Kebijakan VCT
Kebijakan VCT
NOMOR :
TENTANG :
KEBIJAKAN PELAYANAN VCT
RUMAH SAKIT PENA 98
DIREKTUR RUMAH SAKIT PENA 98
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan dan memberlakukan Kebijakan Pelayanan VCT di
Rumah Saki Pena 98 sebagaimana tertulis di dalam lampiran ini.
Kedua : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Peraturan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
KEBIJAKAN
PELAYANAN VCT
RUMAH SAKIT PENA 98
1. Pelayanan VCT
A. Pelayanan VCT
a. Rumah Sakit Pena 98 Menyelenggarakan Pelayanan VCT Statis yang dilaksanakan
di Klinik Mutiara.
b. Rs Pena 98 menyelenggarakan pelayanan VCT one day service mulai dari konseling
pra tes, pemeriksaan laboratorium dan konseling pasca tes.
c. Rumah Sakit Pena 98 menetapkan pada setiap pasien TB yang positif wajib
dilakukan VCT dan pada setiap pasien HIV yang positif wajib dilakukan
pemeriksaan TB
B. Pelayanan PITC
a. Rumah Sakit Pena 98 Menyelenggarakan Pelayanan PITC dengan menawarkan
kepada pasien yang menunjukkan gejala infeksi opportunistik dan populasi kunci
untuk dilakukan tes HIV;
b. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan untuk pasien dengan populasi kunci ( pekerja
seks, pengguna narkoba suntik, LSL ( laki-laki seks dengan laki-laki), waria,
pasangan ODHA, ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, pasien hepatitis, warga binaan
pemasyarakatan, laki-laki beresiko tinggi untuk dilakukan PITC sebelum dilakukan
tindakan operatif.
c. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan pasien diluar populasi kunci untuk dilakukan
pemeriksaan skrining HIV dengan menggunakan satu jenis reagensia dan hasil tidak
disampaikan kepada pasien. Pemeriksaan HIV hanya digunakan untuk alasan
keselamatan dan keamanan petugas dalam melakukan tindakan operatif. Jika hasil
positif maka pasien dirujuk ke klinik VCT. Pemeriksaan dibebankan kepada pasien.
2. Pelayanan PMTCT
A. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan strategi pencegahan penularan HIV pada
perempuan usia produktif dengan menawarkan pemeriksaan tes HIV pada ibu hamil
saat ANC pertama kali.
B. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan strategi pencegahan kehamilan yang tidak
direncanakan pada perempuan HIV positif dengan melakukan intervensi PPIA
komprehensif agar ibu tidak menularkan HIV kepada bayi yang dikandungnya
C. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan strategi pencegahan penularan HIV dari ibu hamil
positif ke bayi dengan pemberian terapi ARV dimulai pada stadium klinis berapapun
atau tanpa menunggu hasil pemeriksaan CD4. Dan Memberikan profilaksi HIV pada
bayi baru lahir dari Ibu HIV positif.
D. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan strategi dukungan psikologis, sosial dan perawatan
kepada ibu HIV positif beserta bayi dan keluarga
3. Pelayanan Laboratorium
A. Rumah Sakit Pena 98 menyelenggarakan pemeriksaan laboratorium HIV dengan
menggunakan strategi III.
B. Rumah Sakit Pena 98 menyelenggarakan pemeriksaan laboratorium HIV disertai
dengan pemeriksaan IMS dan TB.
C. Rumah Sakit Pena 98 merujuk pemeriksaan laboratorium CD4, Viral Load, dan PCR
ke RS Rujukan yang dilakukan untuk memantau penderita HIV.
D. Rumah Sakit Pena 98 menetapkan penggunaan reagensia di klinik VCT pada populasi
kunci ( pekerja seks, pengguna narkoba suntik, LSL ( laki-laki seks dengan laki-laki),
waria, pasangan ODHA, ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, pasien hepatitis, warga
binaan pemasyarakatan, laki-laki beresiko tinggi ) menggunakan reagen yang dibiayai
oleh pemerintah. Penggunaan reagensia pada pasien diluar populasi kunci di luar klinik
VCT dibebankan kepada pasien.