Anda di halaman 1dari 4

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT PENA 98

NOMOR :

TENTANG :
KEBIJAKAN PELAYANAN VCT
RUMAH SAKIT PENA 98
DIREKTUR RUMAH SAKIT PENA 98

Menimbang : Bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan medis yang optimal


dan penanggulangan HIV-AIDS, perlu ditetapkan Kebijakan
Pelayanan VCT.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
5. Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Paten Oleh Pemerintah Terhadap Obat Antiviral dan
Antiretroviral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 173);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/PER/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan HIV dan AIDS (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 654);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2013 tentang
Pedoman Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 978);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2014 tentang
Pedoman Konseling dan Tes HIV (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1713);
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/482/2014 tentang Rumah Sakit Rujukan
Bagi Orang Dengan HIV AIDS;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan dan memberlakukan Kebijakan Pelayanan VCT di
Rumah Saki Pena 98 sebagaimana tertulis di dalam lampiran ini.
Kedua : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Peraturan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Kab. Bogor


Pada tanggal :
Rumah Sakit Pena 98
Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama RS Pena 98 Kebijakan Pelayanan VCT
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN
PELAYANAN VCT
RUMAH SAKIT PENA 98

1. Pelayanan VCT
A. Pelayanan VCT
a. Rumah Sakit Pena 98 Menyelenggarakan Pelayanan VCT Statis yang dilaksanakan
di Klinik Mutiara.
b. Rs Pena 98 menyelenggarakan pelayanan VCT one day service mulai dari konseling
pra tes, pemeriksaan laboratorium dan konseling pasca tes.
c. Rumah Sakit Pena 98 menetapkan pada setiap pasien TB yang positif wajib
dilakukan VCT dan pada setiap pasien HIV yang positif wajib dilakukan
pemeriksaan TB

B. Pelayanan PITC
a. Rumah Sakit Pena 98 Menyelenggarakan Pelayanan PITC dengan menawarkan
kepada pasien yang menunjukkan gejala infeksi opportunistik dan populasi kunci
untuk dilakukan tes HIV;
b. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan untuk pasien dengan populasi kunci ( pekerja
seks, pengguna narkoba suntik, LSL ( laki-laki seks dengan laki-laki), waria,
pasangan ODHA, ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, pasien hepatitis, warga binaan
pemasyarakatan, laki-laki beresiko tinggi untuk dilakukan PITC sebelum dilakukan
tindakan operatif.
c. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan pasien diluar populasi kunci untuk dilakukan
pemeriksaan skrining HIV dengan menggunakan satu jenis reagensia dan hasil tidak
disampaikan kepada pasien. Pemeriksaan HIV hanya digunakan untuk alasan
keselamatan dan keamanan petugas dalam melakukan tindakan operatif. Jika hasil
positif maka pasien dirujuk ke klinik VCT. Pemeriksaan dibebankan kepada pasien.

2. Pelayanan PMTCT
A. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan strategi pencegahan penularan HIV pada
perempuan usia produktif dengan menawarkan pemeriksaan tes HIV pada ibu hamil
saat ANC pertama kali.
B. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan strategi pencegahan kehamilan yang tidak
direncanakan pada perempuan HIV positif dengan melakukan intervensi PPIA
komprehensif agar ibu tidak menularkan HIV kepada bayi yang dikandungnya
C. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan strategi pencegahan penularan HIV dari ibu hamil
positif ke bayi dengan pemberian terapi ARV dimulai pada stadium klinis berapapun
atau tanpa menunggu hasil pemeriksaan CD4. Dan Memberikan profilaksi HIV pada
bayi baru lahir dari Ibu HIV positif.
D. Rumah Sakit Pena 98 Menetapkan strategi dukungan psikologis, sosial dan perawatan
kepada ibu HIV positif beserta bayi dan keluarga

3. Pelayanan Laboratorium
A. Rumah Sakit Pena 98 menyelenggarakan pemeriksaan laboratorium HIV dengan
menggunakan strategi III.
B. Rumah Sakit Pena 98 menyelenggarakan pemeriksaan laboratorium HIV disertai
dengan pemeriksaan IMS dan TB.
C. Rumah Sakit Pena 98 merujuk pemeriksaan laboratorium CD4, Viral Load, dan PCR
ke RS Rujukan yang dilakukan untuk memantau penderita HIV.
D. Rumah Sakit Pena 98 menetapkan penggunaan reagensia di klinik VCT pada populasi
kunci ( pekerja seks, pengguna narkoba suntik, LSL ( laki-laki seks dengan laki-laki),
waria, pasangan ODHA, ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, pasien hepatitis, warga
binaan pemasyarakatan, laki-laki beresiko tinggi ) menggunakan reagen yang dibiayai
oleh pemerintah. Penggunaan reagensia pada pasien diluar populasi kunci di luar klinik
VCT dibebankan kepada pasien.

4. Inform Consent HIV


A. Rumah sakit melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan VCT
yang di terimanya dengan cara memberikan informed consent. Pasien harus diberi
penjelasan tentang hal yang berhubungan dengan pelayanan yang direncanakan, karena
diperlukan untuk suatu keputusan persetujuan.
B. Persetujuan tindakan kedokteran / informed consent HIV diberikan untuk persetujuan
Skrining dan Tes HIV.

Ditetapkan di : Kab. Bogor


Pada tanggal :
Rumah Sakit Pena 98

Anda mungkin juga menyukai