Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN

RUJUKAN

Nomor :

Revisi Ke :
Berlaku Tanggal :

KEPALA PUSKESMAS CANDIMULYO

drg. Agustin Eka Fajarina


NIP. 19770817 200903 2 002

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CANDIMULYO

Jl. Candimulyo-Daleman, Barisan, Candimulyo, Kode Pos 56191


Telp. (0293)7181149; email: candimulyopusk@gmail.com
PANDUAN RUJUKAN

BAB I

DEFINISI

Adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan


pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu/lebih kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertikal dari unit berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu,
atau secara horizontal antar unit-unit yang setingkat kemampuannya (Sistem Kesehatan
Nasional Depkes RI, 2009). Tujuan rujukan yaitu Mengupayakan pasien untuk mendapatkan
pelayanan yang lebih memadai.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pelayanan rujukan pasien berada pada area upaya kesehatan perorangan


(UKP).Terdapat beberapa kasus yang tidak dapat ditangani di Puskemas Candimulyo
sehingga perlu dilakukan rujukan. Rujukan pasien mencakup rujukan kasus secara umum
dan rujukan kasus gawat darurat/ emergensi.

BAB III

TATA LAKSANA

A. Langkah rujukan kasus secara umum :

1. Petugas mengidentifikasi pasien yang perlu dirujuk


2. Petugas memberikan informasi pada pasien/keluarga pasien tentang alasan rujukan
3. Petugas memberikan alternatif Rumah Sakit jejaring yang dapat melayani kebutuhan
pasien
4. Petugas memberikan informasi kapan rujukan harus dilakukan
5. Petugas mempersiapkan pasien/keluarga pasien untuk dirujuk.
6. Petugas melakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan sasaran rujukan
7. Petugas menuliskan surat rujukan
8. Petugas membuat resume klinis yang berisi tentang kondisi pasien, obat dan tindakan
yang sudah diberikan, serta kebutuhan pasien akan pelayanan lebih lanjut
9. Petugas memberitahukan keluarga untuk menyelesaikan administrasi
10. Petugas melakukan dokumentasi
B. Langkah rujukan kasus gawat darurat /emergensi :
1. Petugas melakukan pendaftaran terhadap pasien.
2. Petugas menstabilkan keadaan umum pasien sesuai kasus berdasarkan Standar
Prosedur Operasional (SPO).
a. Sebelum dirujuk pastikan :
1) Gangguan pernapasan dan sirkulasi telah ditangani
2) Perdarahan telah dihentikan
3) Luka-luka telah ditutup
4) Patah tulang telah difiksasi
b. Jika belum stabil :
1) Petugas memeriksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum pasien
sadar atau tidak
2) Air Way ( jalan nafas) :
a) Petugas memeriksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan sekret,
darah, benda asing.
b) Petugas melakukan tindakan Triple manouver ; Head Tilt (ekstensi kepala),
Chin Lift (angkat dagu keatas), Jaw Thrust (dorong rahang bawah kedepan).
c) Petugas membuka mulut pasien.
d) Petugas memasang Oro-pharingeal tube bila pasien tidak sadar (apabila alat
tersedia).
3) Breathing (pernafasan) :
a) Petugas memeriksa pernafasan pasien bernafas atau tidak dengan Listen
(suara nafas), Look (melihat gerakan dada), Feel ( Merasakan ada udara atau
tidak).
b) Petugas segera memberi bantuan nafas bila pasien tidak bernafas :
- Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari mulut ke mulut dengan
frekwensi 30:2 (30 kali pijat jantung 2 kali nafas buatan).
- Bantuan nafas buatan dengan alat ambu bag, respirator.
c) Petugas memberi terapi oksigen bila pasien bernafas.
4) Circulation (sirkulasi darah) :
a) Petugas memeriksa bagaimana perdarahannya.
b) Petugas segera melakukan terapi cairan pemasangan infus dengan
pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL).
c) Petugas memeriksa tekanan darah, nadi dan perifer.
c. Drugs (obat-obatan) :sesuai kasus
3. Petugas ruang tindakan menerima pasien.
4. Petugas memeriksa pasien GCS.
5. Petugas memeriksa vital sign pasien, melakukan pemeriksaan fisik
6. Petugas menstabilkan pasien dengan pemberian obat – obatan emergency ataupun
alat bantu pernafasan, pemberian cairan infus.
7. Petugas menyampaikan informed consent tentang kondisi pasien kepada keluarga
pasien dan menyampaikan kalau pasien perlu dirujuk ke rumah sakit karena kondisi
pasien yang gawat perlu penanganan segera.
8. Petugas memberikan form inform consent untuk ditanda tangani keluarga pasien
tentang persetujuan rujuk dan dilakukan tindakan medis.
9. Petugas membuatkan surat rujukan.
10. Petugas memberitahukan kepada petugas ambulance untuk menyiapkan ambulance.
11. Petugas ruang tindakan menelepon Rumah Sakit rujukan menanyakan apakah ada
tempat kosong untuk pasien tersebut untuk dikirim ke Rumah Sakit tersebut.
12. Petugas ruang tindakan dengan membawa perlengkapan emergency merujuk pasien
dengan ambulance ke Rumah Sakit rujukan.
13. Petugas mendampingi pasien dan memonitor kondisi vital pasien selama di dalam
ambulance sampai tempat rujukan
14. Petugas menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang berwenang di fasilitas
pelayanan kesehatan tempat kesehatan.

Unit yang terkait dengan prosedur rujukan yaitu Pendaftaran, Ruang Tindakan, Ruang
Pemeriksaan Umum, Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut, KIA, Laboratorium, Ruang Obat,
Kasir.

BAB IV

DOKUMENTASI

Pencatatan dan Pelaporan sistem rujukan pelayanan kesehatan di Puskesmas


Candimulyo meliputi:

1. Pasien yang mendaftar melalui unit pelayanan dan ruang tindakan di didokumentasikan
di p-care di masing-masing unit pelayanan, apabila dirujuk maka selanjutnya juga
didokumentasikan di p-care

2. Pasien datang dengan surat rujukan dari Pustu/Puskemas keliling/ PKD dan sarana
kesehatan lainnya tetap dicatat pada buku register pasien di masing-masing unit
pelayanan dan selanjutnya juga didokumentasikan di p-care.

3. Petugas melakukan pencatatan dalam rekam medis untuk setiap terapi maupun tindakan
yang dilakukan.

4. Bukti monitoring status fisiologis pasien yang dirujuk yang dilakukan oleh petugas medis
yang kompeten dimasukkan dalam rekam medis pasien.

5. Lembar informed concent persetujuan rujukan maupun penolakan rujukan dimasukkan


dalam rekam medis pasien.

Anda mungkin juga menyukai