Anda di halaman 1dari 94

Indonesia Australia Partnership for Skills Development

Batam Institutional Development Project

Paket Pembelajaran Dan Penilaian

Kode Unit: BSDC-0008

Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan


pada Rangkaian Pengendali Daya
Menggunakan Thyristor

(Repair Faults in Thyristor Controlled Power Circuit)


Daftar Isi

BAB 1 PENGANTAR.........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini....................................................................1
Persyaratan Minimal Kemamuan Membaca, Menulis dan Berhitung..........................2
Definisi....................................................................................................................... 2
Berapa Lama Mencapai Kompetensi..........................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................3
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH......................................................................................6
Peran Pelatih..............................................................................................................6
Strategi Penyajian......................................................................................................6
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi ini..................................6
Peraturan.................................................................................................................... 7
Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan.........................................7
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI......................................................................................8
Judul Unit................................................................................................................... 8
Deskripsi Unit.............................................................................................................8
Kemampuan Awal.......................................................................................................8
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja.............................................................8
Variabel...................................................................................................................... 9
Pengetahuan dan ketrampilan Pokok.........................................................................9
Konteks Penilaian.....................................................................................................11
Aspek Penting dalam Penilaian................................................................................11
Keterkaitan dengan unit lain.....................................................................................12
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini...............................12
Tingkat kemampuan yang harus ditunjukkan dalam menguasai kompetensi ini......12
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................13
A Rencana Materi.................................................................................................13
B Cara megajarkan Standar Kompetensi.............................................................16
C Materia Pendukung Untuk Pelatih.....................................................................22
Lembar Informasi..........................................................................................23
Tugas............................................................................................................ 64
Transparansi.................................................................................................74
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI......................................................................................85
Apa yang dimaksud dengan penilaian?....................................................................85
Apa yang dimaksud dengan Kompeten?..................................................................85
Pengakuan Kemampuan yang dimiliki......................................................................85
Kualifikasi Penilai.....................................................................................................85
Ujian yang disarankan..............................................................................................86
Checklist yang disarankan bagi penilai untuk:..........................................................90
Lembaran Penilaian..................................................................................................91

Indonesia Australia Partnership For Skills Development 1


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 1 Pengantar

BAB 1 PENGANTAR

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini.


Buku pedoman ini menggunakan pelatihan yang berdasar kompetensi untuk mengajar
keterampilan ditempat kerja. Pelatihan berdasar standar kompetensi yakni suatu cara yang
secara Nasional sudah disepakati tentang penyampalan ketrampilan, sikap dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk tugas khusus. Penekanan utama adalah tentang apa
yang dapat dilakukan oleh seseorang sebagai hasil dalam mengikuti pelatihan. Salah satu
karakteristik yang paling penting tentang pelatihan berdasar kompetensi ini adalah fokusnya
terhadap pelatihan individu untuk pekerjaan aktual di tempat kerja.
Pedoman ini akan menolong anda mengajar, memberikan aktivitas pada peserta dan
penilaian berkaitan dengan standar kompetensi dengan judul Penggunaan Asas Digital
Sebagai Dasar Di Tempat Kerja. Hal ini berhubungan dengan ketrampilan, pengetahuan dan
sikap yang dibutuhkan untuk identifikasi hubungan simbol dan operasi logika dasar dan
pencarian kesalahan pada rangkaian elektronik. Ini juga merupakan unit inti untuk
mendukung penampilan yang efektif dalam unit lain sehubungan dengan penggunaan asas
digital pada level lanjutan.
Kepedulian seharusnya diperhitungkan dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi
kebutuhan dalam unit ini. Yaitu umum, pelatihan kejuruan dan organisasi penyelenggara
pelatihan selalu mempertimbangan secara penuh kebutuhan dalam kontek industri, tanpa
adanya bias pada sektor individual. Kondisi unjuk kerja akan membantu dalam persoalan ini,
untuk pembelajaran sektor khusus, pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan sektor
itu. Pelatih harus menyusun semua kegiatannya sesuai dengan:
 kebutuhan peserta pelatihan
 persyaratan-persyaratan organisasi
 waktu yang tersedia untuk pelatihan
 situasi pelatihan.
Strategi penyampaian sudah disiapkan oleh pelatih untuk mengajar peserta pelatihan.
Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang harus
dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi standar kompetensi.
Strategi penyampaian yang digunakan dan penilaian yang diberikan dalam unit ini tidaklah
bersifat wajib namun harus digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk
menggunakan pengetahuan mereka, pengalaman contoh-contoh lokal dan produk-produk
industri untuk menerapkan materinnya atau mengembangkan sumber-sumber yang mereka
miliki, agar dapat memastikan relevansi pelatihan.

Indonesia Australia Partnership For Skills Development 1


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 1 Pengantar

Persyaratan Minimal Kemamuan Membaca, Menulis dan Berhitung


Ambil bagian untuk melaksanakan pekerjaan kursus yang efektif untuk memenuhi
kompetensi sesuai dengan tingkat lietrasi dan numerasi berikut:

Literasi Kemampuan baca, interpretasi dan membuat teks.


Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan suatu
pengertian

Numerasi Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol teknik,


diagram dan terminologi dalam kontek umum dan bisa diprediksi dan
dimungkinkan untuk mengkomunikasikan keduanya yaitu antara
matematik dan teknik.

Definisi
Dalam bahan pelatihan ini, seseorang yang berkeinginan untuk mencapai kompetensi
disebut sebagai trainee. Dalam sistem pelatihan di tempat anda, orang tersebut dapat
ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta. Mirip dengan itu, seorang yang
mengajarkan kompetensi ini disebut sebagai trainer. Dalam sistem pelatihan di tempat anda,
orang tersebut dapat ditempatkan sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.

Berapa Lama Mencapai Kompetensi


Dibawah pelatihan yang berdasarkan kepada kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada
pencapaian kepada kompetensi/keahlian, bukan pencapain kepada pemenuhan persyaratan
untuk waktu tertentu, sebagaimana peserta pelatihan yang berbeda memakan waktu yang
berbeda untuk menjadi ahti dalam suatu keterampilan khusus.

Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol:

Simbol Keterangan

HO Handout (pegangan) untuk peserta

Overhead Transparan dari informasi yang ditransfer


OHT pada chalkboard atau flipchart untuk peserta.

Penilaian untuk tugas yang harus diselesaikan


Penilaian Tugas

Tugas Tugas atau aktivitas yang harus diselesaikan.

Kegiatan Kegiatan yang harus diselesaikan.

Terminologi
Akses dan Equity
Indonesia Australia Partnership For Skills Development 2
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 1 Pengantar

Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang berkualitas dalam kerangka kerja
dengan persetujuan secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh indutri untuk menilai/menguji para tenaga keria di
suatu area tertentu.
Kompeteni
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki semua ketrampilan, pengetahuan, sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.
Pelatihan yang Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan apa yang harus dapat dilakukan orang dan mengukur
unjuk kerja terhadap standar yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting Penilaian
Menerangkan titik pusat tentang penilaian dan poin-poin utama yang dicari bila melakukan
penilaian.
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan apa metode penilaian akan dilakukan.
Definisi
Dalam materi pelatihan ini, seseorang yang berusaha mencapai kompetensi dianggap
sebagai peserta pelatihan. Dalam situasi pelatihan orang tersebut mungkin dianggap
sebagai seorang murid, seorang yang belajar atau seorang peserta. Pada kondisi yang
sama, seseorang yang mengajar kompetensi ini dianggap sebagai pelatih. Dalam situasi
pelatihan, orang ini mungkin dianggap sebagai seorang guru, penasehat, fasilitator atau
supervisor.
Elemen
Keterampilan-ketrampilan, yang mendukung sebuah unit kompetensi.
Pedoman Bukti
Ini adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit harus dinilai.
Fair
Tidak merugikan para kdanidat tertentu.
Fleksibel
Mengesahkan bahwa tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian
unjuk kerja dalam suatu sistem yang berdasarkan kepada kompetensi.

Indonesia Australia Partnership For Skills Development 3


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 1 Pengantar

Penyajian Formatif
Ini merupakan tugas-tugas penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan.
Mereka membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan dan juga memberikan
umpan balik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Utama
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja pekerjaan. ini meliputi mengumpulkan,
menganalisis dan mengorganisir ide-ide dan informasi, mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi merencanakan dan mengorganisir aktivitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah team, memecahkan masalah menggunakan teknologi, menggunakan ide-ide dan
Teknik-teknik matematis.
Kompetensi-kompetensi in digolongkan kedalam 4 tingkat yang berbeda.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran menyediakan informasi tentang bagaimana membenkan pelatihan
terhadap program yang dapat dilaksanakan di tempat kerja dan tempat pelatihan
institusi/organisasi yang bersangkutan.
Kaitan dengan Unit Lain
Menerangkan peran unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi sepenuhnya yang
ditetapkan oleh industri. Memberikan pedoman tentang unit yang mana dapat dinilai
bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Cara menyatakan keterampilan dan pengetahuan yang sudah disepakati secara Nasional
yang dibutuhkan oleh orang dalam pekerjaan serta standar-standar untuk kerja yang
dibutuhkan.
Kriteria Kinerja
Kriteria ini digunakan untuk menilai apakah seorang individu sudah mencapal kompetensi
dalam suatu unit.
Batas Perbedaan Variabel
Rincian batas perbedaan kontek yang mungkin diterapkan pada suatu unit khusus.
Dapat Dipercaya
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan bahwa standar
kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada
seluruh kontek dan seluruh peserta pelatihan.
Pengakuan Terhadap Kompetensi Terbaru (RCC — Recognition of Current Competence)
Pengakuan akan ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan seseorang yang telah
dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap Pembelajaran Utama (RPL — Recognition of Prior Learning)
Pengakuan terhadap pembelajaran utama atau pengakuan terhadap kompetensi utama
seseorang yang telah dicapainya. Hal tersebut biasanya tertuju pada kompetensi yang
berkaitan dengan industri standar kompetensi tap dapat juga berkaitan dengan
pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)

Indonesia Australia Partnership For Skills Development 4


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 1 Pengantar

Tingkat kemampuan yang akan didemonstrasikan dalam mencapai kompetensi


utama
Tingkat Karakteristik
1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk
pada pemeriksaan rutin kemajuan oleh supervisor.
2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan
meningkatkan otonomi -personal untuk pekerjaan sendiri. Supervisor
melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Memikul aktivitas-aktivitas yang komplek dan non-rutin, yang diarahkan dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Penilaian Summatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai untuk memastikan bahwa
peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta Pelatihan atau siswa
Orang yang menerima pelatihan.
Pelatih atau guru
Orang yang memberikan pelatihan.
Ketrampilan dan Pengetahuan Penunjang
Mendefinisikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli/trampil
pada tingkat yang telah ditetapkan
Penggambaran Unit
Suatu gambaran umum tentang standar kompetensi.
Validitas
Penilaian pada bukti dan kriteria yang sama akan menghasilkan hasil akhir penilaian yang
sama dan penilai yang berbeda..

Indonesia Australia Partnership For Skills Development 5


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH

Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja
dengan menggunakan kompetensi ini dalam melatih peserta pelatihan atau siswa,
pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
 Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilan anda sendiri
yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?
 Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
 Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktek?
 Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan
pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan dalam melakukan
pekerjaan mereka secara tepat?
 Apakah anda menyadari Iingkungan situasi industri dimana dalam
kompetensi ini mungkin diterapkan?
 Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan peserta pelatihan yang
dibutuhkan membaca dan menulis serta ketrampilan memahami dan
menggunakan matematika untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam
ukuran standar ini?
 Sudahkan anda pertimbangkan issue-issue akses dan equity dalam
merencanakan penyampaian program pelatihan?

Strategi Penyajian
Batas perbedaan aktivitas pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini
meliputi:
 tugas-tugas praktis
 proyek-proyek dan tugas-tugas
 study kasus
 pengajaran
 video dan referensi
 aktivitas kelompok
 permainan peran dan simulasi.
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang cocok untuk kompetensi yang diajarkan,
situasi dan kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktek pada pekerjaan tidak
memungkinkan, maka beragam simulasi dan permainan peranan mungkin cukup memadai.

Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi ini


Ruang kelas yang cukup untuk penyampaian terhadap peserta pelatihan, papan tulis,
projector, Iayar proyektor, flip chart, dokument flip chart.

Indonesia Australia Partnership For Skills Development 6


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

Peraturan
Perhatikan terhadap hukum yang relevan serta panduan yang dapat mempengaruhi anda
operasi, dan yakinkan bahwa trainee dapat mengikutinya.

Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan


Sumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini:
Sumber bacaan/kertas kerja yang dapat digunakan

Judul: Power Control Systems


Pengarang: Mark Laurence and Peter Griffiths
Penerbit: Electronic Fundamentals Project on
Behalt of ASTRAC Product
Tanggal terbit: 1995
Tempat terbit: Melbourne, Victoria

Judul: Electronic Fault Diagnosis


Pengarang: George Loveday Ceng, Miere
Penerbit: Longman Scientific & Technical
Tanggal terbit: 1986, 1988
Tempat terbit: Singapore

Judul: Elektronik Teori dan Penerapannya


Pengarang: Sutrisno
Penerbit: l
Tanggal terbit: 1987
Tempat terbit: Bandung

Judul: Electronic Device and Circuit Theory


Pengarang: Robert Boy Lestad
Penerbit: Prentice Hall InternationalInc
Tanggal terbit: 1987
Tempat terbit: New Jersey

Indonesia Australia Partnership For Skills Development 7


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 3 Standar Kompetensi

BAB 3 STANDAR KOMPETENSI


Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan dan
bimbingan bagi peserta pelatihan atau siswa agar dapat:
 mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan
 mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan
 mengecek kemajuan peserta pelatihan
 meyakinkan bahwa semua elemen dan kriteria kinerja telah dimasukkan
dalam pelatihan dan penilaian

Judul Unit
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan
Thyristor.

Deskripsi Unit
Unit ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan keahlian pada
konsep kendali daya dengan menggunakan thyristor.

Kemampuan Awal
Peserta diharapkan memiliki hal berkut:
 Pengetahuan teori listrik AC
 Pengetahuan teori listrik DC
 Pengetahuan tentang mesin-mesin.

Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja


Elemen Performance Criteria

1. Menjelaskan dan 1.1 Kebutuhan untuk pengaturan daya diterangkan dengan


mendemontrasikan menggunakan contoh.
prinsip-prinsip dan 1.2 Menerangkan dan menjelaskan keuntungan dan kerugian, cocok
keuntungan kendali atau tidaknya variasi pengatur daya sistem pengaturan daya AC
daya dengan meng dan DC.
gunakan thyristor. 1.3 Penggunaan- penggunaan khusus dari komponen SCR, TRIAC,
dan GTO dituliskan

2. Menjelaskan dan 2.1 Kegunaan rangkaian triger dijelaskan.


mendemonstrasikan 2.2 Pengoperasian dan karakteristik peralatan UJT, PUT, DIAC
pengopera sian rang digambarkan
kaian thyristor yang 2.3 Struktur, operasi, dan spesifikasi komponen SCR, TRIAC, dan
mengendalikan daya GTO digambarkan.
pada rang kaian AC & 2.4 Prinsip kendali penggeseser fasa dijelaskan.
DC 2.5 Rangkaian penggeser fasa digambarkan dan dijelaskan dengan
menggunakan diagram.
2.6 Masalah yang diasosiasikan dengan kendali penggeseser fasa
dijelaskan, contoh interfrensi EMI da RFI dan pelindung dv/dt.
2.7 Prinsip-prinsip pengoperasian dan aplikasi khusus dari zero
voltage switching digambarkan.

Indonesia Australia Partnership For Skills Development 8


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 3 Standar Kompetensi

Elemen Performance Criteria

3. Mengidentifikasikan 3.1 Menghubungkan peralatan uji dan mengawasi kinerja rangkiaian


kesalahan dalam ra kendali daya thyristor.
ngkaian kendali thy 3.2 Menentukan kemampuan perbaikan dari peralatan dengan
ristor dengan mem membandingkan nilai-nilai yang telah diukur dan diperkirakan.
bandingkan tegang an
dan bentuk gelom
bang yang diukur dan

4. Memperbaiki kesa 4.1 Mendiagnosa kesalahan dengan menggunakan peralatan


lahan dengan meng pengendali thyristor.
gunakan rangkian 4.2 Memilih penggantian bagian-bagian yang tidak sesuai dan
kendalli dayathyristor memperbaiki kesalahan

Variabel
Unit ini digunakan pada seluruh bidang manufaktur dan industri jasa.
(a) Diagnosa: Menekankan pendekatan logis pada diagnosa kesalahan.
(b) Kesalahan: Beragam kesalahan dari kegagalan sementara sampai kegagalan
permanen dari komponen.
(c) Peralatan Kendali: Jika mungkin adalah peralatan yng digunakan pada industri lokal.
Where possible it should be typical of that used by the local industry.
(d) Kesehatan dan Keselamatan Kerja: issu ini tidak hanya mencakup:
 Mengenakan pakaian yang sesuai
 Memahami bahaya listrik
 Latihan bekerja dengan benar yang melibatkan listrik
(e) Sumber daya minimum yang disarankan:: Bermacam perlengkapan haruslah dapat
diperoleh ditambah sekumpulan peralatan eksperimental yang memadai bagi siswa
memperoleh pengalaman:
 Multimeter digital dan analog.
 Osiloskop general purpose.
 Osiloskop masukan differensial.
 Komponen rangkaian prototype.
 Peralatan pelindung bagi siswa bekerja pada rangkaian tegangan tinggi.
 Model kendali penggeser fasa dan rangkaian zero switching control. Model-
model ini haruslah mampu mendemonstrasikan hasil pembelajaran
mencakup teknik pencarian kesalahan.
 Penyeleksian thyristor.

Pengetahuan dan ketrampilan Pokok


Untuk meraih kompetensi, bukti dari ketrampilan dan pengetahuan dibutuhkan dalam
bidang berikut:
1. Pengenalan peralatan kendali daya
 Kebutuhan kendali daya (battery charging,kendali laju, pemanasan,
lamp brilliance control).
 Metode kendali daya, keuntungan, kerugian, aplikasi yang sesuai dan

Indonesia Australia Partnership For Skills Development 9


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 3 Standar Kompetensi

aplikasi yang tidak sesuai dari sistem-sistem :


- Voltage reduction menggunakan resistor dll
- Variabel waktu on-off, contoh “simmerstat”
- Variabel waktu on-offmenggunakan “Zero voltage switching”
 Konduksi bagian setiap siklus menggunakan phase shift control
 Mendaftarkan aplikasi kendali daya bagi tipe thyristor: SCR, TRIAC,
GTO.
 Kegunaan rangkaian trigger
 Pengoperasian dan karakteristik dari peralatan trigger berikut (UJT,
PUT, DIAC)
2. Silicon controlled rectifiers (SCRs)
 Pengoperasian (symbol, struktur PNPN, polaritas tegangan pada
anoda, katoda, gate bagi pengoperasian yang benar)
 Spesifikasi
 Arus anoda (rata-rata, peak, lacthing, holding).
 Tegangan anoda ke tegangan katoda (maksimum forward off-state,
maksimum reverse, on-state.
 Tegangan gate dan arus bagi triggering tegangan gate dan arus bagi
triggering.
 Heatshinking
 Commutation (diskusi singkat tentang konsep komutasi)
 Saklar SCR static (half wave, full wave, pengoperasian DC contoh :
latching)
3. Tiode alternating current (TRIACs)
 Pengoperasian (symbol, struktur, pengopersian mode yang dipilih,
kurva karakteristik).
 Spesifikasi
 Arus terminal utama (rata-rata, peak, latching, holding)
 Tegangan antara terminal utama ( forward off state, reverse off state,
forward on state)
 Tegangan gate dan arus yang dibutuhkan bagi triggering di setiap
mode
 Heatsinking
 Saklar TRIAC static
4. Gate turn-off SCR’s (GTO’s)
 Pengoperasian (symbol, struktur, prinsip pengopersian,kurva
karakteristik).
 Aplikasi khusus
5. Peralatan triger UJT
 Unijunction transistors (symbol, kontruksi, rangkian ekivalen, intrinsic
standoff ratio, peak point voltage VP)
 RC time constant circuits

Indonesia Australia Partnership For Skills Development


10
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 3 Standar Kompetensi

 UJT relaxation oscilator (waktu periodik, frekwensi, emitter waveform,


base 1 waveform)
6. Peralatan PUT trigger
 Programmable unijunction transistors PUT’s simbol, kontruksi,
intrinsic standoff ratio, peak point voltage VP)
 PUT relaxation oscillator (waktu periodik dan frekwensi, bentuk
gelombang anoda, bentuk gelombang katoda)
7. Peralatan DIAC trigger
 DIAC (simbol, tegangan breakover).
 Osilator DIAC relaxation (bentuk gelombang terminal 1, bentuk
gelombang terminal 2)
8. Kendali penggeser pasa (phase shift control)
 Prinsip kendali penggeser fasa (sudut triggering, sudut konduksi,
keluaran rata-rata sebagai hubungan antara V peak dan sudut
konduksi)
 Rangkaian penggesser fasa dan aplikasinya
 Masalah yang berhubungan dengan kendali penggeser fasa
(interferensi EMI dan RFI, perlindungan di/dt
9. Zero voltage switching control dari SCR’s and TRIAC menggunakan IC
 Prinsip pengoperasian.
 Aplikasi khusus
10. Teknik pencarian kesalahan
 Pemisahan kesalahan contoh: rangkaian daaya atau trigger
 Rangkaian trigger ( perbandingan nilai yang diperkirakan dengan nilai
yang diukur, pemilihan bagian pengganti).

Konteks Penilaian
Unit ini harus mengutamakan aplikasi praktis dari topik dengan konsep yang
dijalankan di laboratorium.
Penilaian harus mencerminkan praktek dari isi unit dalam keadaan sebenarnya.
Direkomondasikan pembelajaran dan penilaian dijalankan dengan cara menyeluruh
yang berorientasi pada hasil sebuah pembelajaran..

Aspek Penting dalam Penilaian


Fokus khusus dari unit ini akan bergantung pada sector industri. Program pelatihan
pra kejuruan dapat mengandung cakupan dari seluruh sector industri.penilaian unit
kompetensi ini tergantung pada sektor industri. Program pelatihan pra-kejuruan
kemungkinan dibutuhkan bagi semua sektor industri.
Yang meliputi:
1. Unit ini diharapkan secara ideal mempunyai keterkaitan dan merupakan
cakupan antara teori dan praktik yang terintegrasi.
2. Penekanan diharapkan lebih pada aplikasi praktek

Indonesia Australia Partnership For Skills Development


11
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 3 Standar Kompetensi

3. Aplikasi diharapkan terkait dengan lingkungan perbaikan/pemeliharaan pada


industri elektronika
4. Alat ukur yang digunakan untuk pengujian diharapkan ada kesamaan
dengan yang digunakan di industri.

Keterkaitan dengan unit lain


Unit ini adalah unit yang mendasari kinerja efektif dalam unit-unit perawatan
selanjutnya secara menyeluruh. Unit ini dianjurkan dinilai/dilatih dalam hubungan
dengan unit operasional dan perbaikan lainnya.
Untuk memenuhi persyaratan pelatihan unit ini perlu hati-hati. Untuk pelatihan
prakejuruan secara umum lembaga pelatihan haruslah menyediakan program
pelatihan yang dapat mencakup semua industri agar tidak terjadi prasangka hanya
untuk satu sector saja. Kondisi kinerja akan membantu memenuhi tujuan ini.
Sedangkan untuk penyelenggaraan pelatih bagi industri khusus perlu diupayakan
pelatihan khusus agar apa yang dibutuhkan industri dapat dipenuhi.

Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini


KOMPETENSI UMUM DALAM UNIT TINGKAT KOMPETENSI UMUM DALAM UNIT TINGKAT
INI INI

Mengumpulkan, Mengelola dan 3 Menggunakan Ide-ide dan Teknik 3


Menganalisa Informasi Matematika
Mengkomunikasikan Ide-ide dan 3 Memecahkan Masalah 3
Infornasi
Merencanakan dan Mengorganisir 3 Menggunakan Teknologi 3
Aktivitas-aktivitas
Bekerja dengan Orang Lain dan 3
Kelompok

Tingkat kemampuan yang harus ditunjukkan dalam menguasai kompetensi ini

Tingkat Karakteristik
1 Menjalankan tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk pada
pemenksaan rutin kemajuan oleh supervisor.
2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan meningkatkan otonomi
-personal untuk pekerjaan sendiri. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas
penyelesaian pekerjaan.
3 Menjalankan aktivitas aktivitas yang komplex dan non-rutin, yang diarahkan dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Indonesia Australia Partnership For Skills Development


12
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian A Rencana Materi

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN

A Rencana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam
standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan kriteria unjuk kerja dengan Ketrampilan dan pengetahuan penunjang.

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


1. Menjelaskan dan 1.1 Keperluan kendali daya dije Pengenalan, pengertian dan  Presentasi  Pegangan
mendemontrasikan prinsip- laskan dengan menggunakan pengukuran:  Penjelasan peserta
prinsip dan keuntungan kendali contoh-contoh.  OHT
daya dengan menggunakan  Kebutuhan kendali daya.  Diskusi
1.2 Menerangkan dan meng  Task
thyristor  Keuntungan an kerugian  Tanya
gambarkan keuntungan dan
kerugian, cocok atau tidak variasi kendali daya dengan jawab
cocoknya Sistem kendali daya cara mengontrol daya AC
 Praktik
yang bervariasi untuk dan DC.
pengaturan daya AC dan DC.  Penggunaan khusus dari
1.3 Penggunaan-penggunaan komponen SCR, TRIAC
khusus dari komponen (SCR, GTO.
TRIAC, GTO) dituliskan.

2. Menjelaskan dan 2.1 Kegunaan rangkaian trigger Pengenalan, pengertian dan  Presentasi  Pegangan
mendemontrasikan dijelaskan pengoperasian:  Penjelasan peserta
pengoerasian rangkaian thyristor  OHT
2.2 Pengoperasian dan karak  Kegunaan rangkaian trigger  Diskusi
yang mengendalikan daya pada
teristik peralatan (UJT,PUT,  Pengoperasian dan  Task
rangkaian AC dan DC.  Tanya
TRIAC) digambarkan karakteristik (UJT, PUT, jawab
2.3 Spesifikasi, struktur,dan ope DIAC)
rasi dari (SCR, TRIAC, GTO)  Praktik
 Struktur, operasi dan spesi
digambarkan fikasi dari (SCR, TRIAC,
2.4 Prinsip kendali penggeser fasa GTO)
dijelaskan  Prinsip kendali penggeser
2.5 Rangkaian penggeser fasa fasa

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 13


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian A Rencana Materi

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


digambarkan dan dijelaskan  Rangkaian penggeser fasa
menggunakan diagram. dengan menggunakan
diagram
2.6 Masalah yang diasosiasikan
dengan kendali penggeser fasa  Masalah yang diasosiasikan
dijelaskan, contoh interfrensi dengan kendali penggeser
EMI dan RFI dan pelindung fasa
dv/dt  Prinsip pengoperasian dan
2.7 Prinsip-prinsip pengoperasian aplikasi khusus dari kendali
dan aplikasi khusus dari zero voltage switching.
kendali zero voltage swit- ching
digambarkan
3. Mengidentifikasi kesalahan 3.1 Menghubungkan peralatan uji Pengenalan, pengertian dan  Presentasi  Pegangan
dalam rangkaian kendali thyristor dan mengawasi kerja rang pengoperasian  Penjelasan peserta
dengan membandingkan kaian kendali daya thyristor.  OHT
tegangan dan bentuk gelombang  Kinerja rangkaian kendali  Diskusi
3.2 Menentukan kemampuan per daya thyristor.  Task
yang diukur.  Tanya
baikan dari peralatan dengan
membandingkan nilai-nilai yang  Kemampuan perbaikan dari jawab
telah diukur dan diperkirakan. peralatan.
 Praktik

4. Memperbaiki kesalahan dengan 4.1 Mendiagnosa kesalahan Pengenalan, pengertian dan  Presentase  Pegangan
menggunakan rangkaian kendali dengan menggunakan peralatan pengoperasian peserta
daya thyristor. kendali daya thyristor.  Penjelasan
 Peralatan kendali daya  OHT
4.2 Memilih pergantian bagian- thyristor  Diskusi
 Task
bagian yang sesuai dan  Tanya
memperbaiki kesalahan Perbaikan kesalalan
jawab
 Praktic

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 14


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian A Rencana Materi

Checklist
Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar
kompetensi.

Kode Unit BSDC-0008

Judul Unit Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada


Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan
Thyristor

No. Elemen Ya Tidak Kriteria Unjuk Kerja Ya Tidak

1  1.1 

1.2 

1.3 

2  2.1 

2.2 

2.3 

2.4 

2.5 

2.6 

2.7 

3  3.1 

3.2 

3.3 

3.4 

3.5 

Kondisi Unjuk Kerja 

Penunjang Ketrampilan dan Pengetahuan 

Aspek-aspek Penting dalam Pengujian 

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 15


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian B Cara Menajarkan Standar Kompetensi

B Cara megajarkan Standar Kompetensi


Sesi ini menampilkan pegangan, tugas / praktek dan transparansi yang berkaitan dengan standar kompetensi.

Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?

1.1. Mengidentifikasi keperluan atau peralatan Trainer memperkenalkan peralatan kendali daya serta memberikan contoh-contoh
kendali daya dengan menggunakan conto-
contoh. HO1- 4

OHT 1

Tugas-1

1.2 Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian Trainer menjelaskan keuntungan, kerugian serta cocok atau tidak cocoknya kendali daya yang
kendali daya yang bervariasi untuk bervariasi untuk pengaturan daya AC dan DC
pengaturan daya AC dan DC
HO 5

OHT 2

Tugas-2

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 16


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian B Cara Menajarkan Standar Kompetensi

Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?

1.3 Mengidentifikasi penggunaan khusus dari Trainer menjelaskan penggunaan khusus dari komponen SCR, TRIAC,dan GTO.
komponen SCR, TRIAC, GTO.
HO 6

OHT3

Tugas-3

2.1 Menjelaskan kegunaan rangkaian triger Trainer menjelaskan kegunaan rangkaian trigger

HO 6

OHT 4

Tugas-4

2.2 Mengopersikan dan membuat karakteristik dari Trainer menjelaskan tentang cara menoperasikan dan cara membuat karakteristik dari UJT, PUT,
UJT, PUT, dan DIAC. dan DIAC.
HO 24-53

OHT 5

Tugas-5

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 17


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian B Cara Menajarkan Standar Kompetensi

Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?

2.3 Membuat struktur, spesifikasi dan Trainer menjelaskan tentang struktur, spesifikasi dan cara mengoperasikan komponen SCR,
mengoprasikan komponen SCR, TRIAC, TRIAC, dan GTO.
dan GTO.
HO 7- 23

OHT 6

Tugas 6- 9

2.4 Menjelaskan prinsip kendali penggeser fasa Trainer menjelaskan tentang prinsip-prinsip kendali penggeser.dan menjelaskan rangkaian
penggeser fasa menggunakan diagram.
HO 30- 33

OHT 7

Tugas-10

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 18


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian B Cara Menajarkan Standar Kompetensi

Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?

2.5 Menggambarkan, menjelaskan dan Trainer menjelaskan tentang gambar rangkaian penggeser fasa dengan menggunakan diagram
menggunakan rangkaian penggeser fasa
dengan menggunakan diagram HO 33- 36

OHT 7

Tugas 11

2.6 Menjelaskan masalah yang diasosiasikan Trainer menjelaskan tentang masalah yang diasosiasikan dengan kendali penggeser fasa, beserta
dengan kendali penggeser fasa, contoh EMI. contoh: EMI.
HO 35-36

OHT 8

Tugas- 12

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 19


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian B Cara Menajarkan Standar Kompetensi

Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?

3.1 Menjelaskan cara menghubungkan peralatan Trainer menjelaskan cara menghubungkan peralatan uji dan mengawasi rangkaian kendali daya
uji dan mengawasi kinerja rangkaian kendali thyristor.
daya thyristor.
HO40

OHT 9

Tugas-13

3.2 Menentukan kemampuan perbaikan dari Trainer menjelaskan kemampuan perbaikan dari peralatan dengan membandingkan nilai-nilai yang
peralatan dengan membandingkan nilai-nilai telah diukur.
yang telah diukur.
HO 41

OHT10

Tugas-14

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 20


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian B Cara Menajarkan Standar Kompetensi

Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?

4.1 Mendiagnosa kesalahan dengan meng Trainer menjelaskan tentang cara mendiagnosa kesalahan dengan menggunakan peralatan kendali
gunakan peralatan kendali daya thyristor daya thyristor.

HO 37- 39

OHT 10

Tugas 15

4.2 Memilih pergantian yang sesuai dan Trainer menjelaskan pergantian yang sesuai dan memperbaiki kesalahan
memperbaiki kesalahan
HO 42

OHT11

Tugas16

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 21


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian C Materi Pendukung Untuk Pelatih

C Materia Pendukung Untuk Pelatih


Bahan penunjang bagi guru dibagi dalam tiga hal, yaitu:
1. Handout (pegangan): Merupakan pegangan siswa yang berisi teori
penunjang dan informasi latar belakang yang sesuai dengan isi kriteria unjuk
kerja yang melingkupinya.
2. Sesi Tugas/Pratek/Kegiatan: Merupakan ketrampilan praktek, yang harus
dicapai berkenaan dengan kemampuan dalam rincian kompetensi pada
diskripsi unit.
3. Overhead Transparansi (OHT): Isi rangkuman ini melingkupi setiap criteria
unjuk kerja. Hal utama yang sesuai dengan handout (pegangan) (lihat 2
dibawah).

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 22


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 1

Lembar Informasi

(Ketrampilan dan Pengetahuan Penunjang)

Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan


pada Rangkaian Pengendali Daya Meng-
gunakan Thyristor

Nama Peserta: …………………………………………………………………….

Kelompok : ………..……………………………………………………………….

1.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 23


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

Pengertian Dasar

HO 2

1. PENGENALAN PERALATAN KENDALI DAYA


1.1. Keperluan Kendali Daya
Kendali daya sangat diperlukan dalam sebuah sistem pengaturan. Dengan adanya kendali
daya kita dapat mengatur daya yang terpakai baik pada mesin-mesin maupun pada
peralatan rumah tangga. Yang kita gunakan. Konsep dasar dari pengatur daya bisa kita lihat
seperti saklar lampu sederhana, ketika saklar berada dalam satu posisi lampu akan hidup,
sebaliknya ketika saklar berada posisi lain lampu akan mati.
Umumnya alat-alat pengatur daya elektronik dirancang untuk memberikan atau menawarkan
bentuk yang telah halus / bersih dari pengaturan daya. Pengatur daya dapat mengatur
antara dua yang berbeda yaitu dari ON ke OFF. Contohnya lampu dimmer sederhana.
Di bawah ini adalah beberapa contoh yang memerlukan pengaturan daya, (dapat dilihat
pada gambar 1) :
 Motor-motor listrik yang mengatur kecepatan dari alat-alat, seperti: bor , mesin
jahit, pengaduk makanan, kipas angin dan pompa.
 Elemen-elemen pemanas yang mengatur suhu dari alat / barang seperti: elemen
kompor listrik,pematrian besidll.
 Pengontrol lampu digunakan untuk penerangan domestik, penerangan teater,
lampu kilat disko, dan tujuan-tujuan penerangan lain

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 24


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 1 Alat-alat yang memerlukan pengaturan daya

HO 3

Peralatan kendali daya diantaranya batteray charging, kendali laju, pemanasan, dan lamp
brilliance control.
Battery charging
D1 dan D2 membangun penyearah gelombang penuh sinyal tehadap SCR1 dan batterai 12-
V tersebut terisi. Pada tegangan baterai lemah SCR2 terletak pada posisi off. Dengan
terbukanya SCR2, maka rangkaian pengontrol SCR1 benar-benar sama dengan pengontrol
saklar statik seri. Bila input penyearah gelombang cukup besar menghasilkan arus gate turn-
on yang dikehendaki (dikontrol oleh R1), SCR 1 akan hidup dan pengisian baterai dimulai.
Pada waktu pengisian dimulai tegangan baterai lemah akan menghasilkan tegangan V R
lemah seperti ketentuan dalam rangkaian pembagi tegangan sederhana. Tegangan VR
berubah sangat kecil untuk menimbulkan konduksi 11.o-V Zener. Zener ini cukup efektif
pada rangkaian terbuka untuk mempertahankan SCR2 pada posisi “off” karena arus gatenya
nol. Kapasitor C1 juga untuk mencegah transient-transient tegangan dalam rangkaian dari
turning tak sengaja pada SCR2. Pada analisa rangkaian dimana tegangan tidak dapat
dirubah seketika itu juga terhadap sebuah kapasitor . Dalam hal ini C1 mencegah efek
transient dari pengaruh SCR
Selama pengisian terus berjalan, tegangan baterai meningkat pada point dimana VR cukup
tinggi baik meng-on kan 11.o-V Zener dan menghidupkan SCR 2. Sekali SCR2 dihidupkan
wakil rangkaian pendek SCR2 menimbulkan rangkaian pembagi tegangan yang ditentukan
oleh R1 dan R2 yang akan mempertahankan V2 level yang sangat kecil untuk
menghidupkan SCR1. Jika ini terjadi, bterai terisi penuh dan rangkaian terbuka SCR1 akan
meng cut off pengisian arus. Dengan demikian regulator kembali mengisi baterai
kapanpun tegangan di drop dan untuk mencegah kelebihan pengisian ketika sudah tersisi
penuh.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 25


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 2. Battery charging

HO 4

 Pemanasan (Temperatur control)


Kendali pemanas menggunakan sebuah SCR yang dirancang hidup atau mati
ditentukan oleh thermostat , bisa dilihat pada gambar 3,

Gambar 3 Kendali Temperatur

Mercury didalam gelas thermostat sangat sensitif terhadap perubahan


temperatur.Dalam kenyataannya mercury dapat merubah sekecil 0,1derjat. Dalam
aplikasinya hanya bisa menangani batas yang sangat rendah dari arus di bawah 1 mA,
Dalam aplikasi ini SCR sebagai sebuah penguat arus dalam elemen switching beban, ini
tidak sebuah amplifier dalam pengertian memperbesar batas arus dari thermostat. Akan
lebih jelas bahwa rangkaian jembatan terhubung dengan sumber ac melalui pemanas
100-w. ini akan berakhir dalam gelombang penuh tegangan melalui SCR. Ketika
termostat terbuka , arus dalam kapasitor akan terisi untuk tegangan firing gate melalui
tiap pulsa dari sinyal terarah.
Ketetapan waktu pengisian ditentukan dengan RC product. Ini akan mentrigger SCR
selama tiap setengah lingkaran dari sinyal input,membolehkan sebuah aliran pengisian
arus ke pemanas.Dengan Kenaikan temperatur tingkah laku thermostat akan
menghubung singkat kapasitor,menghapuskan kemungkinan dari pengisian kapasitor

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 26


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

untuk potensial firing dan triggering SCR. Tahanan 510 Kilo ohm kemudian akan
bertambah untuk memelihara arus yang sangat rendah melalui thermostat.

HO 5
1.2 Metode Kendali Daya, keuntungan, kerugian, dan Aplikasinya
 Voltage reduction menggunakan resistor
Pengendalian daya dapat dilakukan dengan mengurangi tegangan (voltage reduction)
dengan menggunakan resistor.
 Variabel waktu on-off, contoh “simmerstat”
 Variabel waktu on-off menggunakan “zero voltage switching”
SCR merupakan komponen unidirectional, jadi jika digunakan dalam rangkaian arus bolak-
balik (AC), SCR hanya akan memenuhi paling tinggi 50 % dari daya yang dapat
disampaikan ke beban
Bagaimanapun , pada sisi positif dari kenyataannya bahwa SCR dapat melewatkan arus
dari beberapa ratus amper dan bekerja pada tegangan tinggi sampai 2,6 kV.Hal ini lebih
tinggi dari TRIAC.Selanjutnya dengan menghubungkan SCR dalam cara seri atau paralel,
penanganan muatan arus dan tegangan selajutnya tetap dapat di tambah.
SCR dapat beroperasi pada frekwensi mencapai 30 kHz sedangkan TRIAC beroperasi pada
frekwensi yang lebih rendah dari itu.
TRIAC didesain untuk beroperasi pada frekwensi 50 Hz or 60 Hz, sedangkan SCR dapat
menangani frekwensi sekitar 30 Hz.
TRIAC juga mempunyai arus maksimum dan tegangan kerja yang lebih rendah dari yang
bisa ditangani oleh SCR, Saat ini TRIAC tersedia dengan rating 40 amper dan 600 Volts.
Sisi positif dari TRIAC mempunyai keuntungan lebih sederhana dari SCR, karena TRIAC
merupakan komonen bi-directional yang artinya dapat mengalirkan arus melalui dua arah.
Secara khusus SCR digunakan pada rangkaian DC karena SCR merupakan komponen uni
directional thyristor yaitu komponen yang dapat mengalirkan arus satu arah saja, jadi pada
arus DC SCR dapat mengalirkan arus maximum mendekati 100%. Sedangkan pada
rangkaian AC SCR hanya bisa mengalirkan arus hanya 50 % saja. SCR cocok digunakan
pada rangkaian yang menggunakan frekwensi tinggi (mencapai 30 Hz)
TRIAC merupakan komponen bi directional thyristor yang artinya komponen yang dapat
mengalirkan arus dalam dua arah , jadi TRIAC dapat digunakan pada arus AC maupun pada
arus DC.

1.3 Konduksi bagian setengah siklus menggunakan phase shift control


Konduksi atau hantaran pada setengah siklus terjadi bila menggunakan sumber tegangan
AC, disini tiristor dipakai sebagai saklar untuk mengontrol arus yang mengalir. Tiristor akan
dihidupkan dalam setengah siklus positif dan akan tetap hidup selama siklus itu
berlangsung. Ketika tegangan supply jatuh ke nol , arus turun di bawah tingkat arus pokok
dan tiristor akan mati, selama setengah siklus negatif tiristor akan tetap mati. Keadaan
hidup dan mati ini akan terus berulang dalam tiap siklus.
Sinyal-sinyal pemicu tiristor dapat diperoleh dari rangkaian osilator relaksasi UJT, bila
dioperasikan dari suatu sirkit gelombang penuh yang diperbaiki, sinyal-sinyal itu akan
sinkron dengan sumber AC tiristor, sehingga tiristor akan selalu menerima pulsa pemicunya
pada sudut yang sama untuk penyetelan CR tertentu, sudut ini dapat dioperasikan dengan
mengubah nilai CR, dalam kenyataan hal itu dilaksanakan dengan membuat R menjadi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 27


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

resistor variabel. Metode kontrol ini digunakan dalam rangkaian pengontrol cahaya dan
kecepatan dalam pengoreksi (rectifier) pergantian kontrol suplay daya.

HO 6

Kekurangan yang paling utama adalah hilangnya setengah siklus, ssetengah siklus yang
kedua dapat digunakan bila dua buah tiristor dihubungkan secara parallel dengan punggung
bertemu punggung, yaitu hubungan parallel inversi, dan dinyatakan pada setengah siklus
secara bergantian.

1.4 Aplikasi Kendali Daya bagi tipe-tipe thyristor (SCR, TRIAC,GTO)


Aplikasi / penggunaan pengendali daya dari SCR adalah :
- Sebagai salah satu komponen osilator relaksasi
- Sebagai saklar pada pemakaian alarm anti pencuri
- Sebagai pengaman tegangan beban lebih
- Sebagai detector cahaya lebih

Aplikasi / penggunaan pengendali daya dari GTO terdapat pada:


- Counter / penghitung
- Pulse generator
- Multivibrator
- Voltage regulator

Aplikasi / penggunaan pengendali daya dari TRIAC pada:


- Sebagai saklar
- Sebagai pengatur daya
- Sebagai lampu kedip

1.5 Kegunaan Rangkaian Trigger


Rangkaian trigger berguna untuk membuat thyristor ON.Tanpa adanya rangkaian trigger
komponen kendali daya tidak akan dapat beroperasi walaupun rangkaian sudah
dihubungkan dengan sumber.
Ada tiga cara triggering yang dapat dilakukan untuk membuat SCR ON yaitu:
 Menambah tegangan forward melewati tegangan break-over
 Menaikkan tegangan maju (VF) dengan sangat cepat.
 Menambah arus gate (IG)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 28


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 7

2. SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR)

Sebelum menganalisa SCR dan semua karakteristiknya, ini bermanfaat mengiktisarkan


kerja yang didapatkan pada modul dioda sebelumnya. Dioda digunakan diantara benda-
benda lain untuk menyearahkan AC ke DC. Artinya bahwa dioda hanya dapat mengalirkan
arus dalam arah hanya satu arahnya. Tipe karakteristik kurva arus – tegangan bersama
dengan simbol rangkaian untuk dioda diperagakan pada gambar 13.

Gambar 4 Karakteristik dioda


Kamu aka ingat bahwa mebuat dioda 6silicon menghantar , tegangan pada anoda (A) harus
kira-kira 0,6 Volt diatas dari katoda (K).Setelah tegangan forward bias dilampaui dioda akan
menghantar.
Sebaliknya , jika dioda diberi reverse bias jumlah arus bocor yang mengalir dapat diabaikan.
Bagaimanapun , jika kamu menambah tegangan reverse bias terlalu banyak ini akan
menyebabkan dioda akan breakdown. Dalam kata lain kamu membuat dioda putus.
Dan apakah semua ini bisa terjadi dengan SCR. Sebuah SCR seperti namanya ( penyearah
terkendali terbuat dali silicon) terkesan sebagai penyearah. Sesuai namanya SCR terkesan
sebagai sebuah alat uni-directional yang hanya dapat menghantarkan arus satu arah saja.
Tapi saat ini aliran arus diatur dengan tegangan yang berbeda antara anoda dan katoda.
SCR mempunyai lapisan tambahan yang dapat membuat pengaturan aliran arus yang
diperlukan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 29


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 8

Susunan Lapisan SCR


SCR pertama kali diperkenakan pada tahun 1956 oleh Bell Telephone Laboratories (lihat
Boylestad & nashelsky Electronic Devices and Circuit Theory Prentice Hall, 1992 untuk
rincian berikutnya). Perusahaan ini telah ditemukan oleh Alexander Graham Bell orang yang
terkenal untuk kerjanya dalam perkembangan telepon.
SCRs merupakan alat dengan daya yang tinggi dan dapat menangani arus stinggi 2000
amper pada tegangan 1800 volt. SCR merupakan komponen empat lapis yang terbuat
dalam lapisan pnpn , tipe lapisan SCR diperagakan dalam gambar 14.

Gambar 5 Struktur lapisan SCR

Sama dengan dioda, ketika SCR dalam keadaan ON, arus mengalir dari anoda ke katoda.
Kamu akan mempertimbangkan bahwa alat yang mempunyai sebuah hubungan tambahan
yang disebut gate (G) dan hubungan ini akan menggunakan pengatur SCR. Yang paling
umum digunakan Tipe SCR yang disebut SCRs konvensional yang mempunyai kontruksi
dasar dengan Gate terhubung ke type P yang terdekat dengan katoda. Ada yang lain secara
unum tipe ini disebut Komplementary SCRs, dimana gatenya terhubung ke tipe N yang
terdekat ke Anoda. Prinsip operasi dari kedua tipe sama kecuali bahwa komplementary
SCRs membutuhkan arus gate yang lebih untuk mentrigernya.

Polaritas Tegangan pada Elektroda SCR


SCR akan beroperasi dengan benar apabila polaritas tegangan yang diberikan pada setiap
elektrodanya sesuai dengan aturan. Polaritas tegangan pada anoda adalah positif, pada
katoda negatif, sedangkan pada gate haruslah diberikan polaritas tegangan positif. Apabila
SCR digunakan pada rangkaian arus bolak-balik maka gate SCR harus ditriger terus sebab
pada rangkaian AC ini SCR bisa berkomutasi diri, sedangkan apabila SCR digunakan pada
rangkaian arus searah (DC), maka gate nya cukup sekali saja ditriger dengan arus positif,
disini SCR akan tetap beroperasi walaupun arus gatenya sudah dilepas, ini disebabkan
pada rangkaian DC elektroda dari SCR mendapatkan polaritas arus yang tetap.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 30


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 9

Symbol Rangkaian
Symbol dari kedua tipe SCR diperagakan pada gambar 8. Pengoperasian dari kedua SCR
adalah sama. Jadi kita akan menggunakan SCR konvensional untuk remainder kerja kita

Gambar 6 Simbol SCR

Karakteristik SCR saat Reverse Blocking Mode


Perhatikan gambar rangkaian pada gambar 16 yang memperagakan sebuah SCR dengan
tanpa sumber triger, terhubung ke sumber tegangan DC yang variabel. Catatan bahwa
hubungan sumber DC - ke anoda, + ke katoda. Pada permulaan batas tegangan reverse
(VR) bertambah, tidak ada aliran arus melalui alat, kecuali untuk arus bocor reverse minimal
(IR). Bagaimanapun ketika batas tegangan reverse tercapai dapat membuat ON seperti
grafik VBR(R), Tegangan breakover reverse akan menjadikan breakdown pada komponen.
Karakteristik reverse hampir sama dengan karakteristik dari diode. Pada SCR disebut mode
reverse blocking.
Walaupun tidak nyata dibutuhkan oleh silabus dari sebuah modul yang lengkap
menerangkan dari pengoperasian sebuah SCR, termasuk dalam bagian appendik buku
manual ini. Kamu boleh memilih menerangkan bagian nya yang akan membutuhkan
beberapa pelajaran yang lebih mendalam mengenai transistor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 31


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 10

Gambar 7 Karakteristik SCR reverse bias

Spesifikasi SCR
 Gate Trigger Current (IGT) adalah arus gate yang digunakan untuk menghubungkan
SCR ke dalam daerah hantaran maju, biasanya ditentukan dengan referensi sebuah
spesifikasi dari nilai tegangan (VAK) dan beberapa spesifikasi nilai tahanan beban.
 Gate Triger Voltage (VGT) adalah nilai tegangan antara gate- katoda yang dibutuhkan
untuk menghubungkan SCR ke dalam daerah hantaran maju, biasanya ditentukan
dengan referensi sebuah spesifikasi dari nilai tegangan antara anoda – katoda (V AK)
dan beberapa spesifikasi dari nilai tahanan beban dan tahanan antara gate – katoda
(RGK)
 Holding Current (IH) adalah arus minimum yang mengalir dari anoda – katoda
dibutuhkan untuk mempertahankan SCR ke dalam forward conduction mode.Jika
arus holding jatuh di bawah batasnya alat akan beroperasi dalam forward blocking
mode. Saat ini terjadi arus antara anoda – katoda akan jatuh menjadi nol. Umumnya
Holding Current ditentukan dengan referensi dari spesifikasi nilai tegangan Anoda –
katoda (VAK) atau VD dan beberapa nilai tahanan gate – katoda (RGK).
 Peak On- State Voltage / forward On Voltage (V TM) adalah rugi tegangan antara
anoda – katoda ketika alat dalam keadaan beroperasi penuh.V TM (voltage triggered
maximum) kadang-kadang terdafatar dalam lembaran data sebagai VFM (voltage
forward maximum)
 Forward Current / On- State Current (IT) . IT terbagi atas dua yaitu:
- IT(RMS) merupakan arus AC maksimum, alat dapat menghantar.dalam semua sudut
hantaran.
- IT(AV) merupakan arus DC maksimum ,alat dapat menghantar
 Turn on Time (tgt) dan Turn off Time (tq) adalah waktu tigger gate (tgt) dan waktu off
(tq/time quell)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 32


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 11

Spesifikasi SCR C106


Maximum Rating

sambungan maximum Rating

Karakteristik temperatur

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 33


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 12
Karakteristik Kelistrikan

Gambar 8 spesifikasi SCR

Komutasi
Komutasi merupakan cara untuk memadamkan thyristor. Komutaasi ada dua macam, yaitu
komutasi sendiri dan komutasi paksa. Komutasi diri adalah komutasi yang terjadi pada arus
bolak-balik karena polaritas tegangan AC berubah setiap saat, sehingga thyristor bisa
memadamkan dirinya sendiri. Komutasi paksa adalah komutasi yang terjadi pada arus
searah karena pada arus searah polaritas tegangan adalah tetap, sehingga dalam hal ini
untuk mematikan thyristor adalah dengan cara paksa.
Beberapa cara untuk memadamkan SCR adalah:
 Dengan menghubung singkatkan antara anoda dan katoda dengan sarat
rangkaian gate harus dilepaskan terlebih dahulu.
 Mengurangi arus beban hingga nol
 Memberikan trigger negatif terhadap gatenya, tapi tidak semua SCR bisa
dipadamkan dengan cara ini.

SCR sebagai Saklar Static

SCR sebagai saklar static maksudnya adalah SCR sebagai saklar yang tidak mempunyai
bagian yang bergerak, ini merupakan suatu keuntungan karena dalam hal memutus dan
menghubungkan kontak-kontak pada SCR tidak akan menimbulkan loncatan bunga api
listrik. Rangkaian dari SCR sebagai saklar statis dapat dilihat seperti gambar 18 di bawah:

Sesuai gambar rangkaian di bawah yaitu gambar rangkaian SCR sebagai switch statis (half
wafe series static switch), bisa dilihat bahwa jika saklar ditutup maka arus akan mengalir
selama polaritas positif dari input, sinyal akan membuat SCR dalam keadaan ON
(menghantar).

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 34


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 13

Gambar 9. SCR sebagai saklar (half wafe)

Tahanan R1 akan membatasi besarnya arus gate. Ketika SCR ON tegangan anoda ke
katoda (VF) akan jatuh dalam nilai menghantar. Arus gate akan sangat berkurang dan
sedikit arus hialng dalam rangkaian. Untuk polaritas negatif dari sinyal input, SCR akan off
ketika anoda negatif terhadap katoda. Dioda D1 termasuk untuk melindungi adanya pem
balikan dari arus gate. Untuk diketahui R1 bisa saja diganti dengan potensiometer agar nilai
arus pada gate bisa diatur.

:Tiga cara mentriger sebuah SCR.


Cara yang paling umum membuat ON atau “mentriger” sebuah SCR adalah memberikan
sebuah triger pulsa pada gate. Bagaimanapun SCR dapat ditriger dengan cara lain, sering
tanpa sengaja.
Ada tiga metoda membuat ON SCR juga mempertimbangkan tiga metoda berikut:
 Menambah VF melewati tegangan breakover forward (maju)
 Penambahan aliran deras dalam VF
 Menambah arus Gate (IG)

Menambah VF Melewati Tegangan Breakover Maju


Perhatikan gambar rangkaian 10 catatan bahwa gate tidak memiliki sumber ON nya seperti
rangkaian sebelumnya.
Gambar 10 Karakteristik SCR maju dengan Ig = 0

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 35


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 14

Jika VS ditambah maka VF juga bertambah. Ini menyebabkan arus bocor dalam SCR juga
bertambah. SCR dikatakan kan bekerja dalam Mode Blocking majunya. Sama dengan
jumlah dari arus bocor, SCR masih berlaku sebagai sebuah rangkaian terbuka.
Bagaimanapun, terdapat sebuah kegunaan dimana arus bocor cukup untuk membuat ON
SCR . Pada penghantaran batas normal mengambil tempat (sama dengan SCR ketika dioda
ON). Ketika ini terjadi SCR dikatakan bekerja dalam Mode conducting maju dan ini berlaku
sebagai hubungan singkat. Nilai dari tegangan ini telah dikenal dengan Forward breakover
voltage (VBR(F)). Kamu akan meninjau bahwa tempat terjadinya hantaran nilai dari tegangan
maju melalui anoda ke katoda hubungan dengan aliran deras berkurang. Batas arus
mengalir melalui alat pada breakover dikenal dengan Holding Current (IH).
Jika arus mengalir melalui alat dipertahankan di atas batas dari arus holding ini, kemudian
alat akan berlebih dalam Mode conduction maju. Bagaimanapun, jika batas arus melalui
alat jatuh dibawah nilai dari arus holding ini kemudian alat akan secara otomatis kembali
pada Mode blocking maju. Dia akan kembali lagi menjadi rangkaian terbuka sebenarnya.
Tidak ada arus yang akan mengalir dari anoda ke katoda.

Peringatan :
Ini tidak direkomendasikan bahwa SCR akan dihidupkan (ON) dengan menggunakan
tegangan yang lebih kecil dari VBR(F) yang terdaftar dalam lembaran data manufaktur.
Kerusakan komponen dapat ditimbulkan dari lokasi pemanasan.
Menset VBR(F) tetap menutup bahwa rekomendasi oleh perusahaan bisa menyebabkan
kesalahan pemberian triger jika temperatur alat diizinkan meningkat tidak terkendali. Ini
diterangkan dengan mudah saat kamu ingat apa yang terjadi pada resistansi dari bahan
semikonduktor saat dipanaskan, reistansi akan berkurang. Dalam kasus ini menyebabkan
bertambahnya arus bocor dengan tidak sesungguhnya bertambah dalam VF.
Pernambahan sangat cepat dalam VF
Bertambah cepatnya VF bisa tidak menaikkan VF pada batas breakover voltage maju. Juga
konstruksi komponen alami lapisan PNPN berlaku seperti kapasitor. Menambah kapasitas
arus yang mengalir melalui junction dapat cukup besar untuk tenaga yang membuat SCR
menghantar.

Peringatan :
Ini tidak direkomendasikan bahwa SCR akan dibuat menghantar menggunakan cara ini.
Sebenarnya kita ambil langkah-langkah untuk mencoba menghindari bentuk tempat
melakukan triger.
Menambah Arus Gate
Disebutkan sebelumnya , ini cara yang paling umum dari mentriger sebuah SCR.
Perhatikan rangkaian pada gambar 11

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 36


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 15

Gambar 11 Rangkaian SCR


Saat sumber tegangan 12 dan 2 volt di ON kan, Lampu tidak akan terang juga SCR tidak
dalam conduction mode. SCR tidak akan menghantar sampai SW1 ditutup. Resistor R
ditempatkan dalam rangkaian untuk membatasi level arus gate untuk mengoreksi level.
Lamanya arus gate dibutuhkan untuk menghidupkan SCR akan lebih dari 10 s. This falls
well within the operating specifications of normal push button switches.
Sebenarnya maju terus itu bagus, dan didalam jalur denggan apa yang harus dipersiapkan.
Sekarang muncul sedikit yang mearik. Pertimbangkan rangkaian sebelumnya yang telah
didiskusikan juga bahwa kita akan mengatur tegangan 12 volt seperti dilihatkan pada
gambar 12. Kamu juga akan bisa memperhatikan bahwa SW1 telah digerakkan dan resistor
telah ditempatkan dengan sebuah reostat.

Gambar 12
Mari kita lihat apa yang terjadi saat VS kita tambah,. Jika VS diset pada nol Volt, hubungan
tetap dengan arah gate pada sumber 2 volt lampu tidak akan terang. Tidak ada sumber ke
SCR, oleh karena itu tidak ada arus yang dapat mengalir melalui lampu. Ini berarti bahwa
saat VS = 0, IF = 0.
Jika kita mulai menambah VS dan kita potong nilai dari IF terhadap nilai VS kemudian kita
akan memperoleh kurva karakteristik yang terdapat pada gambar 13. Ini terlihat sangat
mirip kurva karakteristik sebelumnya yang dihaasilkan ketika IG = 0, Bagaimanapun ini tidak
sama. Mari kita bandingkan keduanya dan menambah kurva selanjutnya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 37


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 16

Perhatikan kelompok kurva karakteristik yang diperagakan pada gambar 13. Ada tiga kurva
yang dihasilkan dengan mengulang proses digambarkan di atas tetapi saat ini
menggunakan tiga nilai IG yang berbeda. Kurva IG = 0 merupakan hasil saat alat dinyalakan
dengan melampaui breaker voltage maju dengan arus gate nol. Dua kurva yang lainya
dihasilkan dengan menggunakan dua nilai arus gate yang berbeda, IG1 dan IG2 . IG2 lebih
besar dari arus IG1.

Gambar 13

Ada tiga nomor yang menarik untuk dipikirkan yang terlihat dari gambar 13.:
 Menambah nilai IG dari nol dan mengurangi breakover voltage maju (VBR(F))
 Menambah nilai IG dari nol sehingga Arus genggam (IH) berkurang.
 Jika kita terus menerus menambah batas dari IG kurva karakteristik pada akhirnya
akan terlihat sangat mirip dengan dioda PN Junction .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 38


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 17

3.TRIODE ALTERNATING CURRENT (TRIAC)


TRIAC merupakan pengembangan dari SCR dan juga dapat memecahkan beberapa
masalah dari SCR. TRIAC adalah komponen bi-directional thyristor maksudnya adalah
komponen yang dapat mengalirkan arus dalam dua arah.TRIAC merupakan dua buah SCR
yang disusun secara anti parallel, hal ini bisa kita lihat pada gambar 14

Gambar 14.Rangkaian ekivalen TRIAC


Sesuai gambar di atas seandainya TRIAC tersebut dioperasikan dengan sumber AC maka
SCR 1 dan SCR 2 akan saling bergantian mengalirkan arus. Tetapi apabila TRIAC
dioperasikan dengan sumber DC maka Cuma salah satu dari SCR yang akan bekerja,
tergantung dimana kita menghubungkan polaritas sumber, misalnya polaritas sumber posisif
dihubungkan di kaki bagian atas (lihat gambar ) maka SCR1 yangkan menghantarkan arus
dan sebaliknya kalau polaritas sumber positif kita hubungkan dikaki bagian bawah maka
SCR2 lah yang akan menghantarkan arus. TRIAC akan tetap mengalirkan arus ke beban
dengan penuh.
Struktur Lapisan dan Simbol TRIAC
TRIAC mempunyai tiga elektroda atau terminal sama dengan SCR ,dimana nama
elektrodanya adalah A1, A2 dan G.
Simbol dan struktur lapisan dari TRIAC dapat dilihat dari gambar 24 dibawah ini

Gambar 15 Symbol dan struktur SCR

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 39


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 18

Karakteristik TRIAC
Seperti kita ketahui bahwa TRIAC sama dengan dua buah SCR yang disusun secara
anti parallel dan juga kita ketahui bahwa SCR Cuma bisa menghantarkan arus satu arah
saja,tapi TRIAC bisa menghantarkan arus dua arah, dengan demikian TRIAC tidak
mempunyai karakteristik reverse biased blocking mode. Seperti terlihat pada gambar di
bawah Arus genggam (IH) merupakan arus yang dibutuhkan untuk mempertahankan
TRIAC dalam keadaan menghantar, apabila arus yang mengalir pada alat jatuh di bawah
nilai arus genggamnya maka alat akan merupakan sebuah rangkaian terbuka.
Tegangan minimum antara MT2 dan MT1 (VBR) akan menyebabkan terjadinya
hantaran normal. Apabila terjadinya hantaran, nilai dari tegangan maju atau mundur melalui
MT2 dan MT1 akan dengan cepat berkurang.Dengan menggunakan dari arus gate
karakteristik alat akan berubah, perubahan akan sama dengan yang terjadi pada SCR
dibawah kondisi yang sama, seperti terlihat pada gambar 17 karakteristik

Gambar 17 Karakteristik TRIAC


Spesifikasi TRIAC
Ada juga pasangan dari bentuk-bentuk yang dimumculkan pada lembaran data untuk SCR
dan TRIAC sama perlu diidentifikasikan, diantaranya adalah :
 Peak Repetitive ON-State Voltage (VDRM) merupakan nilai maksimum dari tegangan
puncak yang dipakaikan anatara MT2 ke MT1 dari TRIAC (dari anoda ke katoda pada
SCR)
 On-State Current (IT)/Peak Repetitive Surge Current (ITSM) terdiri dari:
IT merupakan arus terminal
ITSM merupakan arus maksimum kejut terminal
 RMS On – State Current (I T(RMS)) merupakan arus maksimum AC (RMS) alat dapat
mengahantar.
 Peak Repetitive Surge Current (ITSM) merupakan arus maksimum alat dapat
menghantar. Ini dikutip dengan normal untuk nomor yang pasti dari lingkaran penuh
pada frekwensi yang diberikan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 40


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 19

Spesifikasi TRIAC
1) Sensitive Gate TRIACs

2) Spesifikasi 2N6071 – 2N6075

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 41


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 20

3) Spesifikasi 2N157 thru 2N6165

Gambar 18 spesifikasi TRIAC


Arus terminal utama
Arus terminal utama adalah arus total yang mengalir ke alat.
 Arus rata-rata merupakan arus a.c yang disetarakan dengan arus d.c untuk dapat
mengoperasikan alat.
 Arus puncak arus yang mengalir saat alat beroperasi penuh
 Arus Latching adalah arus pada saat batas berubahnya keadaan ketika tegangan
naik sampai VBO (tegangan batas pengubah) / sampai alat itu menghantar atau arus
yang dapat membuat thyristor tetap dalam keadaan menghantar, walaupun arus gate
sudah dihilangkan..
 Arus holding: arus minimum yang mengalir dari MT2 ke MT1 dibutuhkan untuk
mempertahankan TRIAC dalam keadaan menghantar maju.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 42


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 21

Tegangan antara terminal utama


Tegangan antara terminal utama (MT2-MT1) disebut VBO (tegangan batas pengubah) dari
TRIAC (VF = 1 Volt), arus pada saat batas berubahnya keadaan itu disebut arus kancing,
Jika arus gerbang masuk, VBO berkurang sampai arus yang masuk mencukupi, lalu
karakteristiknya boleh dikatakan sama dengan diode.
 Forward off state merupakan tegangan maju yang ditetapkan antara MT2 dan MT1
saat alat dalam keadaan tidak beroperasi.
 Reverse on state merupakan tegangan mundur yang ditetapkan antara MT2 dan
MT1 saat alat dalam keadaan tidak beroperasi.
 Forward on state merupakan tegangan maju yang ditetapkan antara MT2 dan MT1
saat alat dalam keadaan beroperasi.

Tegangan gate dan arus yang dibutuhkan bagi triggering setiap mode
 Tegangan gate merupakan tegangan antaran gate dan MT1 yang dibutuhkan untuk
menghubungkan TRIAC kedalam daerah hantaran maju.
 Arus yang dibutuhkan bagi triggering merupakan arus gate yang digunakan untuk
menghubungkan TRIAC ke dalam daerah hantaran maju.

TRIAC sebagai saklar


TRIAC merupakan komponen yang terbentuk dari dua SCR yang dipasang anti parallel dan
TRIAC dapat mengalirkan arus kedua arah. Walaupun arus gate sudah dilepas TRIAC tetap
mengalirkan arus. TRIAC sebagai saklar dapat kita lihat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 19 Triac sebagai saklar


Keterangan :
Jika kondisi S1 off dan S2 off maka lampu tidak akan menyala karena gate belum
mendapatkan arus dan juga tegangan antara anoda dan katoda belum ada. Dan apabila
kondisi S1 ON dan S2 dalam kondisi ON maka lampu akan menyala, Untuk selanjutnya
apabila S1 On lalu di OFF kan lagi dan S2 ON maka lampu akan tetap menyala, karena
disini memberikan arus gate berarti menjadikan TRIAC sebagai saklar ON.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 43


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 22

4 GATE TURN–OFF SWITCH (GTOs)


Gate Turn-Off Switch (GTO) merupakan alat ketiga PNPN yang diperkenalkan,seperti
halnya SCR , bagaimanapun, ia punya tiga terminal exsternal seperti ditunjukkan pada
gambar. Simbol grafiknya juga ditunjukkan dalam gambar 13.21, walaupun symbol grafiknya
berbeda dengan SCR dan SCS, transistor ekivalennya benar-benar sama, begitu juga
dengan karakteristiknya.
Manfaat paling nyata dari GTO terhadap SCR atau SCS adalah GTO dapat dihidupkan atau
dimatikan dengan menerapkan pulsa yang tepat pada gate katoda (tanpa gate pada anoda).
Akibat dari kemampuan mematikan ini adalah perkembangan pada arus gate yang
dkehendaki untuk triggering. Untuk sebuah SCR dan GTO pada batas arus rms maximum
yang sama, arus triggering gate SCR adalah 30 A, dan arus triggering GTO nya 20 mA.
Arus turn off dari GTO lebih besar dari pada arus triggering yang dibutuhkan. Arus RMS
maximum dan penurunan batas-batas GTO di pabrik-pabrik saat ini dibatasi sekitar 3A dan
20 Watt, secara berturut-turut.
Karakter penting yang kedua dari GTO adalah peningkatan karakter-karakter saklar, waktu
ON sama dengan SCR yaitu 1 s, tapi waktu mati kemungkinan sama durasinya 1 s
sangat kecil dibanding waktu mati ,Sebuah SCR(5 - 30/ kenyataan bahwa waktu mati
sama dengan waktu hidup. Sepertinya alat ini banyak di gunakan pada alat-alat dengan
kecepatan tinggi.
Jenis GTO dan terminalnya diperlihatkan dalam gambar 16, ciri-ciri GTO gate input dan
rangkaian turn off dapat ditemukan dalam buku manual secara menyeluruh atau pada
lembaran-lembaran khusus (spesifik). Kelebihan dari rangkaian-rangkaian turn off SCR juga
dapat digunakan untuk GTO. GTO biasanya digunakan pada counter (penghitung),
generator pulsa, multivibrator dan regulator tegangan.

Prinsip Pengoperasian GTOs


Bisa diperhatikan pada gambar rangkaian di bawah ini

Gambar 20 GTO sawooth generator


Karakteristik input dari gate GTO dan rangkaian turn off dapat ditemukan dalam manual
yang komprehensif atau lembaran spesifikasi., sebagian besar rangkaian turn off SCR bisa
juga ditemukan pada GTOs.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 44


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 23

Sesuai dengan gambar rangkaian di atas saat daya diberikan GTO akan menghantar
Kapasitor akan mulai mengisi muatan. Tegangan melalui kapasitor akan terisi di atas
tegangan zener, Pembalikan dalam tegangan akan dihasilkan, Akhirnya arus gate negative
akan cukup besar untuk membuat GTO off, sekali GTO mati menghasilkan gambaran
rangkaian terbuka, kapasitor akan mengosongkan muatannya melalui R3.Waktu
pemberhentian akan ditentukan dengan time constant  = R3 C1. Sekali tegangan output
jatuh di bawah tegangan zener maka GTO akan hidup dan proses akan berulang kembali.

Gambar 21 (struktur dan symbol GTO)

Gambar 22
GTO sebagai pembangkit gelombang gigi gergaji

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 45


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 24

5. PERALATAN UJT TRIGGER


UJT adalah transistor satu kutub (uni polar) yang merupakan komponen aktif yang banyak
digunakan untuk menghasilkan isyarat pulsa. UJT mempunyai dua tipe yaitu tipe P dan
tipe N. UJT mempunyai tiga elektroda yaitu Emiter (E), basis 1 (b1), basis 2 (b2).
Symbol UJT dan konstruksi UJT b1

b1
P

E
b2 E N

Gambar 23 Simbol dan struktur UJT


b2

Rangkaian Ekivalen UJT

Gambar 24 Rangkaian ekivalen UJT


Seperti terlihar pada gambar rangkaian ekivalen UJT hambatan basis adalah Rb1 + Rb2 yang
dinyatakan dengan Rbb. Parameter UJT yang sering digunakan adalah nisbah hambatan
basis instrinsik (intrinsic stand-off ratio), yaitu :
Rb1 Rb1
 = .. 
Rb1  Rb2 Rbb
Rb2
Jika arus emitter IE = 0, maka VB’ = .x.VBB .=  VBB
Rb1  Rb2
Pada keadaan ini tegangan pada emitter VEO = VB’ + 0,6 V =  VBB + 0,6 V

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 46


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

Karakteristik dari SCR dapat kita lihat pada gambar dibawah ini HO 25

Daerah
saturasi

Daerah
llembah

Gambar 25 Karakteristik UJT


Transistor UJT banyak digunakan untuk mengatur SCR dan TRIAC, yaitu komponen
semikonduktor yang berfungsi seperti tiration dengan menggunakan pulsa yang dihasilkan
oleh arus basis oleh arus basis pada UJT.jadi UJT banyak juga dipakai pada rangkaian
osilator dan rangkaian trigger
Peak Point Voltage (Vp)
Peak point voltage merupakan titik puncak tegangan yang akan dicapai, dan selanjutnya
penambahan arus emitter IE akan membuat alat dalam daerah saturasi.Tegangan emitter
disamping kiri titik puncak (lihat karakteristik UJT) besarnya IE tidak pernah lebih dari IEO
(diukur dalam mikroamper), IEO sesuai dengan arus bocor balik ICO dari transistor bipolar
konvensional.
Vp = VBB + VD
RC Time Constant Circuits
Integrator sering sering disebut a low pass filter seperti gambar di bawah :

R
Input C Output

Gambar 26 Integrator
Saat reaktansi kapasitor jatuh dengan bertambahnya frekwensi, rangkaian ini memindahkan
kembali komponen frekwensi tinggi dari sebuah bentuk gelombang pulsa. Ketika input
menggunakan tegangan melalui kapasitor tidak dapat berubah pada saat itu juga. Kenaikan
ini secara eksponensial menurut rumus :
Vc = V ( 1 – e-t/CR )
Sekarang CR, hasil dari kapasitansi dalam farad dan resistansi dalam ohm, ini disebut
dengan Time Constant dari rangkaian. Dalam satu waktu konstanta tegangan melalui
kapasitor berubah kira-kira 63 %. Catatan bahwa mendekati 4,5 time contanta untuk
tegangan melalui kapasitor sama dengan V.

HO 26

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 47


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

Efek dari sebuah integrator pada pulsa yang mempunyai panjang lebar dalam
perbandingan ke “integrator” time contant untuk menurunkan naik dan jatuhnya waktu.
Bagaimanapun pulse adalah pendek dalam membandingkan ke integrator time constant,
kemudian kapasitor akan tidak mempunyai waktu yang cukup untuk mengisi dengan
lengkap, dan output akan menampilkan segitiga. Rangkaian ini sering digunakan untuk
membagi penundaan waktu pendek.

UJT Relaxation Oscillator


Unijunction transistor dapat digunakan dalam sebuah rangkaian stage oscillator tunggal
untuk membagi sinyal pulsa input yang sesuai untuk aplikasi rangkaian digital. Unijunction
transistor dapat digunakan dalam apa yang disebut dengan sebuah relaxation oscillator
yang dapat dilihat pada gambar….

Gambar 27 Unijunction Oscilator Circuit/ relaxation oscillator


dan bentuk gelombangnya

Tahanan RT dan kapasitor CT merupakan komponen pewaktu yang mengatur batas


(rate)rangkaian osilasi. Frekwensi osilasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut dan juga termasuk di dalamnya intrinsic stand-off ratio sebagai sebuah factor (dalam
penambahan RT dan CT ) dalam pengoperasian frekwensi osilator :
1
fo 
RTCT ln(1 /(1  ))
Unijunction transistor mempunyai stand-off ratio dari 0,4 sampai 0,6.

HO 27

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 48


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 28 Beberapa konfigurasi rangkaian unijunction oscillator


6. PERALATAN PUT TRIGGER
PUT adalah suatu komponen semikonduktor dengan struktur PNPN seperti pada

Gambar 29
(a) dan (b) susunan PUT, (c) rangkaian ekivalen PUT ,(d) simbol
Dari rangkaian setara tampak PUT dapat dianggap sebagai dua transistor saling mem
perkuat, sehingga jika tegangan anoda A lebih tinggi suatu VBE  0,6 volt dari tegangan
pada basis, maka PUT akan berkonduksi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 49


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 28

Dari rangkaian setara tampak PUT dapat dianggap sebagai dua transistor saling mem
perkuat, sehingga jika tegangan anoda A lebih tinggi suatu VBE  0,6 volt dari tegangan
pada basis, maka PUT akan berkonduksi , Rangkaian yang digunakan untuk menguji PUT
serta karakteristiknya dapat dilihat pada gambar 4 di bawah

:
gambar 30 (Rangkaian untuk menguji PUT dan karakteristik PUT)
Dari gambar karakteristik PUT nampak bahwa cirinya mirip sekali dengan ciri UJT,
perbedaannya adalah terletak pada nilai IP dan IV yang pada PUT dapat diprogram dengan
mengubah RG = RG1 // RG2
Arus puncak IP bergantung pada VG dan RG1 // R2G: jadi IP dapat diproggram dengan
mengubah RG. PUT dirancang agar arus anoda kurang dari arus lembah IV.
Tegangan anoda-katoda , konduksi VF dan arus IF memberi informasi tentang hambatan PUT
pada keadaan konduksi, nilai hambatan ini pada keadaan konduksi kira-kira 30 ohm.
Aplikasi yang popular dari PUT adalah dalam Relaxation oscilator seperti pada gambar 9..,
saat sumber daya terhubung , kapasitor akan mulai mengisi toward V BB volt saat arus anoda
tidak ada pada titik ini.
Perioda yang dibutuhkan untuk mencapai firing potensial (VP) adalah:
VBB RB1
T  RC log e atau T  RC log e(1  )
VBB  Vp RB 2
1
dan frekwensinya adalah F 
T

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 50


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 29

Gambar 31 PUT relaxation oscillator Gambar 32 Bentuk gelombang Anoda

Gambar 33 Bentuk gelombang Katoda

7. PERALATAN DIAC TRIGGER

DIACS adalah salah satu jenis dari bidirectional thyristor . Rangkaian ekivalen DIACS
adalah merupakan dua buah dioda empat lapis yang disusun berlawanan arah dan
dapat dianggap sebagai susunan dua buah latch.
DIACS singkatan dari Diode Alternating Current Switch. Namun secara umum DIACS
hanya disebut dengan DIAC, komponen ini paling sering digunakan untuk menyulut
TRIAC.
Diac dioperasikan dengan memberikan breakover voltage yaitu memberikan tegangan
sebesar-besarnya sampai mencapai tegangan tembusnya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 51


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 30

Gambar 34 symbol DIAC

8. KENDALI PENGGESER FASA


8.1. Prinsip Kendali Penggeser Fasa
Rangkaian CR merupakan pembagi tegangan dan juga sebagai penggeser fasa, dengan
menyetel nilai dari tahanan (potensiometer), posisi waktu pulsa penyulut gerbang dapat
diubah-ubah. Dalam hal ini besarnya nilai CR akan menentukan pergeseran sudut fasa..
Sudut fasa antara tegangan C yang dipasang parallel dengan sumber akan ditentukan oleh t

tg  =  C2 R dimana  =2f jadi tg  = 2  f C R


Apabila tahanan diset minimum, maka geseran fasa yang terjadi hanya kecil dan tegangan
pada C2 hampir dengan tegangan input AC, dan apabila tahanan diset maksimum maka
tegangan pada C1 merupakan versi AC yang sangat diperlemah dan juga tergeser fasanya
hampir 90 derjat.
Sudut triggering/ sudut sulut adalah sudut yang ada diantara saat dimulainya (starnya)
perioda dari pada tegangan catu dan saat thyristor ditriger (di ON kan) . sudut ini simbolnya
adalah ()
Sudut konduksi / sudut hantar adalah sudut antara dimulainya thyristor mengahantar (ON)
dan saat dimulainya thyristor padam (off)
Cara yang paling sederhana untuk mengatur daya bisa dilakukan dengan mengubah batas
tegangan puncak. Mengubah tegangan puncak berarti juga mengubah arus puncak, apabila
tegangan puncak dan arus puncak dirubah dengan demikian pengaturan daya akan bisa
dicapai.
Jalan lain dari pengaturan daya bisa dilakukan dengan mengubah sudut fasa.dari bentuk
gelombang AC.Hal Ini bisa dicapai hanya dengan memotong sedikit dari bentuk gelombang
sinusoida.
Pengatur daya dengan merubah sudut fasa dapat dilakukan dengan mengatur besarnya
tahanan yaitu, dengan menggunakan potensiometer, apabila potensiometer diset untuk
posisi maksimum tegangan gate maka SCR akan terlambat menghantar.Apabila kita
menggunakan resistor sebagai rangkaian pembagi tegangan maka kita hanya bisa
mengatur besar sudut fasa hanya dari 0 – 90 . Tetapi apabila kita menggunakan rangkaian
tahanan-kapasitor (RC network), maka kita dapat mengatur sudut fasa mulai dari 0 – 180
karena pada kapasitor arus akan mendahului tegangan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 52


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 31

Pengaturan fasa dari sumber AC


Sebelum kita melihat menggunakan SCR dalam rangkaian AC , ini merupakan hal penting
untuk menjelaskan bagaimana pengaturan daya dicapai.
Kamu akan ingat dari pelajaranmu dalam electrical Principles 2 bahwa daya merupakan
hasil dari tegangan dan arus. Jalan yang paling sederhana mengatur daya akan kita lihat
untuk merubah batas tegangan puncak. Dalam hal ini merubah arus puncak dan tegangan
puncak akan tercapai melalui pengaturan daya. Ini diperlihatkan dalam gambar 18.
Gelombang sinus B mempunyai daya lebih kecil dari gelombang sinus A.

Gambar 35 Tampilan gelombang sinus Gambar 36 kendali daya menggunakan


sudut fasa

Dalam kenyataannya, sistem ini akan membutuhkan seseorang atau sesuatu yang dengan
terus menerus merubah batas tegangan yang telah disupply pada semua peralatan AC yang
sederhana untuk menyelesaikan tugas ini. Bukan sebuah jawaban yang memuaskan. Kita
telah melihat pendekatan cepat ini di dalam modul ini ketika kita mempertimbangkan
keadaan tetap pengaturan daya (bagian 2.2) kamu akan mengingat kembali kerugian atau
ada sedikit daya yang terbuang.

Bentuk Gelombang A
Cara lain mengatur daya adalah merubah bentuk gelombang AC. Ini tercapai dalam bentuk
sederhana, hanya dengan memotong bit-bit bentuk gelombang. Mari kita menerangkan
sebuah bit lebih jauh. Perhatikan kembali dua bentuk gelombang yang diperlihatkan pada
gambar 18.
Semua perbedaan area adalah sebuah representasi dari daya yang didapatkan. Ini
merupakan kenyataan bahwa gelombang sinus A akan memiliki daya yang lebih dari
gelombang B. Jadi tanpa mengurangi amplitudo, Bagaimana kita akan mengurangi
gelombang sinus A untuk memiliki nilai daya yang sama dengan gelombang B. As I’ve
already said, simply cut some of it off. Ini bisa dilihat pada gambar 19.
Persediaan kita bisa temukan beberapa alat yang dapat di ON dan di OFF kan at preset,
atau lebih lengkap, batas-batas variasi dari daya , kita dapat mencapai pengaturan daya
tanpa merubah amplitudo dari input ke peralatan kita. Kita mencapai pengaturan fase dari
cara ini menggunakan thyristor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 53


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 32

Mari kita jelaskan apa yang terjadi saat kita hubungkan rangkaian SCR ke sumber AC.
Perhatikan rangkaian yang terdapat pada gambar 20.

Gambar 37 ; SCR terhubung dengan sumber tegangan AC


dan bentuk gelombang output)
Rangkaian diatur dan pentrigeran SCR diatur oleh SW1 yang saat ini sedang terbuka. Tidak
ada arus gate yang mengalir demikian SCR OFF. Sebagaimana bisa kamu lihat dari grafik
waktu / tegangan, semua tegangan input (VS) muncul melalui SCR dan tidak ada rugi
tegangan melalui tahanan beban (RL). Alasan untuk ini dijelaskan oleh hukum OHM. SCR
off tidak ada arus mengalir melalui RL, dengan demikian tidak ada rugi tegangan melalui RL.
A somewhat obvious result. Sekarang mari kita tutup SW1 dan lihat pada gambar 21

Gambar 38
Rangkaian SCR terhubung dengan sumber AC
Mari berfikir bahwa SW1 ditutup pada saat yang tepat ketika tegangan sumber 0 volt
menjadi positif. Tegangan bertambah dari nol tegangan ini akan mulai membias maju dioda.
Dengan tanda tidak ada arus akan mengalir tetapi ketika tegangan dioda naik diatas 0,6 volt,
arus gate akan mulai mengalir . Dengan cepat arus gate dijangkau dengan sangat rendah,
SCR akan di triger dan memberikan tahanan yang rendah saat arus mengalir. Arus akan
mengalir melalui RL, rugi tegangan pada SCR akan minimal saat SCR menghantar. Semua
hasil tegangan akan didrop melalui RL dan samasekali tidak ada melalui SCR.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 54


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 33

Ini diperlihatkan dalam bagian (a) dari grafik tegangan/waktu pada gambar 3.14. Apa yang
terjadi saat input berubah negatif setengah lingkaran is simple :
 Arus mengalir melalui SCR dan kembali lagi ke nol saat star
 Perbedaan detik yang terakhir, arus melalui SCR akan mulai mengalir melalui jalan
yang lain.
Kedua kondisi ini akan membuat SCR off dan grafik tegangan/waktu akan memperlihatkan
bagian bentuk gelombang. Diode diletakkan dalan rangkaian gate untuk memastikan bahwa
arus gate hanya mengalir dalam satu arah.

8.2. Rangkaian Penggeser Fasa dan Aplikasinya


Apa yang dihasilkan disini mirip sekali dengan kerja dioda yang normal. Bagaimanapun,
seperti dalam semua hal tidak cukup hanya dengan cerita panjang (as in all things, that’s
not quite the full story). Perhatikan rangkaian pada gambar 39.

Gambar 39
Rangkaian SCR pengatur pase (dan bentuk gelombang output)

Yang kita ketahui sekarang adalah sebuah rangkaian pembagi tegangan (R1 / R2).
Rangakian ini akan mengatur batas dari tegangan yang akan diberikan pada dioda.
Mengatur tegangan ini saat arus gate mengalir dan menyebabkan saat itu SCR akan
ditriger. Melihat posisi dari wiper pada RV, hasil output akan diperlihatkan pada grafik
tegangan / waktu pada gambar 22. Sekarang mari kita rubah posisi wiper pada RV dan
perhatikan apa yang terjadi pada dua bentuk gelombang output. Perhatikan rangkaian pada
gambar 37.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 55


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 34

Gambar 40 Rangkaian SCR pengatur fase (bentuk gelombang output)


Perhatikan bahwa wiper dari RV sekarang penutup bagian atas reistor. Ini akan berarti
bahawa tegangan input akan sedikit naik lagi sebelum dioda mengizinkan arus gate
mengalir. Penggunaan dari rangkaian tipe ini kita akan memperoleh pengaturan pase, dan
pengaturan daya ini diatas dari 900 pertama dari input.
Kendali Pasa SCR dari 00 - 1800
Telah begitu jauh kamu periksa pengatur pase sebuah SCR dari 0 0 sampai 900,
menggunakan rangkaian resistor pembagi tegangan sederhana, bagaimana kita bisa
mencapai pengaturan lebih mulai dari batas 00 sampai 1800. Obviously the answer does not
involve just using simple resistor. Perhatikan rangkaian seri resistor / kapasistor yang
diperagakan pada gambar 24.

Gambar 41
Rangkaian R – C sederhana dengan Phasor Diafgram
Kamu bisa mengingat dalam pelajaranmu dalam electrical principles 2 bahwa kamu telah
kenal sebuah komponen reaktif dalam rangkaian AC kemudian merubah pase antara arus
dan tegangan . Dalam rangkaian seri arus merupakan reference phasor dan VR akan sefase
dengan arus sumber (IS). Kamu juga akan ingat bahwa tegangan kapasitor (VC), VR akan
terlambat 90 0 due to the reactive nature of component. Tegangan sumber merupakan hasil
penambahan phasor dari VR dan VC. Begitu juga dengan tegangan sumber (VS) will lie
somewhere between the two values of VR and VC.
Kamu akan melihat bahwa aada perbedaan sudut phase antara tegangan sumber dan
tegangan melalui kapasitor (VC), phase ini berubah disebabkan oleh pendahuluan oleh
kapasitor, bahwa kita menggunakan untuk mencapai pengaturan dari SCR lebih dari batas
180 0. Perhatikan rangkaian diagram pada gambar 39.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 56


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 35

Gambar 42
Rangkaian SCR menggunakan rangkaian R-C pengatur pase

8.3. Pembangkitan Elektro Magnetic interference (EMI)


Pembangkitan noise (gangguan elektro magnet) sering dihubungkan sebagai Electro
Magnetik Interference.(EMI).
Sebuah contoh dari EMI dan beban tinggi merupakan hubungan beberapa lemari es dengan
televisi. Adakah kamu tertarik mengapa televisimu sering menghasilkan bunyi “klik” dengan
menghasilakan kilatan putih pada layar, ketika lemari es dihidupkan. Jawabannya adalah
gangguan elekto magnetic (EMI). Lemari es mulai star , menggambarkan sebuah nilai yang
bisa diperhatikan dari daya. Arus surge menyebabkan sebuah pulsa magnetic akan terkirim
keluar sekeliling area. Secepat kilat pulsa ini akan memotong beberapa konduktor, dia akan
menginduksi tegangan dalam konduktor.
Yang paling terakhir dari EMI akan diumumkan di atas peletusan dari sebuah senjata nuklir
Hasil ledakan dari EMI akan dengan efektif memancarkan semua alat-alat silicon untuk
ratusan pentanahan nol yang ada. Ini merupakan alasan bahwa penjagaan industri
mengeluarkan keuntungan mencoba untuk melindungi peralatan dari efek ini
Semua rangkaian thyristor termasuk beberapa komponen penindasan suara bising tidak
pernah dengan komplit secara efektif. Hadirnya sisa kebisingan RF dapat dengan mudah
diperagakan dengan menangani penerima radio,letakkan jauh dari stasiun penyiaran,
dekatkan dengan sebuah lampu dimmer yang sedang beroperasi.
Mengurangi EMI menggunakan Zero Crossing Switching
Kita tahu bahwa yang menyebabkan EMI adalah kecepatan peningkatan bentuk gelombang
yang dihasilkan pada triggering tetap. Kita dapat memperkirakan penyelesaian sederhana
dari masalah ini. Jika thyristor ditriger waktu zero crossing dari bentuk gelombang input AC,
kamu akan menghindari pembangkitan gelombang depan dengan cepat. Contoh
pengesetan bentuk gelombang zero-crossing bisa dilihat pada gambar 26.
Perhatikan bentuk gelombang tegangan beban untuk pengontrol daya zero crossing daya
ini. Hal ini dijelaskan bahwa system kendali daya ON/OFF diberi sebuah pulsa system
kendali mengoperasikan lebih dari puluhan milli detik.
Bentuk dari kendali hasil dari sebuah kilatan dari lampu dan tidak memberikan hasil yang
memuaskan seperti lampu dimmer. Bagaimanapun ini sangat berguna dalam kendali motor
dan penggunaan pemanas. Ini merupakan kelebihan dalam penggunaan frekwensi tinggi
dimana kilatan bukanlah sebuah issu saja. Peralatan seperti pengubah DC ke DC dan
pengubah DC ke AC sering menggunakan zero – switching untuk menghindari EMI.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 57


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 36

Gambar 43
kendali daya zero crossing dan bentuk gelombang output

Dalam kesimpulanya kendali daya zero-crossing memberikan kendali daya elektronik yang
bisa untuk beberapa penggunaan. Ini merupakan cara yang paling sederhana yang
menyelesaikan masalah dari pembangkitan EMI yang diasosiasikan dengan kendali daya
sudut fasa.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 58


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 37

9. TEKNIK PENCARI KESALAHAN


9.1 Pemisahan Kesalahan
Dalam pencarian kesalahan sebaiknya dilakukan pemisahan dalam pencarian kesalahan
tersebut seperti pencarian kesalahan dalam rangkaian daya dan rangkaian trigger, ini akan
bermanfaat untuk memudahkan dan mempercepat pencarian kesalahan.
Rangkaian daya merupakan rangkaian yang menghubungkan antara sumber tegangan, alat
kendali, dan beban yang akan dikendalikan. Sedangkan rangkaian trigger adalah rangkaian
yang terletak pada gate, atau rangkaian yang mengatur besar atau kecilnya arus gate.
Seperti yang kita ketahui kegagalan pada peralatan elektronik banyak disebabkan oleh
alasan panas , Suhu tinggi dalam sebuah alat yang bervolume kecil akan bisa menyebabkan
kegagalan operasi pada alat. Penyearah terkendali juga dapat rusak seperti sekring yang
dijalankan pada arus kejut yang melebihi beban penuh. Biasanya perancang memberikan
jaminan bahwa alat ini dirancang dengan pembuang panas yang efisien dan menjamin
bahwa arus kejut beban lebih tidak akan terjadi.
Kesalahan yang dapat terjadi dalam rangkaian thyristor antara lain:
 Rendahnya tegangan breakover maju
 Hilangnya kendali gate
 Terjadinya hubungan singkat antara anoda ke katoda atau terbukanya
rangkaian anoda ke katoda.
 Terjadinya hubung singkat antara gate dengan katoda atau terbukanya
rangkaian gate – katoda.
Thyristor juga bisa gagal dengan apa yang disebut kegagalan di/dt. Hal ini bisa dijelaskan
dengan memperhatikan ketetapan pada alat/komponen yang ditriger. Arus gate tertumpuk
pada area yang sangat kecil dari daerah gate, akibatnya aliran arus anoda terdesak dan
apabila anoda mempunyai kecepatan yang berubah (di/dt) yang melampaui batas maka
panas akan turun dalam jumlah yang besar, alat ini akan gagal. Sebagian besar muatan
induksi akan membatasi kecepatan perubahan arus.
Dv/dt efek merupakan jalan lain untuk dapat mentriger thyristor dengan menajamkan
kenaikan tegangan anoda. Beberapa rangkaian dengan sebuah hubungan RC yang parallel
dengan thyristor untuk membersihkan efek ini. Efek dari kesalahan yang bervariasi dapat
lebih mudah dimengerti dengan menggunakan rangakian ekivalen dua transistor.
Dalam beberapa kasus gejala dan tegangan dalam rangkaian akan mengindikasikan
kesalahan. Tapi ingat selalu bahwa alat bisa digunakan rangkaian AC dan DC,sebagai
contoh sebuah thyristor bisa digunakan untuk mengatur daya pada beban yang terhubung
ke sumber 240 V, 50 Hz terutama sinyal DC yang diberikan pada gate, periksa diagram
rangkaian sebelum melakukan pengukuran.
Unit alarm sebagai peralatan kendali daya thyristor kita gunakan sebagai salah satu contoh
untuk mendiagnosa kesalahan. Gambar rangkaian unit alarm dapat dilihat pada gambar 28
berikut:
Rangkaian ini memperagakan penggunaan thyristor dalam arus searah, jika sinar lampu
terganggu,thyristor akan ON untuk mengoperasikan buzzer alarm. Buzzer akan bekerja
normal meng-OFF kan thyristor saat saklar terbuka setiap waktu bekerjanya Tapi arus
genggam akan terbagi lewat R6. Dioda D1 dipakai untuk melindungi thyristor dari (large
back e.m.f spikes/memaku generated) sebagai switch buzzer.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 59


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 38

Gambar 44 (unit alarm)


Bentuk TR1 dan TR2 merupakan perbedaan penguat yang menguatkan perbedaan
sinyal antara basis TR1 dan TR2. Basis TR2 is held pada tegangan konstan dengan
pembagi tegangan R3 dan R5.
Sementara itu input dari basis transistor tergantung di atas tahanan photocell,
photocell mempunyai tahanan rendah , begitu juga dengan tegangan pada basis TR1
lebih rendah dari pada tegangan basis TR2.
TR1 menghantar dan TR2 is held OF. Tegangan kolektor TR2 adalah nol dan
selanjutnya tidak ada sinyal yang diberikan pada gate thyristor.
Ketika sinar lampu terganggu resistansi photocell akan meningkat/naik, dan
menambah tegangan pada basis TR1. TR1 berhenti menghantar dan TR2 menghantar
ketika basisnya mempunyai tegangan lebih rendah dari basis TR1.
Tegangan kolektor pada TR2 meningkat dan memberikan sinyal ke gate dari thyristor .
Thyristor akan ON dan mengoperasikan buzzer bahwa sinar lampu sebentar lagi akan
break. Rangkian dapat direset dengan mengoperasikan switch 1.
Contoh lain dari peralatan kendali thyristor yang bisa digunakan sebagai salah satu
contoh untuk mendiagnosa kesalahan adalah rangkaian lampu dimmer seperti gambar
rangkaian di bawah ini:

Gambar 45

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 60


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 39

Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya bahwa TRIAC merupakan sebuah alat yang
bagus untuk kendali daya gelombang AC. Rangakaian ini menggunakan teknik trigger fasa.
Dalam RV1 dan C2 tersedia pembagi tegangan variable dan rangkaian penggeser fasa
variabel. Pemberian sinyal pembelah fasa ini adalah untuk salve/memaksa jaringan R2 C3.
Ketika tegangan pada C3 lebih dari 35 volt DIAC tertriger untuk mengisi sebagian C3 ke
dalam gate TRIAC. TRIAC kemudian menghantar dan daya diberikan pada lampu.
Maksud/tujuan dari jaringan slave adalah untuk mencegah any large change dari tegangan
yang terjadi melalui C2 saat DIAC trigger.
Penghantaran dari TRIAC dapat dikontrol melalui sudut yang lebar dengan mengatur
(adjusting) RV1, sebagai contoh:
“dengan menset RV1 ke nilai minimum sangat sedikit fase yang tergeser atau action
pembagi tegangan mengambil tempat dan tegangan melalui C2 dan C3 sering
mengikuti rail daya AC.”
DIAC melewatkan sebuah pulsa trigger pada gate TRIAC dengan singkat setelah memulai
setengah lingkaran daya. Kita bisa melihat bahwa hampir penuh daya yang diberikan pada
lampu.
Ketika RV1 diatur mendekati nilai maxsimum pergeseran fasa dalam rangkaian RC
mendekati 900.Dalam teori AC dasar sudut fase untuk rangkaian RC adalah :

Tan  =  C R

Dengan R = 250 k, maka tan  = 2 .50 x 0,15 x 10-6 x 250 x 10 –3

Jadi  = 85o
Penurunan dalam rangkaian R = 250 kilo ohm dapat dihitung dengan
Vs 1
Vc  Xc , dimana impedansi Z = ( R 2  Xc 2 ) dan Xc 
Z 2fC

Bisa dibaca bahwa menghitung saat RV1 mendekati nilai maxsimumnya , tegangan melalui
C3 hanya mencapai tegangan yang dibutuhkan untu mentriger DIAC. Ini terhubung dengan
penggeser fasa 900 berarti bahwa penembakan sinyal TRIAC tertunda mendekati 1700, dan
lampu mempunyai daya hanya 100 untuk tiap-tiap setengah lingkaran.

10.1 Rangkaian Trigger


Untuk mencari kesalahan dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai yang
diperkirakan dengan nilai yang diukur, untuk keamanan dalam mengukur perlu
diperhatikan hal berikut:
 Setiap saat menghubungkan alat ukur dalam rangkaian, ikuti prosedur
 Periksa setiap rangkaian paling sedikit dua kali
 Coba untuk tidak merusak komponen atau meter

HO 40

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 61


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

Berikut ini adalah cara yang perlu diingat dalam melakukan pengukuran untuk mencari
kesalahan.
 Pengukuran arus
1. Jangan hubungkan sumber daya sebelum kamu memutuskan untuk melakukan
pengukuran arus
2. Buat penunjukan alat ukur pada nol sebelum membuat sebuah hubungan
3. Lead positif (lead merah) hubungkan ke sisi positif dari sumber d.c dan lead
negatif (lead hitam) hubungkan ke posisi positif
4. Gunakan batas pengukuran arus yang tinggi pertama kali dan kemudian turunkan
jika dibutuhkan.
 Pengukuran Tegangan
1. Hubungkan lead positif (lead merah) ke sisi positif dari sumber d.c dan lead
negatif (lead hitam) ke sisi negatif sumber d.c
2. Gunakan batas tegangan tertinggi pertamakali dan kemudian turunkan apabila
diperlukan
 Pengukuran tahanan
1. Jangan hubungkan sumber ke terminal dan lift one terminal dari resistor
2. Nol kan meteran dengan lead-lead dihubung singkatkan , periksa bahwa skala
penuh is at infinity dengan lead-lead dalam rangkaian terbuka. Rubah bateray
meter jika tidak nol
3. Tempatkan lead-lead melalui resistor dan gunakan range x1 ohm
Rangkaian trigger berguna untuk memicu atau untuk mentriger sebuah komponen
elektronika dalam hal ini thyristor supaya dapat beroperasi atau mengalirkan arus ke beban.
Tanpa adanya rangkaian trigger maka daya pada beban tidak akan ada, karena arus belum
mengalir ke beban.
Rangkaian sederhana dapat digunakan untuk mencek kerja dari thyristor Rangkaian
percobaan gambar 27 dapat diindikasikan kerja gate, arus bocor maju, rugi tegangan maju,
dan arus genggam minimum.

Gambar 46. Rangkaian percobaan daya medium thyristor

HO 41

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 62


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Lembar Informasi

Dengan menset R2 pada nilai minimum , S1 tertutup, meter 1 (M1) akan sangat rendah
(sekitar 50 A) dan meter 2 (M2) mendekati 12 volt.
Kesalahan-kesalahan khusus pada rangkaian thyristor adalah sebagai berikut:
Kesalahan Akibat dan gejala
Rangkaian gate ke katoda terbuka Thyristor off dan tidak dapat ditriger sampai
menghantar. Terukur sinyal gate yang
tinggi.
Hubung singkat antara gate dan Thyristor off dan tidak dapat ditriger
katoda sampai menghantar , terukur sinyal gate nol
Hubung singkat antara anoda ke Thyristor menghantar dalam kedua arah
katoda forward dan reverse. Terukur rugi tegangan
antara anoda dan katoda adalah nol.
Terbukanya rangkaian anoda atau Thyristor off
rangkaian katoda

Catatan bahwa jika kenyataan arus bocor dari thyristor dalam forward blocking mode
dibutuhkan dan saat itu meter 2 tidak akan terhubung. Dengan menekan switch 2 untuk
waktu yang singkat , ini akan mentriger thyristor untuk menghantar. Meter 1 akan mendekati
100 mA dan meter 2 mendekati 1 volt.
Untuk memperoleh sebuah nilai arus genggam yang minimum secara berangsur-angsur
mengurangi R2 sampai thyristor off, penunjukan arus sebelum off merupakan arus genggam
minimum.
Rangkaian akan dimodifikasi untuk pengujian alat daya tinggi dengan menggunakan nilai
resistor yang rendah.

 Pemilihan bagian Pengganti


Untuk memperbaiki bagian-bagian peralatan yang rusak, perlu diadakan penggantian
bagian-bagian yang rusak tersebut, Sebelum kita memutuskan untuk mengganti bagian-
bagian dari peralatan yang rusak kita perlu mengadakan pencarian kesalahan pada
peralatan dengan menggunakan alat yang sesuai, setelah itu kalau seandainya perbaikan
tidak bisa dilakukan dengan membandingkan nilai-nilai yang telah diukur dan diperkirakan,
kita perlu mengadakan diagnosa pada kesalahan yang ditemukan.
Dengan adanya diagnosa kesalahan kita akan bisa menemukan komponen apa yang rusak
dan harus diganti, dalam memutuskan peggantian bagian-bagian yang rusak kita harus
memperhatikan spesifikasi dari komponen, seandainya tidak ditemukan komponen yang
betul-betul sama dengan yang rusak maka kita bisa mencari komponen yang mendekati
sama spesifikasinya, supaya peralatan yang rusak bisa diperbaiki.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 63


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Tugas

Tugas

Tugas 1

PERALATAN KENDALI DAYA


1. Jelaskan mengapa diperlukan kendali daya dalam sebuah system pengaturan
2. Tuliskan contoh-contoh alat yang memerlukan kendali daya
3. Tuliskan empat buah peraltan kendali daya beserta fungsinya
4. Tuliskan tiga metode kendali daya

Tugas 2

KEUNTUNGAN & KERUGIAN KENDALI DAYA AC DAN DC


1. Tuliskan komponen kendali daya yang digunakan pada rangkaian AC
2. Tuliskan komponen kendali daya yang digunakan pada rangkaian DC
3. Jelaskan keuntungan dan kerugian penggunaan komponen SCR pada rangkaian AC
dan DC
4. Jelaskan keuntungan dan kerugian penggunaan komponen TRIAC pada rangkaian
AC dan DC

Tugas 3

PENGGUNAAN KHUSUS SCR, TRIAC, GTO


1. Tuliskan penggunaan pengendali daya dari SCR
2. Tuliskan penggunaan penendali daya dari TRIAC
3. Tuliskan penggunaan pengendali daya dari GTO

Tugas 4

RANGKAIAN TRIGGER
1. Tuliskan kegunaan rangkaian trigger
2. Gambarkan rangakaian trigger yang dapat membuat thyristor ON
3. Jelaskan cara memberikan tigger pada thyristor

Tugas 5

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 64


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Tugas

STRUKTUR, OPERASI DAN SPESIFIKASI UJT, PUT, & DIAC


1. Gambarkan struktur dari komponen UJT, PUT, dan DIAC
2. Jelaskan bagaimana cara mengoperasikan UJT
3. Jelaskan bagaimana cara mengoperasikan PUT
4. Jelaskan bagaimana cara mengoperasikan DIAC
5. Tuliskan spesifikasi UJT, PUT dan DIAC

Tugas 6

Struktur, Spesifikasi, Mengoperasikan Komponen Scr, Triac, Gto


1. Gambarkan struktur dari SCR, TRIAC, dan GTO
2. Jelaskan cara mengoperasikan komponen SCR!
3. Jelaskan cara mengoperasikan komponen TRIAC!
4. Jelaskan cara mengoperasikan GTO!
5. Tuliskan spesifiksi SCR, TRIAC, GTO!
6. Jelaskan pentingnya arus genggam (IH) dalam hubungan pengoperasian TRIAC
7. Tuliskan nama komponen yang digunakan untuk mengatasi masalah yang
diasosiasikan dengan tidak ratanya triggering dari TRIAC
8. Jelaskan mengapa DIAC dibutuhkan dalam rangkaian TRIAC

Tugas 7

Silicon Controlled Rectifier (SCR)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 65


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Tugas

Perhatikan gambar di bawah ini dan jawab pertanyaan berikut!

:
1. a. Apabila SW2 tertutup dan SW1 terbuka, apakah lampu menyala?
b. Jelaskan jawabanmu!
2. a. Apabila SW2 terbuka dan SW1 terbuka, apakah lampu menyala ?
b. Jelaskan jawabanmu!
3. a. Apabila SW2 tertutup dan SW1 tertutup, apakah lampu menyala?
b. Jelaskan jawabanmu!
Praktek 1 Berdasarkan gambar rangkaian di atas ikuti langkah kerja di bawah ini :
Langkah Kerja:
 Hubungkan alat dan bahan seperti pada gambar di atas !
 Hubungkan rangkaian ke sumber, apakah lampu menyala?Ya / tidak
 Tempatkan voltmeter pada anoda dan katoda dari SCR, dan catat tegangannya!
 Tutup SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR!, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
 Buka SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR!, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
 Buka SW2 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
 Tutup SW2 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
 Berikan sumber tegangan reverse bias, apakah lampu menyala? Ya / tidak
 Tempatkan voltmeter pada anoda-katoda dan catat tegangannya!
 Tutup SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
 Buka SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
 Kembalikan alat dan bahan pada tempat semula!

Tugas 8

Triode Alternating Current (TRIAC)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 66


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Tugas

Perhatikan gambar di atas dan jawab pertanyaan berikut!


 Jika SW1 terbuka, apakah lampu menyala? Ya / tidak
Jelaskan jawabanmu!
 Jika SW1 tertutup, akankah lampu menyala? Ya / tidak
Jelaskan jawabanmu!

Praktek 3,Berdasarkan gambar pada tugas 5, ikutilah langkah kerja berikut ini
1. Pastikan bahwa SW1 dalam keadaan OFF!
2. Letakkan lead osiloskop pada lampu 12 volt.
3. Hubungkan 12 volt AC pada rangkaian
4. Gambarkan berkas yang terlihat pada layar osiloskop dalam grafik di bawah ini!

5. Gunakan digital meter, dan ukur tegangan pada TRIAC


6. Gunakan digital meter, dan ukur tegangan pada lampu!
7. Tutup SW1, apakah lampu menyala? Ya / tidak
8. Tutup SW1 dan gunakan digital meter, ukur tegangan melalui triac
9. Gunakan digital meter, dan ukur tegangan melalui lampu,
10. apakah lampu menyala? Ya / tidak
Indonesia Australia Partnership for Skills Development 67
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Tugas

11. Gambarkan berkas yang terlihat pada layar osiloskop dalam grafik di bawah ini!

12. Buka SW1 dan gunakan digital meter untuk mengukur tegangan melalui TRIAC
13. Gunakan digital meter, ukur tegangan melalui lampu!
14. Apakah lampu menyala ? ya / tidak
15. Gambarkan berkas yang terlihat pada layar osiloskop dalam grafik di bawah ini!

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 68


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Tugas

Tugas 9

Praktek 4 ,Pengoperasian dan Bentuk Gelombang dari Rangkaian


Kendali TRIAC

Langkah Kerja :

1. Atur variabel resistor pada titik tengahnya


2. Hubungkan jepit pentanahan ke sambungan pada unit demontrasi
TRIAC.Hubungkan chanel 1 CRO pada titik uji C1
3. Dengan menset variabel resistor pada titik tengah, hubungkan sumber
tegangan.
4. Pada grafik di bawah ini gambarkan berkas yang terdapat pada layar dari
osiloskop saat dia terhubung melalui TRIAC.

5. Gambarkan sinyal yang melalui C1 pada grafik di bawah ini!


Indonesia Australia Partnership for Skills Development 69
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Tugas

6. Variasikan nilai dari variabel resistor dan besarkan bentuk gelombang


melalui C1
Gambarkan efek pada bentuk gelombang !
Gambarkan efek pada lampu
7. Matikan sumber tegangan
8. Kembalikan semua bahan dan peralatan.

Tugas 10

Prinsip Pengendali Penggeser Fasa


1. Tuliskan rangkaian apa yang bisa berfungsi sebagai penggeser fasa
2. Jelaskan bagaimana cara mengubah posisi waktu pulsa penyulut.
3. Tuliskan rumus sudut fasa antara tegangan kapasitor yang dipasang parallel dengan
sumber pada rangkaian CR.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sudut sulut dan sudut hantar

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 70


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Tugas

Tugas- 11

RANGKAIAN PENGGESER FASA


Praktek 2 Pengaturan Sudut Fasa Daya SCR Menggunakan pengaturan Resistansi signal
Perhatikan gambar berikut dan jawab pertannyaan berikut:

 Berdasarkan gambar rangkaian di atas, kapan saatnya SCR akan turn off /mati?
 Apakah sudut triger maksimum dapat diperoleh?
 Jika frekwensi input 50 Hz, berapakah frekwensi dari tegangan melalui beban?
 Jika potensiometer diset untuk tegangan terendah, akankah SCR ditriger lebih cepat
atau lambat dalam setengah lingkaran positif? Ya / tidak
Jelaskan jawabanmu!

Langkah Kerja
 Sediakan alat dan bahan seperti gambar
 Hubungkan alat dan bahan seperti gambar rangkaian di atas
 Atur potensiometer agar tegangan gate minimum
 Nyalakan sumber rangkaian, gunakan osiloskop untuk mengamati dan gambarkan
bentuk gelombang melalui beban pada grafik di bawah ini!

 Atur potensiometer mendekati titik tengahnya, gambarkan sinyal melalui beban pada
grafik di bawah ini!

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 71


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Tugas

 Atur variabel resistor agar menghasilkan tegangan gate maksimum, gambarkan


sinyal yang melalui beban.pada grafik di bawah ini!

 Ketika potensiometer di set untuk tegangan gate maksimum, apakah SCR tertriger
ON lebih cepat dalam setengah lingkaran ataukah lebih lambat?, jelaskan mengapa
ini sampai terjadi!

Tugas 12

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan EMI


2. Tuliskan satu buah contoh dari EMI
3. Tuliskan apa yang menyebabkan terjadinya EMI
4. Jelaskan salah satu bagaimana menghindari EMI

Tugas 13

CARA MENGHUBUNGKAN PERALATAN UJI


1. Tuliskan nama alat ukur arus
2. Tuliskan nama alat ukur tegangan
3. Tuliskan nama alat ukur tahanan
4. Jelaskan cara melakukan pengukuran arus!
5. Jelaskan cara melakukan pengukuran tegangan!
6. Jelaskan cara melakukan pengukuran tahanan!

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 72


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Tugas

Tugas 14

1. Jelaskan mengapa perlu adanya dilakukan pemisahan antara rangkaian daya dan
rangkaian trigger dalam pencarian kesalahan!
2. Tuliskan empat macam kesalahan yang dapat terjadi dalam rangkaian thyristor
3. Tuliskan empat kesalahan khusus pada rangkaian thyristor beserta akibat dan
gejalanya.

Tugas 15

1. Jelaskan bagaimana cara mendiagnosa kesalahan menggunakan peralatan


kendali daya thyristor
2. Tuliskan apa saja yang bisa kita lakukan dalam mendiagnosa kesalahan
3. Tuliskan peralatan kendali thyristor yang bisa digunakan sebagai contoh
untuk mendiagnosa kesalahan.

Tugas 16

1. Tuliskan apa saja yang harus kita lakukan sebelum memutuskan untuk melakukan
pergantian peralatan
2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam memutuskan pergantian bagian-bagian alat
yang rusak.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 73


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

Transparansi

OHT1
Contoh Peralatan Yang
Membutuhkan Kendali Daya
Thyristor
Kendali Daya Thyristor
 Bor
 Mesin Jahit
 Blinder
 Sterika

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 74


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

OHT 2

Keuntungan dan Kerugian Dalam


Sistem Kendali Daya AC
 Daya a.c banyak tersedia
 Dalam rangkaian a.c thyristor lebih sederhana untuk
merubah ke posisi mati saat tegangan a.c melewati harga
nol volt maka arus holding dari thyristor di bawah harga
semestinya yang mengakibatkan thyristor pada posisi
mati.
 Umumnya digunakan pada mesin-mesin, alat-alat rumah
tangga, dan perlengkapan, seperti pemanas,
pencahayaan dll
 Bila menggunakan alat kendali TRIAC maka daya yang
dapat disampaikan ke beban mendekati 100%
 Bila menggunakan alat kendali SCR maka daya yang
dapat disampaikan ke beban hanya sekitar 50 %

Keuntungan dan Kerugian Dalam


Sistem Kendali Daya DC
 Untuk Mendapatkan Daya d.c. perlu menggunakan
penyearah
 Biasanya digunakan untuk mengoperasikan alat
electronic, alat komunikasi dan sejenisnya.
 Dengan kendali daya menggunakan sinyal d.c kita dapat
mengatur daya a.c
 Daya d.c thyristor dapat digunakan untuk rangkaian
tambahan pada pengontrol daya rata-rata d.c ke beban
atau untuk memindah dari daya d.c yang ada ke a.c pada
harga yang ditetapkan sedangkan frekwensi variabelnya
tergantung pada kebutuhan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 75


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

OHT 3

Penggunaan Silicon Controlled


Rectifier (SCR)

 Pada Pengontrol A.C gelombang Penuh


 Pada Alarm Unit
 Pada Sequential Control Unit
 Pada Lamp flasher Unit
 Pada Motor Speed Control Circuit
 Pada Pengontrol Rangkaian Daya D.C

Penggunaan Triode Alternating


Current (TRIAC)

 Pada Lamp Dimming Circuit


 Pada Pengontrol Daya A.C Gelombang Penuh

Penggunaan Gate Turn Off switch


(GTOs)
 Pada Counter (penghitung)
 Pada Generator Pulsa
 Multivibrator
 Regulator Tegangan
 Pada alat-alat dengan kecepatan tinggi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 76


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

OHT 4

RANGKAIAN TRIGGER

 kegunaan rangkaian trigger


Rangkaian Trigger digunakan untuk memberikan
suatu trigger terhadap gate dari thyristor agar
thyristor dapat beroperasi

 Gambar rangakaian trigger yang


dapat membuat thyristor ON

 Cara memberikan tigger pada


thyristor

1) Menambah VF melewati tegangan breakover


forward (maju)
2) Penambahan aliran deras dalam VF
3) Menambah arus Gate (IG)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development 77
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

OHT 5

Karakteristik UJT

Karakteristik PUT

Karakteristik DIAC

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 78


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

OHT 6

Struktur SCR

Struktur TRIAC
MT2

Gate MT1

Struktur GTO

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 79


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

OHT 7

Prinsip Kendali Penggeser Fasa

Rangakian Penggeser Fasa Dengan


Menggunakan Diagram

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 80


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

OHT 8

Electro Magnetic Interference (EMI)

EMI adalah Gangguan elektro magnet yang


menimbulkan pembangkitan noise (bising)

Contoh EMI: Televisi sering menghasilkan bunyi “klik”


dengan menghasilkan kilatan putih pada layar, ketika
lemari es dihidupkan

Penyebab terjadinya EMI adalah Kecepatan


peningkatan bentuk gelombang yang dihasilkan pada
triggering tetap.

Salah satu cara menghindari EMI adalah:


Menggunakan kendali daya Zero-crossing yang
memberikan kendali daya elektronik .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 81


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

OHT 9

Menghubungkan Peralatan Uji

 Pengukuran arus
4. Jangan hubungkan sumber daya sebelum kamu
memutuskan untuk melakukan pengukuran arus
5. Buat penunjukan alat ukur pada nol sebelum
membuat sebuah hubungan
6. Lead positif (lead merah) hubungkan ke sisi positif
dari sumber d.c dan lead negatif (lead hitam)
hubungkan ke posisi positif
7. Gunakan batas pengukuran arus yang tinggi pertama
kali dan kemudian turunkan jika dibutuhkan.

 Pengukuran Tegangan
1. Hubungkan lead positif (lead merah) ke sisi positif
dari sumber d.c dan lead negatif (lead hitam) ke sisi
negatif sumber d.c
2. Gunakan batas tegangan tertinggi pertamakali dan
kemudian turunkan apabila diperlukan

 Pengukuran tahanan
1. Jangan hubungkan sumber ke terminal dan lift one
terminal dari resistor
2. Nol kan meteran dengan lead-lead dihubung
singkatkan , periksa bahwa skala penuh is at infinity
dengan lead-lead dalam rangkaian terbuka. Rubah
bateray meter jika tidak nol

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 82


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

3. Tempatkan lead-lead melalui resistor dan gunakan


range x1 ohm
OHT 10

Kesalahan yang dapat terjadi dalam


rangkaian thyristor antara lain

 Rendahnya tegangan breakover maju


 Hilangnya kendali gate
 Terjadinya hubungan singkat antara anoda ke katoda
atau terbukanya rangkaian anoda ke katoda.
 Terjadinya hubung singkat antara gate dengan katoda
atau terbukanya rangkaian gate – katoda.

Kesalahan-kesalahan Pada Rangkaian


Thyristor, Akibat dan Gejalanya

Kesalahan Akibat dan gejala


Rangkaian gate ke katoda Thyristor off dan tidak dapat
terbuka ditriger sampai menghantar.
Terukur sinyal gate yang
tinggi.
Hubung singkat antara Thyristor off dan tidak dapat
gate dan katoda ditriger sampai menghantar ,
terukur sinyal gate nol

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 83


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

Hubung singkat antara Thyristor menghantar dalam


anoda ke katoda kedua arah forward dan
reverse. Terukur rugi
tegangan antara anoda dan
katoda adalah nol.
Terbukanya rangkaian Thyristor off
anoda atau katoda

OHT 11

Penggantian Bagian-Bagian Yang


Rusak

Untuk memperbaiki bagian-bagian peralatan yang


rusak, perlu diadakan penggantian bagian-bagian
yang rusak tersebut, Sebelum kita memutuskan
untuk mengganti bagian-bagian dari peralatan yang
rusak kita perlu mengadakan pencarian kesalahan
pada peralatan dengan menggunakan alat yang
sesuai, setelah itu kalau seandainya perbaikan tidak
bisa dilakukan dengan membandingkan nilai-nilai
yang telah diukur dan diperkirakan, kita perlu
mengadakan diagnosa pada kesalahan yang
ditemukan.

Dengan adanya diagnosa kesalahan kita akan bisa


menemukan komponen apa yang rusak dan harus
diganti, dalam memutuskan peggantian bagian-
bagian yang rusak kita harus memperhatikan
spesifikasi dari komponen, seandainya tidak
ditemukan komponen yang betul-betul sama dengan
yang rusak maka kita bisa mencari komponen yang
Indonesia Australia Partnership for Skills Development 84
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 4: Strategi Penyajian Transparansi

mendekati sama spesifikasinya, supaya peralatan


yang rusak bisa diperbaiki

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 85


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 5 Cara Menilai Unit ini

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI

Apa yang dimaksud dengan penilaian?


Penilaian adalah proses pengumpulan petunjuk dan pembuatan penilaian atas kemajuan
kearah ketercapaian kriteria unjuk kerja yang dimaksud dalam Standar Kompetensi. Pada
poin yang tepat, penilaian dilakukan dengan mengetahui apakah kompetensi sudah dicapai
atau belum. Penilaian cenderung mengindentifikasi prestasi-prestasi peserta pelatihan
dibanding menampilkan unjuk kerja relatif anatara peserta dengan peserta lain.

Apa yang dimaksud dengan Kompeten?


Tanyakan pada diri anda,”Apa yang benar -benar dibutuhkan oleh karyawan untuk
melakukan sesuatu?”. Jawaban terhadap pertanyaan kepada anda yaitu apa yang kita
maksudkan dengan sebauah kata “kompeten”. Untuk menjadi kompeten dalam suatu
pekerjaan yang berkaitan dengan ketrampilan berati bahwa orang tersebut harus mampu
untuk:
 unjuk kerja pada tingkat ketrampilan yang dapat diterima
 mengorganisir tugas-tugas yang dibutuhkan
 merespon dan mereaksi secara layak bila sesuatu salah
 menjalankan suatu peranan dalam skema sesuatu pada pekerjaan
 mentransfer ketrampiian dan pengetahuan pada situasi baru.
Bila anda menilai kompetensi ini anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue diatas
untuk mencerminkan kerja sebenarnya dan alami.

Pengakuan Kemampuan yang dimiliki


Prinsip penilaian nasionai terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada
tanpa memandang dimana kompetensi tersebut diperoleh. Penilaian mengakui bahwa
individu-individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:
 kualifikasi terdahulu
 beiajar secara informal.
Pengakuan terhadap Kompetensi yang ada dengan mengumpulkan petunjuk untuk menilai
setiap individu terhadap standar kompetensi agar dapat menentukan apakah mereka telah

Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, yaitu seorang peniIai industri yang diakui dapat
menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit
kompetensi ini. Jika anda diakui untuk menilai unit ini kemungkinan anda dapat memilih
metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode anda sendiri
untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk bukti dalam standar
kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 86


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 5 Cara Menilai Unit ini

Ujian yang disarankan


Umum
Unit Kompetensi ini, secara umum mengikuti format berikut:
(a) menampilkan ketrampilan dan pengetahuan penunjang untuk setiap elemen
kompetensi/kriteria unjuk kerja, dan
(b) berhubungan dengan sesi praktek atau tugas untuk memperkuat teori atau
layanan praktek dalam suatu ketrampilan.
Ini penting sekali bahwa peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen kompetensi.
Mereka tidak dapat mengikuti progress unit berikutnya sampai mereka benar-benar
berkemampuan pada materi yang melingkupi sesi pelatihan.
Sebagai patokan keharusan disini adalah paling sedikit satu penilaian tugas untuk
pengetahuan pendukung pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktek atau tugas
disaratkan dinilai secara individu untuk sub kompetensi. Sesi praktek diharuskan untuk
diulang sampai tingkat yang disyaratkan dari sub kompetansi dapat dicapai.
Tes pengetahuan penunjang biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan
ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Penggunaan Tes Essay berupa pertanyaan
biasanya tidak cocok untuk tipe unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:

 pengetahuan dan ketrampilan pendukung

 hubungan dengan ketrampilan praktek.


Untuk unit Penggunaan Pelatihan Berdasar Kompetensi pada tempat kerja penilaian berikut
disarankan untuk digunakan:

Penilaian Ketrampilan dan Pengetahuan Penunjang


Elemen satu …Menjelaskan dan mendemontrasikan prinsip-prinsip dan keuntungan
kendali daya dengan menggunakan thyristor
Penilaian satu

1. Jelaskan kebutuhan kendali daya dengan menggunakan contoh-contoh!


2. Jelaskan dan demontrasikan keuntungan, kerugian, kemampuan dan
ketidakmampuan dari system kendali daya yang bervariasi mengendalikan
daya AC dan DC
3. Nyatakan keuntungan-keuntungan dari alat-alat SCR, TRIAC, GTO!
Elemen dua: …Menjelaskan dan mendemontrasikan pengoperasian rangkaian thyristor
yang mengendalikan daya pada rangkaian AC dan DC.
Penilaian dua

1. Jelaskan kegunaan rangkaian triger!


2. Gambarkan pengoperasian dan karakteristik peralatan SCR, TRIAC, GTO.
3. Gambarkan struktur,operasi dan spesifikasi bagi peralatan SCR, TRIAC, GTO.
4. Jelaskan prinsip kendali penggeser fasa
5.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 87


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 5 Cara Menilai Unit ini

6. Jelaskan dan gambarkan rangkaian penggeser fasa dengan menggunakan


diagram.
7. Jelaskan masalah yang diasosiasikan dengan kendali penggeser fasa, contoh
EMI dan RFI
8. Jelaskan prinsip-prinsip pengoperasian dan aplikasi khusus dari kendali zero
voltage switching

Element tiga Memperbaiki kesalahan (faults) dalam rangkaian kendali thyristor dengan
membandingkan tegangan dan bentuk gelombang yang diukur dan
diperkirakan
Penilaian tiga

1. Menghubungkan peralatan uji dan mengawasi kinerja rangkaian kendali daya


thyristor
2. Menentukan kemampuan perbaikan dari peralatan dengan membandingkan
nilai-nilai yang telah diukur dan diperkirakan
.
Element empat Memperbaiki kesalahan dengan menggunakan rangkaian kendali daya
faults thyristor
Penilaian empat

1 Mendiagnosa kesalahan dengan menggunakan peralatan kendali daya thyristor


2 Memilih pergantian bagian-bagian yang sesuai dan memperbaiki kesalahan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 88


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 5 Cara Menilai Unit ini

Ringkasan Penilaian Ketrampilan dan Pengetahuan penunjang


Gunakan tugas berikut untuk menentukan bahwa peserta telah memiliki Ketrampilan dan Pengetahuan penunjang

Pelatiha
Pengetahuan dan Ketrampilan
Penilaian Tugas Ya Tidak n
penunjang
lanjutan
1.Menjelaskan dan mende-mon- 1. Jelaskan kebutuhan kendali daya dengan menggunakan contoh-
trasikan prinsip-prinsip dan ke- contoh!
untungan kendali daya dengan
2. Jelaskan dan demonstrasikan keuntungan ,kerugian, kemam puan
menggunakan thyristor
dan ketidakmampuan dari system kendali daya yang bervariasi
mengendalikan daya AC dan DC
3. Nyatakan keuntungan-keuntungan dari alat-alat SCR,TRIAC, GTO!

2. Menjelaskan dan mende-mon- 1. Jelaskan kegunaan rangkaian triger!


trasikan pengoperasian rang- 2. Gambarkan pengoperasian dan karakteristik peralatan UJT, PUT,
kaian thyristor yang mengen- DIAC.
dalikan daya pada rangkaian AC
3. Gambarkan struktur, operasi dan spesifikasi bagi peralatan SCR,
dan DC
TRIAC, GTO.
4. Jelaskan prinsip kendali penggeser fasa.
5. Jelaskan dan gambarkan rangkaian penggeser fasa dengan
menggunakan diagram.
6. Jelaskan masalah yang diasosiasikan dengan kendali penggeser
fasa, contoh EMI dan RFI
7. Jelaskan prinsip-prinsip pengoperasian dan aplikasi khusus dari
kendali zero voltage switching

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 89


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 5 Cara Menilai Unit ini

Pelatiha
Pengetahuan dan Ketrampilan
Penilaian Tugas Ya Tidak n
penunjang
lanjutan
3. Memperbaiki kesalahan (fault) 1. Menghubungkan peralatan uji dan mengawasi kinerja rangkaian
dalam rangkaian kendali kendali daya thyristor.
thyristor dengan memban- 2. Menentukan kemampuan perbaikan dari peralatan dengan
dingkan tegangan dan bentuk membandingkan nilai-nilai yang telah diukur dan diperkirakan
gelombang yang diukur dan
diperkirakan..
4. Memperbaiki kesalahan de- 1. Mendiagnosa kesalahan dengan menggunakan peralatan kendali
ngan menggunakan rangkaian daya thyristor
kendali daya faults thyristor Memilih pergantian bagian-bagian yang sesuai dan memperbaiki
kesalahan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 90


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 5 Cara Menilai Unit ini

Checklist yang disarankan bagi penilai untuk:

Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangakaian


Pengendali Daya Menggunakan Thyristor

Nama peserta: Nama Penilai:


Catatan
Apakah peserta dapat menunjukan bukti yang
cukup tentang:
Menerapkan ketrampilan dan pengetahuan tertentu berhubungan
dengan unit lainya.
Unit menunjang secara efektif unjuk kerja dalam Menemukan dan
memperbaiki kesalahan pada rangkaian digital dasar
Mendemonstrasikan pengetahuan:
Menjelaskan, menggunakan perhitungan, menggunakan
komponen, fungsi dan konstruksi.
Menjelaskan, menggunakan diagram atau tabel, operasi
rangkaian digital
Unjuk kerja ketrampilan teknik/ prosedur sesuai standar yang
disyaratkan oleh industri termasuk penggunaan alat pengujian.
Penggunaan alat untuk mengidentifikasi sinyal digital pada
rangkaian sistem digital.
interpretasi pembacaan diagram, sinyal dan data yang digunakan
dalam digital dasar.
Perencanaan dan organisasi kegiatan yang efektif:
Perencanaan sesi praktek sebelum koneksi peralatan dan
komponen lain yang diperlukan.
Menghubungkan peralatan dan mengujinya sebelum listrik
disambungkan (power on).
Alokasi tugas jika lebih dari satu orang dalam team.
Bekerjasama dan komunikasi dengan teman:
Klarifikasi hal yang tak jelas atau kemungkinan permasalahan
dengan teman.
Bertanya untuk klarifikasi pada pelatih untuk hal yang belum jelas.

Tanggapan pada permasalahan yang kemungkinan muncul pada


kegiatan kerja:
penempatan penulisan diagram berhubungan dengan
permasalahan peralatan dalam kegiatan.
Integrasi prosedur kesehatan, kenyamanan dan keamanan :
Menggunakan pakaian kerja yang sesuai..
Observasi suara keselamatan ketika bekerja dengan arus listrik.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 91


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 5 Cara Menilai Unit ini

Lembaran Penilaian

Unit: BSDC – 0008 - Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan


pada Rangkaian Pengendali Daya
Menggunakan Thyristor

Nama Perserta Pelatihan: ………………………………………………

Nama Penilai: ………….………………………………………………….

Peserta dinilai: Kompeten 


Kompetensi yang Dicapai 
Umpan balik untuk Peserta:

Tanda tangan
Peserta sudah deberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan

Tanggal:

Saya sudah deberitahu tentang hasil Tanda tangan Peserta Pelatihan:


penilaian dan alasan mengambil
keputusan tersebut.

Tanggal:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development 92


Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor

Anda mungkin juga menyukai