• Peradangan/Infeksi
• Neoplasma (tumor)
• Kanker
• Perubahan hormon,Perubahan
/gangguan fisiologi
• Degeneratif
Peradangan/infeksi
• Bartolinitis
• Vulvitis
• Vaginitis
• Servisitis
• Salpingitis
• Endometritis
• Moniliasis
• Trikomonas
• Mastitis
• Abses payudara
INFEKSI/PERADANGAN
INFEKSI POST PARTUM
(puerpurium)
Puerperium (Nifas)
1. Lokia Rubra
• 1-3 hari, Berisi sel desidua, verniks kaseosa, lanugo,
sisa mekoneum, sisa darah
2. Lokia Sanginolenta
• 3-7 hari, berwarna putih bercampur darah
3. Lokia Serosa
• 7-14 hari, berwarna, kekuningan
4. Lokia Alba
• 14 hari, berwarna putih
Infeksi Kala Nifas (Puerperium)
• Manipulasi penolong,
• Infeksi nosokomial
• Hubungan seks menjelang persalinan
• Infeksi intrapartum
– Persalinan lama, KPD,
fokal infeksi
Gejala Klinis Infeksi
A. Infeksi Lokal
• Pembengkakan luka episiotomi
• Pernanahan
• Perubahan warna
• Lokia bercampur nanah
• Mobilisasi terbatas nyeri
• Termperatur badan dapat meningkat
B. Infeksi Umum
• Tampak sakit dan lemah, temp > 39C
• Nadi , RR , tekanan darah dapat
• Keadaan gelisah sampai koma
• Gangguan involusi uterus
• Lokia berbau dan bernanah
Pengobatan Infeksi
Puerperalis
• Perbaikan keadaan umum
– Tranfusi, Infus cairan, vitamin, penurun panas
• Terapi Infeksi
– Antibiotika
• Utero tonika
– Untuk mengeluarkan isi kavum uteri
• Rujukan
– Kuretase / histerektomi
Early mobilization
• Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi
risiko infeksi
• Mempercepat involusi kandungan
• Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan
traktus urinarius
• Meningkatkan kelancaran peredaran darah
• Mempercepat fungsi produksi ASI dan
pengeluaran sisa metabolisme
KEADAAN ABNORMAL LAIN
PADA RAHIM
– Subinvolusi uteri
– Perdarahan kala nifas sekunder
– Flemasia alba dolens
PADA PAYUDARA
– Bendungan ASI
– Mastitis / Abses
Metritis adalah infeksi uterus
setelah persalinan yang
merupakan salah satu
penyebab terbesar kematian
ibu. Bila pengobatan
terlambat atau kurang
adekuat dapat menjadi abses
pelviks, peritonitis, syok
septik, thrombosis vena yang
dalam, emboli pulmonal,
infeksi pelvik yang menahun,
dispareunia, penyumbatan
tuba dan infertilitas
• Peningkatan demam secara persisten hingga 40 oC,
bergantung pada keparahan infeksi
• Takikardi
• Menggigil dengan infeksi berat
• Nyeri tekan uteri menyebar secara lateral
• Nyeri panggul dengan pemeriksaan bimanual
• Lokea sedikit, tidak berbau, atau berbau tidak sedap,
lokea seropurulenta
• Hitung sel darah putih meningkat
Penanganan
– Anoreksia/
muntah
Penanganan
• Lakukan pemasangan selang nasogastrik bila
perut kembung akibat ileus.
• Berikan infus (NaCL atau Ringer laktat)
sebanyak 3000 ml.
• Berikan antibiotika sehingga bebas panas
selama 24 jam:
• Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam,
ditambah Gentamisin 5 mg/kg berat badan IV
dosis tunggal/hari dan Metronidazol 500 mg IV
setiap 8 jam.
BENDUNGAN PAYUDARA
(ENGORGEMENT)
• Bendungan payudara adalah
peningkatan aliran vena dan limfe
pada payudara dalam rangka
mempersiapkan diri untuk laktasi.
• Hal ini bukan disebabkan
overdistensi dari saluran sistem
laktasi.
• Tanda dan gejala
• Nyeri payudara dan tegang
• Payudara yang mengeras dan
membesar (pada kedua payudara)
Biasanya terjadinya antara hari 3-
5 pascapersalinan
• Bila ibu menyusui bayinya:
• Susukan sesering mungkin.
• Kedua payudara disusukan.
• Kompres hangat payudara sebelum disusukan.
• Bantu dengan memijat payudara untuk permulaan menyusui.
• Sangga payudara.
• Kompres dingin pada payudara di antara waktu menyusui.
• Bila demam tinggi berikan Parasetamol 500 mg per oral
setiap 4 jam.
• Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengetahui hasilnya.
Bila ibu tidak menyusui:
• Sangga payudara.
• Kompres dingin payudara untuk mengurangi
pembengkakan dan rasa sakit.
• Bila diperlukan berikan Parasetamol 500 mg per oral
setiap 4 jam.
• Jangan dipijat atau memakai kompres hangat pada
payudara.
• Pompa dan kosongkan payudara.
Infeksi Payudara
Mastitis
Tanda dan gejala
• Nyeri payudara dan tegang/bengkak
• Ada inflamasi yang didahului bendungan
• kemerahan yang batasnya jelas pada payudara
• Biasanya hanya satu payudara
• Biasanya terjadi antara 3 – 4 minggu
pascapersalinan
Penanganan
• Payudara tegang / indurasi dan kemerahan
• Berikan Kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10
hari. Bila diberikan sebelum terbentuk abses
biasanya keluhannya akan berkurang.
• Sangga payudara.
• Kompres dingin.
• Bila diperlukan berikan Parasetamol 500 mg per oral
setiap 4 jam.
• Ibu harus didorong menyusui bayinya walau ada
pus.
• Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian
pengobatan
ABSES PAYUDARA
• Rawat inap
• Penderita tirah baring untuk pemantauan
gejala penyakit dan mencegah terjadinya
emboli pulmonum.
• Terapi medik
• Pemberian antibiotika
• Terapi operatif
• Pengikatan vena kava inferior dan vena
ovarika jika emboli septik terus
berlangsung
• sampai mencapai paru-paru, meskipun
sedang dilakukan heparinisasi
• Trombofeblitis Femoralis (Flegmasia alba dolens)
Penilaian klinik
• Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris
selama 7 – 10 hari, kemudian suhu mendadak
naik kira-kira pada hari ke 10 – 20, yang disertai
dengan menggigil dan nyeri sekali.
• Pada salah satu kaki yang terkena biasanya kaki
kiri, akan memberikan tanda-tanda sebagai
berikut: