D. Kerangka dan format penyusunan penawaran biaya berikut hal-hal yang dapat
atau tidak dapat dibiayai.
F. Kriteria, batasan nilai dan formula dari penilaian teknis dan/ penawaran
biaya.
I. SYARAT UMUM
1.1. Pemberi Tugas, Direksi, Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi, dan Peserta
Undangan
Dimana :
KD = Kemampuan Dasar;
NPt = Nilai Paket tertinggi;
Catatan:
Surat-surat sebagaimana dipersyaratkan pada saat prakualifikasi
yang belum dipenuhi sebelum pembukaan penawaran, harus sudah
terpenuhi. Bila tidak terpenuhi, maka dianggap gagal dan dinyatakan
Gugur untuk proses selanjutnya.
Catatan :
Catatan :
Data Teknis
Data Teknis dibuat sesuai dengan “Syarat Teknis” (Kerangka Acuan) dan harus
berisi antara lain :
a) Pengalaman Perusahaan 7 tahun terakhir (1998 – 2004), (lihat contoh
lampiran Pengalaman Perusahaan). Dilengkapi dengan referensi dari
pengguna jasa (proyek) yang menunjukkan kinerja konsultan.
e) Jadwal Penugasan Personil dan Tenaga Ahli serta Tenaga Penunjang lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, khusus untuk tenaga Ahli dan
harus mencantumkan nama dan jumlah man – month-nya.
(1) Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang harus bebas dari pertentangan
kepentingan antara yang bersangkutan dan kepentingan proyek ini (antara
lain dengan Pemimpin Bagian Proyek dan sebagainya).
(2) Tenaga Ahli tidak boleh mengerjakan pekerjaan lain pada waktu yang
bersamaan, yang dapat mengurangi waktu keterlibatan dalam tugasnya
sebagaimana yang tercantum dalam kontrak.
(3) Konsultan tidak boleh mencantumkan nama seseorang tanpa seijin yang
bersangkutan dalam Dokumen Usulan Teknis yang diajukannya, apabila
orang tersebut bukan personil tetap dari konsultan.
(4) Riwayat Hidup Singkat (Curiculum Vitae) Tenaga Inti yang disiapkan oleh
konsultan harus ditulis dengan teliti dan benar, ditandatangani oleh yang
bersangkutan, dan diketahui oleh Pemimpin Perusahaan, serta dilampirkan
copy ijazah.
(6) Tenaga Asisten adalah lulusan S1, pengalaman kerja disesuaikan dengan
Kerangka Acuan Kerja.
1. Surat Penawaran
(1) Surat Penawaran dibuat di atas kop surat Perusahaan dengan mengikuti
bentuk yang telah dicantumkan (lihat formulir pada surat penawaran)
dengan mencantumkan masa berlakunya penawaran (sesuai dengan
jadwal waktu yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang
terdapat pada Kerangka Acuan Kerja) terhitung mulai dari pemasukan
penawaran.
(2) Surat Penawaran dibuat rangkap 3(tiga), terdiri atas 1(satu) asli dan
2(dua) rekaman.
(3) Surat Penawaran yang asli dibubuhi meterai Rp. 6.000,- (Enam ribu
rupiah) dan di atas meterai diberi tanggal.
Catatan :
1. Yang boleh menandatangani Surat Penawaran hanya Pimpinan/ Direktur
Perusahaan, yang mengajukan penawaran atau kuasanya yang
dinyatakan dengan Surat Kuasa;
2. Surat penawaran harus bermeterai cukup, bertanggal, ditandatangani,
dan diajukan dalam sampul tertutup;
3. Penandatanganan Surat Penawaran harus mengenai meterai, dan
distempel/ cap Perusahaan;
Harga Penawaran dan Surat Penawaran harus dicantumkan dengan jelas
dalam angka dan harus sama dengan jumlah yang tertera dengan huruf.
Data yang digunakan sebagai dasar penyusunan penawaran biaya antara lain :
a. Harga pasar setempat menjelang dilaksanakannya pengadaan;
b. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat
Statistik (BPS), asosiasi terkait dan ataua sumber data lain yang dapat
dipertanggungjawabkan;
c. Daftar biaya/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh agen tunggal/
pabrikan;
d. Biaya kontrak sebelumnya yang sedang berjalan dengan
mempertimbangkan faktor perubahan biaya, apabila terjadi perubahan
biaya;
e. Daftar biaya standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
Catatan :
(1) Yang boleh menandatangani Surat Penawaran pada rekafitulasi
perincian harga total hanya Pimpinan/ Direktur Perusahaan, yang
mengajukan penawaran atau kuasanya yang dinyatakan dengan Surat
Kuasa;
(2) Harus bermeterai cukup, bertanggal, ditandatangani.
(3) Penandatanganan harus mengenai meterai, dan stempel/ cap
Perusahaan;
(4) Harga Penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka dan harus
sama dengan jumlah yang tertera dengan huruf.
E.3.4 Berita acara memuat segala keterangan dan perubahan yang dianggap
perlu, serta risalah tanya jawab. Apabila terjadi perubahan atau tambahan
ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam dokumen seleksi umum
harus dituangkan dalam adendum. Berita acara dan adendum ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen seleksi umum;
E.3.5. Berita acara dan adendum dokumen seleksi umum wajib disampaikan
kepada seluruh peserta dalam waktu yang memadai;
E.3.7. Setelah pemberian penjelasan selesai, para penyedia jasa yang berminat
untuk mengikuti pelelangan diwajibkan menyampaikan Surat Pernyataan
Minat Mengikuti Pelelangan dan Surat Kemitraan bagi yang
berasosiasi (yang lulus dan sudah disetujui oleh Panitia pada saat
praqulifikasi) . Surat Pernyataan tersebut paling lambat harus sudah
diterima Panitia, 4(empat) hari sebelum pemasukan dan pembukaan
dokumen usulan, hari dan tanggal ditentukan setelah penjelasan.
E.9. Sanggahan
(1) Dalam hal menggunakan metoda evaluasi kualitas teknis dan biaya,
maka panitia/pejabat pengadaan mengundang peserta yang lulus
evaluasi teknis untuk menghadiri acara pembukaan penawaran sampul
II sebagai berikut:
b) harga satuan biaya langsung non personil yang bersifat lump sum
tidak boleh dikurangi.
2) Pelelangan Ulang :
Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, pengguna barang/ jasa/ pejabat
yang berwenang memerintahkan pelelangan ulang dengan prosedur:
BAB I
DEFINISI
Istilah yang digunakan dalam Kontrak harus diartikan sebagaimana disebutkan dibawah
ini, kecuali apabila pengertian kalimat mengharuskan lain.
(a) "Kontrak" berarti Surat Perjanjian Jasa Konsultansi yang ditandatangani oleh
Kepala Kantor, atau Kepala Satuan Kerja, atau Pemimpin Bagian Proyek dan
Konsultan, beserta Syarat Umum Kontrak dan Syarat Khusus Kontrak serta semua
Lampiran Kontrak yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
(c) "Proyek" berarti instansi dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua yang namanya
disebut dalam Syarat Khusus Kontrak yang diberi kuasa untuk melaksanakan
Kontrak.
(e) "Konsultan" berarti perusahaan (perusahaan Konsultan yang nama nama) sahnya
dinyatakan dalam Surat Perjanjian beserta nama-nama semua perusahaan yang ikut
serta atau perusahaan-perusahaan yang bekerja sama, dan hubungannya dengan
Kontrak, termasuk pewaris dan kuasanya yang sah.
(g) "Jasa" berarti jasa yang harus diberikan oleh Konsultan sebagaimana diuraikan
dalam Lampiran (Kerangka Acuan Kerja) pada Kontrak.
(h) "Surat Perintah Mulai Kerja" berarti pemberitahuan secara tertulis dari Proyek
untuk memulai Jasa.
(j) "Tanggal Mulai" berarti tanggal dimulainya jasa sebagaimana tercantum dalam
Surat Perintah Kerja, selambat-lambatnya setelah jangka waktu yang ditetapkan
dalam Syarat Khusus Kontrak sejak tanggal penerimaan Perintah Mulai Kerja.
(l) "Wakil Sah" berarti orang yang diberi kuasa oleh Konsultan dengan surat kuasa,
sebagaimana terlampir pada Kontrak, untuk menandatangani Kontrak dan untuk
menerima dan atau memberikan pemberitahuan atau permintaan atas nama
Konsultan.
(m) "Pemimpin Tim" berarti orang yang ditunjuk oleh Konsultan untuk berkedudukan
ditempat tugas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan Jasa.
(n) "Direktur Proyek" berarti seorang Direktur dari Perusahaan Konsultan yang
ditunjuk oleh Konsultan untuk bertanggung jawab kepada Proyek atas koordinasi
pelaksanaan jasa, yang mendapat dukungan Kantor Pusat atas keseluruhan
pelaksanaan tugas Konsultan dalam menyelesaikan Jasa sesuai dengan ketentuan
Kontrak. Tempat Tugas Direktur Proyek adalah sebagaimana ditentukan dalam
Jadwal Penugasan dalam Lampiran pada Kontrak.
(o) "Personil" berarti orang-orang yang ditugaskan untuk melaksanakan Jasa oleh
Konsultan.
(p) "Tempat Tugas" berarti lokasi atau lokasi-lokasi dimana personil Konsultan akan
melaksanakan tugas pokoknya.
(q) ”Peralatan Khusus” berarti peralatan yang harus diadakan oleh Konsultan atas
nama Proyek.
(r) "Barang Khusus" berarti barang yang disebutkan namanya yang akan disediakan
oleh Proyek bagi Konsultan untuk penggunaan khusus dalam pelaksanaan Jasa.
(s) "Kantor Pusat" berarti kantor induk Konsultan, atau perusahaan yang bekerja
sama dengannya, dimana jasa yang didalam Kontrak dinyatakan akan dilaksanakan
di Kantor Pusat Konsultan.
(t) "Disetujui" berarti disetujui secara tertulis, termasuk penegasan tertulis atas
persetujuan lisan.
JASA
Konsultan harus melaksanakan Jasa sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang ditetapkan
dalam Lampiran (Kerangka Acuan Kerja).
(b) Dengan persetujuan terlebih dahulu dari Proyek, Konsultan dapat mempekerjakan
konsultan bebas atau sub konsultan untuk melaksanakan sebagian jasa.
(c) Meskipun ada persetujuan oleh Proyek atas pengalihan sebagian Kontrak atau atas
hal mempekerjakan konsultan bebas atau sub konsultan untuk melakukan sebagian
jasa, Konsultan tetap bertanggungjawab atas segala kewajibannya berdasarkan
Kontrak.
Waktu Pelaksanaan Kontrak adalah jangka waktu yang dinyatakan dalam Bagian
2.03 (a) Syarat Khusus Kontrak dihitung sejak Tanggal Mulai. Jasa harus
diselesaikan sesuai dengan jadwal yang tertera dalam Lampiran (Jadwal
Pekerjaan dan Penugasan).
Tanggal Mulai dihitung dari tanggal yang tercantum dalam Surat Perintah Mulai
Kerja, selambat-lambatnya pada tanggal berakhirnya jangka waktu yang
ditetapkan dalam Syarat Khusus Kontrak.
(a) Umum
Jasa harus dilaksanakan oleh personil Konsultan yang disetujui, sebagaimana
ditentukan dalam Lampiran (Jadwal Pekerjaan dan Penugasan).
(i) Dalam hal pelaksanaan tugas, jika ada Personil Konsultan tidak dapat disetujui
Proyek oleh karena ketidakmampuannya dalam pelaksanaan tugas atau
berperilaku tidak baik, maka apabila diminta oleh Proyek, Konsultan harus
segera memindahkan yang bersangkutan dan menggantinya dengan personil
lain, sekurang-kurangnya berkualifikasi sama atau lebih baik, dan dapat
disetujui oleh Proyek.
(ii) Dalam hal seorang Personil Kosultan menderita sakit keras atau dapat
dipastikan bahwa penyakit tersebut telah dideritanya sebelum kedatangannya
ditempat tugas atau dalam keadaan khusus, misalnya kemalangan, kematian
keluarga, maka dengan persetujuan Proyek, Konsultan harus dengan segera
memindahkan personil tersebut dan menggantinya dengan personil lain yang
sekurang-kurangnya berkualifikasi sama atau lebih baik, dan dapat disetujui
oleh Proyek.
(iii) Biaya yang timbul sebagai akibat adanya penggantian Personil sebagaimana
diuraikan dalam Pasal (e) (i) dan (e) (ii) menjadi tanggungan Konsultan.
Setiap Peralatan Khusus yang akan dibeli oleh Konsultan atas nama Proyek ditunjukkan
dengan biaya perkiraannya didalam Lampiran (Biaya). Peralatan Khusus tersebut akan
merupakan tambahan barang dan pasokan yang disediakan bagi Konsultan oleh Proyek
yang dirinci dalam Lampiran (Barang dan Fasilitas yang disediakan oleh Proyek).
Pembelian Peralatan Khusus tersebut dilakukan oleh Konsultan apabila diminta secara
tertulis oleh Proyek dan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB III
Dalam melaksanakan Jasa, Konsultan harus bertanggung jawab kepada Proyek serta
mengikuti pedoman yang diberikan oleh Proyek.
Konsultan harus mengerahkan segala kemampuan, perhatian, ketekunan, serta efisiensi
dan efektifitas sebagai tenaga ahli (profesional) dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Konsultan harus memenuhi standar profesi yang berlaku, menggunakan praktek
teknik/teknologi tepat guna, administrasi dan keuangan yang baik pada masing-masing
bidang yang digunakan dalam Jasa. Konsultansi harus bekerja untuk kepentingan Proyek.
Dalam hal fasilitas dan atau sistem yang dirancang oleh Konsultan gagal memenuhi
standar kinerja yang ditetapkan dalam Kontrak, atau standar Kinerja (performance) yang
telah disetujui oleh Konsultan, atau standar kinerja yang mewakili standar profesional
yang lazim, maka Konsultan harus menyusun dan menyampaikan usulannya kepada Proyek
berkenaan dengan maksudnya untuk memperbaiki fasilitas dan atau sistem tersebut.
Setelah usulan tersebut disetujui oleh Proyek, Konsultan harus segera mendisain ulang dan
memperbaiki fasilitas dan atau sistem itu tanpa biaya lagi dari Proyek sampai pada waktu
fasilitas dan atau sistem tersebut memenuhi standar kinerja.
Jika Proyek tidak dapat menyetujui tindakan perbaikan yang diusulkan oleh Konsultan,
atau jika Konsultan menyangkal bahwa fasilitas dan atau sistem itu tidak memenuhi
standar kinerja, atau jika Konsultan tidak dapat menyusun dan menyajikan laporannya
mengenai tindakan perbaikan kepada Proyek dalam jangka waktu yang wajar, maka
Proyek dapat menunjuk suatu badan independen untuk menelaah persoalan tersebut dan
melaporkannya.
Biaya yang timbul sebagai akibat penunjukan badan independen tersebut dan penyusunan
laporan yang dihasilkan harus ditanggung oleh Konsultan, kecuali jika laporan badan
independen tadi menyatakan bahwa fasilitas dan atau sistem tersebut gagal memenuhi
standar kinerja bukanlah kesalahan Konsultan, maka dalam hal ini baik biaya disain ulang
maupun biaya yang timbul sebagai akibat dari penunjukan badan independen itu tidak
ditanggung oleh Konsultan.
Jika Konsultan tidak menyetujui bahwa fasilitas dan atau sistem tersebut
gagal memenuhi standar kinerja disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian
Konsultan, maka baik biaya pekerjaan disain ulang oleh Konsultan, maupun segala biaya
yang timbul sebagai akibat penunjukan badan independen itu tidak ditanggung Konsultan
sampai Proyek telah menempuh prosedur penyelesaian yang termaktub dalam Bab VII
bagian 7.06 (Penyelesaian Perselisihan) Syarat Umum Kontrak ini.
Sambil menunggu penyelesaian perselisihan, Konsultan harus tetap melanjutkan
memberikan Jasa sesuai dengan kontrak.
Bagian 3.03 Susunan Personil Konsultan.
(a) Pemimpin Tim Konsultan
Konsultan harus menunjuk seorang karyawan tetap senior sebagai Pemimpin Tim
yang bertempat tinggal tetap ditempat tugas sepanjang waktu pelaksanaan Jasa,
kecuali selama cuti atau ketidak hadiran yang diijinkan oleh Proyek. Pemimpin Tim
harus selalu berhubungan dengan Proyek selama pelaksanaan Kontrak.
Pemimpin Tim adalah Wakil sah Konsultan, kecuali apabila ditentukan lain oleh
Konsultan atau ditetapkan lain dalam Kontrak.
Konsultan harus :
Konsultan bertanggung jawab atas kemampuan tenaga ahlinya dan kemampuan teknis
Personilnya dan menjamin tingkah laku pribadi mereka, dan memilih dan mempekerjakan
orang-orang yang kualifikasi dan kemampuannya baik, selama penugasannya.
Pemimpin tim selalu memberitahukan kepada Proyek, melalui wakilnya yang ditunjuk
diwilayah Proyek, mengenai perpindahan Personil Konsultan kesetiap lokasi atau tempat
tugas lainnya berdasarkan persetujuan Proyek.
Personil Konsultan yang ditugaskan berdasarkan Kontrak, secara langsung atau tidak
langsung baik atas namanya sendiri maupun melalui Konsultan, tidak diperkenankan
terlibat dalam kegiatan usaha lain atau kegiatan profesional lain selama pelaksanaan
tugasnya atau penugasannya berdasarkan Kontrak.
Bagian 3.07 Kerahasiaan
Konsultan harus memegang teguh kerahasiaan Negara. Konsultan harus melarang dan
mencegah Personilnya memberitahukan kepada seseorang atau sesuatu badan hukum
mengenai informasi yang dirahasiakan baik yang terungkap atau ditemukan selama
berlangsungnya pelaksanaan Jasa, termasuk segala informasi berupa rekomendasi yang
dirumuskan selama berlangsungnya pelaksanaan jalan dan atau sebagai hasil Jasa, kecuali
dengan persetujuan terlebih dahulu dari Proyek.
Konsultan dan personilnya harus menjaga kepentingan Proyek dengan menyimpan semua
informasi, dokumentasi, data, peta, gambar, dokumen design, dan laporan dengan sangat
rahasia.
(a) Konsultan harus menyimpan catatan dan perhitungan biaya yang akurat dan sistematis
sehubungan dengan Jasa dalam bentuk dan rincian yang dapat digunakan untuk
menetapkan secara akurat bahwa telah dikeluarkan biaya dan pengeluaran yang dirujuk
dalam Bagian V (Biaya dan Pembayaran).
Catatan ini antara lain mencakup : Catatan Waktu Bulanan yang disusun oleh Konsultan,
rincian jenis tugas setiap hari yang digunakan untuk menyusun tagihan atas imbalan
jasa dari masing-masing personil
Catatan Waktu Bulanan ini harus ditandatangani oleh Pemimpin Tim dan Proyek
sebelum Proyek mensahkan pembayaran untuk jangka waktu yang bersangkutan dan
untuk biaya yang harus mendapat penggantian berdasarkan Kontrak, kecuali apabila
ditentukan lain dalam Kontrak.
Apabila Proyek dan atau wakilnya yang sah sewaktu-waktu memantau catatan dan
perhitungan Konsultan sehubungan dengan Jasa serta membuat rekaman catatan dan
perhitungan tersebut sampai 12 (dua belas) bulan setelah Tanggal Penyelesaian, maka
Konsultan harus mengijinkannya.
(c) Dengan pengaturannya sendiri, Konsultan harus menterjemahkan laporan, data, dan
bahan, latar belakang yang ada atau tersedia kedalam bahasa Indonesia.
Konsultan harus segera melaporkan kepada Proyek apabila timbul kejadian atau
keadaan yang dapat menghambat atau menghalangi penyelesaian jasa sesuai dengan
Jadwal dalam Lampiran (Jadwal Pekerjaan dan Penugasan).
Dalam laporannya, Konsultan harus menyebutkan langkah-langkah yang diambil untuk
mengatasi keadaan tersebut.
(b). Penyelesaian Terlambat
Apabila konsultan berpendapat bahwa Konsultan tidak akan dapat menyelesaikan Jasa
dalam waktu yang telah ditetapkan dalam Kontrak karena terjadinya keadaan yang
diluar pengendaliannya, dan Konsultan telah melaporkan kejadian tersebut kepada
Proyek berdasarkan Pasal (a) diatas, maka Proyek akan melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas dan biaya yang ditetapkan dalam Kontrak untuk mencakup
waktu yang diperpanjang sebatas biaya yang tercantum dalam Kontrak.
Apabila penjadwalan kembali ini tidak memungkinkan, maka dapat dilakukan Kontrak
Addendum (Kontrak Tambahan), dengan syarat harus mendapat persetujuan dari
pihak-pihak yang berwenang sebagaimana ditetapkan dalam Bagian 8.01 (c)
(Perubahan) dalam Syarat Umum ini.
Konsultan harus bertanggung jawab atas asuransi jiwa, kesehatan, kecelakaan, perjalanan,
dan asuransi ganti rugi kepada tenaga kerja termasuk asuransi lainnya, yang diperlukan
untuk Personilnya selama penugasan.
Konsultan harus bertanggung jawab kepada Proyek berkenaan dengan pelaksana jasa
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Konsultan harus menanggung kerugian yang
diderita oleh Proyek sebagai akibat dari kelalaian Konsultan dalam pelaksanaan jasa,
dengan pembatasan sebagai berikut :
(a) Konsultan tidak menanggung kerusakan atau kecelakaan yang disebabkan atau
ditimbulkan oleh karena tindakan kecerobohan, kelalaian atau kealpaan pihak lain
kecuali yang timbul oleh karena tindakan Konsultan, sub-konsultannya atau personil
Konsultan atau personil sub-konsultannya;
(b) Konsultan tidak akan menanggung kerugian atau tuntutan ganti rugi yang disebabkan
oleh atau karena terjadinya keadaan diluar pengendalian Konsultan;
(c) besarnya tanggungan Konsultan sebagai mana dimaksud dalam Bagian 3.11 ini terbatas
sampai sebesar nilai Kontrak.
(b) Konsultan dengan biayanya sendiri harus membebaskan dan membela Proyek,
wakilnya dan pegawainya, dari dan terhadap segala tuntutan hukum, kerugian atau
tuntutan ganti rugi dan tuntutan lainnya yang timbul oleh karena kegagalan Konsultan
menggunakan ketrampilan dan kesungguhan yang diwajibkan berdasarkan bagian 3.01
(Pelaksanaan), dengan ketentuan :
(i) Bahwa Konsultan diberitahu mengenai tuntutan hukum, tuntutan ganti rugi, atau
tuntutan lainnya tersebut selambat-lambatnya dalam jangka waktu yang ditentukan
dalam Syarat Khusus Kontrak pada Bagian 3.12 (b) (i) terhitung sejak penyelesaian
Jasa;
(ii) Bahwa tanggungan Konsultan berdasarkan Bagian ini terbatas pada tuntutan
hukum, kerugian atau tuntutan ganti rugi dan tuntutan lainnya yang secara
langsung disebabkan oleh kegagalan menggunakan ketrampilan dan kesungguhan
tersebut, tetapi tidak mencakup tanggungan atas tuntutan hukum, kerugian atau
tuntutan ganti rugi dan tuntutan lainnya yang timbul karena kejadian-kejadian
sampingan atau yang secara tidak langsung merupakan akibat dari kegagalan
tersebut.
(c) Disamping tanggungan yang berdasarkan Bagian 3.12, atas permintaan Proyek,
Konsultan dengan biaya dan pengeluarannya sendiri, harus melaksanakan kembali Jasa
apabila Konsultan gagal menggunakan ketrampilan dan kesungguhan yang diwajibkan
berdasarkan Bagian 3.01 (Pelaksanaan Jasa).
Konsultan harus mengadakan asuransi dengan biayanya sendiri demikian pula sub-
konsultannya, serta membayar preminya dengan tertib. Asuransi yang dimaksud adalah
pertanggungan asuransi yang cukup terhadap pihak ketiga, asuransi atas resiko, dan
asuransi terhadap kehilangan atau kerusakan peralatan yang dibeli dengan dana yang
sebagian atau seluruhnya disediakan oleh Proyek.
Peranan Konsultan berdasarkan Kontrak hanya terbatas sebagai pemberi Jasa, dan
Konsultan setuju bahwa perusahaan yang bekerjasama atau berafiliasi dengan Konsultan
tidak akan berperan serta pada Proyek, kecuali apabila Proyek menyetujui lain.
Konsultan harus memberikan jasa pendukung dari Kantor Pusatnya disamping Jasa di
Tempat Tugas, apabila ditentukan demikian dalam Lampiran Kontrak atau jika
diperintahkan berdasarkan Bagian 8.01 (Perubahan) dalam Syarat Umum Kontrak dengan
penyedian biaya yang cukup.
(i) koordinasi dan pengawasan jasa yang dilaksanakan di Tempat Tugas dan di Kantor
Pusat; sedapat mungkin koordinasi dan pengawasan tersebut dapat dilakukan oleh
seorang Direktur Proyek;
(ii) tinjauan konsep laporan atau rancangan yang berhubungan dengan pekerjaan
enjinering yang penting atau jasa spesialis; dan -
(iii) hal-hal lain yang mungkin perlu dilakukan di Kantor (- kantor) Pusat (apabila
Konsultan merupakan asosiasi), sehubungan dengan Proyek.
(a) Apabila Konsultan menyusun spesifikasi, disain dan dokumentasi, maka Konsultan
harus menyusun semua spesifikasi dan desain sedemikian rupa sehingga mewujudkan
kriteria disain mutahir.
Semua kriteria disain dan spesifikasi harus dengan persetujuan Proyek.
(b) Konsultan harus menjamin bahwa spesifikasi, disain dan semua dokumentasi yang
berhubungan dengan pengadaan jasa konstruksi, barang dan jasa untuk Proyek disusun
berdasarkan azas tidak memihak, dan sesuai dengan cara pelaksanaan yang baik dan
peraturan- peraturan yang berlaku pada Proyek.
Proyek tidak menyediakan barang dan fasilitas yang diperlukan bagi Konsultan untuk
melaksanakan Jasa sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran (Barang dan Fasilitas yang
disediakan oleh Proyek).
Proyek membayar ganti rugi, melindungi dan membela Konsultan terhadap semua tuntutan
hukum, tuntutan lainnya, dan tanggungan yang timbul karena kesalahan, kecerobohan dan
pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh pegawai Proyek sehubungan dengan Jasa.
BAB V
(a) Pengguna Jasa akan membayar Jasa Konsultan yang dilaksanakan berdasarkan Kontrak
dengan jumlah yang tidak lebih dari jumlah yang disebutkan dalam Surat Perjanjian.
Perkiraan biaya dirinci dalam Lampiran (Biaya).
(b) Meskipun perkiraan biaya, sebagaimana dirinci dalam Lampiran (Biaya), tidak boleh
ditafsirkan sebagai harga total tetap, perkiraan tersebut tidak akan dilampaui tanpa
pengesahan tertulis terlebih dahulu dari Proyek. Konsultan agar berusaha dengan
tertib dan hemat atas penggunaan biaya-biaya yang dapat diganti, tanpa mengurangi
mutu Jasa.
(c) Biaya yang dimaksud dalam Pasal (a) diatas, telah diperhitungkan berdasarkan
pengertian bahwa Proyek akan memberikan bantuan, Jasa dan fasilitas sebagaimana
yang ditentukan dalam Kontrak. Apabila ada diantara bantuan, jasa dan fasilitas
tersebut tidak disediakan, maka kedua belah Pihak akan berunding untuk pemecahan
yang tepat dan bersama-sama memutuskan besarnya biaya tambahan, bila ada, yang
harus dibayarkan kepada Konsultan sebagai akibat dari hal tersebut diatas untuk
menutup pengeluaran tambahan yang perlu, yang tidak diperhitungkan dalam
perkiraan biaya dalam Lampiran (Biaya)
(a) Semua pembayaran oleh Proyek akan dilakukan secara pemindah bukuan kepada bank
Konsultan yang telah ditunjuk. Konsultan harus memberitahukan kepada Proyek atas
penerimaan setiap pembayaran.
(a) Bila diminta oleh Konsultan, uang muka yang besarnya kurang lebih sebesar biaya
pemberangkatan Personil Konsultan beserta biaya langsung untuk memulai Jasa dan
tidak melampui persentase yang dinyatakan dalam Syarat Khusus Kontrak, yang akan
dibayarkan dalam waktu yang dinyatakan dalam Bagian 5.03 (a) Syarat Khusus Kontrak
setelah Tanggal Berlakunya Kontrak dan dengan syarat yang dirinci di bawah ini :
(i) Kontrak telah ditanda-tangani oleh Kedua belah Pihak dan Tanggal Berlakunya
Kontrak telah ditetapkan;
(ii) Proyek telah menerima surat dari Konsultan yang mengajukan permintaan Uang
Muka;
(iii) Uang Muka hanya mencakup biaya pemberangkatan Personil dan biaya langsung
untuk kegiatan memulai Jasa; Maksmal 20 % dari Nilai Kontrak
(iv) Proyek telah menerima jaminan uang muka yang disetujui, sebagaimana diuraikan
dalam pasal (c) Bagian 5.03 ini.
(b) Uang muka harus dibayar kembali oleh Konsultan dengan angsuran yang sama
besarnya yang diperhitungkan pada tagihan Konsultan, selama jangka waktu yang
ditetapkan dalam Bagian 5.03 (b) Syarat Khusus Kontrak.
(c) Dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak Tanggal Berlakunya Kontrak, Konsultan harus
menyerahkan surat jaminan uang muka kepada Proyek. Surat jaminan uang muka
tersebut berupa surat jaminan dari bank atau dari lembaga keuangan lainnya yang
disetujui Proyek sebagai jaminan terhadap nilai uang muka sepenuhnya.
Jaminan uang muka harus tetap berlaku selama diperlukan untuk menjamin sisa
pembayaran kembali uang muka yang masih terhutang kepada Proyek, sampai
pembayaran uang muka dengan pemotongan dari pembayaran angsuran kepada
Konsultan.
Setiap pembayaran oleh Proyek yang melampaui besarnya biaya sebenarnya yang
disetujui oleh Proyek, harus dikembalikan oleh Konsultan kepada Proyek dalam waktu
30 (tiga puluh) hari setelah Konsultan menerima pemberitahuan mengenai hal tersebut
dari Proyek.
Meskipun berlaku Pasal (a) sampai dengan (f) Bagian ini, Pembayaran angsuran harus
memenuhi ketentuan khusus, bila ada, yang berkenaan dengan hasil keja Konsultan,
sebagaimana dicantumkan pada Jadwal Pekerjaan Konsultan dalam Lampiran (Jadwal
Pekerjaan dan Penugasan dan Daftar Riwayat Hidup).
Apabila Konsultan gagal memenuhi ketentuan khusus tersebut diatas, maka Proyek
berhak menangguhkan pembayaran sampai ketentuan tersebut dipenuhi oleh
Konsultan.
Pembayaran akhir sehubungan dengan Jasa hanya dilaksanakan setelah penyerahan dan
persetujuan laporan akhir, dan perhitungan akhir telah disampaikan oleh Konsultan dan
diterima serta disetujui oleh Proyek.
Pembayaran kepada Konsultan akan dilaksanakan selambat-lambatnya dalam jangka
waktu yang dinyatakan dalam Bagian 5.05 Syarat Khusus Kontrak sejak Proyek menerima
perhitungan akhir.
Sumber dana adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN murni) dan atau
Bantuan Luar Negeri.
BAB VI
Bagian 6.01 Hak Pemilikan atas Laporan, Data dan Dokumen Lainnya.
Semua laporan dan data yang terkait seperti peta, diagram, disain, statistik, spesifikasi
teknis serta catatan atau bahan pendukung yang dihimpun atau disusun selama
berlangsungnya Jasa harus dirahasiakan, dan setelah penyelesaian Jasa, menjadi milik
Proyek.
Konsultan boleh menyimpan satu rekaman data dan catatan tersebut tetapi dilarang
menggunakannya untuk keperluan yang tidak ada kaitannya dengan Kontrak tanpa
mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Proyek.
Peralatan yang disediakan oleh Proyek atau dibeli oleh Konsultan atas nama Proyek
adalah milik Proyek.
Peralatan yang diuraikan dalam Lampiran (Biaya) pada kontrak yang diadakan oleh
Konsultan berdasarkan Kontrak adalah milik Proyek, tetapi selama pelaksanaan Jasa
peralatan tersebut dapat dipergunakan serta dipelihara oleh Konsultan selama jangka
waktu yang diperlukan.
Semua peralatan yang dimiliki atau dibeli atas nama Proyek, harus ditandai sebagai milik
Proyek. Tanda-tanda tersebut harus jelas dan mudah terlihat, dan sesuai dengan standar
dan prosedur Proyek.
Semua barang (kecuali bahan yang habis pakai) dan peralatan yang disediakan oleh
Proyek bagi Konsultan atau yang dibeli oleh Konsultan atas nama Proyek dan
digunakan oleh Konsultan untuk melaksanakan Jasa harus dirawat dan dipelihara oleh
Konsultan sehingga selalu dalam keadaan baik.
(b) Inventarisasi
Setiap tahun dan juga setelah penyelesaian Jasa atau setelah penghentian atau
penangguhan Jasa, Konsultan harus menyerahkan laporan resmi mengenai peralatan
kepada Proyek. Laporan resmi tersebut dalam bentuk inventarisasi yang berkenaan
dengan peralatan yang dimaksud dalam Bab VI Syarat Umum Kontrak.
Segera setelah penyelesaian Jasa, semua peralatan yang dipergunakan Konsultan dan milik
Proyek, atau dibeli Konsultan atas nama Proyek harus dikembalikan kepada Proyek dan
ditempatkan oleh Konsultan dibawah pengaturan dan prosedur yang ditentukan oleh
Proyek.
BAB VII
(ii) meminta Konsultan memperbaiki kegagalan tersebut dalam jangka waktu sebagaimana
disebut dalam syarat Khusus Kontrak sejak diterimanya pemberitahuan penangguhan
pembayaran tersebut oleh Konsultan.
(b) Konsultan tidak mampu lagi membayar hutang-hutangnya atau bangkrut atau;
(c) Konsultan gagal mematuhi keputusan akhir Arbitrasi sebagaimana ditentukan pada
Bagian 7.06 Syarat Umum Kontrak;
(d) Konsultan menyampaikan suatu pernyataan yang tidak benar kepada Proyek, dan
pernyataan tersebut berpengaruh besar pada hak, kewajiban atau kepentingan
Proyek;
(e) Terjadi Keadaan Memaksa dan Konsultan tidak dapat melaksanakan sebagian besar
Jasa untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari; atau-
(f) Proyek, atas kehendaknya sendiri atau karena sesuatu alasan tertentu, memutus
Kontrak.
Terhadap pemutusan Kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu kejadian
sebagaimana dirinci dalam Pasal (a) sampai (f) diatas, Pasal. 1266 Kitab Undang Undang
Hukum Perdata (KUHP) tidak diberlakukan.
Atas pemutusan Kontrak yang timbul karena salah satu kejadian yang diuraikan dalam
Pasal (a) sampai (d), maka Jaminan Pelaksanaan disita untuk Negara.
(a) Untuk keperluan Kontrak ini, Keadaan Memaksa berarti suatu kejadian yang tak
dapat dihindari dan diluar kemampuan pengendalian salah satu Pihak, sehingga
salah satu Pihak terhalang melaksanakan tanggung-jawabnya berdasarkan
Kontrak.
(i) bencana alam (yang dinyatakan oleh Gubernur KDH. TK. I) seperti : gempa
bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, wabah penyakit;
(ii) peperangan, pemberontakan;
(iii Pemogokan buruh yang bukan disebabkan oleh kesalahan Konsultan.
)
Keadaan Memaksa tidak mencakup kejadian yang disebabkan oleh kelalaian atau
tindakan yang disengaja oleh salah satu Pihak atau sub-konsultannya atau wakil
atau karyawannya, atau oleh kegagalan mematuhi cara kerja profesional yang
baik.
(b) Kegagalan salah satu Pihak memenuhi kewajibannya berdasarkan Kontrak tidak
dianggap pelanggaran Kontrak atau ingkar janji berdasarkan Kontrak asalkan
kegagalan tersebut timbul karena suatu kejadian Keadaan Memaksa, dengan
ketentuan bahwa Pihak yang terkena kejadian tersebut telah melakukan segala
tindakan pencegahan dengan tujuan melaksanakan ketentuan dan Syarat Kontrak.
(c) Pihak yang terkena Keadaan Memaksa harus secepatnya melakukan segala tindakan
untuk menanggulangi permasalahan tersebut secepatnya untuk memenuhi
kewajibannya berdasarkan Kontrak.
Pihak yang terkena akibat Keadaan Memaksa harus memberi tahukan kejadian
tersebut kepada Pihak lain dalam Kontrak dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya kejadian tersebut, atau secepat mungkin setelah terjadi, memberikan
fakta mengenai sifat dan penyebab kejadian tersebut, dan demikian pula secepat
mungkin memberitahukan bahwa keadaan telah kembali normal.
Kedua Pihak harus melakukan segala tindakan agar akibat Keadaan Memaksa
menjadi sekecil mungkin.
(d) Jangka waktu yang berdasarkan rincian jadwal dalam Kontrak mengikat salah satu
Pihak untuk menyelesaikan tindakan atau tugas. Jangka waktu tersebut harus
diperpanjang dengan jangka waktu yang sama dengan jangka waktu selama Pihak
tersebut tidak dapat melakukan tindakan atau tugas tersebut sebagai akibat
Keadaan Memaksa.
(e) Selama jangka waktu terhalangnya Konsultan melaksanakan Jasa sebagai akibat
Keadaan memaksa, Konsultan berhak tetap dibayar berdasarkan ketentuan Kontrak
dan juga mendapat penggantian atas biaya tambahan yang wajar dan perlu yang
telah dikeluarkan oleh Konsultan selama jangka waktu tersebut untuk keperluan
Jasa dan menggiatkan kembali pelaksanaan Jasa pada akhir jangka waktu tersebut.
(f) Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak Konsultan tidak dapat melaksanakan
sebagian besar Jasa sebagai akibat Keadaan Memaksa, atau secepat mungkin setelah
itu kedua pihak harus saling berkonsultasi dengan tujuan memperoleh kesepakatan
mengenai tindakan yang tepat yang harus dilakukan dalam keadaan tersebut.
(g) Jika sebagai akibat dari Keadaan Memaksa, Konsultan tidak dapat melaksanakan
sebagian besar Jasa selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari, maka salah satu
Pihak dapat memutus Kontrak dengan memberikan pemberitahuan tertulis 15 (lima
belas) hari sebelumnya dan setelah itu Konsultan berhak atas sejumlah uang yang
harus dibayar sesuai dengan ketentuan pemutusan Kontrak sebagaimana yang
ditetapkan dalam Bagian 7.05.
(a) Sebagai akibat Keadaan memaksa, Konsultan tidak dapat melaksanakan sebagian
besar Jasa selama jangka waktu yang sekurang-kurangnya selama 60 (enam puluh)
hari.
(b) Proyek gagal mematuhi keputusan akhir yang dihasilkan suatu arbitrasi
berdasarkan Pasal 7.06 (Penyelesaian Perselisihan) Syarat Umum Kontrak.
(a) Setelah salah satu Pihak menerima atau menyampaikan pemberitahuan pemutusan
Kontrak dari atau kepada Pihak yang lain dan sebelum tanggal berlakunya
pemutusan tersebut, Konsultan harus.
Perselisihan atau pertikaian yang timbul karena Kontrak atau sehubungan dengan Kontrak
yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai kesepakatan di antara
kedua Pihak pada akhirnya harus diselesaikan oleh suatu dewan arbitrasi.
Kecuali ditentukan lain dalam Syarat Khusus Kontrak, maka dewan arbitrasi akan
menyelesaikan perselisihan atau pertikaian tersebut berdasarkan peraturan yang berikut :
(a) Jumlah anggota dewan arbitrasi adalah tiga orang, terdiri dari seorang anggota
yang diangkat oleh Proyek, seorang anggota yang diangkat Konsultan, dan seorang
ketua dewan arbitrasi yang dipilih oleh kedua anggota tersebut.
(b) Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kedua anggota dewan arbitrasi tersebut
gagal memilih seorang ketua dewan arbitrasi, maka salah satu Pihak dapat meminta
Badan Arbitrasi Nasional Indonesia (BANI) untuk memilih ketua dewan arbitrasi.
(d) Keputusan dewan arbitrasi harus merupakan keputusan yang terakhir dan mengikat
kedua belah pihak.
Pengeluaran biaya untuk anggota dewan arbitrasi yang diangkat oleh atau untuk Konsultan
menjadi beban Konsultan, dan pengeluaran untuk anggota dewan arbitrasi yang diangkat
oleh atau untuk Proyek menjadi beban Proyek.
Pengeluaran untuk ketua dewan arbitrasi dan pengeluaran lain yang dikeluarkan oleh
dewan arbitrasi menjadi tanggungan bersama kedua Pihak , dengan beban yang sama.
BAB VIII
(a) Dengan perintah tertulis, sewaktu-waktu Proyek dapat melakukan perubahan dalam
lingkup umum tujuan jasa sesuai kebutuhan yang nyata, dengan ketentuan bahwa
perubahan tersebut termasuk perubahan biaya yang diakibatkannya yang dirujuk
dalam Pasal (b) di Bagian ini, telah disepakati bersama secara tertulis diantara
Konsultan dan Proyek.
Perubahan tersebut dapat dilakukan pada sebagian atau semua hal yang tersebut
berikut ini :
(i) jadwal kerja dan lingkup jasa, antara lain komposisi dan personil tim
Konsultan, rentang waktu dan waktu penugasan, tingkat tanggung jawab atas
hasil akhir, dan persyaratan pelaporan;
(ii) banyaknya tunjangan logistik dan fasilitas dari Proyek yang harus diberikan
atau disediakan bagi Konsultan atau yang harus disediakan oleh Konsultan
untuk pelaksanaan Kontrak.
(b) Apabila ada perubahan yang diakibatkan oleh Pasal (a) (i) dan atau (ii) yang
menimbulkan penambahan atau pengurangan pada jumlah biaya, atau waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan Kontrak atau bagian dari Kontrak, maka Kontrak
harus disesuaikan secara tertulis sebagaimana ditetapkan dalam Pasal (c) di bawah
ini, dengan ijin terlebih dahulu dari pejabat Proyek yang berwenang.
(c) (i) Perubahan yang berkenaan dengan hal-hal yang rinci dalam lingkup pekerjaan
dukungan logistik dan atau pos-pos biaya yang tidak mengubah keseluruhan
substansi Kontrak dan tidak mengubah nilai Kontrak yang ditetapkan dalam Bab
V, Bagian 5.01 (Biaya), dapat dilaksanakan dengan sebuah Berita Acara
perobahan Kontrak yang ditanda tangani oleh Konsultan dan Proyek.
Semua surat menyurat antara Proyek dan Konsultan menggunakan Bahasa Indonesia.
Semua dokumen yang diadakan atau disusun oleh Konsultan berkenaan dengan Kontrak
dan pekerjaan menggunakan bahasa sebagaimana yang disebut dalam Lampiran (Kerangka
Acuan Kerja).
Satuan ukuran dan satuan berat yang digunakan dalam seluruh pekerjaan yang merupakan
bagian Kontrak atau yang berkenaan dengan Kontrak adalah sistem metrik.
Konsultan harus mengetahui dan memahami semua peraturan mengenai pajak yang
berlaku dan bea yang perlu diperhitungkan dalam penyusunan dan perhitungan biaya.
Perubahan pajak dan bea yang terjadi setelah pembukaan Usulan Biaya harus dilakukan
penyesuaian.
BAB IX
(a) Proyek dan Wakil Sah Konsultan berwenang menandatangani dokumen dan
melakukan tindakan berdasarkan Kontrak.
(b) Wakil Sah hanya dapat diganti oleh Konsultan dengan menyampaikan suatu
pernyataan tertulis pada Proyek yang mengikat secara hukum sebagaimana
ditetapkan dalam Bagian 9.02 (pemberitahuan dan permintaan).
Setiap pemberitahuan yang diberikan atau permintaan yang diajukan berdasarkan Kontrak
harus secara tertulis. Pemberitahuan atau permintaan tersebut harus disampaikan secara
langsung atau dengan surat tercatat kepada Pihak yang bersangkutan pada alamat Pihak
tersebut yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian atau pada alamat yang telah ditetapkan
secara tertulis oleh Pihak yang satu kepada Pihak yang menyampaikan pemberitahuan
tersebut, atau yang mengajukan permintaan tersebut dan mematuhi ketentuan Bagian 4.02
(Pemimpin Proyek) yang berkenaan dengan surat menyurat dan permintaan dari Pemimpin
Tim kepada Proyek.
BAB X
BERLAKUNYA KONTRAK
(a) Kontrak berlaku dan mengikat pada tanggal penandatanganan Surat Perjanjian oleh
kedua belah pihak.
(b) Tanggal mulai dan Tanggal Penyelesaian haruslah sebagaimana dinyatakan dalam
Bab I (definisi) Syarat Umum Kontrak.
(c) Surat Perjanjian harus ditandatangani oleh kedua belah pihak diatas bea materai,
senilai sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(d) Jika Kontrak belum dapat dilaksanakan sampai akhir jangka waktu yang ditentukan
dalam Bagian 10.01 (d) Syarat Khusus Kontrak, maka salah satu Pihak dapat
menyampaikan pemberitahuan tertulis yang menyatakan bahwa Kontrak batal dan
tidak berlaku.
Pemberitahuan tersebut disampaikan sekurang-kurangnya 4 (empat) Minggu
sebelum pembatalan Kontrak. Dalam hal ada pernyataan yang demikian dari salah
satu Pihak, maka Pihak yang satu tidak boleh menuntut apapun dari Pihak yang lain
berkenaan dengan pernyataan itu.
(e) Sebagai bagian dari Kontrak maka Syarat Khusus Kontrak harus mempunyai
kekuatan dan berlaku penuh sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Syarat Umum
Kontrak.
Apabila ada syarat khusus yang berbeda atau bertentangan dengan syarat umum,
maka syarat khusus yang berlaku.
Disamping syarat khusus yang secara spesifik dirujuk dalam syarat umum, syarat
khusus lainnya dapat menghapus, mengubah atau menambah Bagian pada syarat
umum atau dapat merupakan syarat tambahan yang berkenaan dengan hal-hal yang
belum ditentukan dalam Syarat Umum Kontrak.
BENTUK NASKAH PERJANJIAN
SURAT PERJANJIAN
ANTARA
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
DINAS KESEHATAN
DAN
PT. .......................................................................
MENGENAI
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN
UNTUK
PEKERJAAN :
Surat Perjanjian ini, beserta Syarat Umum Kontrak, Syarat Khusus Kontrak dan semua
Lampiran yang merupakan satu kesatuan dengan Surat Perjanjian ini (selanjutnya disebut
Kontrak) dibuat di Jakarta, pada hari .......... tanggal ................... Bulan ......... Tahun
....................................................... antara Pemerintah Provinsi Papua / Dinas Kesehatan
(selanjutnya disebut Pihak Pertama) dan P.T./CV. ......................................... (selanjutnya
disebut Pihak Kedua).
Bahwa Pihak Pertama setuju menugaskan Pihak Kedua untuk melaksanakan Pekerjaan
Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Rujukan (RSUD-R) Kabupaten
Sorong.
Bahwa Pihak Kedua setuju memberikan jasa berdasarkan syarat dan ketentuan yang
ditetapkan oleh Kontrak.
Bahwa kedua belah pihak dalam Kontrak ini sepakat untuk melaksanakan ketentuan-
ketentuan tersebut dibawah ini :
1. NAMA KONTRAK
3. DIMULAINYA JASA
Tanggal Mulai, yaitu tanggal ketika Pemimpin Tim Konsultan memulai jasanya,
adalah sebagaimana dinyatakan dalam Surat Perintah Mulai Kerja dan selambat-
lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja
tersebut.
4. WAKTU PELAKSANAAN
Masa pelaksanaan Kontrak adalah ..... bulan (..... hari) kalender, sejak Tanggal Mulai,
sesuai dengan rincian yang dinyatakan dalam Jadwal Jasa, Lampiran pada Kontrak,
atau perubahan Waktu Pelaksanaan tersebut yang disyahkan berdasarkan Kontrak.
5. SYARAT KONTRAK
Syarat Kontrak Jasa Konsultan terdiri dari Syarat Umum Kontrak dan Syarat Khusus
Kontrak yang beserta Lampiran Kontrak merupakan satu kesatuan berkekuatan dan
berlaku sama sebagaimana jika semuanya itu dicantumkan sepenuhnya dalam Surat
Perjanjian ini. Kata dan istilah yang digunakan dalam Surat Perjanjian ini
mempunyai arti yang sama dengan yang dinyatakan dalam Syarat Umum Kontrak,
Syarat Khusus Kontrak dan Lampiran Kontrak.
6. BIAYA
Atas Jasa yang diberikan oleh Pihak Kedua, Bagian Proyek Penyiapan Standar dan
Pedoman Teknik Jalan dan Jembatan Direktorat Bina Teknik membayar dengan cara
yang dinyatakan dalam Kontrak dan sebagaimana yang ditetapkan dalam rincian
biaya dalam lampiran (biaya), yaitu sebesar tidak lebih dari Rp............... (Terbilang
dengan huruf),- termasuk PPN dan PPh.
7. BERLAKUNYA KONTRAK
8. ALAMAT
Kecuali jíka disepakati lain oleh kedua belah Pihak, alamat Bagian Proyek Penyiapan
Standar dan Pedoman Teknik Jalan dan Jembatan Direktorat Bina Teknik Direktorat
Jenderal Prasarana Wilayah dan wakil sah Konsultan adalah :
(.............................................).
( ...................................... ) NIP. ……………………..
Direktur
SYARAT KHUSUS KONTRAK
SYARAT KHUSUS KONTRAK
1. BAB I DIFINISI
- Bagian I Pasal (c)
Yang bertindak sebagai pelaksana Kontrak adalah :
Pemerintah Provinsi Papua / Dinas Kesehatan.
- Bagian I Pasal (j)
Penyedia Jasa segera memulai melaksanakan pekerjaannya paling lambat 7
(tujuh) hari setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja No. : ………..….. tanggal
………………… 2005.
2. BAB II JASA
Bagian 2.01 Waktu Pelaksanaan dan Tanggal Mulai
- Bagian 2.01 (a)
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama ..... (………………..) hari
kalender, atau sesuai dengan Bagian I Pasal (j).
Pembayaran dilakukan dengan cara pemindah bukuan kepada Bank yang ditunjuk
oleh Konsultan :
Pembayaran bulanan akan dikurangi dengan angsuran uang muka, sampai jumlah
uang muka sebesar Rp. 46.959.000,- (Terbilang : Empat puluh enam juta sembilan
ratus lima puluh sembilan ribu rupiah) tersebut dikembalikan seluruhnya. Jangka
Waktu pengembalian Uang muka adalah 5 (lima) bulan.
PIHAK KESATU akan membayar kepada PIHAK KEDUA secara Angsuran Bulanan,
seperti tersebut dibawah ini.
Denda untuk setiap hari kelambatan adalah 1 %o (satu permil) dari jumlah
seluruh biaya, dengan jumlah denda maksimum sebesar 5 % (lima persen) dari
jumlah seluruh biaya.