Kelas : XII.IPS 2
iii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat kepada kita nikmat dan kesehatan serta keimanan dan shalawat serta salam kita sampaikan
kepada nabi kita nabi Muhammad SAW, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik
dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan memenuhi salah satu tugas yang
Sangat besar harapan kami agar tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk
dijadikan pertimbangan dan koreksi selanjutnya.Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
penyusunan dalam penulisan makalah ini ataupun kekacauan dalam bahasa dan tulisan. Kami juga
menerima saran dan kritik dari guru pembimbing dan teman-teman sekalian agar makalah ini bisa
Akhirnya kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada semua teman-teman ,mudah-
penulis
BAB I
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taliban disebut-sebut sebagai kelompok perlawanan Islam paling penting dalam sejarah
terutama dari Barat, memang belum begitumenempatkan Taliban sebagai entitas penting dalam
secara signifikan menjelang akhir tahun 1990, dan semakin masif setelah terjadi peristiwa 11
Peristiwa 11 September 2001 tersebut membuat dunia berpolar menjadi dua kutub sangat
kesimpulan bahwa peristiwa tersebut didalangi oleh “teroris Islam”. Presiden Amerika Serikat saat
itu, George W.Bush, seakan tak mau ketinggalan dengan mengumumkan sebuah
ultimatumterkenalnya terhadap publik dunia: “With us [Amerika Serikat], or with terrorist”. Mata
dunia pun tertuju pada dunia Islam, konfrontan Barat selama berabad-abad.Peristiwa 11 September
(9/11) itupun menjadi kambing hitam untukmenyudutkan umat Islam yang anti-Barat dan menolak
Pro-kontra segera berhembus di kalangan umat Islam. Ada yang sengaja menyalahkan aksi
penabrakan pesawat ke gedung kembar WTC tersebut. Merekayang menyalahkan, mengutuk aksi
itu sebagai aksi yang tak berdasar dan haram. Namunkalangan radikal, dan bahkan intelektual
AS, sendiri justru menilai aksi itu sudah sewajarnya mengingat intervensi dan aksi teror Amerika
iii
B. Rumusan Masalah
Melihat permasalahan yang ada dalam latar belakang di atas, peneliti merumuskan beberapa
C. Tujuan penelitian
Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
D. Manfaat penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
iii
A. Pengumpulan Data
Teknik untuk mengumpulkan data ditempuh dengan study pustaka dan menelaah sejumlah
literatur, yang terdiri dari buku, surat kabar harian, serta media elektronik. Dari hasil penelusuran
bahan-bahan bacaan tersebut, penulis lalu memilah dan menyesuaikan dengan materi makalah
yang diteliti.
B. Metode Penelitian
1. Heuristik : seni dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan suatu penemuan. Kata ini
berasal dari akar yang sama dalam bahasa yunani dengan kata”eureka” berarti “ untuk menemukan
2. Verivikasi : jenis penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hasil penelitian
sebelumnya,sehingga diperoleh hasil yang memperkuat atau menggugurkan teori atau hasil
penelitian sebelumnya.
3. Interpretasi : menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan
yang harmonis dan masuk akal. Intrepretasi dalam sejarah dapat juga diartikan sebagai penafsiran
disiplin akademi dan secara luas merupakan setiap karya sejarah mengenai topic tertentu.
iii
BAB III
PEMBAHASAN
Uni Soviet melakukan invasi ke Afghanistan pada 24 Desember 1979 tepat 39 tahun silam.
Agresi militer ini dilakukan dalam dukungan Uni Soviet ke kubu Partai Demokrasi Rakyat
Afghanistan. Kala itu, kubu pemerintahan tengah dikuasai Mujahidin yang dibeking oleh Amerika
Serikat. Pada 24 Desember, seperti dikutip dari History.com Soviet menurunkan pasukannya ke
Kabul, yang meliputi sekitar 280 pesawat tempur dan tiga kelompok tentara dengan total sekitar
iii
8.500 orang. Beberapa hari kemudian, Soviet berhasil mengambil alih kekuasaan Ibu Kota Kabul
meski dihadang perlawanan sengit dari kelompok pemerintahan Mujahidin. Soviet kemudian
mengangkat Babrak Karmal yang selama ini diasingkan sebagai kepala pemerintahan baru di
Afghanistan. Sementara, kelompok Mujahidin mulai melancarkan strategi dan serangan baru.
Mujahidin menerapkan strategi gerilya, yakni menyerang dengan cepat lalu kembali ke
gunung. Bagi Mujahidin, Soviet adalah orang asing yang harus diusir. Mereka memproklamirkan
perang suci melawan Soviet, dalam rangka menarik dukungan dari negara tetangga di Timur
Tengah. Amerika Serikat yang membantu Mujahidin memberikan senjata rudal anti pesawat.
Rudal tersebut berhasil dipergunakan Mujahidin untuk menembak jatuh pesawat tempur Soviet.
Invasi ke Afghanistan merupakan yang pertama kali dilakukan Soviet di luar wilayah Blok Timur.
Pendudukan wilayah Aghanistan ini berakhir pada tahun 1989, saat Uni Soviet dipimpin oleh
Mikhail Gorbachev. Tentara Soviet yang terakhir keluar dari Afghanistan menuju negara asal
mereka. Uni Soviet lalu mengumumkan bahwa 15 Februari 1989 tercatat sebagai hari dimana
Di antara tahun 1947 sampai 1991, pernah terjadi perang yang melibatkan kedua negara
yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Lokasi perangnya itu di Afghanistan. Namun, Amerika
Serikat engga turun tangan langsung, mereka cuma menyokong bantuan persenjataan yang
canngih kepada tentara gerilya Afghanistan. Uni Soviet diminta dan didekati oleh militant dan
partai-partai sayap kiri Afhganistan yang dipimpin oleh Nur Muhammad Taraki, untuk
menumpaskan lawan politik mereka, yaitu pasukan Mujahidin Afhganistan dan front anti komunis
iii
Afhghanistan. Sebelumnya, militant sayap kiri ini telah mengkudeta pemerintahan Muhammad
Uni Soviet langsung melihat adanya kesempatan untuk menjadikan Afghanistan sebagai
negara bawahannya. Pada tanggal 24 Desember 1979, Uni Soviet mengirim kurang lebih 30.000
pasukan tentara untuk menduduki Afghanistan. Tentara Uni Soviet berhasil menduduki
Afghanistan, Kabul dan kota-kota lainnya seperti Bagram, Kandahar, dan Shindand. Kawasan
yang belum bisa dikuasai oleh paskan Uni Soviet adalah kawasan pegunungan. Pegunungan adalah
wilayahnya para gerilyawan Mujahidin Afghanistan. Pasukan Uni Soviet kewalahan saat
berhadapan dengan gerilyawan Mujahidin. Mereka pun akhirnya menambah 100.000 pasukan dan
menggunkan cara gerilya. Bukan Cuma itu, demi menaklukan Afghanistan dan pasukan
Mujahidinnya, Soviet menggunkan heli tempur bersenjata. Dengan menggunakan heli tempur,
serbuan pasukan Soviet bisa berlangsung lebih lancar. Begitu juga dengan konvoi pasukan
bermotor Soviet, seperti tank, panzer, semua menjadi aman karena dilindungi oleh serangan yang
Gerilya Mujahidin mulai kesulitan, mereka tidak mampu melakukan serangan sergapan
karena terus dihadang oleh puluhan heli tempur milik Soviet. Mujahidin sadar kalau heli tempur
bukan tandingan mereka, biasanya mereka hanya menggunakan senapan-senapan mesin berat
untuk ditembakkan ke heli tempur dari wilayah pegunungan. Itupun engga berpengaruh besar
untuk membuat mereka lepas dari gempuran Soviet. Mujahidin semakin terdesak, pasukan Soviet
yang didominasi oleh pasukan khusus yang terkenal ganas, yaitu Spetsnaz, berhasil
meli\umpuhkan Mujahidin. Semua itu karena Mujahidin engga punya senjata yang memadai untuk
melawan pasukan Soviet yang jauh lebih canggih. Aksi yang dilakukan Soviet ternyata sudah
mengusik Amerika Serikat. Pada saat itu, AS baru memproduksi rudal anti pesawat, yaitu Stinger
iii
dan Blowpipe. Rudal-rudal ini mulai dikirim ke Afghanistan, untuk membantu peralatan perang
gerilyawan Mujahidin. Setelah mendapatkan pelatihan yang cukup, akhirnya pejuang Mujahidin
dipercaya untuk mengoperasikan Stinger dan Blowpipe secara mandiri, dengan tujuan
merontokkan pesawat tempur milik Soviet. Pada Oktober 1986, beberapa heli tempur milik Soviet
yang sedang melancarkan serangan, satu persatu berhasil dihancurkan oleh pasukn Mujahidin
Sampai pada tahun 1987, setidaknya di setiap heli tempur Soviet yang berhasil ditembak
jatuh oleh Mujahidin menngunakan Stinger. Pasukan Soviet mulai kewalahan menghadapi
gerilyawan Mujahidin karena baik serangan udara maupun darat, pasukan Mujahidin tetap bisa
menghadang dan melakukan serangan balik yang memakan banyak korban pasukan Soviet.
Kurang lebih 15.000 tentara Soviet gugur. Ekonomi Uni Soviet pun merosot. Hal ini dikarenakan
Soviet telah mengeluarkan uang yang sangat besar untuk kepentingan invasinya di Afghanistan.
Karena sudah merasa kalah, akhirnya pada tahun 1988 pihak Soviet mau menandatangani
perjanjian bersama Amerika, Pakistan, dan Afghanistan. Perjanjiannya itu untuk manarik pasukan
masing-masing dari wilayah Afghanistan dan sekitarnya. Tepat tanggal 15 Februari 1988 selirih
pasukan Uni Soviet ditarik dari Afghanistan. Kekalahn Uni Soviet dalam perangnya di
Afghanistan, menjadi salah satu momen runtuhnya Negara Uni Soviet Squad.
Konflik di Afghanistan, meski sudah berlangsung sekitar 4 dasawarsa, belum ada tanda-tanda
berakhir. Belakangan, ada niatan baik dari Pemerintah Afghanistan untuk mengakhiri konflik.
Yaitu dengan membuka peluang bagi Taliban, yang selalu menentang pemerintah Kabul, untuk
berpatisipasi di dalam pemerintahan. Konflik di Afghanistan dimulai tahun 1979 ketika Uni Soviet
iii
mendirikan pemerintahan boneka di Kabul. Saat Soviet menginvasi Afghanistan, tidak ada
perlawanan dari pasukan pemerintah Afghanistan. Penolakan justru datang dari rakyat
Afghanistan, terutama dari kelompok Mujahidin. Pada waktu itu, Amerika Serikat yang tidak ingin
Di samping Mujahidin, kelompok lain yang juga ikut memerangi Soviet adalah Taliban.
Perjuangan memerang Soviet akhirnya berakhir 10 tahun kemudian. Sayangnya, setelah kepergian
Soviet kedua kelompok perlawanan besar ini, malahan saling bertarung memperebutkan
kekuasaan. Tahun 1996, Taliban yang didukung Pakistan berhasil mengambil alih pemerintahan
di Kabul. Belakangan, dengan dalih mengejar Osama nin Laden yang dituduh menjadi dalang
penyerangan menara kembar WTC 11 September 2001, Ameriksa Serikat dan sekutunya masuk
dalam konflik. Sebuah pemerintahan baru yang ada di bawah kendali AS pun dibentuk. Di luar
Kabul, muncul kelompok-kelompok perlawanan yang menolak kehadiran Amerika Serikat dan
sekutu Barat. Semuanya menggunakan bendera Taliban dan melakukan perlawanan hingga
sekarang ini.
Namun sampai hari ini masih belum memberikan solusi apapun. Satu terobosan dilakukan
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dengan membuka peluang, namun kelompok Taliban bersikap
mendua. Kelompok elit hanya bersedia berunding dengan Amerika Serikat, sementara kelompok
lainnya mau saja berunding dengan pemerintah Kabul. Taliban perlu menyelesaikan persoalan
internalnya ini terlebih dahulu sebelum masuk dalam proses damai. Indonesia dengan serius
menawarkan solusi perdamaian di Afghanistan. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo
berkunjung ke Kabul, di akhir bulan Januari. Hampir 1 bulan kemudian Wakil Presiden Jusuf Kalla
ikut hadir dalam Proses Damai di Afghanistan. Indonesia memberikan ruang kapada para pihak
iii
yang bertikai umtuk bertemu di Indonesia. Memang persoalan Afghanistan yang sudah begitu
lama, tidak akan selesai dalam bebrapa hari perundingan. Perlu kesabaran semua pihak yang
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uni Soviet melakukan invasi ke Afghanistan pada 24 Desember 1979 tepat 39 tahun silam.
Agresi militer ini dilakukan dalam dukungan Uni Soviet ke kubu Partai Demokrasi Rakyat
Afghanistan. Kala itu, kubu pemerintahan tengah dikuasai Mujahidin yang dibeking oleh Amerika
Serikat. Pada 24 Desember, seperti dikutip dari History.com Soviet menurunkan pasukannya ke
Kabul, yang meliputi sekitar 280 pesawat tempur dan tiga kelompok tentara dengan total sekitar
8.500 orang.
Tahun 1947-1991 Uni Soviet diminta dan didekati oleh militant dan partai-partai sayap
kiri Afghanistan yang dipimpin oleh Nur Muhammad Taraki untuk menumpaskan lawan politik
mereka, yaitu pasukan Mujahidin Afghanistan dan front anti komunis Afghanistan. Uni Soviet
langsung melihat adanya kesempatan untuk menjadikan Afghanistan sebagai negara bawahannya.
Pada tanggal 24 Desember 1979, Uni Soviet mengirim kurang lebih 30.000 pasukan tentara untuk
menduduki Afghanistan. Pasukan Uni Soviet kewalahan saat berhadapan dengan gerilyawan
Mujahidin. Mereka menambah 100.000 pasukan dan menggunakan cara gerilya. Bukan cuma itu,
iii
demi menaklukan Afghanistan dan pasukan Mujahidinnya, Soviet menngunakan heli tempur
bersenjata. Gerilyawan Mujahidin mulai kesulitan, mereka tidak mampu melakukan serangan
sergapan karena terus dihadang oleh puluhan heli tempur milik Soviet. Gerilyawan Mujahidin
semakin terdesak, pasukan Soviet yang didominasi oleh pasukan khusus yang terkenal ganas, yaitu
Spetsnaz berhasil melumpuhkan Mujahidin. Aksi yang dilakukan Soviet ternyata sudah mengusik
Amerika Serikat. Pada saat itu, baru memproduksi rudal anti pesawat, yitu Stinger dan Blowpipe.
Rudal-rudal ini mulai dikirim ke Afghanistan umtuk membantu peralatan perang gerilyawan
Mujahidin. Akhirnya gerilyawan Mujahidin mulai mengoperasikan rudal anti pesawat itu.
Serangan mereka mulai memakan banyak korban. Tepat tanggal 15 Februari 1988 seluruh pasukan
Uni Soviet ditarik dari Afghanistan. Kekalahan Uni Soviet dalam perangnya di Afghanistan,
Tahun 1996, Taliban yang didukung Pakistan berhasil mengambil alih pemerintahan di Kabul.
Belakangan, dengan dalih mengejar Osama bin Laden yang dituduh menjadi dalang penyerangan
menara kembar WTC 11 September 2001, Amerika Serikat dan sekutunya masuk dalam konlik.
Sebuah pemerintahan baru yang ada di bawah kendali AS pun dibentuk. Upaya-upaya sudah
dilakukan untuk mengakhiri perang saudara di Afghanistan. Namun sampai hari ini masih belum
Afghanistan. Hal ini disampaikan saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kabul, di akhir bulan
Januari. Hampir 1 bulan kemudian Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut hadir dalam Proses Damai di
Afghanistan. Indonesia memberikan ruang kepada para pihak yang bertikai untuk bertemu di
Indonesia. Memang persoalan Afghanistan yang sudah begitu lama, tidak akan selesai dalam
beberapa hari perundingan. Perlu kesabaran semua pihak yang bertikai, jika ingin Afghanistan
kembali damai.
iii
B. Saran
Saya selaku penulis , sangat besar harapan saya agar tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
untuk dijadikan pertimbangan dan koreksi selanjutnya. Saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan penyusunan dalam penulisan makalah ini ataupun kekacauan dalam bahasa dan tulisan.
Saya juga menerima saran dan kritik dari guru pengajar dan teman-teman sekalian agar makalah
ini bisa menjadi lebih baik lagi dan berguna nantinya bagi saya.
DAFTAR PUSTAKA
iii
https://hukamnas.com/latar-belakang-perang-afghanistan
https://anggiafganistan.wordpress.com/sejarah-perang-afghanistan/
https://sejarahlengkap.com/dunia/penyebab-perang-afghanistan
https://www.academia.edu/7379895/Konspirasi_di_balik_Konflik_Afghanistan
iii
iii