Laporan Nitrogen Benar
Laporan Nitrogen Benar
(JOBSHEET)
• Gunakanlah sepatu safety saat berjalan di sekitaran unit 77 karena lantai yang licim.
• Gunakanlah earplug saat melakukan line up di unit 77 karena suara kompresor yang
terlalu bising dapat menyebabkan kerusakan pada pendengaran.
• Gunakan helm safety agar terlindung dari material yang jatuh dan berbahaya.
2. Peralatan utama Nama : Air compessor K-101
Fungsi : memampatkan udara
Prinsip kerja : compressor K-101
menghisap udara bebas yang bertekanan 1
Atm untuk dinaikkan tekanannya pada
tiap-tiap stage hingga mencapai 8,8 kg/cm2
(tekanan yang diinginkan). Kompresor ini
memiliki 4 tingkat kompresi.
Nama : Intercooler
Fungsi : mendinginkan udara
Prinsip kerja : untuk mendinginkan udara
keluaran dari kompresor atau diturunkan
suhunya dengan media pendingin cooling
water sebelum udara masuk lagi ke
kompresor.
Nama : Aftercooler
Fungsi : mendinginkan udara
Prinsip kerja : mendinginkan udara
keluaran dari kompresor stage 4 atau
pendinginan akhir dengan cooling water
sebagai refrigannya hingga mencapai suhu
37˚C.
3 Peralatan pendukung
Kompresor K – 101
Stage I
Stage II
Stage III
Stage IV
Pinlet : 8,8 Kg/cm2 Pinlet : 3,8 Kg/cm2 PInlet Water : 3,5 Kg/cm2
Tinlet : 32°C
Toutlet : 11,7 °C
Toutlet Air : 33 °C
Air Dryer V - 110
Pinlet : 8,3 Kg/cm2
THeating : 225°C
Expander K – 102
Pinlet : 4,6 Kg/cm2
Tinlet : -151,5°C
Toutlet : -181,3 °C
Cold Box
Tinlet : -168°C
Toutlet GAN : 16 °C
Pressure : 8 Kg/cm2
Temperatur : -173 °C
Vaporizer E – 111
Steam Temperatur : 48 °C
5. Instrumentasi dan kendali kontrol pada unit 77
Kompresor K-101 di unit 77 ini memiliki empat tingkat kompresi dengan tiga intercooler
dan satu aftercooler. Udara bebas ( 1 atm ) dihisap oleh kompresor dan akan melalui filter
untuk penyaringan debu serta benda benda padat yang terbawa dari udara. Udara dengan
tekanan 1 atm akan dinaikkan tekanannya menjadi 1,2 kg/cm2 pada stage pertama dan
kemudian diturunkan dari suhu 130˚C menjadi 35˚C di intercooler. Selanjutnya udara
bertekana dinaikkan tekanannya lagi ke stage-stage berikutnya sehingga hasil keluaran
kompresor tingkat akhirnya 8,8 kg/cm2 dengan suhu 107˚C. Udara tersebut akan didinginkan
di aftercooler sehingga suhu udara keluarannya menjadi 37˚C. Adapun media yang dipakai
sebagai refrigennya yaitu cooling water.
Kemudian udara bertekanan akan masuk ke chiller V-111dimana udara akan didinginkan
tahap awal. Udara akan masuk ke bagian bawah evaporator dan terjadi proses pertukaran
panas dengan media pendinginnya aseon dengan. Adapun pengontakannya terjadi dalam
shell and tube.didalam tubeberisi udara bertekanan sedangkan di dalam shell berisi media
pendingin aseon. Setelah itu udara tersebut akan keluar dari chiller dengan temperaturnya
8˚C.
Aseon yang telah mendinginkan udara bertekanan tersebut harus didinginkan kembali
karena telah berkontak dengan udara bertekanakan dengan cara sisirkulasikan. Proses
sirkulasinya, aseon akan keluar dari bagian atas evaporato dan masuk ke HE untuk dilakukan
pertukaran panas sehingga keluarannya akan menjadi lebih dingin, kemudian aseon tersebut
dapat masuk ke kompresor untuk dinaikkan tekanannya menjadi 16,5 kg/cm2. Di kompresor
terjadi proses kondensasi sehingga menghasilkan 30% cair dan 70% gas. Kemudian Aseon
yang keluar dari kompresor akan masuk ke oil separator untuk dilakukan pemisahan terhadap
oli yang mungkin terikut bersama aseon. Aseon akan keluar dari oil separator akan masuk ke
kondenser, aseon dalam wujud 30% cair dan 70% gas yang tujuannya agar aseon tersebut
lebih lama menyimpan suhu dingin yang apabila berkontak dengan cooling water keluaran
dari kondenser tersebut adalah aseon cair yang akan ditampung di receiver sebelum menuju
ke HE dan masuk kembali ke evaporator. Adapun suhu keluaran udara sekitar 11,5˚C dengan
tekanan sama.
Setelah itu udara akan masuk ke water separator dengan untuk memisahkan uap air dari
udara. Kemudian udara tersebut akan masuk ke dryer V-110 A/B untuk dikeringkan udaranya
dari uap air yang masih terikut dengan molekular sieve sebagai media penyerabnya. Dryer di
unit 77 ini akan di reagen 8 jam sekali dimana salah satu tower akan reagen dan satu tower
lagi online untuk mengoptimalkan kerja molekular sieve yang sudah jenuh. Tahapan reagen
dryer V-110 A/B yaitu isolate selama 1 menit, PBD selama 14 menit, heating 240
menit,cooling 210 menit, PBU selama 14 menit dan yang terakhir paralel selama 1 menit.
Kemudian udara yang dikeringkan di dryer akan masuk ke cold box, di dalam cold box
udara akan melewati main HE dan terjadi perpindahan panas karena terjadi pengontakan
antara udara yang masuk dengan gas oksigen keluran Lp coloumn serta gas nitrogen yang
akan keluar dari cold box. Udara dengan suhu awalnya 11,5˚C akan menjadi -168˚C. Di
dalam cold box akan terjadi proses distilasi dimana nitrogen dan oksigen akan terpisah karena
perpindahan titik didih, karena titik didih oksigen (183˚C) lebih besar dari pada titik didih
nitrogen (-196˚C ) maka oksigen akan cepat mengembun sehingga akan berubah fasa menjadi
cair dan akan turun ke dasar kolom distilasi sedangkan nitrogen yang berupa gas akan naik ke
atas. Ketika nitrogen naik ke atas sebagiannya akan masuk ke main HE untuk dinaikkan
suhunya kemudian baru keluar dari cold box untuk dialirkan ke produk heater untuk
selanjutnya akan dikirim ke user. Sebagian nitrogen gas yang tidak masuk ke main HE akan
disimpan untuk dicairkan di kondenser E-105. Gas nitrogen yang ada di kondenser akan
dicairkan oleh oksigen yang merendam kondenser. Oksigen tersebut berupa cairan yang
secara continue akan naik ke atas dikarenakan tekanan dibawah lebih tinggi (Hp coloumn)
dengan tekanan sekitar 8,95 kg/cm2 daripada tekanan di atas Lp coloumn) sekitar 4,95kg/cm2.
Akibat perendaman yang lamadan terus-menerus akan menyebabkan nitrogen mencapai titik
cairnya dengan sendirinya sehingga ia akan berubah fasa menjadi liquid sedangkan oksigen
akan berubah fasa menjadi gas. Adapun level Hp coloumn yaitu 70% dan Lp coloumn 40%.
N2 liquid tersebut akan dialirkan ke storage tank dengan flow sekitar 2,5 m3/hr melalui valve
024/1 sebagai stok penyimpanan. Dan adapun N2 liquid yang kembali lagi ke coloumn
distilasidinamakan refluks. Oksigen yang telah menjadi gas akan keluar melewati main HE
menuju ekspander untuk diturunkan tekanannya sehingga O2 dapat dipakai untuk reagen
dryer.
8. Bahan yang digunakan (MSDS)
8.1 Aseon
Aseon berfungsi sebagai media pendingin udara di dalam chiller V-111.Potensi bahaya yang
dapat terjadi dan penanggulangannya adalah :
• Terhirup
Apabila terhirup dapat menyebabkan gangguan pernafasan,jika seseorang terhirup
dalam jumlah yang banyak maka orang tersebut harus diberi pertolongan pertama
dengan memindahkannya ke tempat yang udaranya segar.
• Tertelan
Jika tertelan segera minum air putih dalam jumlah yang banyak.
9. Pembahasan
Nitrogen plant adalah tempat memproduksi nitrogen yang akan digunakan sepagai
purging dan sebagai seal gas. Dimana uap air akan dikeringkan sehingga yang dihasilkan
hanya oksigen dan nitrogen murni. Nitrogen juga digunakan sebagai bahan pendingin di
MCR.
Pada unit 77 alat yang digunakan yaitu kompresor K-101, chiller V-111, dryer V-110
A/B, cold box, main heat exchanger (MHE), expander, storage tank, AAV E-110 dan produk
vaporizer E-111.
Proses yang diterapkan di unit 77 antara lain : memampatkan, menurunkan suhu,
pertukaran panas, pemisahan O2 dan N2 serta penguapan. Di unit 77 ini ada terjadinya proses
distilasi di cold box dimana oksigen akan terpisah dengan nitrogen karena perbedaan titik
embun. Dikarenakan titik embun oksigen lebih tinggi daripada nitrogen maka oksigen akan
lebih dulu mengalami pengembunan (berubah fasa gas menjadi cair) sehingga oksigen akan
berada pada dasar kolom distilasi. Sedangkan gas nitrogen akan naik ke atas kolom kemudian
masuk ke MHE dan selanjutnya akan dialirkan ke unit pemakai. Sebagian yang tidak masuk
ke MHE akan dialirkan ke kondenser untuk dicairkan dengan bantuan oksigen liquid sebagai
perendamnya. Nitrogen liquid tersebut akan dialirkan ke storage tank untuk dikirim keunit
pemakai sebagai cadangan apabila gan tidak dihasilkan karena unit 77 trip .Tekanan gas
nitrogen yang dikirim ke unit pemakai sekitar 7,6 kg/cm2dan suhu sekitar 32,8˚C. Oksigen
yang telah berbah fasa menjadi gas akan keluar dari cold box dan masuk ke expander untuk
diturunkan tekanannya sehingga oksigen tersebut bisa digunakan untuk reagen pada dryer.
10. Kesimpulan