Miskonsepsi Kalor
Miskonsepsi Kalor
Padahal Kalor Merupakan Energi Panas yang Mengalir dari Benda Bersuhu
Tinggi ke Rendah, Bukan Merupakan Partikel, Zat atau Fluida yang
Mengalir
Asasblack, dalam asas black ada yang melepas dan menerima, siswa bingung untuk
menentukan mana zat yang menerima kalor dan mana zat yang melepas kalor
Suhu ketika air mengalami perubahan wujud, ketika suhu mengalami perubahan wujud maka persepsi
siswa suhu berubah, padahal perubahan wujud suhu tidak berubah, suhu tidak mempengaruhi
Tidak ada pertukaran kalor mski logam dan kayu yang suhunya sama. Meski logam penghantar panas
yang baik namun, jika suhu sama tidak ada petukaran kalor
Kalor jenis menurut siswa sebanding dengan suhu, kalor jenis besar , suhu besar, padahal suhu dengan
kalor jenis berbanding terbalik
pendekatan konseptual, yaitu melalui langkah-langkah: a) mengenali prekonsepsi yang ada dalam diri siswa
sebelum guru mengajar dengan memberikan kuis pertanyaan seputar suhu dan kalor, atau menguji miskonsepsi
siswa lewat demo atau pertanyaan, b) mengajak siswa untuk menjelaskan konsep yang mereka pahami atau
percaya, c) mempertentangkan miskonsepsi yang mereka punyai dengan konsep-konsep lain yang benar yang
telah mereka percaya pula, d) membujuk siswa untuk mengubah miskonsepsi mereka, e) mengevaluasi pengertian
baru siswa lewat pertanyaan konsep, dan f) mendorong terjadinya diskusi agar siswa menerapkan konsep-konsep
fisika dalam alasan mereka sendiri
Dinding termos dibuat sedemikian rupa, untuk menghambat perpindahan kalor pada termos,
yaitu dengan cara:
a. permukaan tabung kaca bagian dalam dibuat mengkilap dengan lapisan perak yang
berfungsi mencegah perpindahan kalor secara radiasi dan memantulkan radiasi kembali
ke dalam termos,
b. dinding kaca sebagai konduktor yang jelek, tidak dapat memindahkan kalor secara
konduksi, dan
c. ruang hampa di antara dua dinding kaca, untuk mencegah kalor secara konduksi dan agar
konveksi dengan udara luar tidak terjadi.