Bab 1 - 08305144038 PDF
Bab 1 - 08305144038 PDF
PENDAHULUAN
kematian nomor tujuh di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari keseluruhan
penduduk Indonesia yang meninggal (Riset Kesehatan Dasar tahun 2007). Riset juga
menyatakan bahwa setiap 1000 orang terdapat sekitar 4 penderita tumor. Faktor ini
terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya sehingga dalam kurun waktu 10 tahun
(2005-2015) WHO memperkirakan jumlah kematian karena tumor rata-rata 8,4 juta
pertumbuhan massa (solid/padat) atau jaringan abnormal dalam tubuh yang meliputi
tumor jinak (benigna tumor) dan tumor ganas (malignant tumor). Tumor ganas lebih
dikenal sebagai kanker. Massa ini timbul sebagai akibat dari ketidak-seimbangan
pertumbuhan dan regenerasi sel. Pertumbuhan sel yang tidak terkendali disebabkan
menurun) pada gen vital yang bertugas mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi
mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi
tersebut disebabkan agen zat-zat kimia atau fisik yang dinamakan sebagai karsinogen.
komponen lingkungan di sekitarnya seperti sel normal, sel imun (sel efektor),
1
maupun agen terapi yang secara eksternal dapat ditambahkan ke dalam sistem tubuh.
Agen terapi yang dimaksud adalah kemoterapi dan imunoterapi. Sifat interaksi
lingkungan tumor adalah kompleks dan tergantung pada banyak faktor, di antaranya
Di lain pihak, terdapat faktor yang dimaksudkan menyerang sistem imun, salah
satunya adalah virus. Virus dapat menginfeksi sel-sel imun yang telah aktif. Sebagai
akibatnya, populasi sel efektor menurun dan sistem imun akan melemah sehingga
dibutuhkan obat yang dapat meningkatkan imun tubuh seperti Interleukin-2 (IL-2).
Human Immunodeficiency Virus dengan sel imun yang aktif. Hadirnya virus akan
berguna untuk mengetahui pengaruh dinamika kanker dan perawatan yang tepat.
Model matematis pertumbuhan sel tumor dan sel normal berasal dari interaksi sel
tumor dengan sel normal yang pertama kali diperkenalkan oleh Witten (1989).
Interaksi sel tumor dengan sistem imun dan immunoterapi telah dimodelkan secara
matematis oleh Panetta dan Kirschner (1998). Model non linear pertumbuhan sel
tumor dan sel normal terhadap pengaruh sistem imun dan virus tersebut sangat
2
dibutuhkan untuk memahami fenomena realistis pertumbuhan sel tumor dan sel
normal. Melalui model matematika dan simulasi dapat diketahui pola pertumbuhan
sel tumor dan sel normal secara kompleks. Perilaku sistem dapat diperkirakan dengan
tertentu.
Penelitian ini menggunakan model pertumbuhan sel tumor dan sel normal dari
Witten (2011) dengan peran sistem imun dan virus. Pertama, membentuk model
tentang interaksi sistem imun dengan pertumbuhan sel tumor dan sel normal. Tubuh
tumor dan sel normal serta menganalisis pola pertumbuhannya melalui simulasi.
Melalui interpretasi grafik berdasarkan nilai parameter yang telah ditentukan akan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang akan dibahas meliputi:
1. Bagaimana bentuk model matematika tentang pengaruh sistem imun tubuh dan
3
2. Bagaimana keadaan dinamik model matematika tentang pengaruh sistem imun
tubuh dan virus terhadap dinamik pertumbuhan sel tumor dan sel normal?
C. Pembatasan Masalah
2. Sistem imun yang dimaksud terbatas pada sel efektor termasuk sel kekebalan
D. Tujuan Penelitian
1. Menyusun model matematika tentang pengaruh sistem imun dan virus terhadap
2. Mengetahui hasil analisa model matematika pengaruh sistem imun dan virus
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
4
2. Bagi Universitas
Yogyakarta.