BAB 1 PENGANTAR.........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini....................................................................1
Persyaratan Minimal Kemamuan Membaca, Menulis dan Berhitung..........................2
Definisi....................................................................................................................... 2
Berapa Lama Mencapai Kompetensi..........................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................3
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH......................................................................................6
Peran Pelatih..............................................................................................................6
Strategi Penyajian......................................................................................................6
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi ini..................................6
Peraturan.................................................................................................................... 7
Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan.........................................7
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI......................................................................................8
Judul Unit................................................................................................................... 8
Deskripsi Unit.............................................................................................................8
Kemampuan Awal.......................................................................................................8
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja.............................................................8
Variabel...................................................................................................................... 9
Pengetahuan dan ketrampilan Pokok.........................................................................9
Konteks Penilaian.....................................................................................................11
Aspek Penting dalam Penilaian................................................................................11
Keterkaitan dengan unit lain.....................................................................................12
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini...............................12
Tingkat kemampuan yang harus ditunjukkan dalam menguasai kompetensi ini......12
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................13
A Rencana Materi.................................................................................................13
B Cara megajarkan Standar Kompetensi.............................................................16
C Materia Pendukung Untuk Pelatih.....................................................................22
Lembar Informasi..........................................................................................23
Tugas............................................................................................................ 64
Transparansi.................................................................................................74
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI......................................................................................85
Apa yang dimaksud dengan penilaian?....................................................................85
Apa yang dimaksud dengan Kompeten?..................................................................85
Pengakuan Kemampuan yang dimiliki......................................................................85
Kualifikasi Penilai.....................................................................................................85
Ujian yang disarankan..............................................................................................86
Checklist yang disarankan bagi penilai untuk:..........................................................90
Lembaran Penilaian..................................................................................................91
BAB 1 PENGANTAR
Definisi
Dalam bahan pelatihan ini, seseorang yang berkeinginan untuk mencapai kompetensi
disebut sebagai trainee. Dalam sistem pelatihan di tempat anda, orang tersebut dapat
ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta. Mirip dengan itu, seorang yang
mengajarkan kompetensi ini disebut sebagai trainer. Dalam sistem pelatihan di tempat anda,
orang tersebut dapat ditempatkan sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol:
Simbol Keterangan
Terminologi
Akses dan Equity
Indonesia Australia Partnership For Skills Development 2
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 1 Pengantar
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang berkualitas dalam kerangka kerja
dengan persetujuan secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh indutri untuk menilai/menguji para tenaga keria di
suatu area tertentu.
Kompeteni
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki semua ketrampilan, pengetahuan, sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.
Pelatihan yang Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan apa yang harus dapat dilakukan orang dan mengukur
unjuk kerja terhadap standar yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting Penilaian
Menerangkan titik pusat tentang penilaian dan poin-poin utama yang dicari bila melakukan
penilaian.
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan apa metode penilaian akan dilakukan.
Definisi
Dalam materi pelatihan ini, seseorang yang berusaha mencapai kompetensi dianggap
sebagai peserta pelatihan. Dalam situasi pelatihan orang tersebut mungkin dianggap
sebagai seorang murid, seorang yang belajar atau seorang peserta. Pada kondisi yang
sama, seseorang yang mengajar kompetensi ini dianggap sebagai pelatih. Dalam situasi
pelatihan, orang ini mungkin dianggap sebagai seorang guru, penasehat, fasilitator atau
supervisor.
Elemen
Keterampilan-ketrampilan, yang mendukung sebuah unit kompetensi.
Pedoman Bukti
Ini adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit harus dinilai.
Fair
Tidak merugikan para kdanidat tertentu.
Fleksibel
Mengesahkan bahwa tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian
unjuk kerja dalam suatu sistem yang berdasarkan kepada kompetensi.
Penyajian Formatif
Ini merupakan tugas-tugas penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan.
Mereka membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan dan juga memberikan
umpan balik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Utama
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja pekerjaan. ini meliputi mengumpulkan,
menganalisis dan mengorganisir ide-ide dan informasi, mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi merencanakan dan mengorganisir aktivitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah team, memecahkan masalah menggunakan teknologi, menggunakan ide-ide dan
Teknik-teknik matematis.
Kompetensi-kompetensi in digolongkan kedalam 4 tingkat yang berbeda.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran menyediakan informasi tentang bagaimana membenkan pelatihan
terhadap program yang dapat dilaksanakan di tempat kerja dan tempat pelatihan
institusi/organisasi yang bersangkutan.
Kaitan dengan Unit Lain
Menerangkan peran unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi sepenuhnya yang
ditetapkan oleh industri. Memberikan pedoman tentang unit yang mana dapat dinilai
bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Cara menyatakan keterampilan dan pengetahuan yang sudah disepakati secara Nasional
yang dibutuhkan oleh orang dalam pekerjaan serta standar-standar untuk kerja yang
dibutuhkan.
Kriteria Kinerja
Kriteria ini digunakan untuk menilai apakah seorang individu sudah mencapal kompetensi
dalam suatu unit.
Batas Perbedaan Variabel
Rincian batas perbedaan kontek yang mungkin diterapkan pada suatu unit khusus.
Dapat Dipercaya
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan bahwa standar
kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada
seluruh kontek dan seluruh peserta pelatihan.
Pengakuan Terhadap Kompetensi Terbaru (RCC — Recognition of Current Competence)
Pengakuan akan ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan seseorang yang telah
dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap Pembelajaran Utama (RPL — Recognition of Prior Learning)
Pengakuan terhadap pembelajaran utama atau pengakuan terhadap kompetensi utama
seseorang yang telah dicapainya. Hal tersebut biasanya tertuju pada kompetensi yang
berkaitan dengan industri standar kompetensi tap dapat juga berkaitan dengan
pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)
Penilaian Summatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai untuk memastikan bahwa
peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta Pelatihan atau siswa
Orang yang menerima pelatihan.
Pelatih atau guru
Orang yang memberikan pelatihan.
Ketrampilan dan Pengetahuan Penunjang
Mendefinisikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli/trampil
pada tingkat yang telah ditetapkan
Penggambaran Unit
Suatu gambaran umum tentang standar kompetensi.
Validitas
Penilaian pada bukti dan kriteria yang sama akan menghasilkan hasil akhir penilaian yang
sama dan penilai yang berbeda..
Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja
dengan menggunakan kompetensi ini dalam melatih peserta pelatihan atau siswa,
pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilan anda sendiri
yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?
Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktek?
Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan
pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan dalam melakukan
pekerjaan mereka secara tepat?
Apakah anda menyadari Iingkungan situasi industri dimana dalam
kompetensi ini mungkin diterapkan?
Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan peserta pelatihan yang
dibutuhkan membaca dan menulis serta ketrampilan memahami dan
menggunakan matematika untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam
ukuran standar ini?
Sudahkan anda pertimbangkan issue-issue akses dan equity dalam
merencanakan penyampaian program pelatihan?
Strategi Penyajian
Batas perbedaan aktivitas pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini
meliputi:
tugas-tugas praktis
proyek-proyek dan tugas-tugas
study kasus
pengajaran
video dan referensi
aktivitas kelompok
permainan peran dan simulasi.
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang cocok untuk kompetensi yang diajarkan,
situasi dan kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktek pada pekerjaan tidak
memungkinkan, maka beragam simulasi dan permainan peranan mungkin cukup memadai.
Peraturan
Perhatikan terhadap hukum yang relevan serta panduan yang dapat mempengaruhi anda
operasi, dan yakinkan bahwa trainee dapat mengikutinya.
Judul Unit
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan
Thyristor.
Deskripsi Unit
Unit ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan keahlian pada
konsep kendali daya dengan menggunakan thyristor.
Kemampuan Awal
Peserta diharapkan memiliki hal berkut:
Pengetahuan teori listrik AC
Pengetahuan teori listrik DC
Pengetahuan tentang mesin-mesin.
Variabel
Unit ini digunakan pada seluruh bidang manufaktur dan industri jasa.
(a) Diagnosa: Menekankan pendekatan logis pada diagnosa kesalahan.
(b) Kesalahan: Beragam kesalahan dari kegagalan sementara sampai kegagalan
permanen dari komponen.
(c) Peralatan Kendali: Jika mungkin adalah peralatan yng digunakan pada industri lokal.
Where possible it should be typical of that used by the local industry.
(d) Kesehatan dan Keselamatan Kerja: issu ini tidak hanya mencakup:
Mengenakan pakaian yang sesuai
Memahami bahaya listrik
Latihan bekerja dengan benar yang melibatkan listrik
(e) Sumber daya minimum yang disarankan:: Bermacam perlengkapan haruslah dapat
diperoleh ditambah sekumpulan peralatan eksperimental yang memadai bagi siswa
memperoleh pengalaman:
Multimeter digital dan analog.
Osiloskop general purpose.
Osiloskop masukan differensial.
Komponen rangkaian prototype.
Peralatan pelindung bagi siswa bekerja pada rangkaian tegangan tinggi.
Model kendali penggeser fasa dan rangkaian zero switching control. Model-
model ini haruslah mampu mendemonstrasikan hasil pembelajaran
mencakup teknik pencarian kesalahan.
Penyeleksian thyristor.
Konteks Penilaian
Unit ini harus mengutamakan aplikasi praktis dari topik dengan konsep yang
dijalankan di laboratorium.
Penilaian harus mencerminkan praktek dari isi unit dalam keadaan sebenarnya.
Direkomondasikan pembelajaran dan penilaian dijalankan dengan cara menyeluruh
yang berorientasi pada hasil sebuah pembelajaran..
Tingkat Karakteristik
1 Menjalankan tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk pada
pemenksaan rutin kemajuan oleh supervisor.
2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan meningkatkan otonomi
-personal untuk pekerjaan sendiri. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas
penyelesaian pekerjaan.
3 Menjalankan aktivitas aktivitas yang komplex dan non-rutin, yang diarahkan dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
A Rencana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam
standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan kriteria unjuk kerja dengan Ketrampilan dan pengetahuan penunjang.
2. Menjelaskan dan 2.1 Kegunaan rangkaian trigger Pengenalan, pengertian dan Presentasi Pegangan
mendemontrasikan dijelaskan pengoperasian: Penjelasan peserta
pengoerasian rangkaian thyristor OHT
2.2 Pengoperasian dan karak Kegunaan rangkaian trigger Diskusi
yang mengendalikan daya pada
teristik peralatan (UJT,PUT, Pengoperasian dan Task
rangkaian AC dan DC. Tanya
TRIAC) digambarkan karakteristik (UJT, PUT, jawab
2.3 Spesifikasi, struktur,dan ope DIAC)
rasi dari (SCR, TRIAC, GTO) Praktik
Struktur, operasi dan spesi
digambarkan fikasi dari (SCR, TRIAC,
2.4 Prinsip kendali penggeser fasa GTO)
dijelaskan Prinsip kendali penggeser
2.5 Rangkaian penggeser fasa fasa
4. Memperbaiki kesalahan dengan 4.1 Mendiagnosa kesalahan Pengenalan, pengertian dan Presentase Pegangan
menggunakan rangkaian kendali dengan menggunakan peralatan pengoperasian peserta
daya thyristor. kendali daya thyristor. Penjelasan
Peralatan kendali daya OHT
4.2 Memilih pergantian bagian- thyristor Diskusi
Task
bagian yang sesuai dan Tanya
memperbaiki kesalahan Perbaikan kesalalan
jawab
Praktic
Checklist
Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar
kompetensi.
1 1.1
1.2
1.3
2 2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
3 3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?
1.1. Mengidentifikasi keperluan atau peralatan Trainer memperkenalkan peralatan kendali daya serta memberikan contoh-contoh
kendali daya dengan menggunakan conto-
contoh. HO1- 4
OHT 1
Tugas-1
1.2 Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian Trainer menjelaskan keuntungan, kerugian serta cocok atau tidak cocoknya kendali daya yang
kendali daya yang bervariasi untuk bervariasi untuk pengaturan daya AC dan DC
pengaturan daya AC dan DC
HO 5
OHT 2
Tugas-2
Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?
1.3 Mengidentifikasi penggunaan khusus dari Trainer menjelaskan penggunaan khusus dari komponen SCR, TRIAC,dan GTO.
komponen SCR, TRIAC, GTO.
HO 6
OHT3
Tugas-3
2.1 Menjelaskan kegunaan rangkaian triger Trainer menjelaskan kegunaan rangkaian trigger
HO 6
OHT 4
Tugas-4
2.2 Mengopersikan dan membuat karakteristik dari Trainer menjelaskan tentang cara menoperasikan dan cara membuat karakteristik dari UJT, PUT,
UJT, PUT, dan DIAC. dan DIAC.
HO 24-53
OHT 5
Tugas-5
Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?
2.3 Membuat struktur, spesifikasi dan Trainer menjelaskan tentang struktur, spesifikasi dan cara mengoperasikan komponen SCR,
mengoprasikan komponen SCR, TRIAC, TRIAC, dan GTO.
dan GTO.
HO 7- 23
OHT 6
Tugas 6- 9
2.4 Menjelaskan prinsip kendali penggeser fasa Trainer menjelaskan tentang prinsip-prinsip kendali penggeser.dan menjelaskan rangkaian
penggeser fasa menggunakan diagram.
HO 30- 33
OHT 7
Tugas-10
Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?
2.5 Menggambarkan, menjelaskan dan Trainer menjelaskan tentang gambar rangkaian penggeser fasa dengan menggunakan diagram
menggunakan rangkaian penggeser fasa
dengan menggunakan diagram HO 33- 36
OHT 7
Tugas 11
2.6 Menjelaskan masalah yang diasosiasikan Trainer menjelaskan tentang masalah yang diasosiasikan dengan kendali penggeser fasa, beserta
dengan kendali penggeser fasa, contoh EMI. contoh: EMI.
HO 35-36
OHT 8
Tugas- 12
Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?
3.1 Menjelaskan cara menghubungkan peralatan Trainer menjelaskan cara menghubungkan peralatan uji dan mengawasi rangkaian kendali daya
uji dan mengawasi kinerja rangkaian kendali thyristor.
daya thyristor.
HO40
OHT 9
Tugas-13
3.2 Menentukan kemampuan perbaikan dari Trainer menjelaskan kemampuan perbaikan dari peralatan dengan membandingkan nilai-nilai yang
peralatan dengan membandingkan nilai-nilai telah diukur.
yang telah diukur.
HO 41
OHT10
Tugas-14
Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa yang Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
harus dimiliki peserta?
4.1 Mendiagnosa kesalahan dengan meng Trainer menjelaskan tentang cara mendiagnosa kesalahan dengan menggunakan peralatan kendali
gunakan peralatan kendali daya thyristor daya thyristor.
HO 37- 39
OHT 10
Tugas 15
4.2 Memilih pergantian yang sesuai dan Trainer menjelaskan pergantian yang sesuai dan memperbaiki kesalahan
memperbaiki kesalahan
HO 42
OHT11
Tugas16
HO 1
Lembar Informasi
Kelompok : ………..……………………………………………………………….
1.
Pengertian Dasar
HO 2
HO 3
Peralatan kendali daya diantaranya batteray charging, kendali laju, pemanasan, dan lamp
brilliance control.
Battery charging
D1 dan D2 membangun penyearah gelombang penuh sinyal tehadap SCR1 dan batterai 12-
V tersebut terisi. Pada tegangan baterai lemah SCR2 terletak pada posisi off. Dengan
terbukanya SCR2, maka rangkaian pengontrol SCR1 benar-benar sama dengan pengontrol
saklar statik seri. Bila input penyearah gelombang cukup besar menghasilkan arus gate turn-
on yang dikehendaki (dikontrol oleh R1), SCR 1 akan hidup dan pengisian baterai dimulai.
Pada waktu pengisian dimulai tegangan baterai lemah akan menghasilkan tegangan V R
lemah seperti ketentuan dalam rangkaian pembagi tegangan sederhana. Tegangan VR
berubah sangat kecil untuk menimbulkan konduksi 11.o-V Zener. Zener ini cukup efektif
pada rangkaian terbuka untuk mempertahankan SCR2 pada posisi “off” karena arus gatenya
nol. Kapasitor C1 juga untuk mencegah transient-transient tegangan dalam rangkaian dari
turning tak sengaja pada SCR2. Pada analisa rangkaian dimana tegangan tidak dapat
dirubah seketika itu juga terhadap sebuah kapasitor . Dalam hal ini C1 mencegah efek
transient dari pengaruh SCR
Selama pengisian terus berjalan, tegangan baterai meningkat pada point dimana VR cukup
tinggi baik meng-on kan 11.o-V Zener dan menghidupkan SCR 2. Sekali SCR2 dihidupkan
wakil rangkaian pendek SCR2 menimbulkan rangkaian pembagi tegangan yang ditentukan
oleh R1 dan R2 yang akan mempertahankan V2 level yang sangat kecil untuk
menghidupkan SCR1. Jika ini terjadi, bterai terisi penuh dan rangkaian terbuka SCR1 akan
meng cut off pengisian arus. Dengan demikian regulator kembali mengisi baterai
kapanpun tegangan di drop dan untuk mencegah kelebihan pengisian ketika sudah tersisi
penuh.
HO 4
untuk potensial firing dan triggering SCR. Tahanan 510 Kilo ohm kemudian akan
bertambah untuk memelihara arus yang sangat rendah melalui thermostat.
HO 5
1.2 Metode Kendali Daya, keuntungan, kerugian, dan Aplikasinya
Voltage reduction menggunakan resistor
Pengendalian daya dapat dilakukan dengan mengurangi tegangan (voltage reduction)
dengan menggunakan resistor.
Variabel waktu on-off, contoh “simmerstat”
Variabel waktu on-off menggunakan “zero voltage switching”
SCR merupakan komponen unidirectional, jadi jika digunakan dalam rangkaian arus bolak-
balik (AC), SCR hanya akan memenuhi paling tinggi 50 % dari daya yang dapat
disampaikan ke beban
Bagaimanapun , pada sisi positif dari kenyataannya bahwa SCR dapat melewatkan arus
dari beberapa ratus amper dan bekerja pada tegangan tinggi sampai 2,6 kV.Hal ini lebih
tinggi dari TRIAC.Selanjutnya dengan menghubungkan SCR dalam cara seri atau paralel,
penanganan muatan arus dan tegangan selajutnya tetap dapat di tambah.
SCR dapat beroperasi pada frekwensi mencapai 30 kHz sedangkan TRIAC beroperasi pada
frekwensi yang lebih rendah dari itu.
TRIAC didesain untuk beroperasi pada frekwensi 50 Hz or 60 Hz, sedangkan SCR dapat
menangani frekwensi sekitar 30 Hz.
TRIAC juga mempunyai arus maksimum dan tegangan kerja yang lebih rendah dari yang
bisa ditangani oleh SCR, Saat ini TRIAC tersedia dengan rating 40 amper dan 600 Volts.
Sisi positif dari TRIAC mempunyai keuntungan lebih sederhana dari SCR, karena TRIAC
merupakan komonen bi-directional yang artinya dapat mengalirkan arus melalui dua arah.
Secara khusus SCR digunakan pada rangkaian DC karena SCR merupakan komponen uni
directional thyristor yaitu komponen yang dapat mengalirkan arus satu arah saja, jadi pada
arus DC SCR dapat mengalirkan arus maximum mendekati 100%. Sedangkan pada
rangkaian AC SCR hanya bisa mengalirkan arus hanya 50 % saja. SCR cocok digunakan
pada rangkaian yang menggunakan frekwensi tinggi (mencapai 30 Hz)
TRIAC merupakan komponen bi directional thyristor yang artinya komponen yang dapat
mengalirkan arus dalam dua arah , jadi TRIAC dapat digunakan pada arus AC maupun pada
arus DC.
resistor variabel. Metode kontrol ini digunakan dalam rangkaian pengontrol cahaya dan
kecepatan dalam pengoreksi (rectifier) pergantian kontrol suplay daya.
HO 6
Kekurangan yang paling utama adalah hilangnya setengah siklus, ssetengah siklus yang
kedua dapat digunakan bila dua buah tiristor dihubungkan secara parallel dengan punggung
bertemu punggung, yaitu hubungan parallel inversi, dan dinyatakan pada setengah siklus
secara bergantian.
HO 7
HO 8
Sama dengan dioda, ketika SCR dalam keadaan ON, arus mengalir dari anoda ke katoda.
Kamu akan mempertimbangkan bahwa alat yang mempunyai sebuah hubungan tambahan
yang disebut gate (G) dan hubungan ini akan menggunakan pengatur SCR. Yang paling
umum digunakan Tipe SCR yang disebut SCRs konvensional yang mempunyai kontruksi
dasar dengan Gate terhubung ke type P yang terdekat dengan katoda. Ada yang lain secara
unum tipe ini disebut Komplementary SCRs, dimana gatenya terhubung ke tipe N yang
terdekat ke Anoda. Prinsip operasi dari kedua tipe sama kecuali bahwa komplementary
SCRs membutuhkan arus gate yang lebih untuk mentrigernya.
HO 9
Symbol Rangkaian
Symbol dari kedua tipe SCR diperagakan pada gambar 8. Pengoperasian dari kedua SCR
adalah sama. Jadi kita akan menggunakan SCR konvensional untuk remainder kerja kita
HO 10
Spesifikasi SCR
Gate Trigger Current (IGT) adalah arus gate yang digunakan untuk menghubungkan
SCR ke dalam daerah hantaran maju, biasanya ditentukan dengan referensi sebuah
spesifikasi dari nilai tegangan (VAK) dan beberapa spesifikasi nilai tahanan beban.
Gate Triger Voltage (VGT) adalah nilai tegangan antara gate- katoda yang dibutuhkan
untuk menghubungkan SCR ke dalam daerah hantaran maju, biasanya ditentukan
dengan referensi sebuah spesifikasi dari nilai tegangan antara anoda – katoda (V AK)
dan beberapa spesifikasi dari nilai tahanan beban dan tahanan antara gate – katoda
(RGK)
Holding Current (IH) adalah arus minimum yang mengalir dari anoda – katoda
dibutuhkan untuk mempertahankan SCR ke dalam forward conduction mode.Jika
arus holding jatuh di bawah batasnya alat akan beroperasi dalam forward blocking
mode. Saat ini terjadi arus antara anoda – katoda akan jatuh menjadi nol. Umumnya
Holding Current ditentukan dengan referensi dari spesifikasi nilai tegangan Anoda –
katoda (VAK) atau VD dan beberapa nilai tahanan gate – katoda (RGK).
Peak On- State Voltage / forward On Voltage (V TM) adalah rugi tegangan antara
anoda – katoda ketika alat dalam keadaan beroperasi penuh.V TM (voltage triggered
maximum) kadang-kadang terdafatar dalam lembaran data sebagai VFM (voltage
forward maximum)
Forward Current / On- State Current (IT) . IT terbagi atas dua yaitu:
- IT(RMS) merupakan arus AC maksimum, alat dapat menghantar.dalam semua sudut
hantaran.
- IT(AV) merupakan arus DC maksimum ,alat dapat menghantar
Turn on Time (tgt) dan Turn off Time (tq) adalah waktu tigger gate (tgt) dan waktu off
(tq/time quell)
HO 11
Karakteristik temperatur
HO 12
Karakteristik Kelistrikan
Komutasi
Komutasi merupakan cara untuk memadamkan thyristor. Komutaasi ada dua macam, yaitu
komutasi sendiri dan komutasi paksa. Komutasi diri adalah komutasi yang terjadi pada arus
bolak-balik karena polaritas tegangan AC berubah setiap saat, sehingga thyristor bisa
memadamkan dirinya sendiri. Komutasi paksa adalah komutasi yang terjadi pada arus
searah karena pada arus searah polaritas tegangan adalah tetap, sehingga dalam hal ini
untuk mematikan thyristor adalah dengan cara paksa.
Beberapa cara untuk memadamkan SCR adalah:
Dengan menghubung singkatkan antara anoda dan katoda dengan sarat
rangkaian gate harus dilepaskan terlebih dahulu.
Mengurangi arus beban hingga nol
Memberikan trigger negatif terhadap gatenya, tapi tidak semua SCR bisa
dipadamkan dengan cara ini.
SCR sebagai saklar static maksudnya adalah SCR sebagai saklar yang tidak mempunyai
bagian yang bergerak, ini merupakan suatu keuntungan karena dalam hal memutus dan
menghubungkan kontak-kontak pada SCR tidak akan menimbulkan loncatan bunga api
listrik. Rangkaian dari SCR sebagai saklar statis dapat dilihat seperti gambar 18 di bawah:
Sesuai gambar rangkaian di bawah yaitu gambar rangkaian SCR sebagai switch statis (half
wafe series static switch), bisa dilihat bahwa jika saklar ditutup maka arus akan mengalir
selama polaritas positif dari input, sinyal akan membuat SCR dalam keadaan ON
(menghantar).
HO 13
Tahanan R1 akan membatasi besarnya arus gate. Ketika SCR ON tegangan anoda ke
katoda (VF) akan jatuh dalam nilai menghantar. Arus gate akan sangat berkurang dan
sedikit arus hialng dalam rangkaian. Untuk polaritas negatif dari sinyal input, SCR akan off
ketika anoda negatif terhadap katoda. Dioda D1 termasuk untuk melindungi adanya pem
balikan dari arus gate. Untuk diketahui R1 bisa saja diganti dengan potensiometer agar nilai
arus pada gate bisa diatur.
HO 14
Jika VS ditambah maka VF juga bertambah. Ini menyebabkan arus bocor dalam SCR juga
bertambah. SCR dikatakan kan bekerja dalam Mode Blocking majunya. Sama dengan
jumlah dari arus bocor, SCR masih berlaku sebagai sebuah rangkaian terbuka.
Bagaimanapun, terdapat sebuah kegunaan dimana arus bocor cukup untuk membuat ON
SCR . Pada penghantaran batas normal mengambil tempat (sama dengan SCR ketika dioda
ON). Ketika ini terjadi SCR dikatakan bekerja dalam Mode conducting maju dan ini berlaku
sebagai hubungan singkat. Nilai dari tegangan ini telah dikenal dengan Forward breakover
voltage (VBR(F)). Kamu akan meninjau bahwa tempat terjadinya hantaran nilai dari tegangan
maju melalui anoda ke katoda hubungan dengan aliran deras berkurang. Batas arus
mengalir melalui alat pada breakover dikenal dengan Holding Current (IH).
Jika arus mengalir melalui alat dipertahankan di atas batas dari arus holding ini, kemudian
alat akan berlebih dalam Mode conduction maju. Bagaimanapun, jika batas arus melalui
alat jatuh dibawah nilai dari arus holding ini kemudian alat akan secara otomatis kembali
pada Mode blocking maju. Dia akan kembali lagi menjadi rangkaian terbuka sebenarnya.
Tidak ada arus yang akan mengalir dari anoda ke katoda.
Peringatan :
Ini tidak direkomendasikan bahwa SCR akan dihidupkan (ON) dengan menggunakan
tegangan yang lebih kecil dari VBR(F) yang terdaftar dalam lembaran data manufaktur.
Kerusakan komponen dapat ditimbulkan dari lokasi pemanasan.
Menset VBR(F) tetap menutup bahwa rekomendasi oleh perusahaan bisa menyebabkan
kesalahan pemberian triger jika temperatur alat diizinkan meningkat tidak terkendali. Ini
diterangkan dengan mudah saat kamu ingat apa yang terjadi pada resistansi dari bahan
semikonduktor saat dipanaskan, reistansi akan berkurang. Dalam kasus ini menyebabkan
bertambahnya arus bocor dengan tidak sesungguhnya bertambah dalam VF.
Pernambahan sangat cepat dalam VF
Bertambah cepatnya VF bisa tidak menaikkan VF pada batas breakover voltage maju. Juga
konstruksi komponen alami lapisan PNPN berlaku seperti kapasitor. Menambah kapasitas
arus yang mengalir melalui junction dapat cukup besar untuk tenaga yang membuat SCR
menghantar.
Peringatan :
Ini tidak direkomendasikan bahwa SCR akan dibuat menghantar menggunakan cara ini.
Sebenarnya kita ambil langkah-langkah untuk mencoba menghindari bentuk tempat
melakukan triger.
Menambah Arus Gate
Disebutkan sebelumnya , ini cara yang paling umum dari mentriger sebuah SCR.
Perhatikan rangkaian pada gambar 11
HO 15
Gambar 12
Mari kita lihat apa yang terjadi saat VS kita tambah,. Jika VS diset pada nol Volt, hubungan
tetap dengan arah gate pada sumber 2 volt lampu tidak akan terang. Tidak ada sumber ke
SCR, oleh karena itu tidak ada arus yang dapat mengalir melalui lampu. Ini berarti bahwa
saat VS = 0, IF = 0.
Jika kita mulai menambah VS dan kita potong nilai dari IF terhadap nilai VS kemudian kita
akan memperoleh kurva karakteristik yang terdapat pada gambar 13. Ini terlihat sangat
mirip kurva karakteristik sebelumnya yang dihaasilkan ketika IG = 0, Bagaimanapun ini tidak
sama. Mari kita bandingkan keduanya dan menambah kurva selanjutnya.
HO 16
Perhatikan kelompok kurva karakteristik yang diperagakan pada gambar 13. Ada tiga kurva
yang dihasilkan dengan mengulang proses digambarkan di atas tetapi saat ini
menggunakan tiga nilai IG yang berbeda. Kurva IG = 0 merupakan hasil saat alat dinyalakan
dengan melampaui breaker voltage maju dengan arus gate nol. Dua kurva yang lainya
dihasilkan dengan menggunakan dua nilai arus gate yang berbeda, IG1 dan IG2 . IG2 lebih
besar dari arus IG1.
Gambar 13
Ada tiga nomor yang menarik untuk dipikirkan yang terlihat dari gambar 13.:
Menambah nilai IG dari nol dan mengurangi breakover voltage maju (VBR(F))
Menambah nilai IG dari nol sehingga Arus genggam (IH) berkurang.
Jika kita terus menerus menambah batas dari IG kurva karakteristik pada akhirnya
akan terlihat sangat mirip dengan dioda PN Junction .
HO 17
HO 18
Karakteristik TRIAC
Seperti kita ketahui bahwa TRIAC sama dengan dua buah SCR yang disusun secara
anti parallel dan juga kita ketahui bahwa SCR Cuma bisa menghantarkan arus satu arah
saja,tapi TRIAC bisa menghantarkan arus dua arah, dengan demikian TRIAC tidak
mempunyai karakteristik reverse biased blocking mode. Seperti terlihat pada gambar di
bawah Arus genggam (IH) merupakan arus yang dibutuhkan untuk mempertahankan
TRIAC dalam keadaan menghantar, apabila arus yang mengalir pada alat jatuh di bawah
nilai arus genggamnya maka alat akan merupakan sebuah rangkaian terbuka.
Tegangan minimum antara MT2 dan MT1 (VBR) akan menyebabkan terjadinya
hantaran normal. Apabila terjadinya hantaran, nilai dari tegangan maju atau mundur melalui
MT2 dan MT1 akan dengan cepat berkurang.Dengan menggunakan dari arus gate
karakteristik alat akan berubah, perubahan akan sama dengan yang terjadi pada SCR
dibawah kondisi yang sama, seperti terlihat pada gambar 17 karakteristik
HO 19
Spesifikasi TRIAC
1) Sensitive Gate TRIACs
HO 20
HO 21
Tegangan gate dan arus yang dibutuhkan bagi triggering setiap mode
Tegangan gate merupakan tegangan antaran gate dan MT1 yang dibutuhkan untuk
menghubungkan TRIAC kedalam daerah hantaran maju.
Arus yang dibutuhkan bagi triggering merupakan arus gate yang digunakan untuk
menghubungkan TRIAC ke dalam daerah hantaran maju.
HO 22
HO 23
Sesuai dengan gambar rangkaian di atas saat daya diberikan GTO akan menghantar
Kapasitor akan mulai mengisi muatan. Tegangan melalui kapasitor akan terisi di atas
tegangan zener, Pembalikan dalam tegangan akan dihasilkan, Akhirnya arus gate negative
akan cukup besar untuk membuat GTO off, sekali GTO mati menghasilkan gambaran
rangkaian terbuka, kapasitor akan mengosongkan muatannya melalui R3.Waktu
pemberhentian akan ditentukan dengan time constant = R3 C1. Sekali tegangan output
jatuh di bawah tegangan zener maka GTO akan hidup dan proses akan berulang kembali.
Gambar 22
GTO sebagai pembangkit gelombang gigi gergaji
HO 24
b1
P
E
b2 E N
Karakteristik dari SCR dapat kita lihat pada gambar dibawah ini HO 25
Daerah
saturasi
Daerah
llembah
R
Input C Output
Gambar 26 Integrator
Saat reaktansi kapasitor jatuh dengan bertambahnya frekwensi, rangkaian ini memindahkan
kembali komponen frekwensi tinggi dari sebuah bentuk gelombang pulsa. Ketika input
menggunakan tegangan melalui kapasitor tidak dapat berubah pada saat itu juga. Kenaikan
ini secara eksponensial menurut rumus :
Vc = V ( 1 – e-t/CR )
Sekarang CR, hasil dari kapasitansi dalam farad dan resistansi dalam ohm, ini disebut
dengan Time Constant dari rangkaian. Dalam satu waktu konstanta tegangan melalui
kapasitor berubah kira-kira 63 %. Catatan bahwa mendekati 4,5 time contanta untuk
tegangan melalui kapasitor sama dengan V.
HO 26
Efek dari sebuah integrator pada pulsa yang mempunyai panjang lebar dalam
perbandingan ke “integrator” time contant untuk menurunkan naik dan jatuhnya waktu.
Bagaimanapun pulse adalah pendek dalam membandingkan ke integrator time constant,
kemudian kapasitor akan tidak mempunyai waktu yang cukup untuk mengisi dengan
lengkap, dan output akan menampilkan segitiga. Rangkaian ini sering digunakan untuk
membagi penundaan waktu pendek.
HO 27
Gambar 29
(a) dan (b) susunan PUT, (c) rangkaian ekivalen PUT ,(d) simbol
Dari rangkaian setara tampak PUT dapat dianggap sebagai dua transistor saling mem
perkuat, sehingga jika tegangan anoda A lebih tinggi suatu VBE 0,6 volt dari tegangan
pada basis, maka PUT akan berkonduksi
HO 28
Dari rangkaian setara tampak PUT dapat dianggap sebagai dua transistor saling mem
perkuat, sehingga jika tegangan anoda A lebih tinggi suatu VBE 0,6 volt dari tegangan
pada basis, maka PUT akan berkonduksi , Rangkaian yang digunakan untuk menguji PUT
serta karakteristiknya dapat dilihat pada gambar 4 di bawah
:
gambar 30 (Rangkaian untuk menguji PUT dan karakteristik PUT)
Dari gambar karakteristik PUT nampak bahwa cirinya mirip sekali dengan ciri UJT,
perbedaannya adalah terletak pada nilai IP dan IV yang pada PUT dapat diprogram dengan
mengubah RG = RG1 // RG2
Arus puncak IP bergantung pada VG dan RG1 // R2G: jadi IP dapat diproggram dengan
mengubah RG. PUT dirancang agar arus anoda kurang dari arus lembah IV.
Tegangan anoda-katoda , konduksi VF dan arus IF memberi informasi tentang hambatan PUT
pada keadaan konduksi, nilai hambatan ini pada keadaan konduksi kira-kira 30 ohm.
Aplikasi yang popular dari PUT adalah dalam Relaxation oscilator seperti pada gambar 9..,
saat sumber daya terhubung , kapasitor akan mulai mengisi toward V BB volt saat arus anoda
tidak ada pada titik ini.
Perioda yang dibutuhkan untuk mencapai firing potensial (VP) adalah:
VBB RB1
T RC log e atau T RC log e(1 )
VBB Vp RB 2
1
dan frekwensinya adalah F
T
HO 29
DIACS adalah salah satu jenis dari bidirectional thyristor . Rangkaian ekivalen DIACS
adalah merupakan dua buah dioda empat lapis yang disusun berlawanan arah dan
dapat dianggap sebagai susunan dua buah latch.
DIACS singkatan dari Diode Alternating Current Switch. Namun secara umum DIACS
hanya disebut dengan DIAC, komponen ini paling sering digunakan untuk menyulut
TRIAC.
Diac dioperasikan dengan memberikan breakover voltage yaitu memberikan tegangan
sebesar-besarnya sampai mencapai tegangan tembusnya.
HO 30
HO 31
Dalam kenyataannya, sistem ini akan membutuhkan seseorang atau sesuatu yang dengan
terus menerus merubah batas tegangan yang telah disupply pada semua peralatan AC yang
sederhana untuk menyelesaikan tugas ini. Bukan sebuah jawaban yang memuaskan. Kita
telah melihat pendekatan cepat ini di dalam modul ini ketika kita mempertimbangkan
keadaan tetap pengaturan daya (bagian 2.2) kamu akan mengingat kembali kerugian atau
ada sedikit daya yang terbuang.
Bentuk Gelombang A
Cara lain mengatur daya adalah merubah bentuk gelombang AC. Ini tercapai dalam bentuk
sederhana, hanya dengan memotong bit-bit bentuk gelombang. Mari kita menerangkan
sebuah bit lebih jauh. Perhatikan kembali dua bentuk gelombang yang diperlihatkan pada
gambar 18.
Semua perbedaan area adalah sebuah representasi dari daya yang didapatkan. Ini
merupakan kenyataan bahwa gelombang sinus A akan memiliki daya yang lebih dari
gelombang B. Jadi tanpa mengurangi amplitudo, Bagaimana kita akan mengurangi
gelombang sinus A untuk memiliki nilai daya yang sama dengan gelombang B. As I’ve
already said, simply cut some of it off. Ini bisa dilihat pada gambar 19.
Persediaan kita bisa temukan beberapa alat yang dapat di ON dan di OFF kan at preset,
atau lebih lengkap, batas-batas variasi dari daya , kita dapat mencapai pengaturan daya
tanpa merubah amplitudo dari input ke peralatan kita. Kita mencapai pengaturan fase dari
cara ini menggunakan thyristor.
HO 32
Mari kita jelaskan apa yang terjadi saat kita hubungkan rangkaian SCR ke sumber AC.
Perhatikan rangkaian yang terdapat pada gambar 20.
Gambar 38
Rangkaian SCR terhubung dengan sumber AC
Mari berfikir bahwa SW1 ditutup pada saat yang tepat ketika tegangan sumber 0 volt
menjadi positif. Tegangan bertambah dari nol tegangan ini akan mulai membias maju dioda.
Dengan tanda tidak ada arus akan mengalir tetapi ketika tegangan dioda naik diatas 0,6 volt,
arus gate akan mulai mengalir . Dengan cepat arus gate dijangkau dengan sangat rendah,
SCR akan di triger dan memberikan tahanan yang rendah saat arus mengalir. Arus akan
mengalir melalui RL, rugi tegangan pada SCR akan minimal saat SCR menghantar. Semua
hasil tegangan akan didrop melalui RL dan samasekali tidak ada melalui SCR.
HO 33
Ini diperlihatkan dalam bagian (a) dari grafik tegangan/waktu pada gambar 3.14. Apa yang
terjadi saat input berubah negatif setengah lingkaran is simple :
Arus mengalir melalui SCR dan kembali lagi ke nol saat star
Perbedaan detik yang terakhir, arus melalui SCR akan mulai mengalir melalui jalan
yang lain.
Kedua kondisi ini akan membuat SCR off dan grafik tegangan/waktu akan memperlihatkan
bagian bentuk gelombang. Diode diletakkan dalan rangkaian gate untuk memastikan bahwa
arus gate hanya mengalir dalam satu arah.
Gambar 39
Rangkaian SCR pengatur pase (dan bentuk gelombang output)
Yang kita ketahui sekarang adalah sebuah rangkaian pembagi tegangan (R1 / R2).
Rangakian ini akan mengatur batas dari tegangan yang akan diberikan pada dioda.
Mengatur tegangan ini saat arus gate mengalir dan menyebabkan saat itu SCR akan
ditriger. Melihat posisi dari wiper pada RV, hasil output akan diperlihatkan pada grafik
tegangan / waktu pada gambar 22. Sekarang mari kita rubah posisi wiper pada RV dan
perhatikan apa yang terjadi pada dua bentuk gelombang output. Perhatikan rangkaian pada
gambar 37.
HO 34
Gambar 41
Rangkaian R – C sederhana dengan Phasor Diafgram
Kamu bisa mengingat dalam pelajaranmu dalam electrical principles 2 bahwa kamu telah
kenal sebuah komponen reaktif dalam rangkaian AC kemudian merubah pase antara arus
dan tegangan . Dalam rangkaian seri arus merupakan reference phasor dan VR akan sefase
dengan arus sumber (IS). Kamu juga akan ingat bahwa tegangan kapasitor (VC), VR akan
terlambat 90 0 due to the reactive nature of component. Tegangan sumber merupakan hasil
penambahan phasor dari VR dan VC. Begitu juga dengan tegangan sumber (VS) will lie
somewhere between the two values of VR and VC.
Kamu akan melihat bahwa aada perbedaan sudut phase antara tegangan sumber dan
tegangan melalui kapasitor (VC), phase ini berubah disebabkan oleh pendahuluan oleh
kapasitor, bahwa kita menggunakan untuk mencapai pengaturan dari SCR lebih dari batas
180 0. Perhatikan rangkaian diagram pada gambar 39.
HO 35
Gambar 42
Rangkaian SCR menggunakan rangkaian R-C pengatur pase
HO 36
Gambar 43
kendali daya zero crossing dan bentuk gelombang output
Dalam kesimpulanya kendali daya zero-crossing memberikan kendali daya elektronik yang
bisa untuk beberapa penggunaan. Ini merupakan cara yang paling sederhana yang
menyelesaikan masalah dari pembangkitan EMI yang diasosiasikan dengan kendali daya
sudut fasa.
HO 37
HO 38
Gambar 45
HO 39
Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya bahwa TRIAC merupakan sebuah alat yang
bagus untuk kendali daya gelombang AC. Rangakaian ini menggunakan teknik trigger fasa.
Dalam RV1 dan C2 tersedia pembagi tegangan variable dan rangkaian penggeser fasa
variabel. Pemberian sinyal pembelah fasa ini adalah untuk salve/memaksa jaringan R2 C3.
Ketika tegangan pada C3 lebih dari 35 volt DIAC tertriger untuk mengisi sebagian C3 ke
dalam gate TRIAC. TRIAC kemudian menghantar dan daya diberikan pada lampu.
Maksud/tujuan dari jaringan slave adalah untuk mencegah any large change dari tegangan
yang terjadi melalui C2 saat DIAC trigger.
Penghantaran dari TRIAC dapat dikontrol melalui sudut yang lebar dengan mengatur
(adjusting) RV1, sebagai contoh:
“dengan menset RV1 ke nilai minimum sangat sedikit fase yang tergeser atau action
pembagi tegangan mengambil tempat dan tegangan melalui C2 dan C3 sering
mengikuti rail daya AC.”
DIAC melewatkan sebuah pulsa trigger pada gate TRIAC dengan singkat setelah memulai
setengah lingkaran daya. Kita bisa melihat bahwa hampir penuh daya yang diberikan pada
lampu.
Ketika RV1 diatur mendekati nilai maxsimum pergeseran fasa dalam rangkaian RC
mendekati 900.Dalam teori AC dasar sudut fase untuk rangkaian RC adalah :
Tan = C R
Jadi = 85o
Penurunan dalam rangkaian R = 250 kilo ohm dapat dihitung dengan
Vs 1
Vc Xc , dimana impedansi Z = ( R 2 Xc 2 ) dan Xc
Z 2fC
Bisa dibaca bahwa menghitung saat RV1 mendekati nilai maxsimumnya , tegangan melalui
C3 hanya mencapai tegangan yang dibutuhkan untu mentriger DIAC. Ini terhubung dengan
penggeser fasa 900 berarti bahwa penembakan sinyal TRIAC tertunda mendekati 1700, dan
lampu mempunyai daya hanya 100 untuk tiap-tiap setengah lingkaran.
HO 40
Berikut ini adalah cara yang perlu diingat dalam melakukan pengukuran untuk mencari
kesalahan.
Pengukuran arus
1. Jangan hubungkan sumber daya sebelum kamu memutuskan untuk melakukan
pengukuran arus
2. Buat penunjukan alat ukur pada nol sebelum membuat sebuah hubungan
3. Lead positif (lead merah) hubungkan ke sisi positif dari sumber d.c dan lead
negatif (lead hitam) hubungkan ke posisi positif
4. Gunakan batas pengukuran arus yang tinggi pertama kali dan kemudian turunkan
jika dibutuhkan.
Pengukuran Tegangan
1. Hubungkan lead positif (lead merah) ke sisi positif dari sumber d.c dan lead
negatif (lead hitam) ke sisi negatif sumber d.c
2. Gunakan batas tegangan tertinggi pertamakali dan kemudian turunkan apabila
diperlukan
Pengukuran tahanan
1. Jangan hubungkan sumber ke terminal dan lift one terminal dari resistor
2. Nol kan meteran dengan lead-lead dihubung singkatkan , periksa bahwa skala
penuh is at infinity dengan lead-lead dalam rangkaian terbuka. Rubah bateray
meter jika tidak nol
3. Tempatkan lead-lead melalui resistor dan gunakan range x1 ohm
Rangkaian trigger berguna untuk memicu atau untuk mentriger sebuah komponen
elektronika dalam hal ini thyristor supaya dapat beroperasi atau mengalirkan arus ke beban.
Tanpa adanya rangkaian trigger maka daya pada beban tidak akan ada, karena arus belum
mengalir ke beban.
Rangkaian sederhana dapat digunakan untuk mencek kerja dari thyristor Rangkaian
percobaan gambar 27 dapat diindikasikan kerja gate, arus bocor maju, rugi tegangan maju,
dan arus genggam minimum.
HO 41
Dengan menset R2 pada nilai minimum , S1 tertutup, meter 1 (M1) akan sangat rendah
(sekitar 50 A) dan meter 2 (M2) mendekati 12 volt.
Kesalahan-kesalahan khusus pada rangkaian thyristor adalah sebagai berikut:
Kesalahan Akibat dan gejala
Rangkaian gate ke katoda terbuka Thyristor off dan tidak dapat ditriger sampai
menghantar. Terukur sinyal gate yang
tinggi.
Hubung singkat antara gate dan Thyristor off dan tidak dapat ditriger
katoda sampai menghantar , terukur sinyal gate nol
Hubung singkat antara anoda ke Thyristor menghantar dalam kedua arah
katoda forward dan reverse. Terukur rugi tegangan
antara anoda dan katoda adalah nol.
Terbukanya rangkaian anoda atau Thyristor off
rangkaian katoda
Catatan bahwa jika kenyataan arus bocor dari thyristor dalam forward blocking mode
dibutuhkan dan saat itu meter 2 tidak akan terhubung. Dengan menekan switch 2 untuk
waktu yang singkat , ini akan mentriger thyristor untuk menghantar. Meter 1 akan mendekati
100 mA dan meter 2 mendekati 1 volt.
Untuk memperoleh sebuah nilai arus genggam yang minimum secara berangsur-angsur
mengurangi R2 sampai thyristor off, penunjukan arus sebelum off merupakan arus genggam
minimum.
Rangkaian akan dimodifikasi untuk pengujian alat daya tinggi dengan menggunakan nilai
resistor yang rendah.
Tugas
Tugas 1
Tugas 2
Tugas 3
Tugas 4
RANGKAIAN TRIGGER
1. Tuliskan kegunaan rangkaian trigger
2. Gambarkan rangakaian trigger yang dapat membuat thyristor ON
3. Jelaskan cara memberikan tigger pada thyristor
Tugas 5
Tugas 6
Tugas 7
:
1. a. Apabila SW2 tertutup dan SW1 terbuka, apakah lampu menyala?
b. Jelaskan jawabanmu!
2. a. Apabila SW2 terbuka dan SW1 terbuka, apakah lampu menyala ?
b. Jelaskan jawabanmu!
3. a. Apabila SW2 tertutup dan SW1 tertutup, apakah lampu menyala?
b. Jelaskan jawabanmu!
Praktek 1 Berdasarkan gambar rangkaian di atas ikuti langkah kerja di bawah ini :
Langkah Kerja:
Hubungkan alat dan bahan seperti pada gambar di atas !
Hubungkan rangkaian ke sumber, apakah lampu menyala?Ya / tidak
Tempatkan voltmeter pada anoda dan katoda dari SCR, dan catat tegangannya!
Tutup SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR!, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
Buka SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR!, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
Buka SW2 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
Tutup SW2 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
Berikan sumber tegangan reverse bias, apakah lampu menyala? Ya / tidak
Tempatkan voltmeter pada anoda-katoda dan catat tegangannya!
Tutup SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
Buka SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala? Ya / tidak
Kembalikan alat dan bahan pada tempat semula!
Tugas 8
Praktek 3,Berdasarkan gambar pada tugas 5, ikutilah langkah kerja berikut ini
1. Pastikan bahwa SW1 dalam keadaan OFF!
2. Letakkan lead osiloskop pada lampu 12 volt.
3. Hubungkan 12 volt AC pada rangkaian
4. Gambarkan berkas yang terlihat pada layar osiloskop dalam grafik di bawah ini!
11. Gambarkan berkas yang terlihat pada layar osiloskop dalam grafik di bawah ini!
12. Buka SW1 dan gunakan digital meter untuk mengukur tegangan melalui TRIAC
13. Gunakan digital meter, ukur tegangan melalui lampu!
14. Apakah lampu menyala ? ya / tidak
15. Gambarkan berkas yang terlihat pada layar osiloskop dalam grafik di bawah ini!
Tugas 9
Langkah Kerja :
Tugas 10
Tugas- 11
Berdasarkan gambar rangkaian di atas, kapan saatnya SCR akan turn off /mati?
Apakah sudut triger maksimum dapat diperoleh?
Jika frekwensi input 50 Hz, berapakah frekwensi dari tegangan melalui beban?
Jika potensiometer diset untuk tegangan terendah, akankah SCR ditriger lebih cepat
atau lambat dalam setengah lingkaran positif? Ya / tidak
Jelaskan jawabanmu!
Langkah Kerja
Sediakan alat dan bahan seperti gambar
Hubungkan alat dan bahan seperti gambar rangkaian di atas
Atur potensiometer agar tegangan gate minimum
Nyalakan sumber rangkaian, gunakan osiloskop untuk mengamati dan gambarkan
bentuk gelombang melalui beban pada grafik di bawah ini!
Atur potensiometer mendekati titik tengahnya, gambarkan sinyal melalui beban pada
grafik di bawah ini!
Ketika potensiometer di set untuk tegangan gate maksimum, apakah SCR tertriger
ON lebih cepat dalam setengah lingkaran ataukah lebih lambat?, jelaskan mengapa
ini sampai terjadi!
Tugas 12
Tugas 13
Tugas 14
1. Jelaskan mengapa perlu adanya dilakukan pemisahan antara rangkaian daya dan
rangkaian trigger dalam pencarian kesalahan!
2. Tuliskan empat macam kesalahan yang dapat terjadi dalam rangkaian thyristor
3. Tuliskan empat kesalahan khusus pada rangkaian thyristor beserta akibat dan
gejalanya.
Tugas 15
Tugas 16
1. Tuliskan apa saja yang harus kita lakukan sebelum memutuskan untuk melakukan
pergantian peralatan
2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam memutuskan pergantian bagian-bagian alat
yang rusak.
Transparansi
OHT1
Contoh Peralatan Yang
Membutuhkan Kendali Daya
Thyristor
Kendali Daya Thyristor
Bor
Mesin Jahit
Blinder
Sterika
OHT 2
OHT 3
OHT 4
RANGKAIAN TRIGGER
OHT 5
Karakteristik UJT
Karakteristik PUT
Karakteristik DIAC
OHT 6
Struktur SCR
Struktur TRIAC
MT2
Gate MT1
Struktur GTO
OHT 7
OHT 8
OHT 9
Pengukuran arus
4. Jangan hubungkan sumber daya sebelum kamu
memutuskan untuk melakukan pengukuran arus
5. Buat penunjukan alat ukur pada nol sebelum
membuat sebuah hubungan
6. Lead positif (lead merah) hubungkan ke sisi positif
dari sumber d.c dan lead negatif (lead hitam)
hubungkan ke posisi positif
7. Gunakan batas pengukuran arus yang tinggi pertama
kali dan kemudian turunkan jika dibutuhkan.
Pengukuran Tegangan
1. Hubungkan lead positif (lead merah) ke sisi positif
dari sumber d.c dan lead negatif (lead hitam) ke sisi
negatif sumber d.c
2. Gunakan batas tegangan tertinggi pertamakali dan
kemudian turunkan apabila diperlukan
Pengukuran tahanan
1. Jangan hubungkan sumber ke terminal dan lift one
terminal dari resistor
2. Nol kan meteran dengan lead-lead dihubung
singkatkan , periksa bahwa skala penuh is at infinity
dengan lead-lead dalam rangkaian terbuka. Rubah
bateray meter jika tidak nol
OHT 11
Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, yaitu seorang peniIai industri yang diakui dapat
menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit
kompetensi ini. Jika anda diakui untuk menilai unit ini kemungkinan anda dapat memilih
metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode anda sendiri
untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk bukti dalam standar
kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.
Element tiga Memperbaiki kesalahan (faults) dalam rangkaian kendali thyristor dengan
membandingkan tegangan dan bentuk gelombang yang diukur dan
diperkirakan
Penilaian tiga
Pelatiha
Pengetahuan dan Ketrampilan
Penilaian Tugas Ya Tidak n
penunjang
lanjutan
1.Menjelaskan dan mende-mon- 1. Jelaskan kebutuhan kendali daya dengan menggunakan contoh-
trasikan prinsip-prinsip dan ke- contoh!
untungan kendali daya dengan
2. Jelaskan dan demonstrasikan keuntungan ,kerugian, kemam puan
menggunakan thyristor
dan ketidakmampuan dari system kendali daya yang bervariasi
mengendalikan daya AC dan DC
3. Nyatakan keuntungan-keuntungan dari alat-alat SCR,TRIAC, GTO!
Pelatiha
Pengetahuan dan Ketrampilan
Penilaian Tugas Ya Tidak n
penunjang
lanjutan
3. Memperbaiki kesalahan (fault) 1. Menghubungkan peralatan uji dan mengawasi kinerja rangkaian
dalam rangkaian kendali kendali daya thyristor.
thyristor dengan memban- 2. Menentukan kemampuan perbaikan dari peralatan dengan
dingkan tegangan dan bentuk membandingkan nilai-nilai yang telah diukur dan diperkirakan
gelombang yang diukur dan
diperkirakan..
4. Memperbaiki kesalahan de- 1. Mendiagnosa kesalahan dengan menggunakan peralatan kendali
ngan menggunakan rangkaian daya thyristor
kendali daya faults thyristor Memilih pergantian bagian-bagian yang sesuai dan memperbaiki
kesalahan
Lembaran Penilaian
Tanda tangan
Peserta sudah deberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan
Tanggal:
Tanggal: