Anda di halaman 1dari 9

DISCONECTING SWITCH (DS)

Disconnecting switch (DS) atau pemisah (PMS) adalah sebuah alat yang
dipergunakan untuk menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan masih
tersambung atau sudah bebas dari tegangan kerja. Dari defenisi diatas maka
dapat diketahui fungsi dari pemisah (PMS) adalah sebuah alat yang dapat
menyambung atau memutuskan rangkaian dengan arus yang rendah kurang
lebih lima ampere (5A).
Sesuai dengan fungsinya pemisah dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
Pemisah tanah dan pemisah peralatan. Pemisah tanah berfungsi untuk
mengamankan peralatan dari tegangan sisa yang timbul dari SUTT yang telah
diputuskan, dapat juga untuk mengamankan dari tegangan induksi yang berasal
dari kabel pengahantar atau kabel kabel yang lainnya.
Sedangkan pemisah peralatan berfungsi untuk mengisolasi atau
melindungi peralatan listrik dari peralatan-peralatan lainnya pada suatu instalasi
bertegangan tinggi. Pemisah ini harus dioperasikan saat kondisi tanpa beban.

2.6.1. Prinsip Kerja DS


Pada dasarnya prinsip kerja DS atau PMS sama dengan prinsip kerja saklar
biasa. PMS dipakai untuk menjamin bahwa PMT bebas dari tegangan kerja,
sehingga para operator/teknisi aman saat melakukan perawatan atau perbaikan
pada peralatan khususnya PMT.
Pada PMS terdapat mekanisme interlocking yang berfungsi untuk
mengamankan pembukaan dan penutupan PMS. Mekanisme interlocking
tersebut adalah:
1. Kedua PMS jaringan tidak dapat membuka sebelum PMT membuka
2. Pemisah tanah hanya dapat menutup saat saklar pemisah jaringan dalam
keadaan terbuka
3. Saklar pemisah jaringan hanya dapat ditutup, saat saklar pemisah tanah
dalam kedaan terbuka
4. PMT hanya dapat menutup, saat saklar pemisah jaringan dalam keadaan
menutup

25
Gambar 1. Circuit Breaker (CB) diapit oleh
2 buah Disconecting Switch (DS) jaringan/perlatan

Gambar 2. PMS jaringan/peralatan dan PMS tanah

2.6.2. Jenis-jenis DS atau PMS


1. Menurut penempatannya
Pemisah ini dapat dibagi menjadi lima tempat yaitu :
a. Saklar Pemisah Penghantar, Saklar pemisah ini terpasang pada sisi
penghantar.
b. Saklar Pemisah Rel, Saklar pemisah ini terpasang pada sisi rel atau
bus, sehingga rel tersebut terpisah menjadi dua seksi.
c. Saklar Pemisah Kabel, Saklar pemisah ini terpasasang pada sisi
kabel.
d. Saklar Pemisah Seksi, Saklar pemisah ini terpasang pada suatu rel
atau bus yang terpisah menjadi dua seksi. Saklar ini berada didekat
jalur bus A dan bus B.

26
e. Saklar Pemisah Tanah, Saklar pemisah ini terpasang pada
penghantar atau kabel yang menuju atau yang menghubungkan ke
tanah.
2. Menurut gerakan lengannya
Pemisah ini dibagi dalam lima gerakan, yaitu:
a. Pemisah Putar
Saklar pemisah putar memiliki dua buah kontak diam dan dua buah
kontak gerak yang dapat berputar pada sumbunya. Model saklar
pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.

Gambar 3. Pemisah putar

b. Pemisah Luncur
Saklar pemisah luncur ini gerakan kontaknya hanya bergerak keatas
dan kebawah saja. Model saklar pemisah ini biasanya berada di dalam
kubikel dengan peralatan-peralatan yang lain dan di letakkan di dalam
Gardu Induk.
c. Pemisah Siku
Saklar pemisah siku ini tidak memiliki kontak diam tetapi hanya terdapat
dua buah kontak gerak yang gerakannya hanya mempunyai besar sudut
90 derajat. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu
Induk.

27
Gambar 4. Pemisah siku
Pemisah siku memiliki dua tenaga penggerak yang berguna untuk
menggerakkan lengan-lengan pemisah (PMS) untuk menyambung dan
memutuskan arus listrik. Berikut ini adalah macam-macam alat
penggerak yang terdapat pada pemisah siku yaitu :
i. Tenaga penggerak secara manual
Pengoperasian saklar pemisah (PMS) ini cara (mengeluarkan atau
memasukkan) secara manual dengan memutar atau menggerakkan
lengan yang sudah terpasang permanen.
ii. Tenaga penggerak dengan motor
Pada sistem ini PMS membuka menggunakan motor penggerak. Motor
penggerak ini terpasang pada box mekanik di mana box ini terdapat
di dekat tuas penggerak manual. Pintu box harus tertutup rapat agar
semut atau binatang kecil lainnya tidak bisa masuk kedalamnya.
d. Pemisah Engsel
Saklar pemisah engsel ini memiliki satu kontak diam dan satu engsel yang
dapat membuka ke atas dengan sudut 90 derajat. Saklar pemisah ini
gerakannya dari engsel yang biasanya digunakan untuk
teganganmenengah 20 kV – 6 kV. Model saklar pemisah ini biasanya di
letakkan di luar Gardu Induk.

28
Gambar 5. Pemisah Engsel
e. Pemisah Pantograph
Saklar pemisah pantograph ini mempunyai kontak diam yang terletak
pada rel dan kontak gerak yang terpasang pada ujung lengan-lengan
pantograph. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu
Induk. Pemisah pantograph biasanya digunakan di jaringan 500 kV.

Gambar 6. Pemisah Pantograph

3. Menurut fungsi kerjanya


a. Disconector
Memutus rangkaian listrik dalam keadaan tanpa beban, yang putus
lidahnya dapat dilihat dengan mata
b. Pole Top Switch
Sama dengan connector, namun pemasangannya hanya pada tiang
listrik (pasangan luar) dan tidak dapat membuka secara otomatis pada
saat terjadi gangguan
c. Air Break Switch

29
Dapat digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan beban
dibawah arus nominalnya (mis. 30% dari arus nominal) dan
pemasangannya bisa indoor maupun outdoor, serta tidak dapat
membuka saat terjadi gangguan
d. Load Break Switch
Dapat digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan beban
dengan beban nominalnya (manipulasi jaringan), dan tidak dapat
membuka sendiri saat terjadi gangguan
e. Sectionalizer
Distribusi yang terganggu (agar bagian lain tetap dapat menyalurkan
daya listrik), setelah PMT membuka, atau setelah otomatic circuit
recloser (OCR) membuka, Pemasangannya diletakkan dijaringan,
dimana setiap +13 km terpasang satu sectionalizer Pemisah bagian
yang dapat memutus secara otomatis pada bagian jaringan

2.6.3. Bagian bagian dari DS


Dilihat dari segi konstruksinya pemisah dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Tiga isolator pendukung, pendukung tengah, berputar, pemisah ganda.
2. Dua isolator pendukung, pemisah tunggal.

(a) Pemisah tiga isolator (b) Pemisah dua isolator


Keterangan:
1 = Rangka Pendukung 5 = Saklar Utama
2 = Penggerak Mekanik 6 = Kontak
3 = Pemutar 7 = Sela Pelindung
4 = Isolator 8 = Saklar Pembumian
9 = Terminal

30
2.6.4. Pemeliharaan DS
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang sangat penting, karena
pemeliharaan yang baik akan memperpanjang umur peralatan dan akan
menjamin berfungsinya peralatan dengan baik. Pemeliharaan dibagi menjadi
beberapa metode sebagai berikut :
1. Pemeliharaan preventive ( Time base maintenance )
Pemeliharaan preventive adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
untuk mencegah terjadinya kerusakan secara tiba tiba dan untuk
mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur
teknisnya.
2. Pemeliharaan Prediktif ( Conditional maintenance )
Pemeliharaan prediktif adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara
mempredisi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan
kemungkinannya peralatan listrik tersebut menuju kegagalan.
3. Pemeliharaan korektif ( Corective maintenance )
Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan secara
terencana ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja
rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk
mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan
penyempurnaan instalasi.
4. Pemeliharaan darurat ( Breakdown maintenance )
Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi
kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya terurai

KESIMPULAN
1. Circuit Breaker (CB) merupakan saklar yang berfungsi membuka dan
menutup rangkaian sesuai dengan ratingnya, dan ketika melakukan
pembukaan dan penutupan rangkaian, selalu disertai busur api listrik. Circuit
Breaker (CB) sering disebut sebagai peralatan dengan heavy duty, karena ia
mampu mengintrupsi arus yang besar secara comparative dengan aman. CB
didesign tidak hanya menghubungkan atau mengintrupsi arus beban dalam

31
keadaan normal yang mengalir dalam rangkaian, namun juga mengintrupsi
arus besar dalam keadaan abnormal (gangguan) yang mengalir dalam
rangkaian, misalnya gangguan hubung singkat.
2. Disconecting Swith (DS) merupakan saklar yang membuka dan menutup
rangkaian dalam keadaan tanpa beban. Untuk itu DS berperan besar dalam
pemeliharaan peralatan, yang menjamin bahwa daerah itu bebas tegangan
dan aman bagi operator dalam melakukan perbaikan. Dalam operasi sistem,
CB dan DS merupakan satu kesatuan peralatan yang bekerja dengan cara
interlock (saling mengunci).

3. Adapun spesifikasi teknis yang diperlukan bagi circuit breaker adalah sebagai
beriku: (a) Tegangan operasi rangkaian, yang menentukan syarat isolasi, (b)
Operasi normal atau arus beban maximum, merupakan syarat normal atau
laod carryng part, dan (c) Keadaan abnormal maximum atau arus ganguan
yang harus diintrupsi, merupakan syarat mekanis pada CB dan struktur
pendukungnya
4. Untuk mengurangi efek timbulnya oksidasi, maka gerakan kontak-kontak CB
harus bersifat membersihkan dirinya (Self Cleaning). Untuk itu konstruksi
CB selalu mempertimbangkan teknik memadamkan busur dan teknik
pembersihan kontak terhadap oksidasi.
5. Jika CB digunakan memutuskan arus AC, maka ada saatnya arus berharga
nol, dan pada saat itu busur api akan padam, kemudian media sela kontak
akan memulihkan dirinya menjadi isolasi, yaitu berangsur-angsur menaikkan
kekuatan dielektriknya. Keadaan ini dapat dikatakan, bahwa tegangan di sela
kontak yang tadinya sangat kecil berubah menjadi sangat besar. Tegangan
sela kontak selama busur api padam disebut sebagai tegangan pemulihan
(Recovery Voltage)

32
DAFTAR PUSTAKA
1. Pansini, Anthony J. (1999)” Electrical Transformer and Power Equipment”
The Fairmont Press, INC. Indian Trail
2. Tobing, Bonggas L. (2003),” Peralatan Tegangan Tinggi”, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
3. Harold W. Brown, (1917),“ electrical Equipment its selection and
arrangement” Mc Graw-hill Company, London
4. Arismunandar, Artono & Kuwahara, Susumu., (1973) : Buku Pegangan
Teknik Tenaga Listrik, Jilid III : Gardu Induk, Cetakan Pertama, Tokyo
:Association for International Technical Promotion & Jakarta : Pradnya
Paramita.

TUGAS DISCONECTING SWITCH


1. Apa fungsi utama DS dan jelaskan pengertian Interlock pada DS dalam
operasi sistem ?
2. Sebutkan jenis DS dilihat dalam beberapa hal ?
3. Peralatan DS erat kaitannya degan istilah pemeliharaan dalam sistem,
Jelaskan peran besar DS terhadap pemeliharan peralatan ?
4. Kenapa DS tidak diperuntukkan memutuskan rangkaian dalam keadaan
berbeban ?
5. Sebutkan komponen utama dari DS ?

TUGAS CIRCUIT BREAKER


1. Design CB selalu mempertimbangkan cara memadam busur api dan efek
buruk yang ditimbulkan pada contack CB, sebutkan berapa cara
memadamkan busur api pada CB
2. Jelaskan fungsi CB dan apa fungsi CB pada transformator?
3. Jelaskan bagaimana busur api itu terjadi pada saat kontak terbuka?
4. Saat kontak CB terbuka atau pun tertutup, system megalami keadaan
transient. Keadaan system yang bagaimana transient itu sangat besar?
5. Jelaskan pengertian NOS ?

33

Anda mungkin juga menyukai