PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Grafik kontribusi sektor ekonomi terhadap PDB dalam 4 tahun terakhir
2
Di Indonesia kopi merupakan komoditas ekspor ketiga terbesar setelah kelapa sawit
Bahkan di mata dunia Indonesia menjadi produsen keempat terbesar setelah Brazil,
Vietnam dan Kolombia (International Coffee Organization, 2017)
Menurut data dari Coffee Market Report menyatakan adanya peningkatan ekspor
kopi Indonesia dari 6,12 juta kantong kopi tahun 2015/16 menjadi 11,1 juta kantong
kopi tahun 2016/17. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekspor green bean, yang
mewakili sekitar 72% dari total ekspor, naik 32,6% menjadi 8 juta kantong.
Dengan begitu besarnya pengaruh kopi di Indonesia, kopi pun menjadi minuman
yang digemari masyarakat Indonesia. Saat ini minuman kopi telah masuk ke dalam
aktivitas sehari-hari masyarakat Indonesia, terbukti dengan menjamurnya tempat-
tempat bersantai untuk minum kopi/café yang dapat dijadikan pusat aktivitas seperti
berkumpul, hiburan, serta tempat berbagai interaksi terjadi. Penikmat kopi pun
beragam mulai dari kaum millennial hingga orang tua, jenis-jenis kopi yang
disajikan dari seluruh nusantara pun beragam misalnya, Kopi Aceh Gayo yang
berasal dari Aceh, Kopi Mandailing dari Sumatera Utara, Kopi Semende dari
3
Sumatera Selatan, Kopi Ciwidey dari Jawa Barat, Kopi Toraja dari Sulawesi
Selatan dan lain sebagainya.
Selain itu macam jenis penyajian minuman kopi pun makin beragam seperti kopi
tubruk yang khas dengan kebudayaan minum kopi di masyarakat di Indonesia,
metode kopi filter dan juga espresso, cappuccino, moccacino dan lain sebagainya.
Dengan begitu banyaknya aktivitas masyarakat yang tidak terlepas dari kopi, secara
natural kopi dapat melahirkan budaya yang menjadi identitas lain dari negara
Indonesia.
Kopi sendiri memiliki beberapa khasiat baik untuk kesehatan tubuh manusia yang
sudah banyak ditemukan oleh riset dari berbagai ahli di dunia, sebagai contoh para
peneliti dari University of Maryland School of Medicine di Amerika Serikat
mengungkapkan, kafein dalam kopi ternyata dapat membantu menurunkan stress
oksidatif yang dihasilkan dari radiasi ultraviolet matahari yang berbahaya. Sebab,
hal tersebut merupakan salah satu faktor risiko utama menderita katarak. Kemudian
kopi dinilai bisa menurunkan risiko penyakit diabetes dalam tubuh seseorang, hal
ini diungkapkan berdasarkan studi yang dilakukan oleh peneliti di Departemen
Gizi, Harvard School of Public Health di Amerika Serikat. Mereka menemukan,
semakin meningkat konsumsi kopi selama empat tahun, maka ini akan berpengaruh
pula pada penurunan risiko diabetes tipe 2.
Disamping semua potensi yang dimiliki oleh kopi, masyarakat masih memandang
sebelah mata sektor pertanian khususnya kopi. Mengingat kopi sedang ramai
diperbincangkan di kalangan masyarakat dan merupakan hal terdekat dengan kaum
millenial. Akan tetapi pemahaman masyarakat sendiri tentang apa itu kopi masih
sangat minim. Kebanyakan masyarakat hanya tahu kopi itu dari iklan produk kopi
di media saja. Masyarakat tidak mendapatkan informasi yang jelas tentang kopi
sebenarnya, karena edukasi kopi di Indonesia hanya terjadi di café/tempat minum
kopi dan hanya sebatas interaksi antar penggiat kopi kepada para konsumen saja.
Produktivitas dan edukasi petani kopi di Indonesia pun masih minim dengan begitu
4
luas lahan yang dimiliki belum bisa dimanfaatkan secara optimal produksi kopi di
Indonesia.
1.2.Masalah Perancangan
Adapun masalah perancangan yang harus diselesaikan adalah :
1. Bagaimana perancangan Museum Kopi Indonesia sebagai pusat edu-wisata
pengembangan potensi kopi Indonesia dan dapat di akses seluruh kalangan
masyarakat?
2. Bagaimana perancangan Museum yang dapat mewadahi arsip sejarah kopi
Indonesia?
Tujuan berisi penjelasan tujuan proyek tugas akhir ini. Tujuan bisa dikaitkan
dengan penjelasan pada latar belakang atau juga bisa dikaitkan untuk
penyelesaian-penyelesaian lainnya, seperti membantu menyelesaikan masalah
kawasan/kota. Sedangkan, sasaran adalah penjelasan segmen pasar/pelaku yang
dituju untuk melakukan aktivitas di proyek tersebut.
5
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan mengenai perancangan Museum Kopi Indonesia meliputi
beberapa hal sebagai beriut:
1. Pengumpulan data mengenai Museum sesuai standar umum
2. Perancangan museum kopi yang memiliki fungsi tambahan workshop sebagai
pusat edukasi kopi
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
4. Penyebaran dan pemerataan ilmu untuk umum
5. Pengenalan dan penghayatann kesenian
6. Pengenalan kebudayaan antar daerah dan bangsa
7. Visualisasi warisan alam dan budaya
8. Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia
9. Pembangkit rasa bertaqwa dan bersyukur kepada Tuham Yang Maha Esa
8
Pameran, pemutaran film, slide dan lain-lain.
f. Rekreasi
2.1.3. Jenis dan Kedudukan Museum di Indonesia
1. Menurut Museum yang terdapat di Indonesia dibedakan beberapa jenis
klasifikasi (Ayo Kita Mengenal Museum, 2009) :
a. Museum Umum
Merupakan museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti
material manusia dana tau lingkungannya yang berkaitan dengan
berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi.
b. Museum Khusus
Merupakan museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti
material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu
cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi.
9
Museum nasional yang biayanya ditanggung pemerintah pusat;
museum provinsi yang dananya di dapat dari Pemerintah Provinsi;
Museum kota besar dan kota kecil yang dibiayai oleh Pemerintah
Kota.
Museum Swasta
Museum yang biayanya didapat dari pihak swasta; juga ada
museum-museum kecil yang didanai oleh para komunitas
sukarelawan.
Museum Pribadi/Museum Keluarga
Museum yang biayanya didanai oleh dana pribadi/dana keluarga.
Selain itu dana didapat pula dari sumbangan -sumbangan yang dapat
berbentuk uang, aset-aset permodalan, pelayanan, dan lain-lain.
10
b. Taksonomik, penataan yang dilakukan sesuai dengan kelompok atau
sistem klasifikasi.
c. Kronologis, penataan yang dilakukan sesuai dengan usianya dri
yang tertua hingga sekarang/proses dari yang terawal sampai yang
terakhir.
11
Adalah bagian yang berkenaan dengan urusan teknis pada
museum. Terdiri dari tenaga pengelola koleksi, tenaga
konservasi, tenaga reparasi, tenaga bimbingan dan humas.
b. Pengunjung
Berdasarkan intensitas kunjungannya dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu:
Kelompok orang yang secara berkala dan rutin mengunjungi
museum seperti kolektor, seniman, desainer, ilmuwan,
mahasiswa dan pelajar
Pola sirkulasi yang pengunjung rutin
Hall R.Workshop
Pengunjung
Lobby R.Workshop
12
Ruang Diskusi
Gambar 2.2 Diagram pola sirkulasi pengunjung museum
13
2.3. Tinjauan Obyek Sejenis
2.3.1. World Coffee Museum, Vietnam
Berlokasi di provinsi Dataran Tinggi Tengah Dak Lak, Vietnam. Museum kopi
yang diberi nama World Coffee Museum memiliki luas area sebesar 45 hektar.
Merupakan museum yang dimiliki swasta, Trung Nguyen Legend Group yang dapat
menjadi tujuan ideal bagi pecinta kopi baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri.
Gambar 2.3.2 World Coffee Museum Gambar 2.3.3 World Coffee Museum
Museum ini memamerkan lebih dari 10.000 obyek yang berhubungan dengan kopi
di seluruh dunia dari zaman ke zaman,termasuk seperti alat-alat penyajian kopi
14
yang diletakkan diatas displayseperti gambar diatas. Pada dinding museum juga
pajangan-pajangan berbentuk lukisan/foto yang menggambarkan kebun kopi dan
kegiatan-kegiatan perkopian di Vietnam.
15
16