Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Sejarah Peminatan
“Asean”

Disusun oleh Kelompok : ......


1. Arahmat Sanjaya
2. Aden Putra
3. Hasdiana
4. Anisa Furqona
5. Herdian Sanca
Guru Pembimbing :

Lia Juliana, S.Pd

SMA NEGERI RUPIT


KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA
TAHUN AJARAN
2018 / 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas
selesainya penulisan makalah ini dengan baik.kami juga berterimakasih kepada pihak yg
telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang Sejarah Peminatan


“Asean” yang bisa membantu kalian semua, materinya dikemas dengan ringkas namun
menarik.

Namun demikian, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, segala bentuk kritik dan saran, kami nantikan demi perbaikan makalah ini dimasa
yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat memberikan mamfaat bagi dunia pendidikan khususnya
dan kepada masyarakat pecinta pendidikan pada umumnya.

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Muara Rupit, ........... 2018

Penyusun

KELOMPOK.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………..............………… i

KATA PENGANTAR ……………………………….....................…… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………..............….… iii

BAB I PENDAHULUAN……………………....………............….…… 1

 Latar Belakang Masalah …………………….....................…….. 1

BAB II PEMBAHASAN……..……………………..............……….... 2

BAB III PENUTUPAN ................................................................. 5

 3.1 Kesimpulan ………………………………………………… 5


 3.2 Saran…………………………………......................……… 5

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN
disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa
Asia Tenggara. Gedung sekretariat ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Indonesia. Atas dasar persamaan kepentingan nasional, letak geografis, persamaan nasib, dan
kebudayaan, pada tanggal 8 Agustus 1967 ASEAN dibentuk di Bangkok. ASEAN
diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia,
Thailand, Filipina dan Singapura
1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik
2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman
4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos
5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam

ASEAN dikukuhkan oleh lima negara penggagas ; Indonesia, Malaysia, Filipina,


Singapura dan Thailand di Bangkok. Proses pembentukan ASEAN dibuat dalam sebuah
penandatanganan perjanjian yang dikenal dengan nama “Deklarasi Bangkok”.

Adapun yang bertanda tangan pada Deklarasi Bangkok tersebut adalah para menteri
luar negeri saat itu, yaitu Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul
Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Pada tanggal
8 Januari 1984, seminggu setelah mencapai kemerdekaannya, negara Brunei masuk menjadi
anggota ASEAN. 11 tahun kemudian, tepatnya tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar
menjadi anggota dua tahun kemudian, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja
sudah menjadi anggota ASEAN bersama sama Myanmar dan Laos, Kamboja terpaksa
menarik diri disebabkan masalah politik dalam negara tersebut. Namun, dua tahun kemudian
Kamboja kembali masuk menjadi anggota ASEAN pada 30 April 1999.
B. Tujuan Dibentuknya Piagam ASEAN (Asean Chartered)

1. Mempermudah kerja sama


Adanya Piagam ASEAN secara organisatoris akan membuat negara anggota ASEAN
relatif akan lebih terikat kepada berbagai kesepakatan yang telah dibuat ASEAN. Secara
teoretis, piagam itu akan semakin mempermudah kerja sama yang dibuat ASEAN dengan
mitra-mitra dialognya. Jika pada masa lalu mitra ASEAN terkadang mengeluh bahwa
kesepakatan yang telah dibuat dengan ASEAN ternyata hanya dilaksanakan dan dipatuhi oleh
beberapa negara anggota ASEAN, kini kekhawatiran itu bisa dikurangi. Mekanisme kerja
yang lebih jelas di ASEAN seperti tertuang dalam Piagam ASEAN itu juga akan
mempermudah mitra-mitra atau calon-calon mitra yang ingin berurusan dengan ASEAN.

Begitu pula bila di kemudian hari terjadi persengketaan, Piagam ASEAN telah membuat
pengaturan umum untuk penyelesaian sengketa itu. Lebih penting lagi secara politis, ASEAN
kini menegaskan dirinya sebagai organisasi yang menghormati serta bertekad untuk
menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) dan nilai-nilai demokrasi. Piagam meminta
ASEAN menghargai HAM. Meski saat ini pelaksanaan kedua hal itu masih jauh dari ideal,
setidaknya ASEAN sudah mengakui bahwa penghormatan atas HAM dan demokrasi sebagai
nilai-nilai dasar, sama seperti umumnya negara maju. Dengan demikian, hambatan psikologis
untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN seperti sering terdengar selama ini dari
beberapa negara maju, setidaknya sudah bisa dikurangi meski hambatan belum sepenuhnya
bisa dihapuskan.

2. Tantangan internal
Keberhasilan ASEAN melahirkan sebuah piagam bersama tidak otomatis bermakna
ASEAN yang semakin solid. Tantangan terbesar justru berada di lingkungan internal ASEAN
sendiri, khususnya bagaimana agar benar-benar bisa mengimplementasikan piagam itu
sehingga ASEAN menjadi kekuatan yang menyatu dan tidak terpecah belah.Bagaimanapun,
kehadiran Piagam ASEAN, yang di dalamnya mengharuskan para anggota mematuhi apa-apa
yang sudah diputuskan bersama oleh ASEAN, akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi
beberapa pihak. Mereka ini sebenarnya menaruh keberatan atas keputusan bersama itu.
Meski demikian, Piagam ASEAN memang telah didesain sedemikian rupa sehingga tidak
terlalu keras terhadap para anggotanya yang belum bisa menaati kesepakatan-kesepakatan
yang telah dibuat.Celah-celah untuk kompromi yang sering kali diistilahkan banyak kalangan
sebagai cara ASEAN (the ASEAN way) masih banyak diakomodasi di dalam piagam
tersebut. Di bidang ekonomi, misalnya,

Piagam ASEAN menjamin hak negara-negara anggota untuk berpartisipasi secara


fleksibel dalam pelaksanaan komitmen-komitmen ekonomi di ASEAN. Begitu pula dalam
pelaksanaan prinsip-prinsip “politik” ASEAN, seperti khususnya demokrasi dan
penghormatan dan jaminan atas hak-hak asasi manusia, asas yang fleksibel tetap
dipertahankan.Satu hal penting dalam Piagam ASEAN yang memang sudah selayaknya
dilakukan adalah menjadikan organisasi ini sebagai organisasi yang berorientasi pada rakyat
atau bukan organisasi birokrat semata.

Dengan demikian, dibuka bahkan didorong kesempatan lebih besar kepada warga
masyarakat ASEAN untuk berinteraksi satu sama lain dengan lebih intens.Pergaulan rakyat
ASEAN di kawasan regional dan internasional itu tentu akan berkontribusi positif kepada
kerja sama ASEAN dengan mitra-mitranya di seluruh kawasan.

3. Langkah paling maju


Ada tiga rencana ASEAN yang dituliskan di piagam itu. Tiga hal itu adalah
menginginkan lahirnya Komunitas Ekonomi ASEAN, Komunitas Keamanan ASEAN, dan
Komunitas Sosial Budaya ASEAN.Jangan skeptis dulu dengan rencana pembentukan
komunitas itu. Atau jangan melihat realitas sekarang jika ingin menilai prospek pembentukan
tiga jenis komunitas itu. ASEAN bisa saja tidak terlihat berwibawa, melihat realitas sekarang,
dengan mayoritas anggotanya punya masalah tersendiri yang tergolong berat. Beberapa di
antaranya bahkan masih tergolong negara paria.

Sesungguhnya, rencana pembentukan komunitas itu merupakan refleksi dari tajamnya


visi para pemikir ASEAN. Piagam itu disusun para pakar atau figur terkenal di ASEAN.
Wakil dari Indonesia adalah mantan Menteri Luar Negeri Ali Alatas.Mantan Menteri Luar
Negeri Ali Alatas terkesan jengkel dengan analisis pengamat yang relatif selalu skeptis
melihat ASEAN. “Mereka itu kadang genit, ya,” demikian kalimat lucu dari Ali Alatas
mengomentari piagam yang disambut dingin oleh pengamat.
4. Piagam merefleksikan pandangan jauh ke depan.
Bahkan, piagam secara tersirat akan membuat ASEAN malu jika tidak bisa memenuhinya
di kemudian hari. Inilah sumbangsih para pemikir ASEAN. Ini merupakan bukti bahwa para
pakar ASEAN tidak dungu, tetapi punya sudut pandang yang strategis menuju masa depan.
Hal ini diperkuat lagi dengan rencana pemerintah ASEAN, yang pada November lalu, di
Singapura, sudah menandatangani deklarasi pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada
tahun 2015.

Bahkan, pada tahun 2008 sudah ada langkah untuk mewujudkan komunitas ekonomi ini.
Tujuan akhirnya adalah aliran barang, jasa, warga yang relatif lebih bebas di ASEAN. Ini
strategis mengingat contoh empiris, negara kaya di dunia menjadi makmur karena mobilitas
itu. Para teknokrat ekonomi dan para figur terkenal ASEAN sudah memberi contoh soal
penyusunan langkah ke depan. Sekarang ini, eksekusinya ada di lingkungan pemerintah di
ASEAN yang sarat problem, bahkan masih suka menyiksa rakyat. Apakah junta Myanmar
tahu piagam, atau lebih percaya piagam ketimbang paranormal.

Prinsip Utama ASEAN


 Menghormati kemerdekaan, kesamaan, integritas dan identitas nasional semua negara
 Setiap negara memiliki hak untuk menyelesaikan permasalahan nasionalnya tanpa ada
campur tangan dari luar
 Penyelesaian perbedaan atau perdebatan antar negara dengan aman
 Menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan
 Meningkatkan kerjasama yang efektif antara anggota

Logo ASEAN
Logo ASEAN membawa arti ASEAN yang stabil, aman, bersatu dan dinamik. Warna logo
ada 4 yaitu biru, merah, putih dan kuning. Warna tersebut merupakan warna utama lambang
negara-negara ASEAN. Warna biru melambangkan keamanan dan kestabilan. Merah
bermaksud semangat dan dinamisme sedangkan putih menunjukkan ketulenan dan kuning
melambangkan kemakmuran. Sepuluh tangkai padi melambangkan cita-cita pelopor
pembentuk ASEAN di Asia Tenggara, yaitu bersatu dan bersahabat. Bulatan melambangkan
kesatuan ASEAN.
Anggota ASEAN
Anggota-anggota AseanAnggota ASEAN yang dulunya hanya lima negara di Asia tenggara,
sekarang telah menjadi sepuluh negara, yaitu sebagai berikut
 Filipina negara pendiri
 Indonesia negara pendiri
 Malaysia negara pendiri
 Singapura negara pendiri
 Thailand negara pendiri
 Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984
 Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995
 Laos bergabung pada 23 Juli 1997
 Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997
 Kamboja bergabung pada 16 Desember 1998

Bisa dikatakan saat ini anggota ASEAN adalah hampir semua negara wilayah Asia Tenggara,
kecuali Timor Leste dan Papua Nugini. Seperti yang telah kita tahu bahwa Timor Leste
dulunya adalah negara bagian dari Republik Indonesia. oleh ASEAN saat ini negara Timor
Leste mendapat status pemerhati dalam Asean, setelah mendapat banyak protes dari negara
negara Anggota ASEAN yang tidak mendukung Timor leste untuk masuk menjadi anggota
ASEAN, yang berdasar rasa hormat kepada negara Indonesia.
Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu
Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN.
Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste
yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi
anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan
negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan
bahwa akan lebih menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN
dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum.
Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi
anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya
telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN pada tahun 2012, hal
ini sangat didukung oleh pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya
seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat bahwa
Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili pada awal
bulan Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-
tahapan menjadi keanggotaan ASEAN.

Tujuan Dibentuknya Asean


Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara lain
sebagai berikut.
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan
kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan
persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa
Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati
keadilan dan ketertiban hukum di dalam negara-negara di kawasan ASEAN.
Selain itu, juga mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang
lain di dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut
berbagai bidang. Misalnya, di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik,
ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian
dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
5. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan
pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditas internasional,
perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup
mereka.
6. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi
internasional dan regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan saling
bekerja sama secara lebih erat di antara mereka sendiri.
Struktur Organisasi ASEAN
1) Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan
utama yang akan memberikan arah kebijakan. KTT diselenggarakan mini
mal 2 kali setahun.
b. KTT merupakan pertemuan tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh k
epala negara ASEAN;
c. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri
dari para Menteri
d. Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas A
SEAN (ASEAN Community Councils);
2) Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-
Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community Council/APSCC),
Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council/A
ECC), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN Socio-
Cultural Community Council/ASCC);
3) Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
4) Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri dai
iwakil tetap negara ASEAN,pada tingkat duta besar dan berkedudukan di Jakart
5) Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil sekretaris j
enderal dan sekretariat ASEAN.
6) Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakuka
n koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
7) ASEAN Human Rights Body,
yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM di ASEAN.
8) Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation),
yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam meningkatkan pemahaman mengen
ai ASEAN, termasuk pembentukan identitas ASEAN.
9) Entities associated with ASEAN.
Kerja Sama ASEAN
Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang ekonomi,
sosial budaya, dan politik pertahanan.
1) Kerja Sama Ekonomi
1) Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan-
hambatan ekonomi dengan cara saling membuka perekonomian negara-
negara anggota dalam menciptakan kesatuan ekonomi kawasan.
Kerja sama ekonomi mencakup berbagai kerja sama di sektor perindustrian,
perdagangan,
dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas di ASEAN (AFTA).
2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
3) Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan,
penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi,
penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial,
pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan,
penanggulangan narkoba, serta peningkatan administrasi dan kepegawaian publik.
4) Kerja Sama Politik dan Keamanan

Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan,


stabilitas dan perdamaian khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia.
Kerja sama dalam bidang politik dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik,
seperti berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace,
Freedom And Neutrality/ZOPFAN);
b) Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in
Southeast Asia);
c) Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia Nu
clear Weapon-Free Zone/SEANWFZ).

Selain ketiga instrumen politik tersebut,


terdapat pula forum kerja sama dalam bidang politik dan keamanan yang disebut ASE
AN Regional Forum (ARF).
Beberapa bentuk kerja sama politik dan keamanan di ASEAN,
antara lain sebagai berikut.
5) Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Lega
l Assistance in Criminal Matters/MLAT).
6) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on C
ounter Terrorism/ACCT).
7) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang
bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dial
og serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
8) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
9) kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasa
n terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang,
penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut,
kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional;
10) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran;
serta kelembagaan antarparlemen.

Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN


Sebagai sebuah organisasi
regional di kawasan Asia tenggara yang bersifat non militer dan non politik,
ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas, perdamaian,
dan keteraturan di kawasan sehingga membantu Indonesia untuk melanjutkan program-
program pembangunan di
segala bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih maju.
Pada intinya hubungan Indonesia dengan ASEAN saling menguntungkan.

ASEAN Saat Ini


1. Menteri Luar Negeri mendorong peningkatan kerja sama konkret ASEAN-Jepang.
2. Ada beberapa hal yang harus dilalui oleh Timor-Leste untuk bergabung menjadi anggota
Negara ASEAN.
3. Sekjen ASEAN saat ini yaitu Le Luong Minh.

Negara-negara kerja sama dalam bidang anggota ASEAN ini menjalin benih kebijakan,
akuntansi, sosial, budaya, dan latihan militer bersama.
BAB III

PENUTUP

1 Kesimpulan

ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi regional


di kawasanAsia Tenggara.ASEAN didirikan oleh bangsabangsa Asia Tenggara atas das
ar persamaan nasib dan kepentingan bersama.

Lima negara yang sepakat menjadi pelopor membentuk ASEAN adalah Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina.
Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok,
Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok
oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima,


namun beberapa tahun setelah berdirinya ASEAN,
lima negara lainnya bergabung ke dalam Anggota ASEAN secara bertahap.
Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonom
i, sosial, budaya, dan politik,
serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

2. Saran

Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu,
kita harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri.
Karena bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri.

Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar,


kita harus lebih menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Makalah, Pusat. 2014. MAKALAH ASEAN. Di akses dari


halaman http://www.pusatmakalah.com/2014/12/asean.html pada Kamis, 4 Agustus 2016.
Anazrulen, Dewi. 2012. MAKALAHASEAN. Di akses dari
halamanhttps://tridewijuliantipary.wordpress.com/2012/12/12/makalah-asean/ pada Kamis, 4
Agustus 2016.
Mustopo Habib,Suprijono Agus,Hermawan, 2014. Sejarah 3 Peminatan Ilmu-Ilmu
Sosial.Jakarta.Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai