Propaganda digunakan oleh penguasa untuk mencari dukungan dari rakyatnya. Prestasi
penguasa itu dipaparkan secara berlebihan sehingga muncul mitos dan berbagai
kepercayaan di kalangan massa akan kehebatan dan keperkasaan para penguasa.
Kepercayaan yang hidup dalam masyarakat yang berasal dari kitab-kitab peninggalan
lama menunjukkan teknik propaganda telah lama dipakai dalam berbagai peradaban.
Apabila citra penguasa sudah semakin kuat, maka penghormatan dan otoritasnya akan
semakin menguat.
Sejarah
[sunting] Propaganda kuno
Propaganda sudah ada sejak awal terdokumentasinya sejarah manusia. Inskrpsi Behistun
(515 SM) yang menggambarkan kenaikan Darius I ke tahta Persia merupakan contoh
propaganda awal. Arthashastra yang ditulis oleh Chanakya (350 - 283 SM), profesor di
Universitas Takshashila, membahas propaganda secara detil, termasuk cara menyebarkan
propaganda dan pemakaiannya dalam peperangan. Muridnya, Chandragupta Maurya (340
- 293 SM), menggunakan cara-cara ini untuk mendirikan dan menjadi pemimpin
Kekaisaran Maurya.[4] Tulisan karya penulis Romawi Kuno seperti Livy (59 SM - 17 M)
dianggap propaganda pro-Romawi yang hebat. Contoh lain adalah The War of the Irish
with the Foreigners abad ke-12, oleh para Dál gCais yang menggambarkan mereka
sebagai penguasa sejati Irlandia.
[sunting] Pergeseran makna
Pada abad ke-17 Gereja Katolik Roma mendirikan the congregation de propaganda
(sebuah usaha untuk mempropagandakan kepercayaan tersebut) namun kalimat ini
menjadi berkonotasi negatif (bermakna negatif) saat diterapkan pada abad ke-20.
ipologi propaganda
Propagandis mencoba untuk mengarahkan opini publik untuk mengubah tindakan dan
harapan dari target individu. Yang membedakan propaganda dari bentuk-bentuk lain dari
rekomendasi adalah kemauan dari propagandis untuk membentuk pengetahuan dari
orang-orang dengan cara apapun yang pengalihan atau kebingungan.
Propaganda adalah senjata yang ampuh untuk merendahkan musuh dan menghasut
kebencian terhadap kelompok tertentu, mengendalikan representasi bahwa itu adalah
pendapat dimanipulasi. Metode propaganda termasuk kegagalan untuk tuduhan palsu.
• "propaganda putih" berasal dari sumber yang dapat diidentifikasi secara terbuka.
• "propaganda hitam" berasal dari sumber yang dianggap ramah akan tetapi
sebenar-benarnya bermusuhan.
• "propaganda abu-abu" berasal dari sumber yang dianggap netral tapi sebenarnya
bermusuhan.
• propaganda politik yaitu melibatkan usaha pemerintah, partai atau golongan untuk
pencapaian tujuan strategis dan taktis.
• propaganda sosiologi yaitu melakukan perembesan budaya kemudian masuk ke
dalam lembaga-lembaga ekonomi, sosial dan politik.
•
Sifat
1. Tertutup/terselubung.
2. Terbuka.
3. Pada awal tertutup akan tetapi lambat laun mulai terbuka.
[sunting] Jenis
[sunting] Sistem
1. Penggunaan simbol-simbol agar komunikan tidak tersadar dengan arah dan tujuan
dari keinginan komunikator
2. Penggunakan fakta sebagai alat pemaksa agar komunikan menerima pesan dan
melakukan tindakan seperti apa yang diharapkan oleh komunikator
[sunting] Metode
Seorang propagandis, tentu saja, mesti menyelidiki secara lebih mendalam, mesti
meneliti konsep keadilan, perkembangan dan transformasinya melalui berbagai
masyarakat berkelas yang berbeda, isi kelasnya yang tak terhindarkan. Tetapi hal itu
bukan merupakan tujuan utama dari agitasi. Para ‘marxis’ yang tidak memahami
pembedaan ini menjadi korban dari ideologi borjuis, menjadi korban dari generalisasi
yang lepas dari konteks waktu (timeless generalisations), yang mencerminkan
masyarakat berkelas yang diidealisasikan. Yang paling penting, mereka tidak memahami
secara konkrit bagaimana sebenarnya sikap kelas buruh berubah. Mereka tidak
memahami peran pengalaman, sebagai contoh, pengalaman tentang peran polisi dalam
pemogokan para buruh tambang. Mereka tidak memahami perbedaan antara agitasi dan
propaganda.
Kedua hal itu penting, sangat diperlukan, tetapi keduanya tidak selalu bisa dikerjakan.
Agitasi memerlukan kekuatan yang lebih besar. Tentu saja seorang individu terkadang
bisa mengagitasi sebuah keluhan tertentu secara efektif, katakanlah, keluhan mengenai
kurangnya sabun atau tissue toilet yang layak di sebuah tempat kerja tertentu, tetapi
sebuah agitasi yang luas dengan sebuah fokus yang umum tidaklah mungkin tanpa
sejumlah besar orang yang ditugaskan dengan pantas untuk melaksanakannya, tanpa
sebuah partai.
Jadi apa pentingnya pembedaan tersebut sekarang ini? Untuk sebagian besar, para sosialis
di Inggris tidak berbicara ke ribuan atau puluhan ribu orang. Kita sedang berbicara ke
sejumlah kecil orang, biasanya berupaya meyakinkan mereka (to win them) melalui
politik sosialis yang umum, dan bukan melalui agitasi massa. Jadi apa yang kita usulkan
(arguing) pada dasarnya adalah propaganda. Tetapi di sinilah kebingungan muncul.
Karena terdapat lebih dari satu jenis propaganda. Ada sebuah pembedaan antara
propaganda abstrak dan jenis propaganda yang diharapkan dapat mengarah ke suatu
aktivitas, yaitu propaganda yang konkrit atau realistik.
Propaganda abstrak memunculkan gagasan yang secara formal benar, tetapi tidak terkait
dengan perjuangan atau dengan tingkat kesadaran yang ada di antara mereka yang
menjadi sasaran dari penyebaran gagasan itu. Sebagai contoh, menyatakan bahwa di
bawah sosialisme sistem upah akan dihapuskan adalah mutlak benar, menempatkan
usulan yang seperti itu kepada para buruh sekarang ini bukanlah agitasi, melainkan
propaganda dalam bentuk yang paling abstrak. Begitu pula, usulan terus-menerus
(constant demand) untuk sebuah pemogokan umum, terlepas dari apakah prospek untuk
melakukannya bersifat riil dalam situasi yang sekarang, mengarah tidak ke agitasi,
melainkan ke penarikan diri (abstaining) dari perjuangan yang riil di sini dan sekarang.
Di sisi lain, propaganda realistis berpijak dari asumsi bahwa kelompok-kelompok sosialis
yang kecil tidak dapat secara meyakinkan mempengaruhi kelompok-kelompok buruh
yang besar sekarang ini di hampir setiap keadaan. Tetapi hal itu juga mengasumsikan
bahwa terdapat argumen tentang isu-isu spesifik, yang dapat dicoba untuk dibangun oleh
para sosialis. Jadi seorang propagandis realistis di sebuah pabrik tidak akan mengusulkan
penghapusan sistem upah. Ia (laki-laki atau perempuan) akan mengusulkan serangkaian
tuntutan yang diharapkan dapat mengarahkan perjuangan ke kemenangan, dan sudah
tentu melebihi kemenangan kecil (tokens) yang diberikan oleh bikorasi serikat buruh. Jadi
mereka akan mengusulkan, misalnya, peningkatan ongkos rata-rata setiap produk (a flat
rate increase), pemogokan mati-matian dengan tuntutan penuh (the full claim, all
out...strike) dan bukan pemogokan yang selektif, dsb.
•
Apa Itu Propaganda?!
Seni propaganda ini, meliputi kegiatan yang sistematis, disengaja atau tidak disengaja,
langsung atau tidak langsung bermaksud merubah pola dalam perasaan masyarakat,
melalui jarak waktu tertentu, ataupun secara langsung (seketika). Gerak propaganda
adalah emosi manusia. Sehingga cara ini secara sengaja dilakukan dengan tidak memberi
kesempatan pada sasaran (baik seseorang maupun sejumlah orang) untuk
mempergunakan akal sehatnya.
Dengan demikian, apabila anda melakukan kegiatan propaganda, itu berarti anda
bermaksud menyebarkan, mengembangkan, memperluas gagasan dan hal-hal lain yang
anda maksudkan untuk membentuk, mempengaruhi, merubah, mengendalikan dan
mengarahkan sikap dan pendapat sasaran, seperti anda kehendaki. Di lain pihak,
propaganda pun dapat anda pergunakan untuk melumpuhkan hal-hal diatas yang sedang
diperjuangkan oleh perseorangan maupun kelompok lain, dengan tujuan tertentu yang
berbeda dari tujuan yang anda tetapkan.