Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia memiliki julukan sebagai Negara agraris yang teretak di daerah beriklim
tropis. Arti kata agraris sendiri merupakan hal yang mengenai pertanian atau tanah
pertanian; mengenai pertanian atau cara hidup petani; bersifat pertanian (KBBI,
2019). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Indonesia sebagai negara agraris adalah
negara yang perekonomiannya sebagian besar bertumpu pada sektor pertanian.
Indonesia sebagai negara agraris yang juga memiliki sumber daya alam yang sangat
melimpah, sektor pertanian menjadi salah satu sektor andalan bagi pendapatan
nasional dan devisa negara. Sektor pertanian sendiri merupakan sektor terbesar ke-
2 di Indonesia, sekitar 13,45% hasil dari sektor pertanian ini menjadi sumber
penyumbang devisa Negara Indonesia setelah sektor indsutri pengolahan yang
mencapai 20,04% (suaratani.com, 2018). Salah satu hasil sub sektor pertanian
adalah kopi.

Gambar 1.1 Grafik kontribusi sektor ekonomi terhadap PDB dalam 4 tahun terakhir

(Sumber : suaratani.com, 2018)

2
Di Indonesia kopi merupakan komoditas ekspor ketiga terbesar setelah kelapa sawit
Bahkan di mata dunia Indonesia menjadi produsen keempat terbesar setelah Brazil,
Vietnam dan Kolombia (International Coffee Organization, 2017)

Gambar 1.2 Coffee Market Report

(Sumber : International Coffee Organization, 2017)

Menurut data dari Coffee Market Report menyatakan adanya peningkatan ekspor
kopi Indonesia dari 6,12 juta kantong kopi tahun 2015/16 menjadi 11,1 juta kantong
kopi tahun 2016/17. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekspor green bean, yang
mewakili sekitar 72% dari total ekspor, naik 32,6% menjadi 8 juta kantong.

Dengan begitu besarnya pengaruh kopi di Indonesia, kopi pun menjadi minuman
yang digemari masyarakat Indonesia. Saat ini minuman kopi telah masuk ke dalam
aktivitas sehari-hari masyarakat Indonesia, terbukti dengan menjamurnya tempat-
tempat bersantai untuk minum kopi/café yang dapat dijadikan pusat aktivitas seperti
berkumpul, hiburan, serta tempat berbagai interaksi terjadi. Penikmat kopi pun
beragam mulai dari kaum millennial hingga orang tua, jenis-jenis kopi yang
disajikan dari seluruh nusantara pun beragam misalnya, Kopi Aceh Gayo yang
berasal dari Aceh, Kopi Mandailing dari Sumatera Utara, Kopi Semende dari

3
Sumatera Selatan, Kopi Ciwidey dari Jawa Barat, Kopi Toraja dari Sulawesi
Selatan dan lain sebagainya.

Selain itu macam jenis penyajian minuman kopi pun makin beragam seperti kopi
tubruk yang khas dengan kebudayaan minum kopi di masyarakat di Indonesia,
metode kopi filter dan juga espresso, cappuccino, moccacino dan lain sebagainya.
Dengan begitu banyaknya aktivitas masyarakat yang tidak terlepas dari kopi, secara
natural kopi dapat melahirkan budaya yang menjadi identitas lain dari negara
Indonesia.

Kopi sendiri memiliki beberapa khasiat baik untuk kesehatan tubuh manusia yang
sudah banyak ditemukan oleh riset dari berbagai ahli di dunia, sebagai contoh para
peneliti dari University of Maryland School of Medicine di Amerika Serikat
mengungkapkan, kafein dalam kopi ternyata dapat membantu menurunkan stress
oksidatif yang dihasilkan dari radiasi ultraviolet matahari yang berbahaya. Sebab,
hal tersebut merupakan salah satu faktor risiko utama menderita katarak. Kemudian
kopi dinilai bisa menurunkan risiko penyakit diabetes dalam tubuh seseorang, hal
ini diungkapkan berdasarkan studi yang dilakukan oleh peneliti di Departemen
Gizi, Harvard School of Public Health di Amerika Serikat. Mereka menemukan,
semakin meningkat konsumsi kopi selama empat tahun, maka ini akan berpengaruh
pula pada penurunan risiko diabetes tipe 2.

Disamping semua potensi yang dimiliki oleh kopi, masyarakat masih memandang
sebelah mata sektor pertanian khususnya kopi. Mengingat kopi sedang ramai
diperbincangkan di kalangan masyarakat dan merupakan hal terdekat dengan kaum
millenial. Akan tetapi pemahaman masyarakat sendiri tentang apa itu kopi masih
sangat minim. Kebanyakan masyarakat hanya tahu kopi itu dari iklan produk kopi
di media saja. Masyarakat tidak mendapatkan informasi yang jelas tentang kopi
sebenarnya, karena edukasi kopi di Indonesia hanya terjadi di café/tempat minum
kopi dan hanya sebatas interaksi antar penggiat kopi kepada para konsumen saja.
Produktivitas dan edukasi petani kopi di Indonesia pun masih minim dengan begitu

4
luas lahan yang dimiliki belum bisa dimanfaatkan secara optimal produksi kopi di
Indonesia.

Dengan adanya Museum Kopi Indonesia diharapkan dapat membantu penetrasi


informasi tentang bagaimana sejarah kopi di Indonesia, bagaimana proses kopi
yang terjadi dari produsen hingga bisa sampai ke konsumen, manfaat apa saja yang
bisa di dapatkan dari meminum kopi, hingga mengenal jenis-jenis tanaman kopi di
Indonesia, dan pengembangannya dalam industri kopi agar dapat dibudidayakan.
sehingga masyarakat dapat teredukasi dengan baik serta dapat meningkatkan
dampak baik ke seluruh sektor manusia yang berkecimpung di dunia kopi tersebut,
mulai dari sisi petani hingga konsumen.

1.2.Masalah Perancangan
Adapun masalah perancangan yang harus diselesaikan adalah :
1. Bagaimana perancangan Museum Kopi Indonesia sebagai pusat edu-wisata
pengembangan potensi kopi Indonesia dan dapat di akses seluruh kalangan
masyarakat?
2. Bagaimana perancangan Museum yang dapat mewadahi arsip sejarah kopi
Indonesia?

1.3. Tujuan dan Sasaran


Tujuan perancangan Museum Kopi Indonesia ini adalah :
1. Menciptakan sarana edu-wisata kopi Indonesia yang dapat diakses seluruh
kalangan masyarakat
2. Merancang museum yang dapat mewadahi arsip sejarah kopi Indonesia

Tujuan berisi penjelasan tujuan proyek tugas akhir ini. Tujuan bisa dikaitkan
dengan penjelasan pada latar belakang atau juga bisa dikaitkan untuk
penyelesaian-penyelesaian lainnya, seperti membantu menyelesaikan masalah
kawasan/kota. Sedangkan, sasaran adalah penjelasan segmen pasar/pelaku yang
dituju untuk melakukan aktivitas di proyek tersebut.

5
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan mengenai perancangan Museum Kopi Indonesia meliputi
beberapa hal sebagai beriut:
1. Pengumpulan data mengenai Museum sesuai standar umum
2. Perancangan museum kopi yang memiliki fungsi tambahan workshop sebagai
pusat edukasi kopi

1.5. Sistematika Pembahasan


BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan
sasaran, ruang lingkup dan sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini Berisikan tentang gambaran umum mengenai objek perancangan
berupa studi literatur yang menjelaskan mengenai definisi judul, tinjauan
fungsional ( aktifitas dan organisasi ruang ), kriteria perancangan (tapak, bangunan
spesifik, struktur dan utilitas) dan juga studi presedent bangunan yang sejenis.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemahaman Proyek


2.1.1. Definisi Museum
Ada beberapa definsi museum dari berbagai jenis sumber sebagai contoh
menurut Association of Museum (1998) , Museum membolehkan orang untuk
melakukan penelitian untuk inspirasi, pembelajaran, dan kesenangan. Museum
merupakan sebuah badan yang mengumpulkan, mendokumentasikan,
meindungi, memamerkan dan menunjukkan materi bukti dan memberikan
informasi demi kepentingan umum.

Museum adalah Lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum.


Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan
warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau
hiburan (Ayo Kita Mengenal Museum, 2009).

Menurut International Council of Museum (ICOM), Museum adalah sebuah


lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat
dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat,
menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan
lingkungannya (International Council of Museum (ICOM) : dalam pedoman
Museum Indonesia, 2008).

2.1.2. Fungsi dan Tugas Museum


2.1.2.1 Fungsi Museum
Berdasarkan hasil musyawarah umum ke-11 pada tanggal 14 Juni 1974
International Council of Museums (ICOM) merumuskan 9 fungsi museum
antara lain :
1. Pengumpulan dan pengamanan warisan alam dan budaya
2. Dokumentasi dan penelitian ilmiah
3. Konservasi dan preservasi

7
4. Penyebaran dan pemerataan ilmu untuk umum
5. Pengenalan dan penghayatann kesenian
6. Pengenalan kebudayaan antar daerah dan bangsa
7. Visualisasi warisan alam dan budaya
8. Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia
9. Pembangkit rasa bertaqwa dan bersyukur kepada Tuham Yang Maha Esa

2.1.2.2 Tugas Museum


Adapun tugas dari museum adalah :
a. Pengumpulan atau penggandaan
Mengumpulkan benda-benda yang memiliki nilai budaya, sejarah, ilmiah
dan estetika. Dapat diidentifikasi mengenai asal, tipe, wujud, gaya dan
lain-lain dan dapat dianggap sebagai dokumen.
b. Pemeliharaan
Aspek pemeliharaan terdiri dari 2 aspek, yaitu:
Aspek Teknis (Benda-benda koleksi hrus dipelihara dan diawetkan serta
dipertahankan tetap awet dan tercegah dari kemungkinan kerusakan.
Aspek Administrasi
Benda-benda koleksi mesti memiliki keterangan yang tertulis (bersifat
monumental)
c. Konservasi
Usaha pemeliharaan, perawatan, perbaikan, pencegahan dan penjagaan.
d. Penelitian
Terdiri dari 2(dua) jenis, yaitu:
-Penelitian Intern
-Penelitian Ekstern
e. Pendidikan
Kegiatan mengenalkan benda-benda koleksi kepada pengunjung, dibagi
menjadi 2 jenis:
- Pendidikan formal
Seminar-seminar,diskusi, ceramah dan lain-lain.
- Pendidikan non-formal

8
Pameran, pemutaran film, slide dan lain-lain.
f. Rekreasi
2.1.3. Jenis dan Kedudukan Museum di Indonesia
1. Menurut Museum yang terdapat di Indonesia dibedakan beberapa jenis
klasifikasi (Ayo Kita Mengenal Museum, 2009) :
a. Museum Umum
Merupakan museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti
material manusia dana tau lingkungannya yang berkaitan dengan
berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi.
b. Museum Khusus
Merupakan museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti
material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu
cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi.

2. Jenis museum berdasarkan kedudukannya terdapat 3 (tiga) jenis :


a. Museum Nasional
Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal,
mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau
linkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional.
b. Museum Provinsi
Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal,
mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau
limgkungannya dari wilayah provinsi dimana museum berada.
c. Museum Lokal
Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal,
mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau
limgkungannya dari wilayah kabupaten atau kotamadya dimana
museum berada.

3. Jenis museum berdasarkan sifat kepemilikannya dibagi 3 (tiga) :


 Museum Pemerintahan

9
Museum nasional yang biayanya ditanggung pemerintah pusat;
museum provinsi yang dananya di dapat dari Pemerintah Provinsi;
Museum kota besar dan kota kecil yang dibiayai oleh Pemerintah
Kota.
 Museum Swasta
Museum yang biayanya didapat dari pihak swasta; juga ada
museum-museum kecil yang didanai oleh para komunitas
sukarelawan.
 Museum Pribadi/Museum Keluarga
Museum yang biayanya didanai oleh dana pribadi/dana keluarga.
Selain itu dana didapat pula dari sumbangan -sumbangan yang dapat
berbentuk uang, aset-aset permodalan, pelayanan, dan lain-lain.

2.1.4. Karakteristik Benda Koleksi Museum


Museum umumnya mewadahi koleksi benda-benda penting yang sudah di
seleksi. Objek benda koleksi museum sudah teregistrasi terlebih dahulu nomor
artefak dan detail rekaman tentang sumbernya. Berikut kriteria objek koleksi
yang ditampung di dalam museum :
1. Memiliki nilai sejarah/ilmiah
2. Dapat diidentifikasikan wujudnya (morfologi), tipenya (tipologi), fungsi
dan maknanya secara historis dan geografis
3. Harus dapat dijadikan dokumen dalam arti sebagai bukti kenyataan
(realitas) dan eksistensinya bagi penelitian ilmiah
4. Harus ddapat dijadikan sesuatu yang monumental
5. Benda asli (realia), replika/reproduksi yag sah menurut kaidah
permuseuman

2.1.5. Penataan Benda Koleksi Museum


Benda koleksi di Museum dapat disajikan penataannya dalam beberapa cara,
yaitu:
a. Tematik penataan yang dilakukan sesuai dengan tema dan sub tema.

10
b. Taksonomik, penataan yang dilakukan sesuai dengan kelompok atau
sistem klasifikasi.
c. Kronologis, penataan yang dilakukan sesuai dengan usianya dri
yang tertua hingga sekarang/proses dari yang terawal sampai yang
terakhir.

Berdasarkan jenis dan klasifikasi yang disebutkan diatas, bangunan Museum


Kopi yang saya desain termasuk dalam jenis :
 Museum Khusus, dikarenakan koleksi yang terdapat didalam
Museum Kopi mencakup satu cabang ilmu, teknologi dala bidang
kopi.
 Museum Nasional, dikarenakan koleksi museum ini mewakilkan
segala hal tentang kopi yang ada di Indonesia.
 Museum Pemerintah, dikarenakan Museum Kopi Indonesia ini
selain untuk memajukan dunia perkopian di Indonesia juga
memberikan edukasi kepada masyarakat tentang potensi kopi
Indonesia yang didukung oleh pemerintah.

2.2. Tinjauan Fungsional


2.2.1 Pelaku
Pengguna museum secara umum dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Pengelola
Merupakan petugas yang melaksanakan tugas dan fungsi museum.
Museum dipimpin oleh seorang kepala museum yang membawahi 2(dua)
bagian kategori, yaitu:
 Administrasi
Adalah bagian yang mengelola hal yg berkenaan dengan
ketenagaan, keuangan, surat-menyurat, keamanan, kerumah-
tanggaan dan registrasi lokasi.
 Teknis

11
Adalah bagian yang berkenaan dengan urusan teknis pada
museum. Terdiri dari tenaga pengelola koleksi, tenaga
konservasi, tenaga reparasi, tenaga bimbingan dan humas.
b. Pengunjung
Berdasarkan intensitas kunjungannya dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu:
 Kelompok orang yang secara berkala dan rutin mengunjungi
museum seperti kolektor, seniman, desainer, ilmuwan,
mahasiswa dan pelajar
 Pola sirkulasi yang pengunjung rutin

Hall R.Workshop

Pengunjung Entrance Ruang Pamer

Lobby Ruang Diskusi

Gambar 2.1 Diagram pola sirkulasi pengunjung museum

(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019)

 Kelompok yang baru pertama kali mengunjungi museum

 Pola sirkulasi pengunjung yang tidak rutin

Pengunjung

Lobby R.Workshop

Entrance Hall Ruang Pamer

12
Ruang Diskusi
Gambar 2.2 Diagram pola sirkulasi pengunjung museum

(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019)

2.2.2. Standar Organisasi Ruang


Organisasi ruang pada museum dibagi menjadi 5 zonasi, berdasarkan kateori
kehadiran publik dan benda koleksi, yaitu:
1. Zona Publik - Koleksi
Ruang Pameran
2. Zona Publik - Non Koleksi
Ruang Pemeriksaan, Ruang audio-visual, Ruang Informasi, Lobby,
Retail, Food Service,Ruang diskusi
3. Zona Non Publik – Koleksi
Workshop, Loading Dock, Ruang penerimaan
4. Zona Non Publik – Non Koleksi
Dapur, Ruang Mekanikal, Ruang Elektrikal, Kantor Pengelola, Ruang
Keamanan, Gudang
5. Zona Penyimpanan Koleksi
Ruang Penyimpanan Koleksi, Ruang Jaringan Komputer, Ruang
Perlengkapan Keamanan

13
2.3. Tinjauan Obyek Sejenis
2.3.1. World Coffee Museum, Vietnam

Gambar 2.3.1 World Coffee Museum

(Sumber : Google , 2019)

Berlokasi di provinsi Dataran Tinggi Tengah Dak Lak, Vietnam. Museum kopi
yang diberi nama World Coffee Museum memiliki luas area sebesar 45 hektar.
Merupakan museum yang dimiliki swasta, Trung Nguyen Legend Group yang dapat
menjadi tujuan ideal bagi pecinta kopi baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri.

Gambar 2.3.2 World Coffee Museum Gambar 2.3.3 World Coffee Museum

(Sumber : Google, 2019) (Sumber : Google, 2019)

Museum ini memamerkan lebih dari 10.000 obyek yang berhubungan dengan kopi
di seluruh dunia dari zaman ke zaman,termasuk seperti alat-alat penyajian kopi

14
yang diletakkan diatas displayseperti gambar diatas. Pada dinding museum juga
pajangan-pajangan berbentuk lukisan/foto yang menggambarkan kebun kopi dan
kegiatan-kegiatan perkopian di Vietnam.

15
16

Anda mungkin juga menyukai