21-Nisrina Firyal K - P21341118043 Villep2 PDF
21-Nisrina Firyal K - P21341118043 Villep2 PDF
5. Jelaskan pengertian dan buat contoh kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
Jawab :
Kriteria inklusi
Persyaratan umum dapat diikutsertakan kedalam penelitian
Dinyatakan dengan jelas dan logis
Mencakup karakteristik subyek, demografis, geografis, dan periode
waktu
Contoh kriteria inklusi
Kriteria ekslusi
Keadaan yang menyebabkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi
tidak dapat diikursertakan
Dinyatakan dengan jelas dan logis
Penelitian klinis: adanya kontra indikasi, penyakit lain, kepatuhan
pasien, pasien menolak diteliti, dan masalah etik
Contoh kriteria ekslusi
b. Consecutive sampling
Pada consecutive sampling, setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian
dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah
pasien yang diperlukan terpenuhi. Agar consecutive sampling dapat menyerupai
probability sampling, maka jangka waktu pemilihan pasien tidak terlalu pendek,
khususnya apabila suatu penyakit bersifat musiman.
c. Purposive Sampling
Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap
bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi
penelitiannya. Dua jenis sampel ini dikenal dengan nama judgement dan quota
sampling.
Judgment Sampling
Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang
paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.. Misalnya untuk
memperoleh data tentang bagaimana satu proses produksi direncanakan oleh
suatu perusahaan, maka manajer produksi merupakan orang yang terbaik
untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judment sampling umumnya
memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai
“information rich”.
Quota Sampling
Teknik sampel ini adalah penentuan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (jatah) yang dikehendaki atau pengambilan
sampel yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari
peneliti atau bisa saja secara kebetulan
Z² 1-α/2 p (1-p)N
-----------------------------------
d² (N-1) + Z² 1-α/2 p (1-p)
ket. :
n = Besar minimal sampel
Z1-α/2 = Tk kepercayaan penelitian (99%=2.58; 95%=1.96; 90%=1.64)
P =Proporsi kasus (prevalensi)
D = 1 s/d 10%
1 = Nilai maks probabilitas
N = Populasi
Z² 1-α/2 p (1-p)
n= ----------------------
d²
ket. :
n = Besar minimal sampel
Z1-α/2 = Tk kepercayaan penelitian (99%=2.58; 95%=1.96; 90%=1.64)
P =Proporsi kasus (prevalensi)
D = Presisi/simpangan maks thd prevalen
1 = Nilai maks probabilitas
Z²1-α⁄2 .σ²N
n = -----------------------------
d² (N-1) + Z²1-α⁄2 .σ²
ket. :
n = Besar minimal sampel
Z1-α/2 = Tk kepercayaan penelitian (99%=2.58; 95%=1.96; 90%=1.64)
σ = Nilai keragaman/Varian
d = Presisi/simpangan maks thd prevalen
1 = Nilai maks probabilitas
N = Populasi
- Populasi tidak terbatas
Z²1-α⁄2 *σ²
n= --------------
d²
ket.:
n = Besar minimal sampel
Z1-α/2 = Tk kepercayaan penelitian (99%=2.58; 95%=1.96; 90%=1.64)
σ = Keragaman/Varian
d = Presisi/simpangan maks thd prevalen
1 = Nilai maks probabilitas
12. Bagaimana sampel antar kluster dan bagaimana sampel dalam satu kluster !
Sampel antar kluster : heterogen
Sampel dalam satu kluster : homogen
Rumus :