Anda di halaman 1dari 14

Makalah Kewarganegaraan

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dalam Mengisi


Kemerdekaan

Oleh:

1. Ainur Risma Miftakhul M. (19025010101)

2. Anisa Rizki Amalia (19025010109)

3. Riza Alifia Zein (19025010118)

4. Daffa Novendra Aditama (19025010124)

Jurusan Agroteknologi C Fakultas Pertanian, Kelompok 9

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur

2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, serta
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “Meningkatkan Kualitas
Pendidikan Dalam Mengisi Kemerdekaan” ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan
tepat pada waktunya tanpa ada halangan apapun.

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas


Kewarganegaraan. Dengan penuh kesadaran penulis mengakui bahwa dalam menyelesaikan
laporan ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas terselesaikannya
penulisan makalah ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Allah SWT karena telah memberikan penulis kemudahan dalam penulisan makalah
ini sehingga dapat terselesaikan tanpa ada halangan apapun.
2. Ir. Sutojo, MM selaku dosen Kewarganegaraan yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini sehingga terselesaikan sesuai
dengan rencana.

Dalam penyusunan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin akan tetapi
penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan sedikitnya
pengalaman penulis, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna dari
semua pihak yang telah membaca makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca dan
masyarakat pada umumnya.

Surabaya, 15 Februari 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemerdekaan merupakan sebuah tonggak bahwa suatu Negara telah berhasil untuk
mengatur negaranya sendiri diluar kendali kolonialisme. Indonesia telah merdeka selama
74 tahun. Indonesia telah melalui berbagai tantangan hingga sampai saat ini. Indonesia
telah melewati tantangan dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Salah satu upaya
untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah melalui pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu hak dasar bagi seluruh warga Negara Indonesia. Hal
tersebut tertuang pada konstitusi dasar tertulis Indonesia pada pasal 28C yang mengaskan
bahwa bahwa setiap orang berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia. Selanjutnya terkait hak dan kewajiban pendidikan bagi
warga Negara dapat dilihat pada pasal 31 ayat 1 yang berisi bahwa setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan.

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk memperoleh kemajuan hidup
diberbagai bidang. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan
Nasional, pasal 1 ayat (1) dan (2), mengemukakan bahwa :
(1) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, keerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara; dan
(2) Pendidikan nasional adalah penndidikan yang berdasarkan nilai agama,
kebudayaan nasional indonesia, dan tanggapan terhadap tuntutan perubahan
zaman.
Pondasi pendidikan yang kokoh dan tepat, akan dapat diwujudkan cita-cita mulia
suatu bangsa dalam berbagai sektor dan apek kehidupan termasuk kedisiplinan, etos kerja,
nilai, dan moral suatu bangsa. Keberhasilan pendidikan merupakan landasan bagi
perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat. Pendidikan adalah kata kunci dalam
mengembangkan pengetahuan dan kualitas kemampuan masyarakat. Ini artinya pendidikan
merupakan kunci utama dalam meningkatkan kualitas suatu bangsa. Dukungan terhadap
pentingnya kontribusi pendidikan dalam membangun bangsa Indonesia sebagai bangsa yang
besar di antara negara-negara di dunia ini, sesungguhnya telah tertuang di dalam Undang-
Undang Dasar (UUD) 1945, yang mengamanatkan bahwa, pendidikan merupakan hak dan
kewajiban bagi seluruh warga Indonesia. Oleh karena itu, maka pendidikan harus menjadi
prioritas utama dalam proses keseluruhan pembangunan nasional guna mengisi kemerdekaan
Indonesia dengan hal yang positif.

1.2 Tujuan
 Pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
 Kontribusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas bangsa Indonesia
 Kualitas pendidikan di Indonesia
 Peran mahasiswa untuk pendidikan di Indonesia
BAB II
PERMASALAHAN

2.1 Apa pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?


2.2 Apa kontribusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas bangsa Indonesia?
2.3 Bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia?
2.4 Bagaimana peran mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

Pendidikan penting bagi siapa saja bukan hanya anak-anak namun semua orang juga
membutuhkan pendidikan. Pendidikan bisa didapatkan di bangku sekolah maupun di
organisasi pendidikan non formal lainnya. Apapun pendidikan yang ditempuh pada dasarnya
merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu
dan mengerti. Mutu pendidikan sangat tergantung dari program pendidikan yang
dilaksanakan. Bukan hanya itu pendidikan bermutu bisa didapatkan bila tenaga pengajar
benar-benar bisa melaksanakan program pendidikan dengan baik. Agar Negara kita tidak
kalah dengan Negara tetangga tentu saja pemerintah harus meningkatkan mutu pendidikan
yang ada. Pendidikan di Indonesia masih tergolong menengah kebawah karena sistem dan
sarana yang kurang memadai.

Mutu pendidikan yang baik akan melahirkan generasi muda yang baik pula. Bila generasi
muda memiliki pendidikan yang baik mereka bisa membangun negara dengan baik pula dan
tidak ketinggalan zaman. Pendidikan sangat diperlukan untuk kemajuan suatu bangsa. Bila
bangsa kita memiliki mutu pendidikan yang baik, perekonomian dan segala aspek
pemerintahan bisa dijalankan dengan baik pula namun bila generasi penerus pendidikannya
kurang Negara kita bisa dijajah lagi oleh bangsa lain. Pendidikan di Indonesia bisa ditempuh
dengan tiga cara yaitu pendidikan formal, nonformal maupun informal. Pendidikan formal
mencakup pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal bisa di
dapatkan di sekolah yang sudah dibangun oleh pemerintah. Pendidikan Tinggi adalah jalur
pendidikan lanjutan dari sekolah menengah ke perguruan tinggi. Pendidikan tinggi ini sangat
penting untuk mematangkan ilmu yang didapat sebelumnya.

Selain pendidikan formal, mutu pendidikan nonformal juga harus ditingkatkan karena
jalur pendidikan ini disediakan bagi mereka yang ingin mematangkan pendidikan sebelumnya
agar mereka bisa bekerja sesuai dengan bidangnya. Pendidikan ini untuk mengembangkan
kemampuan pada peserta didik agar bisa bekerja dengan profesional nantinya. Beberapa
pendidikan tersebut masih perlu ditingkatkan sehingga pemerintah harus bisa meningkatkan
mutu pendidikan di negara ini.
3.2 Kontribusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas bangsa Indonesia

Mengacu pada laporan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) 2004, tingkat


kesejahteraan masyarakat Indonesia diukur dari indikator kesehatan, pendidikan, dan
ekonomi jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara. Indeks
Pembangunan Manusia (HDI) Indonesia berada pada peringkat 111 dari 175 negara, jauh di
bawah Singapura (25), Brunai Darussalam (33), Malaysia (58), Thailand (76), dan Filipina
(85). Indikator pendidikan dalam komponen HDI memang tidak serta merta mencerminkan
posisi pendidikan suatu negara karena ukuranukurannya yang bersifat kuantitatif. Namun
melalui ukuran-ukuran tersebut kita dapat melihat bahwa, pendidikan di Indonesia secara
makro sesungguhnya masih berada pada posisi tertinggal.

Disadari bahwa di era tahun 1950-an semua lulusan perguruan tinggi langsung
mendapatkan pekerjaan yang layak. Pasalnya, jumlah lulusan dan pasar tenaga ahli masih
menguntungkan alumni perguruan tinggi. Kemudian, di era 1980-an, pasar tenaga kerja mulai
selektif dan bervariasi. Untuk itu lulusan lembaga pendidikan tinggi tersebut harus
menambah kemampuannya, semisal mengetik. Selanjutnya ada tuntutan menguasai bahasa
Inggris dan Mandarin. Sekarang ini tuntutan makin ketat. Semua alumni perguruan tinggi
harus menguasai sejumlah bahasa asing, teknologi informasi, pengetahuan teknologi tepat
guna, serta menguasai perkembangan yang terjadi di dunia internasional. Semua tuntutan itu
harus dipenuhi oleh institusi pendidikan tinggi, karena mereka berkepentingan menghasilkan
lulusan yang berkemampuan optimal dan sanggup bersaing di era global nanti (A Malik
Fadjar, dalam Media Indonesia 6 September 2004).

Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas bangsa Indonesia masih di pandang


sebelah mata oleh pihak-pihak pengambil keputusan, terutama pemerintah sebagai pengayom
masyarakat. Padahal sejarah membuktikan bahwa negara-negara maju seperti Inggris, Rusia,
Jepang, Cina, dan juga India menjadi maju karena negara-negara tersebut membangun
pondasi pembangunannya melalui sektor pendidikan. Mereka membangun sistem pendidikan
yang berkualitas. Cina dan India sekarang telah menjadi negara besar yang tumbuh
berkembang setelah kualitas sumber daya manusianya maju (Muhammad Surya dalam
Pikiran Rakyat 28 Juni 2003). Pada sisi lain, bidang pendidikan di Indonesia menunjukkan,
profesi guru dan dosen belum mendapatkan penghargaan yang baik. Padahal profesi guru dan
dosen harus menjadi profesi yang bergengsi seperti di Jerman.

Dengan berbagai krisis yang melanda bangsa ini, pendidikan belum mampu berfungsi
sebagaimana mestinya dalam mendukung kualitas bangsa Indonesia yang terpuruk. Lulusan
dari lembaga pendidikan di Indonesia juga kurang relevan dengan kebutuhan tenaga yang
diperlukan, sehingga hasilnya kurang efektif dan mendorong terjadinya pengangguran
intelektual. Ada dua hal yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah mutu pendidikan
yang masih rendah di Indonesia, yaitu pertama, adalah revitalisasi budaya bangsa. Artinya
bangsa ini harus kembali berpedoman kepada pembukaan UUD 1945, bahwa pendidikan
adalah upaya utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang berbudaya, yang beriman
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki semangat juang yang tinggi dan memiliki
kreativitas pribadi yang terpuji. Kedua adalah manajemen pendidikan, dimana sistem
pendidikan nasional yang disempurnakan dan disahkan pada 2003, implementasinya harus
dilakukan dengan manajemen yang proporsional dan profesional, baik ditingkat makro
maupun mikro.

Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu, dalam
arti kualitas bangsa yang baik. Sebaliknya rendahnya mutu pendidikan pada suatu negara
menyebabkan lemahnya mutu sumber daya manusia negara tersebut. Ini artinya, tidak
mungkin kita mengharapkan untuk menjadi negara dengan sumber daya manusia unggul
tanpa didukung oleh sistem pendidikan yang bermutu baik. Negara-negara maju di dunia ini
telah membuktikan bahwa, pendidikan memainkan peran kunci dalam mencerdaskan
bangsanya, sehingga mereka menjadi bangsa yang maju dan besar. Karena itu sesungguhnya
dapat dipahami jika keberpihakan pemerintah sangat penting dalam menumbuh-kembangkan
sistem pendidikan yang berorientasi pada kualitas. Selain pemerintah, para pengelola
pendidikan termasuk swasta, dan masyarakat juga memainkan peran yang penting.
Keterpaduan dari berbagai pihak tersebut sangat dibutuhkan dalam mengupayakan dan
mengoptimalkan secara nyata kontribusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas bangsa ini.

3.3 Bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia?

Persoalan pendidikan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, bukan lagi hanya
mengupayakan pendidikan yang dapat diakses (accessible) oleh setiap warga negaranya,
tetapi juga membenahi kualitas pendidikannya (Gaol, 2018), karena kualitas pendidikan
menentukan kualitas sumber daya manusia, yang berkorelasi dengan peradaban bangsa
Indonesia di masa mendatang. Berdasarkan data Global Human Capital Report yang
diterbitkan World Economic Forum pada tahun 2017, peringkat Indonesia dalam bidang
pendidikan menempati peringkat 65 dari 130 negara. Pada posisi tersebut, Indonesia masih
jauh tertinggal dari negara-negara anggota ASEAN, misalnya Singapura yang berada pada
urutan 12, Malaysia pada urutan 33, Thailand pada urutan 40 dan Filipina pada urutan ke 50
(Gaol, 2018).

Capaian kemampuan literasi membaca, numerasi, dan sains anak Indonesia masih rendah
(Adzkia, 2018). Hal tersebut diantaranya didukung oleh pencapaian hasil INAP, PISA, dan
TIMSS. Data INAP Balitbang Kemendikbud yang dilakukan pada tahun 2016 menunjukkan
bahwa pencapaian siswa dominan pada kategori kurang. Secara berturut-turut persentase
penguasaan matematika, membaca dan sains yang termasuk dalam kategori kurang secara
berturutturut sebesar 77,13%, 44,83% dan 73,61%. Sementara yang termasuk dalam kategori
baik adalah 2,29%, 6,06%, dan 1,01%. Sisanya, berada dalam kategori cukup ("Hasil
Indonesian National Assesment Programme (INAP)", 2016). Secara global hasil PISA 2015
memposisikan Indonesia pada urutan ke 62 dari 70 negara (OECD, 2016:4). Sementara hasil
TIMSS 2015, Indonesia berada di urutan 44 dari 49 negara dalam kemampuan matematika
(Mullis, Martin, Foy, & Arora, 2015: 12) dan berada pada posisi ke 44 dari 47 negara dalam
kemampuan sains (Martin, Mullis, Foy, & Hooper, 2015: 12). Rendahnya pencapaian prestasi
siswa menunjukkan bahwa kinerja guru masih perlu diperbaiki. Selain itu, data UNESCO
dalam Global Education Monitoring (GEM) Report 2016, mutu pendidikan di Indonesia
hanya menempati peringkat ke-10 dari 14 negara berkembang (Yunus, 2018).

3.4 Peran mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia


Sebagai mahasiswa saat ini untuk mengisi kemerdekaan Indonesia ialah dengan cara
mengamalkanTri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengembangan, dan pengabdian masyarakat.
a) Pendidikan dan Pengajaran
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu tools yang sangat penting untuk masa depan
kemerdekaan Indonesia, di Indonesia yang kita ketahui sangat kurang akan
pendidikan, terutama didaerah perbatasan, dimana mahasiswa dibutuhkan untuk
memberikan pendidikan dan pengajaran kepada orang-orang yang tidak memiliki
kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan. Hal ini sama dengan
pengabdian masyarakat yang akan dibahas di poin ketiga dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi, pendidikan dan pengajaran tentunya tidak hanya di dapatkan di bangku kuliah
saja, tetapi bisa meningkatkan soft skill dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang
terdapat di kampus maupun di luar kampus yang bertema kemerdekaan. Pendidikan
dan pengajaran sangat penting untuk dimiliki setiap mahasiswa, bahkan bukan hanya
mahasiswa yang wajib untuk memiliki pendidikan, tetapi untuk semua orang.
Indonesia harus tetap bertahan dengan status kemerdekaannya. Oleh karena itu
perlunya orang yang memiliki pendidikan untuk menciptakan inovasi-inovasi baru
untuk mengembangkan SDA yang terdapat di Indonesia. Sesungguhnya memajukan
sektor SDM lebih penting, karena aset terbesar disuatu negara bukanlah sumber daya
alamnya, melainkan sumberdaya manusiannya, oleh karena itu, untuk mengisi
kemerdekaan, penyebaran secara luas pendidikan dengancara apapun sangat penting.

b) Penelitian dan Pengembangan


Penelitian dan pengembangan ini adalah lanjutan dari pendidikan dan pengajaran
yang dimana pendidikan yang ada dimanfaatkan dalam penelitian permasalahan-
permasalahan yang terdapat di Indonesia. Kegiatan untuk mengisi kemerdekaan
dalam bidang ini adalah menyelesaikan permasalahan yang ada dengan lebih cerdas,
kreatif, kritis, dan memiliki ide-ide segar untuk membangun Indonesia. Untuk
mengisi kemerdekaan Indonesia sebagai mahasiswa sudah harusnya memberikan aksi
berupa pengembangan yang menimbulkan dampak positif dan bisa dirasakan oleh
masyarakat umum. Banyak sekali cara pengembangan yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa, salah satunya adalah mendukung produk dalam negeri, menuangkan ide-
ide dalam produk Indonesia dapat memperkenalkan negara ciri khas Indonesia kepada
negara lainnya. Mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia adalah kegiatan
merupakan hal yang bisa kita lakukan sebagaimahasiswa untuk mengisi kemerdekaan
Indonesia.

c) Pengabdian Masyarakat
Pengabdian masyarakat adalah kegiatan yang harus dan pasti dilakukan oleh
mahasiswa, yang dimana serangkaian kegiatan ini bertujuan untuk melatih mahasiswa
untuk berinteraksi dengan masyarakat secara langsung, selain kegiatan ini untuk
mengisi kemerdekaan, kegiatan ini termasuk salah satu yang tidak terlepas dari dua
poin sebelumnya yaitu pendidikan dan pengajaran serta penelitian dan
pengembangan. Hal ini dikarenakan rangkaian kegiatan tersebut tentunya
berhubungan langsung dengan masyarakat. Kegiatan ini memiliki dua sisi yang
positif, untuk masyarakat dan untuk mahasiswa yang melakuakan, dimana masyarakat
mendapatkan output dari kegiatan yang dilakukan dan mahasiswa sendiri
mendapatakan pengalaman sestadapat meningkatkan soft skill. Berdasarkan Tri
Dharma Perguruan Tinggi merupakan sesuatu yang berhubungan satu sama lain, yang
dimana Mahasiswa memiliki peran besar dalam mengisi Kemerdekaan Indonesia
sesuai dengan perandan tanggung jawabnya.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4. 1 Kesimpulan

Mutu pendidikan yang baik akan melahirkan generasi muda yang baik pula. Bila generasi
muda memiliki pendidikan yang baik mereka bisa membangun negara dengan baik pula dan
tidak ketinggalan zaman. Pendidikan sangat diperlukan untuk kemajuan suatu bangsa. Bila
bangsa kita memiliki mutu pendidikan yang baik, perekonomian dan segala aspek
pemerintahan bisa dijalankan dengan baik pula namun bila generasi penerus pendidikannya
kurang Negara kita bisa dijajah lagi oleh bangsa lain. Ada dua hal yang harus dilakukan
untuk mengatasi masalah mutu pendidikan yang masih rendah di Indonesia, yaitu pertama,
adalah revitalisasi budaya bangsa dan yang kedua adalah manajemen pendidikan.

4. 2 Saran

Pemerintah dan lembaga-lembaga tinggi negara hendaknya lebih memperhatikan lagi


permasalahan pendidikan di Indonesia. Meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan di
Indonesia merupakan tanggung jawab semua warga negara.
DAFTAR PUSTAKA

Adzkia, A. (2018, Oktober 20). Kualitas Pendidikan Anak Indonesia Memprihatinkan.


Diakses dari https://beritagar.id/artikel/berita/kualitaspendidikan-anak-indonesia-
memprihatinkan, pada 15 Februari 2020

Fadjar, A. Malik. 2004. “Pendidikan Mahal Konsekuensi Logis di Era Global”. Dalam Media
Indonesia 6 September. Jakarta: PT. Citra Media Nusa Purnama.

Gaol, N.T.L. Membenahi kualitas pendidikan Indonesia. Diakses dari


http://harian.analisadaily.com/opini/news/membenahikualitaspendidikanindonesia/54
5175/2018/04/26, pada 15 Februari 2020.

Martin, M. O., Mullis, I. V. S., Foy, P., & Hooper, M. (2015). TIMSS 2015 International
Results In Science. TIMSS & PIRLS International Study Center Lynch School of
Education, Boston College. Diakses dari http://timss2015.org/ download-center/, pada
15 Februari 2020.

Masdarna. 2016. Peningkatan kualitas pendidikan melalui profesionalisme guru dan


implementasi manajemen berbasis sekolah. Jurnal penelitian guru Indonesia Vol I
No.1.

Muhardi. 2004. Kontribusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas bangsa indonesia.


Naskah juara lomba harapan I LKTI Dosen TA 2004/2005, Vol XX, No.4.

Mullis, I. V. S., Martin, M. O., Foy, P., & Arora, A. (2015). TIMSS 2015 International
Results in Mathematics. TIMSS & PIRLS International Study Center Lynch School of
Education, Boston College. Diakses dari https://doi.org/10.1002/yd.20038, pada 15
Februari 2020.

OECD. (2016). Programme International Student Assessment (PISA), Country Note - Result
from PISA 2015.

Rachmawati, mega. 2013. Meningkatkan pemahaman siswa tentang perjuangan bangsa


indonesia secara diplomasi melalui teknik simulasi di sekolah dasar. Universitas
pendidikan indonesia.

Rinardi, haryono. 2017. Proklamasi 17 agustus 1945: revolusi politik bangsa indonesia.
Jurnal sejarah citra lekha, Vol II, No.1, hlm 143-150.

Surya, Mohamad. 2004. “Pendidikan Murah, Mungkinkah?” Dalam Pikiran Rakyat 5 Juni.
Bandung: PT. Percetakan Offset GRANESIA.

Yunus, S. (2018). Guru atau Kurikulum; Titik Urgen Kualitas Pendidikan Indonesia? Diakses
Dari https://kumparan.com/syarif-yunus/guru-ataukurikulum-titik-urgen-kualitas-
pendidikanindonesia, pada 15 Februari 2020.

Anda mungkin juga menyukai