Ulkus
Ulkus
2
Step 6. Gathering information and private study
2. Sifilis
i. Definisi
Sifilis adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh Treponema Pallidum,
sangat kronik dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat menyerang
3
hampir semua tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa
laten, dan dapat ditularkan dari ibu ke janin.
ii. Klasifikasi
a) Sifilis kongenital
Dini (sebelum dua tahun)
Lanjut (sesudah dua tahun)
b) Sifilis akuistik(Didapat)
Secara klinis, dibagi menjadi 3 stadium :
i. Stadium I (S1)
ii. Stadium II (S2)
iii. Stadium III(S3)
Secara epidemiologik menurut WHO di bagi menjadi :
i. Stadium menular (dalam 1 tahun sejak infeksi) terdiri atas SI, SII,
stadium rekuren, dan stadium laten dini
ii. Stadium lanjut tak menular (setelah satu tahun sejak infeksi) terdiri atas
stadium laten lanjut dan SIII
iii. Gejala Klinis
a) Sifilis dini
1. Sifilis primer (S1)
Afek primer, Kelainan kulit dimulai sebagai papul lentikular yang
permukaannya segera menjadi erosi, umumnya menjadi ulkus. Ulkus
biasannya bulat, solitar, dasarnya jaringan granulasi berwarna merah dan
bersih, diatasnya hanya tampak serum. Dindingnya tidak bergaung, kulit
disekitar tidak menunjukkan radang akut. Khas : ulkus indolen teraba
indurasi karena itu disebut ulkus durum. Pada pria biasannya pada sulcus
coronarius, sedangkan pada wanita di labia minor dan mayor selain itu
juga dapat di ekstragenital misalnya lidah, tonsil, dan anus.
2. Sifilis sekunder (S2)
Gejala yang penting untuk membedakannya dengan berbagai penyakit
kulit yang lain ialah : kelainan kulit pada S2 umumnya tidak gatal, sering
disertai limfadenitis generalisata, pada S2 dini kelainan kulit juga terjadi
pada telapak tangan dan kaki.
Bentuk lesi : Raseola, papul, dan pustul atau betuk lain.
b) Sifilis lanjut
1. Sifilis laten lanjut
Biasanya tidak menular, diagnosis diegakan dengan pemeriksaan tes
serologik. Laman masa laten dapat bertahun-tahun bahkan seumur hidup.
Kadang-kadang terdapat pula banyak kulit hipotrofi lentikular pada badan
bekas papul-papul S2.
2. Sifilis tersier(S3)
Lesi pertama umumnya terlihat antara tiga sampai sepuluh tahun
setelah S1. Kelainan yang khas ialah guma, yakni infiltrat sirkumskrip,
kronis, biasanya melunak, dan destruktif.
4
iv. Patogenesis
Stadium dini
T. pallidum masuk ke dalam kulit melalui mikrolesi atau selaput lendir,
biasannya melalui senggama. Kuman tersebut memicu reaksi sel-sel radang.
Treponema tersebut terletak di antara endotelium kapiler dan jarigan
perivaskular di sekitarnya. Sebelum S1 terlihat, kuman telah mencapai KGB
regional secara limfogen dan membiak diikuti penjalaran hematogen dan
semua jaringan badan. S1 akan sembuh perlahan dengan menimbulkan
sikatriks. S2 juga akan regresi perlahan-lahan lalu menghilang.
Stadium laten yang tidak disertai gejala, meskipun infeksi yang aktif masih
terdapat.
Satadium lanjut
Dapat berlangsung bertahun-tahun(treponema dalam kedaan dorman).
Meskipun demikian antibodi tetap ada dalam serum penderita.
v. Pemeriksaan
Serologic test for syphillis
Histopatologi
Imunologi
vi. Penatalaksanaan
SIFILIS Pengobatan Pemantauan serologik
Sifilis primer 1. Penisilin G benzatin Pada bulan I, III, VI, dan XII
dosis 4,8 juta unit dan setiap enam bulan
secara IM(2,4 juta) pada tahun ke-II
dan diberikan satu kali
seminggu.
2. Penisillin G prokain
dalam akua dosis total
6 juta unit, diberi 0,6
juta unit/hari selama
10 hari.
3. PAM (penisilin prokain
+2% aluminium mono-
stretat).
4. Dosis total 4,8 juta
unit, diberikan 1,2 juta
unit/ kali seminggu.
*sifilis sekunder sama seperti sifilis primer
5
Sifilis laten 1. Penisilin G benzatin, dosis total 7,2
juta unit.
2. Penisilin G prokain dalam akua,
dosis total 18 juta unit(0,6 juta
unit/hari).
3. PAM dosis total 7,2 unit(1,2 juta
unit/kali, 2 kali seminggu)
Sifilis S3 1. Penisilin G benzatin dosis total 9,5
juta unit
2. Penisilin G prokain dalam akua,
dosis total 18 juta unit(0,6 juta
unit/hari)
3. PAM, dosis total 9,6 juta unit(1,2
juta unit/kali, 2 kali seminggu
vii. Prognosis
Pada sifilis dini yang diobati, angka penyembuhan mencapai 95%. Kelainan
kulit akan sembuh dalam 7-14 hari. Pembesaran kelenjer getah bening akan
menetap berminggu-minggu. Kegagalan terapi sebanyak 5% pada S1 dan S2.
Kambuh klinis umumnya terjadi stahun sesudah terapi, berupa lesi menular
pada mulut. Pada sifilis laten lanjut prognosisnya baik, sedangkan pada sifilis
kardiovaskular, prognosisnya sukar ditentukan, pada payah jantung
prognosisnya sukar ditentukan.
KESIMPULAN
Penyakit menular seksual adalah suatu penyakit infeksi yang umumnya
ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman. Salah satu contohnya ialah sifilis,
yang merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh T. Pallidum bersifat kronik dan
sistemik. Berdasarkan epidemiologinya, sifilis dibagi menjadi sifilis stadium dini dan
stadium lanjut. Penatalaksanaan yang utama untuk sifilis ini adalah pemberian
6
antibiotik berupa penisillin G benzatin. Dalam memberikan penatalaksanaan untuk
pasien PMS, maka harus diterapkan patient safety dengan menggunakan APD seperti
handscoon, masker, dll.