Profil Myopia Pada Remaja
Profil Myopia Pada Remaja
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN.....................................................................viii
DAFTAR BAGAN.................................................................................................ix
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.1.1.1 Cornea..............................................................................................8
2.1.1.3 Lensa..............................................................................................10
2.1.1.4 Cavum Vitreus...............................................................................10
2.5 Miopia..........................................................................................................16
2.5.1 Definisi..................................................................................................16
2.5.2 Etiologi..................................................................................................17
2.5.3 Patogenesis............................................................................................17
2.5.5 Klasifikasi.............................................................................................19
2.5.7 Diagnosis...............................................................................................21
2.5.8 Penatalaksanaan....................................................................................25
METODE PENELITIAN.......................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. Mata sebagai sebuah kamera. Angka-angka diatas adalah indeks bias. 9
..................................................................................................................................8
................................................................................................................................13
Gambar 7. Cahaya lurus yang jatuh tepat di retina adalah emetropia, sedangkan
yang jatuh di belakang retina adalah hyperopia, dan yang jatuh di depan retina
adalah miopia.9.......................................................................................................15
v
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN
RS : Rumah sakit
RSI : Rumah sakit islam
RSUD : Rumah sakit umum daerah
WHO : World health organization
vi
DAFTAR BAGAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Mata adalah jendela dunia, dengan adanya mata segala informasi yang
didapat dari dunia luar dapat kita tangkap dan diterjemahkan oleh otak sebagai
suatu objek yang bermakna. Dalam menangkap satu objek untuk diterjemahkan
oleh otak, tentu objek tersebut harus merupakan suatu hal yang jelas.
Perlu beberapa proses yang rumit agar mata kita dapat melihat dengan
proses ini dan bagaimana hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai variasi normal
atau penyakit mata penting dalam keberhasilan pemakain alat-alat bantu optis
seperti kacamata, lensa kontak, lensa intra okular, atau alat bantu untuk
increasing age).2
dan operasi. Namun demikian, miopia telah muncul sebagai suatu perhatian besar
Korea, prevalensi miopia telah meningkat cepat di usia 50-60 tahun. 1,2 di daerah
sekolah menengah atas juga mengalami miopia, sedangkat 10-20% juga bisa
mendapatkan miopia. Perubahan ini tidak terbatas pada perkotaan di asia timur,
sejak itu prevalensi miopia juga meningkat di America utara, meskipun lebih
Kedua, menurut WHO pada tahun 2010, jumlahnya telah mencapai 108
juta orang. Dari seluruh kelainan refraksi, myopia merupakan gangguan paling
umum dan prevalensi nya terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir.
Sekitar 25% penduduk Amerika Serikat, 30-40% Eropa dan 10-20% di Afrika.
frekuensi penderita miopia pada generasi muda di asia timur, dengan prevalensi
yang sangat signifikan pada usia tersebut. Banyaknya materi yang harus dikuasai
2
di sekolah menuntut remaja untuk lebih banyak belajar. Sebuah penelitian di
indonesia, tepatnya di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang juga menunjukkan bahwa
miopia lebih banyak dialami oleh siswa yang membaca buku dengan jarak
Oleh karena itu, peneliti tertarik meneliti profil penderita miopia dengan sampel
1. Apa saja profil penderitamiopia pada remaja usia 16-18 tahun di Rsi. Siti
3. Apakah jenis kelamin yang banyak menderitamiopia pada remaja usia 16-
3
1.3.2 Tujuan Khusus
peneliti.
2. Hasil ini diajukan sebagai pemenuhan salah satu yarat untuk mendapatkan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
aman1.
- Bagian anterior mata dilapisi oleh lapisan yang transparan yaitu cornea dan
dan dibagian anteriornya oleh lapisan yang tidak tembus cahaya yaitu
clera. Penghubung antara cornea dan sclera disebut dengan limbus. Otot
- Suatu lapisan yang banyak terdapat jaringan vascular (Uvea) terdiri dari
langsung dengan retina, dan jaringan vascular ini juga memeliharan serta
- Korpus siliaris mengandung otot siliaris yang halus, kontraksi dari otot ini
di posterior oleh iris dan lensa tengah, yang mana di terdapat sudut
iridocorneal.
6
Gambar 2. Anatomi Mata8
humor, lensa, dan vitreus. Selain itu, ada komponen lain yang mempengaruhi
adalah pembelokan berkas cahaya. Refraksi terjadi ketika berkas berpindah dari
7
frekuensi, dan panjang gelombang cahaya saling berhubungan sesuai lambang
berikut.1
kecepatan
frequensi=
panjang gelombang
lensa, makin besar “daya bias” lensa tersebut. Daya bias lensa konveks dalam
dioptri sama dengan 1 meter dibagi jarak fokusnya. Jadi, sebuah lensa sferis
disebut mempunyai daya bias +1 dioptri bila lensa itu memusatkan cahaya sejajar
2.1.1.1 Cornea
Cornea adalah bagian transparan yang terletak di depan mata atau sering
juga di sebut dengan “window of the eye”. Cornea merupakan permukan refraksi
terbesar.8
8
Kornea berfungsi untuk melindungi struktur mata bagian dalam. Sama
Hubungan antara udara luar dengan bagian lengkung kornea dilindungi oleh air
mata. 7
siliaris melalui difusi dan tansport aktif serta mengalir melalui pupil untuk
mengisi ruang anterior mata. Fungsi aqueous humor adalah untuk menyokong
dinding bola mata dengan memberikan tekanan dari dalam sehingga menjaga
bentuk bola matanya. Cairan ini juga memberi makanan pada kornea dan lensa
diserap kembali melalui suatu jaringan trabekula ke dalam kanalis schlemm, suatu
9
2.1.1.3 Lensa
Lensa berbentuk transparan, badannya bikonvek (cembung) yang
menggantung zonula di belakang pupil dan iris. Lensa juga merupakan media
Pupil adalah lingkaran bulat terbuka yang terdapat di tengah iris yang
mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Ukurannya diatur oleh saraf
lensa dan lanjut sebagai retina. Vitreus mengisi ruang yang di batasi oleh lensa,
retina, dan diskus optikus. Vitreus mengandung air sekitar 99%. Sisa 1% meliputi
dua komponen, kolagen dan asam hialuronat, yang memberi bentuk dan
konistensi mirip gel pada vitreus karena kemampuannya mengikat banyak air.1
sekitar 24,5 mm. Bila terdapat kelainan pembiasan sinar oleh karena
atau lebih pendek) bola mata, maka sinar normal tidak dapat terfokus pada makula
lutea. Keadaaan ini disebut sebagai ametropia yang dapat berupa miopia,
10
2.1.1.6 Air Mata
Air mata(Tear film) membentuk lapisan yang halus dan menutup permukaan
yang lembut.
otomatis, hampir tepat dan cepat tanpa harusada penyesuaian yang dilakukan.
retina yang dapat disamakan dengan film. Susunan lensa mata terdiri atas empat
perbatasan refraksi:
kristalina.
bagian kornea yang kemudian dibiaskan oleh aqueous humor ke arah pupil. Pada
11
pupil, jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dikontrol secara otomatis,
dimana untuk jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dikontrol secara
otomatis, dimana untuk jumlah cahaya yang banyak bukaan pupil akan mengecil
sedangkan untuk jumlah cahaya yang sedikit bukaan pupil akan melebar. Iris
berfungsi sebagai diafragma, ukuran pupil dikontrol oleh serat-serat otot sirkuler
dan radial yaitu simpatis dan parasimpatis. Jika simpatis bekerja maka pupil akan
bekerja akan menyebabkan kontriksi pupil dengan cara relaksasi serat radial.9
mata cahaya difokuskan ke bagian retina melalui vitreous humor. Cahaya ataupun
objek yang telah difokuskan pada retina, merangsang sel saraf batang dan kerucut
untuk bekerja dan hasil kerja ini di teruskan melalui serat optik ke otak. Di otak
12
disampaikan ke korteks oksipitalis dan di interpretasikan sebagai gambar. Otak
pupil atau kuadrat diameter pupil. Diameter pupil manusia dapat mengecil sampai
1.5 mm dan membesar sampai 8mm. Dengan demikian, jumlah cahaya yang
memasuki mata dapat berubah 30 kali lipat sebagai akibat dari perubahan
diameter pupil.9
sedangkan pada mata bawah apertura pupilarisnya besar. Pada susunan lensa yang
mempunyai kedalaman fokus besar, bila retinanya dipindahkan jauh dari bidang
fokus atau kekuatan lensanya berubah bayangannya tetap akan teas, sebaliknya
pada lensa yang kedalaman fokusnya dangkal, perpindahan retina sedikit saja dari
bidang fokus akan sangat mengaburkan bayangan. Kedalaman fokus terbesar bisa
tercapai bila pupil sangat kecil. Alasannya ialah dengan lubang yang sangat kecil
13
seluruh berkas cahaya akan melalui bagian tengah lensa dan diketahui bahwa
pada retina, demikian pula bila benda jauh tersebut didekatkan, hal imi terjadi
akibat adanya daya akomodasi lensa yang dapat memfokuskan bayangan pada
retina atau makula lutea. Dengan berakomodasi, maka benda pada jarak yang
dalam mata untuk mencembung yang terjadi akibat kontraksi otot akomodasi.
Akibat akomodas daya daya pembiasan lensa yang mencembung bertambah kuat.
jarak benda yang dilihat, makin dekat benda makin kuat mata harus
akomodasi. Refleks ini akan bangkit bila mata melihat kabur dan pada waktu
objek jauh difokuskan di retina pada keadaan otot siliaris relaksasi total. Ini berarti
bahwa mata emetrop dapat melihat semua objek jauh secara jelas dengan otot
siliaris yang relaksasi, namun untuk melihat objek dekat, otot siliaris harus
14
Secara klinik kelainan refraksi adalah akibat kerusakan pada akomodasi
visual, entah itu sebagai akibat perubahan biji mata, maupun kelainan pada
terdekat dari benda agar masih dapat terlihat dengan jelas dikatakan benda terlihat
Jarak terjauh bagi benda agar masih dapat terlihat dengan jelas tanpa akomodasi
1. Presbiopia
2. Miopia
3. Hiperopia
4. Astigmatisme
5. Anisometropia
15
2.5 Miopia
2.5.1 Definisi
Miopia (pengelihatan dekat) adalah kondisi optik dimana jarak fokus
objek jatuh di depan retina, hal ini membuat pandangan jauh menjadi kabur
sementara penglihatan dekat tetap normal. Miopia banyak terdapat pada orang
asia. Ini biasanya disebabkan oleh penglihatan kabur. Kacamata adalah cara yang
biasa digunakan untuk mengatasi penyakit ini dan biasanya diberikan oleh dokter
ahli mata. Kontak lens juga populer dan efisien untuk mengatasi miopia.13
Pada miopia sewaktu otot siliaris relaksasi, cahaya dari objek jauh
difokuskan di depan retina, seperti terlihat pada Gambar 9. Keadaan ini biasanya
akibat bola mata yang terlalu panjang, atau kadang-kadang karena daya bias
karena memang otot siliaris dalam keadaan relaksasi sempurna. Karena itu,
dari objek jauh dengan tegas di retina. Namun, dengan cara mendekatkan objek ke
mata, bayangan akhirnya dapat difokuskan ke retina. Bila objek terus didekatkan
bayangan yang terbentuk tetap terfokus dengan tepat di retina. Dengan demikian,
penglihatan jelas.9
16
2.5.2 Etiologi
Miopia disebabakan karena terlalu kuatnya pembiasan sinar di dalam mata
- Pembiasan sinar oleh kornea dan lensa terlalu kuat di depan retina.
- Titik fokus sinar yang datang dari benda yang jauh terletak di depan retina.
- Titik jauh(pungtum remotum) terletak lebih dekat atau sinar datang tidak
Miopia pada anak biasanya dimasukkan ke dalam kelompok akibat membaca dan
diturunkan(genetik).
Sering terlihat pada anak miopianya berjalan progresif (school miopia) yang
2.5.3 Patogenesis
Secara fisiologi sinar yang difokuskan pada retina terlalu kuat sehingga
membentuk bayangan kabur atau tidak tegas pada macula lutea. Titik focus sinar
yang datang dari benda yang jauh terletak didepan retina. Titik focus sinar yang
datang dari benda yang jauh terletak di depan retina, titik jauh (punctum
17
Aktivitas bekerja dalam jarak dekat terutama membaca dan bekerja dengan
dengan kuat maka diameter bola mata terjadi perubahan yaitu memanjang
sehingga benda-benda yang dilihat jauh bayangan yang terjadi di dalam mata
a) Teori Mekanik
karena peregangan sklera. Peregangan ini dapat terjadi pada sklera yang
Selain itu pada akomodasi dimana terjadi kontraksi muskulus siliaris akan
posterior tertarik oleh nervus optikus. Jadi menurut teori ini terdapat
18
b) Teori Biologi
Teori ini timbul setelah pengamatan bahwa miopia aksial adalah herediter,
2.5.5 Klasifikasi
i. Berdasarkan beratnya miopia:16
19
ii. Berdasarkan usia :16
b) Youth-onset(<20 tahun).
tingkatan gula darah, nuclear slerosis, atau kelainan kondisi yang lain.
iv. Berdasarkan kelainan jaringan mata yang dapat terjadi pada miopia
dikenal bentuk:17
b) Miopia patologik disebut juga miopia progresif atau malignan, dan miopia
degeneratif. Pada keadaan ini terjadi kelainan fundus yang progresif. Pada
20
keadaan ini terjadi kelainan fundus yang progresif yang khas untuk
penglihatannya kabur untuk melihat jauh dan hanya jelas pada jarak tertentu atau
dekat. Hampir semua orang merasa menderita akan miopianya akibat keharusan
yang dilihat pada matanya.Pasien dengan miopia lebih dari 3 dioptri tidak akan
dengan ukuran lebih dari -4.00 dioptri akan terganggu dalam pekerjaan untuk
terlihat bakat untuk menjadi juling bila ia melihat jauh dan dengan mengecilkan
2.5.7 Diagnosis
a) Pemeriksaan Tajam Penglihatan
Dilakukan di kamar yang tidak terlalu terang dengan kartu Snellen dengan cara:18
- Pasien duduk dengan jarak 6 meter dari kartu Snellen dengan satu mata
ditutup.
21
- Pasien diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu, mulai dari baris
paling atas ke bawah, dan tentkan baris terakhir yang masih dapat dibaca
- Jika pasien tidak dapat menghitung jari dari jarak 6 meter, maka jarak
dapat dikurangi satu meter, sampai maksimal jarak penguji dengan pasien
1 meter.
- Jika pasien tetap tidak bisa melihat lambaian tangan, dilakukan uji dengan
arah sinar.
- Jika penglihatan sama sekali tidak mengenal adanya sinar, maka dikatakan
b) Penilaian :
Tajam penglihatan normal adalah 6/6. Berarti pasien dapat membaca seluruh
Bila baris yang dapat dibaca seluruhnya bertanda 30 maka dikatakan tajam
penglihatan 6/30. Berarti ia hanya dapat melihat pada jarak 6 meter yang oleh
Bila dalam uji hitung jari pasien hanya dapat melihat atau menentukan jumlah jari
yang diperlihatkan pada jarak 3 meter, maka dinyatakan tajam penglihatan 3/60.
22
Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada jarak 300 meter.
Bila mata hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter, berarti tajam
Bila mata hanya mengenal adanya sinar saja, tidak dapat melihat lambaian tangan
maka dikatakan sebagai 1/~. Orang normal dapat melihat adanya sinar pada jarak
tidak berhingga.
Dilakukan pada satu mata secara bergantian, biasanya dimulai dengan mata kanan
kemudian mata kiri. Dilakukan setelah tajam penglihatan diperiksa dan diketehuii
Cara :
Satu mata ditutup dengan mata yang terbuka pasien diminta membaca
hipermetropia.
23
ketajaman terbaik merupakan ukuran lensa koreksi untuk mata
hipermetropia tersebut.
Bila penglihatan tidak bertambah baik, maka diletakkan lensa negatif. Bila
maksimal.
Letakkan pinhole di depan mata yang sedang diuji dan diminta membaca
Bila pasien astgigmatisma, maka pada mata tersebut dipasang lensa positif
astigmatismus miopiakus.
Pasien diminta melihat kartu kipas astigmat dan ditanya garis pada kipas
Bila perbedaan tidak terlihat, lensa positif diperlemah sedikit demi sedikit
24
Dipasang lensa silinder negatif dengan sumbu sesuai dengan garis terkabur
Lensa silinder negatif diperkuat sedikit demi sedikit pada sumbu tersebut
Bila tidak didaptkan hasil 6/6, maka mungkin lensa positif yang diberikan
adalah ukuran lensa silinder negatif yang dipakai hingga gambar kipas
2.5.8 Penatalaksanaan
Biasanya kelainan refraksi pada miopia adalah dengan :
- Kaca mata
- Lensa kontak
- Bedah
- Farmakologis
Koreksi pada mata dengan miopia dapat memakai lensa minus atau negatif
penglihatan tepi.11
25
Lensa kontak mengurangkan masalah kosmetik akan tetapi memerlukan
perawatan lensa yang benar dan bersih. Untuk pembedahan pada miopia adalah
tidak mungkin untuk memendekkan bola mata pada miopia. Pada keadaan tertentu
miopia dapat diatasi dengan pembedahan pada kornea. Pada saat ini telah terdapat
yang terbukti kuat dapat mengurangi FDM. Pirenzepine sebagai obat selektif M1
dapat mengurangi progresivitas miopia dan pemanjangan aksial bola mata tanpa
26
BAB III
Autosomal Resesif
Autosomal Domainan Ibu penderita:
Sec Linxed Hipertensi Sistemik
Toksemia
Penyakit Retina
Kelahiran Prematur
MIOPIA
penunjang.
medis
28
2. Usia
29
BAB IV
METODE PENELITIAN
16-18 tahun di Rsi. Siti Rahmah tahun 2016. Berdasarkan waktunya, desain
miopia. Dengan demikian desain penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptifretrospektif.
Rsi. Siti Rahmah Padang pada bulan januari 2016 – desember 2016.
- Pasien penderita miopia usia 16-18 tahun di Rsi. Siti Rahmah pada tahun
2016
b. Yang termasuk kriteria ekslusi:
- Pasien penderita miopia usia 16-18 tahun di Rsi. Siti Rahmah pada tahun
jalan yang terdiagnosis miopia yang memenuhi kriteria inklusi. Bila jumlah
sampel dari Rsi. Siti Rahmah tidak memenuhi maka sampel akan di tambah dari
Sampling”.
tujuan penelitian, lalu pada tiap data yang ditemukan dilakukan penghitungan
berupa frekuensi dan persentase(proporsi) yang dapat disajikan dalam bentk tabel
maupun diagram.
31
DAFTAR PUSTAKA
(2012).
6. Ilmu, B., Mata, K., Sakit, R., Daerah, U. & Anwar, S. Hubungan Status
dan Status Refraksi Orang Tua pada Anak Usia Sekolah Dasar. 28, 137–
140
2011).
11. Ilyas, S. Kelainan Refraksi dan Kacamata. (Balai penerbit FKUI, 2006).
32
12. Pearce, E. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. (Gramedia Pustaka
Utama, 2008).
Limited, 1987).
(2007).
15. Efek Bekerja dalam Jarak Dekat Terhadap Kejadian Miopia. J. Kedokt.
17. Ilyas, S. & S. R. Y. Ilmu Penyakit Mata. (Badan Penerbit FKUI, 2011).
2009).
(2011). doi:10.3980/j.issn.2222-3959.2011.06.17
33