Anda di halaman 1dari 7

MENGGAGAS TERWUJUDNYA

KONSEP KAMPUS KONSERVASI SEBAGAI PERWUJUDAN


UNMER MADIUN SEBAGAI GREEN CAMPUS GREEN LEARNING
Oleh : Sigit Sapto Nugroho, SH, M.Hum1

A. Pendahuluan
Di era globalisasi ini,
kondisi lingkungan hidup di
bumi semakin lama semakin
memprihatinkan. Banyak
sekali masalah-masalah yang
muncul akibat kerusakan
alam, seperti polusi, tanah
longsor, banjir, dan terjadi
kerusakan paling besar yaitu pemanasan global (global warming). Begitu pula
dengan apa perkembangan yang terjadi saat ini berpengaruh terhadap
perkembangan moral bangsa Indonesia yang semakin terkikis oleh dampak
adanya perkembangan globalisasi, termasuk semakin tidak pedulinya
masyarakat akan kelestarian lingkungan hidup.
Guna mewujudkan pembangunan yang berwawasan pada lingkungan
hidup yang mengedepankan pada pelestarian dan perlindungan terhadap
lingkungan hidup salah satu upaya yaitu melalui konservasi.
Konservasi adalah upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan
atau melindungi alam. Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara
harfiah, konservasi berasal dari Bahasa Inggris, “conservation” yang artinya
pelestarian atau perlindungan. Sedangkan menurut ilmu lingkungan konservasi
adalah :

1
Dosen Hukum Sumber Daya Alam Fakultas Hukum Universitas Merdeka Madiun

1
1. Upaya efisiensi dari penggunaan energy, produksi, transmisi, atau
distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energy dipihak lain
menyediakan jasa yang sama tingkatnya.
2. Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan
dan sumber daya alam (fisik) pengelolaan terhadap kuantitas tertentu
yang stabil sepanjang reaksi kimia atau transformasi fisik.
3. Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan dan,
4. Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola,
sementara keanekaragaman genetik dari spesies dapat berlangsung
dengan mempertahankan lingkungan alaminya.
Dalam pengertian sederhana, secara umum konservasi merupakan
upaya untuk melestarikan atau melindungi alam beserta keanekaragaman
hayati yang ada di dalamnya (Marsono, 2007). Konservasi dalam hal ini
memang menjaga, namun tidak dapat diartikan bahwa kawasan konservasi
tidak dapat dikelola atau disentuh karena konservasi berbeda dengan
preservasi. Kawasan konservasi masih dapat dikembangkan, namun dengan
batasan- batasan yaitu tidak sampai mengganggu keanekaragaman hayati
yang ada di dalamnya.
Kampus sebagai lembaga ilmiah yang mencetak generasi intelektual
diharapkan mampu sebagai agen perubahan dalam masyarakat guna
mewujudkan masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
tetapi tetap harus mengedepankan pada masyarakat yang bermartabat dan
peduli terhadap lingkungan hidup.
Universitas Merdeka Madiun yang telah mencanangkan slogan
“Green Campus Green Learning” dituntut untuk mewujudkan kepedulian
terhadap pembangunan sumberdaya manusia intelektual yang berwawasan
lingkungan hidup,yang peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup termasuk
pula mewujudkan proses pembelajaran dan suasana akademik yang sejuk
sebagaimana slogan Green Learning. Untuk itu penulis mempunyai gagasan
adanya “Konsep Kampus Konservasi sebagai perwujudan Unmer Madiun
sebagai Green Campus Green Learning”

2
B. Konsep Kampus Konservasi Unmer Madiun sebagai Perwujudan Green
Campus Green Learning.
Salah satu bentuk penerapan pembangunan berkelanjutan dapat
dilakukan pada tingkat kawasan, yang lebih kepada kawasan pendidikan
atau lebih tepatnya kawasan kampus. Perguruan tinggi merupakan tempat di
mana para terpelajar dan terdidik yang didewasakan agar dapat memberi solusi
dalam suatu permasalahan bangsa. Tingkat kemajuan suatu negara dapat
dilihat dari kualitas perguruan tingginya. Oleh karena itu, sudah seharusnya
sebuah perguruan tinggi menjadi ujung tombak terdepan dalam menyelesaikan
suatu permasalahan bangsa, termasuk permasalahan lingkungan. Tidak jarang
kampus-kampus sekarang ini sering kali terlihat mengusung atau mengadopsi
konsep- konsep pembangunan berkelanjutan dalam visi misi kampusnya
dengan berbagai alasan tertentu. Meski demikian memang sudah seharusnya
perguruan tinggi dapat memberikan contoh atau menunjukkan pemikiran yang
lebih baik terhadap tanggung jawab manusia terhadap kondisi lingkungannya
dengan mengadopsi pendekatan berkelanjutan. Menurut Thomashow
sebagaimana dikutip Ruby Pramesty dan Nanny Yuliastuti (2013), kampus
berkelanjutan adalah kampus yang menerapkan visi kawasan ekologis
dengan teknologi, karakter, komunitas, program, yang menciptakan dan
membentuk gaya hidup ramah lingkungan pada orang-orang yang menjadi
bagian dari kampus tersebut.
Ide gagasan konsep kampus konservasi pada awalnya terinspirasi dari
hasil penelitian penulis yang mendapatkan hibah dari Dikti dalam Penelitian
Dosen Pemula tahun 2014 yang mengambil judul penelitian : “ Model
Pengembangan Desa Konservasi berbasis Pendayaan Potensi Lokal Di
Kawasan Lereng Gunung Wilis Kabupaten Madiun Jawa Timur”. Di mana dari
hasil penelitian tersebut bertujuan menciptakan dan meningkatkan kapasitas
masyarakat guna mengurangi ketergantungan terhadap kawasan konservasi

3
dan berdampak positif terhadap perlindungan, pengawetan serta pemanfaatan
kawasan lindung Lereng Gunung Wilis Kabupaten Madiun Jawa Timur.
Berangkat dari gagasan tersebut tentunya perwujudan konsep kampus
konservasi tidaklah sesuatu yang mustahil untuk dapat diwujudkan dalam
lingkungan kampus Universitas Merdeka Madiun, karena sebagaimana hasil
penelitian penulis adanya hambatan atau kendala yang terjadi di sebabkan
adanya kurang kesadaran masyarakat untuk melaksanakan model desa
konservasi karena minimnya kemampuan sumberdaya manusia. Sedangkan
masyarakat kampus yang merupakan masyarakat ilmiah yang kaya akan
kemampuan sumber daya manusia tentunya akan lebih mudah untuk
memujudkan konsep kampus konservasi di Universitas Merdeka Madiun.
Konsep Kampus Konservasi adalah suatu konsep di mana masyarakat
kampus dituntut untuk memiliki kepedulian akan kelestarian lingkungan hidup
khususnya dalam mewujudkan green kampus (istilah jawa : Ijo Royo-royo),
dengan tetap menjaga kelestarian tumbuhan maupun binatang atau satwa yang
ada dilingkungan kampus. Kepedulian tersebut tidak hanya bersifat ceremonial
yang hanya diwujudkan dalam slogan-slogan peduli lingkungan hidup tetapi
juga adanya suatu kebijakan yang mendukung terwujudnya gagasan Kampus
Konservasi Unmer Madiun sebagai Green Campus Green Learning, bukan
sebaliknya di mana kampus mempunyai slogan green campus tetapi kebijakan
kampus justru tidak berpihak pada terwujudnya kampus yang hijau dan kampus
yang sejuk.
Sebagai suatu bentuk koreksi dan keprihatinan penulis sebagai
pemerhati lingkungan hidup terhadap kebijakan kampus Universitas Merdeka
Madiun di mana pada tahun yang lalu kampus yang dulunya sejuk berubah
menjadi kampus yang sangat panas karena adanya kebijakan kampus yang
melakukan penebangan pohon-pohon dilingkungan kampus yang tidak
terkendali dengan berbagai alasan untuk penataan. Padahal kalau mau
diperhatikan dengan seksama kebijakan tersebut sama sekali tidak mendukung
program green campus yang di telah dicanangkan dan justru telah merusak
habitat ekosistem makluk hidup yang dilingkungan kampus(seperti beberapa

4
burung yang ada, tanaman dsb). Kalau kita mau berkaca pada kampus lain
seperti Universitas Indonesia yang berupaya menyelamatkan pohon Baobab
(Asem Buto) dari kepunahan dengan biaya yang tinggi.(diakses dari
Alamendah”s Blog).
Berangkat dari hal-hal di atas maka penulis memiliki gagasan untuk
mewujudkan Konsep Kampus Konservasi sebagai perwujudan Unmer Madiun
sebagai Green Campus Green Learning, karena kalau di lihat dari sisi
lingkungan hidup yang ada di kawasan kampus Unmer Madiun, yang memiliki
areal kampus yang luas dan memiliki hutan kampus sangat mungkin sekali
untuk diwujudkan karena sangat singkron dengan slogan yang dicanangkan
untuk itu pula guna mewujudkan konsep tersebut harus di buatkan kebijakan
yang mendukung (Peraturan Rektor) agar memunyai landasan hukum yang
kuat dan dapat dilaksanakan masyarakat kampus Universitas Merdeka Madiun.
Konservasi dalam hal ini dimaknai sebagai penjagaan atas apa yang
sudah dimiliki secara bijaksana dengan tidak menutup kemungkinan adanya
evolusi kultural dengan tetap menjaga kelestarian alam sekitar. Langkah yang
dilakukan adalah penyelamatan keanekaragaman hayati dari pengurangan
atau kepunahan. Manfaat utama keanekaragaman hayati adalah fungsi ekologis
dan fungsi produktif. Fungsi ekologis keanekaragaman hayati sangat penting
untuk menjaga keseimbangan alam, yang berpengaruh pada kehidupan
manusia. Fungsi ekologis ini harus dikonservasi.
Dengan adanya Kampus Konservasi, Universitas Merdeka Madiun
harus bertekad untuk selalu menjunjung tinggi prinsip perlindungan,
pengawetan, pemanfaatan, dan pengembangan secara lestari terhadap sumber
daya alam yang ada di kawasan kampus. Universitas Merdeka Madiun juga
menempatkan konservasi sebagai wujud tridarma perguruan tinggi, yakni
pendidikan,penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagaimana juga
visi Misi yang dimiliki Fakultas Hukum yaitu berorientasi pada pelestarian
Sumber Daya Alam dengan menghasilkan sarjana dibidang hukum bisnis dan
sumberdaya alam yang tangguh, professional, berkarakter dan inovatif.

5
Adapun upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan
Konsen Kampus Konservasi Unmer Madiun sebagai Green Campus, Green
Learning antara lain :
1. Membuat kebijakan yang terkait dengan Kampus Konservasi antara lain
mewujudkan gerakan penanaman pohon (go green), hemat energi,
pelestarian tanaman, pelestarian satwa, dilingkungan kampus, larangan
perburuan,sanksi perusak lingkungan dll.
2. Membuat kebijakan kawasan bebas polusi (free pollution), kawasan anti
rokok dll.
3. Pembuatan taman-taman kampus dan kawasan parkir terpadu.
4. Pembuatan daur ulang (recycle) sampah dan pemanfaatan sampah
organik untuk pupuk,dll.
5. Memupuk kesadaran peduli lingkungan hidup dari seluruh civitas
akademika kampus. (Kesadaran dimulai dari diri sendiri)
Upaya-upaya tersebut bertujuan agar alam sekitar kampus tetap
terlihat hidup dan terjaga di tengah perkembangan zaman, dan untuk membuat
lingkungan tetap terjaga tentunya serta membuat suasanya kampus menjadi
Back To Nature, yang tentunya dapat membuat rasa nyaman dan sejuk dalam
proses pembelajaran sehingga suasana akademik dapat berlangsung dengan
suasana alam yang tentunya dapat menunjang keberhasilan studi mahasiswa.

C. Kesimpulan
Guna mewujudkan mewujudkan konsep kampus konservasi seperti
halnya kampus ramah lingkungan, eko kampus, kampus berkelanjutan, atau
istilah-istilah lainnya yang sebenarnya memiliki prinsip yang sama, yaitu
berwawasan lingkungan, maka perlu didukung oleh setiap civitas akademika
yang ada di dalamnya. Merujuk pada hal di atas maka kampus konservasi
adalah sebuah kampus yang dalam pelaksanaannya sebagai tempat aktivitas
pendidikan berlangsung tetap mengacu pada prinsip perlindungan, pengawetan,
dan pemanfaatan secara lestari, sumber daya alam dan berwawasan lingkungan
hidup. Pada dasarnya kampus konservasi merupakan bentuk turunan dari

6
konsep kampus berkelanjutan. Intinya kampus konservasi yang mengacu pada
asas pembangunan berkelanjutan berarti kampus tersebut harus dapat
menyelaraskan aspek lingkungan, sosial, ekonomi dan edukasi sehingga
tercipta kampus yang ramah lingkungan tapi tetap produktif dengan suasana
kampus yang nyaman dan sejuk untuk beraktivitas.

Daftar Pustaka

Marsono, Djoko. 2007. Pengelolaan Kawasan Konservasi. Yogyakarta: UGM

Nugroho, Sigit Sapto, 2012, Materi Hukum Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati Dan Ekosistemnya, Fakultas Hukum Universitas Merdeka Madiun,
Tidak dipublikasikan.

_________, 2014, Model Pengembangan Desa Konservasi Berbasis


Pendayagunaan Potensi Lokal Dikawasan Lereng Gunung Wilis
Kabupaten Madiun Jawa Timur, Laporan Hasil Penelitian Dosen Pemula.

Internet :

Alamendah.files.wordpress.com, diakses tanggal 29 November 2014, Pukul


23.40WIB
Jurnal Teknik P WK Volume 2 Nomor 1 2013, dalam http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/pwk, diakses tanggal 29 November 2014, Pukul
23.44 WIB.

http://id.wikipedia.org/wiki/konservasi diakses tanggal 29 November 2014,


Pukul 23.46 WIB

Anda mungkin juga menyukai