1. Memori Sensoris
Contoh: adalah pada saat kita pertama kali masuk sekolah maka akan mendapat teman
baru dengan berbagai nama yang berbeda-beda. Kemudian kita berkenalan dengan
teman kita tersebut dan mengingat namanya, tetapi kita kenalan dengan teman lain
lagi sehingga tidak bisa kita ingat nama teman kita semua dalam 1 kelas dengan cepat
karena banyak nama yang harus diingat dan berbeda-beda dan kita lebih mudah
mengingat nama teman kita yang 'unik' dengan alasan beda dari biasanya.
Contoh: pada nomor telepon yang telah anda ulang terus sampai anda bisa
menuliskannya, dan nomor tersebut akan tetap tersimpan dalam memori anda selama
anda aktif memikirkannya. Jika anda berhenti memberikan perhatian pada itu, maka
akan terhapus dalam waktu 10-20 detik. Dalam rangka untuk mengingat sesuatu
berikutnya, otak mentransfernya ke memori jangka panjang. Proses mengingat nomor
telepon, pada kenyataannya, suatu cara untuk memindahkan nomor dari memori
jangka pendek ke memori jangka panjang.
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau
ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan
dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini
tidak terbatas. Memori jangka panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki
oleh manusia. Ingatan jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa
lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang
dipikirkan.
Contoh : Contohnya adalah ketika kita mengalami sesuatu hal yang sangat amat
mebuat hati kita sakit ataupun sedih sehingga membuat kejadian tersebut tidak bisa
kita lupakan sampai kapanpun karena mengandung arti yang sangat berarti bagi kita.
b) Emosi adalah reaksi terhadap kejadian-kejadian diluar kita, sedangkan ini tidak
berlaku untuk semua perasaan.
d) Emosi adalah reaksi terhadap kejadian-kejadian yang berarti vital terhadap kita
sedangkan perasaan tidak.
Contoh perasaan:
1. Faktor Bawaan. Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas
kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain
ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas dapat dijumpai
anak yang bodoh, agak pintar. Dan pintar sekali, meskipun mereka menerima
pelajaran dan pelatihan yang sama.
2. Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas. Dimana minat mengarahkan perbuatan
kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia
terdapat dorongan atau motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan
dunia luar,sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat memberikan dorongan
untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
3. Faktor Pembentukan. Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri
seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat dibedakan
antara pembentukan yang direncanakan, seperti dilakukan di sekolah atau
pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya pengaruh alam sekitarnya.
4. Faktor Kematangan. Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis,
dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai
kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, tidak
diherankan bila anak anak belum mampu mengerjakan atau memecahkan soal soal
matematika di kelas empat sekolah dasar, karena soal soal itu masih terlampau sukar
bagi anak. Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum matang untuk
menyelesaikan soal tersebut dan kematangan berhubungan erat dengan faktor umur.
5. Faktor Kebebasan. Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam
memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga
bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
Ada empat tahap dalam proses pembentukan persepsi menurut Belch (2007) yaitu
sejumlah tahapan ketika seorang individu mengelola informasi yang masuk dalam
dirinya. Keempat tahap itu masing-masing; eksposure, attention, comprehension dan
retention.
2. Merencanakan pemecahannya
Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah mencoba mencari atau
mengingat masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki kemiripan dengan
sifat yang akan dipecahkan, mencari pola atau aturan , menyusun prosedur
penyelesaian.
3. Melaksanakan rencana
Kegiatan pada langkah ini adalah menjalankan prosedur yang telah dibuat
pada langkah sebelumnya untuk mendapatkan penyelesaian .
7. Sebutkan pengertian BPJS dan jumlah iuran perbulan BPJS Kesehatan bagi
peserta perorangan, serta perbedaan BPJS Kesehatan dengan BPJS
Ketenagakerjaan?
YOGI MULIANTO
NIM : 1702026
TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLTEKES SITEBA PADANG
2018/2019