B 1
B 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit dan masalah yang dialami sehingga mudah mendeteksi terjadi fatigue.
Sesuai penelitian Nijrolder, et al. (2009), didapatkan perempuan lebih banyak
mengalami fatigue (73,9 %) dan wanita yang menjalani hemodialisis memiliki
tingkat fatigue lebih tinggi (Jhamb, et al., 2008; Mollaoglu, 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. .
Goeteng Tarunadibrata diperoleh penjelasan bahwa telah dilakukan dialisis yang
merupakan salah satu jenis terapi pengganti fungsi ginjal (renal replacement
therapy) yang tersedia bagi pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal.
Rumah Sakit Umum Dr. R. Goeteng Tarunadibrata menyediakan 1 jenis terapi
pengganti fungsi ginjal meliputi Hemodialisis.
Pelayanan Rumah Sakit Umum Dr. R. Goeteng Tarunadibrata berfokus
pada pasien (Patient Centered Care) dimana mendorong keterlibatan pasien dan
keluarga dalam perawatannya. Saat ini Pelayanan hemodialisis dilengkapi dengan
6 mesin Hemodialisis terkini. Pelayanannya mencakup penduduk Kabupaten
Purbalingga dan sekitarnya dengan jumlah prosedur hingga kurang lebih 3.480
tindakan HD per tahun. Setiap melayani pasien yang membutuhkan Hemodialisis
baik rawat Inap maupun rawat jalan. Program hemodialisis ini dimulai sejak bulan
Oktober tahun 2009.
Hasil lain berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit
Umum Dr. R. Goeteng Tarunadibrata, didapatkan pasien yang menjalani program
hemodialisis mengalami fatique dilihat dari kondisi badan yang lemas, dan
membutukan bantuan orang lain untuk melakuakan aktivitas sehari-hari. Di
Rumah Sakit umum Dr. R. Goeteng Tarunadibrata belum ada penelitian tentang
fatique pada pasien yang menjalani program hemodialisis.
Kesimpulan tersebut diatas merupakan dasar bagi peneliti untuk melakukan
penelitian, mengenai kejadian fatique pada klien yang menjalani terapi
hemodialis.
B. Tujuan
C. Learning Outcomes