Anda di halaman 1dari 16

LEMBAR TUGAS PRAKTEK LAPANGAN

(JOBSHEET)

NAMA MAHASISWA : SILFIA RAHMI


NO MAHASISWA : 1832402014
SEMESTER : 3
MINGGU KE : 11 dan 12
HARI/TGL : 9 – 20 desember 2019
NAMA UNIT YANG DITINJAU : NITROGEN PLANT (UNIT 77)

1. Identifikasi potensi kecelakaan kerja pada unit 77

• Disarankan supaya tidak menghirup nitrogen,karena nitrogen tidak mengandung


oksigen sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan sesak nafas.

• Jangan menyentuh cairan nitrogen langsung dengan tangan,karena dapat menyebabkan


radang dingin yang terasa seperti luka bakar.

• Gunakanlah sepatu safety saat berjalan di sekitaran unit 77 karena lantai yang licim.

• Gunakanlah earplug saat melakukan line up di unit 77 karena suara kompresor yang
terlalu bising dapat menyebabkan kerusakan pada pendengaran.

• Gunakan helm safety agar terlindung dari material yang jatuh dan berbahaya.
2. Peralatan utama Nama : Air compessor K-101
Fungsi : memampatkan udara
Prinsip kerja : compressor K-101
menghisap udara bebas yang bertekanan 1
Atm untuk dinaikkan tekanannya pada
tiap-tiap stage hingga mencapai 8,8 kg/cm2
(tekanan yang diinginkan). Kompresor ini
memiliki 4 tingkat kompresi.

Nama : Intercooler
Fungsi : mendinginkan udara
Prinsip kerja : untuk mendinginkan udara
keluaran dari kompresor atau diturunkan
suhunya dengan media pendingin cooling
water sebelum udara masuk lagi ke
kompresor.

Nama : Aftercooler
Fungsi : mendinginkan udara
Prinsip kerja : mendinginkan udara
keluaran dari kompresor stage 4 atau
pendinginan akhir dengan cooling water
sebagai refrigannya hingga mencapai suhu
37˚C.

Nama : Main heat exchanger (MHE


101/102)
Fungsi : tempat pertukaran panas
Prinsip kerja : udara keluaran dryer akan
masuk ke MHE kemudian akan terjadi
pertukaran panas dengan pengontakan
antara udara masuk dengan gas oksigen
dan nitrogen.
Nama : Chiller V-111
Fungsi : mendinginkan udara
Prinsip kerja : mendinginkan udara
keluaran dari aftercooler dengan suhu
sekitaran 37˚C menjadi 8˚C,dimana udara
tersebut kan masuk ke evaporator untuk
dilakukan pertukaran panas dengan aceon
sebagai refregannya.

Nama : Dryer V-110 A/B


Fungsi : mengeringkan udara (uap air yang
terkandung di udara)
Prinsip kerja : udara keluaran dari water
separator akan masuk ke dryer untuk
dilakukan pengeringan terhadap uap-uap
air yang mungkin masih terikut dari udara
dengan menggunakan moleculer sieve
sebagai media penyerapnya.

Nama : Water separator


Fungsi : memisahkan uap air dari udara
Prinsip kerja : udara keluaran dari chiller
akan masuk ke water separator untuk
dipisahkan uap air dengan udaranya akibat
kecepatan aliran udara berkurang sehingga
moisture akan jatuh ke dasar bejana. Air
yang terperangkap di dasar bejana akan di
drain sedangkan udara yang telah terbebas
dari uap air akan naik ke atas melalui
penyerap embun sebelum mengalir ke luar
bejana.
Nama : Expander
Fungsi : menurunkan tekanan
Prinsip kerja : oksigen dari MHE akan
diekspansi,tujuannya agar tekanannya
berkurang juga suhunyamenjadi rendah
dari -151,2˚C menjadi -180˚C yang
kemudian akan disalurkan ke dryer untuk
proses reagennya.

Nama : Air separation tower C-101 and


refluks condenser
Fungsi : memisahkan N2 dengan O2.
Prinsip kerja : memisahkan N2 dengan
O2yang dilakukan dengan prinsip distilasi
dimana karena perbedaan titik didih ( N2 =
-196˚C dan O2 = -183˚C ) keduanya akan
terpisah. Oksigen mempunyai titik didih
yang besar akan cepat mengembun
sehingga oksigen liquid akan jatuh ke
dasar kolom distilasi dan nitrogen gas akan
naik ke atas. Sebagian nitrogen gas yang
tidak langsung dikirim ke user akan
dicairkan di kondenser dengan
perendaman oksigen liquid yang cukup
lama.

Nama : Storage tank T-101/102


Fungsi : tempat penyimpanan nitrogen cair
Prinsip kerja : nitrogen cair keluaran dari
cold box ditampung di storage tank T-
101/102 sebagai stok penyimpanan.
Penampungan yaitu 50000 Nm2/hr.
Nama : vaporizer product
Fungsi : mengubah N2 liquid menjadi N2
gas (menguapkan N2 liquid)
Prinsip kerja : memvaporkan N2 liquid.
Proses pemvapourannya dibantu dengan
media steam dengan temperature 40˚C.

3 Peralatan pendukung

Nama : Product gas trim heater E-115


Fungsi : memanaskan produk nitrogen
Prinsip kerja :

Nama : Defrost heater


Fungsi : star up pertama unit nitrogen
Prinsip kerja :defrost heater digunakan
untuk melakukan start up pertama unit
nitrogen, hal tersebut dilakukan untuk
untuk mencairkan produk nitrogen yang
membeku di equipment.

Nama : AAV E-110 (ambient air


vaporizer)
Fungsi : mengubah O2 liquid menjadi O2
gas.
Prinsip kerja : oksigen liquid yang
pressurenya berlebihan akan masuk ke
AAV E-110 untuk diubah menjadi gas
oksigen dengan pengontakan udara luar.
Sehingga oksigen gas tersebut dapat
dilepaskan ke atmosfer.
4. KONDISI OPERASI

Kompresor K – 101
Stage I

Pinlet : 1 Atm Tinlet : Ambiet Intercooler Inlet : 130°C

Poutlet : 1,2 Kg/cm2 Toutlet : 130 °C Intercooler Outlet : 34°C

Stage II

Pinlet : 1,2 Kg/cm2 Tinlet : 40°C Intercooler Inlet : 104°C

Poutlet : 3,5 Kg/cm2 Toutlet : 104 °C Intercooler Outlet : 36°C

Stage III

Pinlet : 3,5 Kg/cm2 Tinlet : 41°C Intercooler Inlet : 140°C

Poutlet : 5,8 Kg/cm2 Toutlet : 140°C Intercooler Outlet : 36°C

Stage IV

Pinlet : 5,8 Kg/cm2 Tinlet : 56°C Aftercooler Inlet : 107°C

Poutlet : 8,8 Kg/cm2 Toutlet : 107 °C Aftercooler Outlet : 32°C

Air Chiller V – 111


A. Evaporator B. Kompresor C. Condenser

Pinlet : 8,8 Kg/cm2 Pinlet : 3,8 Kg/cm2 PInlet Water : 3,5 Kg/cm2

Poutlet : 8,8 Kg/cm2 Poutlet : 17 Kg/cm2 Poutlet Water : 3,4 Kg/cm2

Tinlet : 32°C

Toutlet : 11,7 °C

Tinlet Air : 8°C

Toutlet Air : 33 °C
Air Dryer V - 110
Pinlet : 8,3 Kg/cm2

Poutlet : 8,3 Kg/cm2

THeating : 225°C

Pheating : 0,8 Kg/cm2

Expander K – 102
Pinlet : 4,6 Kg/cm2

Poutlet : 0,25 Kg/cm2

Tinlet : -151,5°C

Toutlet : -181,3 °C

Cold Box
Tinlet : -168°C

Toutlet GAN : 16 °C

Toutlet GAN Product : 32,8°C

Level Coulumn Hp : 40%

Level Coulumn Lp : 70%

Press GAN Product : 6,8 Kg/cm2

Flow LIN : 5 m3/h

Press Coulumn Hp : 4,4 Kg/cm2

Press Coulumn Lp : 7,8 Kg/cm2

Storage Tank T – 101 A/B


Level T – 101 A : 86%

Level T – 101 B : 70%

Pressure : 8 Kg/cm2

Temperatur : -173 °C
Vaporizer E – 111
Steam Temperatur : 48 °C
5. Instrumentasi dan kendali kontrol pada unit 77

• LIC (level indicator controller)


• PIC (pressure indicator controller)
• TIC (temperature indicator controller)
• FIC (flow indicator controller)
• LCV (level control valve)
• PSV (pressure safety valve)
• LT (level transmitter)
• LI (level indicator)
• HIC (hand indicator controller)
• LSH (level switch high)
• FT (flow transmitter)
• PSH (pressure switch high)
• TG (temperature gauge)
• PG (pressure gauge)
• TAH (temperature alarm high)
• PAH (pressure alarm high)
• FV (flow control valve)
• KV (time control valve)
• XV (solonoid valve)
• TSH (temperature switch high)
• FAL (flow alarm low)
• FSL (flow switch low)
• TC (temperature controller)
• NV (power control valve)
• TR (temperature recorder)
• LE (level element)
• PAHH (pressure alarm high-high)
• PSHH (pressure switch high-high)
• TAHH (temperature alarm high-high)
• TSHH (temperature switch high-high)
• PCV (pressure control valve).
6. Line up unit 77
7. Uraian proses

Kompresor K-101 di unit 77 ini memiliki empat tingkat kompresi dengan tiga intercooler
dan satu aftercooler. Udara bebas ( 1 atm ) dihisap oleh kompresor dan akan melalui filter
untuk penyaringan debu serta benda benda padat yang terbawa dari udara. Udara dengan
tekanan 1 atm akan dinaikkan tekanannya menjadi 1,2 kg/cm2 pada stage pertama dan
kemudian diturunkan dari suhu 130˚C menjadi 35˚C di intercooler. Selanjutnya udara
bertekana dinaikkan tekanannya lagi ke stage-stage berikutnya sehingga hasil keluaran
kompresor tingkat akhirnya 8,8 kg/cm2 dengan suhu 107˚C. Udara tersebut akan didinginkan
di aftercooler sehingga suhu udara keluarannya menjadi 37˚C. Adapun media yang dipakai
sebagai refrigennya yaitu cooling water.
Kemudian udara bertekanan akan masuk ke chiller V-111dimana udara akan didinginkan
tahap awal. Udara akan masuk ke bagian bawah evaporator dan terjadi proses pertukaran
panas dengan media pendinginnya aseon dengan. Adapun pengontakannya terjadi dalam
shell and tube.didalam tubeberisi udara bertekanan sedangkan di dalam shell berisi media
pendingin aseon. Setelah itu udara tersebut akan keluar dari chiller dengan temperaturnya
8˚C.
Aseon yang telah mendinginkan udara bertekanan tersebut harus didinginkan kembali
karena telah berkontak dengan udara bertekanakan dengan cara sisirkulasikan. Proses
sirkulasinya, aseon akan keluar dari bagian atas evaporato dan masuk ke HE untuk dilakukan
pertukaran panas sehingga keluarannya akan menjadi lebih dingin, kemudian aseon tersebut
dapat masuk ke kompresor untuk dinaikkan tekanannya menjadi 16,5 kg/cm2. Di kompresor
terjadi proses kondensasi sehingga menghasilkan 30% cair dan 70% gas. Kemudian Aseon
yang keluar dari kompresor akan masuk ke oil separator untuk dilakukan pemisahan terhadap
oli yang mungkin terikut bersama aseon. Aseon akan keluar dari oil separator akan masuk ke
kondenser, aseon dalam wujud 30% cair dan 70% gas yang tujuannya agar aseon tersebut
lebih lama menyimpan suhu dingin yang apabila berkontak dengan cooling water keluaran
dari kondenser tersebut adalah aseon cair yang akan ditampung di receiver sebelum menuju
ke HE dan masuk kembali ke evaporator. Adapun suhu keluaran udara sekitar 11,5˚C dengan
tekanan sama.
Setelah itu udara akan masuk ke water separator dengan untuk memisahkan uap air dari
udara. Kemudian udara tersebut akan masuk ke dryer V-110 A/B untuk dikeringkan udaranya
dari uap air yang masih terikut dengan molekular sieve sebagai media penyerabnya. Dryer di
unit 77 ini akan di reagen 8 jam sekali dimana salah satu tower akan reagen dan satu tower
lagi online untuk mengoptimalkan kerja molekular sieve yang sudah jenuh. Tahapan reagen
dryer V-110 A/B yaitu isolate selama 1 menit, PBD selama 14 menit, heating 240
menit,cooling 210 menit, PBU selama 14 menit dan yang terakhir paralel selama 1 menit.
Kemudian udara yang dikeringkan di dryer akan masuk ke cold box, di dalam cold box
udara akan melewati main HE dan terjadi perpindahan panas karena terjadi pengontakan
antara udara yang masuk dengan gas oksigen keluran Lp coloumn serta gas nitrogen yang
akan keluar dari cold box. Udara dengan suhu awalnya 11,5˚C akan menjadi -168˚C. Di
dalam cold box akan terjadi proses distilasi dimana nitrogen dan oksigen akan terpisah karena
perpindahan titik didih, karena titik didih oksigen (183˚C) lebih besar dari pada titik didih
nitrogen (-196˚C ) maka oksigen akan cepat mengembun sehingga akan berubah fasa menjadi
cair dan akan turun ke dasar kolom distilasi sedangkan nitrogen yang berupa gas akan naik ke
atas. Ketika nitrogen naik ke atas sebagiannya akan masuk ke main HE untuk dinaikkan
suhunya kemudian baru keluar dari cold box untuk dialirkan ke produk heater untuk
selanjutnya akan dikirim ke user. Sebagian nitrogen gas yang tidak masuk ke main HE akan
disimpan untuk dicairkan di kondenser E-105. Gas nitrogen yang ada di kondenser akan
dicairkan oleh oksigen yang merendam kondenser. Oksigen tersebut berupa cairan yang
secara continue akan naik ke atas dikarenakan tekanan dibawah lebih tinggi (Hp coloumn)
dengan tekanan sekitar 8,95 kg/cm2 daripada tekanan di atas Lp coloumn) sekitar 4,95kg/cm2.
Akibat perendaman yang lamadan terus-menerus akan menyebabkan nitrogen mencapai titik
cairnya dengan sendirinya sehingga ia akan berubah fasa menjadi liquid sedangkan oksigen
akan berubah fasa menjadi gas. Adapun level Hp coloumn yaitu 70% dan Lp coloumn 40%.
N2 liquid tersebut akan dialirkan ke storage tank dengan flow sekitar 2,5 m3/hr melalui valve
024/1 sebagai stok penyimpanan. Dan adapun N2 liquid yang kembali lagi ke coloumn
distilasidinamakan refluks. Oksigen yang telah menjadi gas akan keluar melewati main HE
menuju ekspander untuk diturunkan tekanannya sehingga O2 dapat dipakai untuk reagen
dryer.
8. Bahan yang digunakan (MSDS)

8.1 Aseon

Aseon berfungsi sebagai media pendingin udara di dalam chiller V-111.Potensi bahaya yang
dapat terjadi dan penanggulangannya adalah :

• Berkontak langsung dengan kulit


Jika cairan atau uap terkena kulit dapat menyebabkan radang ringan. Apabila terkena
kulitsegera bilas area yang terkena dengan air hangat, jika masih radang segera
hubungi dokter.
• Berkontak langsung dengan mata
Apabila berkontak langsung dengan mata maka dapat menyebabkan iritasi, rasa sakit
atau penglihatan kabur. Apabila terkena segera cuci mata dengan air dalam jumlah
banyak selama 15 menit dan segera hubungi dokter.
• Inhalation
Apabila terhirup gas ini maka segera cari udara segar sampai tenang, jika masih sulit
bernafas maka berikan alat bantuan pernafasan dan segera hubungi dokter.
• Ingestion
Tertekan tidak dianggap rute paparan potensial.

8.2 Molekuler sieve

Molekular formula Na2O Al2O2 (2,8 ± 0,2) SIO2 (6-7) H2O


Ukuran manik : 1,6 – 2,5 mm
Density : 0,68 – 0,85 g/ml
Panas adsobsi : 1800 BTU/lb H2O.

Potensi bahaya dan penanggulangannya :

• Terhirup
Apabila terhirup dapat menyebabkan gangguan pernafasan,jika seseorang terhirup
dalam jumlah yang banyak maka orang tersebut harus diberi pertolongan pertama
dengan memindahkannya ke tempat yang udaranya segar.
• Tertelan
Jika tertelan segera minum air putih dalam jumlah yang banyak.

• Berkontak langsung dengan kulit


Apabila berkontak langsung dengan kult dapat menyebabkan iritasi sehingga jika
terpapar bilas dengan sabun dan air yang mengalirsekitar 15.

• Berkontak langsung dengan mata


Apabila terkena mata dapat menyebabkan iritasi dan penglihatan kabur.Segera bilas
dengan air bersih selama 15 menit.

9. Pembahasan
Nitrogen plant adalah tempat memproduksi nitrogen yang akan digunakan sepagai
purging dan sebagai seal gas. Dimana uap air akan dikeringkan sehingga yang dihasilkan
hanya oksigen dan nitrogen murni. Nitrogen juga digunakan sebagai bahan pendingin di
MCR.
Pada unit 77 alat yang digunakan yaitu kompresor K-101, chiller V-111, dryer V-110
A/B, cold box, main heat exchanger (MHE), expander, storage tank, AAV E-110 dan produk
vaporizer E-111.
Proses yang diterapkan di unit 77 antara lain : memampatkan, menurunkan suhu,
pertukaran panas, pemisahan O2 dan N2 serta penguapan. Di unit 77 ini ada terjadinya proses
distilasi di cold box dimana oksigen akan terpisah dengan nitrogen karena perbedaan titik
embun. Dikarenakan titik embun oksigen lebih tinggi daripada nitrogen maka oksigen akan
lebih dulu mengalami pengembunan (berubah fasa gas menjadi cair) sehingga oksigen akan
berada pada dasar kolom distilasi. Sedangkan gas nitrogen akan naik ke atas kolom kemudian
masuk ke MHE dan selanjutnya akan dialirkan ke unit pemakai. Sebagian yang tidak masuk
ke MHE akan dialirkan ke kondenser untuk dicairkan dengan bantuan oksigen liquid sebagai
perendamnya. Nitrogen liquid tersebut akan dialirkan ke storage tank untuk dikirim keunit
pemakai sebagai cadangan apabila gan tidak dihasilkan karena unit 77 trip .Tekanan gas
nitrogen yang dikirim ke unit pemakai sekitar 7,6 kg/cm2dan suhu sekitar 32,8˚C. Oksigen
yang telah berbah fasa menjadi gas akan keluar dari cold box dan masuk ke expander untuk
diturunkan tekanannya sehingga oksigen tersebut bisa digunakan untuk reagen pada dryer.
10. Kesimpulan

• Kompresor K-101 memiliki 4 stage,3 intercooler dan 1 aftercooler


• Temperature liquid N2 -168˚C.
• Oksigen di unit 77 ini digunakan untuk proses heating dan cooling di dryer.
• Nitrogen digunakan sebagai purging,pendingin MCR, dan digunakan di dalam proses.
• Nitrogenbersifat tidak terbakar, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
• Bahan yang digunakan di unit 77 seperti moleculer sieve refregant.
• Proses di unit 77 (nitrogen plant) antara lain:
Memampatkan
Mendinginkan
Mengeringkan udara
Menukar panas
Memisahkan N2-O2
Mencairkan
Menguapkan
• Variabel pada instrumentasi yang dikontrol adalah tekanan (pressure), level, laju alir
(flow) dan temperature.

Anda mungkin juga menyukai