Keadaan dunia usaha di Indonesia belakangan ini sudah mulai menampakkan perkembangan yang cukup berarti. Perkembangan ini tidak lepas dari rencana jangka panjang Indonesia untuk menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas. Dengan adanya globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan dalam usaha bukan hanya milik para pengusaha dalam negeri melainkan juga turut diramaikan oleh pengusaha yang berasal dari luar negeri. Untuk itu para pengusaha harus mempersiapkan perusahaannya secara menyeluruh agar mampu bersaing dengan pengusaha yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri. Salah satu faktor yang menentukan adalah lokasi usaha. Lokasi usaha sering kali dianggap sebagai hal yang sepele, akan tetapi lokasi usaha sangat menentukan kinerja dan keuntungan yang diraih oleh perusahaan. Pemilihan lokasi usaha juga harus berpatokan pada perkembangan pembangunan suatu daerah yang sering kali menimbulkan dampak baik positif maupun negatif yang dapat mempengaruhi kinerja dan perkembangan usaha. Dalam makalah ini akan dijelaskan pembuatan model penentuan lokasi usaha dengan metode faktor- faktor penentu kemajuan usaha.
1.2. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian lokasi dan layout? 2) Apa saja jenis-jenis lokasi? 3) Apa saja pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi? 4) Apa saja pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan layout? 1.3. Tujuan 1) Untuk mengetahui pengertian lokasi 2) Untuk mengetahui jenis-jenis lokasi 3) Untuk mengetahui pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi 4) Untuk mengetahui pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi BAB II KAJIAN PUSTAKA
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai
tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Konsumen dapat melihat langsung barang yang diproduksi atau jenis dijual baik jenis, jumlah maupun harganya. Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih dan bertransaksi atau melakukan pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan secara langsung. Lokasi digunakan untuk berbagai keperluan perusahaan. Pemilihan lokasi tergantung dari jenis kegiatan usaha atau investasi yang dijalankan. Setiap perusahaan paling tidak memiliki empat lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan, yaitu: 1) Lokasi untuk kantor pusat 2) Lokasi untuk pabrik 3) Lokasi untuk gudang 4) Lokasi untuk kantor cabang Prioritas utama untuk menganalisis masalah lokasi adalah penentuan tujuan untuk lokasi jenis apa, apakah untuk kantor pusat, lokasi cabang, lokasi pabrik, atau lokasi gudang. Masing-masing lokasi memiliki pertimbangan sendiri, misalnya apakah lokasi harus dekat dengan konsumen akan sangat berbahaya bagi kehidupan perusahaan. Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produki atau operasi. Perencanaan berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi. Perancangan layout berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi. BAB III PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Lokasi dan Layout
Untuk menjalankan kegiatan usaha diperlukan tempat usaha yang dikenal dengan lokasi. Lokasi ini merupakan komponen penting, baik sebagai tempat menjalankan aktivitas yang melayani konsumen (nasabah/pelanggan), aktivitas produksi, aktivitas penyimpanan, ataupun untuk mengendalikan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Konsumen dapat melihat langsung barang yang diproduksi atau jenis dijual baik jenis, jumlah maupun harganya. Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih dan bertransaksi atau melakukan pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan secara langsung. Lokasi perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang. Sebagai tempat produksi, lokasi digunakan untuk menghasilkan produk baik barang ataupun jasa. Dalam lokasi ini aktivitasnya jelas, mulai dari proses kedatangan bahan baku, pengolahan, sampai dengan pengiriman ke konsumen atau ke gudang. Sebagai tempat produksi, lokasi digunakan untuk memproduksi atau menghasilkan produk baik barang ataupun jasa. Lokasi ini kita kenal dengan nama pabrik. Dalam lokasi ini aktivitasnya jelas, mulai dari proses kedatangan bahan baku, pengolahan, sampai dengan pengiriman ke konsumen atau ke gudang. Sebagai tempat mengendalikan aktivitas perusahaan, lokasi juga berfungsi sebagai tempat pertemuan antara berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Lokasi ini kita kenal dengan nama kantor pusat. Kantor pusat digunakan sebagai tempat membuat perencanaan untuk berbagai kegiatan, melakukan pengendalian atau pengontrolan terhadap semua aktivitas usaha, serta membuat laporan usaha kepada berbagai pihak. Kantor pusat juga memiliki wewenang untuk memutuskan sesuatu yang memiliki nilai strategis. Lokasi untuk menyimpan barang, jasa atau sebagai tempat untuk menyimpan hasil usaha dikenal dengan nama gudang. Gudang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi. Beragam lokasi yang dapat dimiliki perusahaan disesuaikan pula dengan kebutuhan perusahaan. Pendirian suatu lokasi harus memikirkan nilai pentingnya karena akan menimbulkan biaya bagi perusahaan. Penentuan suatu lokasi juga harus tepat sasaran karena lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, baik dari segi finansial maupun nonfinansial. Keuntungan yang diperoleh dengan lokasi yang tepat antara lain : 1) Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan 2) Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah maupun kualifikasinya 3) Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah yang diinginkan secara terus-menerus 4) Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu 5) Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan 6actor 6) Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat Disamping lokasi perusahaan, perlu juga dipikirkan tata letak sebagai tempat melakukan kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout. Layout yang perlu dilakukan adalah terhadap gedung, baik 6actor, bentuk gedung, atau lainnya yang berkaitan dengan gedung tersebut. Kemudian, layout ruangan beserta isinya, kursi, meja lemari, mesin, peralatan dan sebagainya. Penentuan layout juga perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya, fleksibilitas, dan pertimbangan lainnya. Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai keuntungan berikut. 1) Ruang gerak untuk beraktivitas dan pemeliharaan memadai. Artinya suatu ruangan didesain sedemikian rupa sehinga tidak terkesan sumpek. Kemudian, layout juga harus memudahkan untuk melakukan pemeliharaan ruangan atau gedung. 2) Pemakaian ruangan menjadi efisien. Artinya pemakaian ruangan harus dilakukan secara optimal, jangan sampai ada ruangan yang menganggur atau tidak terpakai karena hal ini akan menimbulkan biaya bagi perusahaan. 3) Aliran material menjadi lancar. Artinya jika lanyout dibuat secara benar sehingga produksi menjadi tepat waktu dan tepat sasaran. 4) Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik sehingga memberikan motivasi yang tinggi kepada karyawan. Disamping itu, pelanggan atau komsumen pun betah berbelanja atau berurusan dengan perusahaan. Perusahaan bisnis pada prinsipnya bertujuan untuk menghasilkan profit. Dalam hal ini, profit adalah perbedaan revenue dan cost. Revenue adalah perkalian antara output dengan harganya, dan cost adalah perkalian antara input dengan harganya. Semakin besar perbedaan tersebut, bisnis semakin menguntungkan. Kondisi keuntungan yang ideal adalah jika revenue makin meningkat (sampai maksimal) dan saat yang sama cost makin menurun (semakin minimal). Sehubungan dengan peranan input dan output tersebut pada basis harga masing- masing maka bisnis (yang akan dibangun pada lokasi tertentu) akan berhadapan dengan dua situasi sekaligus, yaitu: pasar output dan pasar input. Pada sisi pasar output, bisnis (firm) bertindak sebagai produsen (supplier) dan pembeli sebagai customer. Sementara pada sisi pasar input, bisnis (firm) bertindak sebagai customer dari supplier dari semua inputnya. Supplier dan customer dapat direpresentasikan sebagai fungsi supply dan fungsi demand di dalam pasar (market). Oleh karena itu, di dalam memilih lokasi bisnis (firm) ada beberapa hal yang perlu dipikirkan secara cermat, yaitu: 1) Apakah ada pasarnya. Dengan kata lain, apakah ada customernya (demand- output) dan juga apakah ada suppliernya (supply-input). Jika ada pasarnya (output dan input), maka langkah berikutnya baru bisa dipikirkan. 2) Seberapa besar revenuenya dan seberapa besar costnya. Besar kecilnya revenue sangat tergantung dari berapa banyak output (produk) yang terjual dan berapa harga jualnya. Revenue ini dipengaruhi oleh customer. Sedangkan besar kecilnya cost sangat tergantung seberapa banyak input (faktor pengadaan atau faktor produksi) dan berapa harga faktornya tersebut. Cost ini dipengaruhi oleh supplier. Input ini terdiri dari input tetap dan input variabel atau dalam arti cost dinyatakan sebagai biaya tetap dan biaya variabel. 3) Bisnis apa yang sedang dicarikan lokasinya. Ada beberapa karakteristik bisnis yang dapat dipilih: production, collection, manufakture, distributor, dan ritel. Masing-masing karakteristik bisnis tersebut memiliki customer dan supplier yang mungkin berbeda dan mungkin sama. Karena itu, menentukan (target) customer dan supplier sangatlah penting dalam memilih lokasi bisnis (firm) tersebut. Dengan demikian, setiap karakteristik bisnis memiliki spesifikasi lokasinya. 4) Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi siapa yang menjadi customer dan siapa yang menjadi supplier, dimana mereka berada dan seberapa besar potensinya. a) Production. Suatu bisnis yang berlandaskan pada sistem produksi (pertambangan, kehutanan, perikanan, peternakan, pertanian tanaman pangan, perkebunan dan sebagainya). Supplier utama bisnis ini sangat tergantung dari source yang terkait dengan sifat-sifat alam seperti geologi dan kandungannya, tanah, vegetasi, kesuburan, curah hujan, iklim, populasi ikan dan ternak dan sebagainya). Customernya bisa salah satu atau semua rantai dalam supply chain, seperti collection, manufacture, distributor, retail atau langsung ke consumer. b) Collection. Suatu bisnis yang melakukan pengumpulan dalam skala-skala yang kecil kemudian dikumpulkan (pool) dan selanjutnya diperdagangkan baik dalam skala kecil atau partai besar (ekspor). Supplier dalam bisnis ini adalah production sedangkan customernya meliputi manufacture, distributor, retail atau langsung ke consumer. c) Manufacture. Suatu bisnis yang melakukan pengolahan atau perakitan. Suppliernya adalah production dan collection. Sedangkan customernya adalah distributor, retail atau langsung ke consumer. d) Distributor. Suatu bisnis yang melakukan distribusi. Suppliernya adalah production, collection dan manufaktur. Customernya adalah retail dan bisa juga consumer. e) Retail. Suatu bisnis yang melakukan eceran. Supliernya adalah production, collection, manufaktur atau distributor. Customernya adalah consumer. Dengan memahami siapa yang menjadi customer dan supplier maka di satu pihak kita bisa mengetahui potensi inputnya (ketersediaan dan kontinuitasnya) dan di pihak lain kita bisa mengetahui potensi outputnya (penyerapan dan kontinuitasnya). Ketersediaan input terkait dengan biaya bahan bakunya, biaya transportasi) sedangkan penyerapan output terkait dengan daya belinya dan pilihannya terhadap produk sejenis dari bisnis yang lain (pesaing). Oleh karenanya dalam memahami langkah-langkah pendahuluan dalam menentukan lokasi bisnis di atas, maka akan mudah bagi kita untuk menerapkan berbagai metode dan teknik penentuan lokasi atau strategi-strategi dalam memilih lokasi bisnis yang sesuai dengan tujuan bisnis 3.2. Jenis-Jenis Lokasi Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa lokasi digunakan untuk berbagai keperluan perusahaan. Pemilihan lokasi tergantung dari jenis kegiatan usaha atau investasi yang dijalankan. Setiap perusahaan paling tidak memiliki empat lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan, yaitu: 5) Lokasi untuk kantor pusat 6) Lokasi untuk pabrik 7) Lokasi untuk gudang 8) Lokasi untuk kantor cabang Kantor pusat merupakan lokasi untuk mengendalikan kegiatan operasional cabang-cabang. Semua laporan kegiatan dan pengambilan keputusan dilakukan di kantor ini. Kantor pusat juga digunakan untuk mengendalikan seluruh aktivitas cabang- cabang usaha. Lokasi untuk kantor pusat biasanya berada di ibu kota 10actor atau provinsi. Lokasi pabrik merupakan lokasi yang digunakan untuk memproses atau memproduksi barang atau jasa. Lokasi ini biasanya didirikan dengan berbagai pertimbangan, apakah mendekati bahan baku, mendekati pasar, sarana dan prasarana, atau transportasi. Lokasi gudang merupakan tempat penyimpanan barang milik perusahaan baik untuk barang yang masuk maupun yang keluar.lokasi gudang biasanya di daerah kawasan pergudangan. Hal ini dilakukan karena lokasi disekitar kawasan pergudangan terkenal aman dan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Lokasi cabang merupakan lokasi untuk kegiatan usaha perusahaan dalam melayani konsumennya. Lokasi ini juga digunakan untuk memajangkan hasil produksi atau berbagai jenis barang yang dijual. Letak lokasi cabang biasanya dekat dengan pasar atau konsumen. Berikut adalah beberapa jenis lokasi perusahaan: 1) Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi yang telah ditentukan. Para pemilik modal mendirikan perusahaan mengambil lokasi yang sudah ditetapkan pemerintah karena dalam kawasan yang ditetapkan tersebut mungkin sudah dibangun sarana listrik, komunikasi, dan tempat pembuangan limbah sehingga tidak membahayakan lingkungan. Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan lain sebagainya. 2) Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang di cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota pelajar. 3) Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam. Contoh: Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim, dan lain sebagainya 4) Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan lain-lain.
3.3. Pertimbangan Penentuan Lokasi
Penentuan lokasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Kesalahan dalam menentukan lokasi akan berakibat fatal bagi suatu usah. Kerugian yang diderita perusahaan sangatlah besar. Oleh karena itu, prioritas untuk menentukan lokasi sebelum ditetapkan perlu dianalisis secara baik. Prioritas utama untuk menganalisis masalah lokasi adalah penentuan tujuan untuk lokasi jenis apa, apakah untuk kantor pusat, lokasi cabang, lokasi pabrik, atau lokasi gudang. Masing-masing lokasi memiliki pertimbangan sendiri, misalnya apakah lokasi harus dekat dengan konsumen akan sangat berbahaya bagi kehidupan perusahaan. Demikian pula lokasi yang terlalu jauh dari bahan baku akan menambah beban biaya, baik biaya transportasi maupun biaya lainnya. Oleh karena itu, penentuan lokasi harus tepat sasaran dengan berbagai pertimbangan. Secara umum pertimbangan untuk menentukan lokasi adalah sebagai berikut: 1) Jenis usaha yang dijalankan 2) Dekat konsumen atau pasar 3) Dekat dengan bahan baku 4) Ketersediaan tenaga kerja 5) Sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air) 6) Dekat dengan pusat pemerintahan 7) Dekat lembaga keuangan 8) Berada di kawasan industri 9) Kemudahan untuk melakukan ekspansi atau perluasan 10) Kondisi adat istiadat, budaya dan sikap masyarakat setempat 11) Hukum yang berlaku di wilayah setempat Untuk lokasi kantor pusat pertimbangan utamanya adalah berada di ibukota negara atau provinsi yang tentunya dekat pusat pemerintahan dan lembaga keuangan, tersedia sarana dan prasarana, serta dekat dengan pasar. Dalam menentukan lokasi usaha, tentu harus mempertimbangkan beberapa faktor tertentu, seperti: 1 Peluang usaha Faktor ini sangat penting untuk diperhatikan dan dianalisis apakah daerah tempat akan dijadikannya lokasi usaha tersebut memiliki peluang yang baik untuk perusahaan dimasa depan atau tidak. 2) Tenaga kerja Faktor tenaga kerja juga dibutuhkan karena suatu usaha tentu membutuhkan tenaga kerja. Faktor tenaga kerja ini dilihat dari mudah atau tidaknya untuk mencari tenaga kerja didaerah tersebut, bagus atau tidaknya kualitas kinerja dari para tenaga yang ada disana, berapa bayaran yang biasanya diberikan untuk para tenaga kerja didaerah tersebut, dan sebagainya. 3) Transportasi Kemudahan untuk akses transportasi dalam penentuan lokasi usaha juga penting karena konsumen tentu akan memikirkan bagaimana cara mereka untuk sampai ke tempat usaha kita nantinya, apakah mudah atau sulit. Karena jika akses transportasi saja sudah susah, ketertarikan konsumen pun dapat berkurang. 4) Akses Parkir Akses parkir untuk para konsumen juga sangat diperlukan karena apabila ada konsumen yang membawa kendaraan pribadi dan ternyata tidak ada akses untuk parkir kendaraan tersebut, tentu konsumen akan merasa kecewa dan konsumen bisa kurang puas terhadap pelayanan perusahaan tersebut. 5) Kepadatan penduduk Tingkat kepadatan penduduk didaerah tersebut sangat diperlukan, karena semakin banyak penduduk yang ada didaerah tersebut, kemungkinan besar bisa menambah jumlah konsumen nantinya. 6) Kekuatan daya beli masyarakat Kemampuan masyarakat dalam membeli suatu barang juga perlu diperhatikan, karena apabila kemampuan masyarakat tidak sesuai dengan target harga jual perusahaan, bisa jadi barang tersebut tidak akan terjual karena kurangnya kemampuan masyarakat untuk membeli barang tersebut. 7) Ketersediaan bahan baku Ketersediaan bahan baku disekitar lingkungan tersebut juga penting karena tanpa adanya bahan baku, perusahaan tentu akan sulit memproduksi barang lagi nantinya sehingga aktivitas produksi perusahaan bisa terhenti. Sementara itu, pertimbangan khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada dua faktor penentu, yaitu 1. Faktor Utama (Primer) Pertimbangan utama dalam penentuan lokasi pabrik adalah: a) Dekat dengan pasar b) Dekat dengan bahan baku c) Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan d) Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya, kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan udara e) Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik f) Sikap masyarakat 2. Faktor sekunder Pertimbangan sekunder dalam penentuan lokasi pabrik adalah: a) Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung. b) Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan datang. c) Kemungkinan untuk perluasan lokasi. d) Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan e) Iklim dan tanah. f) Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat. Kemudian, pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Di kawasan industri. 2) Dekat dengan pasar. 3) Dekat dengan bahan baku. 4) Tersedianya sarana dan prasarana. 5) Transportasi. 3.4. Pertimbangan Penentuan Layout Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produki atau operasi. Perencanaan berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi. Perancangan layout berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi. Untuk memperoleh layout yang baik, perusahaan perlu menentukan hal-hal berikut: 1) Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan Mengetahui jumlah pekerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan akan memudahkan kita mengetahui kapasitas yang dibutuhkan untuk menentukan layout dan penyediaan tempat atau ruangan untuk setiap komponen tersebut. 2) Peralatan untuk menangani material atau bahan Maksud peralatan untuk menangani material atau bahan adalah alat yang digunakan dalam operasi perusahaan. Layout juga sangat tergantung pada jenis material atau bahan yang dipakai, misalnya 15acto dan kereta otomatis untuk memindahkan bahan. 3) Lingkungan dan estetika Keputusan layout juga didasarkan pada lingkungan dan estetika. Tujuannya adalah agar ada keleluasan dan kenyamanan tempat kerja, seperti penentuan jendela dan sirkulasi udara ruangan. 4) Arus informasi Layout juga harus mempertimbangkan arus informasi. Pertimbangan terhadap cara untuk memindahkan informasi atau melakukan komunikasi perlu dibuat sebaik mungkin. 5) Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda Pertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat dan bahan. Pertimbangan penentuan layout secara umum didasarkan pada situasi sebagai berikut. 1) Penentuan Tetap Posisi layout jenis ini ditujukan pada proyek yang tidak mungkin memindahkan produknya karena ukuran, bentuk, atau hal-hal lain. Jadi, produk tetap berada di tempat, sedangkan peralatan dan tenaga kerja yang mendatangi produk. Contohnya gedung, pembuatan kapal. 2) Orientasi proses Layout jenis ini disdasarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa. Biasanya layout jenis ini dapat secara bersamaan menangani suatu produk atau jasa yang berbeda, misalnya rumah sakit. Process layout (functional layout), merupakan jenis layout dengan menempatkan mesin-mesin atau peralatan yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama dalam suatu kelompok atau satu ruangan. Contohnya untuk industri tekstil semua mesin pemotong dikelompokkan dalam satu area atau semua mesin jahit dikelompokkan dalam satu area. Jenis layout ini biasanya untuk usaha job order (sesuai pesanan). 3) Tata Letak Kantor Layout jenis ini berkaitan dengan layout posisi pekerja, peralatan kerja, tempat yang digunakan untuk perpindahan informasi. Jika semua perpindahan informasi diselesaikan dengan telepon atau alat telekomunikasi, masalah layout akan sangat mudah, tetapi jika perpindahan orang dan dokumen dilakukan secara alamiah, layout perlu dipertimbangkan dengan matang. 4) Tata Letak Gudang Layout ini lebih ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan memaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang. Tujuan layout ini adalah untuk memperoleh optimum trade-off antara biaya penanganan dan ruang gudang. 5) Tata Letak Produk Layout jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam produksi yang berulang-ulang dan berlanjut atau kontinu. Biasanya layout ini cocok apabila proses produksinya telah distandarisasikan serta diproduksi dalam jumlah yang besar. Setiap produk akan melewati tahapan operasi yang sama dari awal sampai akhir. Contohnya, perakitan mobil atau sepeda motor.
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan layput peralatan
pabrik adalah 1) Produk yang dihasilkan, apakah barang tahan lama atau tidak. 2) Kebutuhan terhadap ruangan. 3) Urutan produksi, mulai dari proses bahan mentah, setengah jadi, sampai jadi. 4) Jenis dan berat peralatan serta mesin yang akan digunakan. 5) Aliran bahan baku. 6) Udara di ruangan, seperti sinar, pendingin, atau kebisingan suara. 7) Kemudahan pemeliharaan 8) Fleksibilitas (kemudahan berpindah-pindah). Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam penentuan lokasi dan layout adalah: 1) Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat. 2) Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih sehingga dapat memberikan efisiensi. 3) Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya. 4) Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya. 5) Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang akan datang. BAB IV SIMPULAN
Lokasi merupakan tempat untuk melayani konsumen, dapat pula diartikan
sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dangangannya. Konsumen dapat melihat langsung barang yang diproduksi atau dijual dengan berbagai jenis, jumlah maupun harganya. Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih dan bertransaksi atau melakukan pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan secara langsung. Disamping lokasi perusahaan, perlu juga dipikirkan tata letak sebagai tempat melakukan kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout. Layout yang perlu dilakukan adalah terhadap gedung, baik tempat 18actor, bentuk gedung, atau lainnya yang berkaitan dengan gedung tersebut. Kemudian, layout ruangan beserta isinya, kursi, meja, lemari, mesin, peralatan dan sebagainya. Penentuan layout juga perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya, fleksibilitas, dan pertimbangan lainnya. Dalam menentukan lokasi usaha, tentu harus mempertimbangkan beberapa faktor tertentu, seperti: Peluang usaha, Tenaga kerja, Transportasi, Akses parkir, Kepadatan penduduk, Kekuatan daya beli masyarakat, Ketersediaan bahan baku Pemilihan lokasi tergantung dari jenis kegiatan usaha atau investasi yang dijalankan. Setiap perusahaan paling tidak memiliki empat lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan, yaitu lokasi untuk kantor pusat, lokasi untuk pabrik, lokasi untuk gudang, dan lokasi untuk kantor cabang. Penentuan lokasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Kesalahan dalam menentukan lokasi akan berakibat fatal bagi suatu usaha. Kerugian yang diderita perusahaan sangatlah besar. DAFTAR PUSTAKA