Anda di halaman 1dari 5

TUTORIAL 3

Mengklarifikasi istilah sulit :

1. Emergency in health care


2. Indenger in health care
3. Defisit
4. Beleid
5. Segmen

Membahas istilah sulit :

1. Emergency in health care / Indenger in health care: kegawatan didalam pelayanan


kesehatan, kegentingan, bpjs strategi pemerintah untuk jaminan secara nasional untuk
kesehatan di Indonesia tetapi defisit sehingga disebut emergency pelayanan
2. Defisit : kekurangan berkaitan denggan anggaran, bpjs kekurangan anggaran,
berkurangnya dalam anggaran di BPJS
3. Beleid : Kebijakan
4. Segmen : kelompok, dalam BPJS berkaitan dengan kepesertaan yang terbagi dari kelas 1
sampai dengan 3

Mendefinisikan Masalah :

1. Apa penyebab iuran BPJS meningkat ?


2. Strategi apayang perlu disiapkan pemerintah untuk mengatasi defisit BPJS?
3. Ketegori BPJS?
4. Kenapa ada kenaikan iuran tetapi tidak ada peningkatan kualitas pelayanan?
5. BPJS sudah efektif belum untuk mengatasi masalah kesehatan di masyarakat Indonesia?
6. Kualitas pelayanan kesehatan seperti apa yang dikatakan baik ?
7. Penyakit atau masalah kesehatan apa yang banyak mengeluarkan dana bpjs ?
8. Siapa pembuat kebijakannya ? apa pertimbangannya kenapa diseluruh kelas ?
9. Kenapa defisit bpjs berpengaruh kepada kualitas pelayanan ?

Brain Storming :

1. Apa penyebab iuran BPJS meningkat ?


Defisit anggaran, karena hutang, tingginya rujukan pasien ke FKTL, karena Freud
2. Strategi apa yang perlu disiapkan pemerintah untuk mengatasi defisit BPJS?
Menaikan iuran BPJS, pembayaran sesuai kategori, ditekankan pada peserta mandiri,
sosialisasi kepada masyarakat tentang biaya yang tercover BPJS, mengganti BPJS
3. Ketegori BPJS?
BPJS 3 kategori : pegawai, mandiri dan dibiayai pemerintah
4. Kenapa ada kenaikan iuran tetapi tidak ada peningkatan kualitas pelayanan?
Peningkatan kualitas bukan dilihat dari kenaikan tetapi dari sistem pelayanan kesehatan,
karena iuran dinaikan untuk menutupi defisit bukan untuk peningkatan kualitas
pelayanan, kenaikan untuk menutupi anggaran sedamh kualitas pelayanan nanti
dievaluasi di akreditasi
5. BPJS sudah efektif belum untuk mengatasi masalah kesehatan di masyarakat Indonesia?
Sudah efektif tetapi ada sistem yang perlu diperbarui supaya BPJS lebih efektif, sudah
efektif untuk kalangan yang dibiayai pemerintah, dahulu mereka tidak bisa berobat
setelah ada BPJS mereka dapat berobat tetapi banyak kecurangan yang terjadi
6. Kualitas pelayanan kesehatan seperti apa yang dikatakan baik ?
Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan sop, adanya fasilitas yang baik untuk
membantu tindakan keperawatan, akreditasi baik kualitas baik.
Peningkatan kualitas SDM
Sarana prasarana
7. Penyakit atau masalah kesehatan apa yang banyak mengeluarkan dana bpjs ?
Seperti kasus kanker, pengobatan kemoterapi yang mahal, dari pertama terdeteksi kanker
sampai selesai pengobatan kanker, PTM karena perawatannya membutuhkan waktu yang
panjang (DM, Hipertensi, GGK), Ketika seseorang yang sudah sakit dan terkena infeksi
di rumah sakit sehingga perawatan lebih lama.
8. Siapa pembuat kebijakannya ? apa pertimbangannya kenapa kenaikannya diseluruh
kelas ?
Presiden karena yang ttd peraturan presiden, dinas kesehatan yang lebih berwenang,
presiden hanya sebagai penentu pengesahan peraturan, bisa dari menteri dalam negeri,
dinas sosial, menteri keuangan, presiden hanya mengambil keputusan akhir dengan
pertimbangan-pertimbangan
9. Kenapa defisit bpjs berpengaruh kepada kualitas pelayanan ?
Karena tenaga kesehatan banyak yang belum dibayarkan dengan adanya defisit BPJS, RS
membuat kebijakan untuk menghemat BHP yang ada di RS misalnya yang membutuhkan
5 kassa hanya diberikan 3 kassa, takut cadangan anggaran tidak mencukupi kebutuhan
sehingga menghemat, BPJS diRS di pandang lebih rendah jika dibanding dengan non
BPJS, ada beberapa obat yang dibedakan antara BPJS dengan non BPJS

Analisis masalah

1. Apa penyebab iuran BPJS meningkat ?


Defisit anggaran tidak hanya menutupi hutang tahun kemarin tetapi juga pembayaran saat
ini, tingginya rujukan pasien ke FKTL beberapa artikel di media massa terkait rujukan
seharusnya banyak kasus yang diatasi di FKTP tetapi banyak yang dirujuk di FKTL,
FKTP perkapitasi dan FKTL per tindakan dan dengan spesialis, pasien datang ke klinik
pratama sudah diberikan tindakan tetapi karena rongsen tidak ada minta rujuk ke FKTL
yang ada spesialis tulang, karena Freud (kecurangan) contohnya klaim yang tidak sesuai
dengan tindakan yang dilakukan faskes.
Ada tidak yang mengobservasi atau memantau kecurangan ?
Kemungkinan ada sehingga timbul kebijakan baru dari fee for service ke kapitasi untuk
mengatasi kecurangan
2. Strategi apa yang perlu disiapkan pemerintah untuk mengatasi defisit BPJS?
Menaikan iuran BPJS, pembayaran sesuai kategori, ditekankan pada peserta mandiri,
sosialisasi kepada masyarakat tentang biaya yang tercover BPJS, mengganti kebijakan
BPJS, contoh kebijakan yang diganti seperti biaya meningkat, sistem pembayaran
kapitasi, biaya kenaikan dari perusahaan, semua warga negara indonesia wajib tetapi
kenyataannya banyak warga yang belum menjadi peserta, dan saat sakit baru membuat
BPJS untuk berobat contoh pasien penyakit jantung, opeasi jantung setelah itu tidak
melanjutkan membayar sehingga defisit. Pendapat sakit dulu baru bayar BPJS. Perlu
penguatan di pelayanan primer sehingga tidak perlu dirujuk. Selama ini kebanyakan
beranggapan bahwa pengobatan itu di RS besar, sementara banyak biaya keluar untuk
penyembuhan sehingga perlu untuk memperkuat promotif dan preventifnya.
3. Ketegori BPJS?
BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan
BPJS 3 kategori yaitu pegawai, mandiri dan dibiayai pemerintah
Pensiun termasuk mandiri atau pegawai ? tergantung dari tempat kerja, kalau tempat
kerja ada pengurusan biasanya masih ada pembayaran dari kantor tetapi jika pensiun
yang dianggap mandiri adalah yang uang pensiunnya diberikan full ke orang tersebut dan
orang tersebut bayar sendiri BPJSnya.
4. Kenapa ada kenaikan iuran tetapi tidak ada peningkatan kualitas pelayanan?
Peningkatan kualitas bukan dilihat dari kenaikan tetapi dari sistem pelayanan kesehatan,
karena iuran dinaikan untuk menutupi defisit bukan untuk peningkatan kualitas
pelayanan, kenaikan untuk menutupi anggaran sedang kualitas pelayanan nanti dievaluasi
di akreditasi.
5. BPJS sudah efektif belum untuk mengatasi masalah kesehatan di masyarakat Indonesia?
Sudah efektif tetapi ada sistem yang perlu diperbarui supaya BPJS lebih efektif, sudah
efektif untuk kalangan yang dibiayai pemerintah, dahulu mereka tidak bisa berobat
setelah ada BPJS mereka dapat berobat tetapi banyak kecurangan yang terjadi. Sistemnya
saja mungkin yang salah, jangan iurannya yang dinaikan tetapi kelompok mandiri yang
belum menjadi peserta diwajibkan untuk membayar BPJS.
Penelitian ada yang menyebutkan diwilayah tertentu ada beberapa yang dicover tentang
masalah kesehatan, tetapi ada juga yang beranggapan bahwa BPJS sistemnya kurang baik
dan pelayananya kurang baik jika menggunakan BPJS. Pelayanan sebanding dengan
pembayaran BPJS.
6. Kualitas pelayanan kesehatan seperti apa yang dikatakan baik ?
Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan sop, adanya fasilitas yang baik untuk
membantu tindakan keperawatan
Akreditasi baik kualitas baik.
Peningkatan kualitas SDM
Sarana prasarana
7. Penyakit atau masalah kesehatan apa yang banyak mengeluarkan dana bpjs ?
Seperti kasus kanker, pengobatan kemoterapi yang mahal, dari pertama terdeteksi kanker
sampai selesai pengobatan kanker, PTM karena perawatannya membutuhkan waktu yang
panjang (DM, Hipertensi, GGK), Ketika seseorang yang sudah sakit dan terkena infeksi
di rumah sakit sehingga perawatan lebih lama.
8. Siapa pembuat kebijakannya ? apa pertimbangannya kenapa kenaikannya diseluruh
kelas ?
Presiden karena yang ttd peraturan presiden, dinas kesehatan yang lebih berwenang,
presiden hanya sebagai penentu pengesahan peraturan, bisa dari menteri dalam negeri,
dinas sosial, menteri keuangan, presiden hanya mengambil keputusan akhir dengan
pertimbangan-pertimbangan. BPJS itu program dari pemerintah/presiden sehingga yang
membuat kebijakan dari presiden. Perlu persetujuan dari Mahkamah Konstitusi (MK)
baru ke presiden, sehingga jika MK setuju tidak akan sampai ke presiden.
9. Kenapa defisit bpjs berpengaruh kepada kualitas pelayanan ?
Karena tenaga kesehatan banyak yang belum dibayarkan dengan adanya defisit BPJS, RS
membuat kebijakan untuk menghemat BHP yang ada di suatu RS daerah misalnya yang
membutuhkan 5 kassa hanya diberikan 3 kassa, takut cadangan anggaran tidak
mencukupi kebutuhan sehingga menghemat, BPJS diRS di pandang lebih rendah jika
dibanding dengan non BPJS, ada beberapa obat yang dibedakan antara BPJS dengan non
BPJS. Masalahnya bukan ke bahan pakai tetapi ke obat, ketika memberikan obat disebut
yang BPJS dan Non BPJS sehingga ada anggapan bahwa obat BPJS dan Non BPJS
berbeda.

Learning Objective :

1. Public health care development ? Kenapa ada BPJS dulu sudah ada ASKES ?
2. Management of Public Health care ? Kenapa hanya PT BPJS yang mengcover ?
3. The economic of health care ?
4. Source of health care financing: public & private ?
5. Trend issue influencing health care economic ?
6. Effect of health economic on community health practice ?

Anda mungkin juga menyukai