Anda di halaman 1dari 19

LOKASI DAN LAYOUT PERUSAHAAN

Mata Kuliah Kewirausahaan


Dosen Pengampu : Drs. Kastawan Mandala,M.M

Oleh
Kelompok 5

Made Prayogi Sentana ( 1707512097 )

I Gede Werdi Putra Kusumayasa ( 1707512126 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

REGULER DENPASAR

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keadaan dunia usaha di Indonesia belakangan ini sudah mulai menampakkan
perkembangan yang cukup berarti. Perkembangan ini tidak lepas dari rencana jangka
panjang Indonesia untuk menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas. Dengan
adanya globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan dalam usaha bukan hanya milik
para pengusaha dalam negeri melainkan juga turut diramaikan oleh pengusaha yang
berasal dari luar negeri. Untuk itu para pengusaha harus mempersiapkan
perusahaannya secara menyeluruh agar mampu bersaing dengan pengusaha yang
berasal dari dalam maupun luar negeri.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan suatu perusahaan dalam
menghadapi persaingan dengan perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri. Salah
satu faktor yang menentukan adalah lokasi usaha. Lokasi usaha sering kali dianggap
sebagai hal yang sepele, akan tetapi lokasi usaha sangat menentukan kinerja dan
keuntungan yang diraih oleh perusahaan.
Pemilihan lokasi usaha juga harus berpatokan pada perkembangan
pembangunan suatu daerah yang sering kali menimbulkan dampak baik positif maupun
negatif yang dapat mempengaruhi kinerja dan perkembangan usaha. Dalam makalah
ini akan dijelaskan pembuatan model penentuan lokasi usaha dengan metode faktor-
faktor penentu kemajuan usaha.

1.2. Rumusan Masalah


1) Apa pengertian lokasi dan layout?
2) Apa saja jenis-jenis lokasi?
3) Apa saja pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi?
4) Apa saja pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan layout?
1.3. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian lokasi
2) Untuk mengetahui jenis-jenis lokasi
3) Untuk mengetahui pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan
lokasi
4) Untuk mengetahui pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan
lokasi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai


tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Konsumen dapat melihat
langsung barang yang diproduksi atau jenis dijual baik jenis, jumlah maupun harganya.
Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih dan bertransaksi atau
melakukan pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan secara langsung.
Lokasi digunakan untuk berbagai keperluan perusahaan. Pemilihan lokasi
tergantung dari jenis kegiatan usaha atau investasi yang dijalankan. Setiap perusahaan
paling tidak memiliki empat lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan
perusahaan, yaitu:
1) Lokasi untuk kantor pusat
2) Lokasi untuk pabrik
3) Lokasi untuk gudang
4) Lokasi untuk kantor cabang
Prioritas utama untuk menganalisis masalah lokasi adalah penentuan tujuan
untuk lokasi jenis apa, apakah untuk kantor pusat, lokasi cabang, lokasi pabrik, atau
lokasi gudang. Masing-masing lokasi memiliki pertimbangan sendiri, misalnya apakah
lokasi harus dekat dengan konsumen akan sangat berbahaya bagi kehidupan
perusahaan.
Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat
menentukan efisiensi produki atau operasi. Perencanaan berkenaan dengan produk,
proses, sumber daya manusia, dan lokasi. Perancangan layout berkenaan dengan
produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Lokasi dan Layout


Untuk menjalankan kegiatan usaha diperlukan tempat usaha yang dikenal dengan
lokasi. Lokasi ini merupakan komponen penting, baik sebagai tempat menjalankan
aktivitas yang melayani konsumen (nasabah/pelanggan), aktivitas produksi, aktivitas
penyimpanan, ataupun untuk mengendalikan kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai
tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Konsumen dapat melihat
langsung barang yang diproduksi atau jenis dijual baik jenis, jumlah maupun harganya.
Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih dan bertransaksi atau
melakukan pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan secara langsung.
Lokasi perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan
kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena
kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh
bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang. Sebagai tempat
produksi, lokasi digunakan untuk menghasilkan produk baik barang ataupun jasa.
Dalam lokasi ini aktivitasnya jelas, mulai dari proses kedatangan bahan baku,
pengolahan, sampai dengan pengiriman ke konsumen atau ke gudang.
Sebagai tempat produksi, lokasi digunakan untuk memproduksi atau
menghasilkan produk baik barang ataupun jasa. Lokasi ini kita kenal dengan nama
pabrik. Dalam lokasi ini aktivitasnya jelas, mulai dari proses kedatangan bahan baku,
pengolahan, sampai dengan pengiriman ke konsumen atau ke gudang.
Sebagai tempat mengendalikan aktivitas perusahaan, lokasi juga berfungsi
sebagai tempat pertemuan antara berbagai pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan. Lokasi ini kita kenal dengan nama kantor pusat. Kantor pusat digunakan
sebagai tempat membuat perencanaan untuk berbagai kegiatan, melakukan
pengendalian atau pengontrolan terhadap semua aktivitas usaha, serta membuat
laporan usaha kepada berbagai pihak. Kantor pusat juga memiliki wewenang untuk
memutuskan sesuatu yang memiliki nilai strategis.
Lokasi untuk menyimpan barang, jasa atau sebagai tempat untuk menyimpan
hasil usaha dikenal dengan nama gudang. Gudang digunakan sebagai tempat untuk
menyimpan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi.
Beragam lokasi yang dapat dimiliki perusahaan disesuaikan pula dengan
kebutuhan perusahaan. Pendirian suatu lokasi harus memikirkan nilai pentingnya
karena akan menimbulkan biaya bagi perusahaan. Penentuan suatu lokasi juga harus
tepat sasaran karena lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi
perusahaan, baik dari segi finansial maupun nonfinansial. Keuntungan yang diperoleh
dengan lokasi yang tepat antara lain :
1) Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
2) Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah
maupun kualifikasinya
3) Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah
yang diinginkan secara terus-menerus
4) Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
5) Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan 6actor
6) Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah
setempat
Disamping lokasi perusahaan, perlu juga dipikirkan tata letak sebagai tempat
melakukan kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout. Layout yang
perlu dilakukan adalah terhadap gedung, baik 6actor, bentuk gedung, atau lainnya yang
berkaitan dengan gedung tersebut. Kemudian, layout ruangan beserta isinya, kursi,
meja lemari, mesin, peralatan dan sebagainya.
Penentuan layout juga perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan
berbagai faktor, seperti keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya,
fleksibilitas, dan pertimbangan lainnya.
Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai keuntungan berikut.
1) Ruang gerak untuk beraktivitas dan pemeliharaan memadai.
Artinya suatu ruangan didesain sedemikian rupa sehinga tidak terkesan sumpek.
Kemudian, layout juga harus memudahkan untuk melakukan pemeliharaan
ruangan atau gedung.
2) Pemakaian ruangan menjadi efisien.
Artinya pemakaian ruangan harus dilakukan secara optimal, jangan sampai ada
ruangan yang menganggur atau tidak terpakai karena hal ini akan menimbulkan
biaya bagi perusahaan.
3) Aliran material menjadi lancar.
Artinya jika lanyout dibuat secara benar sehingga produksi menjadi tepat waktu
dan tepat sasaran.
4) Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja yang lebih baik sehingga memberikan motivasi yang tinggi
kepada karyawan. Disamping itu, pelanggan atau komsumen pun betah
berbelanja atau berurusan dengan perusahaan.
Perusahaan bisnis pada prinsipnya bertujuan untuk menghasilkan profit. Dalam
hal ini, profit adalah perbedaan revenue dan cost. Revenue adalah perkalian antara
output dengan harganya, dan cost adalah perkalian antara input dengan harganya.
Semakin besar perbedaan tersebut, bisnis semakin menguntungkan. Kondisi
keuntungan yang ideal adalah jika revenue makin meningkat (sampai maksimal) dan
saat yang sama cost makin menurun (semakin minimal).
Sehubungan dengan peranan input dan output tersebut pada basis harga masing-
masing maka bisnis (yang akan dibangun pada lokasi tertentu) akan berhadapan dengan
dua situasi sekaligus, yaitu: pasar output dan pasar input. Pada sisi pasar output, bisnis
(firm) bertindak sebagai produsen (supplier) dan pembeli sebagai customer. Sementara
pada sisi pasar input, bisnis (firm) bertindak sebagai customer dari supplier dari semua
inputnya. Supplier dan customer dapat direpresentasikan sebagai fungsi supply dan
fungsi demand di dalam pasar (market).
Oleh karena itu, di dalam memilih lokasi bisnis (firm) ada beberapa hal yang
perlu dipikirkan secara cermat, yaitu:
1) Apakah ada pasarnya. Dengan kata lain, apakah ada customernya (demand-
output) dan juga apakah ada suppliernya (supply-input). Jika ada pasarnya
(output dan input), maka langkah berikutnya baru bisa dipikirkan.
2) Seberapa besar revenuenya dan seberapa besar costnya. Besar kecilnya revenue
sangat tergantung dari berapa banyak output (produk) yang terjual dan berapa
harga jualnya. Revenue ini dipengaruhi oleh customer. Sedangkan besar kecilnya
cost sangat tergantung seberapa banyak input (faktor pengadaan atau faktor
produksi) dan berapa harga faktornya tersebut. Cost ini dipengaruhi oleh
supplier. Input ini terdiri dari input tetap dan input variabel atau dalam arti cost
dinyatakan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.
3) Bisnis apa yang sedang dicarikan lokasinya. Ada beberapa karakteristik bisnis
yang dapat dipilih: production, collection, manufakture, distributor, dan ritel.
Masing-masing karakteristik bisnis tersebut memiliki customer dan supplier
yang mungkin berbeda dan mungkin sama. Karena itu, menentukan (target)
customer dan supplier sangatlah penting dalam memilih lokasi bisnis (firm)
tersebut. Dengan demikian, setiap karakteristik bisnis memiliki spesifikasi
lokasinya.
4) Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi siapa yang menjadi customer dan
siapa yang menjadi supplier, dimana mereka berada dan seberapa besar
potensinya.
a) Production. Suatu bisnis yang berlandaskan pada sistem produksi
(pertambangan, kehutanan, perikanan, peternakan, pertanian tanaman
pangan, perkebunan dan sebagainya). Supplier utama bisnis ini sangat
tergantung dari source yang terkait dengan sifat-sifat alam seperti geologi
dan kandungannya, tanah, vegetasi, kesuburan, curah hujan, iklim, populasi
ikan dan ternak dan sebagainya). Customernya bisa salah satu atau semua
rantai dalam supply chain, seperti collection, manufacture, distributor, retail
atau langsung ke consumer.
b) Collection. Suatu bisnis yang melakukan pengumpulan dalam skala-skala
yang kecil kemudian dikumpulkan (pool) dan selanjutnya diperdagangkan
baik dalam skala kecil atau partai besar (ekspor). Supplier dalam bisnis ini
adalah production sedangkan customernya meliputi manufacture,
distributor, retail atau langsung ke consumer.
c) Manufacture. Suatu bisnis yang melakukan pengolahan atau perakitan.
Suppliernya adalah production dan collection. Sedangkan customernya
adalah distributor, retail atau langsung ke consumer.
d) Distributor. Suatu bisnis yang melakukan distribusi. Suppliernya adalah
production, collection dan manufaktur. Customernya adalah retail dan bisa
juga consumer.
e) Retail. Suatu bisnis yang melakukan eceran. Supliernya adalah production,
collection, manufaktur atau distributor. Customernya adalah consumer.
Dengan memahami siapa yang menjadi customer dan supplier maka di satu pihak
kita bisa mengetahui potensi inputnya (ketersediaan dan kontinuitasnya) dan di pihak
lain kita bisa mengetahui potensi outputnya (penyerapan dan kontinuitasnya).
Ketersediaan input terkait dengan biaya bahan bakunya, biaya transportasi) sedangkan
penyerapan output terkait dengan daya belinya dan pilihannya terhadap produk sejenis
dari bisnis yang lain (pesaing).
Oleh karenanya dalam memahami langkah-langkah pendahuluan dalam
menentukan lokasi bisnis di atas, maka akan mudah bagi kita untuk menerapkan
berbagai metode dan teknik penentuan lokasi atau strategi-strategi dalam memilih
lokasi bisnis yang sesuai dengan tujuan bisnis
3.2. Jenis-Jenis Lokasi
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa lokasi digunakan untuk berbagai keperluan
perusahaan. Pemilihan lokasi tergantung dari jenis kegiatan usaha atau investasi yang
dijalankan. Setiap perusahaan paling tidak memiliki empat lokasi yang
dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan, yaitu:
5) Lokasi untuk kantor pusat
6) Lokasi untuk pabrik
7) Lokasi untuk gudang
8) Lokasi untuk kantor cabang
Kantor pusat merupakan lokasi untuk mengendalikan kegiatan operasional
cabang-cabang. Semua laporan kegiatan dan pengambilan keputusan dilakukan di
kantor ini. Kantor pusat juga digunakan untuk mengendalikan seluruh aktivitas cabang-
cabang usaha. Lokasi untuk kantor pusat biasanya berada di ibu kota 10actor atau
provinsi.
Lokasi pabrik merupakan lokasi yang digunakan untuk memproses atau
memproduksi barang atau jasa. Lokasi ini biasanya didirikan dengan berbagai
pertimbangan, apakah mendekati bahan baku, mendekati pasar, sarana dan prasarana,
atau transportasi.
Lokasi gudang merupakan tempat penyimpanan barang milik perusahaan baik
untuk barang yang masuk maupun yang keluar.lokasi gudang biasanya di daerah
kawasan pergudangan. Hal ini dilakukan karena lokasi disekitar kawasan pergudangan
terkenal aman dan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.
Lokasi cabang merupakan lokasi untuk kegiatan usaha perusahaan dalam
melayani konsumennya. Lokasi ini juga digunakan untuk memajangkan hasil produksi
atau berbagai jenis barang yang dijual. Letak lokasi cabang biasanya dekat dengan
pasar atau konsumen.
Berikut adalah beberapa jenis lokasi perusahaan:
1) Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah
Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di
luar lokasi yang telah ditentukan. Para pemilik modal mendirikan perusahaan
mengambil lokasi yang sudah ditetapkan pemerintah karena dalam kawasan yang
ditetapkan tersebut mungkin sudah dibangun sarana listrik, komunikasi, dan tempat
pembuangan limbah sehingga tidak membahayakan lingkungan. Contohnya adalah
seperti kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan lain sebagainya.
2) Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah
Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang
dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun
perusahaan udang di cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha
pendidikan di yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota pelajar.
3) Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh
alam. Contoh: Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam
di bontang kaltim, dan lain sebagainya
4) Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor
ekonomi seperti faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar,
ketersediaan bahan baku, dan lain-lain.

3.3. Pertimbangan Penentuan Lokasi


Penentuan lokasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Kesalahan
dalam menentukan lokasi akan berakibat fatal bagi suatu usah. Kerugian yang diderita
perusahaan sangatlah besar. Oleh karena itu, prioritas untuk menentukan lokasi
sebelum ditetapkan perlu dianalisis secara baik.
Prioritas utama untuk menganalisis masalah lokasi adalah penentuan tujuan
untuk lokasi jenis apa, apakah untuk kantor pusat, lokasi cabang, lokasi pabrik, atau
lokasi gudang. Masing-masing lokasi memiliki pertimbangan sendiri, misalnya apakah
lokasi harus dekat dengan konsumen akan sangat berbahaya bagi kehidupan
perusahaan. Demikian pula lokasi yang terlalu jauh dari bahan baku akan menambah
beban biaya, baik biaya transportasi maupun biaya lainnya. Oleh karena itu, penentuan
lokasi harus tepat sasaran dengan berbagai pertimbangan.
Secara umum pertimbangan untuk menentukan lokasi adalah sebagai berikut:
1) Jenis usaha yang dijalankan
2) Dekat konsumen atau pasar
3) Dekat dengan bahan baku
4) Ketersediaan tenaga kerja
5) Sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air)
6) Dekat dengan pusat pemerintahan
7) Dekat lembaga keuangan
8) Berada di kawasan industri
9) Kemudahan untuk melakukan ekspansi atau perluasan
10) Kondisi adat istiadat, budaya dan sikap masyarakat setempat
11) Hukum yang berlaku di wilayah setempat
Untuk lokasi kantor pusat pertimbangan utamanya adalah berada di ibukota
negara atau provinsi yang tentunya dekat pusat pemerintahan dan lembaga keuangan,
tersedia sarana dan prasarana, serta dekat dengan pasar.
Dalam menentukan lokasi usaha, tentu harus mempertimbangkan beberapa
faktor tertentu, seperti:
1 Peluang usaha
Faktor ini sangat penting untuk diperhatikan dan dianalisis apakah daerah tempat
akan dijadikannya lokasi usaha tersebut memiliki peluang yang baik untuk perusahaan
dimasa depan atau tidak.
2) Tenaga kerja
Faktor tenaga kerja juga dibutuhkan karena suatu usaha tentu membutuhkan
tenaga kerja. Faktor tenaga kerja ini dilihat dari mudah atau tidaknya untuk mencari
tenaga kerja didaerah tersebut, bagus atau tidaknya kualitas kinerja dari para tenaga
yang ada disana, berapa bayaran yang biasanya diberikan untuk para tenaga kerja
didaerah tersebut, dan sebagainya.
3) Transportasi
Kemudahan untuk akses transportasi dalam penentuan lokasi usaha juga penting
karena konsumen tentu akan memikirkan bagaimana cara mereka untuk sampai ke
tempat usaha kita nantinya, apakah mudah atau sulit. Karena jika akses transportasi
saja sudah susah, ketertarikan konsumen pun dapat berkurang.
4) Akses Parkir
Akses parkir untuk para konsumen juga sangat diperlukan karena apabila ada
konsumen yang membawa kendaraan pribadi dan ternyata tidak ada akses untuk parkir
kendaraan tersebut, tentu konsumen akan merasa kecewa dan konsumen bisa kurang
puas terhadap pelayanan perusahaan tersebut.
5) Kepadatan penduduk
Tingkat kepadatan penduduk didaerah tersebut sangat diperlukan, karena
semakin banyak penduduk yang ada didaerah tersebut, kemungkinan besar bisa
menambah jumlah konsumen nantinya.
6) Kekuatan daya beli masyarakat
Kemampuan masyarakat dalam membeli suatu barang juga perlu diperhatikan,
karena apabila kemampuan masyarakat tidak sesuai dengan target harga jual
perusahaan, bisa jadi barang tersebut tidak akan terjual karena kurangnya kemampuan
masyarakat untuk membeli barang tersebut.
7) Ketersediaan bahan baku
Ketersediaan bahan baku disekitar lingkungan tersebut juga penting karena tanpa
adanya bahan baku, perusahaan tentu akan sulit memproduksi barang lagi nantinya
sehingga aktivitas produksi perusahaan bisa terhenti.
Sementara itu, pertimbangan khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada dua
faktor penentu, yaitu
1. Faktor Utama (Primer)
Pertimbangan utama dalam penentuan lokasi pabrik adalah:
a) Dekat dengan pasar
b) Dekat dengan bahan baku
c) Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan
d) Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya, kereta api, pelabuhan laut,
pelabuhan udara
e) Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik
f) Sikap masyarakat
2. Faktor sekunder
Pertimbangan sekunder dalam penentuan lokasi pabrik adalah:
a) Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau
pembangunan gedung.
b) Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang
akan datang.
c) Kemungkinan untuk perluasan lokasi.
d) Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan
e) Iklim dan tanah.
f) Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat.
Kemudian, pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan adalah
sebagai berikut.
1) Di kawasan industri.
2) Dekat dengan pasar.
3) Dekat dengan bahan baku.
4) Tersedianya sarana dan prasarana.
5) Transportasi.
3.4. Pertimbangan Penentuan Layout
Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat
menentukan efisiensi produki atau operasi. Perencanaan berkenaan dengan produk,
proses, sumber daya manusia, dan lokasi. Perancangan layout berkenaan dengan
produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi.
Untuk memperoleh layout yang baik, perusahaan perlu menentukan hal-hal
berikut:
1) Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan
Mengetahui jumlah pekerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan akan
memudahkan kita mengetahui kapasitas yang dibutuhkan untuk menentukan
layout dan penyediaan tempat atau ruangan untuk setiap komponen tersebut.
2) Peralatan untuk menangani material atau bahan
Maksud peralatan untuk menangani material atau bahan adalah alat yang
digunakan dalam operasi perusahaan. Layout juga sangat tergantung pada jenis
material atau bahan yang dipakai, misalnya 15acto dan kereta otomatis untuk
memindahkan bahan.
3) Lingkungan dan estetika
Keputusan layout juga didasarkan pada lingkungan dan estetika. Tujuannya
adalah agar ada keleluasan dan kenyamanan tempat kerja, seperti penentuan
jendela dan sirkulasi udara ruangan.
4) Arus informasi
Layout juga harus mempertimbangkan arus informasi. Pertimbangan terhadap
cara untuk memindahkan informasi atau melakukan komunikasi perlu dibuat
sebaik mungkin.
5) Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda
Pertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat
dan bahan.
Pertimbangan penentuan layout secara umum didasarkan pada situasi sebagai
berikut.
1) Penentuan Tetap
Posisi layout jenis ini ditujukan pada proyek yang tidak mungkin memindahkan
produknya karena ukuran, bentuk, atau hal-hal lain. Jadi, produk tetap berada di
tempat, sedangkan peralatan dan tenaga kerja yang mendatangi produk.
Contohnya gedung, pembuatan kapal.
2) Orientasi proses
Layout jenis ini disdasarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa.
Biasanya layout jenis ini dapat secara bersamaan menangani suatu produk atau
jasa yang berbeda, misalnya rumah sakit. Process layout (functional layout),
merupakan jenis layout dengan menempatkan mesin-mesin atau peralatan yang
sejenis atau mempunyai fungsi yang sama dalam suatu kelompok atau satu
ruangan. Contohnya untuk industri tekstil semua mesin pemotong
dikelompokkan dalam satu area atau semua mesin jahit dikelompokkan dalam
satu area. Jenis layout ini biasanya untuk usaha job order (sesuai pesanan).
3) Tata Letak Kantor
Layout jenis ini berkaitan dengan layout posisi pekerja, peralatan kerja, tempat
yang digunakan untuk perpindahan informasi. Jika semua perpindahan
informasi diselesaikan dengan telepon atau alat telekomunikasi, masalah layout
akan sangat mudah, tetapi jika perpindahan orang dan dokumen dilakukan
secara alamiah, layout perlu dipertimbangkan dengan matang.
4) Tata Letak Gudang
Layout ini lebih ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan
memaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang. Tujuan layout ini adalah untuk
memperoleh optimum trade-off antara biaya penanganan dan ruang gudang.
5) Tata Letak Produk
Layout jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam
produksi yang berulang-ulang dan berlanjut atau kontinu. Biasanya layout ini
cocok apabila proses produksinya telah distandarisasikan serta diproduksi
dalam jumlah yang besar. Setiap produk akan melewati tahapan operasi yang
sama dari awal sampai akhir. Contohnya, perakitan mobil atau sepeda motor.

Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan layput peralatan


pabrik adalah
1) Produk yang dihasilkan, apakah barang tahan lama atau tidak.
2) Kebutuhan terhadap ruangan.
3) Urutan produksi, mulai dari proses bahan mentah, setengah jadi, sampai jadi.
4) Jenis dan berat peralatan serta mesin yang akan digunakan.
5) Aliran bahan baku.
6) Udara di ruangan, seperti sinar, pendingin, atau kebisingan suara.
7) Kemudahan pemeliharaan
8) Fleksibilitas (kemudahan berpindah-pindah).
Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam penentuan lokasi dan layout
adalah:
1) Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,
gudang, cabang, maupun kantor pusat.
2) Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi
yang dipilih sehingga dapat memberikan efisiensi.
3) Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang paling tepat dalam
menjalankan produksinya.
4) Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik untuk
dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
5) Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di
masa yang akan datang.
BAB IV
SIMPULAN

Lokasi merupakan tempat untuk melayani konsumen, dapat pula diartikan


sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dangangannya. Konsumen dapat
melihat langsung barang yang diproduksi atau dijual dengan berbagai jenis, jumlah
maupun harganya. Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih dan
bertransaksi atau melakukan pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan secara
langsung.
Disamping lokasi perusahaan, perlu juga dipikirkan tata letak sebagai tempat
melakukan kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout. Layout yang
perlu dilakukan adalah terhadap gedung, baik tempat 18actor, bentuk gedung, atau
lainnya yang berkaitan dengan gedung tersebut. Kemudian, layout ruangan beserta
isinya, kursi, meja, lemari, mesin, peralatan dan sebagainya.
Penentuan layout juga perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan
berbagai faktor, seperti keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya,
fleksibilitas, dan pertimbangan lainnya.
Dalam menentukan lokasi usaha, tentu harus mempertimbangkan beberapa
faktor tertentu, seperti: Peluang usaha, Tenaga kerja, Transportasi, Akses parkir,
Kepadatan penduduk, Kekuatan daya beli masyarakat, Ketersediaan bahan baku
Pemilihan lokasi tergantung dari jenis kegiatan usaha atau investasi yang
dijalankan. Setiap perusahaan paling tidak memiliki empat lokasi yang
dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan, yaitu lokasi untuk kantor pusat, lokasi
untuk pabrik, lokasi untuk gudang, dan lokasi untuk kantor cabang.
Penentuan lokasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Kesalahan
dalam menentukan lokasi akan berakibat fatal bagi suatu usaha. Kerugian yang diderita
perusahaan sangatlah besar.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/22888132/Makalah_Kewirausahaan

Anda mungkin juga menyukai