NIM: 1910212008
1. enzim sitokrom P450 adalah enzim utama dalam metabolisme obat. Cytochrome P450
(CYP) adalah hemeprotein yang meiliki peranan penting dalam metabolisme obat dan
benda asing. Menurut Gibs dan Skett (2001), Metabolisme obat dapat terjadi di hati,
dinding intestinal, paru-paru, ginjal, dan plasma. Hati memiliki peranan dalam
mendetoksifikasi dan memfasilitasi ekskresi dari xerobiotik ( obat asing atau bahan
kimia) dengan mengubah senyawa larut lemak menjadi senyawa yang lebih larut dalam
air. Metabolisme obat diperoleh dengan melewati reaksi fase I, reaksi fase II atau
keduanya. Reaksi fase I yang paling umum adalah oksidasi, yang dimaana dikatalis oleh
sistem CYP. Reaksi metabolisme fase I, yaitu oksidasi merupakan fase terpenting,
dimana dilakukan olehenzim cytochrome P450 dalam endoplasmic reticulum (mikrosom)
hati.
2. Induksi enzim
Pada umumnya hasil metabolisme kurang aktif dari senyawa awalnya oleh karena itu
enxim induksi akan ada dalam reduksi pada efek farmakologi berdasarkan meningkatkan
metabolisme obat. Induksi enzim melibatkan meningkatnya jumlah enzim spesifik dalam
merespon agen penginduksi enzim. Menurut Katzung (2011), induksi enzim
kemungkinan akan memperbesar aktivitas dan toksisitas obat tersebut jika obat-obat
mengalami biotransformasi menjadi metabolit-metabolit reaaktif
3. Siklus enterohepatik
Siklus enterohepatik melibatkan substansi yang dimetabolisme di hati, dieksresikan ke
dalam empedu, dan masuk ke lumen intestinal, dimana di lumen intestinal substansi
tersebut direabsorpsi melewati mukosa intestinal dan kembali lagi ke hati melalui
sirkulasi portal. Hubungan antara usus dan hati dikarakteristikan berdasarkan lokasi
anatomi yang unik dari kedua organ dan jalur komunikasi. Senyawa diekresikan ke
empedu bersentuhan dengan permukaan usus dimana senyawa ini mungkin diserap ke
dalam aliran darah dan kembali lagi ke hati. Siklus enterohepatik membutuhkan
penentuan tingkat ekskresi empedu dan reekskresi, penyerapan oleh usus, tinja dan
eliminasi urine untuk racun awal dan semua metabolit. Contohnya adalah kloramfenikol.
Proses ekskresi di ginjal melibatkan tiga proses, yaitu filtrasi glomerulus, sekresi aktif di
tubulus proksimal, dan yang terakhir reabsorpsi pasif di sepanjang tubulus.
c) Reabsorpsi pasif. Terjadi di sepanjang tubulus untuk bentuk obat yang larut
lemak. Derajat ionisasi yang bergantung pada pH dimanfaatkan untuk
mempercepat ekskresi ginjal pada kasus keracunan obat asam atau obat basa.
Daftar pustaka
Brunton, L., Bruce C., Bjorn K. (2011). Goodman and Gilman"s the Pharmacological Basis of
Therapeutics 12th Edition. New York: McGrawHill.
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. (2016). Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Katzung, B.G. (2011). Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Schiller, C. M. ( 1984). Intestinal Toxicology. Raven Press: New York.