Anda di halaman 1dari 31

JARINGAN TUMBUHAN

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan
dikaji dalam cabang ilmu histologi. Pengertian jaringan sering dikatakan sebagai kumpulan sel-
sel yang masing-masing selnya aktif dalam segala proses hidupnya, yaitu aktif berfotosintesis,
aktif mengadakan metabolisme, aktif berkembang biak, dan aktif mengadakan pengambilan zat-
zat makanan, sehingga hanya merupakan individu-individu yang mengumpul. Contoh: koloni
pada ganggang.
Skema Jaringan Tumbuhan

 Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan dikaji dalam cabang ilmu histologi. Pengertian jaringan sering dikatakan
sebagai kumpulan sel-sel yang masing-masing selnya aktif dalam segala proses
hidupnya, yaitu aktif berfotosintesis, aktif mengadakan metabolisme, aktif
berkembang biak, dan aktif mengadakan pengambilan zat-zat makanan, sehingga
hanya merupakan individu-individu yang mengumpul. Contoh: koloni pada
ganggang.
 Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel yang
mempunyai kemampuan titopotensial yang berbeda dengan jaringan hewan, jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang mempunyai kemampuan jika organisme
tumbuhan ini dapat memperbanyak diri dengan negatif mengingat kemampuan tubuh
tumbuhan terdiri dari sel-sel (Nurhayati, 2012).
 Sistem jaringan dasar mensistesis senyawa organik yang mendukung pabrik dan
menyediakan penyimoanan untuk tanaman hal ini beberapa kolenkim dan sel sklerenkim
(Avivi, 2004).
 Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal,
fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan muda
(meristem) dan jaringan dewasa (Soerdikoesomo, 2007).
 Pengertian jaringan tumbuhan adalah sel-sel yang memiliki tujuan yang sama untuk
membentuk suatu energi pada tumbuhan. Jaringan tumbuhan berbeda dengan jaringan
hewan, jaringan ini terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca (stem
cells) hewan.
 Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang sama, dalam hal ini sel tersebut akan saling
bekerja sama untuk tujuan tertentu
 Jaringan  tumbuhan merupakan kumpulan dari beberapa sel yang sejenis, memiliki fungsi
yang sama, dan jaringan pada tumbuhan terdiri dari atas suatu jaringan meristem dan
jaringan permanen.
Berdasarkan kemampuannya membelah, jaringan tumbuhan dikelompokan menjadi dua,
yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).
1. Jaringan Meristem(Jaringan embrional)
Jaringan meristem adalah tersusun atas sel-sel yang selalu membelah/ Jaringan
meristem adalah jaringan mudah yang sel-selnya membelah atau bersifat embrional (tanaman
yang masih muda). Mengapa disebut membelah? karena nama meristem sendiri berasal dari
bahasa Yunani, yaitu meristes yang artinya membelah.
Jaringan meristem (tumbuh) ini fungsinya melakukan pembelahan sel tubuh pada suatu
tumbuhan didapati 2 titik tumbuh, yaitu titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang. Pada kedua
titik tumbuh tersebut terdapat pada sel-sel yang aktif membelah dan sifatnya meristematis.
Terdapat pada embrio diujung akar, ujang batang dan kambium. namun keberadaan jaringan
meristem amat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini dikarenakan
jaringan meristem menjadi kunci terbentuknya jaringan lain melalui proses diferensiasi menjadi
jaringan dewasa. 

Ciri-Ciri Jaringan Mersitem


 Ukuran sel yang kecil
 Terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan
 Sel berdinding tipis
 Memiliki nukleus yang relatif besar
 Vakuola berukuran kecil
 Banyak mengandung sitoplasma
 Selnya berbentuk kubus
Jenis-Jenis Jaringan Meristem
 Berdasarkan asal usul pembentukan, jaringan meristem dapat dibagi menjadi 3 macam
yaitu sebagai berikut :
 Promeristem, yaitu suatu jaringan meristem yang sudah ada sejak tumbuhan masih
dalam tingkat embrio.
 Jaringan meristem primer, yaitu suatu jaringan meristem yang terdapat pada tunas
dan akar.
Jaringan meristem sekunder, yiatu suatu jaringan meristem yang menyebabkan batang dan akar
membesar ke arah samping. Jaringan meristem sekunder adalah Jaringan meristem yang sudah
dewasa dan tidak dapat berkembang lagi menjadi asal terbentuknya jaringan meristem ini.
Jaringan seperti ini dapat ditemui pada tanaman dikotil dan tanaman berbiji terbuka
(gymnospermae). Kambium gabus dan kambium pembuluh tergolong sebagai jaringan meristem
sekunder. Adapun fungsi dari jaringan ini adalah menyebabkan tumbuhan dapat bertumbuh besar
dan lebar pada bagian batang dan cabangnya. Sifat pertumbuhan seperti ini tidak terdapat pada
tumbuhan monokotil.
Aktifitas yang dilakukan oleh jaringan meristem sekunder adalah:
 Menambahkan diameter tanaman dan membentuk lingkaran tahun pada penampang
batang tanaman.
 membentuk jaringan berkas pembuluh angkut sekunder
 Membentuk jari-jari empulur
 Berdasarkan letaknya (titik pertumbuhan), dan posisi pada tumbuhan meristem dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
 Meristem apikal  (Ujung)
Merupakan meristem yang terletak di ujung batang (pucuk) dan ujung akar. Meristem
pada ujung akar dilindungi dari gesekan oleh kaliptra (tudung akar). Pertumbuhan
meristem apikal menyebabkan pertambahan panjang (tinggi) tumbuhan, baik ke arah
atas pada apikal batang maupun ke arah bawah pada apikal akar.
 Meristem interkalar(Ruas)
Meristem ini terletak di antara jaringan dewasa, yakni pada ruas batang. Meristem ini
terdapat pada kelompok tumbuhan Graminae (rumput-rumputan), seperti bambu,
tebu, rumput, alang – alang, dll. Fungsi dari meristem interkalar ialah pemanjangan
ruas batang.

 Meristem lateral(Samping)
Disebut juga dengan meristem samping, merupakan jaringan meristem yang terletak
sejajar dengan keliling organ dimana jaringan ini ditemukan (batang dan akar). Yang
termasuk meristem lateral ialah kambium pembuluh (vaskular) dan kambiun gabus.
Meristem ini dimiliki oleh kelompok tumbuhan berkayu seperti Gymnospermae dan
dikotil. Meristem lateral sangat berperan dalam pembesaran (pertambahan diameter)
pada batang dan akar.
 Menurut schmidt teori tentang titik tumbuh dalam teori tunika, terdapat dua daerah
pada jaringan meristem apikal yaitu tunika dan corpus.
 Tunika adalah bagian paling terluar pada titk tumbuh dan terdiri atas beberapa lapisan
sel yang tersusun dan kumpulan sel dengan ukuran yang relatif kecil. Tunika mengalami
pembelahan ke arah lateral dan akan berdiferensiasi menjadi epidermis.
 Korpus, membelah ke segala arah dan membentuk semua jaringan selain epidermis .
Korpus adalah bagian pusat pada titik tumbuh. Area korpus adalah area yang luas dan
tersusun dari kumpulan sel yang relatif besar. Korpus membelah dengan tidak beraturan
ke segala arah dan akan berdiferensiasi membentuk jaringan-jaringan yang bukan
jaringan epidermis.

Teori tentang Titik Tumbuh


 Menurut teori Histogen dari Hanstein teori tentang titik tumbuh
terbagi menjadi 3 lapisan :
1.   lapisan dermatogen : membentuk lapisan epidermis
2.   lapisan periblem : membentuk bagian korteks
3.   lapisan pleurom : membentuk silinder pusat

2.Jaringan Dewasa(Permanen)
Jaringan dewasa merupakan suatu jaringan yang tidak lagi aktif. Dalam hal ini jaringan ini
mengalami sebuah diferensi. Jaringan dewasa ini terbentuk dari suatu proses diferensiasi sel-sel
meristem, baik itu meristem primer maupun meristem sekunder. Jaringan ini sudah tidak
mengalami sebuah pembelahan lagi atau tidak aktif membelah lagi/ Jaringan dewasa yaitu
jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang berhenti membelah dan sudah mengalami
diferensiasi.

Ciri ciri Jaringan Permanen/ Jaringan Dewasa


 Jaringan yang satu ini tidak aktif membelah diri
 Ukurannya lebih besar dari jaringan meristem
 Memiliki vakuola yang ukurannya besar, sehingga mempunyai plasma sel yang sedikit &
merupakan selaput yang menempel pada sebuah dinding sel
 Pada sela-sela selnya mempunyai ruang antarsel
 Sel sudah mengalami suatu penebalan dinding yang sesuai dengan fungsinya
 Kadang selnya sudah mati
 Sitoplasma besar
Macam-macam Jaringan Permanen/ Jaringan Dewasa sebagai berikut:
1.Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung pada tumbuhan tersusun atas jaringan epidermis dan jaringan gabus.
Fungsi dari jaringan pelindung yaitu melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang
merugikan
Jaringan epidermis adalah suatu jaringan yang melapisi permukaan tubuh tumbuhan, baik
pada suatu daun, batang, dan akar. Jaringan epdermis yang satu ini tersusun rapat
fungsinya untuk sebagai jaringan pelindung. Jaringan epidermis ini berasal dari protoderm
yang terletak di bagian paling luar.
Fungsi jaringan epidermis yaitu untuk menutupi permukaan tumbuhan dan melindungi
organ-organ tumbuhan. Jaringan epidermis tidak mempunyai klorofil. Pada epidermis dapat
terdapat stomata, trikomata, spina (duri), velamen, sel kipas dan sel kersik.
Ciri-Ciri Jaringan Epidermis
 Mempunyai susunan sel rapat tanpa adanya ruang antarsel
 Dinding sel yang beragam dengan bergantung posisi & jenis tumbuhan
 Mempunyai protoplasma hidup yang mengandung sebuah kristal garam, getah, kristal
silikat, & minyak.
 Mempunyai vakuola yang ukurannya besar yang bisa berisi antosianin
 Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit, & tumbuhan dibawah
naungan,Selain epidermis tumbuhan paku
 Tersusun atas satu sel yang susunannya atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga
tidak ditemukan ruang antar sel.
 Bentuk, ukuran serta susunannya sangat banyak (secara umum bentuknya persegi
panjang)
 Dinding sel jaringan epidermis pada bagian luar yang berbatasan dengan udara
melakukan penebalan, tetapi dinding sel epidermis di bagian dalam yang berbatasan
dengan jaringa lain tetap tipis
 Bisa mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Misalnya:
 Stomata (mulut daun). Fungsi dari stomata adalah sebagai akses keluar masuk
oksigen dan karbon dioksida
 Trikomata (rambut-rambut). Fungsi dari trikomata adalah untuk melindungi
semua permukaan tumbuhan
 Spina (duri). Ini adanya pada beberapa jenis tumbuhan contohnya pada mawar
dan bunga kertas
 Velamen atau epidermis ganda. Adanya pada akar gantung
 Sel Kipas. Sel kipas adanya pada beberapa jenis tumbuhan dan letaknya pada
bagian atas permukaan daun. Fungsi dari sel kipas adalah untuk mengurangi
penguapan
 Sel kersik. Adalah sel yang membuat permukaan batang tumbuhan menjadi keras.
Contoh sel kresik yaitu pada tumbuhan tebu

Fungsi Jaringan Epidermis


 Untuk menutupi permukaan tumbuhan
 Melindungi organ-organ tumbuhan
 Membatasi penguapan
 Menyerap dan menyimpan air
 Menyokong mekanik

Jaringan Gabus/Peridem
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang bentuknya
memanjang. Fungsi utama jaringan gabus ialah untuk melindungi jaringan lain supaya
tidak kehilangan air dengan sifat kedap airnya. Jaringan ini terdapat di permukaan luar
batang. Jaringan gabus adalah sel pengganti epidemis yang sudah mati. Pada jaringan
gabus/peridem ini mengandung zat suberin/zat gabus. yang fungsinya untuk pelindung dan
jalur transportasi air.
Ciri-Ciri Jaringan Gabus
 Yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus
 Merupakan sel mati dan kosong
 Yang bentuknya memanjang & berdinding gabus
Macam-Macam Jaringan Gabus
Jaringan gabus terdiri atas dua macam yaitu sebagai berikut :
 Felem : yaitu jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus ke arah luar dan sel-sel
matinya
 Feloderm : yaitu jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-
selnya hidup yang menyerupai parenkim.
2. Jaringan Parenkim/Jaringan Dasar
Jaringan parenkim atau jaringan dasar ialah suatu jaringan tumbuhan yang bisa
ditemukan pada hampir semua bagian tumbuhan. Hal ini dikarenakan jaringan ini adalah
penyusun dari sebagian besar organ yang ada pada sebuah tumbuhan.
Jaringan parenkim ini terbentuk dari sel-sel yang hidup dengan struktur morfologis & siologis
yang beragam. Pada jaringan dasar ini juga menjadi tempat berlangsungya proses fotosintesis
yang membuat tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri.
Ada beberapa macam jaringan parenkim di antaranya yaitu parenkim asimilasi, parenkim air,
parenkim udara, parenkim pengangkut, parenkim palisade, parenkim penimbun, parenkim bunga
karang, parenkim bintang dan parenkim lipatan.

 
Ciri-Ciri Jaringan Parenkim
 Terdiri atas sel-sel yang ukurannya besar dan berdinding tipis
 sel yang berbentuk segi enam
 Posisi inti sel mendekati dasar sel
 Memiliki banyak vakuola
 Bisa bersifat embrional & meristematik
 Memiliki ruang antarsel
Fungsi Jaringan Parenkim
 Berfungsi untuk penyusun sebagian besar organ tumbuhan
 Berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan
 Berfungsi untuk tempat berlangsungnya fotosintetis
 Berfungsi untuk jaringan penyokong
Macam-Macam Jaringan Parenkim (Dasar)
Jaringan parenkim (dasar) dikelompokkan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut :
1.Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Fungsinya
 Parenkim asimilasi (klorenkim) : mengandung klorofil yang fungsinya untuk fotosintetis
 Parenkim air : jaringan yang terdapat pada tumbuhan xerofit atau epifit berfungsi untuk
penimbun/menyimpan air untuk melewati musim kering.
 Parenkim penimbun : Jaringan yang fungsinya untuk tempat penyimpanan cadangan
makanan. Jaringan ini biasa terdapat pada akar, buah, umbi, dan batang. Makanan tersebut
bisa berbentuk zat-zat padat, tepung, lemak, protein, gula.
 Parenkim udara (Aerenkim) : jaringan yang mempunyai ruang antarsel yang fungsinya
dalam mengapungkan tumbuhan di air, hal ini bisa ditemukan pada tangkai daun Canna sp
 Parenkim pengangkut : Jaringan yang fungsinya sebagai pembuluh angkut baik itu
makanan dan maupun air.
2.Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Bentuknya
 Parenkim palisade : parenkin penyusun mesofil pada daun. Jaringan yang satu ini
terdapat pada biji dengan bentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas.
 Parenkim bunga karang : jaringan yang satu ini merupakan jaringan penyusun mesofil
daun yang berukuran tidak tetap serta terdapat ruang antar sel lebar
 Parenkim bintang : jaringan yang ini bisa ditemukan pada tangkai daun Canna Sp.
dengan bentuk seperti bintang yang bersambungan pada bagian ujungnya
 Parenkim lipatan : dan jaringan yang ini bisa dijumpai pada mesiofil daun pinus dan
padi. Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung banyak
kloroplas.

3. Jaringan Penyokong/ Jaringan Penguat


Jaringan penyokong atau jaringan penguat adalah jaringan yang memberikan suatu kekuatan bagi
tumbuhan sehingga dapat berdiri tegak seperti yang kita lihat biasanya.
Fungsi utama dari jaringan penyokong ini yaitu berfungsi untuk memperkokoh tumbuhan. Ciri
utama jaringan ini yaitu mempunyai dinding yang tebal serta akan berhenti melakukan
pembelahan ketika sudah mencapai usia dewasa. Ada dua jenis jaringan penyokong yaitu sebagai
berikut :
a. Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim merupakan sebuah jaringan penyokong atau penguat pada organ
tumbuhan muda dan tanaman herba. Kolenkim ini merupakan sel hidup yang bersifat mirip
dengan parenkim. Ada sel yang mengandung kloroplas dan berperan dalam sebuah proses
fotosintetis. Kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif & mempunyai
bentuk memanjang dengan penebalan yang tidak merata. Jaringan penyokong ini fungsinya
dalam memperkokoh tumbuhan. Sel-sel yang kuat, tebal dan sudah mengalami spesialisasi.
Jaringan ini fungsinya untuk pelindung biji dam belas veskuler.
 
Ciri-Ciri Jaringan Kolenkim
 Mempunyai struktur yang tebal & juga kuat
 Bisa mengalami spesialisasi
 ada pada batang, daun & biji
 Selnya mengalami penebalan pada bagian sudutnya
 Penebalan berupa selulosa
 Pada umumnya berkelompok membentuk sebuah untaian/silinder
Fungsi-Fungsi Jaringan Kolenkim
 Berfungsi untuk menunjang & memperkokoh bentuk tumbuhan
 Berfungsi untuk melindungi berkas pengangkut
 Berfungsi untuk memperkuat jaringan parenkim
b. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri dari sel-sel mati.
Sklerenkim ini mempunyai dinding sel yang kuat, tebal & mengandung lignin. Sklerenkim ini
terbagi dari dua macam yang berdasarkan bentuknya yakni, serabut dan sklereid (sel batu).
Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem yang terdiri dari sel-sel panjang dan
bergerombol yang membentuk anyaman atau pita. Misalnya pelepah daun pisang. Sedangkan
pada sklereid (sel batu) yaitu jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding
sel mengalami penebalan. Contohnya pada tempurung kelapa atau kulit biji beras.
 
Ciri-Ciri Jaringan Sklerenkim
 Mengalami penebalan pada semua bagian dinding sel
 Penebalan yang berupa lignin
 Berupa sel mati
 Pada umumnya ditemukan pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami suatu
pertumbuhan dan perkembangan
 Terletak di perisikel, korteks dan diantara xilem dan floem
Fungsi Jaringan Sklerenkim
 Berfungsi untuk alat bertahan terhadap tekanan dari luar
 Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel
 Berfungsi untuk alat penyokong

4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang tugasnya mengangkut zat pada tumbuhan.
Fungsi utama dari jaringan pengangkut yaitu untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh
tumbuhan. Secara umum jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
 Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibagi menjadi dua:
  1. Xilem(Pembuluh Kayu).
Xilem merupakan pengakut zat makanan dengan menyalurkan air dan mineral dari akar
menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Xilem tersusun dari yaitu sebagai berikut :
 Unsur trakeal, yang terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) & trakeid (sel-
sel yang panjang dengan lubang pada dinding selnya)
 Serabut xilem, yang terdiri dari sel panjang dengan ujung yang meruncing
 Parenkim xilem, yang berisi zat seperti cadangan makanan, tanin & kristal

 
2. Floem(Pembuluh tapis)
Floem merupakan pengangkut zat makanan dari hasil fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan. Floem tersusun dari yaitu sebagai berikut :
 Bulu tapis, yaitu yang bentuknya tabung dengan ujung yang berlubang
 Sel pengiring, yaitu yang bentuknya silinder dengan plasma yang dekat
 Serabut floem, yaitu yang bentuknya panjang dengan ujung berimpit & dindingnya tebal
 Parenkim floem, yaitu selnya hidup, mempunyai dinding primer dengan lubang kecil
yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.
 
Tipe-tipe berkas pengankut
 Berdasarkan posisi xylem dan floem dibedakan atas : Tipe kolateral dan tipe radial.
  Tipe kolateral , merupakan suatu ikatan pembuluh angkut yang terbentuk dari xilem dan
floem yang letaknya bersebelahan, xilem dibagian dalam dan floem dibagian luar.
Terbagi menjadi kolateral terbuka (jika diantara xylem dan floem terdapat cambium pada
anggota tanaman dikotil) dan  Kolateral tertutup ( jika antara xylem dan floem tidak
dijumpai kambium pada tanaman monokotil )

  Tipe radial, yaitu ikatan pembuluh angkut dimana xylem dan floem membentuk cincin
silindris, terdiri dari tipe radial amfikribal  ( apabila xylem berada ditengah dan floem
mengelilingi xylem) dan radial amfivasal ( apabila floem ada ditengah dan xylem
mengelilingi floem)

Tabel Jenis Jaringan.Ciri,dan Fungsi


Jenis Ciri-ciri Fungsi
Meristem Bentuk dan ukuran selnya Menyimpan bahan makanan
sama,berdinding
tipis,protoplasma sedikit,
banyak zat makanan
Endodermis Satu lapis sel,tersusun Mengatur proses pertumbuhan
rapat,bentuk balok,dinding sel dan pembentukan sel
Tipis,berkloroplas
Epidermis Satu lapis sel,tersusun Melindungi jaringan di
rapat,bentuk balok,dinding sel dalamnya dan tempat
Tipis,berkloroplas berfotosintesis
Korteks Sel hidup berdinding tipis dan Menyimpan cadangan
tidak rapat,bentuk bulat,dan makanan
vakula besar
Skelerenkim Bentuk sel tidak beraturan dan Penunjang tanaman agar
berdinding tipis batang menjadi kokoh
ORGAN PADA TUMBUHAN
Organ tumbuhan, merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan yang melakukan diferensiasi dan
spesialisasi membentuk organ tumbuhan seperti, akar, batang, daun ,bunga,dan buah
1. AKAR
Akar merupakan bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih
dan bentuknya meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar
lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal ujung
akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi
ujung akar sewaktu menembus tanah.
Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang disebut
daerah/zona pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel atau zona
pendewasaan sel, di sini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen seperti xylem,
floem, parenkim, dan sklerenkim.
Fungsi akar pada tumbuhan sebagai berikut:
 Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah.
 Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi.
 Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.
 Sebagai alat pernapasan.
Bagian-bagian anatomi akar:
a. Epidermis
Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding sel yang tipis supaya
mudah ditembus air. Pada zona diferensiasi, epidermis membentuk bulu/rambut akar yang
berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan
b. Korteks
Korteks tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan memiliki ruang antarsel
yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
c. Endodermis
Endodermis  berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada dinding sel.
Endodermis adalah pemisah antara korteks dan stele.
d. Stele/silinder pusat
Stele atau silinder pusat di dalamnya terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem).
Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengan proses yang di sebut dengan Imbibisi,
Difusi dan Osmosis. bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah daerah
yang memiliki rambut akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum air tanah
sampai ke xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis), korteks,
endodermis, dan perisikel.
Struktur Akar Tumbuhan
a. Struktur Akar Dikotil
 Akar pada tumbuhan dikotil berbentuk tunggang.
 Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil tersusun membentuk jari-jari (radial).
 Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem mengelilinginya.
 Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang menghasilkan unsur kayu ke arah luar
membentuk kulit.
b. Struktur Akar Monokotil
 Akar pada tumbuhan monokotil berbentuk serabut.
 Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar
dikotil.
 Xylem dan floem mirip dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan
karena tidak memiliki kambium.
 Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan floem secara berselang-
seling.

2. BATANG
Batang merupakan salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang memiliki fungsi
sebagai penyangga. batang di susun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga terdiri
dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus), dan batang tipe
rumput (kalmus).
Fungsi batang adalah sebagai berikut:
 Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke
seluruh bagian tubuh.
 Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
 Tempat penimbunan cadangan makanan.
 Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
Struktur batang secara umum berikut ini :
a. Epidermis
Epidermis tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi epidermis
adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.
b. Korteks
Korteks tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat banyak
ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.
c. Stele (silinder pusat)
stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas
pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.
 Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan
pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis
dibandingkan kayu.
Ada dua macam kambium, yaitu kambium pembuluh (vaskuler), dan kambium gabus
(felogen).
 Kambium pembuluh (vaskuler) yaitu kambium yang terletak bersama jaringan pembuluh
pengangkut, yang berperan dalam penebalan batang dan akar selama pertumbuhan
sekunder.
 Kambium gabus (felogen), menghasilkan lapisan pelindung atau jaringan gabus yang
disebut lapisan periderm, yang terletak di bawah epidermis batang dan akar.
Struktur Batang Tumbuhan
1. Struktur Batang Dikotil
Batang dikotil memiliki jaringan sebagai berikut ini.
 Epidermis.
Terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yang berfungsi untuk melindungi
batang agar tidak kehilangan banyak air.
 Korteks.
Terletak di antara epidermis dan endodermis. Terdapat sel kolenkim dan sel parenkim.
Sel kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel parenkim sebagai
jaringan dasar serta untuk mengisi dan menyimpan zat.
 Stele.
Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk memberi
kekuatan pada batang.
Perisikel yang menyelubungi berkas pembuluh batang.
 Berkas pembuluh.
Terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh adalah sebagai pengangkut
zat.
 Kambium.
Terletak di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan batang mengalami
penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk xilem dan floem.
Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yang berada di antara xilem dan
floem, dan kambium intervaskuler yang berada di antara dua berkas pengangkut.
 Floem.
Terletak di bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium. Fungsi floem adalah
untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh.
 Xylem.
Terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium. Fungsi xilem
adalah untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
2. Struktur Batang Monokotil
Struktur batang Monokotil tersusun atas beberapa jaringan di antarnya adalah sebagai berikut:
 Epidermis.
Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada dinding sel epidermis
dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya tidak banyak kehilangan air.
 Meristem dasar.
Terletak di jaringan yang berada di bagian dalam epidermis. Sampai sekarang belum ada
yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar.
 Berkas pembuluh.
Tersebar pada meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip dengan yang dimiliki
tumbuhan dikotil.

3. DAUN

Fungsi dari daun sebagai bagian dari tumbuhan adalah untuk digunakan sebagai tempat
melakukan proses fotosintesis atau pun produksi dari bahan-bahan makanan.

 Tempat melakukan fotosintesis : Yaitu suatu proses pengolahan atau produksi sebuah
makanan dari karbondioksida (CO2) yang melalui stomata dan air menjadi sebuah zat
tepung dengan bantuan sebuah energi cahaya.
 Sebagai organ pernapasan : Organ Pernafasan daun yaitu stomata, yang berfungsi
sebagai organ respirasi
 Sebagai tempat terjadinya penguapan air : Proses transpirasi atau penguapan, apabila
tubuh tumbuhan kekurangan atau kelebihan air, bagian daun yang dapat mengurangi
penguapan adalah lapisan zat lilin atau kutikula yang terdapat pada permukaan atas daun.
 Sebagai alat untuk perkembangbiakan tumbuhan : sebagai proses pertukaran gas
yakni O2 (sering disebut sebagai Oksigen) dan CO2 (sering disebut sebagai
karbondioksida) karena terdapatnya stomata dan juga gutatoda.
Struktur daun tersebut di bawah ini:
1. Epidermis : Epidermis pada daun terletak pada bagian permukaan yang ada di atas daun
(yang sering disebut sebagai permukaan adaksial). Pada bagian lapisan ini tidak tersedia
suatu ruang antar sel-sel.
2. Kutikula : Melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi
kutikula adalah untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun.
3. Berkas Vaskuler : Penyusun berkas vaskuler pada daun yakni folem dan juga xilem
yang letaknya pada bagian tulang daun, bagian tulang-tulang cabang, dan juga bagian urat-
urat daun yang tampak menonjol di bagian permukaan yang ada di bagian bawah daun.
4. Spons ( jaringan bunga karang ) : Pada bagia terdapat berkas pengangkutan yang
berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan hasil fotosintesis.
5. Stomata : Mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis dan
mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.
6. Klorofil : emakin banyak jumlah klorofil yang berada di dalam daun, maka proses
fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil memerlukan cahaya
matahari, karena itulah kecambah yang ditumbuhkan di tempat gelap, tidak dapat membuat
klorofil dengan sempurna.

Secara morfologi daun terdiri dari :


 helai daun (lamina),
 tangkai daun (petiolus), dan
 pelepah daun (folius).
Ada berbagai macam bentuk daun. Bentuk daun dipengaruhi bentuk susunan tulang daun.
Bentuk susunan tulang daun, meliputi:
1. Tulang daun menyirip
Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip-sirip ikan. Tulang daun menyirip
dapat kita amati pada berbagai tumbuhan, misalnya jambu, nangka, alpukat, dan mangga.
2. Tulang daun menjari
Tulang daun menjari berbentuk seperti susunan jari-jari tangan. Tumbuhan yang
memiliki tulang daun menjari, misalnya singkong, pepaya, dan jarak.
3. Tulang daun melengkung
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis lengkung. Ujungnya terlihat
menyatu, misalnya eceng gondok dan gadung.
4. Tulang daun sejajar
Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis lurus yang sejajar. Tiap-tiap ujung
tulang menyatu, misalnya pada rumput dan padi.
Daun tumbuhan pada dikotil pada umumnya memiliki daun dengan susunan tulang, daun
menyirip dan menjari. Sedangkan untuk daun tumbuhan monokotil umumnya memiliki susunan
tulang daun sejajar ataupun melengkung.
Bagian Daun
1. Bagian-Bagian Daun Dikotil
 Epidermis.
Epidermis Terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak epidermis di
permukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi sel bagian
dalam dari kehilangan air dan mempertahankan bentuk daun.
 Kutikula
melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi kutikula adalah
untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun.
 Stomata.
Letak stomata di permukaan daun berupa celah pada lapisan epidermis dengan dua sel
penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat keluar masuk gas.
 Mesofil
Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel yaitu palisade (jaringan
pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga karang).
 Urat daun.
Urat daun. Terdapat berkas pembuluh. Membentuk tulang daun.
Gambar Daun Dikotil

2. Bagian-Bagian Daun Monokotil


 Epidermis
Terdiri dari satu lapis sel dengan penebalan kitin. Letak epidermis di permukaan daun.
Fungsi epidermis adalah untuk melindungi daun dari kekeringan dan untuk mencegah
penguapan.
 Stomata
Struktur dan fungsi sama dengan stomata yang ada di daun dikotil. Hanya saja letaknya
berderet di antara urat daun.
 Mesofil
Letaknya di antara urat daun. Mesofil merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis.
 Urat daun
Letaknya pada helai daun yang berfungsi sebagai transportasi dan penguat daun.
4. BUNGA
. Bunga merupakan alat Reproduksi Tumbuhan,
Berikut ini adalah bagian bagian bunga lengkap ;
 Kelopak bunga
Umumnya berwarna hijau. Fungsi kelopak bunga adalah untuk membungkus dan
melindungi kuncup bunga sebelum mekar.
 Mahkota bunga
Memiliki warna cerah. Fungsi mahkota bunga adalah untuk menarik serangga untuk
datang dan menyerbuki bunga. Pada sebuah bunga dikotil biasanya terdapat mahkota
bunga berjumlah 4, 5, atau kelipatannya. Sedangkan pada tumbuhan monokotil berjumlah
3 atau kelipatannya.
 Benang sari
Adalah alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari masuk ke putik, maka akan
terjadi pembuahan.
 Putik
Adalah alat kelamin betina pada tumbuhan.
Fungsi bunga pada tumbuhan:
 Sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan
 Untuk sistem reproduksi seksual dari tanaman (andresium – jantan dan ginesium –
betina) – baik bunga berumah satu dan dua
 Sebagai organ seksual, dimana bunga merupakan tempat menyatunya gamet jantan dan
juga gamet betina pada tumbuhan
 Sebagai organ untuk bertahan pada kondisi yang kurang menguntungkan
 Sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan
panas atau aroma yang khas, juga bertujuan memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
 Untuk meneruskan proses perkembangbiakan, karena bunga ada juga yang berproses
menjadi biji, yang kemudian bisa ditanam kembali.
5.BUAH dan BIJI
Secara umum buah dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu buah tunggal, buah agregat, dan
buah majemuk (buah berganda). Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah
misalnya buah mangga. Buah agregat yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari satu
bunga, misalnya buah sirsak, buah arbel, dan buah srikaya. Buah majemuk yaitu bila buah
dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, misalnya buah nanas, buah keluih, dan
buah nangka.
Ada dua macam jenis buah , yaitu buah sejati (buah sungguh) dan buah semu. Buah
sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah. Pada buah sejati seluruh jaringannya berasal
dari bakal buah, contoh buah sejati adalah buah mangga, alpukat, semangka, dan pepaya.
Sedangkan buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian- bagian lain dari
bunga. Contoh buah semu adalah arbayi, apel, nangka, dan jambu mede.
Berdasarkan jumlah keping yang dimiliki, biji dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
 Biji berkeping satu, misalnya biji jagung, padi, melinjo, salak dan pepaya.
 Biji berkeping dua, misalnya kedelai, petai, kacang tanah, jengkol, kacang hijau.
Susunan biji terdiri dari yaitu :
 Kulit biji yaitu untuk melindungi biji dari lingkungan luar.
 Keping biji ialah cadangan makanan saat biji ( berkecambah ).
 Lembaga yaitu calon tumbuhan baru yang terdiri atas bakal akar, bakal batang, batang
daun.

Strukrur yang di miliki oleh buah :


Adapun buah yang terbentuk dari bakal buah dan biji tumbuh dengan mengambil makanan
yang tersimpan di dalam endosperm atau kotiledon. Selain itu buah juga memiliki beberapa
struktur organ yaitu sebagai berikut :
1. Lapisan Luar (Eksokarp) : Lapisan luar buah disebut juga kulit buah. Kulit buah pada
tumbuhan ada yang keras dan ada yang lunak, Kulit buah pada buah kering umumnya keras,
misalnya buah kacang tanah. Namun ada juga buah yang memiliki eksokarp tipis, misalnya
buah tomat.
2. Lapisan Tengah (Mesokarp) : Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit
ari. Pada beberapa jenis buah, lapisan tengah ini biasa disebut daging buah. Contoh pada
buah mangga dan buah apel.
3. Lapisan Dalam (Endokarp) : Endokarp merupakan lapisan paling dalam pada buah dan
biasanya mengelilingi biji. Endokarp ini memiliki dua tekstur yaitu ada yang lunak dan
keras. Pada buah – buah berdaging lunak dan tebal, umumnya endokarp bersifat lunak. Pada
buah kepala, endokarpnya bertekstur sangat kaku dan keras yang kita kenal dengan
tempurung kelapa.

Manfaat Buah dan Biji bagi Tumbuhan


Buah melindungi bakal tumbuhan baru. di dalam buah terdapat biji. Biji yang telah tua
(matang) merupakan bakal tumbuhan baru. Selama biji tumbuh menjadi matang, daging dan kulit
buah melindunginya dari pengaruh buruk dari luar. Biji yang tertanam di lingkungan yang cocok
akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
.

Anda mungkin juga menyukai