kaki segitiga
terbalik(imajiner) hingga tanda 1 mencapai luka insisi
13. Petugas memutar pendorong (arah berlawanan dengan jarum
jam) hingga 1800 hingga terbebas dari tahanan dan ujungnya
memasuki jalur tempat kapsul
14. Petugas menahan pendorong dan menarik trocar kearah
pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul kedua pada
tempatnya
Prosedur 15. Petugas menahan ujung kapsul kedua yang sudah terpasang
dibawah kulit, menarik trocar dan pendorong hingga keluar dari
luka insisi
16. Petugas meraba kapsul dibwah kulit untuk memastikan implant
– 2 plus terpasang dengan baik dan benar
17. Petugas meraba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul
berada pada jarak kurang lebih 1 cm jauh dari luka insisi
IV. Tindakan Pasca Pemasangan

1. Petugas menekan tempat insisi dengan kasa untuk


menghentikan perdarahan
2. Petugas mendekatkan ujung-ujung insisi dan menutup dengan
band-aid
3. Petugas memberi pembalut tekan untuk mencegah perdarahan
bawah kulit atau memar pada kulit
4. petugas memberi petunjuk pada klien cara merawat luka dan
menjelaskan bila ada nanah atau perdarahan atau kapsul
keluar dari luka insisi makai a harus segera kembali ke fasilitas
kesehatan
5. Petugas memasukkan kloron kedalam tabung suntuikmdan
merendam alat suntik tersebut kedalam larutan klorin selama
sepuluh menit
6. Petugas meletakkan semua peralatan dalam larutan klorin
selama sepuluh menit untuk dekontaminasi, pisahkan trocar
dari pendorongnya
7. Petugas membuang peralatan yang sudah tidak dipakai lagi
ketempatnya (kasa, kaps, sarung tangan,alat suntik sekali
pakai
8. Petugas mencelupkan tangan yang masih memakai sarung
tangan kedalam larutan klorin, kemudian membuka secara
terbalik dan rendam sepuluh menit
9. Cuci tangan secara standar, kemudian keringkan dengan kain
bersih
10. Petugas menggambar letak kapsul pada rekam medik dan catat
bila ada hal khusus
11. Petugas melakukan observasi selama 5 menit setelah
pemasangan
VK EMERGENCY, RUANG RAWAT INAP MAWAR, RUANG RAWAT INAP
UNIT TERKAIT MELATI.

Anda mungkin juga menyukai