I. Pendahuluan
101 J merupakan peralatan kritis di Pabrik NH3 yang berfungsi untuk mengalirkan udara proses dari
udara luar menuju ke secondary reformer yang dipergunakan untuk menaikkan temperatur reaksi pada
secondary reformer dengan proses pembakaran sehingga process gas yang dihasilkan volumenya lebih
banyak dan komposisi gas CH4.
LP Compressor mempunyai 5 impeller yang tersusun menjadi 4 tingkat. Impeller 1, 2 dan 3 memiliki
built in isocooler pada masing-masing tingkat. Impeller 4 dan 5 berada pada tingkat 4 dengan cooler
external.
Isocooler compressor mempunyai 2 kelemahan :
o Isocoolers Bocor :
Jika 1st dan 2nd stage cooler bocor, cooling water akan mengalir kedalam Compressor
dikarenakan tekanan cooling water lebih besar daripada tekanan pada tingkat 1 dan 2. Hal
ini akan menyebabkan deposit dan erosi pada impeller (wheels).
o Isocoolers Kotor :
Jika salah satu isocoolers kotor dan pressure drop meningkat, aliran fluida (flow) ke
stage selanjutnya akan menurun dan akan menyebabkan terjadinya surging.
Pada Isocooler Compressors dengan banyak tingkat dan banyak internal coolers, kotornya salah
satu cooler (pressure drop semakin tinggi) akan mengurangi aliran udara (flow) ke stage
selanjutnya. Ketika aliran udara (flow) berkurang putaran mesin (RPM) akan naik untuk menjaga
volume flow yang dibutuhkan.
Hal ini menyebabkan stage yang berada setelah cooler yang kotor mengalami surging. Tingkat
mana yang akan mengalami surging juga tergantung pada karakteristik surging masing-masing
tingkat (stages).
Pada situasi ini, satu-satunya cara untuk menghindari terjadinya surging pada tingkat (stages)
tertentu adalah dengan meningkatkan flow (aliran udara) pada tingkat yang mengalami surging,
dan hal yang paling mudah dilakukan dengan meningkatkan inlet temperature dengan men-
throttle inter-stage cooler.
Konfigurasi :
II. Kronologi
Sejak penggantian rotor pada April 2012, Compressor running dengan kondisi unbalance.Vibrasi
outboard LP Compressor 27 & 18 µm p-p, inboard 41 dan 25 µm p-p. Bulan Agustus dan November
2012 vibrasi naik sampai 95 µm p-p berfluktuasi dan tidak kontinyu. Seringkali vibrasi hanya muncul
pada malam hari dan dari data dan gejalanya mengindikasikan adanya surging.
- 22 April 2012 Start up dengan rotor ex Sulzer.
- Juni 2012 Start setelah troub ?
- 8 Agustus 2012 alarm, vib sd 72-82 mic 1x tetap 54 perubahan pada 40 hz
- 8 ~ 13 Agustus 2012 alarm
- 1 Nov 2012 alarm sd 104 mic jam 8:28 ~ 8:42 1x tetap 54 mic
- 23 September s/d sekarang alarm s/d 123 mic.
II. Data Vibrasi & proses
a. Trend Vibrasi
PLANT : NH3 MACHINE NO. : 101 JLP NAME : AIR COMPRESSOR LP
Date 30-May-12 30-Jun-12 21-Jun-12 30/07/2012 10/08/2012 30-Aug-12 29/09/2012 30 okt 12 01/11/2012 02/11/2012 30-Nov-12 29/12/12 30/1/13 28/2/13 30/3/13 30/4/13 30/5/13 30/6/13 30/7/13 30/8/13 23/9/13 24/9/13
SPEED 7220 RPM 7429 7469 7496 7493 7496 7506 7516 7510 7511 7420 7429 7485 7481 7440 7443 7506 7530 7542 7530 7527
Load 100 % 91 / 93 % 91 / 93 % 91 / 98 % 91 / 98 % 91 / 98 % 91 / 98 % 91 / 93 % 92 / 95 % 93 / 98 % 94 / 99 % 92 / 97 % 93 / 97 % 92 / 96 % 94 / 99 % 95 / 100%
PARAMETER
2
Inlet Press 0.99 kg/cm
Inlet Temp 33 oC
Disc. Press 38.9 kg/cm2
Disc. Temp 183.5 oC
POINT PROBE
XI-6113 A OVERALL 27.91 25.68 16.2 26.99 39.84 25.38 23.66 24.65 53 57.3 27.04 23.03 23.54 26.87 27.28 27.3 24.89 21.89 25.95 75.6 21.68
1x AMPLITUDO 18.91 18.43 18.56 18.98 19.9 18.17 17.82 17.48 18.75 18.78 19.57 17.89 17.59 19.24 19.45 19.4 18.49 15.21 16.58 13.4 14.24
1X PHASE 254 267 263 251 260 267 268 267 266 266 268 268 273 275 264 265 272 276 287 286 289
INLET SIDE
GAP VOLT -9.97 -9.81 -9.83 -9.80 -9.82 -9.83 -9.79 -9.775 -9.78 -9.78 -9.80 -9.5 -9.45 -9.5 -9.5 -9.5 -9.5 -9.5 -9.51 -9.52 -9.52
BRG TEMP
XI-6113 B OVERALL 21.69 20.71 21.5 23.72 38.1 21.6 19.79 20.68 45.81 48.26 19.82 24.14 21.32 19.08 19.85 19.8 21.93 24.24 21.19 50.6 20.84
1x AMPLITUDO 15.23 15.27 15.3 16.84 17.26 15.96 15.86 16.43 17.04 16.9 15.37 15.22 15.44 15.16 16.64 16.6 16.53 16.85 14.65 13.56 15.2
1X PHASE 309 308 308 307 310 305 304 300 304 303 305 302 302 305 301 301 294 289 293 298 289
GAP VOLT -10.93 -11.08 -11.1 -11.05 -11.08 -11.08 -11.01 -10.98 -11 -10.99 -11.04 -9.66 -9.64 -9.65 -9.67 -9.67 -9.68 -9.66 -9.65 -9.67 -9.67
BRG TEMP 64 56 56 64 64 64 64 66 67 67 66 67 67 67 67
XI-6114 A OVERALL 56.7 59.2 58.9 57.2 82.2 58.9 59.8 63.9 93.6 104 57.5 58.6 58.9 63.5 60.7 60.8 62.7 62 64.4 123 59.3
1x AMPLITUDO 49.14 54.2 54.1 53.7 54.8 55 55.8 56.9 56.1 56.1 53 52.3 53.6 55.6 54 54.2 56.9 57.2 57.4 54 55.4
1X PHASE 64 63 64 64 63 64 64 64 63 63 63 63 65 66 62 63 64 67 68 69 68
EXHAUST SIDE
GAP VOLT -13.07 -13.13 -13.12 -13.17 -13.19 -13.14 -13.14 -13.11 -13.11 -13.12 -13.06 -13.13 -13.11 -13.12 -13.13 -13.13 -13.12 -13.06 -13.05 -13.06 -13.06
BRG TEMP
XI-6114 B OVERALL 39.49 39.78 39.43 37.47 59.8 40.74 41.21 41.19 60.7 62.8 38.04 39.89 40.07 39.23 37.96 37.9 38.89 41.61 39.87 81.5 38.83
1x AMPLITUDO 30.91 33.66 33.24 32.4 33.98 34.21 34.59 34.6 35.15 35.02 30.99 30.75 32.12 33.14 31.3 31.4 32.64 32.81 33.47 34.62 32.46
1X PHASE 158 155 155 156 153 156 156 156 155 156 156 157 158 158 157 158 160 162 163 165 164
GAP VOLT -10.13 -10.14 -10.14 -10.17 -10.18 -10.14 -10.15 -10.14 -10.15 -10.15 -10.11 -10.19 -10.17 -10.17 -10.2 -10.2 -10.2 -10.13 -10.12 -10.14 -10.14
BRG TEMP 74 64 77 77 77 77 77 77 78 79 78 80 81 80 80
ZI-6111 A POSITION 0.35 0.35 0.35 0.35 0.32 0.32 0.4 0.32 0.32 0.3 0.3 0.3 0.35 0.3 0.35
GAP VOLT
BRG TEMP 73 73 73 57 57 57 57 56 60 60 66 61 60 60 60
ZI-6111 B POSITION 0.35 0.35 0.35 0.4 0.35 0.35 0.45 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
GAP VOLT -7.61 -7.61 -7.57 -7.57 -7.56 -7.56 -7.55 -7.54 -7.55 -7.54 -7.53 -7.44 -7.44 -7.44 -7.36 -7.18 -7.37 -7.38 -7.35 -7.35
BRG TEMP 56 64 63 73 73 73 75 86 88 89 79 93 92 92 93
Start up Start up Surging Surging Surging TA Mini Start up Surging
R EM AR K stlh TA 12 problem problem problem stlh TA mini problem
New rotor jam 8:28 jam 8:42
Start up setelah
TA 2012 – new
rotor ex Sulzer Indikasi Surging Indikasi Surging
TA mini Des
2012
PHASE
b. Data Spectrum
Spektrum Shaft vibrasi normal vibrasi & saat surging
IV. KESIMPULAN
Berdasar data-data tersebut di atas, bisa disimpulkan compressor mengalami “surging” pada
1st stage compressor. “Surging” mempunyai dampak sbb:
Flow tidak stabil
Damage in sequence with increasing severity to seals, bearings, impellers, shaft arings,
Increased seal clearances and leakage ed seal clearances and leakage
Lower energy efficiency
Reduced compressor life
V. REKOMENDASI
Untuk menjaga compressor tidak mengalami surging :
- Menaikkan dan menjaga temperatur suction >35o C seperti yang sudah dilakukan.