Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 3095-3101 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Sistem Informasi Pelaporan BPHTB Pada Badan


Pendapatan Daerah Kabupaten Bondowoso
Ridho Robby Prestisiadi1, Ismiarta Aknuranda2, Djoko Pramono3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1ridho.robby50@gmail.com, 2i.aknuranda@ub.ac.id , 3djoko.jalin@ub.ac.id

Abstrak
Badan Pendapatan Daerah (BPD) Kabupaten Bondowoso bertugas untuk membantu Bupati untuk
melaksanaan urusan pemerintahan Kabupaten di bidang pendapatan. Di dalam pelaksanaannya, BPD
Kabupaten Bondowoso memiliki beberapa tugas, salah satunya adalah memproses pelaporan BPHTB
(Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan). Pelaporan BPHTB dilakukan ketika adanya transaksi
jual beli tanah / bangunan. Pihak pembeli diwajibkan untuk melakukan pelaporan BPHTB atas tanah /
bangunan yang dibeli. Namun, dalam penerapannya terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh
Wajib Pajak maupun pihak BPD Kabupaten Bondowoso. BPD Kabupaten Bondowoso tidak memiliki
lembaga survei untuk menentukan nilai pasar dari setiap tanah / bangunan yang dilaporkan dalam
BPHTB, sehingga Wajib Pajak harus mendatangi Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP Pratama)
Kabupaten Situbondo untuk melakukan validasi nilai tanah / bangunan. Selain itu, dalam proses
pelaporan BPHTB, Wajib Pajak harus mengisikan formulir BPHTB sebanyak enam lembar. Halaman
kedua sampai halaman terakhir merupakan duplikasi dari halaman pertama namun ditujukan untuk hal
yang berbeda-beda. Masalah lainnya adalah BPD Kabupaten Bondowoso masih menyimpan dokumen
pelaporan BPHTB dengan cara manual yang menyebabkan berkas mudah rusak. Berdasarkan masalah
tersebut maka solusi yang dapat diterapkan adalah dengan membuat Sistem Informasi Pelaporan
BPHTB. Sistem tersebut akan menggunakan metode Quality Rating untuk menghitung nilai pasar tanah
/ bangunan. Sistem dibangun dengan metode waterfall. Pengujian dilakukan menggunakan pengujian
validasi, kompatibilitas dan pengujian perhitungan Quality Rating untuk membuktikan bahwa sistem
telah berjalan sesuai kebutuhan pengguna, mampu berjalan di berbagai browser, serta memiliki
keakuratan perhitungan Quality Rating.
Kata kunci: BPD Kabupaten Bondowoso,KPP Pratama Kabupaten Situbondo, Sistem Informasi Pelaporan
BPHTB, BPHTB, Quality Rating
Abstract
Regional Income Agency (BPD) Bondowoso on duty to assist the Regent of perceived Government
Affairs District in the area of revenue. In its implementation, the BPD Bondowoso has several tasks,
one of which is the process of reporting BPHTB (Bea acquisition of Rights over the land and buildings).
Reporting BPHTB do when the existence of the buying and selling of land/buildings. Buyers are required
to do reporting BPHTB over land/buildings are purchased. However, in its application, there are
several problems faced by Taxpayers nor the parties BPD Bondowoso. BPD Bondowoso has no
institutions survey to determine the market value of any land/building reported in BPHTB, so Taxpayers
should come to Tax Service Office (KPP Pratama) Pratama Situbondo to do validation of the value of
land/buildings. In addition, in the process of reporting BPHTB, Taxpayers need to fill as many as six
BPHTB form sheet. The second page until the last page is a duplicate of the first page but are aimed at
different things. Another issue is BPD Bondowoso still keep documents reporting BPHTB manual way
which causes easy file is damaged. Based on the problem then the solution that can be applied is to
create a system of Information Reporting BPHTB. The system will use the method of the Quality Rating
to calculate the market value ofland/buildings. The system is developed with waterfall. Testing was done
using the validation testing, compatibility testing and calculation of Quality Rating to prove that the
system has been going according to user needs, capable of running on a variety of browsers, as well as
having the accuracy of calculations Quality Rating.
Keywords: BPD Bondowoso Regency,KPP Pratama Situbondo Regency, Sistem Informasi Pelaporan BPHTB,

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 3095
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3096

BPHTB, Quality Rating

tertimbang (weighted) dan akan menghasilkan


1. PENDAHULUAN total nilai tingkatan kualitas (quality scores).
Badan Pendapatan Daerah (BPD) Dalam penilaian properti, ada 3 jenis
Kabupaten Bondowoso merupakan instansi yang pendekatan, yaitu pendekatan data pasar,
membantu Bupati dalam urusan pemerintahan pendapatan, dan biaya. Namun beberapa ahli
Kabupaten di bidang pendapatan. BPD menyebutkan bahwa pendekatan data pasar
Kabupaten Bondowoso memiliki beberapa tugas merupakan pendekatan yang lebih akurat
pokok, salah satunya adalah pelaporan BPHTB. daripada 2 pendekatan lainnya bila memiliki
Pelaporan BPHTB merupakan proses pelaporan data yang cukup. Metode Quality Rating
yang wajib dilakukan oleh seorang Wajib Pajak menggunakan perhitungan regresi linear
ketika membeli suatu tanah / bangunan. sederhana. Metode ini akan membandingkan
Dalam proses pelaporannya, terdapat suatu properti dengan properti lainnya
masalah yang dihapadai oleh wajib pajak yaitu menggunakan variabel-variabel yang dianggap
wajib Pajak harus mendatangi Kantor Pelayanan menjadi faktor penting untuk menentukan nilai
Pajak Pratama (KPP Pratama) Kabupaten (Anggoro, 2013).
Situbondo untuk melakukan validasi nilai pasar
3. METODOLOGI
tanah / bangunan yang dibeli. Hal tersebut
dilakukan karena BPD Kabupaten Bondowoso
3.1. Studi Literatur
tidak memiliki lembaga survei khusus untuk
menghitung nilai pasar dari tanah / bangunan. Studi literatur merupakan tahap yang
Lalu, wajib pajak mendatangi Kantor BPD dilakukan untuk mengumpulkan beberapa
Kabupaten Bondowoso untuk melakukan literatur yang menjadi acuan dalam
pelaporan BPHTB. Wajib Pajak akan menyelesaikan penelitian. Peneliti akan
mendapatkan formulir BPHTB sebanyak 6 melakukan pengkajian pada penelitian
lembar. Halaman kedua sampai ke enam sebelumnya dan mengumpulkan data-data dari
merupakan duplikasi dari halaman pertama sumber yang terpercaya seperti jurnal penelitian
namun ditujukan untuk hal yang berbeda-beda. untuk menambahkan pengetahuan peneliti. Lalu,
Masalah yang dihadapi oleh BPD literatur yang digunakan, digunakan sebagai
Kabupaten Bondowoso adalah masih kerangka kerja dalam menyusun penelitian.
menyimpan dokumen pelaporan BPHTB
tersebut secara manual yang menyebabkan 3.2. Analisis Persyaratan
mudah rusaknya dokumen tersebut. Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data
Berdasarkan masalah tesebut, maka dapat dan melakukan analisis untuk menemukan
diberikan solusi untuk mengembangkan “Sistem permasalahan pada BPD Kabupaten
Informasi Pelaporan BPHTB” yang mampu Bondowoso. Lalu, akan dilakukan analisis
mengatasi duplikasi formulir BPHTB, proses bisnis untuk sesuai dengan kondisi yang
penghitungan nilai pasar tanah / bangunan, dan ada. Selanjutnya, akan dilakukan identifikasi
penyimpanan dokumen pelaporan BPHTB. pemangku kepentingan, analisis persyaratan
fungsional dan non-fungsional dan mulai
2. QUALITY RATING merancang sistem dengan membuat sequence
Metode yang digunakan untuk menghitung diagram.
nilai pasar dari tanah / bangunan adalah metode
Quality Rating. Metode ini memungkinkan 3.3. Perancangan Sistem
penilai menentukan faktor serta besar Perancangan sistem dilakukan berdasarkan
peranannya untuk mempengaruhi nilai jual analisis persyaratan yang telah dilakukan
properti dengan mengunakan perhitungan rata- sebelumnya. Tahap ini dilakukan untuk
rata tertimbang (Ratcliff, 1972). Lalu, properti membantu proses implementasi. Data yang
yang akan dinilai dan properti pembanding menjadi acuan bisa berubah persyaratan
diberikan skor pada setiap variabel. Nilai skor fungsional dan persyaratan non-fungsional.
yang telah ditentukan dikalikan dengan angka

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3097

3.4 Implementasi use case. Use case merupakan permodelan yang


menggambarkan hubungan antara aktor dan
Pada tahap ini, peneliti akan
perilaku aktor terhadap ”Sistem Informasi
mengimplementasikan hasil dari perancangan
Pelaporan BPHTB”. Use case dapat dilhat dalam
sistem dalam bentuk aplikasi berbasis web.
Gambar 1.
Aplikasi dibangun dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan framework CodeIgniter.
Sistem juga akan dibuat menggunakan bahasa
pemrograman HTML dan CSS yang digunakan
untuk membuat tampilan atau interface sistem
serta MySQL yang berperan sebagai database
management system.

3.5 Pengujian
Pengujian dilakukan dengan menggunakan
tiga cara. Yaitu pengujian validasi untuk
membuktikan bahwa sistem dibuat sesuai
dengan kebutuhan pengguna, pengujian
kompatibiltas untuk membuktikan bahwa sistem
dapat berjalan di beberapa aplikasi web browser,
dan pengujian perhitungan Quality Rating untuk
membuktikan bahwa perhitungan yang
dilakukan oleh sistem akurat. Pengujian Validasi
dilakukan dengan menggunakan metode black
box. Sedangkan pengujian kompatibiltas
dilakukan dengan menggunakan metode white
box dan diuji melalui aplikasi Sortsite.Lalu,
pengujian perhitungan Quality Rating dilakukan Gambar 1. Use Case Diagram
dengan membandingkan perhitungan manual
dengan perhitungan sistem. Terdapat beberapa fitur yang terdapat pada
Sistem Informasi Pelaporan BPHTB. Di
3.6 Penarikan Kesimpulan antaranya adalah mengelola data BPHTB wajib
pajak, dan mengelola data sampel, dan
Penarikan kesimpulan didapat dari hasil
mengelola tipe bangunan nilai pasar. Tiga fitur
studi literatur, analisis persyaratan, tersebut merupakan beberapa fitur yang ada
implementasi dan pengujian. Penarikan
dalam “Sistem Informasi Pelaporan BPHTB”.
kesimpulan dapat menjawab masalah penelitian Mengelola data BPHTB Wajib Pajak
yang diangkat. dilakukan oleh BPD Kabupaten Bondowoso
yang bertindak sebagai admin. Mengelola data
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
BPHTB meliputi edit form BPHTB, validasi
NJOP dan nilai pasar, print formulir, serta
4.1 Analisis Persyaratan
upload lampiran pendukung pelaporan BPHTB.
Analisis persyaratan dilakukan dengan Fitur ini tidak dapat diakses oleh Wajib Pajak.
mengumpulkan data melalui wawancara ke Mengelola data sampel merupakan fitur
instansi yang bersangkutan, dan menganalisis untuk memperbarui data sampel sesuai
masalah yang terjadi. Wawancara dilakukan kebutuhan dari pihak BPD Kabupaten
beberapa kali untuk mengumpulkan data yang Bondowoso. BPD Bondowoso dapat mengubah
akurat. Lalu dilakukan identifikasi kepada data sampel untuk menghasilkan data
pemangku kepentingan. perhitungan yang akurat. Selain itu, admin BPD
Dari analisis persyaratan yang dilakukan , juga dapat mengubah jarak score dan mengubah
ditemukan solusi untuk membuat ”Sistem kriteria penilaian.
Informasi Pelaporan BPHTB ” yang dapat Sedangkan mengelola tipe bangunan nilai
membantu Wajib Pajak maupun BPD Kabupaten pasar merupakan pengelompokan jenis
Bondowoso dalam proses pelaporan BPHTB. bangunan dalam konsep penghitungan Quality
Analisis persyaratan menghasilkan permodelan Rating. Setiap tipe bangunan akan memiliki data

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3098

sampel yang berbeda-beda. Tipe bangunan yang 4.3 Permodelan Basis Data
digunakan untuk perhitungan akan disesuaikan
Permodelan basis data dibuat untuk
dengan tipe bangunan yang dipilih sebelum
menggambarkan relasi antar data dan batasan-
melakukan perhitungan.
batasan yang ada pada sistem yang dibangun.
Setiap use case memiliki kondisi yang
Permodelan basis data digambarkan dalam
harus dipenuhi untuk menjalankan perilaku aktor
bentuk tabel yang saling berelasi dan digunakan
dan kondisi setelah aktor menjalankannya.
sebagai pedoman dalam merancang basis data
Setiap aktor memiliki hak akses yang berbeda.
untuk kebutuhan sistem yang dibangun. Tabel 2
Tabel 1 menjelaskan tentang use case
akan menjabarkan tabel yang digunakan dalam
specification dari use case melihat data objek
sistem.
pajak.
Tabel 2 Daftar Tabel Sistem Informasi Pelaporan
Tabel 1 Use case Specification Melihat Data Objek BPHTB
Pajak
No Nama Tabel
Name Melihat data objek pajak
1. Akun
Actor Admin BPD
2. data_bphtb
Pre- Admin BPD telah masuk ke dalam data_sampel_perumahan
condition sistem 3.
data_score_lanjutan_perumahan
4.
Basic Flow 1. Use case di mulai saat admin BPD data_score_perumahan
mengakses fungsi data objek 5. data_wajib_pajak
2. Sistem mengambil data objek yang 6. kategori_faktor_bangunan
telah melalui proses pelaporan 7. lampiran_data_bphtb
BPHTB sampai selesai score_perhitungan
8. tabel_konstanta
3. Use case melihat data objek pajak 9. tabel_regresi_linear
selesai
Alternative -
Flow
SubFlow -
Post- Sistem menampilkan data objek pajak
condition

4.2 Sequence Diagram


Sequence diagram menggambarkan
interaksi antara satu objek dengan objek lainnya
dalam waktu tertentu. Fungsi input score
kategori yang digambarkan pada Gambar 2
merupakan fungsi untuk memberikan score Gambar 2 Sequence Diagram Input Score Kategori
kepada objek pajak yang ingin dihitung nilai
pasarnya.
Sequence dimulai dari controller
akunAdmin yang menjalankan fungsi
hitungNilaiPasar pada controller perhitungan.
Fungsi hitungNilaiPasar menjalankan fungsi
get_detail_bangunan, get_kategori dan
get_score pada model m_perhitungan. Semua
hasil dari fungsi yang dijalankan ditampilkan
pada boundary v_perhitungan_nilai pasar. Lalu,
adminBPD akan mengisikan score untuk objek
pajak yang ingin dihitung nilai pasarnya dan Gambar 3. Antarmuka Form BPHTB
memilih simpanscore. Selanjutnya, sequence
diagram input score kategori akan menjalankan 4.4 Perancangan Antarmuka
sequence diagram validasi NJOP dan Nilai
Pasar. Perancangan antarmuka digunakan untuk
menggambarkan perancangan antarmuka menu-

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3099

menu yang ada pada sistem pelaporan BPHTB. dan mendefinisikan kasus uji pada setiap
Perancangan antarmuka pada sistem ini dibagi persyaratan. Lalu, dilakukan perbandingan
menjadi 2 yaitu Wajib Pajak dan Admin BPD. antara hasil yang diharapkan dengan hasil
Gambar 3 merupakan salah satu hasil pengujian. Tabel 3 merupakan salah satu contoh
perancangan antarmuka dari Sistem Informasi dari pengujian validasi. Tabel 3 melakukan
Pelaporan BPHTB. Gambar 3 menggambarkan pengujian pada fitur mengelola data BPHTB.
perancangan antarmuka dari halaman Form Dari pengujian validasi yang dilakukan,
BPHTB yang digunakan untuk mengisikan menunjukkan bahwa semua hasil pengujian dari
formulir pelaporan BPHTB. semua kasus uji valid.

4.5 Implementasi Fungsional Sistem Tabel 3 Pengujian Validasi Mengelola Data BPHTB

Implementasi fungsional sistem merupakan Nama Kasus Uji Mengelola Data BPHTB
tahap untuk menerjemahkan perancangan sistem Objek Uji SISPELAP-PF-03
menjadi baris kode program dan dibangun dalam Tujuan Pengujian Pengujian dilakukan untuk
bentuk aplikasi berbasis web. Sistem dibangun memastikan sistem mampu
dengan menggunakan framework CodeIgniter memperbarui data BPHTB
yang berkonsep OO (Object Oriented). Dalam Prosedur Uji 1. Aktor mengubah data form
CodeIgniter memiliki Model-View-Controller BPHTB
(MVC) untuk menerapkan konsep OO. 2. Aktor memilih tombol
Implementasi fungsional sistem menghasilkan 5 berikutnya
controller, 3 model, dan 24 view. Hasil yang Sistem mampu mengubah data
Diharapkan BPHTB dan disimpan ke dalam
database
4.6 Implementasi Antarmuka
Hasil Pengujian Sistem mengubah data BPHTB
Sistem yang dibuat menghasilkan 24 dan disimpan ke dalam
halaman antarmuka yang dapat diakses oleh database
adminBPD maupun Wajib Pajak. Gambar 4 Status Validasi Valid
merupakan implementasi antarmuka dari fitur
mengelola data BPHTB wajib pajak. 4.8 Pengujian Kompatibilitas
Pengujian kompatibilitas dilakukan untuk
mengetahui jika sistem mampu berjalan di
beberapa aplikasi browser yang banyak
digunakan. Pengujian kompatibilitas dilakukan
dengan menggunakan aplikasi SortSite.
Hasil pengujian dengan menggunakan
Sortsite digambarkan pada Gambar 5.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, sistem yang
dibangun memiliki 2 critical issues dan 4 minor
Gambar 4 Halaman Mengelola Data BPHTB Wajib issues. Sedangkan lainnya tidak memiliki
Pajak kendala pada aplikasi browser.
Halaman tersebut hanya dapat diakses
adminBPD untuk memproses data BPHTB yang
dilaporkan dari awal hingga selesai. Terdapat
tombol proses untuk memproses BPHTB, Gambar 5 Hasil Pengujian Kompabilitas dengan
tombol print untuk mencetak formulir, dan lihat aplikasi Sortsite
lampiran untuk melihat lampiran sebagian data
pendukung pelaporan BPHTB. 4.9 Pengujian Perhitungan Quality Rating

4.7 Pengujian Validasi Tabel 4 Score Objek Pajak


Pengujian validasi dilakukan untuk Kategori Bobot Score Final Score
mengetahui implementasi sistem telah sesuai (bobot x Score)
dengan kebutuhan pengguna. Pengujian Lokasi 20% 8 1.6
dilakukan pada setiap spesifikasi persyaratan Lebar Jalan 10% 9 0.9

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3100

Utama 5. KESIMPULAN
Masa 25% 10 2.5 Berdasarkan serangkaian tahap penelitian
Manfaat yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa:
Bangunan
Luas 25% 8 2 1. Analisis persyaratan yang dilakukan oleh
Bangunan peneliti menghasilkan beberapa analisis
persyaratan fungsional yaitu 10 persyaratan
Lingkungan 20% 7 1.4
fungsional. Antara lain adalah, otorisasi
Sekitar
pengguna, pendaftaran user baru,
Total 8.4 x 100% 840
mengelola data BPHTB, mengelola data
QS(100%)
wajib pajak, mengelola data BPHTB wajib
Pengujian perhitungan Quality Rating
pajak, mengelola tipe bangunan, mangelola
dilakukan dengan cara membandingkan
data sampel, mengelola score perhitungan,
perhitungan Quality Rating dengan cara manual
melihat data objek pajak, dan mengelola
dengan perhitungan Quality Rating yang
profil user. Sedangkan persyaratan non-
dilakukan oleh sistem. Jika perhitungan antara
fungsional adalah dapat berjalan di
manual dengan sistem memiliki hasil yang sama,
beberapa browser tertentu.
maka dapat disimpulkan bahwa perhitungan
sistem telah memiliki perhitungan yang akurat. 2. Perancangan Sistem Informasi Pelaporan
Dalam pengujian dibuat studi kasus yang BPHTB menghasilkan sequence diagram,
terdapat pada Tabel 4. class diagram, pemodelan data, serta
Dari data score yang ada pada Tabel 4 akan rancangan antarmuka. Hasil perancangan
dihitung secara manual dengan menggunakan digunakan sebagai dasar untuk membangun
rumus regresi linear sederhana. sistem dengan menggunakan framework CI
atau CodeIgniter dan dengan menggunakan
𝑌 = 𝑎 + 𝑏(𝑄𝑆) bahasa pemrograman PHP,
𝑌 = −55.54635762 + 0.324917219(840) HTML,Javascript, dan menggunakan basis
𝑌 = 217.38410718 data MySQL.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 = 217.38410718 ∗ 1000000 3. Implementasi Sistem Informasi Pelaporan
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 = 217384107 BPHTB menghasilkan aplikasi berbasis
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa Web dengan menggunakan framework
Nilai Pasarnya adalah 217.384.107 rupiah. Lalu CodeIgniter yang memanfaatkan library
dari perhitungan di atas, akan dibandingkan CodeIgniter telah sesuai dengan
dengan perhitungan yang dilakukan oleh sistem. perancangan yang telah dilakukan.
Perhitungan yang dilakukan oleh sistem akan 4. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada
dijabarkan pada Gambar 6. Sistem Informasi Pelaporan BPHTB dapat
Perhitungan sistem menunjukkan bahwa disimpulkan bahwa dari 22 kasus uji yang
nilai pasarnya adalah sebesar 217.384.107 dilakukan menunjukkan bahwa kebutuhan
rupiah. Hasil nilai pasar yang dihitung sistem fungsional sistem valid. Jadi dapat
dan yang dihitung secara manual menghasilkan disimpulkan bahwa sistem berjalan dengan
hasil nilai pasar yang sama. Maka, dapat baik dan sesuai dengan kebutuhan
disimpulkan bahwa perhitungan sistem telah pengguna. Selain itu, pengujian
akurat dan sesuai dengan metode Quality Rating. kompatibilitas dengan aplikasi SortSite
menunjukkan bahwa sistem berjalan
dengan baik di 9 browser yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, H. D.,2013. Penentuan Nilai Jual
Objek Pajak Bumi Dan Bangunan Dengan
Menggunakan Teknik Quality Rating Atas
Perumahan Mewah Atau Apartemen Di
Kota Tangerang Selatan.Universitas Bina
Nusantara.
Gambar 6 Hasil Perhitungan Quality Rating oleh
Sistem Peraturan Bupati Bondowoso Nomor 80 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3101

Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata


Kerja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten
Bondowoso. Bondowoso: Sekretaris
Daerah Kabupaten Bondowoso.
Ratcliff, R. U., 1972. Valuation For Real Estate
Decisions, Santa Cruz: Democrat Press.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai