Anda di halaman 1dari 27

DASAR FILSAFAT DAN METODE DALAM PENDIDIKAN

KEPRAMUKAAN

DISUSUN OLEH:
Tri Kurniati (2018143416)

Dosen Pembimbing:
H.Hendra Wijaya, S.Ag.,M.Pd,I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Karena berkat-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah ini sebagai mana mestinya. Shalawat dan salam semoga
dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Makalah yang berjudul “DASAR FILSAFAT DAN METODE DALAM PENDIDIKAN


KEPRAMUKAAN” ini diharapkan agar pembaca dapat memahaminya. Maksud dan tujuan dari
penulisan makala ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur dari mata kuliah
Kepramukaan.

Makalah ini tidak luput dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan saran maupun
kritik dari pembaca. Dan kami mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini ada kekhilafan atau
kekurangan. Kami ucapkan terima kasih.

Palembang, 1 maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Dasar Hukum Pendidikan Kepramukaan ......................................... 2
B. Prinsip Sukarelaan Kode Kehormatan ............................................... 5
C. Anggaran Dasar dan ART Gerakan pramuka ..................................... 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 19
B. Saran ................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

pendidikan kepramukaan adalah pendidikan luar sekolah yang dilaksanakan untuk


mendidik pelajar dan generqasi muda dalam upayamencapai tujuan nasional sebagaimana yang
termaktub dalam pembukaanUUD 1945 alinia ke IV. Dengan demikian pendidikan kepramukaan
yangmerupakan lembaga pendidikan luar sekolah bersifat non formal yang yangmerupakan bagian
dari pendidikan nasional yang tidak terpisahkan.Pendidikan kepramukaan yang diselenggraakan
oleh gerakan pramukasebagai lembaga pendidikan luar sekolah dengan menggunakan prinsip dasar
metodik pendidikan kepramukaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan bagi
anka – anak dan pemuda guna menumbuhkan mereka agar menjadi generasi yang lebih baik.
Sanggup bertanggungjawab terhadap bangsadan Negaranya juga mampu membina dan mengisi
kemerdekaan bangsadengan melaksanakan pembangunan di segala bidang demi terwujudnya cita
– cita perjuangan para pahlawan bangsa.Pengertian pendidikan kepramukaan tersebut sesuai
dengan pendapat crowtentang pengertian pendidikan yaitu : “pendidikan adalah peengalaman
yangmemberikan pengertian (insight) dan penyesuaian bagi seseorang yangmenyebabkan ia
berkembang” (Anshari dalam Croq,1983 :28).Meskipun keberadaannya sebagai lembaga
pendidikan luar sekolah, tapi peranannya dalam pendidikan nasional sangat urgen dan tidak boleh
kita pandang sebelah mata, kita semua menyadari bahwa tri pusat pendidikansebagaimana yang
telah dikemukakan oleh tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara.
Dengan demikian gerakan kepramukaan pelaksanaannya selalumenggunakan prinsip dasar
pendidikan kepramukaan turut serta mensukseskantujuan pendidikan nasional terutama dalam
usaha penguasaan sikap mentalserta pembekalan ketrampilan bagi para siswa atau anggota
pramuka. Gerakan pramuka merupakan lembaga pendidikan non formal yang keberadaan dan
pelaksanaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, keluarga dan sekolahdalam membantu proses
kedewasaan anak maupun proses belajar mengajar dikelas.

Tujuan pendidikan kepramukaan pada dasarnya adalah sama dengan tujuangerakan pramuka
di Indonesia yakni untuk mendidik dan membina kaum mudaIndonesia agar menadi
:1.Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental dantinggi moral, tinggi kecerdasan dan
ketrampilannya, kuat dan sehat jasmaninya2.Warga Negara republik Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuuhkepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi
anggotamasyarakat yang baik dan berguna yang dapat membangun dirinya sendirisecara mandiri
serta bersama – sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan Negara, memiliki
kepedulian terhadap sesamehidup dan alam lingkungan baik local, nasional maupun
internasional.Di samping tujuan yang bersifat umum tersebut di atas pendidikankepramukaan juga
memberika pendidikan untuk mendidik sikap mental yangkuat, menanamkan kedisiplinan yang
tinggi serta kemandirian sebagaimanayang tercantum dalam semboyan pramuka yaitu Dasa Dharma
Pramuka.

Fungsi gerakan pramuka adalah sebagai lembaga pendidikan luar sekolahdan luar keluarga
serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda, menerapkan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan serta sistem among yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan keadaan kepentingan dan perkembangan bangsa serta masyarakat.Gerakan kepramukaan
ini merupakan organisasi kependidikan yang anggotanya abersifat sukarela tidak membedakan
suku, ras, agama, dan golongan serta non partisan, yakni tidak terlibat dalam politik praktis namun
mengembangkan politik kebangsaan yang mengokohkan persatuan dankesatuan bangsa. Dengan
demikian pendidikan kepramukaan bersifat demokrasi artinya memberikan kebebasan
kepada semua anggotanya untuk beraktivitas dalam koridor aturan yang berlaku dan sesuai
dengan anggarandasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka. Dalam gerakan
pramukamemberikan jaminan kemerdekaan anggotanya memeluk agama dankepercayaannya
masing – masing dan beribadah sesuai dengan agama dankepercayaan masing – masing.
Pendidikan kepramukaan
bersifat riang gembira dengan maksud untuk menumbuhkan keberanian peserta didik
berkreativitas. Pendidikan kepramukan berusaha mencapai tujuannya dengan melakukankegiatan
sebagai berikut :
a. Menanamkan dan menumbuhkan mental, moral, watak, sikap, dan perilaku yang luhur
melalui :
a. Pendidikan agama untuk meningkatkan iman danketakwaan kepada tuhan Yang
Maha Esa menurut agamanya masing – masing (Dharma ke satu Pramuka itu kepada
Taqwa kepada TuhanYang Maha Esa)
b. Kerukunan hidup beragama antar umat seagama, antar umatyang berbeda agama.
c. Penghayatan dan pengamalan pancasila untuk memantapkan jiwa pancasila dan
mempertebal kesadaran sebagaiwarga negara yang bertanggungjawab terhadap
kehidupan dan masadepan bangsa dan negara.
d. Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam semestasebagaimana Dharma kedua
cinta alam dan kasih sayang sesamamanusia
e. Pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuanteknologi dengan
keimanan dan ketakwaan.
b. Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanahair dan bangsa.
c. Memupuk dan mengembangkan persatuan dan persahabatan baik nasional maupun
internasional.
d. Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik nasional maupun
internasional.
e. Menumbuhkan pada para anggota rasa percaya diri sikap yangkreatif dan inovatif, rasa
tanggung jawab dan disiplin.
f. Menumbuhkembangkan jiwa dan kewirausahaan.
g. Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan.h.Membina dan melatih kesehatan
jasmani dan rohani, panca indera,daya pikir, penelitian, kemandirian dan sikap otonomi,
ketrampilan danhasta karya.Selanjutnya kegiatan – kegiatan tersebut di atas dilaksanakan
denganmelalui berbagai cara mencakup hal – hal sebagai berikut :
 Kepramukaan ialah proses pendidikan luar sekolah dan di luar keluarga, dalam bentuk
kegiatan yang menarik menyenangkan, sehat,etratur, terarah, praktis, yang dilakukan di
alam terbuka dengan prinsipdasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran
akhirnyaadalah untuk pembentukan watak.
 Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam pertemuan dan perkemahan baik lokal,
nasional, maupun internasional untuk memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan
perdamaian.
 Menyelenggarakan kegiatan bakti mesyarakat dan ekspedisi.
 Mengadakan kemitraan, kerjasama denga organisasi kepemudaanlain untuk memupuk dan
mengembangkan semangat kepeloporan dan pengabdian kepada masyarakat, baik lokal,
nasional maupun internasional.
 Mengadakan kerjasama baik dengan instasi pemerintah, maupunswasta untuk
berpartisipasi dalam pembangunan nasional.16
 Memasyarakatkan gerakan pramuka dan kepramukaan khususnyadi kalangan kaum
muda.g.Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, pelatihan dankegiatan.
 Mengadakan usaha – usaha lain yang sesuai dengan tujuan gerakan pramuka yang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang – undanganyang berlaku.

B. Sistem Dan Materi Pendidikan Kepramukaan


Menurut Abbas (1994 : 49-50) merupakan bahwa sistem disinidimaksudkan cara menata
dan mengatur sesuatu yang berkaitan dan berkesinambungan sistem pendidikan dalam gerakan
pramuka adalah sistemyang mengatur dan menata proses pendidikan bagi anggota pramuka
gerakan pramukaSebagai wadah pendidikan non formal. Gerakan pramuka menggunakan prinsip
dasar mendidik kepramukaan. Proses pendidikan kepramukaan padahakikatnya berbentuk kegiatan
menarik yang mengandung pendidikan.Bertujuan pendidikan ditandai nilai – nilai pendidikan,
dilaksanakan di luar lingungan pendidikan sekolah, dengan menggunakan prinsip dasar metode
pendidikan kepramukaan. Pendidikan kepramukaan sesuai dengan gagasan penciptanya Lord
Baden Powell yang mulai dituangkan dalam buku Scoutingfor Boys. Pada dasarnya ditujukan pada
pembinaan anak – anak dan pemuda, jadi bukan pendidikan untuk orang dewasa. Namun untuk
mennunjangkeberhasilan pembinaan peserta didik itu, perlu adanya pendidikan untuk
orangdewasa, yang akan bertindak sebagai pamong dengan sikap sesuai dengansistem among.
Membawa peserta didik ke tujuan Gerakan Pramuka. Dengandemikian fungsi pendidikan
kepramukaan akan berbeda, yaitu untuk anak – anak dan pemuda berfungsi sebagai permainan atau
kegiatan yang menarik,sedang bagi yang dewasa merupakan pengabdian dari para
sukarelawan.1.Sistem pendidikan bagi peserta didik Proses pendidikan bagi peserta didik ditujukan
pada pencapaian tujuangerakan pramuka. Proses pendidikan ini dilakukan dalam bentuk kegiatan
yangdilaksanakan dari, oleh dan untuk peserta didik dalam lingkungan alam mereka17 sendiri,
dipimpin oleh mereka sendiri tetapi di bawah bimbingan dantanggungjawab orang dewasa sebagai
pembinanya.Dengan berpedoman pada pola dasar pendidikan kepramukaan yang berisisistem
pendidikan menyeluruh dan terpadu, serta melalui proses penyampaianmateri bagi peserta didik
dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, sistem among, dan
saling asah, dan asuh, makamateri pendidikan yang disampaikan disesuaikan dengan tingkat serta
jenjang berdasarkan usia peserta didik yang terbagi antara siaga, penggalang, penegak dan
pandega.Adapun penyampaian materi kegiatan kepramukaan menggunakankurikulum pramuka
yang
diterjemahkan dalam sistem pembelajaran syarat – syarat kecakapan umum (SKU)
dan syarat kecakapan khusus (SKK) disetiaptingkatan mulai dari tingkat siaga,
penggalang, penegak, dan pandega. Sku danSKK yang menjadi syarat untuk
kenaikan tingkat dalam pendidikankepramukaan dapat dilaksanakan atas dasar
kesepakatan dengan para pembinadamping pada masing – masing gugus depan. Jika
peserta didik dianggap telahmemenuhi syarat yang telah ditentukan, maka peserta
didik berhak menyandang status keanggotaannya pada tingkatan yang ditentukan
dandituangkan dalam tanda – tanda kecakapan umum (TKU) serta tandakecakapan
khusus (TKK).Proses prndidikan untuk peserta didik ini diatur melalui syarat
kecakapanumum (SKU) dan syarat – syarat kecakapan khusus (SKU) serta
pramukagaruda. SKU adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap
pramuka,sedangkan SKK merupakan syarat pilihan yang dapat dipilih secara bebas
olehmasing – masing Pramuka.Dengan SKU dan SKK peserta didik secara tidak
langsung dibawah bergerak, setingkat demi setingkat menuju tujuan Gerakan Pramuka.
Dalam proses pendidikan kepramukaan terdapat jenjang tingkatan sesuaidengan usia
peserta didik, yakni :
Untuk pramuka Siaga (usia 7 – 10 tahun) ada tingkat syarat kecakapanumum, yaitu :
1.Siaga
B. Rumusan Masalah
1. apa dasar hukum pendidkan kepramukaan?
2. Bagaimana prinsip kesukarelaan dan kode kehormatan?
3. Bagaimana anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kepramukaan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui dasar hukum pendidkan kepramukaan
2. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kesukarelaan dan kode kehormatan
3. Untuk mengetahui bagaimana anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Hukum Pendidikan Kepramukaan

Salah satu tujuan bernegara yang tercantum dalam pembukaan


Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan
kepramukaan merupakan pendidikan nonformal yang menjadi wadah
pengembangan potensi diri serta memiliki akhlak mulia, pengendalian diri,
dan kecakapan hidup untuk melahirkan kader penerus perjuangan bangsa
dan negara.
Undang-undang tentang Gerakan Pramuka disusun dengan maksud
untuk menghidupkan dan menggerakkan kembali semangat perjuangan
yang dijiwai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat yang
beraneka ragam dan demokratis. Maka disahkanlah Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
menjadi dasar hukum bagi semua komponen bangsa dalam
penyelenggaraan pendidikan kepramukaan yang bersifat mandiri,
sukarela, dan nonpolitis dengan semangat Bhineka Tunggal Ika untuk
mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Landasan Hukum Gerakan Pramuka :
a. Pancasila Sebagai Landasan Hukum Negara.
Falafah Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan nilai dasar spiritual
keagamaan, kemanusiaan, dan kesatuan bangsa yang menjadi landasan dasar
dalam pembangunan bangsa baik pembangunan sumber daya manusia
maupun pembangunan fisik.

2
Kepramukaan sebagai gerakan pendidikan pada jalur pendidikan non
formal merupakan bagian tak terpisahkan dari system pendidikan dalam
menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas baik moral,
mental, spiritual, intlelektual, emosional, maupun fisik dan ketrampilan.
Gerakan Pramuka yang diresmikan berdirinya pada tanggal 14 Agustus
1961 merupakan kesinambungan gerakan kepanduan nasional Indonesia
yang bertujuan menumbuhkan tunas bangsa menjadi generasi yang dapat
menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggungjawab serta
mampu mengisi kemerdekaan Indonesia. Kepramukaan pada hakekatnya
adalah suatu proses pendidikan yang menyenangkan bagi anak muda,
dibawah tanggungjawab anggota dewasa, yang dilaksanakan di luar
lingkungan pendidikan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar
dan metode pendidikan tertentu. Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan
pendidikan untuk kaum muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka
untuk semua, tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yang
menyelenggarakan kepramukaan melalui suatu sistem nilai yang didasarkan
pada Satya dan Darma Pramuka.
b. Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukum diatur
berdasarkan :
➤ UU No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang
Gerakan Pramuka
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang
Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda
karana
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang
Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009
Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka

3
Landasan Hukum Gerakan Pramuka merupakan landasan Gerak setiap
aktifitas dalam menjalankan tatalaksana Organisasi dan manajemen di
Gerakan Pramuka.
Dalam setiap lembaga pendidikan ( sekolah ) gerakan pramuka merupakan
sebuah ekstra kurikuler yang wajib ada di setiap sekolah, sesuai dengan
Undang – Undang No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Pasal 20
ayat 2, 21, 22 ayat 1 dan 2 yang berbunyi :
1. Pasal 20 ayat 2 : satuan organisasi gerakan pramuka terdiri atas gugus
depan, dan kwartir.
2. Pasal 21 : Gugus depan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2)
meliputi gugus depan berbasis satuan pendidikan dan gugus depan berbasis
komunitas.
3. Pasal 22 ayat 1 : Gugus depan berbasis satuan pendidikan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 meliputi gugus depan di lingkungan pendidikan
formal.
4. Pasal 22 ayat 2 : Gugus depan berbasis komunitas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 meliputi gugus depan komunitas kewilayahan, agama,
profesi, organisasi kemasyarakatan, dan komunitas lain.
Selain undang-undang nomor 12 tahun 2010 juga terdapat peraturan menteri
pendidikan yang mewajibkan
Pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib di setiap sekolah, yaitu :
1. Permendikbud No. 69 tahun 2013 tentang Kurikulum SMA-MA
2. Permendikbud No. 70 tahun 2013 tentang Kurikulum SMK-MAK
3. Permendikbud No. 81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013
Untuk itu sesuai dengan pasal – pasal di atas, sekolah merupakan sebuah
gugus depan yang berbasis satuan pendidikan dalam lingkungan pendidikan
formal, dan pada setiap gugus depan diharuskan terdapat pembimbing
sebagaimana guru dalam sebuah kegiatan belajar mengajar, pembimbing
dalam gerakan pramuka disebut Pembina.

4
Setiap pembina pramuka dalam satuan gugus depan bertugas untuk
memberikan suatu pembinaan agar peserta didiknya menjadi manusia yang
bertaqwa kepada Tuhannya, berbudi pekerti luhur, berjiwa pancasila, serta
menjadi warga negara yang baik dan berguna, dengan cara menerapkan
prinsip dasar pendidikan kepramukaan, dan mengaplikasikan sistem among
dalam proses pembinaan, sesuai dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun
2010 pada pasal 10 ayat 1 yang berbunyi : Kegiatan pendidikan kepramukaan
dilaksanakan dengan menggunakan sistem among.

B. Prinsip Sukarela Kode Kehormatan Gerakan Pramuka (Satya Dan


Dharma Pramuka )
a. Prinsip sukarela
Prinsip Kesukarelaan adalah salah satu dari prinsip-prinsip dasar
metodik pendidikan kepramukaan menurut ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Kesukarelaan Merupakan sikap-sikap atau perbuatan yang bukan
karena paksa atau tekanan. Sikap laku itu dilandaskan pada sifat-sifat :

a. Ketulusan hati
b. Tanpa pamrih
c. Mengutamakan kewajiban dari pada hak
d. Pengabdian
e. Tanggung jawab

Prinsip Kesukarelaan dapat mengembangkan kepemimpinan yang


bertanggung jawab pada para anggota Gerakan Pramuka. Kesukarelaan harus
menjadi dasar bagi seseorang untuk menjadi Anggota Gerakan Pramuka.
Kalau seseorang telah menjadi anggota Gerakan Pramuka, maka atas dasa
kesukarelaannya itu ia mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

5
Tangga Gerakan Pramuka serta ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
Gerakan Pramuka.

Atas dasar kesukarelaan itu ia ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan-


kegiatan yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka

1. Diterapkannya prinsip kesukarelaan dalam proses pendidikan


kepramukaan karena merupakan prinsip-prinsip dasar metodik
pendidikan kepramukaan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah landasan
hukum organisasi Gerakan Pramuka, oleh karena itu wajib dilaksanakan
dan ditaati oleh setiap anggota Gerakan Pramuka.

2. a. Gerakan Pramuka, sebagi organisasi pendidikan non-formal,


menyelenggarakan proses pendidikan dalam bentuk kegiatan untuk
mengembangkan pada setiap Pramuka rasa percaya pada diri sendiri,
rasa berkewajiban, rasa tanggung jawab, rasa disiplin, kecerdasan dan
keterampilan, kesehatan jasmani, rohani, sehingga setiap pramuka
menjadi anggota masyarakat yang berguna, yang sanggup dan mampu
membaktikan diri untuk pembangunan masyarakat.
b. Supaya proses pendidikan itu dapat masuk dengan pasti pada setiap
peserta didik, maka setiap Pramuka perlu mengikuti (berpartisipasi)
aktif dalam acara-acara kegiatan. Partisipasi aktif itu akan terjadi kalau
tidak ada paksaaan atau tekanan. Paksaan berarti bahwa apa yang
dilakukan itu bertentangan dengan keinginannya, akibatnya ia tidak
berpartisipasi aktif. Oleh karena itu kesukarelaan akan merupakan
sublimasi pada setiap peserta didik untuk mengikuti kegiatan dengan
senang, gembira dan jauh dari rasa tertekan atau rasa terpaksa. Dengan
demikian proses pendidikan itu efektif.
3. a. Gerakan Pramuka adalah gerakan anak/remaja/pemuda
6
Anak/remaja/pemuda itu bergerak dalam proses pendidikan
kepramukaan yang berbentuk kegiatan-kegiatan oleh, untuk, dan
dipimpin oleh mereka itu sendiri dengan tanggung jawab orang dewasa.

b. Orang dewasa dalam Gerakan Pramuka bertanggung jawab atas


terlaksananya proses pendidikan kepramukaan dalam bentuk kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh, untuk, dan dipimpin
anak/remaja/pemuda. Agar kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan sesuai
dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, maka
orang dewasa harus mampu memberi pengarahan yang positif terhadap
anak/remaja/pemuda melaksanakan kegiatan kepramukaan yang
mereka rencanakan dan laksanakan.

Prinsip kesukarelaan itu di dalam Gerakan Pramuka dilaksanakan


dengan maksud untuk menjamin terbukanya jiwa para Pramuka menerima
pengaruh orang dewasa dalam Gerakan Pramuka.
Maksud diterapkannya prinsip kesukarelaan adalah untuk
melaksanakan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
gerakan Pramuka.
Tujuan prinsip kesukarelaan adalah agar pendidikan kepramukaan itu
masuk pada setiap peserta didik, sehingga menjadi pengabdi masyarakat
yang tulus hati, tanpa pamrih bertanggungjawab dan mengutamakan
kewajiban daripada hak.
b. Kode kehormatan

Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut


Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur
dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar
Kepramukaan. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang
disebut Satya adalah:
7
a. Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota
Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
b. Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan
dan mengamalkan janji;
c. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna
mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, emosional,
sosial, intelektual dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun anggota
masyarakat lingkungannya.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral
disebut dasadarma. Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu,
Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada
anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia
berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus
mampu menghargai dan mencintai sesama manusia dan alam ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa. Republik Indonesia adalah Negara hukum yang
berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma
Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-
hari.
Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah
sarana untuk melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati).
Dengan demikian, maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah
ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan
nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan. Fungsi dasa
darma pramuka adalah sebagai berikut :
a. Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan
budi pekerti luhur.
b. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota
Gerakan Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai
yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.

8
c. Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan
melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka
manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling
menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;
d. Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan
Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang
mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab
dan penentuan putusan.
Kode Kehormatan Pramuka adalah Budaya Organisasi Gerakan
Pramuka yang melandasi sikap, tingkah laku anggota Gerakan Pramuka
dalam hidup dan kehidupan berorganisasi. Kode Kehormatan Pramuka
bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan
perkembangan rohani dan jasmaninya, yaitu:
a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga terdiri atas:

Janji yang disebut Dwisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

Dwisatya Pramuka Siaga

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan


Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.

Ketentuan moral yang disebut Dwidarma selengkapnya berbunyi


sebagai berikut:
Dwidarma Pramuka Siaga

1. Siaga berbakti kepada ayah bundanya.

2. Siaga berani dan tidak putus asa.

b. Kode kehormatan bagi Pramuka Penggalang terdiri atas:

Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

9
Trisatya Pramuka Penggalang

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan


Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat

- Menepati Dasadarma.

c. Kode kehormatan bagi Pramuka Penegak, Pandega dan Pramuka


dewasa terdiri atas:
sebuah Janji yang di ikrarkan disebut Trisatya selengkapnya berbunyi
sebagai berikut:

Trisatya Pramuka Penegak

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan


Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat

- Menepati Dasadarma.

Ketentuan moral yang disebut Dasadarma untuk anggota pramuka


tingkatan penggalang, penegak, pandega dan anggota dewasa
selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

10
Dasadarma

Pramuka itu:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

3. Patriot yang sopan dan kesatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin, terampil, dan gembira

7. Hemat, cermat, dan bersahaja

8. Disiplin, berani, dan setia

9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Kode kehormatan merupakan dasar pegangan utama yang


harus dimiliki oleh seorang anggota pramuka agar dapat dikatakan
sebagai anggota pramuka yang sejati. Dalam pelaksanaanya seorang
anggota pramuka dapat menerapkan kode kehormatan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai berikut :
a. Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

b. Membina kesadaran berbangsa dan bernegara.

c. Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan beserta alam


seisinya.

d. Memiliki sikap kebersamaan, tidak mementingkan diri sendiri, baik


dalam lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat,
membina persaudaraan dengan Pramuka sedunia.

11
e. Hidup secara sehat jasmani dan rohani.

f. Belajar mendengar, menghargai dan menerima pendapat/gagasan


orang lain, membina sikap mawas diri, bersikap terbuka, mematuhi
kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama,
mengutamakan kesatuan dan persatuan serta membina diri dalam
upaya bertutur kata dan bertingkah laku sopan, ramah dan sabar.
g. Membiasakan diri memberikan pertolongan dan berpartisipasi dalam
kegiatan bakti maupun sosial, membina kesukarelaan dan
kesetiakawanan, membina ketabahan dan kesabaran dalam
menghadapi/mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenal
sikap putus asa.
h. Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas yang ditawarkan, sebagai
upaya persiapan pribadi menghadapi masa depan, berupaya melatih
keterampilan dan pengetahuan sesuai kemampuannya, riang gembira
dalam menjalankan tugas dan menghadapi kesulitan maupun
tantangan
i. Bertindak dan hidup secara hemat, serasi dan tidak berlebihan, teliti,
waspada dan tidak melakukan hal yang mubazir, dengan
membiasakan hidup secara bersahaja sebagai persiapan diri agar
mampu dan mau mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.
j. Mengendalikan dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan dan
kenyataan, berani dalam kebenaran, berani mengakui kesalahan,
memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar, taat terhadap aturan
dan kesepakatan
k. Membiasakan diri menepati janji, mematuhi aturan dan ketentuan
yang berlaku, kesediaan untuk bertanggungjawab atas segala
tindakan dan perbuatan, bersikap jujur dalam hal perbuatan maupun
materi.
l. Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam upaya membuat
gagasan dan menyelesaikan permasalahan, berhati-hati dalam
12
bertindak, bersikap dan berbicara.
Pelaksanaan gerakan pramuka akan selalu terarah dan berjalan sesuai
dengan visi, visi, maksud dan tujuan, hal ini dikarenakan gerakan
pramuka memiliki prinsip dasar yang menjadi norma dalam
melaksanakan keorganisasian, yaitu :

a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;

c. Peduli terhadap diri pribadinya;

d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang


anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan
melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi peserta
didik dibantu oleh pembinanya, sehingga pelaksanaan dan
pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian,
kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi
maupun anggota masyarakat.
Menerima secara sukarela Prinsip Dasar Kepramukaan adalah
hakekat pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya
:
a. Mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata-
cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala
perintahNya dan menjauhi laranganNya.
b. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup
bersama dengan makhluk lain yang juga diciptakan oleh Tuhan Yang
Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah diberi derajat yang
lebih mulia dari makhluk lainnya.
c. Dalam kehidupan bersama didasari oleh prinsip peri kemanusiaan
yang adil dan beradab.
13
d. Diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha
Esa di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan
tempat bagi manusia untuk hidup bersama, berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun dan damai.

e. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan


sosial serta memperkokoh persatuan, menerima kebhinnekaan dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
f. Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat
menunjang/memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidupnya.
Karena itu manusia wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya
dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan
hidup yang baik.
Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa dalam gerakan
pramuka sangat ditekankan pendidikan akhlak atau moral dalam upaya
pembentukan karakter seseorang. Pembentukan akhlak yang terdapat dalam
pendidikan kepramukaan sinergi dengan prinsip pendidikan akhlak islami
yaitu pendidikan akhlak untuk pencapaian manusia menjadi insan kamil
yaitu manusia yang bertaqwa dan beramal saleh.

14
C. Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka merupakan ketentuan dasar dan ketentuan operasional bagi suatu
organisasi yang mencerminkan aspirasi, visi dan misi Gerakan Pramuka
Indonesia, pengikat persatuan dan kesatuan Gerakan Pramuka dalam prinsip,
idealisme, tindaklaku, baik organisatoris, sosial, maupun budaya , suluh dan
landasan gerak organisasi Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuannya,
landasan manajemen dan pemberdayaan sumber daya Gerakan Pramuka.
Dimana fungsi dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka adalah sebagai landasan kerja dan landasan gerak Gerakan
Pramuka dalam mewujudkan visi dan misinya.
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dibuat dan disyahkan oleh
Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi Gerakan Pramuka. Hasil Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka
ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia yang
menghasilkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan petunjuk
pelaksanaannya merupakan suatu landasan hukum dalam pengambilan
kebijakan Gerakan Pramuka serta pedoman dan petunjuk
1. Aggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerpram,dan petunjuk-
petunjuk penyelenggaraannya merupakan landasan hukum semua gerak
kegiatan Gerpram yang harus ditaati oleh anggota Gerpram.
2. Aggaran Dasar Gerpram berisi Mukadimah dan hal hal yang bersangkutan
dengan apa dan bagaimana gerakan pramuka itu.uraian-uraian dalam
Aggaran Dasar bersifat umum dan pokok.
3. Aggaran Dasar Gerpram dibuat dan disahkan oleh musyawarah Nasional
Gerkan Pramuka sebagai pemegang kekuasaan tertinggi Gerakan Pramuka.
4. Aggaran Dasar Gerpram sebagai hasil Musyawarah Nasional Gerpram
ditetapkan dengan keputusan Presiden RI

15
5. Aggaran Dasar Gerpram di perinci lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka dan petunjuk-petunjuk penyelenggaraan.
6. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ditetapkan oleh Musyawarah
Nasional Gerakan Pramuka,dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran
Dasar Gerpram.
7. Petunjuk-petunjuk penyelenggaraan ditetapkan oleh Kwartir Nasional,dan
tidak boleh bertentangan dengan ADART Gerakan Pramuka.
8. Aggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerpram serta petunjuk-
petunjuk penyelenggaraan Gerakan pramuka itu harus ditaati,dihayati,oleh
setiap anggota pramuka.
9. Aggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerpram dapat di ubah oleh
Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka,untuk disesuaikan dengan
keperluan situasi dan kondisi bangsa indonesia pada saat ini.

Maksud Dan Tujuan Adanya Adat Serta Petunjuk Penyelenggaraan Gerpram.


1. Maksud adanya Aggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerpram
serta petunjuk penyelenggaraan adalah untuk dijadikan pegangan dan
landasan gerak kegiatan setiap anggota gerakan pramuka,kwartir,dan satuan
pramuka.
2. Tujuan adanya Aggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerpram
serta petunjuk penyelenggaraan itu untuk mengatur segala sesuatu yang
berkaitan dengan kehidupan gerakan pramuka.
3. Oleh karena itu,setiap anggota gerakan pramuka wajib
memahami,menghayati,dan melaksanakan ketentuan dalam adanya
Aggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerpram serta petunjuk.
Pokok - Pokok Yang perlu Dihayati
1. Keputusan Presiden RI nomer 283 tahun 1961,berisi ketetapan bahwa:
a. Penyelenggaraan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda-
pemuda Indonesia ditugaskan kepada perkumpulan Gerakan Pramuka.

16
b. Diseluruh wilayah RI perkumpulan Gerakan Pramuka dengan angggaran
dasar sebagai mana tertera pada surat lampiran keputusan ini adalah satu
satunya badan yangdiperbolehkan menyelenggarakan pendidikan
kepanduan ini.
c. Badan-badan lain yang sama sifatnya atau yang menyerupai perkumpulan
Gerakan Pramuka dilarang adanya.
d. Surat keputuan ini berlaku pada tanggal 20 Mei 1961
2. Keputusan Presiden RI nomer 12 tahun 1971,berisi ketetapan bahwa:
a. Ketetapan mengesahkan Anggaran Dasar gerakan pramuka hasil
musyawarah Majelis Pemusyawaratan Pramuka l,tanggal 12-20 Oktober
1970 dipandang sebagaimana yang terlampir pada keputusan presiden ini.
b. Mencabut Anggaran Dasar gerakan pramuka sebagaimana yang terlampir
pada keputusan pemerintah Nomor 238 tahun 1961.
c. Hal-hal lain dibidang kepramukaan yang belum cukup diatur dalam
keputusan pemerintah ini akan lebih lanjut oleh mentri pendidikan
kebudayaan denngan mengadakan Kwarnas Gerpram.

Anggaran Dasar Gerakan Pramuka


Berdasarkan Keputusan Rresiden RI No.24 Tahun 2009,tanggal 15
September 2009 tentang Anggaran Gerakan Pramuka.
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka terdiri dari 12 Bab 62 Pasal dan 12 pasal
diantaranya:
Pasal 1 tentang Nama, Status, Tempat, Waktu, dan Hari Pramuka.
Pasal 2 tentang Asas
Pasal 3 tentang Tujuan
Pasal 4 tentang Tugas Pokok

Pasal 5 tentang Fungsi


Pasal 6 tentang Sifat
Pasal 9 tentang Sistem Among

17
Pasal 10 tentang Kiasan Dasar
Pasal 25 tentang Keanggotaan
Pasal 48 tentang Lambang

Anggaran Rumah Tangga Gerakan pramuka


Berdasarkan Keputusan Kwartir Nasional Gerpram N.203
Tahun 2009 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Anggaran Gerpram terdiri dari 14 Bab 117 Pasal dan 4 pasal diantaranya:
Pasal 42 tentang Pramuka utama
Pasal 109 tentang Paanji
Pasal 111 tentang Himne
Pasal 112 tentang PakaianSeragam Pramuka

18
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan tentang pengaruh Gerakan


Pramuka dalam meningkatkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik
bahwa dengan Gerakan Pramuka kita bisa meningkatkan sikap Nasionalisme dan
Patriotisme peserta didik misal dengan memberikan Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara kepada Peserta didik agar peserta didik mengetahui dasar – dasar dari Bela
Negara dan seperti kata Presiden SBY “Untuk mewujudkan generasi muda
yangmandiri, berdaya saing, dan berakhlak mulia, gerakan Pramuka memiliki
peranyang sangat penting dan menentukan. Gerakan Pramuka memberi ruang,
wadah,dan media dalam membangun generasi muda yang memiliki
karakter,kepribadian, dan watak yang kuat. Gerakan Pramuka memberi
ruang untuk membangun generasi muda yang cerdas, tangguh, luhur budi pekertinya,
sertarukun, dan bersatu. Gerakan pramuka juga menduduki peran yang makin
pentingdi era global sekarang ini. Era globalisasi telah menghadirkan tumbuhnya
gejalauniversalisme dan transnasionalisme yang kian menguat. Globalisasi juga
berpotensi menumbukan gejala denasionalisme atau melemahnya rasakebangsaan.
Gerakan Pramuka dengan ragam kegiatan yang bernuansa cinta tanahair memegang
peran penting untuk mempertebal semangat nasionalisme ditengah-tengah fenomena
globalisasi itu”.

1.2 Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik
yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. 2008. Filsafat Pramuka. Bandung; Rosdakarya.


Sumber: Buku Kepramukaan di SMK | Agupena Jawa
Tengah
http://agupenajateng.net/2009/02/20/problem-
pengajaran-sastra-di- smk/#ixzz1iH6WN3dn
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike

20

Anda mungkin juga menyukai