Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Sistem Informasi Ilmu Komputer Prima (JUSIKOM PRIMA)

Vol. 2 No. 2, Maret 2019 e-ISSN :2580:2879

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN PENJUALAN


SPAREPART TOYOTA DENGAN METODE K-MEANS CLUSTERING
Saut Parsaoran Tamba*, Felix Toknady Kesuma, Feryanto
Program Studi Sistem Infomasi Fakultas dan Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia
E-mail : *saut_nabasa@yahoo.co.id

ABSTRAK - Semakin berkembangnya persaingan dalam dunia bisnis khususnya dalam industri penjualan
sparepart mobil dan jasa serivice menuntut para pengembang untuk menemukan suatu pola yang dapat
meningkatkan penjualan dan pemasaran barang di perusahaan, salah satunya adalah dengan pemanfaatan data
transaksi. CV Terang Jaya merupakan perusahaan yang begerak dalam bidang Otomotif yang melayani
pembelian, penjualan sparepart mobil serta memberikan service untuk berbagai merek mobil. Namun demikian
kurang dalam peninjauan produk-produk apa saja yang dibutuhkan konsumen dan penyimpanan data-data yang
kurang efektif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut analisis yang digunakan yaitu penerapan
Clusteringdengan menggunakan Algoritma K-Means. Clustering merupakan salah satu teknik dari salah satu
fungsionalitas data mining, algoritma clustering merupakan algoritma pengelompokkan sejumlah data menjadi
kelompok–kelompok data tertentu (cluster). Sehingga dengan adanya pengelompokan data ini pihak perusahaan
dapat mengetahui barang paling laris, laris dan tidak laris. Sehingga barang yang ada digudang tidak menumpuk.
Dari penitian ini output yang dihasilakan yaitu, barang paling laris sebanyak 15, barang yang laris sebanyak 45
dan kurang laris sebanyak 13. Dengan adanya pengolahan data yang dilakukan diharapkan dapat memberikan
solusi kepada pihak perusahaan agar dapat mengetahui mana barang yang paling laris, laris dan mana barang
yang tidak laris.
Kata kunci: Data Mining, K-Means, Clustering, Sparepart

1. PENDAHULUAN dengan menggunaan penerapan Clustering dengan


Pada era sekarang kebutuhan masyarakat menggunakan Algoritma K-Means.
terhadap alat transportasi semakin meningkat, untuk Clustering merupakan salah satu teknik dari
itu masyarakat memiliki kendaraan mobil pribadi salah satu fungsionalitas data mining, algoritma
guna dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Setiap clustering merupakan algoritma pengelompokkan
pengguna mobil pastinya ingin kendaraanya selalau sejumlah data menjadi kelompok–kelompok data
dapat berjalan dengan baik. oleh karena itu tertentu (cluster). Sedangkan Data mining, sering
perusahaan – perusahaan yang menjual suku cadang juga disebut sebagai knowledge discovery in
mobil beserta dengan pelayananan atau perawatan database (KDD) adalah kegiatan yang meliputi
mobil harus meningkatkan produktifitas dan efisien pengumpulan, pemakaian data, historis untuk
kerja dalam usaha. menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam
Semakin berkembangnya persaingan dalam set data berukuran besar. Sehingga dengan adanya
dunia bisnis khususnya dalam industri penjualan pengelompokan data ini pihak perusahaan dapat
sparepart mobil dan jasa serivice menuntut para mengetahui barang paling laris, laris dan tidak laris,
pengembang untuk menemukan suatu pola yang sehingga barang yang ada digudang tidak
dapat meningkatkan penjualan dan pemasaran menumpuk. Dengan adanya pengolahan data yang
barang di perusahaan, salah satunya adalah dengan dilakukan diharapkan akan dapat memberikan solusi
pemanfaatan data transaksi. Penggunaan sistem nyata kepada pihak perusahaan agar dapat
informasi dalam persaingan yang ketat dalam suatu mengetahui mana barang yang paling laris, laris dan
perusahaan dengan perusahaan yang lain merupakan mana barang yang tidak laris.
salah satu masalah yang datang dari luar perusahaan.
CV Terang Jaya merupakan perusahaan yang 2. METODE PENELITIAN
begerak dalam bidang Otomotif yang melayani Penelitian ini menggunakan teknik klasifikasi
pembelian, penjualan sparepart mobil serta dengan K-Means untuk mengelompokkan data
memberikan service untuk berbagai merek mobil. kategorikal hingga menghasilkan klaster yang lebih
Namun demikian CV Terang Jaya kurang dalam stabil. Algoritma K-means Clustering adalah suatu
peninjauan produk yang dijual, produk-produk apa metode penganalisaan data atau metode data mining
saja yang dibutuhkan konsumen dan penyimpanan yang melakukan proses pemodelan tanpa supervisi
data-data kurang efektif. Dengan demikian perlu (unsupervised) dan merupakan salah satu metode
adanya suatu sistem yang dapat mendukung yang melakukan pengelompokan data dengan sistem
perusahaan dalam mengambil keputusan secara partisi. Metode K-Means berusaha mengelompokkan
cepat dan juga tepat. Dalam hal ini analisi yang data yang ada kedalam beberapa kelompok, dimana
digunakan untuk mengatasi permasalahan diatas data dalam satu kelompok mempunyai karakteristik

67
Jurnal Sistem Informasi Ilmu Komputer Prima (JUSIKOM PRIMA)
Vol. 2 No. 2, Maret 2019 e-ISSN :2580:2879

yang sama satu sama lainnya dan mempunyai Mulai


karakteristik yang berbeda dengan data yang ada
didalam kelompok yang lain.
Tahapan melakukan clustering atau Masukkan
Data
pengelompokan dengan metode K-Means adalah
sebagai berikut :
1. Pilih jumlah cluster k. Tentukan
2. Inisialisasi k pusat clusterini bisa dilakukan Jumlah
Klaster
dengan berbagai cara. Namun yang paling sering
dilakukan adalah dengan cara random. Pusat-
pusat cluster diberiduberi nilai awal dengan
Tentukan Titik Pusat
angka-angka random. Pusat Klaster Klaster
Selesai

3. Tempatkan semua data/ objek ke cluster


terdekat. Kedekatan dua objek ditentukan
berdasarkan jarak kedua objek tersebut. Hitung Jarak Data
Demikian juga kedekatan suatu data ke Ke Pusat Klaster

clustertertentu ditentukan jarak antara data


dengan pusat cluster. Dalam tahap ini perlu
Kelompokkan Data
dihitung jarak tiap data ke tiap pusat cluster. Berdasarkan
Minimum Jarak Ke
Jarak paling antara satu data dengan satu Pusat Klaster
clustertertentu akan menentukan suatu data
masuk dalam clustermana. Untuk menghitung
Gambar 1. Flowchart Algortima K-Means
jarak semua data ke setiap tiitk pusat cluster
dapat menggunakan teori jarak Euclidean yang
dirumuskan sebagai berikut: 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisa Data
Data penelitian ini diapat dari CV. Terang
( ) √( ) ( ) (1) Jaya, dimana data yang digunakan data penjualan
sebanyak 50 data. Output yang diharapkan adalah
dimana: menghasilkan 3 cluster yaitu (C1) data penjualan
D (i,j) = Jarak data ke i ke pusat clusterj paling laris, (C2) data penjualan yang laris, dan
= Data ke i pada atribut data ke k (C3) data penjualan kurang laris. Variabel atau
atribut digunakan dalam pengelompokan data
= Titik pusat ke j pada atribut ke k
penjualan ini terdiri dari Stok Awal, dan Terjual,
seperti yang terlihat pada Tabel 1.
4. Hitung kembali pusat cluster dengan
keanggotaan cluster yang sekarang. Pusat
Tabel 1. Sampel Data
clusteradalah rata-rata dari semua data/
objek dalam clustertertentu. Jika Nama Tipe Stok
No Terjual
dikehendaki bisa juga menggunakan Produk Kendaraan Awal
median dari cluster tersebut. Jadi rata-rata Bumper Fortuner
(mean) bukan satu-satunya ukuran yang 1 29 16
Depan 2010
bisa dipakai. Bumper Innova
5. Tugaskan lagi setiap objek memakai pusat 2 65 51
Depan 2010
cluster yang baru. Jika pusat cluster tidak Bumper Avanza
berubah lagi maka proses clustering selesai. 3 165 155
Depan 2012
Atau, kembali ke langkah nomor 3 sampai Bumper
pusat clustertidak berubah lagi 4 Rush 2012 36 14
Depan
Bumper Innova
Proses algoritma k-means dapat seperti dijabarkan 5 36 25
Belakang 2012
dalam flowchart berikut Bumper Fortuner
6 27 10
Belakang 2012
Bumper Avanza
7 21 12
Belakang 2010
Kap Avanza
8 38 23
Mesin 2012
Kaca Avanza
9 48 38
Depan 2010
10 Kaca Fortuner, 28 16

68
Jurnal Sistem Informasi Ilmu Komputer Prima (JUSIKOM PRIMA)
Vol. 2 No. 2, Maret 2019 e-ISSN :2580:2879

Depan Hilux 2012 Avanza


39 Spion LH 29 15
Kaca Rush 2010- 2010
11 35 23 Innova
Depan 2016 40 Spion LH 35 20
Kaca Avanza 2005-2012
12 22 10 Tabung Innova
Bagasi 2012 41 15 1
Kaca Innova Hawa 2012
13 20 13 Liner FR Innova
Bagasi 2012 42 30 21
Kaca Fortuner RH 2010
14 14 7 Liner FR Avanza
Bagasi 2012 43 29 11
Lampu Innova RH 2010
15 62 56 Liner FR Fortuner
Besar RH 2012-2014 44 20 7
Lampu Avanza RH 2012
16 70 59 Liner FR Innova
Besar RH 2012 45 30 26
Lampu G Fortuner LH 2010
17 25 11 Liner FR Avanza
Besar RH 2012 46 30 21
Lampu LH 2010
18 Rush 2012 12 4 Liner FR Fortuner
Besar RH 47 17 4
Lampu Innova LH 2012
19 28 16 Shock FR
Besar LH 2012-2014 48 Rush 2007 20 5
Lampu Avanza RH
20 90 74 Shock FR Avanza
Besar LH 2012 49 25 9
Lampu G Fortuner RH 2009
21 15 7 Shock FR
Besar LH 2012 50 Rush 2007 17 5
Lampu LH
22 Rush 2012 15 7
Besar LH
Lampu Innova 3.2 Penerapan K-Means Clustering
23 60 48 1. Langkah pertama menentukan jumlah
Stop RH 2012
Lampu Avanza cluster yang ingin dibentuk. Dalam
24 70 59 penelitian ini cluster yang akan dibentuk
Stop RH 2012
adalah sebanyak 3 cluster. Kemudian
Lampu Fortuner
25 16 11 tentukan titik pusat awal dari setiap cluster,
Stop RH 2012
dimana pusat awal ditentukan secara
Lampu RUSH
26 12 4 acak/random sebagai berikut.
Stop RH 2012
Lampu Innova
27 65 47 Table 2. Titik Pusat Awal Cluster
Stop LH 2012
Lampu Fortuner Cluster Stok Awal Terjual
28 20 12 cluster1
Stop LH 2012 2 65
Lampu Cluster2 5 6
29 Rush 2012 21 10
Stop LH
Cluster3 11 19
Foglamp Innova
30 25 6
RH 2012
2. Tempatkan semua data/ objek ke cluster
Foglamp Avanza
31 40 18 terdekat dan Hitung jarak dari data ke-1
LH 2012
terhadap pusat cluster
Grilld Innova
32 50 27
BUMPER 2012
Innova Cluster 1 = √( ) ( )
33 Radiator Bensin 15 3
2012 Cluster 2 = √( ) ( )
Avanza
34 Radiator 50 43
2009 Cluster 3 = √( ) ( )
35 Spion RH Rush 2012 35 12
Avanza
36 Spion RH 40 19 Jarak dari data ke-2 terhadap pusat cluster
2010
Innova Cluster 1 = √( )
37 Spion RH 50 33
2005-2012
38 Spion LH Rush 2012 18 4 Cluster 2 = √( ) ( )

69
Jurnal Sistem Informasi Ilmu Komputer Prima (JUSIKOM PRIMA)
Vol. 2 No. 2, Maret 2019 e-ISSN :2580:2879

Cluster 3 = √( ) 591 290 64 0 0 1


2.354 65 309 0 1 0
Berdasarkan hasil perhitungan jarak dari data ke- 79 1.058 544 1 0 0
1 terhadap pusat cluster di atas dapat disimpulkan 1.551 20 64 0 1 0
bahwa jarak data pertama yang paling dekat adalah 1.049 88 6 0 0 1
dengan cluster 3. Hasil perhitungan selengkapnya
untuk 50 data produk dapat di lihat pada tabel 3. 339 518 184 0 0 1
2.256 51 273 0 1 0
Tabel 3. Hasil Perhitungan Setiap Data Pada
1.332 29 31 0 1 0
Iterasi 1
Jarak Terdekat 991 100 - 0 0 1
Jarak Ke
Ke Cluster 2.550 101 381 0 1 0
935 114 6 0 0 1
C1 C2 C3 C1 C2 C3
1.636 13 87 0 1 0
1.261 38 22 0 0 1 1.981 20 184 0 1 0
- 1.649 991 1 0 0 660 239 41 0 0 1
10.916 20.885 18.355 1 0 0 935 114 6 0 0 1
1.398 29 37 0 1 0 2.257 50 274 0 1 0
705 216 26 0 0 1 2.161 40 240 0 1 0
1.719 12 108 0 1 0 1.804 13 131 0 1 0
1.565 6 78 0 1 0 2.164 37 243 0 1 0
811 166 12 0 0 1
3. Setelah semua data ditempat ke dalam
186 761 337 1 0 0 cluster yang terdekat, kemudian hitung
1.262 37 23 0 0 1 kembali pusat cluster yang baru
814 163 9 0 0 1 berdasarkan rata-rata angggota yang ada
pada cluster tersebut.
1.724 7 113 0 1 0
Pembangkitan ulang centroidbaru dihitung
1.489 8 64 0 1 0
dengan rumus sebagai berikut
1.987 18 190 0 1 0

28 2.071 1.323 1 0 0 (2)
69 2.358 1.556 1 0 0
Keterangan :
1.640 9 91 0 1 0 C=centroiddata
2.262 53 279 0 1 0 m = anggota data yang termasuk kedalam
centroidtertentu
1.262 37 23 0 0 1
n= jumlah data yang menjadi anggota
554 4.043 2.971 1 0 0 centroidtertentu.
1.986 17 189 0 1 0
Berdasarkan Tabel3, titik pusat cluster
1.986 17 189 0 1 0
baruuntuk parameter Stok Awal memiliki
14 1.413 809 1 0 0 10 anggota.:
69 2.358 1.556 1 0 0
C1 = (0 + 10.916+ 186 + 28 + 69 + 554 +
1.649 - 100 0 1 0 14 + 69 + 16 + 79) /10= 74.50
2.262 53 279 0 1 0
16 1.345 759 1 0 0 ClusterKedua (C2) memiliki 26 anggota
C2 = (1.398 + 1.719 + 1.565 + 1.724 +
1.566 5 79 0 1 0 1.489 + 1.987 + 1.64 + 2.262 + 1.986
1.725 6 114 0 1 0 + 1.986 + 1.649 + 2.262 + 1.566 +
2.065 34 206 0 1 0 1.725 + 2.065 + 2.354 + 1.551 + 2.256
+ 1.332 + 2.55 + 1.636 + 1.981 +
1.114 73 9 0 0 1

70
Jurnal Sistem Informasi Ilmu Komputer Prima (JUSIKOM PRIMA)
Vol. 2 No. 2, Maret 2019 e-ISSN :2580:2879

2.257 + 2.161 + 1.804 + 2.164) / 26 = 4.PENUTUP


20.81 4.1 Kesimpulan
1. Dengan adanya pengelompokan data ini,
ClusterKetiga (C3) memiliki 14 anggota pihak perusahaan dapat mengetahui barang
C3 = (1.261 + 705 + 811 + 1.262 + 814 + paling laris, laris dan tidak laris. Sehingga
1.262 + 1.114 + 591 + 1.049 + 339 + barang yang ada digudang tidak menumpuk.
991 + 935 + 660 + 935 ) / 14 = 35.64 2. Dari penelitian ini output yang dihasilkan
yaitu, barang paling laris sebanyak 8, barang
Ulangi perhitungan clusterbaru untuk yang laris sebanyak 26 dan kurang laris
paramater Terjual,sehingga hasil sebanyak 16.
perhitungan diperoleh titik pusat baru dari 3. Dengan adanya pengolahan data yang
setiap cluster dibawah ini. dilakukan diharapkan dapat memberikan
solusi kepada pihak perusahaan agar dapat
Table 4. Titik Pusat Baru Cluster mengetahui mana barang yang paling laris,
Cluster Stok Awal Terjual laris dan mana barang yang tidak laris.
cluster1 74.50 63
4.2 Saran
Cluster2 20.81 8.23 1. Untuk penelitian lebih lanjut dapat
Cluster3 35.64 21.71 menambah parameter atau variabel lain untuk
proses clustering.
4. Setelah didapatkan titik pusat yang baru 2. Untuk penelitian berikutnya data yang
dari setiap cluster, lakukan kembali dari digunakan lebih banyak lagi agar
langkah ketiga hingga titik pusat dari setiap menghasilkan data yang akurat.
clustertidak berubah lagi dan tidak ada lagi 3. Pada penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan
data yang berpindah dari satu cluster ke dengan metode lain untuk pengelompokkan
clusteryang lain. atau klasifikasi data.

3.4 Hasil
Berdasarkan hasil pengelompokan dari seluruh DAFTAR PUSTAKA
data menggunakan metode k-means clustering, [1] Zainul ArasZ, Sarjono,“Analisis Data Mining
didapatkan hasil akhir pengelompokan hingga iterasi Untuk Menentukan Kelompok Prioritas
ke-5, dimana titik pusat tidak lagi berubah dan tidak Penerima Bantuan Bedah Rumah
ada data yang berpindah antar cluster. Hasil cluster Menggunakan Metode Clustering K-Means
yang terbentuk dari setiap data tersebut dapat dilihat Vol 1 No. 2, pp 159-170, 2016.
pada tabel 4. [2] Fina Nasari, Surya Darma, “Penerapan K-
Means Clustering Pada Data Penerimaan
Tabel 5. Hasil Akhir Pengelompokkan Mahasiswa Baru”, 2015.
Nama [3] Aldi Nurzahputra, Much Aziz Muslim,
Data Barang
Cluster Miranita Khusniati,"Penerapan Algoritma
9, 10, 11, 12, 13, 14, 18, 27, K-Means Untuk ClusteringPenilaian Dosen
Cluster 1 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36 Berdasarkan Indeks Kepuasan
45, 46, 50 Mahasiswa",Vol. 16, No. 1, pp17-24,2017.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 16, 21, 22, [4] Totok Suprawoto, "Klasifikasi Data Mahasiswa
Cluster 2 23, 33, 40, 47, 51, 55, 56, 57, Menggunakan Metode K-Means Untuk
58, 59, 60 Menunjang Pemilihan Strategi Pemasaran"
15, 17, 19, 20, 24, 25, 26, 37, Vol. 1, No. 1, pp 12-16,2016.
Cluster 3 38, 39, 41, 42, 43, 44, 48, 49, [5] Khairul Ummi, "Analisa Data Mining Dalam
52, 53, 54 Penjualan Sparepart Mobil Dengan
Menggunakan Metode Algoritma Apriori"
Berdasarkan hasil dari cluster yang terbentuk Vol.8 No.3 pp 155-164,2015.
pada tabel 4 dapat dilihat bahwa hasil [6] Eva Rianti, "Data Mining Dalam Menentukan
pengelompokkan dari cluster diatas seperti terlihat Penjualan Kacamata Pada Optik Zal Laris
pada dibawah ini. Dan Tidak Laris Menggunakan Metode
Clustering" Vol. 4, No. 2, pp 267-283,2017.
Nama Cluster [7] EJohan Oscar Ong, "Implementasi Algoritma
Barang paling laris (C1) = 8 barang K-Means ClusteringUntuk Menentukan
Barang yang laris (C2) = 26 barang Strategi Marketing President University"
Barang kurang laris (C3) = 16 barang Vol. 12, No. 1,2013.

71
Jurnal Sistem Informasi Ilmu Komputer Prima (JUSIKOM PRIMA)
Vol. 2 No. 2, Maret 2019 e-ISSN :2580:2879

[8] Gunawan Abdillah, Firman Ananda Putra,


Faiza Renaldi, "Penerapan Data Mining
Pemakaian Air Pelanggan Untuk
Menentukan Klasifikasi Potensi Pemakaian
Air Pelanggan BaruDi Pdam Tirta Raharja
Menggunakan Algoritma K-Means",2016.
[9] Oyelade, O. J, Oladipupo, O. O, Obagbuwa, I.
C, "Application of K-Means Clustering
Algorithm for Prediction of Students’
Academic Performance",Vol. 7, No. 1, pp
292-295, 2010.
[10] Unnati R. Raval, Chaita Jani, "Implementing &
Improvisation ofK-means Clustering
Algorithm",Vol. 5, Issue. 5, pp 191-
203,2016.

72

Anda mungkin juga menyukai