Anda di halaman 1dari 7

Sunardi dan Y.

Sarjono ISSN 0216 - 3128 123

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR MAKRO PADA LAHAN


PASIR PANTAI SAMAS BANTUL DENGAN METODE
ANALISIS AKTIV ASI NEUTRON (AAN)
Sunardi, Y. Sarjono
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN, Yogyakarta.

ABSTRAK
PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR MAKRO PADA LAHAN PASIR PANTAI SAMAS BANTUL DENGAN
METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON (AAN). Telah dilakukan analisis unsur makro N, P, K, Mg, S,
Ca pada lahan pasir pantai Samas, Bantul dengan tujuan untuk mengetahui kadar unsur tersebut sebelum
tanam, saat masa tanam dan saat panen dengan aktivasi neutron. Cuplikan tanah pasir diambil dari lahan
pertanian pantai Samas melalui 3 tahap yaitu sebelum tanam, masa tanam, dan saat panen. Cuplikan
dibersihkan dari kotoran, rumput, batu, akar kemudian digerus hingga halus dan dihomogenkan. Cuplikan
diiradiasi dengan neutron cepat menggunakan generator neutron dan reaktor. Hasil pengujian pada lahan
A adalah sebagai berikut: sebelum tanam kadar unsur N = 2,6 %, P = 100,8 ppm, K = 0,6 %, Mg = 1,2 %,
Ca = 2,7 %, masa tanamkadar unsur N = 2,3 %, P = 118,8 ppm, K = 0,1 %, Mg = 0,/ %, Ca = 2,8 %, saat
panen kadar N = 0,4 %, P = 253,8 ppm, K = 1,3 %, Mg = 3,4 %, Ca = 5,I %. Hasil pengujian pada lahan
B adalah sebagai berikut: sebelum tanam kadar unsur N = 1,9 %, P = 28,9 ppm, K = 0,2 %, Mg = 0,6 %,
Ca = 3,3 %, masa tanam kadar N = 1,3 %, P = 79,3 ppm, K = I, I %, Mg = 0,2 %, Ca = 1,9 %, saat panen
kadar N = 0,2 %, P = 62,5 ppm, K = 0,2 %, Mg = 0,2 %, Ca = 4,3 %. Hasil pengujian pada lahan C
adalah sebagai berikut: sebelum tanam kadar unsur N = 1,3 %, P = 33,6 ppm, K = 0,1 %, Mg = 0,2 %, Ca
= 1,8 %, masa tanam kadar N = 0,8 %, P = 347,4 ppm, K = 0,7 %, Mg = 0,8 %, Ca = 2,3 %, saat panen
kadar N = 0,6 %, P = 252,9 ppm, K = 1,1 %, Mg = 3,3 %, Ca = 1,1 %. Data penelitian ini dapat
dimanfaatkan untuk memperbaiki kondisi tanah pasir pantai Samas, sehingga dapat memberikan dosis
pemupukan yang tepat untuk meningkatkan kualitas tanaman.
Kata kunci: teknik nuklir, unsur makro tanah pasir, AAN

ABSTRACT
DETERMINATION OF THE MACRO ELEMENT ON SANDY SOIL IN THE FIELD OF SAMAS BEACH
BANTUL USING NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS METHOD (NAA). Analysis of macro element in
which N, P, K, Mg, S, Ca in sandy soil of Samas beach using AAN method has been done. The aim of
analysis is to determine the element contents in N, P, K, Mg, S, Ca. The samples were taken from several
field location in Samas beach Yogyakarta and then the sample are cleanedfrom stone, grass, then samples
ware dried under sun light then grinded until homogen and lied at polyethelyn ampul. The experiment result
show that the samples in field A before the cultivation are N = 2,6 %, P = 100,8 ppm, K = 0,6 %, Mg = 1,2
%, Ca = 2,7%, while during the cultivation are N = 2,3 %, P = 118,8 ppm, K = 0,1 %, Mg = 0,1 %, Ca =
2,8 %, and after the cultivation are N = 0.4 %, P = 253,8 ppm, K =1,3 %, Mg = 3.4 %, Ca = 5.1 %. The
result of the samples in field B before the cultivation are N = 1.9 %, P = 28.9 ppm, K = 0,2 %, Mg = 0.6 %,
Ca = 3.3 %, while during the cultivation are N = 1,3 %, P =79.3 ppm, K = 1,1 %, Mg = 0,2 %, Ca = /.9 %,
and after the cultivation are N = 0.2 %, P = 62.5 ppm, K =0.2 %, Mg = 0.2 %, Ca = 4.3 %. The result of
the samples in field C before the cultivation are N = /.3 %, P = 33.6 ppm, K = 0,1 %, Mg = 0,2 %, Ca =
1,8 %. while during the cultivation are N = 0.8 %, P = 347.4 ppm, K = 0,7%, Mg = 0,8 %, Ca = 2.3 %, and
after the cultivation are N = 0.6 %, P = 252.9 ppm, K =/,1 %, Mg = 3.3 %, Ca = /./ %. This data can
improve the condition of sandy soil in Samas Bantul, so that it can give the manuring dosis exactly to
improve the quality of the plant.

Key words: nuclear technique, macro elements, sandy soil, NAA

PENDAHULUAN mulai dari ekosistem pasir pesisir pantai sampai


dengan pegunungan dalam kisaran ketinggian 0-
S ecara geografis
Yogyakarta (DIY) Propinsi Daerah
mempunyai Istimewa
ekosistem dan
2911 meter di atas permukaan laut[l]. Sekitar 70 %
wilayah DIY merupakan lahan kering dan memiliki
sumber daya alam yang potensial dan bervariasi lahan pasir pesisir yang cukup luas yaitu kurang

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
-
124

lebih 3.300 Ha. Kekayaan alam seperti ini


ISSN 0216 - 3128 Sunardi dan Y. Sarjono

akibat kekurangan unsur zat makanan seperti


merupakan modal dasar yang sangat potensial Nitrogen yang akan menyebabkan tubuh tanaman
untuk dikelola oleh Pemerintah Daerah Istimewa kurus, hijaupucat dan cepat meniriggi dapat
Yogyakarta. diatasi. Struktur tanah yang
Selama ini lahan pasir pesisir hampir tidak baik bagi pertumbuhan tanaman adalah kesesuaian
dapat dimanfaatkan masyarakat di sekitar pantai antara kandungan hara makro dalam tanah. Unsur-
untuk kegiatan pertanian, karena dinilai tidak layak unsur hara makro yang esensial dibutuhkan untuk
sebagai media tanam sehingga belum tergarap pertumbuhan dan perkembangan tanaman yaitu
secara optimal. Padahal lahan ini merupakan lahan Nitrogen, Phospor, Kalium, Ca/sium. Magnesium
marjinal yang diharapkan Pemerintah DIY dapat dan Sulfur, selain itu, zat hara mikro dibutuhkan
dikembangkan menjadi lahan pertanian produktif oleh tanaman tetapi tidak sepenting unsur hara
dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat makro. Tidak lengkapnya unsur hara makro dan
dan perekonomian daerah. Mengingat semakin mikro dapat mengakibatkan hambatan bagi
terbatasnya ketersediaan lahan pertanian subur, pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan
maka pengelola dan pengembangan lahan pasir produktivitasnya. Ketidaklengkapan salah satu atau
pesisir sebagai lahan pertanian merupakan beberapa zat hara tanaman makro dan mikro dapat
alternatif perluasan lahan pertanian agar stabilitas diperbaiki dengan cara pemupukan. Dengan
produksi pertanian tetap terjaga. Dengan pemberian pupuk yang mengandung zat hara
memanfaatkan lahan pasir pesisir sebagai lahan makro maka akar tanaman dapat tumbuh dengan
sehat dan kuat.
pertanian, maka perlu adanya peningkatan hasil
usaha tani di lahan pasir pesisir agar tidak terlalu Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin
ketinggalan bila dibandingkan dengan hasil yang dicapai adalah mengetahui kandungan unsur hara
telah dicapai di lahan sawah. makro pada tanah pasir sebelum ditanami, saat
Lahan pasir pesisir memiliki kohesi dan masa tanam dan saat panen semangka. Metode
konsistensi (ketahanan partikel dalam tanah yang dipakai untuk menyelidiki kandungan unsur-
terhadap pemisahan) sangat kecil. Lahan pasir unsur hara makro dalam tanah berpasir yaitu
pesisir didominasi oleh pasir dengan kandungan dengan metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN).
lebih dari 70%, porositas rendah atau kurang dari Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat
40%, sebagian besar ruang pori berukuran besar bermanfaat bagi masyarakat sebagai dasar
sehingga aerasinya baik, daya hantar cepat, tetapi pengembangan potensi lahan marjinal pantai yang
kemampuan menyimpan air dan zat hara rendah. belum cukup tergarap dan memberi informasi dan
Dari segi kimia, tanah pasir cukup mengandung sumber referensi mengenai kandungan unsur
unsur fospor (P) dan kalium (K) yang belum siap makro di lahan pasir pantai.
diserap tanaman, tetapi lahan pasir kekurangan
unsur nitrogen (N), sehingga untuk memperbaiki TATAKERJA
keadaan tanah seperti ini diperlukan adanya
pemupukan. Cara Kerja
Prinsip penggunaan pupuk tersebut adalah Pengambila
n cuplikan
memanfaatkan kerja mikroorganisme tertentu
dalam tanah yang berperan sebagai penghancur
bahan organik, membantu proses mineralisasi atau
bersimbiosis dengan tanaman dalam menambah
unsur-unsur hara sehingga dapat memacu Kalibrasi
spektroskopi
pertumbuhan tanaman. Teknik ini memberikan
manfaat pada tanaman untuk bisa tumbuh dan
berproduksi dengan baik pada lahan berpasir Alat dan bahan
melalui peningkatan ketersediaan unsur hara bagi
• Unit generator neutron SAMES J-25 dan
tanaman, perbaikan kesuburan lahan dan reaktor Kartini untuk aktivasi neutron
peningkatan daya tahan terhadap kekeringan.
• PC/AT dan AccuSpec
Dengan pemupukan, maka tidak saja banyaknya
• Perangkat spektrometer gamma dengan
zat makanan dalam pasir dapat ditambah, namun detektor HPGe
kondisi tanah pun sedikit banyak mengalami • Unsur standar SRM 8704,standar pupuk N, P, K
perubahan. Sehingga gejala-gejala yang timbul

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
Sunardi dan Y. Sarjono ISSN 0216 - 3128 125

Penyiapan Cup/ikan diperlukan untuk iradiasi, t.t = waktu tunda


(cool/ing time), to = waktu yang diperlukan untuk
Cuplikan tanah pasir diambil dari beberapa
pencacahan, m = massa cuplikan, a = kelimpahan
petani di Desa Sigading, Kecamatan Sanden, DIY.
relatif isotop cuplikan, NA = bilangan Avogadro,
Cuplikan diambil pada lahan A yaitu cuplikan
BA = berat atom unsur cuplikan
diberi pupuk hayati 2500 kglha, B yaitu cuplikan
yang diberi pupuk campuran 1250 kglha, C yaitu Untuk menghitung kadar dalam cuplikan
cuplikan tanpa diberi pupuk melalui 3 tahapan digunakan metode relatif atau komparatif, untuk itu
yaitu sebelum ditanami, saat masa tanam, saat diperlukan cuplikan standar yang mengandung
panen. Cuplikan dibersihkan dari batu, rumput dan unsur yang akan ditentukan, yang jumlah dan
tumbuhan, kemudian dikeringkan pada sinar komposisi telah diketahui dengan pasti. Cuplikan
matahari, setelah itu cuplikan digerus pada mortal standar tersebut disiapkan dengan perlakuan yang
porselin hingga halus dan dihomogenkan dan sarna seperti cuplikan yang diselidiki dan diiradiasi
ditempatkan wadah polyetilen dan diberi label. bersama-sama, sehingga mengalami paparan
neutron yang sarna besarnya. Dengan
[radiasi dan pencacahan cup/ikan membandingkan laju cacah cuplikan dan standar
. dapat dihitung kadar unsur didalam cuplikan
Cuplikan diiradiasi dengan neutron cepat 14
dengan rumus.
MeV menggunakan generator neutron dan reaktor
Kartini pada fasilitas Lazy susan. Proses iradiasi
dengan generator neutron dilakukan selama 30
W - (cps ) cuplikon
men it dengan arus deutron 800 /lA, tegangan x W stan dor
- (cps ) s tan dor
operasi sebesar 110 kV, sedang iradiasi dengan
reaktor Kartini dilakukan selama 4 jam. dengan :
Kelongsong-kelongsong yang telah terisi cuplikan W = berat unsur yang diselidiki
dan cuplikan standar kemudian diiradiasi dalam
W standar = berat unsur standar
Reaktor Kartini dan berada pada posisi Lazy Susan
(LS) 35-39 yang memiliki fluks neutron 1.1 011
n/cm2.dt, selama 12 jam dengan daya 100 kW.
Setelah iradiasi selesai kemudian dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
pencacahan dengan alat spektrometer gamma
Tahapan pengambilan cuplikan di lahan
(AccuSpec) menggunakan detektor HPGe.
pertanian pantai Samas adalah sebagai berikut:
Pada dasarnya metode AANC adalah analisis unsur lahan A adalah tanah pasir yang diberi pupuk
menggunakan neutron cepat untuk mengaktivasi hayati 2500 kg/ha, lahan B adalah tanah pasir yang
suatu bahan/cuplikan, sehingga cuplikan menjadi diberi pupuk campuran 1250 kg/ha, lahan C adalah
radioisotop. Setelah cuplikan diaktivasi, maka tanah pasir tanpa diberi pupuk. Cuplikan diambil
sebelum masa tanam, saat tanam atau setelah 21
cuplikan mengandung unsur yang dapat
hari dan saat pan en atau 50 hari.
memancarkan sinar radioaktif dan dapat dicacah
dengan alat spektrometri gamma. Berdasarkan analisis kuantitatif dengan
metode analisis aktivasi neutron, diperoleh data
Prinsip AAN
hasil penelitian dengan cuplikan tanah pasir
Sinar y yang dipancarkan umumnya
ditampilkan pada Tabel 1, 2, 3
memiliki energi yang karakteristik untuk setiap
unsur/isotop, sehingga dapat diidentifikasi dengan Lahan percobaan ini merupakan bekas
menggunakan teknik spektroskopi gamma. tanaman bawang merah dengan masih terlihat
adanya sisa-sisa tanaman dan pupuk yang dipakai.
Jumlah cacah kejadian peluruhan selama waktu Kondisi ini masih terlihat saat pengambilan
pencacahan (tc) adalah[2.31. cuplikan yang pertama, yaitu sebelum ditanami
semangka. Saat akan memulai penanaman, lahan
diberi jerami padi yaitu sebagai mulsa (penutup)
C=--a--
mN
BA
¢a&Y (I _ e
A e A,
-Ala) -Ald (I _e-AlC) tanah permukaan
menciptakan kondisi
yang bertujuan
yang dikehendaki,
untuk
misal
pengendalian temperatur tanah untuk mengurangi
penguapan[4]. Pemupukan dasar dilakukan
dengan $ = fluks neutron, (J = tampang lintang
bersamaan masa tanam, kecuali pupuk kandang
reaksi, A = tetapan peluruhan ta = waktu yang
diberikan seluruhnya 1 minggu sebelum tanam.

Prosiding PPI - POIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN
Yogyakarta, 10 Juri 2007
-
126

Pemberian pupuk hayati dan pupuk campuran


ISSN 0216 - 3128 Sunardi dan Y. Sarjono

cuplikan saat masa tanam dilakukan saat usia


dilakukan 2 kali pada awal tanam bersamaan tanaman 21 hari. Cuplikan diambil saat sebelum
dengan pindah tanam ke lahan dan 1 minggu pupuk hayati dan pupuk campuran diberikan
sebelum tanaman berbunga yaitu kurang lebih kepada tanaman semangka di lahan B dan C.
umur 3 minggu. Sedangkan saat pengambilan

TabelI. Kadar unsur dalam lahan A yang diberi pupuk 2500 kglha

Tahapan P*
MgK0,1
Ca
118,1
100,8
3,4±
0,1
2,7±O,12,3
1,2
2,8±O,10,4
7,1
O,6±
253,9 ±±O,2
1,3±±±±
0,02,6 ± 0,1
0,0
9,0
6,3
34,9
0,0 0,0
0,2 Kadar unsur (%

Tanda * : ppm
Tabel 2. Kadar unsur dalam lahan B yang diberi pupuk 1250 kglha
MI!
p*K
Ca
347,4
252,9
33,6
0,2
0,6
4,3
O,2±O,O
3,3
1,9
O,2±
1,1
±± O,2±
±O,I1,3
±O,1
±±0,0
O,2± ±0,0
4,9
29,9
0,1
25,5
0,0
0,0 0,1
0,0
1,9 ± 0,2 Kadar unsur (%
Tahapan

Tanda * : ppm
Tabel 3. Kadar unsur dalam lahan C tanpa pemupukan
P*K
Ca
O,2±
62,5
3,3
1,1
1,1±
28,9
79,3
0,8
2,3
1,8
0,7
0,1
M!!: 0,0
±O,O
±O,O
±
±O,1
± 7,2
±O,O
0,1
0,3
0,0
7,9,6 ± 0,2
01,3
,8 0,0
0,1 Kadar unsur (%
Tahapan

Tanda * : ppm
4% dari N organik mengalami mineralisasi setiap
Evaluasi kadar nitrogen (N) tahunnya[5].
Oari Tabel I, 2, 3 terlihat kadar unsur N Gambar I
menunjukkan kadar N hasil
tertinggi pada tanah pasir terdapat pada lahan A analisis terhadap cuplikan lahan pasir sebelum
sebelum tanah ditanami yaitu sebesar 2,6 % dan tanam, saat tanam dan saat panen
kadar unsur N terendah terdapat pada lahan B saat
Kadar Unsur N
panen sebesar 0,2 %. Besarnya unsur N sebelum
tanam pada semua lahan, dipengaruhi oleh
kandungan lahan pertanian yang masih terdapat 2.5
sisa-sisa tanaman dan pupuk terdahulu yang
_ 2
dipakai. Pada setiap tanaman penyerapan unsur
i
'J'. rn Sebelum Tanam

1.5 • MasaTanam
hara yang terdapat pada pupuk berbeda-beda . .•.
.• o Saat Panen
Oalam tanah yang dipupuk seringkali sangat '" 1

lambat menyediakan N dalam tanah, karena harus 0.5

mengalami proses perubahan yang disebut


mineralisasi, yaitu pelepasan N organik menjadi N lahan A lahan B Lahan C

yang tersedia bagi tanaman yaitu NH4 + yang Lokasi

melibatkan mikroba heterotrof yaitu bakteri dan


kapang serta melalui berbagai tahapan. Bahan Gambar 1. Kadar unsur N lahan pasir
organik tanah mengandung N sekitar 5%, sekitar 1-

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN
Yogyakarta, 10 Juti 2007
Sunardi dan Y. Sarjono ISSN 0216 - 3128 127

Kadar unsur N yang tinggi dimunkinkan pertumbuhan yang intensitasnya berbeda-beda[41.


adanya pupuk yang diberikan pada tanaman Peningkatan unsur P pada lahan A yang tanpa
sebelumnya dan diduga belum terjadi proses perlakuan kemungkinan disebabkan oleh unsur P
mineralisasi secara sempuma sehingga belum yang ada merupakan unsur yang belum tersedia
terse rap sepenuhnya oleh tanaman. Terjadinya bagi tanaman untuk diserap. Sedangkan pada
mineralisasi didukung dengan kondisi lingkungan lahan B yang diberi pupuk hayati dan lahan C yang
yang sesuai untuk terjadinya proses itu, yaitu diberi pupuk campuran, mempunyai P yang besar
temperatur, lengas dan ciri-ciri tanah. Tingginya N pada masa tanam. Menurut[4] menyebutkan bahwa
pada lahan sebelum tanam, dimungkinkan telah pengaruh pemupukan temyata dapat mempercepat
terjadi mineralisasi secara sempuma akibat atau memperlambat terjadinya pelapukan dan
pemupukan sebelumnya sehingga N tersedia pada penguraian bahan-bahan organik. Pada saat tanam,
tanah dan selanjutnya dapat diserap oleh tanaman. bahan-bahan yang tersedia untuk diserap tanaman
Jasad-jasad renik yang bersimbiosa dengan kemungkinan ikut terangkut saat pengambilan
tanaman semangka yang terdapat bintil-bintil akar cuplikan.
(nodula) juga dapat mengikat N dari udara
sehingga N tersedia cukup banyak[4]. Sedangkan Evaluasi kadar Kalium (K)
kecilnya kadar N saat panen dalam tanah pasir
dikarenakan jumlah nitrogen diangkut tanaman Gambar 3 menunjukkan kadar unsur K hasil
cukup banyak. Selain itu pula, senyawa N-organik analisis terhadap cuplikan lahan pasir sebelum
tanam, saat tanam dan saat panen
sangat larut dan mudah hilang akibat pencucian,
penguapan gas NH3 dan denitrifikasi pada tanah Kadar Unsl
pasir.
1.4

Evaluasi kadar posfor (P) 1.2

Gambar 2. menunjukkan kadar P hasil 1


[J Sebelum Tanam
analisis terhadap cuplikan lahan pasir sebelum ~0.8
.• • Masa Tanam
tanam, saat tanam dan saat panen. ~
><
0.6 o Saat Panen
0.4
Kadar Unsur F 0.2

400
LahanA Lahan B LahanC
350
Lokasi
300

E
...
250

i
...

~ 150
'"
200 Gambar 3. Kadar unsur K pada lahan pasir

100

so
Berdasarkan hasil anal isis, kadar unsur K
Lahan A Lahan B lahaR C tertinggi terdapat pada lahan A awal atau sebelum
Lokasi tanaman semangka ditanam yaitu 1,3 % dan unsur
K terendah pada lahan C sebelum tanam yaitu 0, I
%. Di dalam tanah unsur K tersedia hanyalah
Gambar 2. Kadar unsur P pada cuplikan lahan meliputi 1% - 2% dari unsur K total pada
pasir perbanyakan tanah mineral yang umum. Bentuk
unsur K lambat tersedia dan kandungannya dalam
Dari hasil penelitian pada ketiga lahan yang tanah berbeda-beda tergantung dari bahan
mempunyai unsur P tertinggi terdapat pada lahan C induknya serta derajat pelapukan tanah[4J. Pada
saat ditanami yaitu sebesar 347,4 ppm dan yang saat panen, unsur K pada lahan A dan C sangat
terendah adalah pada lahan B sebelum ditanami tinggi, yang menjadi penyebabnya adalah adanya
yaitu 28,9 ppm. Unsur P pada lahan memiliki hasil efek sisa (residual effect). Kandungan K20 pada
yang beragam. Keberagaman ini karena kebutuhan sisa tanaman berkisar dari 0,5 % sampai 2,0 %.
tanaman akan unsur P berbeda-beda dan waktu Senyawa-senyawa kalium hadir dalam tanah atau
yang tidak sama selama pertumbuhan dan dalam kulturisasi diasimilasi oleh
perkembanganoya terutama dalam pengambilan bakterialcendawan dan disimpan kembali (Iebih
dan pengisapannya unsur P. Selama petumbuhan lanjut) dalam bahan set. Sekiranya yang disimpan
dan perkembangannya yaitu sejak kecambah itu dibongkar maka unsur K akan tersedia kembali.
hingga matinya tanaman, terdapat berbagai proses Sedangkan pada lahan B, unsur K masa tan am

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
128 ISSN 0216 - 3128 Sunardi dan Y. Sarjono

lebih besar dibandingkan sebelum tanam dan saat Kadar Unsur Ca


panen. Bahan-bahan pembentuk pupuk hayati juga
8
dapat berubah, sehingga dapat mempengaruhi 7
ketersedian unsur K didalam tanah pasir. 6
Perubahan bahan-bahan pembentuk pupuk ini t:5 g Sebelum Tanam

dipengaruhi oleh kandungan zat didalamnya, suhu, :; 4 • Masa Tanam

o Saat Panen
kelembaban, air dan udara. Faktor lain yang ~ 3
2
menjadikan unsur K dalam tanah adalah air irigasi 1
yang diberikan kepada tanaman, sebab air irigasi o
merupakan salah satu sumber unsur kalium. Lahan A Lahan B Lahan C
Lokasi

Evaluasi kadar magnesium (Mg)


Gambar 4. menunjukkan kadar Mg hasil Gambar 5. Kadar unsur Ca pada cup/ikan tanah
analisis terhadap cuplikan lahan pasir sebelum pasir
tanam, saat tanam dan saat panen. Kadar unsur Ca tertinggi terdapat pada
lahan A pada saat panen adalah 7,1 % dan unsur
Kadar Unsu
Ca terendah terdapat pada lahan C pada saat panen
4
yaitu sebesar 1,1 %. Ca/sium dan magnesium juga
3.5 merupakan unsur yang esensial dalam nutrisi bagi
3 mikroorganisme tanah. Pada lahan A dan lahan B
dengan kandungan Ca yang tinggi saat pan en, ini
~25
juga dikarenakan efek sisa tanaman semangka.
; 2
,; 1.5 Pada lahan C, unsur Ca yang besar terkandung
1 masa tanam merupakan hasil perubahan pupuk
0.5 campuran yang diberikan kepada tanaman belum
o seluruhnya tersedia bagi tanah.
LahanA Lahan B LahanC

Lokasi
Evaluasi kadar sulfur (S)
Dalam penelitian ini unsur S tidak teramati
Gambar 4. Kadar unsur Mg pada lahan pasir atau tidak terdeteksi, hal ini dimungkinkan karena
unsur S jika berinteraksi dengan neutron cepat akan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh kadar menjadi radioisotop dengan umur paro yang sangat
unsur Mg terbesar terdapat pada lahan A saat pendek yaitu 12,4 detik sehingga waktu dilakukan
panen sebesar 3,4 % dan terendah pada lahan A pencacahan dengan spektrometer gamma,
masa tanam sebesar 0,1 %. Unsur Mg banyak intensitas meluruhnya telah habis. Dengan
terdapat pada daun, merupakan bagian dari keterbatasan alat ukur maka unsur S tidak teramati,
klorofil. Unsur Mg diserap oleh tanaman dalam sehingga diperIukan alat ukur yang lain untuk
bentuk Mg2+. Pada lahan A dan C, unsur Mg analisis unsur sulfur.
meningkat pada saat panen, peningkatan ini Lahan pertanian pantai Samas didominasi
kemungkinan disebabkan proses mineralisasinya
oleh tanah pasir lebih besar 70 %, ini telah dikelola
baru sempurna pada saat panen serta adanya sisa- oleh pemiliknya selama puluhan tahun, sehingga
sisa tanaman dan keberadaan unsur Mg dalam
lahan pertanian telah ditanami berbagai macam
tanah berasal dari dekomposisi terpentin, k/orit dan
tanaman, contohnya bawang merah, cabe,
%vine. Sedangkan pada lahan B, adanya unsur
semangka dan sebagainya. Lahan pertanian yang
Mg pada cuplikan diduga dipengaruhi oleh pupuk miskin hara ini telah diusahakan perbaikannya
yang diberikan yaitu pupuk hayati, yang yaitu dengan penambahan pupuk kandang dan
membutuhkan waktu yang lama agar Mg tersedia
tanah lempung. Penambahan lempung ke dalam
bagi tanaman. suatu tanah berarti mengubah tekstur tanah yang
selanjutnya akan mempengaruhi agregat dan
Evaluasi kadar calcium (Ca) kelengasan tanah. Tanah lempung dapat menahan
Gambar 5 menunjukkan kadar Ca hasil air lebih tinggi dibanding tanah geluh atau pas iran.
analisis terhadap cuplikan lahan pasir sebelum Tujuan lainnya adalah memperkuat akar,
tanam, saat tanam dan saat panen. menambah pori-pori halus yang dapat menyimpan
air, dan mendorong meningkatnya mikroorganisme
tanah[6].

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
Sunardi dan Y. Sarjono ISSN 0216 - 3128 129

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa AAN dapat disimpulkan sebagai berikut: sebagian
pemberian macam dan dosis pupuk memberikan besar kadar unsur hara makro seperti N, P, K, ada
pengaruh yang berbeda nyata terhadap hasil buah kecenderungan kadamya menurun pada saat
per hektar. Perlakuan pupuk hayati 2500kglha sebelum tanam, saat tanam dan saat panen, hal ini
mampu memberikan hasil berat buah per hektar dikarenakan dar unsur tersebut terserap dan dibawa
yang berbeda dengan tanpa pemupukan dan pupuk oleh tanaman yang dibudidayakan, tetapi kadar
campuran 1250kglha. Penambahan pupuk hayati unsur Ca tidak mengalami penurunan, hal ini
yang semakin meningkat diduga dapat diduga pada saat pengambilan cuplikan masih ada
meningkatkan hasil berat buah per hektar, namun sisa-sisa tanaman yang masih tersedia pada
pad a pemberian pupuk campuran yang semakin cuplikan. Kadar unsur Mg meningkat saat panen,
tinggi belum tentu dapat meningkatkan berat buah kemungkinan adanya proses mineralisasi baru
per hektar. sempuma pada saat panen dan juga adanya sisa-
siosa tanaman.
Secara umum tanah sangat bertalian erat
dengan pertumbuhan dan perkembangan suatu Data penelitian ini dapat dimanfaatkan
tanaman. Tanaman akan tumbuh dengan subur jika untuk memperbaiki kondisi tanah pasir pantai
didukung oleh kondisi tanah yang baik. Pada lahan Samas sehingga dapat memberikan dosis
pasir pantai, tanah pasir memiliki sifat tanah pemupukan yang tepat dan dapat meningkatkan
pasiran dengan temperatur dan porositas yang kualitas tanaman. Bagi usaha pertanian data ini
dapat dijadikan sumber informasi mengenai
tinggi dengan kandungan unsur hara yang rendah.
kandungan unsur makro dalam tanah pasir
Tanah pasir mudah sekali mengalirkan air yaitu
sehingga dapat mengembangkan dan meningkatkan
sekitar 150 em/jam. Sebaliknya, kemampuan tanah kualitas tanaman.
pasir menyimpan air sangat rendah, 1,6 - 3% dari
total air yang tersedia[6].
UCAP AN TERIMA KASIH
Usaha paling mudah dan murah adalah
dengan menambahkan kompos sebagai pupuk Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
organik yang tidak mengandung residu kimia yang terima kasih kepada Sdr. Suraji dan Sdr.
berbahaya. Penambahan bahan kompos ini Supriyanto yang telah membantu dalam aktivasi
merupakan usaha yang paling mudah dan murah. cuplikan, semoga amal kebaikan Sdr. mendapat
imbalan dari Allah SWT
Bahan baku dan proses pembuatan kompos sangat
mudah, bahan baku dapat berasal dari sisa-sisa
tanaman yang tidak digunakan lagi. Proses
DAFTAR PUSTAKA
pembuatan kompos dengan cara menumpuk sisa- I. ANONIM, Biro Pusat Statistik (BPS)., Statistik
sisa tanaman (secara tradisional) atau dengan Indonesia, Biro Pusat Statistik, Yogyakarta,
menambahkan bahan-bahan pemercepat 2001
(stimulator).
2. NARGOL WALLA,SAMooS., PRZYBYLO-
Kompos telah umum dikenal masyarakat, WICS, E.P., "Activation Analysis with Neutron
demikian juga dengan cara pembuatannya bukan Generators", John Wiley and Sons, New York,
merupakan hal baru. Namun, sejalan dengan laju 1973.
penambahan jumlah tanah kritis yang berakibat
terhadap rendahnya produksi hortikultur, perlu 3. J. CSIKAI, "CRC Handbook of Fast neutron
diusahakan cara yang lebih cepat dalam pembuatan Generators", Vol. I, Debrecen, Hungary, 1984.
atau penyediaan kompos sehingga unsur hara yang 4. SUTEJO, MULYANI, (1995), Pupuk dan Cara
diperlukan tanah dan tanaman menjadi lebih cepat Pemupukan, PT. Rineka Cipta, Jakarta
tersedia. Usaha yang telah dilakukan adalah
dengan menambah stimulator dalam pembuatan 5. (Hara Makro,Http://nasih.staff.ugm.ac.id,
kompos tersebut. Bahan-bahan stimulator tersebut pnt3403/hara%20makro. htm).
antara lain adalah, dolomit, zeolit, KNO) dan 6. Kompas, Menyulap Tanah Pasir Menjadi Lahan
pupuk kandang. Subur, Diambil dari

KESIMPULAN 7. Http.!/kompas.comlkompas-cetak/0311/21/
teropong/671590.htm, Jakarta, 2003
Setelah dilakukan eksperimen dan
perhitungan kadar unsur menggunakan metode

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007

Anda mungkin juga menyukai