Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
Hari/tanggal : Rabu, 30 Oktober 2019
Jam : 15.00 WIB
Tempat : IBS RSUD Wates
Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumen
Sumber data : Klien, tim kesehatan, status kesehatan klien
Oleh : Endang

1. Identitas Pasien
Nama : An.F
Umur : 12 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : islam
Suku bangsa : jawa
Alamat : Kulon Progo
Diagosa pre operasi : Limfadenopati
Tindakan operasi : Biopsi
Tanggal operasi : 31 oktober 2019
Dokter bedah : dr. Yogi, Sp. B.
Dokter anestesi : dr. Susilo, Sp. An

2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. M.
Umur : 36 tahun
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan pasien : Ibu
3. Anamnesa
a. Keluhan utama :
Terdapat benjolan dileher sebelah kiri
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien dirawat di bangsal Anggrek pada tanggal 30 Oktober 2019 dengan keluhan
terdapat benjolan dileher sebelah kiri
c. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan belum pernah dioperasi sebelumnya
d. Riwayat penyakit keluarga :
Ny.M mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit seperti Hipertensi,
Jantung, Diabetes Melitus maupun penyakit menular lainnya

3. Status Gizi
- BB : 31 kg
- TB : 139 cm
- IMT : 16 Kg/m2 (normal)

4. Pemeriksaan Fisik
a. Breath
- RR 20x/menit
- Tidak ada sumbatan jalan nafas
- Pasien tidak mengalami sesak nafas
- Suara nafas vesikuler
- Tidak ada cuping hidung
- Tidak ada retraksi dada
b. Blood
- TD : 100/60
- Nadi : 90x/menit
- Hasil EKG : NSR
c. Brain
- Kesadaran : CM
- GCS : 15 E4V5M6
-
d. Bladder
Produksi urin : tidak terkaji (tidak terpasang kateter)
e. Bowel
- Tidak ada pembesaran hepar
- Terdengar bising usus 5x/menit
f. Bone
- Tidak ada kaku kuduk
- Tidak ada fraktur
- Tidak ada kelainan tulang belakang
5. Psikologis
- Klien mengatakan merasa deg-deg an akan operasi
- Klien tampak gelisah
- Wajah klien tampak tegang

6. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium: tanggal 28 Oktober 2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 13 12.3-17.5 g/dl
Leukosit 8 4.4 – 11.3 ribu/ul
Trombosit 340 150-400 ribu/ul
Na 136 135-145 mmol/l
K 4.2 3,5-5,3 mmol/l
Cl 98
Masa Perdarahan (BT) 2’30’’ <6 menit
Masa Penjendalan (CT) 9’ <12 menit
Gol Darah B
HBsAg Negatif Negatif
6. Diagnosis Anestesi
Pediatrik usia 12 tahun, dengan diagnosa medis limfadenopati akan dilakukan
tindakan biopsi dengan status fisik ASA 1 direncakana General Anestesi menggunakan
LMA.
B. Persiapan penatalaksanaan anestesi
1. Persiapan Alat
a. Persiapan alat General Anestesi Inhalasi dengan LMA. Alat yang dipersiapkan :
LMA ukuran 2,5 dan 3, induksi set, facemask ukuran 3, dan mesin anestesi dengan
agen sevoflurene yang terisi cukup
b. Persiapan bedside monitor yaitu tekanan darah, nadi, pulse oxymetri
c. Siapkan lembar laporan durante anestesi
2. Persiapan obat
a. Obat untuk Premedikasi
Cefotaxim 500 mg, Medazolam 1mg,
b. Obat Induksi
Propofol 70 mg
c. Obat Musle Relaxan
Roccularium 15mg
d. Obat Inhalasi
Sevoflurene 2%
e. Obat Analgetik
Fentanyl 70mcg
f. Obat Anti Emetik
Ondancentron 4 mg
g. Obat antiInflamasi
Dexametason 500mg
h. Obat vassopresor
Efedrin 5 mg
i. Cairan infuse
Kristaloid : asering 780 ml
C. Analisa Data
Data Masalah Penyebab
PRE ANESTESI
Ds : Risiko Defisiensi Asupan Cairan
- Klien mengatakan puasa sejak pukul 01.00 Volume Cairan Kurang
- Klirn mengatakan haus
Do :
- Mukosa bibir tampak kering
- TD 100/60 mmHg

Ds : Ansietas Stressor Operasi


- Klien mengatakan merasa deg-deg an akan
operasi
Do :
- Klien tampak gelisah
- Wajah klien tampak tegang

DURANTE ANESTESI
Ds : - Risiko kecelakaan Efek anestesi umum
Do : cedera
- Pasien dalam kondisi terbius
- Pasien belum sadar penuh
POST ANESTESI
DS : Nyeri akut Tindakan operasi
- Klien mengeluh nyeri pada bagian yang
dioperasi
DO :
- Klien tampak merintih

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


1. Pre Anestesi
a. Risiko defisiensi volume cairan b.d. Asupan cairan kurang
b. Ansietas b.d. Stressor operasi
2. Durante Anestesi
a. Risiko kecelakaan cedera b.d. Efek anestesi umum
3. Post Anestesi
a. Nyeri akut b.d. Tindakan operasi
E. PERENCANAAN,PELAKSANAAN DAN EVALUASI

Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Pre Anestesi
Risiko Defisiensi Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober 2019, Pukul:
Volume Cairan b.d.
2019, Pukul: 08.30 WIB 2019, Pukul: 08.30 2019, Pukul: 08.30 09.45 WIB oleh Endang
Asupan Cairan
Kurang oleh Endang WIB oleh Endang WIB oleh Endang

a. Kaji tingkat 1. mengkaji tingkat S


Setelah dilakukan tindakan kekurangan kekurangan - balance cairan +30 cc
keperawatan selama 1 jam, volume cairan volume cairan - hemodinamik dalam rentan
Risiko Defisiensi Volume b. Kolaborasi 2. berkolaborasi normal TD: 100/60, Nadi:
Cairan teratasi dengan pemberian pemberian cairan 90, SpO2 100%
kriteria hasil: cairan parenteral parenteral A: Risiko Defisiensi Volume
a. Mukosa bibir tidak c. Monitor 3. Memonitor Cairan teratasi sebagian
tampak kering. masukan dan masukan dan P: monitor vital sign pasien setiap
b. Cairan intravena masuk keluaran cairan keluaran cairan 15 menit
dengan lancar. pasien pasien
d. Monitor 4. memonitor
hemodinamik hemodinamik

Ansietas b.d. Stressor Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober 2019, Pukul:
Operasi 2019, Pukul: 08.45 WIB 2019, Pukul: 08.45 2019, Pukul: 08.45 09.50 WIB oleh Endang
oleh Endang WIB oleh Endang WIB oleh Endang S : Klien mengatakan sudah lebih
Setelah dilakukan tindakan a. Kaji tingkat 1. Mengkaji tingkat tenang
keperawatan selama 1 jam, kecemasan kecemasan klien O:
Kecemasan teratasi b. Ajarkan teknik 2. Mengajarkan - Klien dapat melakukan nafas
dengan kriteria hasil: relaksasi nafas teknik relaksasi dalam
a. Klien mengatakan dalam nafas dalam - Klien tampak berdoa dan
perasan deg-degan c. Anjurkan pasien 3. Menganjurkan menenangkan diri
berkurang. untuk selalu pasien untuk selalu A : Ansietas teratasi
b. Klien tampak rileks berdoa berdoa P : Hentikan intervensi
dan tenang.
Intra Anestesi
Risiko kecelakaan Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober 2019, Pukul:
cedera b.d. Efek 2019, Pukul: 10.15 WIB 2019, Pukul: 10.15 2019, Pukul: 10.15 11.20 WIB oleh Endang
anestesi umum oleh Endang WIB oleh Endang WIB oleh Endang
Setelah dilakukan tindakan a. Tingkatkan a. Memposisikan pasien S: -
keperawatan resiko keamanan pasien aman selama dan O:
kecelakaan cedera teratasi b. Jaga posisi klien setelah pembiusan - Pasien aman selama dan setelah
dengan kriteria: tetap imobil b. Memberikan agen pembiusan
a. Pasien aman selama dengan anestesi anestesi yang cukup - Hemodinamik selama operasi
dan setelah pembiusan yang cukup dan aman stabil
b. Selama operasi tidak c. Posisikan pasien c. Menyadarkan pasien - Tidak terjadi injury jatuh
bangun untuk dengan aman setelah - Klien mampu melakukan
c. Pasien sadar setelah meningkatkan operasi tindakan sesuai perintah
anestesi selesai (AS : fungsi fisiologis d. Menilai kemampuan - Aldrete skor 9
8-10) d. Cegah resiko aktivitas pasien A: Risiko kecelakaan cedera terasi
d. Berkemampuan jatuh setelah operasi P: Hentikan intervensi. Pasien
melakukan gerakan e. Pasang pengaman e. Menilai aldrete skor ditransfer ke bangsal
yang bertujuan setelah tempat tidur f. Memasang pengaman
operasi f. Pantau bed saat
e. Pasien tidak jatuh penggunaan obat memindahkan pasien
anestesi dan ke rr
resiko yang
timbul
Post Anestesi
Nyeri akut b.d. Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober Kamis, 31 Oktober 2019, Pukul:
Tindakan operasi 2019, Pukul: 11.05 WIB 2019, Pukul: 11.05 2019, Pukul: 11.05 11.20 WIB oleh Endang
oleh Endang WIB oleh Endang WIB oleh Endang S : - Klien mengatakan nyeri sudah
Setelah dilakukan tindakan berkurang. Skala nyeri 1
keperawatan selama 15 a. Kaji derajat, 1. Mengkaji derajat, O : - Klien mampu melakukan
menit, Nyeri akut dapat lokasi, durasi, lokasi, durasi, nafas dalam saat nyeri kembali
teratasi dengan kriteria frekuensi dan frekuensi dan timbul
hasil: karakteristik nyeri karakteristik nyeri - TD 100/60
- Klien mengatakan b. Gunakan teknik 2. Mengajarkan - Nadi 92x/m
berkurang (skala 1) komunikasi teknik nafas dalam - RR 20x/m
atau hilang terapeutik 3. Melakukan - Pasien tampak tenang dan
- Pasien mampu c. Ajarkan teknik komunikasi dapat beristirahat
istirahat atau tidur relaksasi terapeutik A : Nyeri akut teratasi
- Ekspresi wajah nayam d. Kelola pemberian 4. Mengelola terapi P : Hentikan intervensi. Pasien
atau tenang terapi obat petidin pemberian obat ditransfer ke bangsal
75 mg dalam petidin 75 mg
tetofusin infus dalam tetofusin
drip 15 tpm infus drip 15 tpm
KESIMPULAN

Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan Peri Anestesi pada An.F. didapatkan


masalah keperawatan yang muncul, antara lain:
Pre Anestesi
o Risiko defisiensi volume cairan b.d. Asupan cairan kurang dengan kriteria
hasil tercapai sebagian. Masalah belum teratasi seluruhnya.
o Ansietas b.d. Stressor operasi dengan kriteria hasil tercapai seluruhnya.
Masalah teratasi.
Durante Anestesi
o Risiko kecelakaan cedera b.d. Efek anestesi umum dengan kriteria hasil
tercapai seluruhnya. Masalah teratasi.
Post Anestesi
o Nyeri akut b.d. Tindakan operasi dengan kriteria hasil tercapai seluruhnya.
Masalah teratasi.
Diagnosa yang belum teratasi akan dilanjutkan di bangsal dengan melakukan balance
cairan kembali setelah dilakukan operasi. Sedangkan untuk diagnosa yang telah teratasi
akan tetap dilakukan monitor di bangsal.

Anda mungkin juga menyukai