Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KIMIA

Pembuatan Tape Ketan Hitam

Oleh :
Kelompok: 1
Mutiara Kasih
Khoirunnisa
Jihan Annisa Srikandi
Puri Aulia Syahdan
Muhammad Amirul Lutfhi
Yeremia Afrianto Manalu
Kelas: XII IPA 7

SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI DINAS


PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA
UTARA TAHUN PELAJARAN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka kami dapat menyelesaikan sebuah
laporan dengan tepat waktu.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah laporan kimia dengan judul


"Pembuatan Tape Ketan Hitam", yang sesuai dengan materi pelajaran kimia yaitu
alkohol.

Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
pemakluman bila isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini kami membuat laporan ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga TYME memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Tebing Tinggi , 4 Maret 2020

Penulis
A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Proses pembuatan tape melibatkan proses
fermentasi yang dilakukan oleh jamur Saccharomycescerivisiae. Jamur
ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan
glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida.
Selain Saccharomyces cerivisiae, dalam proses pembuatan tape ini
terlibat pula mikrorganisme lainnya,
yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua
mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula
sederhana (glukosa).
Kami melakukan percobaan ini ingin mengtahui kandungan alkohol
yang ada di dalam tape ketan Hitam tersebut.

2. TUJUAN
 Mengetahui cara – cara membuat Tape Ketan Hitam
 Mengetahui kandungan yang ada di Tape ketan tersebut
 Mengetahui bahan dan alat membuat Tape Ketan tersebut

3. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana cara membuat Tape Ketan Hitam itu?
 Apakah bahan yang dibutuhkan dalam membuat Tape
Ketan?
 Apakah kandungan dari Tape Ketan ?

B. LANDASAN TEORI
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi
yang dilakukan oleh jamurSaccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki
kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol
dan karbondioksida. Selain Saccharomycescerivisiae, dalam proses pembuatan
tape ini terlibat pula mikrorganisme lainnya,
yaitu Mucor chlamidosporusdan Endomycopsis fibuligera. Kedua mikroorganisme
ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa).
1. Kimia Organik/Alkohol
Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus
fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkana. Alkohol dapat dikenali dengan
rumus umumnya R-OH. Alkohol merupakan salah satu zat yang penting dalam
kimia organik karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe senyawa lainnya.
Reaksi dengan alkohol akan menghasilkan 2 macam senyawa. Reaksi bisa
menghasilkan senyawa yang mengandung ikatan R-O atau dapat juga
menghasilkan senyawa mengandung ikatan O-H.
Salah satu senyawa alkohol,etanol (etil alkohol, atau alkohol sehari-hari),
adalah salah satu senyawa yang dapat ditemukan pada minuman beralkohol.
Rumus kimianya CH3CH2OH.
2. Penamaan alkohol
Penamaan alkohol mengikuti aturan IUPAC:
1. Temukan rantai karbon terpanjang yang paling tidak mengikat satu gugus -
OH, ini adalah rantai utamanya
1. jika ada lebih satu gugus -OH, maka cari rantai terpanjang yang
paling banyak mengandung gugus -OH-nya
2. namai apakah itu termasuk alkohol, alkana diol, triol, dsb.
2. Beri nomor pada gugus -OH, usahakan agar gugus -OH mendapatkan nomor
terkecil
3. Prioritaskan gugus alkohol diatas gugus fungsi lainnya (karena gugus
alkohol/hidroksi adalah gugus yang mendapat prioritas tertinggi dalam
penamaan.
3. Contoh alkohol
Nama IUPAC Nama umum
CH3CH2OH Etanol Etil alkohol
CH3CH2CH2-OH 1-Propanol Propil alkohol
(CH3)2CH-OH 2-Propanol Isopropil alkohol
(Catatan: bukan
isopropanol)
2-Etil-1-butanol 2-Etilbutanol
3-Metil-3-pentanol
2,2-Dimetilsiklopropanol
Gugus -OH lebih dari 1
1,2-Etanadiol Etilen glikol
1,1-Etanadiol Asetaldehid hidrat
1,4-Sikloheksanadiol
(juga dikenal sebagai 1,2,3-Propanatriol Gliserol
lemak tubuh)
-
OH dapat dinamai
sebagai substituen gugus
hidroksil (hidroksialkana)
1,2-
Di(hidroksimetil)sikloheksana
2-(hidroksimetil)-1,3-
propanadiol

4. Sintesis/pembuatan alkohol
Ada 2 reaksi yang dapat dipakai untuk membuat/mensintesis alkohol dari gugus
karbonil: reaksi adisi Grignard dan reaksi reduksi. Kita akan lihat satu per satu.
5. Reaksi adisi Grignard
Reagen grignard dibuat dengan cara mencampurkan logam magnesium dengan
alkil halida (atau haloalkana). Atom magnesium akan menempati posisi diantara
gugus alkil dan atom halogen (X) dengan rumus umum:
R-X + Mg → R-Mg-X

C. METODOLOGI
1. ALAT DAN BAHAN
* Panci atau baskom 1 buah
* daun pisang/plastik
* Beras ketan hitam
* Ragi tape

2. PROSEDUR KERJA
1. Cuci bersih semua peralatan yang akan digunakan, lalu keringkan
2. Cuci bersih beras ketan yang akan digunakan
3. Kukus beras ketan tersebut sampai matang
4. Angkat beras ketan yang telah matang, lalu letakkan di atas tampah atau
baskom, dinginkan dengan cara mengipasinya
5. Setelah dingin campurkan ragi yang telah dihaluskan dan aduk sampai
merata
6. Bungkus ketan yang tela dicampur ragi dengan daun pisang atau plastik,
atau masukkan ke dalam plastik.
7. Simpan selama 2-3 hari
catatan:
1. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila
terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape
menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak
manis dan terasa keras
2. Takaran ragi yang tepat biasanya diperoleh berdasarkan pengalaman
3. Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh jenis ragi yang digunakan dan asal
ragi tersebut
D. KESIMPULAN
Dalam percobaan yang kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan
bahwa pembuatan tape harus memperhatikan perbandingan antara
pencampuran ragi dan ketan. Serta proses pencampuran dan penyimpanan tape
agar menghasilkan tape yang baik.
Tape yang diberi ragi dengan takaran terlalu banyak atau kurang
menghasilkan rasa yang kurang maksimal seperti asam atau tidak ada rasa sama
sekali. Namun jika takaran tape dan ragi sesuai, maka rasa yang dihasilkan akan
manis. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah,
proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan
dengan ketan yang terbuka. Lamanya prose fermentasi juga memengaruhi kadar
alkohol yang dihasilkan.

E. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai