Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah aset dan kebutuhan bagi bangsa Indonesia, untuk
membantu manusia dari ketidakberdayaan hidup menuju manusia yang berdaya guna.
pendidikan memiliki peranan yang sangat besar sebagai pusat keunggulan untuk
mempersiapkan karakter manusia dalam menghadapi tantangan global.
Pradigma pelajar saat ini, melihat negara barat sebagai sebuah negara maju, ketika
budaya barat masuk ke Indonesia maka sebagian pelajar tidak bisa memfilterisasi
budaya luar yang kontradiksi dengan nilai-nilai budaya yang berlaku di Indonesia.
Dalam hal ini, jelaslah bahwa pengaruh tersebut dapat memberikan dampak negatif
terhadap peserta didik baik dari sikap maupun perilakunya.
Fenomena ini mengisaratkan bahwa pendidikan karakter sangat urgen untuk
diterapkan khususnya di Pendidikan Anak Usia Dini dan Sekolah Dasar, karena peserta
didik pada masa ini, memerlukan pendidikan moral yang mampu menerjemahkan
prinsip-prinsip yang abstrak tentang benar dan salah, agar dapat bersifat preventif
dalam mengatasi permasalahan sikap dan perilaku pada lingkup pendidikan.
Pendidikan karakter di Sekolah Dasar, harus mendapat perhatian yang lebih untuk
membentuk pondasi akhlak mulia peserta didik yang kuat. Pengoptimalan pendidikan
karakter tersebut, saat ini dikenal dengan sebutan revolusi mental, dimana Indonesia
mengambil langkah perbaikan, tanpa harus berupaya untuk menghilangkan proses
perubahan dalam pembentukan karakter yang telah ada, dalam menciptakan karakter
bangsa yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud pendidikan karakter?
2. Apa sajakah tujuan pendidikan karakter?
3. Apa sajakah nilai-nilai pendidikan karakter?
4. Apa sajakah prinsip-prinsip pendidikan karakter?
5. Bagaimanakah strategi pelaksanaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan karakter.
2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan karakter.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pendidikan karakter.
5. Untuk mengetahui strategi pelaksanaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Karakter
Agama Islam mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik
menuju terbentuknya kepribadian yang utama (Tafsir,2008). Dengan kata lain
pendidikan merupakan suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek
kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Sebagaimana yang diungkapankan
oleh Ki Hajar Dewantara tokoh pendidikan Indonesia; beliau mengatakan bahwa
pendidikan adalah upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin, karakter),
pikiran (intelek) dan jasmani anak didik.
Karakter dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Sedangkan
Imam Al-Ghazali menganggap karakter lebih dekat kepada akhlak, yaitu spontanitas
manusia bersikap, atau nelakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia
sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi.
Karakter dipengaruhi oleh hereditas. Perilaku seorang anak biasanya tidak jauh
dari perilaku ayah dan ibunya. Dalam bahasa jawa dikenal istilah “kacang ora ninggal
lanjaran” (pohon kacang tidak pernah meninggalkan kayu atau bambu tempat
menjalar). Kecuali itu lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam ikut
membentuk karakter. Di sekitar lingkungan yang keras para remaja cenderung
berperilaku antisosial, keras, tega, suka bermusushan dan sebagainya. Sementara itu di
lingkungan yang gersang , panas, dan tandus penduduknya cenderung bersifat keras
dan berani mati.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa karakter
adalah nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh
hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta
diwujudkan dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Dirjen Dikti (dalam Barnawi & Arifin, 2013) menyebutkan bahwa pendidikan
karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan
watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan
keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan, dan menebar kebaikan
itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Pendidikan karakter adalah hal positif apa saja yang dilakukan oleh guru dan
berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya. Pendidikan karakter telah menjadi
pergerakan yang mendukung pengembangan sosial, pengembangan emosional, dan
pengembangan etika para siswa. Merupakan suatu upaya proaktif yang dilakukan baik
oleh sekolah maupun pemerintah untuk membantu siswa mengembangkan inti pokok
dari nilai-nilai etik dan nilai-nilai kinerja seperti kepedulian, kerajinan, keuletan dan
ketabahan, tanggung jawab, menghargai diri sendiri dan orang lain.

2
Dari beberapa penjelasan diatas dapat dipahami, bahwa pendidikan karakter
ialah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-
nilai kepada para siswanya. Dan individu yang berkarakter baik ialah individu yang
berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama,
lingkungan, bangsa dan negara dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya
disertai dengan kesadaran, emosi, dan motivasinya (perasaanya), serta memiliki nilai-
nilai seperti amanah, beriman, bertaqwa, bekerja keras, disiplin, jujur, toleransi, cermat,
cerdik, dinamis, gigih, hemat, empati, bijaksana, lugas, tegas, berfikir jauh ke depan,
berfikir matang, bertanggung jawab, berkemauan keras, baik sangka, pemaaf, pemurah,
adil, menghargai, pengabdian, pengendalian diri, komitmen, mandiri, mawas diri,
rendah hati, sportif, hormat, tertib, produktif, tekun, tegar, tepat janji, ulet
(Gunawan,2012).

B. Tujuan Pendidikan Karakter


Tujuan pendidikan karakter yang harus dipahami oleh seorang guru adalah
tujuan berjenjang dan tujuan khusus. Tujuan berjenjang mencakup tujuan pendidikan
nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan umum pembelajaran.
Menurut Kemendiknas (dalam Fitri, 2012) tujuan dari pendidikan karakter
yaitu:
a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai
manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa.
b. Mengembangkan kebiasaan dan berperilaku peserta didik yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa.
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaaan.
e. Mengembanakan lingkungan kehidupan sekolah sebagai ligkungan belajar
yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan.

C. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter


Penanaman nilai-nilai karakter sangat penting untuk diterapkan pada sekolah,
khususnya Sekolah Dasar agar siswa memiliki kesiapan untuk menghadapi masa
depannya. Pendidikan karakter di Indonesia memiliki sembilan pilar karakter dasar
yaitu 1) cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya; 2) tanggung jawab, disiplin, dan
mandiri; 3) jujur; 4) hormat dan santun; 5) kasih sayang, peduli dan kerja sama; 6)
percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah; 7) keadilan dan kepemipinan;
8) baik dan rendah hati; 9) toleransi, cinta damai, dan persatuan.
Sembilan pilar diatas cenderung berorientasi pada pembentukan karakter baik
yang bersumber dari nilai-nilai agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan
nasional, keempat sumber tersebut melahirkan delapan belas nilai-nilai karakter dan
budaya bangsa yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013.

3
Penanaman nilai-nilai karakter tersebut, diterapkan melalui pembelajaran
tematik integratif di sekolah dengan deskripsi sebagai berikut :
Nilai
No Deskripsi
Karakter
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
1. Religius
ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
2. Jujur sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan dan pekerjaan.
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
3. Toleransi suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
4. Disiplin
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Tindakan yang dikerjakan secara sunguh-sunguh tanpa
5. Kerja keras
mengenal lelah atau berhenti sebelum target tercapai.
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
6. Kreatif
atau hasil baru dari sesuatu yang dimiliki.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
7. Mandiri
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama
8. Demokratis
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
Rasa Ingin
9. mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
Tahu
dipelajarinya, dilihat dan didengar.
Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang
Semangat
10. menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
Kebangsaan
kepentingan diri sendiri dan kelompoknya.
Sikap mencintai bangsa sendiri, dengan sedia mengabdi,
Cinta Tanah berkorban, memelihara persatuan dan kesatuan,
11.
Air melindungi tanah air dari segala ancaman, gangguan dan
tantangan yang dihadapi oleh tanah air.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
Menghargai
12. menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
Prestasi
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara
13.
Komunikatif bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
Sikap menghargai perbedaan yang dimiliki
14. Cinta Damai individu/kelompok lain daripada dirinya atau
kelompoknya sendiri.
Gemar Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
15.
Membaca bacaan yang memberikan kebaikan bagi dirinya.
Peduli Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
16.
Lingkungan kerusakan pada lingkungan alam di sekitaranya dan

4
mngembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
17. Peduli Sosial
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
Tanggung dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap
18.
Jawab diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

D. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter


Pada prinsipnya pendidikan karakter tidak dapat tercipta dengan cara yang
cepat, sehingga harus melewati suatu proses yang panjang, cermat dan sitematis. Dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter, terdapat prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan, antara lain:
1. Memperkenalkan nilai-nilai karakter sebagai basis karakter.
2. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif agar mencakup pemikiran,
perasaan, perilaku.
3. Menggunakan pendekatan yang profokatif dan efektif untuk membangun
karakter.
4. Menciptakan lingkungan yang memiliki kepedulian.
5. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukan perilaku baik.
6. Memiliki cakupan kurikulum yang bermakna untuk membangun karakter
dan membantu peserta didik meraih kesuksesan.
7. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada siswa.
8. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam
membangun karakter peserta didik.
9. Adanya pembagian kepemimpinan moral.
10. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dala
mebangun karakter peserta didik.
11. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf, dan menifestasi karakter positif
peserta didik.

Motif dilaksanakan nya prinsip-prinsip tersebut adalah untuk mengembangkan


aspek sosial, intelektual, spiritual, dan emosi peserta didik sebagai manusia yang utuh
dan berkarakter.

E. Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar


Peserta didik Sekolah Dasar memiliki karakteristik yang sangat aktif, antara
lain: banyak bergerak, loncat dan lari dengan bebasnya tanpa memikirkan resiko yang
terjadi. Dengan demikian pendidikan karakter menjadi sangat penting untuk
ditanamkan pada setiap peserta didik untuk mengontrol sikap dan perilakunya dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, diperlukan sebuah pendekatan untuk
menanamkan nilai-nilai karakter di Sekolah Dasar. Adapun strategi dalam pelaksanaan
pendidikan karakter di Sekolah Dasar menurut Musfiroh, antara lain :

5
1) Menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif peserta didik.
2) Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
3) Memberikan pendidikan karakter yang eksplisit, sistematis, dan
berkeisinambungan meliputi knowing the good, loving the good, dan acting
the good.
4) Metode pengajaran memperhatikan keunikan masing-masing peserta didik.
5) Menerapkan prinsip-prinsip developmentally appropiate practices.
6) Membangun hubungan yang sportif dan penuh perhatian di kelas dan
seluruh sekolah.
7) Menjadi dan memberikan contoh dalam berperilaku positif.
8) Menciptakan peluang bagi siswa untuk menjadi aktif.
9) Mengajarkan keterampilan sosial dan emosional secara esensial.
10) Melibatkan siswa dalam wacana moral.
11) Membuat tugas yang bermakna dan relevan dengan peserta didik.
12) Tidak ada peserta didik yang terabaikan.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan karakter sangat penting dilakukan di dunia pendidikan, karena sudah
banyak karakter siswa yang tidak baik terhadap guru dan orang tua. Hal ini disebabkan oleh
berbagai faktor salah satunya ialah faktor tempat tinggal siswa tersebut. Pendidikan
karakter ialah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan
nilai-nilai kepada para siswanya. Dan individu yang berkarakter baik ialah individu yang
berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama,
lingkungan, bangsa dan negara dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya
disertai dengan kesadaran, emosi, dan motivasinya (perasaanya), serta memiliki nilai-nilai
kepribadian yang luhur.
Tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan kualitas dari pendidikan
itu sendiri untuk menciptakan manusia yang cerdas, kreatif, berakhlak dan memiliki
kepribadian yang positif agar mampu mengelola dan mengambil peran dalam membangun
bangsa yang bermartabat.

B. Saran
a. Pendidikan karakter sebaiknya harus ditanamkan sejak kecil pada anak agar karakter-
karakter yang baik dapat bertumbuh dalam dirinya.
b. Lingkungan sekolah yang positif dapat membantu seorag siswa dalam membangun
karakternya. Oleh karena itu pihak sekolah hendaknya menciptakan lingkungan sekolah
yang positif.
c. Sebaiknya, guru sebagai orang tua siswa di sekolah dapat menanamkan pendidikan
karakter kepada mereka dengan cara memberi teladan dan disiplin tentang pendidikan
karakter yang baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Aeni, AN.2014.Pendidikan Karakter Untuk Mahasiswa PGSD.Bandung:UPI PRESS

Lanti, Elly.2017.Media Pengembangan Pendidikan Karakter Bagi Anak Sekolah


Dasar.Jakarta:Athra Samudra
Mustoip, Sofyan, dkk.2018.Implementasi Pendidikan Karakter.Surabaya:Jakad Publishing
Rosdiatun.2018.Model Implementasi Pendidikan Karakter.Jakarta:Caramedia Communication

Anda mungkin juga menyukai