Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan
dikaji dalam cabang ilmu histologi. Pengertian jaringan sering dikatakan sebagai kumpulan sel-
sel yang masing-masing selnya aktif dalam segala proses hidupnya, yaitu aktif berfotosintesis,
aktif mengadakan metabolisme, aktif berkembang biak, dan aktif mengadakan pengambilan zat-
zat makanan, sehingga hanya merupakan individu-individu yang mengumpul. Contoh: koloni
pada ganggang.
Skema Jaringan Tumbuhan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan dikaji dalam cabang ilmu histologi. Pengertian jaringan sering dikatakan
sebagai kumpulan sel-sel yang masing-masing selnya aktif dalam segala proses
hidupnya, yaitu aktif berfotosintesis, aktif mengadakan metabolisme, aktif
berkembang biak, dan aktif mengadakan pengambilan zat-zat makanan, sehingga
hanya merupakan individu-individu yang mengumpul. Contoh: koloni pada
ganggang.
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel yang
mempunyai kemampuan titopotensial yang berbeda dengan jaringan hewan, jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang mempunyai kemampuan jika organisme
tumbuhan ini dapat memperbanyak diri dengan negatif mengingat kemampuan tubuh
tumbuhan terdiri dari sel-sel (Nurhayati, 2012).
Sistem jaringan dasar mensistesis senyawa organik yang mendukung pabrik dan
menyediakan penyimoanan untuk tanaman hal ini beberapa kolenkim dan sel sklerenkim
(Avivi, 2004).
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal,
fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan muda
(meristem) dan jaringan dewasa (Soerdikoesomo, 2007).
Pengertian jaringan tumbuhan adalah sel-sel yang memiliki tujuan yang sama untuk
membentuk suatu energi pada tumbuhan. Jaringan tumbuhan berbeda dengan jaringan
hewan, jaringan ini terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca (stem
cells) hewan.
Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang sama, dalam hal ini sel tersebut akan saling
bekerja sama untuk tujuan tertentu
Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan dari beberapa sel yang sejenis, memiliki fungsi
yang sama, dan jaringan pada tumbuhan terdiri dari atas suatu jaringan meristem dan
jaringan permanen.
Berdasarkan kemampuannya membelah, jaringan tumbuhan dikelompokan menjadi dua,
yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).
1. Jaringan Meristem(Jaringan embrional)
Jaringan meristem adalah tersusun atas sel-sel yang selalu membelah/ Jaringan
meristem adalah jaringan mudah yang sel-selnya membelah atau bersifat embrional (tanaman
yang masih muda). Mengapa disebut membelah? karena nama meristem sendiri berasal dari
bahasa Yunani, yaitu meristes yang artinya membelah.
Jaringan meristem (tumbuh) ini fungsinya melakukan pembelahan sel tubuh pada suatu
tumbuhan didapati 2 titik tumbuh, yaitu titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang. Pada kedua
titik tumbuh tersebut terdapat pada sel-sel yang aktif membelah dan sifatnya meristematis.
Terdapat pada embrio diujung akar, ujang batang dan kambium. namun keberadaan jaringan
meristem amat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini dikarenakan
jaringan meristem menjadi kunci terbentuknya jaringan lain melalui proses diferensiasi menjadi
jaringan dewasa.
Meristem lateral(Samping)
Disebut juga dengan meristem samping, merupakan jaringan meristem yang terletak
sejajar dengan keliling organ dimana jaringan ini ditemukan (batang dan akar). Yang
termasuk meristem lateral ialah kambium pembuluh (vaskular) dan kambiun gabus.
Meristem ini dimiliki oleh kelompok tumbuhan berkayu seperti Gymnospermae dan
dikotil. Meristem lateral sangat berperan dalam pembesaran (pertambahan diameter)
pada batang dan akar.
Menurut schmidt teori tentang titik tumbuh dalam teori tunika, terdapat dua daerah
pada jaringan meristem apikal yaitu tunika dan corpus.
Tunika adalah bagian paling terluar pada titk tumbuh dan terdiri atas beberapa lapisan
sel yang tersusun dan kumpulan sel dengan ukuran yang relatif kecil. Tunika mengalami
pembelahan ke arah lateral dan akan berdiferensiasi menjadi epidermis.
Korpus, membelah ke segala arah dan membentuk semua jaringan selain epidermis .
Korpus adalah bagian pusat pada titik tumbuh. Area korpus adalah area yang luas dan
tersusun dari kumpulan sel yang relatif besar. Korpus membelah dengan tidak beraturan
ke segala arah dan akan berdiferensiasi membentuk jaringan-jaringan yang bukan
jaringan epidermis.
2.Jaringan Dewasa(Permanen)
Jaringan dewasa merupakan suatu jaringan yang tidak lagi aktif. Dalam hal ini jaringan ini
mengalami sebuah diferensi. Jaringan dewasa ini terbentuk dari suatu proses diferensiasi sel-sel
meristem, baik itu meristem primer maupun meristem sekunder. Jaringan ini sudah tidak
mengalami sebuah pembelahan lagi atau tidak aktif membelah lagi/ Jaringan dewasa yaitu
jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang berhenti membelah dan sudah mengalami
diferensiasi.
Jaringan Gabus/Peridem
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang bentuknya
memanjang. Fungsi utama jaringan gabus ialah untuk melindungi jaringan lain supaya
tidak kehilangan air dengan sifat kedap airnya. Jaringan ini terdapat di permukaan luar
batang. Jaringan gabus adalah sel pengganti epidemis yang sudah mati. Pada jaringan
gabus/peridem ini mengandung zat suberin/zat gabus. yang fungsinya untuk pelindung dan
jalur transportasi air.
Ciri-Ciri Jaringan Gabus
Yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus
Merupakan sel mati dan kosong
Yang bentuknya memanjang & berdinding gabus
Macam-Macam Jaringan Gabus
Jaringan gabus terdiri atas dua macam yaitu sebagai berikut :
Felem : yaitu jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus ke arah luar dan sel-sel
matinya
Feloderm : yaitu jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-
selnya hidup yang menyerupai parenkim.
2. Jaringan Parenkim/Jaringan Dasar
Jaringan parenkim atau jaringan dasar ialah suatu jaringan tumbuhan yang bisa
ditemukan pada hampir semua bagian tumbuhan. Hal ini dikarenakan jaringan ini adalah
penyusun dari sebagian besar organ yang ada pada sebuah tumbuhan.
Jaringan parenkim ini terbentuk dari sel-sel yang hidup dengan struktur morfologis & siologis
yang beragam. Pada jaringan dasar ini juga menjadi tempat berlangsungya proses fotosintesis
yang membuat tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri.
Ada beberapa macam jaringan parenkim di antaranya yaitu parenkim asimilasi, parenkim air,
parenkim udara, parenkim pengangkut, parenkim palisade, parenkim penimbun, parenkim bunga
karang, parenkim bintang dan parenkim lipatan.
Ciri-Ciri Jaringan Parenkim
Terdiri atas sel-sel yang ukurannya besar dan berdinding tipis
sel yang berbentuk segi enam
Posisi inti sel mendekati dasar sel
Memiliki banyak vakuola
Bisa bersifat embrional & meristematik
Memiliki ruang antarsel
Fungsi Jaringan Parenkim
Berfungsi untuk penyusun sebagian besar organ tumbuhan
Berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan
Berfungsi untuk tempat berlangsungnya fotosintetis
Berfungsi untuk jaringan penyokong
Macam-Macam Jaringan Parenkim (Dasar)
Jaringan parenkim (dasar) dikelompokkan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut :
1.Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Fungsinya
Parenkim asimilasi (klorenkim) : mengandung klorofil yang fungsinya untuk fotosintetis
Parenkim air : jaringan yang terdapat pada tumbuhan xerofit atau epifit berfungsi untuk
penimbun/menyimpan air untuk melewati musim kering.
Parenkim penimbun : Jaringan yang fungsinya untuk tempat penyimpanan cadangan
makanan. Jaringan ini biasa terdapat pada akar, buah, umbi, dan batang. Makanan tersebut
bisa berbentuk zat-zat padat, tepung, lemak, protein, gula.
Parenkim udara (Aerenkim) : jaringan yang mempunyai ruang antarsel yang fungsinya
dalam mengapungkan tumbuhan di air, hal ini bisa ditemukan pada tangkai daun Canna sp
Parenkim pengangkut : Jaringan yang fungsinya sebagai pembuluh angkut baik itu
makanan dan maupun air.
2.Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Bentuknya
Parenkim palisade : parenkin penyusun mesofil pada daun. Jaringan yang satu ini
terdapat pada biji dengan bentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas.
Parenkim bunga karang : jaringan yang satu ini merupakan jaringan penyusun mesofil
daun yang berukuran tidak tetap serta terdapat ruang antar sel lebar
Parenkim bintang : jaringan yang ini bisa ditemukan pada tangkai daun Canna Sp.
dengan bentuk seperti bintang yang bersambungan pada bagian ujungnya
Parenkim lipatan : dan jaringan yang ini bisa dijumpai pada mesiofil daun pinus dan
padi. Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung banyak
kloroplas.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang tugasnya mengangkut zat pada tumbuhan.
Fungsi utama dari jaringan pengangkut yaitu untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh
tumbuhan. Secara umum jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibagi menjadi dua:
1. Xilem(Pembuluh Kayu).
Xilem merupakan pengakut zat makanan dengan menyalurkan air dan mineral dari akar
menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Xilem tersusun dari yaitu sebagai berikut :
Unsur trakeal, yang terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) & trakeid (sel-
sel yang panjang dengan lubang pada dinding selnya)
Serabut xilem, yang terdiri dari sel panjang dengan ujung yang meruncing
Parenkim xilem, yang berisi zat seperti cadangan makanan, tanin & kristal
2. Floem(Pembuluh tapis)
Floem merupakan pengangkut zat makanan dari hasil fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan. Floem tersusun dari yaitu sebagai berikut :
Bulu tapis, yaitu yang bentuknya tabung dengan ujung yang berlubang
Sel pengiring, yaitu yang bentuknya silinder dengan plasma yang dekat
Serabut floem, yaitu yang bentuknya panjang dengan ujung berimpit & dindingnya tebal
Parenkim floem, yaitu selnya hidup, mempunyai dinding primer dengan lubang kecil
yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.
Tipe-tipe berkas pengankut
Berdasarkan posisi xylem dan floem dibedakan atas : Tipe kolateral dan tipe radial.
Tipe kolateral , merupakan suatu ikatan pembuluh angkut yang terbentuk dari xilem dan
floem yang letaknya bersebelahan, xilem dibagian dalam dan floem dibagian luar.
Terbagi menjadi kolateral terbuka (jika diantara xylem dan floem terdapat cambium pada
anggota tanaman dikotil) dan Kolateral tertutup ( jika antara xylem dan floem tidak
dijumpai kambium pada tanaman monokotil )
Tipe radial, yaitu ikatan pembuluh angkut dimana xylem dan floem membentuk cincin
silindris, terdiri dari tipe radial amfikribal ( apabila xylem berada ditengah dan floem
mengelilingi xylem) dan radial amfivasal ( apabila floem ada ditengah dan xylem
mengelilingi floem)
2. BATANG
Batang merupakan salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang memiliki fungsi
sebagai penyangga. batang di susun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga terdiri
dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus), dan batang tipe
rumput (kalmus).
Fungsi batang adalah sebagai berikut:
Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke
seluruh bagian tubuh.
Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
Tempat penimbunan cadangan makanan.
Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
Struktur batang secara umum berikut ini :
a. Epidermis
Epidermis tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi epidermis
adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.
b. Korteks
Korteks tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat banyak
ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.
c. Stele (silinder pusat)
stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas
pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.
Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan
pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis
dibandingkan kayu.
Ada dua macam kambium, yaitu kambium pembuluh (vaskuler), dan kambium gabus
(felogen).
Kambium pembuluh (vaskuler) yaitu kambium yang terletak bersama jaringan pembuluh
pengangkut, yang berperan dalam penebalan batang dan akar selama pertumbuhan
sekunder.
Kambium gabus (felogen), menghasilkan lapisan pelindung atau jaringan gabus yang
disebut lapisan periderm, yang terletak di bawah epidermis batang dan akar.
Struktur Batang Tumbuhan
1. Struktur Batang Dikotil
Batang dikotil memiliki jaringan sebagai berikut ini.
Epidermis.
Terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yang berfungsi untuk melindungi
batang agar tidak kehilangan banyak air.
Korteks.
Terletak di antara epidermis dan endodermis. Terdapat sel kolenkim dan sel parenkim.
Sel kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel parenkim sebagai
jaringan dasar serta untuk mengisi dan menyimpan zat.
Stele.
Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk memberi
kekuatan pada batang.
Perisikel yang menyelubungi berkas pembuluh batang.
Berkas pembuluh.
Terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh adalah sebagai pengangkut
zat.
Kambium.
Terletak di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan batang mengalami
penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk xilem dan floem.
Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yang berada di antara xilem dan
floem, dan kambium intervaskuler yang berada di antara dua berkas pengangkut.
Floem.
Terletak di bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium. Fungsi floem adalah
untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh.
Xylem.
Terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium. Fungsi xilem
adalah untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
2. Struktur Batang Monokotil
Struktur batang Monokotil tersusun atas beberapa jaringan di antarnya adalah sebagai berikut:
Epidermis.
Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada dinding sel epidermis
dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya tidak banyak kehilangan air.
Meristem dasar.
Terletak di jaringan yang berada di bagian dalam epidermis. Sampai sekarang belum ada
yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar.
Berkas pembuluh.
Tersebar pada meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip dengan yang dimiliki
tumbuhan dikotil.
3. DAUN
Fungsi dari daun sebagai bagian dari tumbuhan adalah untuk digunakan sebagai tempat
melakukan proses fotosintesis atau pun produksi dari bahan-bahan makanan.
Tempat melakukan fotosintesis : Yaitu suatu proses pengolahan atau produksi sebuah
makanan dari karbondioksida (CO2) yang melalui stomata dan air menjadi sebuah zat
tepung dengan bantuan sebuah energi cahaya.
Sebagai organ pernapasan : Organ Pernafasan daun yaitu stomata, yang berfungsi
sebagai organ respirasi
Sebagai tempat terjadinya penguapan air : Proses transpirasi atau penguapan, apabila
tubuh tumbuhan kekurangan atau kelebihan air, bagian daun yang dapat mengurangi
penguapan adalah lapisan zat lilin atau kutikula yang terdapat pada permukaan atas daun.
Sebagai alat untuk perkembangbiakan tumbuhan : sebagai proses pertukaran gas
yakni O2 (sering disebut sebagai Oksigen) dan CO2 (sering disebut sebagai
karbondioksida) karena terdapatnya stomata dan juga gutatoda.
Struktur daun tersebut di bawah ini:
1. Epidermis : Epidermis pada daun terletak pada bagian permukaan yang ada di atas daun
(yang sering disebut sebagai permukaan adaksial). Pada bagian lapisan ini tidak tersedia
suatu ruang antar sel-sel.
2. Kutikula : Melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi
kutikula adalah untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun.
3. Berkas Vaskuler : Penyusun berkas vaskuler pada daun yakni folem dan juga xilem
yang letaknya pada bagian tulang daun, bagian tulang-tulang cabang, dan juga bagian urat-
urat daun yang tampak menonjol di bagian permukaan yang ada di bagian bawah daun.
4. Spons ( jaringan bunga karang ) : Pada bagia terdapat berkas pengangkutan yang
berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan hasil fotosintesis.
5. Stomata : Mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis dan
mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.
6. Klorofil : emakin banyak jumlah klorofil yang berada di dalam daun, maka proses
fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil memerlukan cahaya
matahari, karena itulah kecambah yang ditumbuhkan di tempat gelap, tidak dapat membuat
klorofil dengan sempurna.