Traditional Forms of Interviewing

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Traditional Forms of Interviewing (bentuk wawancara tradisional)

Ada banyak bentuk wawancara tradisional, dan biasanya diidentifikasi sesuai dengan situasi dan
fungsi. Terdapat berbagai macam bentuk wawancara tradisional, antara lain :
a) Information Giving Interviews (wawancara pemberin informasi), wawancara yang tampak
sederhana jika dibandingkan dengan yang lain, hanya mengaitkan fakta, data, laporan dan
pendapat dari satu pihak ke pihak yang lain, namun sulit untuk dipahami, Karena tipe ini
sangat umum dan kritis, misalnya ketika dua pihak mengambil bagian dalam sesi orientasi,
pelatihan, pembinaan, pengajaran, dan pengarahan, mereka terlibat dalam wawancara
pemberian informasi,tujuannya adalah untuk bertukar informasi seakurat, efektif, dan
seefisien mungkin.
b) Information-Gathering Interviews (wawancara pengumpulan informasi), yakni bentuk
wawancara dimana pewawancara bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang akurat,
berwawasan luas, dan bermanfaat, melalui penggunaan pertanyaan yang terampil, untuk
menyelidiki tanggapan, sikap, dan perasaan orang yang diwawancarai. Wawancara jenis ini
biasanya dilakukan dalam kegiatan survey, penelitian, investigasi, diagnosis, dan jurnalistik,
c) Focus Group Interviews (wawancara fokus kelompok), yakni wawancara yang biasanya
terdiri dari enam sampai sepuluh orang yang diwawancarai yang serupa namun tidak terikat
dengan satu pewawancara, berkonsentrasi pada masalah-masalah tertentu, serta
menghasilkan informasi dan umpan balik, seperti customer atau prespektif klien tentang ide,
produk, atau layanan baru atau berkembang. Pewawancara memandu wawancara dengan
serangkaian pertanyaan yang dirancang dengan hati-hati yang dirancang untuk menghasilkan
interaksi di antara orang-orang yang diwawancarai yang menghasilkan berbagai
informasi,pengalaman, pendapat, kepercayaan, sikap, dan pemahaman.
d) Selection Interviews (wawancara seleksi), yakni wawancara yang bertujuan untuk
menyeleksi, serta sangat penting dalam kehidupan orang dan organisasi, yang umum terjadi
saat perekrutan karyawan atau anggota yang bartujuan untuk memilih pelamar yang
memenuhi kriteria atau syarat yang terbaik untuk mengisi posisi di organisasi atau
perusahaan. Wawancara jenis ini juga terjadi ketika supervisor berusaha menentukan
penempatan ideal anggota staf yang sudah ada di organisasi.Wawancara ini mungkin
melibatkan promosi, restrukturisasi organisasi, atau penugasan kembali.Wawancara ini
memainkan peran utama dalam semua kehidupan pribadi dan profesional kita.
e) Performance review (ulasan performa), yakni wawancara yang berfokus pada
keterampilan, kinerja, kemampuan, atau perilaku orang yang diwawancara. Tujuanya untuk
melatih karyawan, anggota, atau siswa untuk melanjutkan apa yang baik dan menetapkan
tujuan untuk kinerja di masa depan.
f) Counseling (konseling), yakni wawancara yang terjadi ketika orang yang diwawancarai
memiliki masalah pribadi atau profesional, para pihak mengambil bagian dalam konseling di
mana pewawancara berusaha untuk membantu orang yang diwawancarai memperoleh
wawasan tentang masalah dan cara-cara yang mungkin bisa untuk memecahkan masalah.
g) Persuation (bujukan), yakni wawancara yang terjadi ketika satu pihak mencoba untuk
mengubah atau memperkuat pemikiran, perasaan, atau tindakan pihak lain. Biasa terjadi saat
memasarkan produk atau jasa, namun bisa lebih dari itu. Misalnya teman mencoba
membujuk anda untuk pergi berlibur kesuatu tempat, dan manajemen konstruksi berusaha
membuju dewan agar perusahaannya terpilih untuk mengelola pembangunan.
h) Technology and interviewing (teknologi dan wawancara), terjadi seiring penemuan telepon,
teknologi telah mengalami peningkatan pengaruh pada bagaimana kita melakukan dan
mengambil bagian dalam wawancara. Yang paling penting, pihak-pihak yang diwawancarai
tidak lagi harus saling berhadapan satu sama lain, tetapi mungkin saling berhadapan,
keyboard dengan keyboard (pesan), atau layar ke layar (video call).
i) The telephone interview (wawancara telepon), wawancara ini memiliki kelebihan
menghemat waktu, mengurangi biaya keuangan, dan menghilangkan keharusan untuk hadir
dalam lokasi wawancara. Telepon menjadi paling efektif dalam wawancara di mana Anda
ingin mengajukan pertanyaan singkat dan sederhana dalam waktu singkat mulai dari 10
hingga 15 menit. Namun terdapat sisi negatif dalam melakukan wawancara telepon, yakni
kurangnya kehadiran fisik dari para pihak, hanya dapat mendengar suara, tidak bisa
mengamati penampilan, pakaian, perilaku, kontak mata, wajah, gerakan orang lain, dan
postur. Hilangnya isyarat halus yang biasanya digunakan pewawancara untuk berganti peran,
melanjutkan atau mengakhiri jawaban, atau bahwa wawancara mendekati penutupan. Satu
studi menemukan bahwa pewawancara lebih suka wawancara tatap muka daripada telepon,
terutama jika itu panjang, dan sikap negatif tersebut dapat memengaruhi jawaban wawancara.
j) Two way video technology (Teknologi Video Dua Arah), terjadi akibat berkembangnya
teknologi video, seperti Skype telah mengurangi beberapa masalah yang terkait dengan
wawancara telepon dan memungkinkan para pihak untuk mengamati dan mendengar satu
sama lain secara real time. Teknologi ini memungkinkan pihak-pihak wawancara dalam
wawancara tradisional, seperti pekerjaan,dan wawancara medis dan non-tradisional seperti
konferensi video untuk berinteraksi secara visual dalam jarak yang jauh, lebih cepat,dan
dengan biaya lebih sedikit. Dalam melakukan wawancara jenis ini harus memperhatikan
beberapa faktor seperti mikrofon agar suara dapat ditangkap dengan jelas, kamera yang baik,
latar belakang pencahayaan, serta suasana yang mendukung dan tidak ada gangguan seperti
hewan peliharaan dan anggota keluarga.
k) Email (surel), Kemunculan email memungkinkan kami untuk berkomunikasi hampir secara
instan dengan orang lain di seluruh dunia setiap saat, siang atau malam hari Ini adalah sebuah
sarana yang nyaman dan murah mengirim dan menerima pesan. Wawancara adalah interaktif
secara real time.Jika dua pihak duduk di keyboard mereka secara bersamaan dan mengajukan
dan menjawab pertanyaan tanpa jeda dalam interaksi,termasuk menyelidiki langsung ke
jawaban atau mengubah pertanyaan untuk membuatnya lebih jelas atau lebih efektif, sebuah
wawancara sedang berlangsung. wawancara email dapat dipilih sebagai pilihan terakhir Anda
seperti ketika waktu, kendala keuangan, jarak geografis,dan tidak tersedianya teknologi video
membuat wawancara tatap muka menjadi tidak mungkin. Kekurangan dalam wawancara
email, tidak ada kesempatan bagi para pihak untuk melihat atau mendengar satu sama
lain,sehingga semua elemen nonverbal yang penting untuk proses komunikasi antarpribadi
tidak ada.Beberapa orang akan berpendapat bahwa wawancara email lebih adil bagi orang
yang ditantang secara lisan, tapi argumen yang sama berlaku untuk orang yang ditantang
secara verbal.Studi wawancara email mengidentifikasi kelemahan lain seperti kesulitan
dalam membangun hubungan, menentukan reaksi emosional,dan menerjemahkan simbol dan
akronim verbal.
l) Webinar, Webinar atau yang biasa disebut presentasi elektronik di mana presenter memberi
materi atau berbicara kepada audiens di website, menjadi populer baik untuk melakukan
konferensi, sesi pelatihan, seminar, dan lokakarya. Webinar lebih kolaboratif dan interaktif
antara dua pihak dengan pertanyaan dan jawaban secara real time dan mungkin melalui
saluran telepon atau teknologi voice over, ini bisa berupa pandangan antar dan lebih spontan
dan antarpribadi daripada wawancara e-mail.Namun, bijaksana untuk menggunakan webinar
untuk tujuan utamanya yakni pelatihan dan pengajaran daripada wawancara.

Anda mungkin juga menyukai