Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM

HUBUNGAN PENDIDIKAN ISLAM DAN PENDIDIKAN


NASIONAL

Disusun oleh:
Kelompok 11
Devi Anggraini (1920207064)
Umi Soleka (1930207076)

Dosen Pengampu:
Dr. INDAH WIGATI, M.Pdi

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2020

I
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


atas ridho dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya
tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.
Selanjutnya kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Dr.
Indah Wigati, M.Pdi selaku pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang
telah memberikan tugas makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu
motivasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam
khususnya mengenai “Hubungan Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional”
sehingga kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang diberikan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya makalah ini.
Terakhir, sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha sekuat
tenaga dalam penyelesaian makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari sifat
manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran kami
harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa datang.

Palembang, Februari 2020

Kelompok 11

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... I
KATA PENGANTAR ..........................................................................................II
DAFTAR ISI ....................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Pengertian Pendidikan ......................................................................................3
B. Pengertian Pendidikan Islam.............................................................................. 3
C. Pengertian Pendidikan Nasional.........................................................................5
D. Hubungan Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional ................................... 6
E. Kedudukan Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional ................. 7
BAB III PENUTUP................................................................................................8
A. Kesimpulan.........................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 9

III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu sarana paling efektif untuk membangun
karakter suatu bangsa. Pendidikan secara umum dapat dipahami sebagai media
atau alat bagi pencapaian pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan era sekarang
ini tetap dianggap sebagai kekuatan utama dalam menghadapi tuntutan dunia
yang mengglobal, baik pada sektor peningkatan kualitas terhadap dunia informasi
dan teknologi ataupun kepada persoalan peningkatan moral dan akhlak, yang
penekanannya pada etik pendidikan dan pesan moral. Di Indonesia sendiri
terdapat sistem pendidikan Nasional dan sistem pendidikan Islam yang berkaitan
satu sama lain.
Hubungan pendidikan Islam dengan pendidikan Nasional tidak dapat
dipisahkan, keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini
dikaitkan dengan konsep penyusunan sistem pendidikan nasional tersebut. Suatu
sistem pendidikan nasional harus mementingkan masalah eksistensi umat
manusia pada umumnya dan eksistensi bangsa Indonesia khususnya dalam
hubungan masa lalu, masa kini dan kemungkinan perkembangan masa depan.
Pendidikan Islam merupakan suatu lembaga sesuai dengan peraturan
pemerintah No. 28 tahun 1990, No. 60 tahun 19999 dan No. 73 tahun 1991.
Pendidikan keagamaan diselenggarakan pemerintah sesuai peraturan
perundang-undangan dimana Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat serta pendidikan keagamaan dapat
diselenggarakan pada jalur pendidikan normal, non formal dan informal,
pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasraman.
Pendidikan Islam juga sebagai mata pelajaran dimana jalur dan jenjang
pendidikan wajib memuat pendidikan pancasila, pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidikan?
2. Apa Pengertian Pendidikan Islam?
3. Apa Pengertian Pendidikan Nasional?
4. Apa Hubungan Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional?
5. Bagaimana Kedudukan Pendidikan Islam dalam Sistem
Pendidikan Nasional?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan.
2. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan Nasional.
4. Untuk mengetahui Hubungan Pendidikan Islam dan Pendidikan
Nasional.
5. Untuk mengetahui Kedudukan Pendidikan Islam dalam Sistem
Pendidikan Nasional.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan
atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia
menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan
oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai
tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Menurut UU
No. 20 th 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (Hasbullah, 2017:1-4)

B. Pengertian Pendidikan Islam


Pendidikan Islam adalah pembentukan kepribadian muslim, atau
perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran Islam.
Pendidikan Islam pada dasarnya merupakan pendidikan yang bertujuan untuk
membentuk pribadi muslim seutuhnya (kaffah), mengembangkan seluruh potensi
manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani. (Awwaliyah, 2018:37)
Pendidikan Islam merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan
terencana dan sistematis untuk mengembangkan potensi anak didik berdasarkan
pada kaidah-kaidah agama Islam. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang
bertujuan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan pribadi manusia secara
menyeluruh melalui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan
serta panca indera yang dimilikinya. Dan adapun tujuan akhir pendidikan adalah
pembentukan tingkah laku Islami (akhlak mulia) dan kepasrahan (keimanan)
kepada Allah berdasarkan pada petunjuk ajaran Islam (Al-Qur’an dan Hadits).
(Awwaliyah, 2018:37)

3
4

Dari kajian antropologi dan sosiologi dapat kita ketahui tiga fungsi
pendidikan:
1. Untuk mengembangkan wawasan subjek didik mengenai dirinya dan alam
sekitarnya dengan semakin luasnya wawasan akan menimbulkan berbagai
kreatifitas.
2. Untuk melestarikan nilai-nilai insane yang akan menjadi filter bagi wawasan
hidupnya sehingga wawasannya menjadi tepat.
3. Untuk membuka pintu ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
kelangsungan hidupnya.
Mengenai pentingnya mempelajari Ilmu Pengetahuan Islam ini Prof.H. M.
Arifin Menyatakan sebagai berikut.
a. Pendidikan sebagai usaha membentuk pibadi manusia harus melalui proses
panjangdengan resultat (hasil) yang tidak dapat diketahui dengan segera,
berbeda dengan membentuk benda mati yang dapat dilakukan sesuai dengan
keinginan “pembuatnya”.
b. Pendidikan Islam pada khususnya yang bersumber pada nilai-nilai agama
Islam menanamkan atau membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai
tersebut, juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan sejalan
dengan nilai-nilai Islam yang menlandasinya adalah merupakan proses
ikhtiariyah yang secara peadogogis. Mampu mengembangkan hidup anak
didik kearah kedewasaan atau kematangan yang menguntungkan dirinya.
c. Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan tujuan untuk
mensejahterakan dan membahagiakan hidup dan kehidupan umat manusia di
dunia dan di akhirat, baru dapat mempunyai arti fungsional dan aktul dalam
diri manusia bila mana dikembangkan melalui proses kependidikan yang
sistematis.
d. Ruang lingkup kependidikan Islam adalah mencangkup segala bidang
kehidupan manusia dimana manusia mampu memanfaat kan sebagai tempat
menanam benih-benih amaliyah yang buuahhnya akan dipetik di akhirat
nanti, maka pembentukan sikap dan nilai-nilai amaliyah dalam pribadi
manusia baru dapat efektifbilamana dilakukan melalui proses kependidikan
5

yang berjalan diatas kaidah-kaidah ilmu pengetahuan kependidikan. (Hanafi,


2018)
C. Pengertian Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU Sisdiknas No. 2
Tahun 1989 Pasal 1 ayat 2 adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan
bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Adapun
dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 2 dirumuskan bahwa
pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan jaman. (Kadir, 2012:198)
Secara prinsip kedua undang-undang tersebut adalah sama. Bedanya, pada
UUSPN No. 20 Tahun 2003 terdapat pengembangan dua aspek; (1) adanya
nilai-nilai agama, dan (2) keharusan mengikuti perkembangan jaman
(konstektual). Adanya tambahan konsep pada UUSPN No. 20 Tahun 2003
didasarkan pada kenyataan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa beragama dan
karena itu keberagaman akan menjadi hal mendasar dalam setiap aspek
kehidupan bangsa, di mana salah satunya adalah melalui dunia pendidikan. Di
samping itu, pendidikan nasional juga harus tanggap terhadap dinamika
perkembangan jaman, agar dunia pendidikan nasional tetap bisa eksis dan lebih
jauh survive menghadapi tantangan dunia yang semakin global dan kompetitif.
(Kadir, 2012:198)
Dalam UU No. 20 tahun 2003 pada Bab II pasal 3, bahwa
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang
demokratis serta bertanggung jawab”. (Jannah, 2013)
Bila dicermati lebih mendalam pendidikan nasional yang berlangsung saat
ini dalam dataran filosofis masih menjadi objek tarik menarik dari berbagai pihak.
Pihak-pihak yang memperebutkan bisa dikategorikan menjadi tiga kelompok; (1)
6

kelompok yang menjadikan pendidikan sebagai sistem; (2) kelompok yang


menjadikannya sebagai tujuan; dan (3) kelompok yang menjadikannya
pendidikan sebagai proses. (Kadir, 2012:198)
Kelompok yang menghendaki pendidikan nasional dijadikan sebagai
sebuah sistem berasumsi bahwa pendidikan nasional pada hakikatnya adalah
kesatuan yang bulat dari input, proses, dan output. Dalam bahasa UU Sisdiknas
terbuka dan sistem multimakna. Berangkat dari pemahaman ini, pendidikan
nasional dijadikan sebagai sebuah siklus yang bersifat mekanis dengan
berorientasi pada kualitas output. Pendidikan dengan orientasi demikian, di satu
sisi memiliki nilai positif berupa hasil didik yang berkualitas dalam hal
intelektualitas, tetapi pada sisi yang lain memiliki sisi negative, yakni lemah
dalam hal skill dan humanisnya. (Kadir, 2012:198)
Kelompok yang menghendaki pendidikan nasional dijadikan sebagai
tujuan berasumsi bahwa pendidikan nasional pada hakikatnya adalah tujuan
pendidikan itu sendiri, artinya pendidikan nasional menjadi sebuah entitas yang
seolah-olah tidak menginjak bumi Indonesia yang saraf problem-problem
nasional. Akibatnya pendidikan nasional tidak mampu menyentuh kehidupan
masyarakat luas. (Kadir, 2012:198)
Sementara itu, kelompok yang menghendaki pendidikan nasional
dijadikan sebagai proses berasumsi bahwa pendidikan adalah sebuah kegiatan
yang tidak terlepas dari kegiatan kehidupan manusia Indonesia. Proses adalah
sebuah kegiatan yang akan tidak pernah selesai dan akan berlangsung secara terus
menerus. Jika pendidikan nasional dianggap sebagai sebuah proses, maka dengan
sendirinya pendidikan nasional akan berlangsung selama Indonesia eksis.
Pendidikan nasional akan berlangsung secara terus menerus. (Kadir, 2012:198)

D. Hubungan Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional


Hubungan antara pendidikan islam dengan pendidikan nasional adalah
berusaha secara beriringan dalam pengembangan dan pembinaan iman, akhlak,
moral, budi pekerti, dan penguasaan ilmu dan pengetahuan bagi seluruh bangsa
Indonesia. Pendidikan islam secara ideal memang harus diarahkan kepada
7

transformasi nilai-nilai yang kemudian diharapkan mampu menjadi jalan keluar


untuk memecahkan persoalan bangsa.
Pendidikan islam yang bertujuan membentuk karakter manusia Indonesia
yang baik dirumuskan melalui sistem pendidikan yang dilembagakan dalam
berbagai bentuk. Contoh lembaga pendidikan islam meliputi pesantren, madrasah,
pendidikan tinggi Agama islam, dan lembaga yang bercorak islam.
Salah satu tujuan dari berdirinya lembaga-lembaga pendidikan islam
secara umum adalah membentuk karakter manusia ideal seperti yang termasuk
dalam salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk masyarakat yang
beradab, adil, makmur dan bermartabat. (Sakir, 2014:108-109)

E. Kedudukan Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional


Kedudukan pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional adalah
sebagai mata pelajaran dan sebagai lembaga (satuan pendidikan).
1. Sebagai Mata Pelajaran
Istilah “Pendidikan Agama Islam” di Indonesia dipergunakan untuk
nama suatu mata pelajaran di lingkungan sekolah-sekolah yang berada di
bawah pembinaan Kementerian Pendidikan Nasional Pendidikan Agama
dalam hal ini agama Islam termasuk dalam struktur kurikulum Pendidikan
Nasional.
2. Sebagai lembaga/Satuan Pendidikan
Apabila pendidikan agama Islam di lingkungan lembaga/satuan
pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional
terwujud sebagai mata pelajaran, maka di lingkungan Kementerian Agama
terwujud sebagai satuan pendidikan yang berjenjang naik mulai dari Taman
Kanak-Kanak, sampai ke Perguruan tinggi (Al-Jamiat). Pengertian
Pendidikan Keagamaan Islam disini mengacu kepada satuan pendidikan
keagamaan atau lembaga pendidikan keagamaan Islam. (Ramayulis,
2008:41-42).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam adalah pembentukan kepribadian muslim, atau
perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran Islam.
Sedangkan pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan jaman.
Hubungan antara pendidikan islam dengan pendidikan nasional adalah
berusaha secara beriringan dalam pengembangan dan pembinaan iman, akhlak,
moral, budi pekerti, dan penguasaan ilmu dan pengetahuan bagi seluruh bangsa
Indonesia. Pendidikan islam secara ideal memang harus diarahkan kepada
transformasi nilai-nilai yang kemudian diharapkan mampu menjadi jalan keluar
untuk memecahkan persoalan bangsa.
B. Saran
Demikian makalah ini dari kami, semoga dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan kita semua. Apabila terdapat kritik maupun saran, silahkan
sampaikan langsung kepada kami. Karena kritik dan saran dari pembaca tentu
sangat di butuhkan untuk bahan intropeksi. Sehingga, di masa yang mendatang
kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi. Jika terdapat kesalahan
mohon dimaafkan, karena kami hanyalah hamba Allah SWT yang tidak luput dari
khilaf dan lupa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 2017. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Depok: PT RAJAGRAFINDO


PERSADA.
Kadir, Abdul. 2012. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: KENCANA
PRENADAMEDIA GROUP.
Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: KALAM MULIA.
Awwaliyah, Robiatul dkk (2018) Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan
Nasional (Telaah Epistemologi Terhadap Problematika Pendidikan Islam),
Jurnal Ilmiah DIDAKTI VOL. 19, NO. 1, 34-49
Sakir, Moh (2014) Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional, Jurnal
Cendekia VOL. 12, NO. 1, 105-117
Jannah, Fathul (2013) Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional,
Dinamika Ilmu Vol. 13, No 2
Hanafi, Halid dkk (2018) Ilmu Pendidikan Islam, Deepublish, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai