PERAWATAN BBL
DISUSUN OLEH :
1. RIKA ASNELIA AGUSTINA
2. SAANTI ASMARA INDAH
3. SEKAR PRATIWI
4. SELA ANGGRAINI
5. SINDI CLAUDIA
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya penulis telah dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ BBL ” Selawat beriring salam penulis kirimkan
kepada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian.
Dalam penyelesaian penulisa makalah ini, penulis mendapat bimbingan, arahan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
sebesarnya.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini. Namun penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan kekurangan dan kekhilafan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. Latar belakang.............................................................................
B. Tujuan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
A. Neonatus.....................................................................................
B. Pengumpulan Data......................................................................
C. Pengkajian fisik bayi baru lahir...................................................
D. Pemeriksaan umum......................................................................
E. Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus...............................................
F. Rencana Asuhan Bayi 2 – 6 Hari................................................
G. Penanganan.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir melalui jalan lahir
dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan
dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama
diluar rahim sampai dengan usia 28 hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir
pada semua system.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang Pengertian Neonatus
2. Untuk mengetahui tentang Pengumpulan Data
3. Untuk mengetahui tentang Pengkajian fisik bayi baru lahir
4. Untuk mengetahui tentang Pemeriksaan umum
5. Untuk mengetahui tentang Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus
6. Untuk mengetahui tentang Rencana Asuhan Bayi 2 – 6 Hari
7. Untuk mengetahui tentang Penanganan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Neonatus
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa
gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
B. Pengumpulan Data
Penilaian atau evaluasi terhadap bayi baru lahir, antara lain meliputi penilaian tahap
pertumbuhan dan perkembangan janin, kesesuaian usia kehamilan; penilaian adaptasi
neonatal(skor APGAR,refleks); penilaian fisik neonatal secara sistematik (ada/tidak kelaian
morfologi/fisiologi); pemberian identifikasi meliputi jenis kelamin, berat badan,panjang badan;
serta menentukan penanganan yang diperlukan. Klasifikasi bayi baru lahir (neonatus), dibedakan
menurut tiga kategori.
Pengkajian Pertama Pada Bayi Baru LahirPengkajian ini dilakukan di kamar bersalin
setelah bayi lahir dan setelah dilakukan pembersihan jalan nafas/resusitasi, pembersihan badan
bayi, dan perawatan tali pusat. Bayi ditempatkan di atas tempat tidur yang hangat. Maksud
pemeriksaan ini adalah untuk mengenal/menemukan kelainan yang perlu mendapatkan tindakan
segera dan kelainan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan kelahiran, misalnya;
bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes melitus, eklamsia berat dan lain-lain, biasanya akan
mengakibatkan kelainan bawaan pada bayi. Oleh karena itu, pemeriksaan pertama pada bayi baru
lahir ini harus segera dilakukan. Hal ini ditujukan untuk menetapkan keadaan bayi dan untuk
menetapkan apakah seorang bayi dapat dirawat gabung atau di tempat khusus. Dengan
pemeriksaan pertama ini juga bisa menentukan pemeriksaan dan terapi selanjutnya.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir, dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pengkajian
segara setelah lahir. Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari
kehidupan dalam uterus kehidupan luar uterus, yaitu dengan penilaian APGAR , meliputi
appearance (warna kulit) pulse (denyut jantung) grimace (refleks atau respon terhadap rangsang)
activity (tonus otot) and respiratory effourt (usaha bernafas). Pengkajian sudah dimulai sejak
kepala tampak dengan diameter besar di vulva (crowning). Kedua, pengkajian keadaan fisik.
Setelah pengkajian setelah lahir, untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau mengalami
penyimpangan. Pengkajian yang kedua ini akan lebih lengkap apabila disertai dengan hasil
pemeriksaan diagnostik /penunjang lain dan catatan medik yang menunjang.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir merupakan bagian dari prosedur perawatan bayi
segera setelah lahir (immediate care off the newborn) :
a. Mempelajari hasil anamnesis, meliputi riwayat hamil, riwayat persalinan, riwayat keluarga
b. Menilai skor APGAR
c. Melakukan resusitasi neonatus
d. Melakukan perawatan tali pusat, pemotongan jangan terlalu pendek dan harus diawasi setiap
hari
e. Memberikan identifikasi bayi dengan member kartu bertulisan nama ibu, diikatkan di
pergelangan tangan, atau kaki
f. Melakukan pemeriksaan fisik dan obserfasi tanda vital.
g. Meletakkan bayi dalam kamar transisi (jika keadaan umum baik), atau dalam incubator jika
ada indikasi
h. Menentukan tempat perawatan; rawat gabung, rawat khusus, atau rawat intensif
i. Melakuakn prosedur rujukan bila perlu. Jika ada penyakit yang di turunkan dari ibu,
misalnya penyakit hepatitis B aktif, langsung diberikan vaksinasi (globulin) pada bayi.
Prosedur pemeriksaan atau pengkajian fisik pada bayi baru lahir, antara lain sebagai berikut:
a. Menginformasikan prosedur dan minta persetujuan orang tua.
b. Mencuci tangan dan keringkan, bila perlu pakai sarung tangan.
c. Memastikan penerangan cukup dan hangat untuk bayi.
d. Memeriksa secara sistematis head to toe (kepala, muka, klavikula, lengan, tangan, dada,
abdomen, tungkai kaki, spinal dan genetalia).
e. Mengidentikikasi warna dan aktifitas bayi.
f. Mencatat miksi dan mekonium bayi
g. Mengukur lingkar kepala (LK), lingkar dada (LD), lingkar perut (LP), lingkar lengan atas
(LLA), menimbang berat badan (BB) dan mengukur panjang badan (BB) dan mengukur
panjang badan (PB) bayi.
h. Mendiskusikan hasil pemeriksaan kepada orang tua.
i. Mendokumentasi hasil pemeriksaan
Tabel 3.1 nilai APGAR
TANDA 0 1 2
Appearance Blue Body pink, limbs All pink (seluru tubuh
(warna kulit) (seluruh tubuh biru blue(tubuh kemerahan)
atau pucat) kemerahan,ekstremitas
biru)
Pulse(denyut jantung) Absent (tidak ada) <100 >100
Grimace (refleks) None (tidak bereaksi) Grimace (sedikit Cry (reaksi
gerakan) melawan,menangis)
Grimace Limp (tidak bereaksi) Some fleksion of Active movement,
( tonus otot) limbs( ekstremitas limbs well flexed
sedikit fleksi) (gerakan aktif,
ekstremitas fleksi
dengan baik)
Respiratory None Slow, irregular Good, strong cry
(tonus otot) (tidak ada) (lambat,tidak teratur) (menangis kuat)
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir secara komplit, tenaga kesehatan perlu
melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini:
a. Pemeriksaan cairan amnion, untuk menilai kelainan cairan amnio( volume) apakah selama
kehamilan terjadi hidramnion/oligohedramnion
b. Pemeriksaan plasenta, untuk menentukan keadaan plasenta, dan jumlah korion. Hal ini
penting untuk menentukan adanya kembar identik/tidak.
c. Pemeriksaan tali pusat, untuk menilai adanya kelainan pada vena/arteri,ada tali simpul?
d. Pengukuran antropometri, minimal meliputi BB (2500-3000 gram),PB (45-50 cm), LK (33-
35), LD (30-33 cm).
Riwayat kesehatan bayi baru lahir yang penting dan harus juga di kaji, antara lain:
a. Factor genetic, meliputi kelainan/gangguan metabolic pada keluarga dan sindroma genetik.
b. Factor maternal (ibu), meliputi adanya penyakit jantung, diabetes mellitus,penyakit
ginjal,penyakit hati, hipertensi, penyakit kelamin, riwayat penganiayaan, riwayat abortus,
RH/isoimunisasi
c. Factor antenatal, meliputi pernah ANC/tidak, ada riwayat pendarahan, preeklamsia, infeksi,
perkembangan janin terlalu besar /terganggu,diabetes gestasional,poli/oligohidramnion
d. Factor prenatal, meliputi premature/ postmatur, partus lama, penggunaan obat selama
persalinan, gawat janin, suhu ibu meningkat,posisi janin tidak normal, air ketuban bercampur
mekonium, amnionitis, ketuban peca dini (KPD), pendarahan dalam persalinan, prolapsus tapi
pusat, ibu hipotensi, asidosis janin, jenis persalinan
Dalam waktu 24 jam, apabila bayi tidak mengalami masalah apapun, segaralah melakukan
pemeriksaan fisik yang lebih lengkap. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik yang lebih
lengkap. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pemeriksa hendaknya
memperhatikan beberapa hal yang penting berikut ini:
a. Periksa bayi dibawah pemancar panas dengan penerangan yang cukup, kecuali ada tanda-
tanda jelas bahwa bayi sudah kepanasan.
b. Untuk kasus bayi baru lahir rujukan, minta orang tua/keluarga bayi hadir selama pemeriksaan
dan sambil berbicara dengan keluarga bayi serta sebelum melepaskan pakaian bayi,
perhatikan warna kulit, frekuensi nafas, postur tubuh, gerakan, reaksi terhadap rangsangan
dan abnormalitas yang nyata.
c. Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan.
d. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan
e. Bersikap lembut pada waktu memeriksa
f. Lihat, dengar dan rasakan tiap-tiap daerah pemeriksaan head to toe secara sistematis.
g. Jika ditemukan factor resiko atau masalah, carilah bantuan lebioh lanjut yang memang
diperlukan.
h. Catat setiap hasil pengamatan
D. Pemeriksaan umum
a. Pernafasan
Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali permenit, tanpa retraksi dada dan tanpa
suara merintih pada fase ekspirasi. Pada bayi kecil, mungkin terdapat retraksi dada ringan dan
jika bayi berhenti nafas secara periodic selama beberapa detik masih dalam batas normal.
b. Warna kulit
Bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding bayi preterm karena kulit lebih
tebal.
c. Denyut jantung
Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160 kalipermenit, tetapi dianggap
masih normal jika diatas 160 kali permenit dalam jangka waktu pendek, bebrapa kali dalam satu
hari selama beberapa hari pertama kehidupan, terutama bila bayi mengalami disstres. Jika ragu,
ulangi perhitungan denyut jantung.
d. Suhu Aksiler
36,5 C sampai 37,5 C.
e. Postur dan gerakan
Postur normal bayi baru lahir dalam keadaan istirahat adalah kepalan tangan longgar,
dengan lengan, panggul dan lutut semi fleksi. Pada bayi dengan letak sungsang selama masa
kehamilan, akan mengalami fleksi penuh pada sendi panggul dan lutut atau sendi lutut ekstensi
penuh, sehingga kaki bisa dalam berbagai posisi sesuai bayi intrauterin. Jika kaki dapat
diposisikan dalam posisi normal tanpa kesulitan, maka tida dibutuhkan terapi. Gerakan
ekstremitas bayi harus secara spontan dan simetris disertai gerakan sendi penuh. Bayi normal
dapat sedikit gemetar.
f. Tonus otot /tingkat kesadaran
Rintang normal tingkat kesadaranbayi baru lahir adalah mulai dari diam hingga sadar
penuh dan dapat di tenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan jika diam atau sedang tidur.
g. Ekstremitas
Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila ekstremitas disentuh,dan pembengkakan.
h. Kulit
Warna kulit dan adanya verniks kaseosa, pembengkakan atau bercak hitam, tanda
lahir/tanda mongol. Selama bayi dianggap normal, beberapa kelainan kulit juga dapat dianggap
normal. Kelainan ini disebut milia, biasaanya terlihat pada hari pertama atau selanjuutny. Kulit
tubuh, punggung dan abdomen yang terkelupas pada hari pertama juga masih dianggap normal.
i. Tali pusat
Normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama, mulai kering dan mengkerut
/mengecil dan akhirnya lepas setelah 7-10 hari.
j. Berat badan
Normal 2500-4000 gram.
r. Eliminasi
Kaji kepatenan fungsi ginjal dan saluran gastrointestinal bagian bawah . bayi baru lahir
normal biasanya kencing kebih dari 6 kali perhari. Bayi baru lahir normal biasanya berak cair 6-8
kali perhari. Di curigai diare bila frekuensi menibgkat, tinja hijau, atau mengandung lendir dan
darah. Pendarahan fagin pda bayi baru lahir dapat terjadi beberapa hari pada minggu pertama
kehidupan ini di anggap normal.
Persiapan alat :
1.Timbangan 8. Tissu
2.Metlin 9. Bengkok
3.Stetoskop bayi 10. Tali pusat
4.Termometer 11. Cairan klorin 0,5%
5.Jam
6.Tongspatel
7.Sarung tangan
I.Anamnesa
1.Faktor genetik (riwayat peny keturunan,kelainan bawaan)
2.Riwayat kehamilan : paritas,kelainan ,obat2an, psikologis,dll
3.Riwayat persalinan: tgl lahir,proses persalinan,trauma, ku, obat2an dll
II Pemeriksaan fisik
Penilaian mencakup :tanda vital,pengukuran pertumbuhan,penilaian sistem, penilaian umur
kehamilan
1.Keadaan umum
•Nilai bayi secara keseluruhan:besar/kecil
•Ukuran tubuh proporsional/tidak
•Kondisi bayi aktif/lemah
•Tangisan lemah, keras, melengking ?
•Kesadaran ? Letargis, waspada atau sedasi ?
•Pucat/kuning /merah muda ?
•
2. Tanda-tanda vital
a.Pernafasan
•Hitung dg melihat gerakan abdomen/menit
•Hitung selama satu menit penuh
•Utk BBl stabil, diukur setiap 3-4 jam
•Utk BBl tdk stabil hitung setiap jam
•Frekuensi normal : 40 – 60 kali/menit
•Perhatikan apakah ada tarikan ddg dada, gerakan cuping hidung, kedalaman nafas
•Bagaimana bunyi nafas ?
Penilaian awal pernafasan saat lahi menjadi evaluasi keberhasilan transisi bayi:
1.Pernafasannya nyaman
2.Tak ada tachypnea
3.Tak ngorok
4.Tak ada lekukan dada
5.Tak ada cyanosis/pucat
b. Denyut jantung
•Diukur dg cara auskultasi / 2 jari di atas jantung bayi selama satu menit penuh
•Pd BBl stabil dihitung setiap 3-4 jam
•Pd BBl tak stabil dihitung setiap jam
•Denyut jantung normal: 120-160/menit
•Bl > 160 (takikardia): tanda infeksi, hypovolemia, hyperetermia, anemia, konsumsi obat ibu
•Bl < 100 (Bradikardi): BBl cukup bulan sedang tidur, kekurangan O2
c. Suhu tubuh
•Diukur melalui aksila, tahan 5 menit
•Normal : 36,5 - 37C
•BBl dalam incubator diukur setiap jam
•Hipotermia :bbl sakit atau BBLR, jika berlanjut pertimbangkan sepsis (tanda vital tak stabil,
perubahan glukosa dlm darah),dehidrasi, bacteremia, epidural ibu
•Huipertermia: demam, infeksi, kurang minum
d. Tekanan darah
•Diukur pd tangan kaki sesuai kondisi bayi
•Menggunakan mesin dinamap jk ada
•Normal 60-89/40-50
•Bisa meningkat saat menangis
•Akan turun saat tidur
2) Panjang badan
•Diukur dr ubun2 s/d tumit, posisi telentang, sendi lutut dan panggul harus ekstensi penuh
•Normal : 45 – 53 cm
•Diukur saat masuk dan setiap minggu dan dibandingkan dengan berat badan
3) Lingkar kepala
•Diukur saat masuk dan setiap minggu
•Diukur: menghubungkan 4 titik : 2 frontal bosses dan 2 occipital protuberances
•Normal 33 – 38 cm
•Letakan pita ukur pd bagian paling menonjol di tulang oksiput dan dahi
•Pengukuran sedikitnya sekali sehari jk bbl gangguan neurologis (perdarahan
intraventricular,hydrocephalus,asfiksia)
3 Kepala
•Apakah ada benjolan, caput, haetaom ?
•Fontanel; cekung, menonjol, datar ?
•Sutura : molase ? Derajat berapa ?
•Pertumbuhan rambut ?
4. Mata
•Simetris/tidak, gerakan bersamaan / tidak
•Adanya darah pd permukaan mata (normal) kecuali pd pupil/iris à hilang
•Tanda ikterus, infeksi,
•Pupil simetris, reaksi (lambat,cepat, tidak ada ?
•Terbuka/ menutup ?
5. Telinga
•Sejajar dengan ujung mata
•Bentuk simetris/tidak,normal/tidak
•Apakah ada pengeluaran ?
7. Leher
•Pembesaran kelenjar tiroid, getah bening
•Tonick neck refleks ?
8. Dada
•Simetris/ tidak, gerakan nafas ? Kesulitan?
•Dengarkan suara nafas,kiri &kanan sama?
•Pembesaran kelenjar mammae
•Dengarkan denyut jantung dg fetoskop
9. Perut/abdomen
•Terlihat normal, tali pusat ?
•Apakah ada hernia umbilicalis saat bayi nangis?
•Suara perut: ada/tidak,hiperaktif, hipoaktif
•Dinding perut: merah,meregang,ada batas perut membuncit
•Palpasi: lembek, nyeri atau meregang
•
10. Bahu, lengan dan jari
•Simetris/tidak, jari lengkap/tidak ?
•Apakah tangan dapat digerakan secara normal,patah tulang ?
•Refleks graps, refleks moro (hilang 4 bl)
•R moro menetap > 4 bl :kerusakan otak
•Respon yg tdk simetris: fraktur calivula, cedera fleksus brakhialis
•
11. Genetalia
a.Laki-laki
•Scrotum tdd 2 kantung berisi testis
•Lubang penis tepat di tengah ? Panjang < 2,5 cm ?, miksi ?
b. Perempuan
•Labia mayora & minora ada ?
•Keluarnya cairan : putih,krem,pseudomenorh, akan hilang dlm 10 hari
•Miksi sdh/belum dalam 24 jam
12 Panggul
•Pegang paha dan betis bayi , gerakan lurus ke arah samping luar, dengarkan & rasakan bunyi
“klik”à kolaborasi
•Gerakan paha ke atas dan kebawah, dengarkan bunyi klik
2. BAB
Feses bayi di dua hari pertama setelah persalinan biasanya berbentuk seperti ter atau
aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari pencernaan bayi yang dibawa dari kandungan. Setelah
itu feses bayi bisa bergumpal gumpal seperti jelly, padat, berbiji/seeded dan bisa juga berupa
cairan, feses bayi yang diberi ASI ekslusif biasanya tidak berbentuk, bisa seperti pasta/krem,
berbiji dan bisa juga seperti mencret atau mencair. Sedangkan feses bayi yang diberi susu
formula berbentuk padat, bergumpal-gumpal atau agak liat dan bulat. Makanya bayi yang
mengkonsumsi susu formula kadang suka bebelan (susah b a b) sedangkan yang mendapat ASI
tidak.
Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan feses berbentuk cair, hal itu
perlu dicurigai. Bisa jadi bayi alergi terhadap susu formula yang dikonsumsinya atau susu
tercampur bakteri yang mengganggu usus. Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feses akan
terjadi bila ibu memberikan ASI yang diselang seling susu formula. Misalnya akan sulit
menentukan apakah feses yang cair/mencret itu berasal dari susu atau susu formula. Kalau
mencretnya karena minum ASI, ini normal-normal saja karena sistem pencernaanya memang
belum sempurna. Tettap susui bayi agar ia tidak mengalami dehidrasi. Tapi bila mencretnya
disertai keluhan demam, muntah atau keluhan lain dan jumlahnya sangat banyak atau mancur,
berarti memang ada masalah pada bayi àrujuk.
Masalah frekuensi sering mencemaskan ibu karena frekuensi b a b bayi tidak sama
dengan orang dewasa, padahal frekuensi b a b pada setiap bayi berbeda, bahkan bayi yang sama
pun frekuensi b a b nya akan berbeda dari minggu ini dan minggu depannya, itu karena bayi
belum menemukan pola yang pas. Umumnya di 4 atau 5 minggu pertama dalam sehari bisa lebih
dari 5 kali atau 6 kali, tidak masalah selama pertumbuhannya bagus.
Bayi yang minum ASI ekslusif sebaliknya bisa saja tidak b a b selama 2 sampai 4 hari
bahkan bisa 7 hari sekali, bukan berarti mengalami gangguan sembelit tapi bisa saja karena
memang tidak ada ampas makanan yang harus dikeluarkan. Semuanya dapat diserap dengan
baik, feses yang keluar setelah itu juga harus tetap normal seperti pasta. Tidak cair yang disertai
banyak lendir atau berbau busuk dan disertai demam dan penurunan bert badan bayi. Jadi yang
penting lihat pertumbuhannya apakah anak tidak rewel dan minumnya bagus, kalau 3 hari belul b
a b, dan bayinya anteng – anteng saja mungkin memang belum waktunya b a b.
Bayi yang pencernaannya normala akan b a b pada 24 jam pertama setelah lahir. B a b
pertama ini disebut mekonium. Biasanya berwarna hitam kehijauan dan lengket seperti aspal
yang merupakan produk dari sel – sel yang diproduksi dalam saluran cerna selama bayi berada
dalam kanadungan. B a b pertama dalam 24 jam penting artinya, karena menjadi indikasi apakah
pencernaannya normal atau tidak.
Frekuensi bab yang sering bukan berarti pencernaannya terganggu. Waspadai nila
warnanya putih atau disertai darah.
Menurut Dr Waldi Nurhamzah, SPA umumnya warna-warna feses bayi dapat dibedakan
menjadi kuning, coklat, hijau, merah dan putih atau keabuan. Normal atau tidaknya sistem
pencernaan bayi dapat dideteksi dari warna-warna feses tsb.
Warna feses kuning
Warna kuning adalah warna feses yang normal. Warna feses bayi sangan dipengaruhi
oleh susu yang dikonsumsinya. Bila bayi minum ASI secara ekslusif, fesesnya berwarna lebih
cerah dan cenderung cemerlang atau didominasi warna kuning (golden feses). Berarti bayi
mendapatkan ASI penuh., dari foremilk (ASI depan) sampai hindmilk (ASI belakang). Warna
kuning timbul dari Proses pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan empedu. Cairan empedu
dibuat di dalam hati dan disimpan beberapa waktu dalam kandung e mpedu sampai saatnya
dikeluarkan. Bila dalam usus terdapat lemak yang berasal dari makanan, kandung empedu akan
berkontraksi(mengecilkan ukurannya) untuk memeras cairan keluar. Cairan empedu ini akan
memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap usus. Sedangkan bila yang diminum susu
formula, atau ASI dicampur susu formula, warna feses akan berwarna lebih gelap, seperti kuning
tua, agak coklat, coklat tua, kuning kecoklatan atau coklat kehijauan.
3. BAK
Bayi baru lahir cenderung sering BAK yaitu 7 – 10 x sehari. Untuk menjaga bayi tetap
bersih, hangat dan kering maka setelah BAK harus diganti popoknya.
4. Tidur
o Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Sediakan selimut dan
ruangan yang hangat dan pastikan bayi tidak terlalu panas atau dingin.
o Pola tidur bayi masih belum teratur karena jam biologis yang belum matang. Tetapi perlahan –
lahan akan bergeser sehingga lebih banyak waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan siang
hari. Keluhan gangguan tidur biasanya datang dari orang tuanya yang sulit menerima jam tidur
bayi. Dikatakan bahwa orang tua kekurangan tidur 2 jam setiap harinya hingga bayi berusia 5
bulan sampai 2 tahun, orang tua kehilangan 1 jam waktu tidur setiap malamnya. Sehingga orang
tua pun perlu menyiasati waktu tidurnya sesuai dengan pola tidur bayi. Mulai usia 2 bulan bayi
mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang. Usia 3-6 bulan jumlah tidudrpun semakin
berkurang, kira2 3 kali dan terus berlkurang hingga 2 kali pada usia 6 – 12 bulan. Menjelang 1
tahun biasanya bayi hanya perlu tidur siang satu kali saja dengan total jumlah waktu tidur
berkisar antara 12 – 14 jam.
Latih anak agar mengerti bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur dan siang hari
adalah waktu untuk bangun. Salah satu caranya adalah dengan mengajaknya bermaiin hanya
disiang hari saja, tidak di malam hari.
Latih bayi agar mengetahui bahwa tempat tidur adalah tempatnya untuk tidur. Letakkan
bayi di tempat tidur saat ia sudah mengantuk, hindari membiarkannya tidur dalam gendongan
atau di ruangan lain.
Lampu utama sebaiknya dimatikan, dan nyalakan lampu tidur yang redup
Ketika bayi terbangun, ajari untuk tidur kembali. Jangan nyalakan lampu, tenangkan dengan kata
kata lembut. Selanjutnya tinggalkan ia sendiri untuk kembali tidur, jika menangis lagi, biarkan
dulu 5 menit baru tenangkan lagi. Berikutnya jika kembali menangis tunggu 10 menit dan
seterusnya hingga 15 menit, malam berikutnya tambah waktu tunggu 5 menit yaitu 10 menit, 15
dan 20 menit. Biasanya bayi memerlukan waktu hingga 2-3 malam. Jika gagal henetikan dulu
prosedur ini dan coba lagi setelah 1 bulancara ini diperkenalkan oleh Richard Ferber, Boston’s
Children Hospital).
2. Kebersihan kulit
Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur. Mandi seluruh tubuh setiap hari
tidak harus selalu dilakukan. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
3. Keamanan
Jangan sekali – kali meninggalkan bayi tanpa ada yang menunggu. Hindari pemberian apapun ke
mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak. Jangan menggunakan alat penghangat buatan di
tempat tidur bayi.
G. Penanganan
o Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam) mulai dari hari
pertama.
o Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu.
o Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan mengambil popok dan selimut
sesuai denagn keperluan. Pastikan bayi tidak terlalu panas dan terlalu dingin ( dapat
menyebabkan dehidrasi, ingat bahwa kemampuan pengaturan suhu bayi masih dalam
perkembangan). Apa saja yang dimasukkan kedalam mulut bayi harus bersih.
o Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
o Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi.
o Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu.
o Jaga keamanan bayi terhadap traumadan penyakit atau infeksi.
o Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang baik.
A. Kesimpulan
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan
umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara
spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan
antara 2500-4000 gram.
Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium, namun kadang-
kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium sesuai indikasi tertentu
Obat profilaksis yang rutin diberikan pada bayi baru lahir yaitu:
1. Vitamin K
2. Tetes / zalf mata
B. Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan, kami mohon maaf.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami dapat
membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA