Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS PADA Tn. A.

R
DENGAN DIABETES MELLITUS + GANGGREN

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. A.R
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Kawin
Pekerjaan : Pensiunan POLRI
Pendidikan : SMA
Bahasa yang digunakan : Banjar / Indonesia
Alamat : Jl. Intan Sari No. 123 Banjarbaru
Diagnosa Medis : DM + Gangren
Keluhan utama : Adanya gangren pada kaki kiri
Upaya yang telah dilakukan : Pasien pernah dirawat RSUD Barabai
± 1 minggu
Terapi / Operasi yang dilakukan : Di RSUD Barabai pasien sudah
dilakukan operasi pemotongan ibu
jari kaki kiri
II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. F
Umur : 51 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Intan Sari No. 123 Banjarbaru
Hubungan dengan klien : Isteri klien
III. PERSEPSI KESEHATAN DAN PENANGANAN KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Gangren pada kaki kiri, ekstremitas diatas gangren kadang-kadang terasa
nyeri, ekstremitas terasa lemah.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
3 bulan yang lalu klien pernah berjalan tidak menggunakan alas kaki dan
terjadi luka yang tidak sembuh sehingga membentuk gangren, kemudian
± 1minggu yang lalu pasien mengeluh pusing, nafsu makan menurun,
nyeri pada kaki kiri. Kemudian dibawa ke RSUD Barabai dan dirawat
selama 1 minggu. Pada tanggal 13 Juli 2005 klien dipindahkan ke RSUD
Banjarbaru dan dirawat di ruang Kasuari kelas I. Luka pada saat dikaji
pada kaki kiri terdapat banyak jaringan mati, kaki kiri klien sudah
berlubang dan berbau busuk, ibu jari kaki kiri sudah tidak ada.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya klien pernah masuk rumah sakit dengan penyakit yang sama
yaitu Diabetes Mellitus dan Hepatitis pada tahun 1985.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit
seperti klien dan penyakit menular lainnya, seperti DM, hepatitis dll.
5. Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat alergi baik terhadap
makanan maupun bahan lainnya.
6. Upaya Pencegahan
Klien mengatakan sangat berhati-hati dalam memilih makanan terutama
pada makanan yang mengandung banyak gula.
7. Prosedur Bedah
Selama dirawat di RSUD Barabai klien telah melakukan pemotongan /
amputasi ibu jari kaki kiri klien. Selain itu klien tidak pernah mengalami
pembedahan lainnya.
8. Kebiasaan Hidup Yang Mempengaruhi Kesehatan
Klien mengatakan mempunyai riwayat merokok tetapi telah berhenti
sejak 3 bulan yang lalu. Klien juga mempunyai riwayat meminum alkohol
tetapi telah berhenti. Klien mengatakan bahwa ia tidak menyukai
makanan-makanan yang terlalu manis dan tidak mempunyai kebiasaan
ngemil.
9. Penggunaan Obat Sekarang
Infus Martos : RL = 1:1 28 tts/mnt
Infus Dumazol 2x1 botol/hari
Infus Ciprofloxasim 2x1 botol/hari
Injeksi Cefotaxim 3 x 1 gram/hari
Injeksi Ulsikur 2x1 Amp
Injeksi Actrapit 3x4 IU
Oral plebaal 3x1 tablet
Oral valisanbe 1x1 tablet
10. Riwayat Sosial
Hubungan klien dengan keluarga dan orang sekitarnya terlihat baik
terbukti dengan banyaknya keluarga dan tetangga yang mengunjungi
klien selama di rumah sakit. Klien mampu berinteraksi dengan perawat
dan tim kesehatan lainnya. Klien kooperatif dan mau menuruti semua
instruksi perawat dan pengobatan yang dianjurkan.
11. Laboratorium Dan Diagnostik
Tanggal 18 Juli 2005
- Kimia Klinik
o Gula darah sewaktu 120 mg/100ml (N : 60-105 mg/100ml)
o Kolesterol 155 mg/100ml (N :kurang dari 200 mg/100ml)
o SGOT 23 U/L (N : Up to 40 U/L)
o SGPT 33 U/L (N : Up to 41 U/L)
o Kreatinin 0,5 mg/100ml (N : 0,7-1,1 mg/100ml)
o Asam urat 4,4 mg/100ml (N : 4 - 8,5 mg/100ml)
o Trigliserida 138 mg/100ml (N : 40-150 mg/100ml)
- Darah Lengkap
o Darah rutin
 Hb 11,2 g/dl (N : 12-16 gr/dl)
 Leukosit 16.400 /mm3 (N : 5000-10.000 /mm3)
 LED 70/jam (N : 0-10/jam)
o Hitung jenis
 Basofil 0%
 Eosinofil 0%
 Staf 0%
 Segment 76%
 lymfosit 24%
 Monosit 0%

IV. POLA NUTRISI – METABOLIK


1. Masukan Nutrisi
- Sebelum sakit
Sebelum klien masuk rumah sakit kandangan maupun rumah sakit
banjarbaru dengan didapatkan beberapa data sebagai berikut :
Jenis makanan nasi, sayur, buah, serta lauk pauk frekuensi 3x sehari.
Klien berpantangan terhadap makanan yang manis, nafsu makan tidak
ada masalah, jenis minum air putih frekuensi 5-6 gelas/hari.
- Saat sakit
Diet BB DM, frekuensi 3x sehari, klien mengatakan tidak ada nafsu
makan. Klien makan hanya sedikit dari porsi yang disediakan (5-6
sendok), jenis minum air putih 4-5 gelas/hari.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan
Klien mengatakan tinggi badannya 165 cm dan berat badannya 68 kg.
Setelah klien jatuh sakit berat badannya turun sebanyak 16 kg selama
6 bulan terakhir, sehingga menjadi 52 kg.

b. Kulit
Warna sawo matang, sedikit ikterik, turgor baik. Pada lengan bila
dicubit dapat kembali < 2 detik, terdapat lesi / gangren pada kaki kiri,
kaki kiri sudah berlubang, warna kehitam-hitaman, bagian 1/3 tulang
tibia memerah dan oedem.
c. Rambut dan kulit kepala
Warna rambut hitam bercampur uban, tidak ada lesi pada kulit kepala,
distribusi rambut merata, kebersihan cukup.
d. Mulut
Hygiene cukup, gusi merah muda, semua gigi klien menggunakan gigi
palsu lidah bersih, mukos merah muda tidak ada stomatitis.
e. Abdomen
Tidak ada nyeri tekan, terdapat ascites, struktur simetris bising usus 8-
9 x/mnt (N : 8-12 x/menit)

V. POLA ELIMINASI
- Faeces / BAB
Klien mengatakan kebiasaan BAB 1 x/hari, warna kuning kecokelatan,
tidak konstipasi atau diare.
- Urine / BAK
Klien mengatakan BAK 1 x/hari, warna kuning pekat seperti teh, tidak
ada masalah dalam BAK. Klien tidak menggunakan alat bantu / kateter,
klien BAK ditempat tidur menggunakan pispot.

VI. POLA AKTIVITAS – LATIHAN


Semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan alat seperti berpakaian,
mobilisasi ditempat tidur, toileting, makan dan minum.
Rentang gerak terbatas klien tidak bisa bangun dari tempat tidur, genggaman
tangan lemah, otot kaki kiri lemah, kaki kanan kuat.

Pemeriksaan fisik :
a. pernafasan / sirkulasi
TD : 100/70 mmHg T : 37,3 ºC
N : 84 x/mnt R : 30 x/mnt
Pernafasan dangkal dan cepat, klien memakai O2 3 lt/mnt.

VII. POLA TIDUR – ISTIRAHAT


- Kebiasaan sebelum sakit
Tidur malam ± 7-8 jam/hari, tidur siang ± 1-2 jam/hari, merasa segar saat
bangun, tidak ada masalah dalam tidur dan istirahat.
- Saat sakit
Klien mengatakan tidur hanya 1-2 jam/hari, tidak merasa segar saat
bangun, insomnia, klien mengatakan sulit untuk beristirahat.
Pemeriksaan fisik :
Penampilan umum lemah, mata terlihat cekung, terdapat lingkaran hitam pada
sekitar mata.

VIII. POLA KOGNITIF – KONSEPTUAL


- Pendengaran
Pendengaran dalam batas normal, klien mengatakan dapat mendengar dan
menjawab pertanyaan perawat dengan baik.
- Penglihatan
Penglihatan dalam batas normal klien dapat membaca dalam jarak ± 2
meter, kadang menggunakan alat bantu penglihatan (kacamata)
- Nyeri / ketidaknyamanan
Sifat akut, nyeri kadang timbul didaerah atas dari pada gangren.
Pemeriksaan fisik :
- Mata : Pupil isokor kanan dan kiri, reflek terhadap cahaya baik, sklera
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
- Status mental : Compos mentis, GCS 4 : 5 : 6, memori baik.

IX. POLA PERSEPSI


a. Masalah utama mengenai perawatan di rumah sakit atau penyakit
Klien mengatakan tidak ada masalah apapun dalam pembiayaan rumah
sakit, karena klien menggunakan Askes. Tetapi klien mempunyai masalah
utama dalam penyakitnya klien dan keluarganya sering menanyakan
bagaimana pengobatan dan perawatan penyakit.
b. Keadaan emosional
Emosi klien stabil saat pengkajian ditandai dengan klien selalu bersikap
kooperatif dengan semua tindakan keperawatan yang diberikan walaupun
tindakan yang bersifat privasi seperti tindakan pemasangan kateter.
c. Konsep diri
Saat pengkajian klien mengatakan menerima penyakitnya ini sebagai
suatu cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa, tetapi klien terlihat minder
dengan keadaan dirinya. Klien sering bertanya apakah ada orang yang
mengalami penyakit seperti ini.

X. POLA HUBUNGAN / PERAN


Klien seorang kepala rumah tangga, kepedulian keluarga kepada klien baik
ditandai dengan adanya anggota keluarga yang menunggu klien. Klien sudah
lama pensiun sebagai anggota POLRI. Keluarga klien bekerjasama dalam
setiap tindakan yang diberikan oleh perawat maupun dokter.

XI. POLA SEKSUALITAS


Semenjak 3 bulan yang lalu klien mengatakan mengalami penurunan libido
dan impoten, tetapi klien menerima keadaannya dengan baik, klien
mengatakan ia tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan peningkat libido.
XII. POLA KOPING / TOLERANSI STRESS
Kemampuan beradaptasi baik, mengambil keputusan dibantu oleh istri dan
anak-anak klien, koping klien terhadap masalah baik ditandai dengan klien
mau menerima keadaan yang terjadi pada dirinya.. kadang-kadang apabila
selama bercerita terntang dirinya dengan penyakitnya pada perawat mata
klien terlihat berkaca-kaca, tetapi klien dan keluarganya mengatakan hal itu
sudah biasa terjadi karena dengan menangis dapat membuat dirinya tenang.

XIII. POLA NILAI DAN KEPERCAYAAN


Klien mengatakan ia tidak mampu melakukan sholat di tempat tidur maka
klien hanya berdo’a dan berdzikir. Klien mengatakan jika sehabis sholat
maupun berdzikir klien merasakan ketenangan dalam dirinya. Selain itu juga
klien memasrahkan dirinya kepada Allah SWT.
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Klien mengatakan tidak ada Penurunan nafsu Nutrisi kurang dari
nafsu untuk makan. makan kebutuhan
DO : - Kli
en hanya menghabiskan
5-6 sendok porsi yang
disediakan.
- Ber
at badan klien turun 16
kg. (dari 68 kg menjadi 52
kg).
- Ko
njungtiva anemis.
2 DS : - Kli Kejenuhan klien Gangguan pemenuhan
en dan keluarga terhadap keadaan kebutuhan istirahat dan
mengatakan bahwa klien rumah sakit dan tidur.
tidak bisa tidur dengan keadaan penyakitnya
tenang dan selalu
DO : terbangun.
- Kli
en mengatakan hanya
mampu tidur 1-2 jam
setiap harinya.
- Mat
a terlihat cekung
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
- Ter
dapat lingkaran hitam
disekitar mata.
- Kea
daan umum klien tampak
lemah.
3 DS : Klien mengatakan daerah Proses implamasi Kerusakan intergritas
kaki kirinya terutama pada sekunder terhadap kulit / jaringan.
daerah lukanya mati rasa metabolisme endokrin
DO : - Ter
1
dapat gangren pada /3
tulang tibia kaki kiri
bagian bawah.
- Dia
tas luka gangren klien
pada kulitnya terlihat
mengkerut dan berwarna
merah.
4 DS : - Kel Penurunan aliran Intoleransi aktivitas
uarga mengatakan setiap darah / nutrisi
mau beraktivitas terutama kejaringan dan otak
miring kiri-kanan maupun sekunder terhadap
BAB dibantu oleh hiperglikemia.
keluarga.
- Kli
en mengatakan badannya
DO : terasa lemah untuk
beraktivitas.
- HB
: 11,2 gr/dl
- Ko
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
njungtiva anemis.
- Ter
dapat gangren pada kaki
kiri.
- Kli
en hanya terlihat ditempat
tidur.
5 DS : - Kli Adanya gangren dan Gangguaan citra diri
en mengatakan apakah penyakit kronis yang
DO : ada orang lain yang menyertai.
mengalami seperti
dirinya.
- Kli
en mengatakan minder
akan dirinya.
- Ter
dapat luka gangren pada
1
/3 tulang tibia kiri disertai
berbau busuk.
- Kli
en terlihat risih dengan
keadaannya.
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Tannggal 19 Juli 2005
Nutrisi kurang dari kebutuhan Nutrisi klien terpenuhi dan 1. Kaji dan catat 1. Menentukan intervensi
berhubungan dengan penurunan memperhatikan pemasukan diet serta tepat yang dapat diberikan.
nafsu makan ditandai dengan : peningkatan nafsu makan penyebab penurunan
- Klien dengan kriteria : nafsu makan.
mengatakan tidak ada nafsu untuk - K 2. Anjurkan untuk 2. Untuk menghindari
makan. lien dapat makan sedikit tapi kekosongan lambung
- Klien menghabiskan porsi sering. dalam jangka waktu lama
hanya menghabiskan 5-6 sendok makan yang dan menghindari pengisian
porsi yang disediakan. disediakan. lambung yang tiba-tiba.
- Berat - B 3. Agar klien dan
badan klien turun 16 kg. (dari 68 erat badan klien 3. Beritahukan pada keluarga mengerti dan
kg menjadi 52 kg). meningkat / bertambah. klien dan keluarganya tidak sembarangan
- Konjungtiv - K makanan yang boleh memberikan makanan
a anemis. eadaan umum dan tidak boleh yang merupakan
membaik. dimakan. pantangan.

4. Jelaskan tentang 4. Pengetahuan tentang


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
pentingnya nutrisi. pentingnya nutrisi yang
adekuat merupakan
motivasi bagi klien.
5. Kolaborasi dan 5. Berguna untuk
konsultasikan dengan perhitungan dan manfaat
ahli gizi. penyesuaian diet.
2 Gangguan pemenuhan kebutuhan Pola tidur kembali seperti 1. Ajarkan tindakan 1. Membantu
istirahat dan tidur berhubungan semula dalam jangka relaksasi serta memudahkan klien tidur
dengan kejenuhan klien terhadap waktu ± 3 hari dengan kurangi kebisingan dan memberikan situasi
keadaan rumah sakit dan keadaan kriteria : saat klien tidur. yang aman dan nyaman
penyakitnya ditandai dengan : - M untuk tidur.
- Klien dan enggambarkan faktor 2. Tentukan 2. Mengkaji perlunya
keluaraga mengatakan bahwa yang mencegah atau kebiasaan tidur dan dan intervensi yang ada.
klien tidak bisa tidur dengan menghambat tidur. perubahan yang
tenang dan selalu terbangun. - M terjadi. 3. Meningkatkan
- Klien engidentifikasikan 3. Berikan tempat kenyaman tidur serta
mengatakan hanya mampu tidur teknik untuk tidur yang nyaman dukungan fisiologis.
1-2 jam setiap harinya. menginduksi tidur. dan beberapa milik
- Mata - M pribadi, misalnya
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
terlihat cekung engungkapkan rasa bantal dan guling. 4. Pengubahan posisi
- Terdapat sejahtera dan segar. 4. Dorong posisi mengubah area tekanan
lingkaran hitam disekitar mata. nyaman dengan dan meninngkatkan
- Keadaan membantu dalam istirahat.
umum klien tampak lemah. mengnubah posisi. 5. Mungkin diperlukan
5. Kolaborasi untuk membantu posien
pemberian sedatif tidur /istirahat selama
hipnotik sesuai periode transisi dari
indikasi. rumah kelingkungan baru.
3 Kerusakan intergritas kulit / jaringan Memperhatikan perbaikan 1. Awasi tanda-tanda 1. Memberikan
berhubungan dengan proses status metabolik yang luka lebih lanjut. informasi dasar tentang
imflamasi sekunder terhadap dibuktikan oleh gula darah kerusakan intergriotas
metabolisme endokrin ditandai dalam batas normal < 120 kulit/jaringan lebih lanjut
dengan : dalam jangka waktu ± 7 2. Bersihkan luka 2 2. Menurunkan iritasi
- Klien hari dengan kriteria : kali sehari. kulit dan potensial
mengatakan daerah kaki kirinya - T infeksi lebih lanjut.
terutama pada daerah lukanya idak adanya 3. Kaji status luka 3. Mengetahui
mati rasa. komplikasi. tekan dan bersihkan perkembangan luka dan
- Terdapat - M jaringan mekrotik. mencegah komplikasi
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
gangren pada 1/3 tulang tibia kaki encegah lebih lanjut.
kiri bagian bawah. berkembangnya 4. Kolaborasi dengan 4. Untuk mengobati dan
- Diatas luka jaringan nekrotik dan tim untuk pemberian mencegah infeksi
gangren klien pada kulitnya penyebaran infeksi. antibiotik.
terlihat mengkerut dan berwarna
merah.
4 Intoleransi aktivitas berhubungan Klien toleran terhadap 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui
dengan penurunan aliran darah / aktivitas dengan kriteria : ketergantungan dalam intervensi yang tepat dan
nutrisi kejaringan dan otak sekunder - K beraktivitas dapat diberikan.
terhadap hiperglikemia ditandai lien melaporkan adanya 2. Anjurkan keluarga 2. Agar klien dapat
dengan : peningkatan untuk membantu klien beraktivitas dan untuk
- Keluarga kemampuan dalam dalam pemenuhan memenuhi kebutuhan
mengatakan setiap mau beraktivitas. kebutuhan sehari-hari. sehari-hari.
beraktivitas terutama miring kiri- - H 3. Letakkan benda 3. Agar memudahkan
kanan maupun BAB dibantu oleh b normal : 13,5-17,5 gr atau barang yang untuk mengambil dan
keluarga. % diperlukan klien pada tidak ketergantungan terus
- Klien tempat yang mudah menerus.
mengatakan badannya terasa dijangkau. 4. Untuk
lemah untuk beraktivitas. 4. Ajarkan teknik mempercepat kemandirian
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
- HB : 11,2 ambulasi dan ROM klien serta agar otot dan
gr/dl pada klien dan tonus ekstremitas tidak
- Konjungtiv keluarga. Bantu klien kaku dan terjadinya
a anemis. melaksanakannya bila perubahan tanda vital
- Terdapat kondisi setelah latihan
gangren pada kaki kiri. memungkinkan, ukur mengidentifikasikan,
- Klien tanda vital setiap latihan dihentikan
hanya terlihat ditempat tidur. lakukan. sementara.
5. Motivasi klien 5. Untuk memenuhi
untuk makan . kebutuhan energi yang
diperlukan untuk
beraktivitas.
5 Gangguaan citra diri berhubungan Klien menunjukkan 1. Kaji makna 1. Episode traumatik
dengan adanya gangren dan penyakit adaptasi dan menyatakan kehilangan / perubahan merupakan perubahan
kronis yang menyertai ditandai menerima pada situasi dari pada klien atau orang tiba-tiba, tidak diantisipasi,
dengan : gangren dalam waktu ± 2 terdekat. membuat perasaan
- Klien hari dengan kriteria : kehilangan yang
mengatakan apakah ada orang - M dirasakan.
lain yang mengalami seperti engungkapkan dan 2. Penerimaan perasaan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
dirinya. mendemonstrasikan 2. Terima dan akui sebagai respon normal
- Klien penerimaan ekspresi frustasi, terhadap apa yang terjadi
mengatakan minder akan dirinya. penampilan. ketergantungan dan membantu perbaikan.
- Terdapat - M perhatikan perilaku
luka gangren pada 1/3 tulang tibia engawali atau menarik diri dan
kiri disertai berbau busuk. memantapkan kembali penggunaan
- Klien sistem pendukung yang penyangkalan. 3. Meningkatkan
terlihat risih dengan keadaannya. ada. 3. Bersikap realistis kepercayaan dan
dan positif selama mengadakan hubungan
pengobatan, antara klien dan perawat.
penyuluhan kesehatan. 4. Meningkatkan perilaku
4. Berikan harapan positif dan memberikan
dalam parameter kesempatan untuk
individu, jangan menyusun tujuan dan
memberikan keyakinan rencana masa depan
yang salah. berdasarkan realita.
5. Kata-kata penguatan dapat
mendukung terjadinya
5. Berikan penguatan perilaku yang positif.
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
positif terhadap
kemajuan dan dorong
usaha untuk mengikuti
tujuan rehabilitasi.
TINDAKAN KEPERAWATAN

HARI/
NO Dx Kep IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1 Senin, Jam 14.45 Jam 15.20
19 Juli 2005
I 1.
diet
Mengkaji
dan
pemasukan Klien dan keluarga
penyebab mengetahui dan
penurunan nafsu makan. paham tentang
makanan yang boleh
Jam 14.45 dan tidak boleh
2. Menganjurkan klien diberikan serta
untuk makan sedikit tapi mengetahui manfaat
sering. nutrisi.
3. Memberitahukan
keluarga dan klien Jam 16.45
makanan yang boleh dan Klien mengatakan
tidak boleh ( gula, sirup, bahwa ia hanya
kalau perlu nasi jika ada makan 6 sendok saja.
pengganti nasi seperti
kentang).
4. Menjelaskan tentang
pentingnya nutrisi
5. Kolaborasi dan
konsultasi dengan ahli
gizi.
2 Senin,19 Jam 14.50 Jam 15.10
Juli 2005
II 1. mengajarkan
relaksasi
teknik Klien
dan melakukan
mampu
teknik
menganjurkan untuk relaksasi dengan cara
mengurangi kebisingan membaca koran dan
pada saat tidur. klien menyatakan
merasa tenang dan
HARI/
NO Dx Kep IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
Jam 16.00 mengantuk jika
2. menentukan kebiasaan sehabis membaca
tidur dan perubahan yang koran.
terjadi.
3. memberikan tempat
tidur yang nyaman dan
menganjurkan untuk
meletakkan benda milik
pribadi didekat klien

jam 19.00
4. mendorong klien untuk
merubah posisi yang
nyaman untuk tidur.
3 Senin,19 Jam 16.30 Jam 17.30
Juli 2005
III 1. mengawasi
tanda luka lebih lanjut.
tanda- -
mengatakan
Klien

bahwa jari
Jam 16.50 kakinya tidak
2. membersihkan luka merasa kalau
dan mengganti balutan. ditekan tetapi jika
3. mengkaji status luka pada tungkai
tekan dan membersihkan bawah yang
jaringan nekrotik masih berwarna
4. Kolaborasi pemberian merah terasa sakit
antibiotik Cefotaxime 1gr jika ditekan.
IV. - Luka
tidak terdapat pus
- Luka
nanyak jaringan
HARI/
NO Dx Kep IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
nekrotik
4 Senin,19 Jam 16.00 Jam 17.30
Juli 2005
IV 1. mengkaji
ketergantungan
tingkat
dalam
-
kegiatan
setiap
klien
beraktifitas. selalu dibantu
2. menganjurkan oleh keluarga.
keluarga untuk membantu - Klien
klien dalam pemenuhan dan keluarga
kebutuhan sehari-hari. mengetahui dan
3. menganjurkan tahu cara latihan
keluarga klien untuk ambulasi.
meletakkan benda yang
mudah dijangkau oleh
klien.

Jam 16.10
4. mengajarkan teknik
ROM pada klien dan
keluarga.
5. mendorong klien untuk
makan.
5 Senin,19 Jam 16.00 Jam 17.30
Juli 2005
V 1. mengkaji
kehilangan
pada
/
pasien
makna Klien
perubahan menunjukkan
/orang penerimaan
tidak

yang
terdekat. berarti terhadap
2. menerima dan keadaan yang
mengakui ekspresi, frustasi dialaminya
dan ketergantungan klien.
3. memberikan harapan
HARI/
NO Dx Kep IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
sesuai dengan parameter
individu.
4. memberikan penguatan
positif terhadap kemajuan
dan bersikap realistis.
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
Selasa, S : Klien mengatakan bahwa nafsu makannya
20 Juli 2005

I O:
menurun dan hanya 5 sendok saja yang
mampu ia makan.
- Sisa makanan yang disajikan
masih 3/4 porsi.
A: - Keadaan umum masih lemah.
Nutrisi klien belum terpenuhi,masalah
belum teratasi.
P: Teruskan intervensi 1,2, dan 4.
I : Jam 10.00
1. Mengkaji pemasukan diet dan penyebab
penurunan nafsu makan.
2. Menganjurkan klien untuk makan
sedikit tapi sering.
3. Menjelaskan tentang pentingnya nutrisi
E : Klien mengatakan masih makan sedikit
Selasa, S : - Klien
20 Juli 2005

II -
mengatakan sampai malam ini ia merasa
makin tidak bisa tidur.
Klien juga
O: mengatakan sering terbangun tidurnya.
- Klien terlihat
A: lelah.
P: - Terdapat
I : lingkaran hitam disekitar mata.
Masalah belum teratasi.
HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
Lanjutkan intervensi 1, 2, dan 4.
Jam 22.00
1. Mengajarkan teknik relaksasi dan
menganjurkan untuk mengurangi
kebisingan pada saat tidur.
2. Menentukan kebiasaan tidur dan
E : perubahan yang terjadi.
3. Mendorong klien untuk merubah posisi
yang nyaman untuk tidur.
Klien mampu melakukan teknik relaksasi
dengan cara membaca dan berdzikir, klien
menyatakan merasa tenang dan mengantuk
jika sehabis membaca koran.

Selasa, S : Klien mengatakan bahwa kakinya yang luka


20 Juli 2005

III O:
tidak terasa nyeri saat dibersihkan kecuali
pada kaki yang berwarna merah.
- Terdapat pus
pada kaki.
- Terdapat
A: jaringan nekrotik pada jari kaki dan
P: mengkerut pada tungkai.
I : Masalah belum teratasi.
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 4.
Jam 11.00
1. Mengawasi tanda-tanda luka lebih
lanjut.
2. Membersihkan luka dan mengganti
balutan.
3. Mengkaji status luka tekan dan
HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
E: membersihkan jaringan nekrotik
4. Kolaborasi pemberian antibiotik
Cefotaxime 1gr IV.
Luka masih banyak jaringan nekrotik, pus
tidak ada daerah tungkai terlihat mengkerut
Selasa, S : Menurut penuturan klien ia tidak mampu
20 Juli 2005

IV untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya


seperti BAB yang di bantu istri dan anak-
anaknya.
O: - Klien terlihat
lemah.
A: - Konjungtiva
P: anemis.
I : Masalah belum teratasi.
Lanjutkan intervensi 1, 4, dan 5
11.30
1. Mengkaji tingkat ketergantungan
dalam beraktivitas.
2. Mengajarkan teknik ambulasi dan
ROM pada klien dan keluarga. Bantu
klien melaksanakannya bila kondisi
memungkinkan, ukur tanda vital setiap
E: lakukan.
3. Memotivasi klien untuk makan .
klien masih tergantung dalam aktifitasnya
Selasa, S : Klien mengatakan bahwa ia menerima
20 Juli 2005

v O:
semua yang terjadi pada dirinya dan
menganggap ini cobaan dari Tuhan.
- Klien
menerima keadaannya.
HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
- Terlihat
A: keluarga klien yang menunggui klien.
P: Masalah teratasi.
I : Observasi penurunan citra diri.
E : -
-
Rabu, S : Klien mengatakan nafsu makannya masih
21 Juli 2005

I O:
kurang.
Porsi makan yang disediakan
dihabiskan hanya 5-6 sendok yang dimakan
tidak

A: Nutrisi klien belum terpenuhi, masalah


belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi 1, 2, 4, dan 5
I : Jam 10.30
1. Mengkaji pemasukan diet dan penyebab
penurunan nafsu makan.
2. Menganjurkan klien untuk makan
sedikit tapi sering.
3. Menjelaskan tentang pentingnya nutrisi.
4. Kolaborasi dan konsultasi dengan ahli
gizi.
E: Klien masih makan sedikit (5-6 sendok),
dan mual.
Rabu, S : Klien mengatakan sangat sulit untuk tidur
21 Juli 2005

II O:
dan hanya bisa tidur 1-2 jam /hari
-
terlihat cekung.
Mata klien

- Lingkaran
A: hitam disekitar mata klien masih ada.
Kebutuhan tidur klien belum terpenuhi,
HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
P: masalah belum teratasi
I : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,
Jam 20.30
1. Mengajarkan teknik relaksasi dan
menganjurkan untuk mengurangi
kebisingan pada saat tidur.
2. Menentukan kebiasaan tidur dan
perubahan yang terjadi.
3. Memberikan tempat tidur yang nyaman
dan menganjurkan untuk meletakkan
benda milik pribadi didekat klien
4. Mendorong klien untuk merubah posisi
E : yang nyaman untuk tidur.
Klien mampu melakukan teknik relaksasi
dengan cara membaca dan berdzikir, klien
menyatakan merasa tenang dan mengantuk
jika sehabis membaca koran.
Rabu, S : Klien mengatakan bahwa kaki kirinya masih
21 Juli 2005

III O:
tidak merasa tetapi klien tidak merasakan
nyeri lagi
- Terdapat
jaringan nekrotik pada 1/3 tingkai
bawah tulang tibia.
- Terdapat
A: jaringan berwarna biru kehitaman.
Kerusakan intergritas kulit klien tidak
menunjukkan perbaikan ataupun kerusakan
P: betambah,masalah belum teratasi
I : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
17.00
HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
1. Mengawasi tanda-tanda luka lebih lanjut.
2. Membersihkan luka dan mengganti
balutan.
3. Mengkaji status luka tekan dan
membersihkan jaringan nekrotik
4. Kolaborasi pemberian antibiotik
E: Cefotaxime 1gr IV.
Luka masih banyak jaringan nekrotik, pus
tidak ada daerah tungkai terlihat mengkerut
Rabu, S : Keluarga klien mengatakan sejak kemarin
21 Juli 2005

IV O:
keadaan klien semakin lemah
Klien tampak lemah dan hanya terbaring
ditempat tidur.
A: Klien tidak menunjukkan toleran terhadap
aktivitasnya, masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3, 4, dan 5
I : 10.00
1. Mengkaji tingkat ketergantungan
dalam beraktifitas.
2. Menganjurkan keluarga untuk
membantu klien dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari.
3. Menganjurkan keluarga klien untuk
meletakkan benda yang mudah
dijangkau oleh klien.
4. Mengajarkan teknik rom pada klien
dan keluarga.
E : 5. Mendorong klien untuk makan.
klien masih tergantung dalam aktifitasnya
HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
Rabu, S : Klien menyatakan bisa beradaptasi dan
21 Juli 2005

V O:
menerima keadaan dirinya.
-
berbagi perasaan
terdekatnya (istrinya).
Klien
dengan
dapat
orang

- Klien tampak
A: lebih tenang dan tidak merasa malu pada
P: keadaan dirinya.
Masalah teratasi
Hentikan intervensi
Kamis, S : Klien mengatakan nafsu makannya selulu
22 Juli 2005

I O:
menurun dan jika klien makan klien ingin
muntah.
- Klien terlihat
lemah.
- Klien terlihat
mau muntah dan memegangi perut.
- Makanan
A: yang disajikan hanya dihabiskan 3
sendok saja.
P: Nutrisi klien klien belum terpenuhi, masalah
I: belum teratasi.
Lanjutkan intervensi 1,2, dan 4
10.00
1. Kaji dan catat pemasukan diet serta
penyabab penurunan nafsu makan.
2. Anjurkan untuk makan sedikit tapi
E: sering.
3. Jelaskan tentang pentingnya nutrisi.
Klien masih makan sedikit (5-6 sendok),
HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
dan mual.
Kamis, S : Klien mengatakan bahwa ia masih tidak bisa
22 Juli 2005

II O:
tidur.
- Terdapat
lingkaran hitam disekitar mata.
A: - Mata klien terlihat
P: lelah.
I: Masalah belum teratasi
Lanjutkan intervensi 1, 2, dan 4.
Jam 20.30
1. Mengajarkan teknik relaksasi dan
menganjurkan untuk mengurangi
kebisingan pada saat tidur.
2. Menentukan kebiasaan tidur dan
perubahan yang terjadi.
E: 3. Mendorong klien untuk merubah posisi
yang nyaman untuk tidur.
Klien mampu melakukan teknik relaksasi
dengan cara membaca dan berdzikir, klien
menyatakan merasa tenang dan mengantuk
jika sehabis membaca koran.
Kamis, S : Klien mengatakan bahwa masih tidak terasa
22 Juli 2005

III O:
terutama pada jari kaki kiri yang berwarna
kebiruan tetapi masih bisa digerakkan.
Terdapat jaringan nekrotik pada jari kaki.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1, 2, 3
I: Jam 17.00
1. Mengawasi tanda-tanda luka lebih
lanjut.
HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
2. Membersihkan luka dan mengganti
balutan.
3. Mengkaji status luka tekan dan
E: membersihkan jaringan nekrotik
Luka masih banyak jaringan nekrotik, pus
tidak ada daerah tungkai terlihat mengkerut
Kamis, S : Klien mengatakan bahwa keadaan semakin
22 Juli 2005

IV O:
lemah sehingga harus
keluarganya jika mau BAB.
-
selalu

Klien
dibantu

terlihat
lemah.
A: - Konjungtiva
P: anemis
I: Masalah belum teratasi
Lanjutkan intervensi 1, 2, dan 5
Jam 16. 00
1. Mengkaji tingkat ketergantungan
dalam beraktifitas.
2. Menganjurkan keluarga untuk
membantu klien dalam pemenuhan
E: kebutuhan sehari-hari.
3. Mendorong klien untuk makan.
Klien masih tergantung dalam aktifitasnya
Jum’at, S : Klien mengatakan bahwa tidak ada nafsu
23 Juli 2005

I O:
untuk makan, selain itu juga klien hanya
mampu makan 5 sendok saja.
- Ke terlihat lemah.
- Porsi makanan
yang disajikan hanya dimakan 5 sendok.
A: Masalah belum teratasi
HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
P: Lanjutkan intervensi 1, 2, dan 4
I: Jam 16.00
1. Kaji dan catat pemasukan diet serta
penyabab penurunan nafsu makan.
2. Anjurkan untuk makan sedikit tapi
sering.
3. Jelaskan tentang pentingnya nutrisi.
E: Klien masih makan sedikit (5-6 sendok),
dan mual.
Jum’at, S : Klien mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur
23 Juli 2005

II O:
dan sering terbangun jika tidak diberikan
obat tidur.
- Ke terlihat lelah.
- Terdapat
A: lingkaran hitam disekitar mata.
P: Masalah belum teratasi
I: Lanjutkan intervensi 1, 2, dan 4
Jam 19.00
1. mengajarkan teknik relaksasi dan
menganjurkan untuk mengurangi
kebisingan pada saat tidur.
2. menentukan kebiasaan tidur dan
perubahan yang terjadi.
3. mendorong klien untuk merubah posisi
E: yang nyaman untuk tidur.
Klien mampu melakukan teknik relaksasi
dengan cara membaca dan berdzikir, klien
menyatakan merasa tenang dan mengantuk
jika sehabis membaca koran.
HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
Jum’at, S : Klien mengatakan

III
-

23 Juli 2005 kakinya sebelah kiri bertambah merah


dan juga mati rasa.
- Klien mengatakan
kakinya sebelah kiri terasa nyeri seperti
O: nyut-nyut apalagi yang kulitnya
berwarna merah.
- Terlihat warna
merah terang 1/3 bawah tungkai.
A: - Terdapat kerutan
P: pada kulit / jaringan nekrotik.
I: Masalah belum teratasi
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3
Jam 17.00
1. Mengawasi tanda-tanda luka lebih
lanjut.
2. Membersihkan luka dan mengganti
E: balutan.
3. Mengkaji status luka tekan dan
membersihkan jaringan nekrotik
Luka masih banyak jaringan nekrotik, pus
tidak ada daerah tungkai terlihat mengkerut
Jum’at, S : Klien mengatakan bahwa ia tidak mampu
23 Juli 2005

IV O:
untuk merubah posisi dan klien mengatakan
bahwa ia sangat kelelahan untuk bergerak.
- Klien terlihat
lemah.
- Klien hanya
A: berbaring ditempat tidur.
P: - Terpasang O2
HARI/
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
I: Masalah belum teratasi.
Lanjutkan intervensi 1, 2, dan .5
Jam 11.00
1. Mengkaji tingkat ketergantungan
dalam beraktifitas.
2. Menganjurkan keluarga untuk
membantu klien dalam pemenuhan
E: kebutuhan sehari-hari.
3. Mendorong klien untuk makan.
Klien masih tergantung dalam aktifitasnya.

Sabtu, Evaluasi akhir jam 11.30


24 Juli 2005 Masalah belum teratasi karena keadaan
klien semakin memburuk selain itu juga
klien mau operasi / amputasi gangren karena
di RS Banjarbaru tidak memadai peralatan
dan tekniksinya maka klien dirujuk RS Ulin
Banjarmasin dengan evaluasi
-
S : - Klien terlihat
O: lemah.
- Keadaan
gangren di 1/3 bawah semakin memerah.
- Terpasang
oksigen.

Anda mungkin juga menyukai